Kejadian semalam mungkin tidak diketahui oleh siapapun selain minho dan jongin hingga sampai saat ini.
Suasana ditempat ini masihlah sama, tidak ada perbincangan hangat diantara para pria tampan yang tengah menyiapkan segala keperluan untuk restoran mereka yang akan dibuka setengah jam lagi.
Namun diantara mereka tak terlihat sosok chef yang biasanya sepagi ini sudah ada didapur untuk menyiapkan segalanya.
Dia yang biasanya sangat ramah itu tiba-tiba menghilang bagi teman-temannya sekarang ini, entah masalah apa yang membuatnya sangat berubah seperti ini tanpa ada yang tahu dibalik semua alasannya.
“hyung, apa chef tidak ada disini ?” tanya yunhyeong
“mungkin sedang dikamar, aku belum melihatnya daritadi” ucap haneul
Jongin yang sedang asik memeriksa bahan makanan di kulkas mereka merasa belum bisa percaya akan kejadian semalam yang dia lihat, dia terlihat sangat khawatir dan memikirkan hal yang benar-benar tidak bisa dia mengerti sampai saat ini. Dia hanya berpikir jika minho tidak mungkin melakukan hal yang bodoh itu pada adiknya.
Dan sosok yang tengah dicari saat ini memang sedang ada dikamarnya, menatapi benda yang tengah dia pegang ditangannya saat ini. Dilema apa dia harus melakukannya atau tidak.
Tiket pesawat yang dibawanya itu akan dia berikan kepada adiknya seulgi, yang saat ini masih ada di dalam kamarnya sambil terlihat bingung apa dia harus bersikap seperti ini terus atau dia akan meminta maaf pada kakaknya yang sangat aneh saat ini.
Diapun membulatkan tekadnya sambil sesekali menarik napas panjang dan membuka pintu kamarnya lalu melangkahkan kakinya keluar dan mencoba berjalan kearah kamar kakaknya yang tak jauh dari tempatnya saat ini.
Dia mulai memberanikan dirinya untuk mengetuk pintu kamar minho dan tanpa disadari pintunya sudah mulai terbuka saat dia akan mengetuknya dan melihat sosok minho sudah ada didepannya sekarang
Bingung dengan apa yang harus mereka lakukan satu sama lain, mereka terlihat sangat canggu seakan tak mengenal satu sama lain. Tapi minho berpikir ini adalah waktu yang tepat untuk melakukannya.
“oppa..”
“aku ingin minta maaf untuk waktu itu..”
Minho yang sebenarnya tidak tega melihat adiknya semurung ini tetap memasang wajah dingin dihadapan seulgi
Seakan menunggu jawaban yang akan diucapkan kakaknya seulgi sangat terlihat cemas dan bingung ketika minho malah mengabaikannya dan pergi menuruni anak tangga sampai saatnya dia mencoba mencegah kakaknya itu
Semua orang yang tengah bekerja melihat kehadiran mereka yang sepertinya tak begitu baik saat ini, terutama jongin yang benar-benar sangat takut jika minho akan melakukan hal bodoh itu pada seulgi
“oppa..”
“kenapa kau jadi seperti ini !”
“kau terus mengabaikan ku seakan aku benar-benar melakukan kesalah besar”
“apa kakak seperti ini karna malam itu aku memaksamu untuk memakai jam tangan yang aku beli ??”
“apa karna itu ??”
“kenapa kau diam saja kakak!”
“tolong jawablah pertanyaanku!”
Sama sekali tidak ada suara apapun yang terlontar dari mulut minho yang masih berdiri kaku didepan seulgi
“apa. . kau merasa risih karna aku terus disini ??” ucap seulgi dengan penuh kehati-hatian dan berharap kakaknya tidak sependapat mengenai ini
“jawab kak!!”
“kenapa kau terus diam seperti ini !!!”
“Keuraeyo !!”
“benar sekali !”
“aku merasa keberadaanmu disini sangat membuatku tidak nyaman!”
“kau selalu saja berbuat semaumu!”
“seakan kau tidak pernah melakukan apapun selama hidupmu!”
“tidak bisa kah kau bersikap normal seperti gadis biasanya ???”
“apa kau akan terus disini dengan kebodohanmu!”
