Hari kini sudah semakin siang, suasana di Pulau semakin indah ketika melihat banyak nelayan yang dengan penuh suka cita melakukan pekerjaan mereka di sini.
Tempat ini adalah tempat sebagian orang yang menaruh harapan hidup mereka disini, orang bilang ketika kau kehilangan hidupmu maka datang dan tinggallah di Jeju.
Tempat sederhana penuh cinta dan kehangatan, makanya tak heran jika setiap hari libur banyak yang datang ketempat ini entah itu bersama keluarga, kekasih atau teman.
Tempat ini penuh dengan harapan kebahagian..
“jong- in….”
“hm rasanya nama itu tidak asing bagiku”
Yunhyeong tengah asik memainkan kertas pesanan dan duduk dibangku tinggi tepat didepan meja dapur haneul yang sedang memasak pesanan yang hari ini tak terlalu ramai
“hyung, apa pria yang kau maksud tadi masih ada disini ?”
“pasti..”
“apa maksudmu pasti ?”
“mulai sekarang dia akan tinggal disini”
“Mwo !”
“sebenarnya apa yang terjadi ??”
“kenapa chef mudah sekali menampung orang asing disini ?”
Ucapan yunhyeong ini tiba-tiba membuat haneul yang sedang asik menyiapkan masakan terhenti tiba-tiba saat mendengar kata “asing” yang diucapkan temannya itu, begitupun dengan yunhyeong yang menyadari ucapannya itu tadi
“kalau begitu aku orang asing ?”
“aaaah andwae! Maksudku bukan kau hyung, tapi pria tadi yang kau sebut”
“hm entahlah…”
“mungkin ada alasan untuk semua itu”
Haneul pun mulai menodorkan masakan yang sudah dia selesaikan agar yunhyeong berhenti untuk bertanya
“ini pesanan meja 11, cepat antarkan”
“aaaiish aku sangat penasaran sekali..” desahnya sambil berjalan menuju meja pesanan
Langkah kaki yang mulai mendekat kini mulai terdengar lebih jelas dan mulai membuyarkan pikiran si pria tampan ini yang tengah asik membersihkan meja-meja yang kosong disebelah pojok dengan santainya.
“jongin~ah!”
“ayo kita pergi jalan-jalan”
Seulgi lagi-lagi membuat sesuatu yang tak dimengerti oleh jongin, diapun tidak meresponnya dan fokus dengan pekerjaannya kali ini
“jongin~ah! ayolah , lagipula hari ini tidak akan ramai jadi santai saja aku sangat tahu jadwal disini” seulgipun terus membujuk pria ini yang sepertinya masih terlihat tak bersemangat untuk melakukan aktivitasnya
“kemarin, kau sudah banyak bersedih..”
“jadi hari ini dan seterusnya kau harus bersemangat lagi, aku hanya ingin membuatmu merasa nyaman disini jadi kita harus mengumpulkan kembali semangat baru agar bisa melakukan segala hal dengan baik..” ujarnya dengan sangat hati-hati
“keuriso..”
“ayo kita pergi ! hanya disekitar sini lagipula aku kan tidak tahu betul daerah disini”
Akhirnya bujukan seulgi kali ini membuat jongin mengerti dan menyetujuinya dan mereka pun pergi bersama keluar namun sebelumnya mereka akan meminta izin dulu pada haneul sebagai pengganti kakaknya hari ini.
Setelah bersiap untuk pergi seulgi pun menghampiri haneul di meja dapur yang terlihat sepi karena memang hari ini adalah hari orang-orang sibuk
“haneul oppa !”
“waeyo ?”
“aku akan pergi keluar sebentar dengan jongin, tidak akan jauh ko..”
“aku akan kembali sebelum kakak pulang..”
“jaebal….”
“hmm.. baiklah tapi jangan terlalu lama dan jangan pergi terlalu jauh kau tau kan kenapa”
“tentu!”
