Malam benar-benar sudah tiba hari ini, angin malampun mulai terasa menusuk keseluruh tubuh setiap orang yang mulai tertidur lelap
Namun tidak halnya dengan suasana di restoran ini, kali ini suasana benar-benar serius karena dua pria tampan ini tengah kewalahan mencari si gadis yang belum juga kembali selarut ini.
“dia keluar bukan untuk mencari udara…”
“kalian lihat ini sudah jam satu malam tapi dia belum kembali !” Minho yang saat ini terlihat sangat khawatir tidak bisa duduk tenang dan mencoba berulang kali untuk menghubungi ponsel adikknya itu yang tak aktif
“apa kita lapor polisi saja ?” tanya haneul dengan sangat serius
“aaah.. baiklah lebih baik kita telfon polisi saja “ ucap minho yang terlihat putus asa
Namun saat akan menelfon polisi tiba-tiba suara pintu depan terbuka lebar dan merubah atmosfir disana,
Seorang gadis dan pria yang saling memajangkan wajah sedihnya dengan pakaian yang terlihat kotor sontak membuat Minho dan Haneul saat itu kaget akan kedatangan adik dan seorang pria asing
“seulgi !” dengan cepat Minho menghampiri adiknya dan memeluknya dengan erat dan sangat erat seakan dia takut kehilangan adiknya lagi
“oppa ..”
“gwaenchana…”
Setelah itu keduanya saling menatap pria yang disebelah Seulgi yang terlihat begitu menyedihkan dengan keadaannya, dan dengan cepat pula keduanya kini sudah duduk ditempat peristirahatan mereka sambil menunggu minuman hangat yang tengah dibuat oleh haneul.
“minumlah ..” ucap haneul sambil menodorkan minuman yang dibuatnya
“ada apa ini seulgi ?”
“apa sesuatu terjadi padamu ?”
“dan kenapa dengan pakaianmu ini?”
“apa kau baik-baik saja ?”
“oppaaa….”
“dia akan tinggal disini..”
Suasana semakin membuat keheningan didalam sini dan hanya ada tatapan heran diantara kedua pria tampan ini yang sedaritadi saling melirik ini
“kenapa dia harus tinggal disini ?”
“apa kau mengenalnya ?”
Tak ada jawaban apapun dari mulut mereka yang saat ini terus saja terdiam dan bingung untuk menceritakannya, dan membuat Minho merasa kebingungan.
“haneul~ah, bawa dia kekamarmu.. biar dia beristirahat dulu. Aku akan tidur dikamar lain”
Dengan cepat haneul pun membawa jongin untuk berbagi kamar dengannya
“sekarang ceritakan..”
“apa yang terjadi ?”
Perlahan Seulgi pun mulai menatap kakaknya itu dan menceritakan apa yang sudah terjadi padanya juga pada jongin hari ini.
------------
Jeju, 09.00
Hari buruk sudah benar-benar berlalu saat ini harus ada hari yang baru untuk semua orang, hari yang seharusnya melupakan hari yang sudah berlalu dengan mudah..
Terlihat indah dan memang selalu indah pemandangan di Pulau ini, pulau penuh cinta dan kehangatan
Hari baru inipun menyambut semua orang yang ada di RESTAM dengan penuh semangat baru..
“haneul~ah, siang ini kau gantikan aku didapur..”
“aku akan keluar , mungkin akan kembali nanti sore..” ucap Minho yang mulai melangkahkan kakinya keluar dengan terlihat sedikit tergesa-gesa
“aah ndee..”
“oppaa !”
“kau mau kemana ?” ucap seulgi yang melihat kakaknya mulai pergi keluar
“hari ini jangan keluar, beristirahatlah. aku akan pergi sebentar”
“aahh baiklah..”
Tanpa waktu lama semua disitupun sudah mulai memulai aktivitasnya lagi dan masih terlihat ada dua orang yang belum datang saat ini..
Ya, yunhyeong dan jimin yang biasanya memang selalu telat seperti ini
“oh! selamat pagiii ..” ucap yunhyeong yang terlihat membuka pintu dengan penuh kebahagian menyambutnya
Namun kebahagian itu seakan hilang ketika dia melihat sosok gadis konyol yang sudah ada dihadapannya saat ini
“selamat pagi juga yunhyeong..” jawab seulgi yang mencoba menunjukan kekonyolannya lagi ini sambil membentuk hati dengan kedua tangannya seakan hal itu membuat yunhyeong merasa geli
“aigooo ! lihat itu membuat selera ku jadi rusak” desahnya yang langsung bergegas pergi untuk mengganti pakaiannya
Disusul juga dengan kedatangan jimin yang seperti biasanya selalu sudah terlihat rapi dengan pakaiannya dan mulai memasuki dapur dan memberesi beberapa bahan untuk hari ini
“kemana minho ? aku tidak melihatnya”
“ah, hari ini dia pergi.. sore nanti dia baru kembali”
Beberapa menit berlalu ketika yunhyeong sudah kembali dengan pakaiannya dan seulgi yang masih terlihat ada disebelah tangga seakan sedang menunggu kedatangan seseorang..
