Part 22
“mulai saat ini aku tidak akan menurutimu lagi.aku akan berjalan semauku. Aku tidak perduli jika kau tidak menyukainya sekalipun. Karena aku yang akan merawatmu saat ini !”
-deg-
Kata-kata yang pedas dan juga menyakitkan ini tiba-tiba berubah menjadi mengharukan ketika dia bilang dia akan merawatnya saat ini
“kau benar. aku akan merawatmu! Aku tidak akan membiarkan hal bodoh seperti ini terulang lagi! aku tidak perduli kau tidak menyukai caraku ataupun kau membenciku. Aku akan melakukan sesukaku dan aku akan tinggal disini untuk beberapa waktu sampai kau benar-benar sembuh!”
“hanya sampai hari itu..” tutupnya ragu
Seakan tak percaya dengan apa yang diutarakan adiknya ini minho merasa sedikit senang karena adiknya masih saja perduli padanya dengan setelah apa yang sudah dia lakukan pada adiknya itu
Tak ada jawaban atau sanggahan apapun, keduanya hanya salin bertatap seakan rasa rindu mereka dengan segala kebohongan ini bisa mereka luapkan dengan cara yang berbeda
Tak lama haneul masuk membawakan beberapa bunga segar dan membuat suasana disana jadi berubah, seulgi mencoba menahan dirinya yang sedaritadi merasa tidak enak badan walaupun tidak dia tunjukan didepan kakaknya
“aku akan keluar sebentar..”
Saat akan keluar pintu masuk kedua pria tadi membawa bingkisan buah dan menaruhnya kedalam kecuali yunhyeong yang sedikit aneh melihat wajah seulgi yang pucat
“ya kang seulgi, gwaencana?”
“wajahmu terlihat pucat sekali” ucapnya yang tentu hal ini membuat minho menoleh karena mendengarnya
“annieo, aku hanya lelah saja.” dengan cepat diapun menutup pintu ruangan dan bergegas menghampiri jongin yang terlihat duduk dipojok
Melihat seulgi yang mulai merasa kegigilan karena suhu badannya benar-benar tidak normal saat ini, jongin menyuruhnya untuk duduk terlebih dulu dan memegang erat kedua tangan seulgi sambil menggosoknya pelan dan juga meniup uap hangat dari mulutnya
“badanmu dingin sekali, apa kau merasa sakit lagi? apa kau pusing?” tanyanya pelan
“annieo. aku baik-baik saja. ini hanya kedinginan” ucapnya mencoba meyakinkan dan tentu hal itu terlihat berbeda saat jongin menatap matanya yang berbohong kali ini
Diapun terus menggosok kedua tangan seulgi dan memberikannya uap hangat dengan mulutnya
“ini akan sedikit membantumu..”
Tak disangka sikap jongin dan seulgi kali ini tertangkap oleh kedua mata haneul yang melihat itu dari kejauhan tepatnya disudut pintu ruangan masuk, diapun ikut terlihat khawatir akan keadaan seulgi namun dia merasa tenang karena kim jongin ada disisinya
“syukurlah..” desahnya
. . .
Malam ini berlalu begitu cepat sampai waktunya orang-orang yang bekerja di kota seoul ini pulang dan beristirahat, suara mobil berhenti tepat dibagasi dan terlihat sosok pria mulai memasuki rumahnya ini dan melihat semuanya sangat sangat hening dan sepi, dia pikir ini karena anaknya sedang sakit .namun saat langkahnya akan bergerak wanita paruhbaya datang menghampirinya dengan raut wajah yang sedikit ketakutan
“choesonghamnida pajangnim..” ucapnya terbata-bata
“putri tuan pergi ke jeju hari ini”
“mworago?!!”
“choesonghamnida..”
“dia terus saja memaksa sampai saya tidak bisa lagi mencegahnya tuan”
“haaaah.. anak itu!” terlihat raut kemarahan yang ada diwajah ayahnya ini yang langsung mengambil ponselnya dan menghubungi seulgi
Sambungan telpon terus terhubung dan tanpa butuh waktu yang lama dia mengangkatnya
“dimana kau?aku akan menjemputmu!”
“annieo.”
“ayah tidak usah menjemputku. Aku akan tinggal disini sementara waktu dan merawat kakak”
“apa kau bodoh! Kau sedang sakit! dan kau juga harus pergi kesekolah!”