“baiklah aku pergi dulu ya”
Setelah mendapatkan izin dari haneul , seulgi pun menyusul jongin yang tengah menunggunya didekat pintu depan
Tapi tak sengaja yunhyeong melihat sosok yang dia kenal dan dia kelihatannya sangat terkejut melihat keberadaan jongin
“apa ini !”
“kau orang gila yang waktu itu kan!”
“ya! kenapa kau disini!”
“woooaah benar-benar tak tau malu”
Rasanya yunhyeong bertemu dengan musuh barunya dan membuat suasana didalam ruangan ini terlihat hening karena tingkahnya
“ya yunhyeong!”
“apa yang kau lakukan pada temanku!”
Seulgi yang ada dimeja dapurpun mulai berjalan menghampiri mereka dan memberikan pukulan kecil dikepala yunhyeong hingga kepalanya tertunduk sejenak karena pukulannya
“yak!” bentak yunhyeong
“woooaah kalian…”
“apa kau jadi tak sopan karena bergaul dengan bocah itu hah!”
“sok tahu!” bantah seulgi dengan wajah tengiknya
“aku sedang tidak ingin berdebat denganmu! seulgi ayo pergi” singkat jongin sambil menarik tangan seulgi keluar
“woaaaaah… lihatlah!”
“apa semua ini !”
“hyung!”
Yunhyeong mulai berjalan menghampiri haneul dan jimin yang tengah asik melihati mereka bertiga sebelumnya
“siapa dia ? kenapa dia bisa disini ?”
“dia sangat sangat sangat menyebalkan!”
“kim jongin..”
“dia yang akan tinggal disini. .” jawab santai haneul dengan senyum manisnya
“Mwo !!!!”
“jadi, orang gila itu yang kau maksud?”
“woooaah chota !” ucap jimin yang saat itu terlihat senang dan meninggalkan juga tempat duduknya
“ya! apa yang kau suka jimin!” bentak yunhyeong dengan sangat kesal
“sudahlah lebih baik kau bersihkan kerang dibelakang, sore ini pasti akan ada pelanggan lagi” ucap haneul yang lagi-lagi menyodorkan senyuman nya dihadapan yunhyeong yang terlihat sangat kesal sekarang
“wooaaah aku tidak percaya ini !”
-------
Pemandangan di Pulau ini memang benar-benar sangat menabjubkan, membuat semua orang yang datang kesini rasanya ingin tinggal lebih lama.
Semua orang pasti ingin mengunjungi tempat ini, tempat yang bisa melihat keindahan Pulau dari arah ketinggian yang dikelilingi oleh tangga cantik disetiap jalannya, sehingga mudah bagi mereka untuk lebih merasakan indahnya pulau jeju ini
Mereka berdua terus berjalan menaiki anak tangga sambil sesekali seulgi mengambil foto disetiap ruang yang menurutnya sangat indah, namun tak ada percakapan diantara keduanya seakan masih ada kecangguan karena mereka belum terlalu dekat satu sama lain.
Seulgi yang tengah asik mengambil beberapa foto itupun mendekati jongin yang sedang berdiri diatas tangga yang lebih tinggi darinya sambil memandang ke arah pulau dengan tatapan yang kosong dan dia mencoba mengambil fotonya.
“jongin~ah! Ayo kita berfoto” ajak seulgi sambil menarik lengan jongin dan memaksanya untuk bergaya dan tersenyum
“aissh…”
“hana.. dul.. se !”
Merekapun berfoto dengan beberapa gaya yang terlihat unik dengan wajah jongin yang mencoba untuk lebih baik didepan seulgi
“hahaaa, lihatlah hidungmu terlihat besar disini”
Seulgi pun asik melihat foto-foto mereka dikameranya sambil duduk manis di anak tangga itu bersama jongin yang hanya mencoba menyembunyikan tawa kecilnya
“jongin~ah..”
“ayo kita berteman..”
keduanya pun saling bertatap serius sekarang,
“aku tau ini sedikit aneh, kita sama sekali tak saling mengenal sebelumnya dan sekarang kita akan tinggal bersama-sama”
“tapi aku harap kita bisa berteman baik mulai sekarang..”
