Flashback<<<
January, 30 2015
Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu tunggu oleh sepasang kekasih ini untuk bertemu setelah cukup lama mereka tak bertemu sesering dulu..
Sepasang kekasih yang sepertinya sudah tak canggu lagi satu sama lain ketika dulu sangat terlihat berbeda saat ini, hanya ada senyum manis dari gadis cantik berambut panjang sambil memegang kameranya sambil mengambil foto disekitarnya ditemani si pria tampan ini yang tengah mengenakan kemaja birunya yang membuatnya semakin tampan
Tapi terasa aneh rasanya ketika mereka tak seperti biasanya saat bertemu dan itu sangat menganggu gadis cantik ini akan sikap yang tak biasa dari kekasihnya, diapun mencoba memecahkan suasana diantara mereka..
“kau baik baik saja?”
“kau terlihat aneh, apa kau bosan?”
“ah harusnya kita tidak usah pergi kesini, harusnya kita makan saja tadi…”
“Nana. .”
“ada yang ingin aku bicarakan..”
“bicaralah….” gadis cantik inipun masih terlihat asik memainkan kameranya
“aku pikir, kita sudahi saja…”
Ucapan yang terlontar dari bibir Minho ini sontak membuat nana terkaget dan mengalihkan pandangannya kepada Minho yang terlihat sangat serius sekarang
“apa maksudmu ?”
“aku akan pergi jauh dan entah kapan aku akan kembali atau mungkin tidak akan pernah kembali lagi”
“bukankah kau juga akan mengambil studi kedokteranmu lagi? Itu sangat bagus untukmu agar kau lebih serius lagi”
“jadi aku biarkan kali ini kau pergi. pergilah dari hidupku, aku akan sangat sedih jika kita harus bersama jika kita seperti ini”
Entah apa yang membuatnya seperti ini, ini sangat membuat sedih Nana untuk mendengar ucapan konyol yang keluar dari bibir kekasihnya.. dia mulai terlihat membendung air matanya dan sangat sangat kebingungan akan keputusan kekasihnya yang tiba-tiba seperti ini
“ada apa dengan mu ? kenapa tiba-tiba kau bicara seperti ini Minho”
“ini tidak tiba-tiba ! aku sudah memikirkannya belakangan ini… aku benar-benar akan merasa bosan jika kita akan banyak terpisah. aku rasa kita sudah sama-sama dewasa untuk mengakhiri semua ini bukan?”
“lagipula aku sudah merasa sedikit bosan berkencan dengan mu”
Kata-kata yang dilontarkan Minho ini sangat diluar dugaan sang kekasih,
Dia benar-benar mengucapkan kebohongannya saat itu juga yang langsung membuat gadis cantik ini menitihkan air matanya dan merasa sangat tersakiti dengan ucapan konyol yang diucapkan kekasihnya itu. Tapi tak ada pilihan lain lagi, dia hanya bisa terdiam sambil sesekali menitihkan air matanya yang kini terlihat jelas oleh Minho
“haaaah..”
“baiklah jika ini memang kemauan mu..”
“aku akan pergi…”
“kalau begitu jangan pernah mencariku lagi…”
“karena mungkin mulai saat ini, aku akan sangat membencimu, Minho..”
Hembusan angin membawa gadis ini pergi dengan cepat meniggalkan Minho yang masih berdiri tegap disitu sambil melihat jelas kepergian gadis yang sangat dia sayangi benar-benar pergi meninggalkannya
Rasa sakit yang sama-sama mereka rasakan adalah awal dari perpisahan yang sampai saat ini mereka rasakan..
Terkadang berbohong untuk kebaikan orang lain membuat rasa sakit dalam diri sendiri..
Flashback end.
Kent School Seoul…
Hari ini adalah hari penting bagi salah satu sekolah ternama di kota Seoul, banyak orang yang tengah merasa senang dan bangga.
Sekolah yang menuangkan karya karyanya dalam berbagai bidang, salah satunya dibidang olahraga yang biasanya diisi oleh pria-pria tampan idola disekolah.
