Hari ini adalah hari yang berbeda dengan hari biasanya, yaaa memang sangat berbeda.
Suasana hangat dan penuh canda yang biasanya ada di dalam restoran ini tiba-tiba menghilang dan tergantikan dengan suasana hening dan kecangguan diantara ke lima pria tampan itu
Hanya ada alunan music didalam restoran ini dan juga suara-suara kecil yang timbul dari arah dapur.
Kejadian kemarin malam membuat mereka merasa tak nyaman satu sama lain, dan sikap minho hari inipun sama sekali tak berubah dia hanya mencoba mengerjakan pekerjaannya sebagai chef didapur saat ini
Sedangkan yunhyeong dan jimin mencoba berkontak mata tanpa berbicara hal-hal aneh karna mereka tahu ini bukan waktu yang tepat.
Sedangkan haneul terlihat asik membersihkan kerang-kerang di dapur belakang,
Lalu jongin tengah membantu minho memasak untuk beberapa pesanan hari ini dan sepertinya hari ini akan ramai karna terlihat ada beberapa turis yang datang kesini.
Merekapun mempersiapkan segalanya dengan sangat hati-hati..
Sedangkan kang seulgi masih terlihat lesu dan hanya duduk dihalaman belakang dekat dapur sambil memandang ke arah pulau yang terlihat ramai dari kejauhan
“kang seulgi, kau mau sarapan ?”
Haneul yang sudah selesai membersihkan kerangnya itupun menghampiri seulgi yang terlihat sedang melamun disana
“annieo, aku belum lapar..” jawabnya dengan senyuman tipis
“hm.. baiklah”
“jika kau butuh apa-apa, datang saja padaku..”
Seulgi pun tersenyum hangat melihat kebaikan haneul padanya dan selalu bersikap seakan dia baik-baik saja
“haneul oppa !”
Langkah kaki haneul terhenti ketika mendengar seulgi memanggilnya tiba-tiba, diapun berbalik arah melihat seulgi
“jika aku sudah dewasa, mungkin aku akan menyukaimu..”
Haneul menatap seulgi dengan penuh kehangatan dimatanya
“siapapun itu orangnya, dia sangat beruntung bisa menjadi milikmu..”
Ucapan yang dilontarkan oleh seulgi ini membuat haneul menjadi terpana dan mulai salah tingkah sambil sesekali menggaruk rambut belakangnya sambil tersenyum malu menunjukan dia terlihat grogi saat seulgi mengatakan kata manis seperti itu.
Sedangkan dari sisi lain didekat jendela terlihat jongin yang menatap keberadaan seulgi bersama haneul yang sedikit membuatnya terasa aneh dan kurang menyukainya
Namun dia kembali fokus pada pekerjaannya dan mencoba tak menoleh kearah mereka lagi,
Detik demi detik terus berjalan, para pelanggan yang datang hari ini cukup memadati restoran RESTAM sekarang
Semua orang terlihat sangat sibuk dengan pekerjaannya masing-masing begitupun dengan jongin yang tak butuh waktu lama untuk menyesuaikan mengenai soal makanan dan kemampuan memasaknya itu
Tiba-tiba terdengar suara ponsel yang berdering disaku chef yang rupanya sedaritadi berbunyi dan tak sempat untuk mengangkatnya karna banyaknya pekerjaan saat ini didapur
Namun disela-sela itu dia mencoba melihat ponselnya dan tertara jelas jika panggilan itu dari ayahnya.
Raut wajahnya berubah semakin serius dan mencoba untuk menahan segalanya saat dia menempatkan ponsel ditelinganya
“yeobseo ?”
“ . . . . . . . .”
“nde, arayo..”
Entah apa yang mereka bicarakan ditelfon namun hal itu membuat minho terlihat semakin cemas dan memasang wajah yang sangat gelisah sampai dia tak sadar jika sedaritadi jongin mencoba memberitahunya jika masakan yang tengah dia masak sudah terlihat matang
“hyung..”