“sakit?lalu apa ayah memperdulikanku? sekolah? bukankah ayah sangat berkuasa disekolah itu?mudah saja untuk ayah tinggal memberitaukan mereka jika aku ijin. Aku akan tetap melakukan ini.”
“aku akan melakukan ini sampai aku tau siapa yang menerima ginjal kakakku!”
-deg-
Tak bisa berkata apapun lagi seakan dia tidak mau seulgi tau jika orang yang dia cari itu adalah ayahnya sendiri
“baiklah,tidak ada jawaban apapun. aku anggap ayah setuju. aku akan pulang jika urusanku disini selesai. Selamat malam”
“keundae seulgi, kang seulgi !” dan sambungan telpon pun terputus membuat ayahnya kali ini merasa serba salah dengan apa yang harus dia lakukan ,namun dia pikir dia akan membiarkan ini dan segera mungkin membawa seulgi kembali ke seoul
Sesaat menutup telponnya kang seulgi kembali mengambil napas panjangnya dan membuat jongin yang melihatnya merasa simpati
“apa semua baik-baik saja?” tanyanya pelan
“kim jongin~ssi. aku akan tinggal disini untuk beberapa waktu sampai kakakku sembuh” jelasnya ragu
“lalu bagaimana sekolahmu?apa kau akan bolos begitusaja?”
“aku tidak peduli”
“kau lebih baik kembali ke seoul. Banyak yang harus kau lakukan juga disana”
“annieo!”
“aku juga akan bersamamu disini” ucapnya sambil memalingkan wajahnya kearah lain dengan menggenggam erat kedua tangannya sendiri yang terlihat gugup
“tapi bagaimana dengan sekolahmu dan ahjumma disana?”
“aku tidak peduli, tapi aku akan menghubungi ajumma nanti. Aku akan menjelaskannya”
“kita pergi kesini bersama maka kita akan kembali kesana bersama” tegasnya
Keduanya saling terdiam lagi mereka telah memutuskan untuk tinggal bersama di sini dan akan kembali ke seoul bersama pula
. .
Malam telah berlalu dalam beberapa jam terakhir, matahari pagi mulai menyambut pulau jeju yang terlihat begitu indah pagi ini. benar-benar indah dengan burung-burung yang berterbangan disekitar pulau jeju
Suasana disana ditempat restoran yang biasanya ramai setiap harinya kini terlihat sepi dan hening dari keramaian. Dedaunan yang terjatuh disana sudah terlihat cukup banyak membuat suasana benar-benar tak begitu baik hari ini
Begitupun suasana ramai yang ada digedung besar ini terlihat jelas, banyak orang yang duduk dikursi roda maupun orang-orang yang masih terbaring dengan infuse stand nya. terlihat dua pria tengah asik tertidur dengan posisi duduknya dibangku tunggu depan ruangan mereka benar-benar terlihat sangat lelah
Sesaat seorang gadis yang baru saja melepas jumper nya itu bergegas masuk kedalam ruangan dan melihat sosok pria yang masih tertidur pula tengah terbaring lemah diranjangnya
Dia masuk mencoba menyiapkan makanan yang ada dimeja itu dan menyiapkan juga obat yang harus diminum oleh kakaknya ini. sambil sesekali setelah itu dia mengupas kulit buah
Mata yang tertutup itu kini telah terbuka secara perlahan dan menoleh kearah gadis yang masih asik mengupas kulit buah disampingnya
“kau sudah bangun?”