“jadi jangan canggu seperti ini lagi, aku tau kau orang yang hangat tapi bukan berarti saat kau kehilangan segalanya kau juga kehilangan keceriann mu..”
“itu tidak baik.”
“kang seulgi…”
Keduanya pun saling bertatap kembali,
“gomawo..”
“kau orang pertama yang membuatku sadar pentingnya arti hidup”
“aku berhutang budi padamu..”
“aku akan menjadi bagian dari kalian dan memberikan yang terbaik yang aku bisa untuk membantu kakak mu yang sudah mau menampungku disana” dan untuk pertama kalinya seulgi melihat senyum hangat diwajah jongin saat ini
“tampan..” desah seulgi sambil memalingkan pandangannya
“nde ?”
“annieo..”
“em maksduku, kakak ku memang seperti itu orangnya. dia sangat baik pada semua orang dan akan membantu siapapun selama dia bisa membantunya”
“dia satu-satunya orang yang menyayangiku..”
“satu-satu nya ?” tanya jongin yang melihat seulgi mulai merubah raut wajahnya menjadi sedikit murung
“annieo..”
“ayo kita pergi !”
Seulgi pun mulai beranjak dari tempat duduknya dan berjalan kembali menuruni anak tangga disusul dengan jongin dibelakangnya
Waktu terus berjalan dengan sangat cepat, perjalanan mereka kini tak terlalu canggu seperti pertama kalinya, dan mulai saling tertawa bersama dengan hal-hal kecil yang mereka lihat disekitar
Membuat suasana semakin hangat dan menyenangkan untuk keduanya..
“oh! jongin~ah, lihatlah itu !”
“odi~ya ?”
“itu disana! bukankah itu tempat potong rambut ??”
“lalu ?”
“ikutlah dengan ku!” ajak seulgi yang langsung menarik lengan jongin ketempat yang dia tuju
“permisi ..”
“apa kau bisa merapihkan temanku ini”
“ya! merapihkan siapa ?apanya?” bentak jongin yang mulai terlihat khawatir
“diamlah! Kau harus memotong rambutmu jika ingin bekerja di restoran kakakku!”
“tidak usah, aku tidak mau memotong rambutku!”
“kau tidak lihat rambutmu sudah sangat jelek!”
“aaaah shiroyo !”
“jadi.. kau tidak mau melakukannya untuk ku ?” seulgi pun mencoba memasang wajah sedih imutnya dihadapan jongin yang mulai terlihat bingung
“aiissshh.. baiklah-baiklah !”
“yeay!”
“aku akan menunggu disini ok”
Seulgi pun duduk manis dibangku depan sambil sesekali mengambil foto yang ada di sekitarnya,
Butuh waktu 10 menit untuk melihat jongin yang sudah siap menunjukan penampilan barunya ini
“apa ini terlihat bagus..” desahnya
Dia pun mencoba melangkahkan kakinya perlahan keluar dan menghampiri seulgi yang masih asik duduk di bangku panjang itu
“seulgi~ya..”
“kau sudah se- - lesai ?”
Seketika pandangan seulgi pun terpesona dengan wajah baru jongin yang terlihat lebih tampan dan keren dengan potongan rambutnya kali ini
“waeo ??”
“an chota ??”
Seulgi pun hanya terdiam tanpa berkedip dari pandangannya
“sudah ku bilang! Aku tidak mau potong rambut!”
“kau terlihat lebih tampan…” bisik seulgi
“nde ?”
“aaaahh annieo..”
“maksudku kau terlihat lebih baik sekarang..”
“benarkah ?”
“aah sudahlah! Sekarang kita pergi kesatu tempat lagi..”
“odie ?”
“ayo ikut saja !”
Mereka pun mulai kembali melangkahkan kakinya kesuatu tempat yang tak jauh dari tempat sebelumnya, tempat yang mulai terlihat banyak orang-orang disekitarnya.