“hyung.. masakanmu sudah matang”
Minho pun tersadar dan melanjutkan pekerjaannya kembali dan sedikit membuat jongin merasa aneh akan sikapnya ini
----
Jauh disana..
Ditempat yang sangat hening dari keramaian, tempat yang sepertinya sama sekali tak ada kehangatan keluarga didalamnya,
Tempat dimana pria tampan ini tinggal sekarang, tempat yang sangat dia tidak sukai untuk berada disitu sebenarnya.
Sekarang dia sedang ada disebuah ruangan yang cukup besar dan banyak sekali alat olahraga yang sangat modern didalamnya
Dia berusaha mengeluarkan semua keringatnya dengan berolahraga ditempat gym ini.
Namun tatapan dan perasaannya kali ini benar-benar tak bisa ditebak oleh siapapun, begitulah dirinya yang tak pernah mau berbagi kepada siapapun bahkan pada sahabatnya yang sekarang sedang asik melihat dirinya berolahraga dari kejauhan
“apa kau tidak lelah ?”
“ini sudah satu jam..”
Ucap gadis cantik berpakaian modern ini mencoba menghampiri pria itu yang tengah duduk sambil meminum air yang ada ditangannya
“haaaaaaah..” nafasnya terus berdesah sambil terus meminum minumannya itu
“kau mau apa kesini ?”
“aku sedang tidak ingin keluar..”
“sampai kapan kau terus seperti ini wonwoo ??”
“apa kau benar-benar tidak ingin keluar dari kesedihanmu ini?”
“kau selalu bertindak seakan semua baik-baik saja padahal kau sangat terluka”
“kau pikir aku tidak tau ?”
Wonwoo yang mendengar perkataan sahabatnya ini hanya bisa menunduk dengan rasa lelahnya dan mencoba menyembunyikan semua
“chaeyeong~ah..”
“pulanglah, aku sedang tidak ingin berdebat denganmu”
Sontak gadis cantik inipun merasa sangat kecewa dengan tingkah wonwoo yang semakin tidak dimengerti ini
“wonwoo~ya….”
“aku tau kau melakukan semua ini bukan karna kau suka, tapi karna kau membencinya iyakan ?”
“busunmaria ?”
“apa kau menyukai judo ?”
“apa kau pernah sangat bahagia ketika kau memenangkan pertandingan ?!”
“itu dulu”
“tapi sekarang, sama sekali tidak..”
“aku hanya akan melakukannya sampai akhir tahun ini..”
“judo membuatku sangat muak”
“kau berbohong!” sanggah chaeyoung
“kau menyukainya! Kau sangat menyukai ini wonwoo.. aku tau itu”
“tapi karna dia kau merubah segalanya seakan kau tidak menyukai judo padahal kau sangat menyukainya sejak dulu”
“kau berbohong pada dirimu sendiri wonwoo..”
“aku tau kau kehilangan orang yang kau sayang karna ini”
“tapi bukan berarti hidupmu juga akan hilang seperti ini wonwoo..”
“jika dia tidak akan datang lalu untuk apa kau terus memikirkan nya!”
“aku tidak memikirkannya!!” wonwoo pun berdiri dan mencoba menatap chaeyong yang masih duduk disampingnya
“sudah ku bilang, aku tidak pernah memikirkannya lagi !”
“keojitmal !"
"apa kau akan terus berbohong seperti ini ??”
“kau merasa dia sudah mencampakanmu dan ingin membencinya tapi kau sadar jika itu semua karna judo mu itu..”
“kau mencoba membohongi dirimu lagi wonwoo…”
“sebenarnya kau selalu memikirkannya dan bahkan kau sangat merindukannya…”
“benarkan?”
Tiba-tiba wonwoo yang tegas itu memasang wajah dengan penuh kesedihan seakan semua yang dibicarakan sahabatnya itu sangatlah benar namun dia tak pernah mengakui semua itu
Dia hanya bisa diam tanpa kata sedangkan chaeyong yang terlihat kecewa saat itu juga bergegas pergi meninggalkan wonwoo dengan kesedihannya..