Dan hari inilah hari dimana semua siswa merasa bangga akan satu lagi kemenangan yang diberikan oleh salah satu siswa berprestasi dibidang olahraga.
Kali ini pria tampan yang banyak di incar oleh gadis sekolahan lagi-lagi menjadi pusat perhatian ketika dia membawa pulang sebuah piala besar yang dia menangkan di ajang bergengsi dibidangnya, yaitu Juara 2 Judo Atlet 2016 yang baru saja diselenggarakan 2 hari lalu di kota Seoul sebagai perwakilan dari sekolahnya..
Banyak yang menyambut datangnya pria tampan ini dengan sangat meriah dan sambutan luar biasa oleh para guru maupun siswa lainnya.
“wah lihatlah itu dia datang !!!!”
“wonwooooooooooooo-ya…. wonwooooooo!!!!”
Wonwoo..
Pria tampan yang terkenal dingin ini sangat berprestasi dan banyak dikagumi oleh banyak siswa. Dia juga salah satu andalan bagi sekolahnya dibidang olahraga walau sebenarnya dia baru dua tahun disekolah.
Sikap dingin dan acuh kadang itu membuat teman-temannya merasa kesal dengan sikapnya , namun bagi para gadis sikapnya seperti itulah yang membuat mereka sangat mengaguminya.
Dia tak perduli dunia sekitarnya dia hanya sibuk dengan dirinya sendiri.
“aaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!”
“wonwoooooo-ya…wonwooooo” teriak setiap gadis yang melihat dari kejauhan datangnya sosok pria tampan ini yang tengah berjalan melewati koridor sekolah yang ditemani oleh beberapa pelatihnya dan juga rekannya yang lain
“selamat !!”
“selamat untuk kemenanganmu kali ini wonwoo..” ucapan selamat pun terlontarkan dibibir pria berambut hitam ini sambil memeluk bangga wonwoo
“ini bukan apa-apa pak.. aku hanya ada di posisi dua”
“tidak tidak !! ini luar biasa wonwoo.. baru tahun ini sekolah kita mendapatkan gelar juara di ajang bergengsi seperti ini”
“kalian sudah bekerja keras…”
“terimakasih pak terimakasih….” ucap pelatih yang tengah membawa piala besar di tangannya dan mencoba memberi hormatnya kepada kepala sekolah
“baiklah, sebaiknya kalian beristirahat sekarang...”
Pria tua ini pun mulai bergegas pergi lagi keruangannya dan guru-guru lain mencoba menenangkan para siswa baru yang terlihat rusuh melihat ketampanan Wonwoo yang kini mulai berjalan menuju ruangan khususnya bersama pelatih
“ayo pelajaran akan segera dimulai..hey masuklah, masuklah!!!”
Tak butuh waktu lama untuk sampai ditempat yang cukup besar ini, tempat yang khusus ditempati oleh atlet Judo dengan berapa ruang santai didalamnya. sesaat membuka pintu sudah ada beberapa pria tampan yang sedang asik berlatih mengenakan baju judo mereka..
Salah satu diantara mereka terlihat senang ketika melihat dua orang yang sedang ditunggu itu sudah tiba dan bergegas menghampiri mereka
“pelatih!”
“wonwoo sunbae!”
“waaah pialanya besar sekali…..”
“ah, selamat sunbae kau sudah bekerja keras untuk ini !” ucap seorang pria yang tak kalah tampannya sambil membungkukan sedikit badannya
“gomawo rocky..”
Wonwoo yang terlihat lelah itupun mulai melangkahkan kakinya lagi kedalam ruangan yang tak jauh dari situ dan dengan cepat dia menjatuhkan tubuhnya ke sofa karena rasa lelah yang sedang dia rasakan hari ini
“haaaaaah” desahnya
“kau mau makan apa?aku akan memesannya” ucap pelatih yang ternyata sudah ada diruangan bersama wonwoo
“annieo.. aku akan segera pulang” wonwoo pun mulai bergegas membereskan barang-barang kedalam ransel hitamnya
“kenapa terburu-buru?”