Kali ini benar-benar suasana yang sangat menegangkan dirasakan oleh semua orang yang ada ditempat ini
Haneul, yunhyeong, jimin dan juga jongin terlihat kaget melihat sikap dan perkataan minho pada seulgi yang terlihat sangat sedih mendengar ucapan kakaknya ini.
“haaaah…..”
“apa kau mengatakan yang sebenarnya ?”
“ya! aku sudah mengatakan padamu jika aku tidak suka kau disini. aku ingin hidup seperti biasanya! Sebelum kau datang kesini seulgi. .”
Perasaan yang ditahan minho ini benar-benar sudah dia lakukan dengan sangat baik seakan membuat semua orang terutama seulgi percaya dengan apa yang dia katakan.
“maka dari itu,”
“aku akan mengirimu kembali ke tempatmu..”
“aku akan mengirimu ke seoul . ketempat dimana kau seharusnya disana seulgi”
Minhopun mengeluarkan benda yang sedaritadi disakunya dan memberikan itu pada seulgi yang terlihat sudah menitihkan air mata diwajahnya
“pergilah”
“kau akan hidup disana. jangan menyusahkan aku lagi. Jadi pergi dan hiduplah disana dengan baik”
Minho mencoba menahan air matanya dan membalikan badanya pada seulgi seakan ini benar-benar hal bodoh yang dia lakukan pada adiknya sendiri
“haaah...”
“lihatlah bahkan kakak sudah menyiapkan ini semua”
“aku benar-benar tidak bisa percaya..”
“aku sudah banyak menderita dengan orang-orang yang aku benci”
“sekarang justru aku yang membuat derita untuk orang yang aku anggap sangat menyayangi ku..”
“haaaaaaah…….”
“aku benar-benar tidak percaya ini”
Ucapan seulgi ini terus saja diiringi dengan air mata yang tak bisa dihentikan lagi baginya karena merasa sangat kecewa dan sakit hati dengan apa yang sudah kakaknya lakukan ini.
Tak bisa berkata apa-apa lagi, kang seulgi pergi ke kamarnya untuk membereskan barang-barangnya kedalam koper yang sudah menunggunya diatas
Seakan semakin tak percaya semua orang merasa lebih terkaget mendengar ucapan minho kali ini. Benar-benar tidak bisa dipercaya
Haneul sebagai teman dekatnya mencoba menghampiri minho yang masih berdiri terdiam disana,
“minho.. apa yang kau lakukan!”
“cepat cegah adikmu pergi!”
“aku tau ini bukan kemauan mu minho”
Haneul terus mencoba membujuk minho yang masih terdiam disana
“aku sangat mengenalmu..”
“jadi jangan lakukan hal bodoh ini pada adikmu sendiri !”
Seakan ingin mengabaikan semuanya minho hanya bisa diam tanpa kata dan sangat mencoba menahan air mata yang dia bendung dimatanya.
Sedangkan jongin yang melihat semua ini dengan cepat berlari menyusul seulgi ke kamarnya yang tengah memasukan semua barang-barangnya kedalam koper dan mencegah seulgi untuk melakukannya
“ya kang seulgi ! apa yang kau lakukan!”
“jangan seperti ini, ayolah kita bisa bicarakan ini baik-baik..”
Seulgi yang keras kepala terus memasukan barang-barangnya kedalam koper dan mengabaikan jongin yang terus mencoba mencegahnya
“BAGAIMANA DENGAN KU !”
“apa kau tidak memikirkan aku ??”
Seketika ucapan jongin ini membuat seulgi terdiam sejenak dan menghapus air matanya lalu menatap jongin dengan segala keberaniannya
“lalu apa kau tidak lihat bagaimana kakak ku mengusirku ?”
“apa kau tidak lihat kemarahan yang ada diwajahnya ?”
“apa kau pikir aku akan terus disini ?”
“apa aku akan terus jadi orang bodoh yang menyusahkan kakak ku ?”
“seulgi~ya…”
“percayalah, ini bukan kemauan kakakmu!”
Jongin yang ingin sekali mengucapkan semua yang dia lihat kemarin didepan seulgi ini tiba-tiba terdiam dan mencoba menahan kata yang akan dia katakana pada seulgi
“seulgi~ya..”
“aku ada disini karena mu..”
“lalu jika kau pergi apa aku harus tetap disini ??”
“ku mohon.. jangan tinggalkan aku..”