--------
Waktu terus berjalan dengan sangat cepat..
Orang-orang yang datang kini sudah mulai pergi dan meninggalkan keramaian yang sebelumnya ada di dalam restoran ini,
Seakan waktu yang sangat ditunggu-tunggu ini sudah datang, waktu saatnya mereka beristirahat sejenak setelah beberapa jam yang lalu melayani banyak pesanan untuk hari ini
Terlihat wajah lelah diantara para pria tampan itupun sangatlah jelas dan merekapun sudah bisa bernafas lega saat keadaan disini sudah sepi kembali
Merekapun duduk bersama sambil mengambil waktu luangya ditengah-tengah area didepan dapur
“wooaah daebak!”
“turis yang datang hari ini cukup banyak, padahal ini bukan hari libur..” ucap jimin yang terus meneguk minuman sodanya
“tapi aku sangat senang!”
“kau tau tadi itu banyak wanita cantik yang ingin berfoto denganku. wooah aku benar-benar seperti selebriti disini..”
Yunhyeong yang saat itu terlihat berbedapun sangat senang karna kelelahannya itu terbayar sudah dengan kesenangannya hari ini, sedangkan haneul dan jongin yang ada didapur hanya tertawa kecil mendengarnya
Namun tidak untuk minho, seakan dia tak mendengar apa-apa, dia hanya bersender ditembok sambil melamuni hal yang dia cemaskan sampai saatnya haneul yang melihatnya pun menghampirinya
“ada masalah ?” tanyanya dan seketika membuat minho terbangun dari kekosongannya
“aaah.. tidak ada”
“em ,aku akan pergi keluar sebentar, kau gantikan aku saja..”
Semua orangpun menatap minho dengan penuh keheranan dan dengan cepat minho melepas baju dapurnya dan keluar tanpa berpamitan apapun dia langsung mengambil tas yang ada dimeja santai yang sepertinya sudah dia siapkan lalu diapun bergegas pergi dengan mobilnya itu.
“aku benar-benar tidak mengerti dengan sikapnya sekarang..” desah jimin yang terus melihat kepergiannya
“chef sangat aneh, itu sama sekali bukan dirinya..” tambah yunhyeong
“sudahlah itu bukan urusan kita, sekarang kembalilah bekerja..” ucap haneul
Sedangkan jongin terlihat sibuk memutarkan seluruh kepala dan badannya kesemua arah disini seakan mencari keberadaan seseorang yang sudah lama tak terlihat hari ini. Haneul yang melihat tingkahnya pun terlihat bingung
“apa yang kau cari ?”
“aaah.. annieo, hyung”
Haneul tersenyum hangat seakan sudah menebak apa yang sedang dicari jongin saat ini
“kau mencari kang seulgi ?”
“nde ?”
“dia sedang diatap..”
“aku melihatnya saat aku keluar tadi”
“aaah…begitu..”
“pergilah, temui dia. lagipula tidak ada pelanggan” haneul pun mengizinkan jongin untuk menemui seulgi diatap karna memang saat ini keadaan sudah sepi kembali
“keundae hyung ,”
Tiba-tiba jongin pun memberanikan diri untuk bertanya sesuatu yang ingin sekali dia tanyakan pada haneul saat ini
“waeyo ?”
“apa kau menyukai seulgi ?”
Pertanyaan yang diajukan jongin ini membuat haneul menjadi kaget dan membulatkan bola matanya dan merasa bingung untuk menjawab apa
“eem.. memangnya kenapa ?”
“aaah tidak apa-apa , hanya saja kalian terlihat sangat dekat..”
“siapa yang tidak suka gadis baik dan menyenangkan seperti dia..”
“sudah cepatlah pergi temui dia”
Perbincanganpun berakhir ketika jongin harus puas dengan jawaban haneul yang terlihat menunjukan kalau dia juga menyukai seulgi
Dan tak butuh waktu lama untuk jongin sampai keatas atap dengan melewati tangga dibelakang halaman dapur ini sebelumnya,
Senyuman diwajah jongin pun terlihat ketika dia benar-benar sudah merasa tenang karna melihat gadis yang dia cari tengah duduk di bangku panjang sendirian
“ya! kau sedang apa?”