“eemm..” desahnya pelan
Diapun mencoba membantu pria ini bangun dan berbaring dengan posisi yang lebih nyaman dari sebelumnya
“pagi ini waktunya kau meminum obat.sebelum itu makan dulu ini” diapun mencoba menyuapinya setelah segelas air dia berikan terlebih dulu
Setelah itu dia menyuapi makanan yang ada dimeja dengan sangat perlahan dan raut wajah yang dingin seakan dia terpaksa untuk melakukan hal ini, namun hal itu dia lakukan demi kakaknya
Perasaan yang aneh juga dirasakan oleh pria ini, pria yang sebenarnya senang melihat adiknya disini namun juga merasa bersalah karena banyak hal bodoh yan sudah dia lakukan padanya
“jika kau disini bagaimana dengan sekolahmu?” tanyanya mencoba memecahkan keheningan
“aku tidak perduli” jawabnya cepat
“sebaiknya kau kembali saja ke seoul. Pria itu akan sangat marah jika dia tau kau disini”
“dia sudah tau aku disini dan aku pikir tidak ada masalah untuk itu”
“jangan banyak bertanya. makanlah ini dan minum obatnya”
“kau harus cepat keluar dari rumah sakit.jangan menambah biaya lagi untuk ini” ucapnya dengan nada yang sedikit dewasa dan hal itu membuat minho yang mendengarnya sedikit tertawa kecil namun dia menahannya
“kau hanya mengkhawatirkan uangku”
Merekapun saling terdiam kembali dan seulgi hanya mencoba menahan sikap aslinya dihadapan sang kakak karena dia benar-benar merasa canggu. Sesaat kemudian masuk haneul yang membawakan beberapa baju hangat dan juga makanan yang dia buat saat dia kembali kerestoran pagi tadi
“aku barusaja menyuruh yunhyeong dan jimin pulang ke restoran, disana sangat tidak terurus jadi aku biarkan mereka pulang saja. tapi kemana jongin? Aku tidak melihatnya pagi ini” ucapnya sambil menaruh barang dan makanan itu ketempatnya
“mollayo..” sanggah seulgi yang juga terlihat bingung karena tidak melihat jongin pagi ini
“hmm.. oh apakah kau merasa lebih baik?” tanyanya kepada minho yang sesekali mencoba membenarkan posisi tubuhnya agar lebih nyaman
“ah yee, ini lebih baik. sebaiknya kau juga pulang saja kau terlihat sangat lelah”
“ah sudahlah aku tidak apa-apa” sanggahnya
Sesaat kemudian bunyi ponsel yang ada disaku jumper seulgi berbunyi dan dengan sigap diapun mengambil ponselnya, sekilas melihat siapa yang menelponnya membuatnya ragu untuk menjawabnya dan hal itu dilihat pula oleh minho dan haneul namun dia bergegas pergi keluar untuk menjawab telfonnya
“yeobseo?”
“kang seulgi ! dimana kau ini?dari kemarin kau tidak masuk dan hari ini kau juga bolos. Apa yang kau lakukan sebenarnya dan dimana kau sekarang!” ucapan yang sedikit keras ini membuat seulgi mencoba menjauhkan sedikit ponselnya dari telinganya itu
“Irene.. aku tidak bisa menjelaskannya sekarang”
“lalu kapan?apa kau akan terus seperti ini?tidak ingin berbagi masalahmu dengan ku?setidaknya jika kau tidak mau kau harus memberi kita kabar”
“mianhae.. aku sedang di jeju sekarang”
“mworago?!”
“aku sedang di jeju sekarang. Je-ju”
“woaaah daebak! kau menghilang lagi-lagi ketempat itu. aku bingung kenapa kau selalu pergi kesana tanpa alasan”
“aku akan memberitahu ini nanti saja, ceritanya sangat panjang”
“keurondae, kim jongin~ssi.. apa dia juga bersamamu disana?”
“aaah.. eeung.. em ya”
“haaah sudah ku duga!”
Tiba-tiba sambungan telfon pun terputus mungkin karena Irene merasa kesal dengan seulgi yang bersikap seperti ini padanya. Lagi-lagi seulgi hanya bisa membuang napas panjangnya itu dan bangun dari duduknya lalu melihat ke segala arah mencari sosok pria yang dia cari pagi ini
Membuatnya sedikit terlihat khawatir dengan pria itu, apa dia benar-benar disini atau dia malah pergi kesana dan meninggalkannya disini. pikirannya benar-benar sangat kacau sampai rasanya dia ingin memukul kepalanya itu ke tembok
Namun tak lama kemudian sosok pria yang dia cari itu muncul tiba-tiba dihadapannya dan membuat raut wajah seulgi yang sebelumnya murung menjadi tersenyum hangat karena merasa lega melihat pria itu sekarang masih disini dan tersenyum lebar padanya
“apa kau mencariku?” tanyanya dengan wajah yang tersenyum lebar dan membuat lesung pipinya yang kecil terlihat jelas diwajahnya itu
“annieo! opseo! andwae!”