Tempat yang ramai karena banyak toko yang berjualan ditempat ini salah satunya toko baju pria yang menjadi langganan Minho.
“chajatta !”
“toko baju ?”
“kau mau beli baju untukku ?”
“aish sudah ku bilang ini tidak perlu!”
“aku bisa meminjam baju haneul hyung saja sementara”
Seulgi pun terdiam sesaat..
“untuk mu ?”
“kau ini sangat pede sekali ! ayo cepat masuk !” ucap seulgi yang membuat jongin terlihat mulai kesal karena tingkahnya
Merekapun masuk ke toko itu sambil memilih-milih pakaian yang cocok yang akan seulgi pilih
“ini untuk haneul oppa..”
“aaah, dia pasti terlihat semakin tampan dengan baju ini..” bisiknya tepat didengar oleh jongin
“ini untuk jimin oppa..”
“dan ini untuk si tengik yunhyeong..”
“aah malas sekali untuk membelikannya!”
Seulgi terlihat asik dengan pilihan baju yang akan dia berikan pada keluarga barunya di sana,sedangkan jongin yang mulai terlihat lelah hanya duduk dibangku dalam . lalu saat itu seulgi mulai tertarik dengan benda kecil yang ada di depan etalase toko
“jongin~ah ! lihatlah apa ini bagus untuk kakak ku ?”
“tapi dia tidak suka warna gelap seperti ini, hm”
“bagaimana menurutmu ?”
“terserah kau saja..” desah jongin yang merasa sudah diabaikan oleh seulgi sedaritadi
“oh! bukankah itu jam tangan ?” seulgi yang melihat jam tangan pria itu pun bergegas kesana
“permisi.. apa kau juga menjual jam tangan ini ?”
“nde… kita menjualnya juga, apa kau mau melihatnya?”
“aah nde…”
“woaah ini sangat keren! kakak pasti akan suka..”
“jongin~ah , bagaimana dengan yang ini ?? bagus tidak?” tanya seulgi pada jongin yang masih terlihat kesal
“mollayo..”
“kau ini bagaimana sih! kau kan pria jadi harusnya tahu selera !” bentak seulgi
“terserah! aku akan menunggumu diluar saja !” ucap jongin yang sekarang melangkahkan kakinya keluar dan meninggalkan seulgi yang terlihat tertawa kecil melihat kekesalan jongin
“ah ya, aku mau yang ini !”
“baiklah..”
Seperti biasanya wanita memang selalu butuh waktu lama untuk berbelanja walau sekalipun itu bukan untuknya,
Waktu semakin sore dan seulgi yang terlihat banyak membawa belanjaannya itupun keluar sambil mencari keberadaan jongin
“ya! kim jongin kemarilah !”
“woaah apa ini.. apa kau mau pergi jauh !”
“bahkan ini bukan pakaian wanita tapi kau membelinya banyak seperti ini” ucap jongin sambil membantu seulgi membawa belanjaannya
“ya! kau harusnya berterima kasih padaku karna yang paling banyak ini adalah milik mu!”
“na neun ?”
“yap! aku hampir menghabiskan uang tabunganku hanya untuk keperluan hidupmu! lihat ini..” ucap seulgi sambil menodongkan belanjaan yang dibelikannya untuk jongin
“itu semua !”
“aaish bahkan aku membelikan sesuatu yang tak seharusnya aku belikan untuk pria..” desah seulgi sambil melangkahkan kakinya pergi dan membuat jongin sedikit terlihat khawatir
“mwoya ??”
“pakaian dalam mu!”
Sontak jongin pun sangat kaget dengan ucapan seulgi yang membelikan sesuatu yang seharusnya tak dilakukan seulgi
“ya! bagimana kau tau ukuranku !”
“em maksudku, celana dalam kesukaanku!!”
Seulgi pun tak menghiraukan perkataan jongin yang membuatnya sesekali tertawa geli dan terus berjalan sampai jarak yang cukup jauh diantara keduanya
“yak! kang seul gi !!”