Dan tak perlu waktu lama seseorang yang ditunggunya pun sudah datang
“oh! kau sudah datang!”
“apa kau sudah baikan ?”
Seulgipun terus memperhatikan jongin karena dia ingin membuatnya merasa nyaman dan terbiasa tinggal disini
“aaah ya.. aku sudah merasa lebih baik”
“hm syukurlah..”
“kau mau sarapan ?”
“annieo. .”
“ah ayolah! aku sudah menunggumu untuk sarapan, jadi kita akan sarapan bersama, ayo! ”
“aku tidak lapar…” bantahnya sambil tersenyum tipis
“bagaimana tidak lapar! Dari kemarin kita belum makan apapun kau taukan! Jadi ayolah cepat ikut denganku! ayo cepaaat..” seulgi pun mulai memaksa jongin dan membawanya kemeja belakang dapur untuk sarapan bersama
“haneul oppaa !!!”
“waeeo ???”
“bisakah kau buatkan sarapan untuk kami ?”
“oohh.. baiklah tunggu sebentar”
“aah tidak usah hyung! Biar aku saja yang membuatnya ..”
“ya jongin~ah ! haneul oppa sudah ahli dalam membuat sarapan kesukaanku, jadi kau tidak perlu melakukannya” desah seulgi
“apa kau selalu menyuruh orang yang lebih tua darimu seperti ini !”
“aaiiisssh.. sudahlah kalian duduk saja disini aku akan membuatnya sendiri ok”
“aaah tapi hyung. . .”
“gwaenchana, aku akan segera kembali..” haneul pun melangkahkan kakinya kedapur dengan senyuman yang penuh pesona dipagi hari dan membuat seulgi merasa terkagum dengan sifatnya yang hangat itu
“aiigoooo… lihatlah dia selalu tersenyum hangat seperti itu, bagaimana gadis yang datang tidak tergila-gila dengannya..”
“yaampunnn haneul oppaaaa!!!” tingkah seulgi yang aslipun membuat jongin tersenyum tipis dia merasa seulgi benar-benar sangat genit
Sedangkan kini didapur haneul sedang sibuk membuat sarapan yang kelihatanya sangat enak untuk dipagi hari ini,
Sedangkan jimin tengah sibuk membereskan meja dan kursi-kursi sebelum restoran akan dibuka hari ini, dan yunhyeong terlihat sibuk merapihkan rambutnya sambil sesekali bernyanyi kecil
“oh, hyung apa sudah ada pelanggan sepagi ini ?” tanya yunhyeong yang mulai menghampiri haneul
“aaahh ini bukan untuk pelanggan”
“lalu ? untukku ?”
“aissh, kau sudah besar dan bisa membuatnya sendiri” haneul pun mulai membawa makanannya ke dapur belakang dan melewati yunhyeong
“lalu untuk siapa hyung??”
“untuk mereka ..”
“mereka siapa ???”
“seulgi dan jongin...”
“aaaah begitu..”
“tunggu! sepertinya aku pernah mendengar nama itu sebelumnya. em dimana yaa” desah yunhyeong dengan wajah tampannya
“ttaddaaa.. sarapan hari ini sudah siap” haneul pun menaruh kedua piring itu dihadapan mereka yang sepertinya sudah tak sabar untuk segera menyantapnya
“woaaaah kelihatannya ini sangat enak! telurku lihatlah! Ini sangat imut !!” reaksi seulgi ini terus saja membuat suasana semakin dibumbui dengan tawa kecil mereka
“ah hyung, gomawo..” ucap jongin
“aaah santai saja, cepat habiskan aku akan kedalam lagi”
“haneul oppaaaa !!!”
“gomawo..” seperti biasanya seulgi pasti berteriak seperti ini dan menunjukan rasa terima kasihnya dengan memberikan sebuah tanda hati dengan kedua jarinya dan membuat haneul tertawa hangat saat akan memasuki pintu dapur
“jangan bertingkah seperti itu !” bentak jongin yang sudah mulai menyantap sarapan yang dibuat oleh haneul ini
“memangnya kenapa ?”
“apa kau cemburu ??”