“apa ada masalah?”
“annieo.. aku hanya ingin tidur saja dirumah”
“baiklah aku pulang dulu pelatih….” wonwoo pun bergegas melangkahkan kakinya dan membuka pintu ruangan dan berjalan lagi melewati teman-temannya yang sedang beristirahat tanpa melirik kearah mereka dan melanjutkan langkahnya
“lihatlah, betapa sombong nya dia…” bisik salah seorang temannya yang terlihat tak suka dengan sikap wonwoo yang terus berjalan tanpa menghiraukannya
Sesaat akan keluar dari koridor terakhirnya disekolah dia melihat sesosok gadis berambut pendek tengah asik berdiri sambil melipatkan kedua tangannya yang seakan sedang menunggu kehadiran seseorang
Tanpa ragu langkah kaki pria ini pun mulai menghampiri gadis cantik yang masih mengenakan seragam sekolahnya
“kau sedang apa?”
Suara yang terdengar inipun terasa tidak asing lagi bagi gadis berambut pendek ini yang langsung memutarkan badannya kearah sumber suara dibelakangnya
“kau sudah datang……..”
“kenapa tidak memberitahuku jika kau akan datang hari ini kesekolah?” ucapnya dengan nada hangat
“aku lupa…” singkatnya
“aah begitu..”
“lalu kau mau kemana sekarang?”
“pulang…”
“sekarang? bukannya kau baru saja datang? aku saja baru menemuimu sekarang..”
“aku lelah, jadi aku ingin istirahat dirumah” jawaban yang selalu sama dengan singkat dan nada yang dingin yang terus dia ucapkan
“baiklah kalau begitu”
“sampai jumpa….”
“emm…..”
Wajah cantik ini pun berubah menjadi terlihat murung ketika harus melihat sikap temannya hari ini sangat tidak sesuai dengan harapannya..
“tetaplah seperti itu wonwoo..”
“aku baik-baik saja….”
Chae young
Satu tahun lebih tua dari wonwoo ini yang membuatnya menjadi teman dekat karena sikapnya yang sangat dewasa dan selalu mendukung wonwoo sampai saat ini..
Salah satu anak dari pebisnis terkenal di Seoul, bahkan dia sering sekali berpindah tempat karena selalu ikut bersama orang tuanya yang sibuk
Satu hal yang membuat gadis ini merasa sangat kesal dengan dirinya sendiri , yaitu menutupi jika dia menyukai wonwoo.
-----------
Jeju..
Kembali ketempat yang indah ini lagi.. sekarang terlihat jelas keramaian yang ada disekitar desa kecil di Jeju ini yang sedang sibuk para nelayan mengadakan pesta makan yang biasanya selalu dilakukan setiap tahun ditempat ini untuk saling berbagi satu sama lain..
Terlihat raut wajah bahagia disetiap orang yang datang untuk menyicipi hidangan makanan laut yang bermacam-macam yang dijual mereka,
Memang tak banyak dikunjungi, biasanya ini dilakukan oleh antar desa kecil saja sebagai rasa syukur mereka atas hasil yang sudah mereka dapat disetiap tahunnya.
“woooaaah ini enak sekali……”
“ibu cobalah ini, ini sangat lezat!”
Hari semakin siang dan matahari sudah ada ditengah-tengah bayangan orang-orang disini yang asik menyantap hidangan
Dan terlihat dari kejauhan seorang pria yang tak asing lagi wajahnya, dia mencoba membantu sang kakek yang tengah berjualan dibawah teriknya matahari.
“haraboji, kau istirahat saja dulu biar aku yang menggantikanmu..”
“aaaah baiklah baiklah, aku akan beristirahat dulu disebelah sana yaa..”
Setelah kembali memapah kakeknya untuk beristirahat terlihat sudah banyak orang yang datang lagi ke tempat dagangannya saat ini..
Tentu saja, siapa lagi kalau bukan gadis-gadis desa yang terlihat mengantri untuk membeli makanan yang sebenarnya tujuan mereka adalah bertemu dengan pria tampan ini, ya… pria tampan yang jarang sekali ditemui di desa kecil seperti ini..