Kedatangan jongin ini sontak membuat seulgi kaget dan terlihat juga senyuman hangat yang dia berikan untuk jongin yang sekarang sudah duduk di sampingnya.
“kau tidak bekerja ?”
“annieo, disana sudah sepi sekarang”
“aaah.. bagaimana pekerjaanmu hari ini? apa kau nyaman?”
“tentu,mereka banyak membantuku. lagipula aku sangat mahir kalau soal memasak”
Seulgipun tertawa kecil mendengar ucapan jongin dan itupun membuat jongin senang karna bisa melihat seulgi tertawa lagi
“aissh..”
“kau belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan haneul oppa” ucapan seulgi tiba-tiba membuat suasana hati jongin berubah
“kau selalu membanggakannya” ketus jongin
“tentu ! dia salah satu pria yang hampir sempurna”
“kau tau? jarang sekali orang seperti dia. dia tampan, baik , ramah, sopan, pintar memasak dan juga ….”
“juga apa ?”
“juga…”
“dia sangat manis . aaaah sangat beruntung jika ada gadis yang bersamanya nanti” penjelasan seulgi ini terlihat sangat tidak disukai jongin seakan dia terlihat sangat cemburu
“jadi kau menyukainya ?” ucap jongin secara tiba-tiba
“tentu !”
“gadis mana yang tidak suka pria seperti dia..”
“aaaah keuraeyo!” kesal jongin yang terlihat semakin kesal akan pernyataan seulgi yang secara tiba-tiba itu seakan sama dengan apa yang dikatakan oleh haneul sebelumnya
Tapi raut wajahnya berubah ketika melihat raut wajah seulgi yang berubah cepat dengan kesedihannya, dan jongin mulai mengerti apa artinya itu
“kau tau..”
“sangat sulit bagiku bisa ketempat ini”
“tempat yang jauh sebelumnya, tempat yang paling dibenci oleh mereka”
“nugu ?”
“orang tuaku..”
“begitu banyak halangan untuk bisa kesini bersama-sama, sangat sulit sampai aku tidak mau memikirkannya lagi”
“minho oppa adalah orang yang aku sayang, rasanya hanya dia yang mengerti bagaimana diriku, hanya dia yang pernah merindukanku”
Jongin yang semakin tak mengerti dengan ucapan seulgi ini mencoba bersikap hangat agar seulgi merasa nyaman didekatnya
“makanya, aku sangat sedih saat melihat dia seperti itu kemarin”
“aku belum pernah melihatnya semarah itu padaku bahkan pada siapapun”
“dia benar-benar berubah”
“mungkin aku tidak mengerti bagaimana rasanya, tapi setiap orang itu bisa saja berubah bahkan walaupun itu perubahan yang tidak dia inginkan..”
“semua itu karna keadaan ataupun suasana. percayalah kakakmu mungkin sedang ada masalah jadi dia bersikap seperti itu kemarin”
“hm aku harap begitu..”
“ah ya, kau belum makan dari pagi kan? aku akan buatkan makanan untukmu sekarang” ucap jongin sambil berdiri dari tempat duduknya
“tidak, aku akan makan nanti saja”
“tapi ini sudah sore dan kau belum mengisi perutmu dengan apapun seulgi”
“gwaencana, aku akan makan nanti saja”
“kau kembalilah bekerja. aku akan menyusulmu nanti”
“hm baiklah..”
Jongin melangkahkan kakinya menuruni anak tangga meninggalkan seulgi yang masih duduk sendiri diatap,
Sedangkan waktu disini terus berjalan dengan sangat cepat. ada pelanggan yang datang ada juga pelanggan yang pergi..
Semua terus berjalan sampai saatnya sekarang jam sudah menunjukan pukul sembilan malam.