Seketika jongin yang tengah asik sarapanpun terdesak mendengar perkataan seulgi dan membuatnya sedikit agak canggu
“cemburu pantat mu!”
“kenapa juga aku harus cemburu” sanggahnya sambil memutar arah bola matanya perlahan
“itu bisa saja !”
“annieo ! kita baru kenal dua hari mana mungkin aku bisa cemburu”
“itu bisa saja ! biasanya di dalam drama awal pertemuan memang seperti itu” jelas seulgi sambil menyantap telur kesukaannya dengan lahap
“ini bukan drama !”
“aaiissh kau ini, sama sekali tak bisa diajak bercanda!” desah seulgi kesal
Dan keduanya pun melanjutkan kembali sarapannya ditemani burung-burung kecil yang tengah asik terbang disekeliling pulau yang mereka lihat
------------
Hari ini adalah hari yang sangat dibenci oleh seorang chef tampan ini, hari dimana dia harus mengumpulkan semua keberaniannya dan juga menahan amarahnya hari ini
Bergegas pergi dengan mengenakan mobil berwarna merahnya melalui pulau Jeju yang indah ini dia mencoba menarik nafas panjang seakan harus ada hal yang dia tahan dalam benaknya saat ini. .
Tak perlu waktu yang lama untuk sampai ketempat tujuannya, kali ini dia turun dari mobil dengan raut wajah yang tak terlalu baik. .
Restoran mewah yang sangat besar dan ramai ini adalah tempat dimana dia akan bertemu dengan seseorang yang tak ingin dia temui sebenarnya, orang yang sampai saat ini sangat dia benci. .
Langkah kakinya kini berjalan kearah tempat duduk disebelah pojok kanan tepat bersebrangan dengan pemandangan pulau..
Langkahnya semakin perlahan ketika melihat sosok pria gagah dengan stelan jas hitam sedang duduk menunggu kedatangannya sambil sesekali meminum teh dengan cangkir cantik ditangannya
“kau sudah datang ?”
Suara itu sangat membuat Minho merasa sedikit kesal namun dengan segala keberaniannya dia mulai duduk berhadapan dengan sang ayah.
Ya, ayah nya kini sudah tepat berada di hadapannya, sosok pria yang sangat dia benci bahkan sampai saat ini hal itu tak pernah mengubah apapun
“aku sudah disini. apa yang ingin anda bicarakan?”
“sajangnim, aku tidak punya banyak waktu” minho pun terus berkata-kata cepat seakan dia ingin segera pergi dari hadapan ayahnya
“hah. memangnya sebesar apa restoran mu itu ?”
“sampai kau sesibuk itu ?" ucapan sang ayah ini membuat minho semakin tidak nyaman dan merasa kesal
“tolong cepat katakan, apa yang ingin anda bicarakan mengenai adikku ?”
“lihatlah, lihatlah dirimu sekarang! sama sekali tak berubah”
“anak yang keras kepala , kau terlihat seperti anak yang tak berpendidikan tinggal disini”
Minho mencoba untuk menahan amarahnya dan mengepal erat kedua tangannya yang ada dibawah meja
“dia bersamamu kan ?”
Ucapan sang ayah ini sontak membuatnya sangat terkejut dan membuyarkan semua pikirannya dan menjadi salah tingkah
“apa maksudmu ?”
Pria gagah inipun mencoba tersenyum sinis dan memandangnya lagi untuk kedua kalinya, dan dengan cepat menatap minho dengan penuh tatapan amarah dikedua bola matanya
“kirim dia kerumahku !”
“jika tidak kau tau apa yang akan aku lakukan padamu”
“terlebih pada adikmu…”
Mendengar ucapan ayahnya lagi-lagi membuat Minho tercenga dan terdiam karena ternyata ayahnya sudah tau keberadaan adikknya saat ini, dia benar-benar bingung dan tak tau harus berbuat apa sekarang.
Sedangkan ayahnya mulai bergegas pergi dan untuk sekali lagi dia memandang Minho yang tengah merasa ketakutan ditempat duduknya
“jika kau ingin terus sengsara dengan hidupmu, tolong jangan biarkan adikmu ikut sengsara seperti mu”
Minho yang menerima perlakuan ini hanya bisa menghela nafas panjang dan menahan semua kegelisahannya sambil memandang kepergian sang ayah yang semakin menjauh saat ini
Rasa sakitnya semakin sangat terasa ketika ayahnya sendiri benar-benar sudah tak menganggapnya sebagai anaknya lagi hanya karena pilihan hidupnya yang salah dimata sang ayah.
“ottoke..” desahnya penuh kegelisahan