Seulgi yang sangat mengerti perasaan jongin ini sangat terlihat menyesal karena dia tidak bisa memenuhi keinginan jongin untuk tinggal disini
“jongin~ah…”
“kau sangat pekerja keras, dan aku sangat nyaman jika bersamamu..”
“tapi ini benar-benar berbeda”
“aku tidak bisa tinggal disini lagi..”
“aku tidak mau melihat kakak seperti ini, dia sangat menginginkan aku pergi..”
“jadi aku akan melakukan ini untuknya”
“mianhae, jongin~ah…”
Seulgi yang sudah membereskan semuanyapun bergegas mengangkat kopernya dan membawa jaket tebalnya juga topi hitam yang dia kenakan lalu melangkahkan kakinya untuk segera pergi dari sini, diikuti jongin dibelakangnya yang terus mencegahnya untuk pergi
“andwaeyo. .”
“seulgi~ya hajima !”
Langkahnya berhenti tepat didepan kakaknya, minho dan juga ketiga temannya yang masih ada disitu. Mencoba menahan air matanya kini seulgi tersenyum hangat kepada ketiga teman kakaknya ini dan sedikit mengeluarkan kata-kata manis untuk mereka
“dan kalian…”
“tolong jaga diri kalian baik-baik..”
“kalian sudah sangat baik padaku”
“aku sangat minta maaf untuk semua kelakuan dan tingkah bodoh yang sudah aku lakukan pada kalian”
“aku harap kita bisa bertemu lagi suatu hari nanti”
Mendengar semua itu rasanya sangat menyentuh untuk mereka terutama haneul yang masih tak percaya dengan apa yang tengah terjadi hari ini
“seulgi~ya…”
“apa kau benar-benar akan pergi ??” tanya haneul dengan penuh kehangatannya
“haneul oppa..”
“jaga dirimu baik-baik..”
Ucapannya ini membuat haneul merasa benar-benar akan kehilangan sosok gadis cantik ini
“jika kepergian ku membawa kebahagian disini, maka aku akan pergi..”
“dan juga..”
“tolong jaga jongin..”
“karena mungkin aku tidak akan kembali kesini lagi”
Ucapan yang benar-benar tidak ingin didengar oleh semua orang termasuk minho yang masih memalingkan badannya ini membuat suasana semakin hening dan mengharukan.
Seulgi yang sudah penuh dengan tekad ini melangkahkan kakinya kembali dan perlahan meninggalkan tempat ini sampai bayangan yang membawanya sudah tidak bisa terlihat dengan sangat jelas dan meninggalkan semuanya dengan penuh kesedihan.
Dan tidak bisa berkata apa-apa lagi minho dan yang lainnya kembali melakukan pekerjaannya lagi walaupun dengan sangat berat hati dan semuanya terlihat tidak bersemangat terutama jongin yang masih terus memikirkan seulgi yang mungkin sekarang sudah sangat jauh darinya.
----------------
Beberapa jam kemudian..
Terlihat seulgi yang tengah berdiri didepan pintu rumah besar dengan wajah yang terlihat tidak baik itupun mulai melangkahkan kakinya
Mencoba menarik nafas dengan panjang, dia mulai menekan bel yang ada didepan pintu masuk berwarna putih ini
Dan tanpa membuang waktu banyak, pintu terbuka dengan sangat dingin dan melihat sosok pria yang gagah sudah berdiri tepat dihadapannya
“seulgi~ya..”
“ya tuhan, kang seulgi !”
Ayahnya yang bersikap seperti tidak mengetahui segalanya ini mencoba menyambut seulgi dengan sangat hangat dan pelukan yang dia berikan namun membuat seulgi sama sekali tak merasakan apapun saat itu
“kau kembali nak..”
“aku sudah lama menunggu mu, seulgi..”
Seulgi mencoba menahan segala kesedihannya dan masuk dengan suasana baru yang memang sangat aneh baginya karena sudah sangat lama tidak ada ditempat ini, tempat yang dulu penuh dengan kehangatan kini sudah sangat berubah.
Dan ditempat inilah kang seulgi akan memulai kembali hidupnya..
Hidup yang sudah lama dia tidak temukan lagi semenjak kejadian itu..
Dia akan melakukan segala hal baru disini..
Kembali ke sekolah, kembali bertemu teman lama dan kembali bertemu dengan orang yang sebenarnya sama sekali tidak ingin dia temui..
Semuanya akan berubah disini…