”aku mau pesan satu yang in…”
“aku juga mau pesan dua yang itu….”
“wah lihatlah kau memesan lebih dariku….”
“baiklah aku juga akan memesan ini tiga”
“ya kenapa kau mengikuti ku! sana, aku duluan yang memesannya!”
“tidak bisa! aku dulu !aku kan membeli itu lebih darimu! minggir sana!”
Ucapan konyol yang terlontar dari para gadis desa ini pun mulai membuat pria tampan ini sedikit kebingungan, bahkan dia belum memegang satu makanan pun untuk dia sajikan ke pembelinya
“maaf jadi kau akan membelinya atau tidak ?”
“tentu! aku duluan kan”
“aku dulu!”
“aku dulu !!!!!”
Seakan suasana yang semakin panas ini benar-benar membuat udara pun rasanya sangat panas, rasanya suhu Pulau Jeju meningkat ketika gadis desa ini sudah mulai rebut yang tak jelas dan membuat pria ini semakin kesal
“permisi…”
“aku mau yang ini.. dan ini uangnya” suara yang muncul dari arah samping tiba-tiba membuyarkan semua para gadis yang sedang saling mencibir satu sama lain
Melihat sesosok wanita yang berdiri ditengah tengah mereka dengan penampilan yang jauh jika dibandingkan dengan gadis-gadis disekitarnya membuat para gadis disitu tercenga dan merasa sangat malu
“waeyo ?”
“aku hanya ingin membeli ini”
“ah ini ambilah uangnya….” gadis cantik inipun langsung menyantap makanan yang baru saja dibelinya sambil sesekali melihat gadis desa yang disekelilingnya tengah memperhatikannya
Seakan tak percaya melihat gadis secantik ini dengan pakaian yang tak pernah mereka lihat langsung sebelumnya.. mereka hanya bisa menatap gadis itu dengan tatapan iri dari mulai atas sampai ujung kaki si gadis itu..
“lihatlah, dia sangat cantik sekali..”
“kulitnya, sangat putih dan bersih…”
“pakaiannya sangat modern….”
“siapa dia ??”
Bisikan terus terlontar dari para gadis desa ini yang terlihat iri melihat penampilan gadis cantik yang ada didepannya yang sedang asik menyantap makanan yang hamper saja dia habisi..
“woah ini enak, boleh aku membelinya lagi?”
“tentu….” pria ini pun segera mengambil lagi makanan yang akan dibeli oleh gadis cantik ini dan sesaat akan memberikan itu padanya terdengar suara teriakan dari arah depan yang tiba-tiba membuat semua orang terkaget mendengarnya
“ya! kang seul gi !!!”
Sontak pandangan semua para gadis ini tertuju kesuara itu dan setelah melihat siapa yang datang banyak sekali gadis desa yang langsung terkagum kagum dan merasakan nafas yang sesak ketika melihat sesosok pria tampan yang kini sedang berdiri memasng wajah kesalnya didepan pohon besar
“waaaah dia tampan sekali…….” bisik para gadis desa
“aigooo….” desah seul gi
“ya! kenapa kau seperti ini lagi ! kau ini sangat suka membuat orang khawatir hah!” langkah kaki pria ini pun mulai semakin dekat dengan seul gi
“jika kau ingin kabur lebih baik kau beritahu dulu kakak mu dan jangan merepotkan ku lagi !”
“shuuuut bisakah kau bicara pelan, ini sangat ramai. kau tidak melihatnya!”
“lagipula aku hanya keluar sebentar..”
“sebentar katamu?”
“kau pergi jauh dari restoran dan pergi kesini untuk mencari makanan pinggir jalan seperti ini?”
“kau tau kan makanan seperti ini tidak sehat bagi tubuh! Ini sangat jorok dan kotor! lebih baik makan makanan yang sehat di restoran!”