Keadaan di dalam restoranpun semakin sepi dan hening karena sudah waktunya untuk menutup restoran dan segera bergegas untuk beristirahat
Yunhyeong dan jimin terlihat sudah selesai mengganti pakaiannya dan segera bergegas pergi meninggalkan haneul dan jongin
“kami pulaaaaaaaang!!”
Merekapun pergi sambil melambaikan tangan dari kejauhan
“hyung, kenapa chef belum pulang ?” tanya jongin pada haneul yang sedang sibuk meghubungi seseorang
“aku juga tidak tau, dia tidak mengangkat telfonnya” jawab haneul yang terus mencoba menghubungi minho yang masih tidak menjawabnya
Seulgi yang mendengar dari atas balkon kamarnya pun mencoba menghampiri mereka dan memasang wajah yang seakan semuanya baik-baik saja
“apa kakak belum pulang ?”
“ah yah.. mungkin dia sedang dijalan” sanggah haneul
“em lebih baik kalian pergi istirahat saja,kalian sudah bekerja keras hari ini”
“baiklah, kau istirahat saja seulgi”
Seulgi kembali menaiki anak tangga dan memasuki kamar dengan raut wajah yang sangat berbeda dari sebelumnya, tapi dia tidak mau memikirkan apapun dia hanya perlu istirahat dan tidur
Begitupun dengan haneul yang sebenarnya dia sangat lelah hari ini, diapun bergegas pergi kekamarnya untuk istirahat
“aku akan mandi dan langsung tidur, kau juga lebih baik istirahat saja..”
“tapi di dapur belakang sudah banyak plastik sampah, jadi aku akan membuangnya dulu ke depan..”
“ini sudah malam, besok saja”
“annieo.. aku akan membuangnya saja sekarang. Aku akan segera kembali”
Jongin pun bergegas ke dapur dan membawa plastik sampah yang besar dan berniat untuk membuangnya ke bak pengangkut sampah yang ada dibawah restoran yang jaraknya tak terlalu jauh
Butuh waktu beberapa menit untuk sampai ke tempat pembuangan sampah ini dan bergegas kembali ke restoran.
“woaah dingin sekali..”
Langkahnya tiba-tiba terhenti ketika jongin melihat ada mobil hitam yang ada didepan restoran dan terlihat jelas minho dan seorang pria yang tidak dia kenal sedang berbicara serius.
Agar tidak ketahuan jongin pun mengumpat di belakang pot besar yang jaraknya tidak jauh dari tempat mereka berbicara, sampai akhirnya dia mendengar semua percakapan diantara minho dan pria itu.
“aku kesini bukan karna aku ingin”
“sepertinya kau benar-benar belum mengerti maksudku?” ucap pria yang tak lain adalah ayahnya minho
“aku tidak tau harus melakukan apa..” desah minho
“aku tau itu, aku sangat mengerti kau tidak ingin melepaskan adikmu”
“tapi sudahku tegaskan, jika kau ingin menderita dengan hidupmu yang seperti ini maka jangan biarkan seulgi mengikuti apa yang kau lakukan ini”
“dia adalah harapanku satu-satunya..”
“biarkan dia belajar kembali dan hidup disana sebagaimana mestinya. Dia sudah terlalu banyak menderita jadi jangan buat dia semakin menderita”
“ah sudahlah. jangan buat aku terlalu lama untuk menunggu. kau tau apa yang akan aku lakukan jika kau tidak mematuhiku”
Ucapan sang ayah yang diakhirinya pun dengan menunjukan tiket pesawat ke tangan minho
“apa ini ?” tanya minho dengan penuh keheranan
“bawa dia kembali ke rumahku!”
ucapan terakhir yang dilontarkan sang ayah ini benar-benar membuat minho tercenga, dan langkah kakipun membawa sang ayah pergi meninggalkan minho yang masih terdiam ditempatnya.
melihat semua ini membuat jongin merasa sama sekali tak percaya, dia hanya bisa menatap kepergian mobil mewah yang baru saja melewatinya..
"keuraeseo.."