“kau ini bicara apa, ini sangat enak percaya lah aku baru saja mau membelinya lagi”
“andwae! kau tau ini tempat aneh ayo cepat pulanglah!!” ucapan yunhyeong kali ini terdengar jelas oleh pria tampan yang masih berdiri ditempat dagangannya dan mulai merasa kesal akan ucapan yunhyeong yang seenaknya
“apa maksudmu aneh?!”
“dengar..”
“desa ini memang kecil dan jauh dari perkotaan, tapi aku pikir cara berpikir pria didesa ini lebih baik dari pada cara pikir orang kota sepertimu..”
“ya! apa maksudmu aku ini bodoh!”
“tentu. Jika kau orang yang berpendidikan maka kau akan tau apa itu sopan santun bukan?”
“woooaaah kau pikir kau siapa bisa bicara semau mu hah?”
“lalu kau pikir kau siapa bisa bicara semaumu ?” sanggahnya tegas
Tiba-tiba panasnya matahari siang ini semakin panas dengan lontaran kata yang saling diucapkan oleh kedua pria tampan ini yang sama-sama terlihat keras kepala
Sampai gadis desa yang melihatnya pun tak percaya akan kejadian hari ini, begitupun dengan Seulgi yang terlihat kebingungan akan tingkah mereka berdua yang saat ini sedang ada dihadapannya
“kenapa kalian jadi bertengkar seperti ini, sudahlah…”
“maafkan aku, aku benar-benar minta maaf untuk ucapan temanku itu….” ucap seulgi menghampiri pria yang terlihat memasang muka amarahnya dihadapan yunhyeong
“tidak apa-apa…”
“biasanya orang yang tidak berpendidikan sangat enggan untuk meminta maaf”
“woooaaah kau benar-benar membuatku marah! ya! Kau ini yang tidak berpendidikan! Lihatlah keadaanmu! Jangan membalikan keadaan seperti ini!”
“benar! kau benar sekali teman, mungkin aku memang tidak berpendidikan tinggi seperti mu.. tapi setidaknya aku tahu apa itu sopan santun!”
“woaah lihatlah dia benar-benar menjijikan!”
“ah ya satu hal lagi….”
“aku pikir jika kau pria kau tidak mungkin membawa limbab ditanganmu.. bukankah itu sangat menjijikan?”
Kali ini ucapan pria keras kepala ini benar-benar membuat yunhyeong marah dan sangat merasa dipermalukan didepan gadis desa..
“annieo!! Ini bukan apa-apa! Kau sangat sok tahu! Kau tidak mengerti fashion!” sanggah yunhyeong yang mencoba memasukan limbabnya kebelakang saku celananya
“oh benarkah? tapi setau ku hanya wanita yang punya limbab yang kau bawa itu..”
“aaahh apa kau ingin menjadi wanita juga?????”
“ya! saekkia!!! ”
“wooaahhhh benar benar…. benar benar !”
“waeyo ? apa aku bicara tidak sopan?”
“apa aku benar-benar menyindir sisi gelapmu???”
Seul gi pun mulai mengkikik kecil tawanya akan sindiran yang dilontarkan untuk yunhyeong ini, dan suasanapun semakin memanas, semakin terlihat rasa kesal dan malu yang kini tengah dihadapi oleh yunhyeong, dia terlihat benar-benar sangat marah sampai rasanya ingin membuka baju yang ia kenakan dan melemparkannya ke wajah pria itu..
“ya! kang seul gi !”
“kau ingin pulang bersamaku atau kau ingin tetap disini dengan orang gila itu!”
Kang seul gi pun merasa bingung dengan sikap kedua pria yang tengah ada didepannya ini sampai dia sendiri tidak tahu harus melangkah pulang bersama yunhyeong atau tetap disini karena dia sangat suka suasana disini..
“baiklah terserah!”
“aku pergi sekarang!”
Dengan rasa kesal dan penuh amarahpun yunhyeong pergi dengan langkah yang begitu cepat sampai tak perduli dengan yang ada disekelilingnya saat ini.
Sementara gadis desapun mulai berpergian satu per satu karena merasa tidak mau bersandingan dengan gadis cantik ini..