“aiiisshh kau sangat jelek jika seperti itu!” sindirnya dan tentu membuat seulgi sedikit kesal dan memasang wajahnya yang semakin jelek
“yak jangan memasang wajah seperti itu! cantikmu akan hilang dalam sekejap!”
“percayalah. Kau harus tersenyum”
“seperti ini..” tiba-tiba dia melangkahkan kakinya dan mendekat kearah seulgi dan membuat tangannya memegang wajahnya yang mungil itu dan membuat senyuman itu oleh tangannya dan hal ini tentu membuat seulgi merasa gugup dan semakin gugup ketika jongin menunjukan senyuman lebarnya tepat berdekatan dengan wajah seulgi dia hanya bisa menelan ludah dengan sangat gugupnya
Keadaan ini sama sekali membuatnya sangat gugup dan mencoba melepaskan tangan jongin yang masih menempel diwajahnya
“aku akan ke kamar mandi!” ucapnya dengan sangat gugup dan melangkahkan kakinya dengan serba salah
Seakan ini adalah hal keren yang dilakukan oleh dirinya, kim jongin terlihat mulai bodoh kembali dan menyadarkan dirinya sendiri dengan apa yang baru saja dia lakukan itu membuat jantungnya berdetak kencang
“omo! apa yang sudah aku lakukan!”
“aaishsh jinjja paboya!!!”
“waeire? kenapa dengan jantungku?apa aku akan mati hari ini??”
“kenapa ini sangat cepat sekali ! aaaissh pabo !!!!” diapun terus menggerutu dan tubuhnya berjalan mondar-mandir dengan cepat seperti cacing yang kepanasan dengan ulahnya sendiri
. . .
Meninggalkan pulau jeju, ditempat lain tepatnya disekolah terpopuler ini sudah banyak siswa yang memulai pelajarannya baik itu didalam kelas ataupun diluar kelas. Mereka semua terlihat sangat senang dan menikmati cuaca baik hari ini
Namun berbeda dengan gadis berambut hitam panjang ini dia tengah asik duduk sendirian sambil sesekali dia menggigit kukunya tanpa memperdulikan suasana dilapangan sana yang tengah asik berolahraga untuk pelajaran hari ini
Dia mencoba berpikir keras dengan apa yang ada dibenaknya ini, dia mencoba memutar semua ingatannya akan sesuatu. Sesuatu yang sepertinya sulit untuk dia cerna.
“aasiih! mollayo!”
“sepertinya aku harus benar-benar kesana!” desahnya kesal
Sesaat akan meninggalkan tempat ini dia melihat seorang pria tinggi dan tampan itu tengah disebrangnya dan sepertinya dia mulai berjalan kearahnya saat ini
“Irene..” sapanya
“oh wonwoo~ssi.. waeyo ?”
“aku ingin menanyakan sesuatu”
“apa itu? kang seulgi ?”
Seperti dugaan awal dia pasti sudah bisa menebak dengan kedatangan pria ini
“aku tidak tau apa yang terjadi padanya. Tapi dia tidak sedang di seoul”
Pria ini pun memasang wajah herannya dan mengangkat sedikit alisnya dan bertanya kembali
“apa maksudmu tidak di seoul?”
“kau ingin tau??”
Pria dingin ini pun ragu untuk menjawabnya dan sesaat dia terdiam sejenak
“aku benar-benar bingung dengan orang-orang seperti kalian. aku mungkin belum tau apa yang sudah terjadi diantara kalian, tapi aku rasa kau masih perduli dengannya. benarkan?”
Lagi-lagi wonwoo hanya bisa terdiam dengan kebisuannya
“aku hanya bertanya kenapa dia tidak di seoul”
“aah keureguna.. tapi sayangnya aku tidak tau”
“lebih baik kau cari tau saja sendiri,bukankah itu gayamu?”
Dengan cepat dan tanpa ragu Irene yang terlihat kesal ini bergegas pergi meninggalkan pria ini yang masih terlihat risau dan tak mengerti sama sekali dirinya, seakan yang dikatakan Irene itu benar
“haaaaaah..”
Diapun memasukan kedua tangannya kedalam saku celana dan berjalan kembali dengan gagahnya walaupun wajah dingin yang dia pajang saat ini
Tak lama waktu istirahat pun tiba dan membuat hampir semua siswa keluar kelas dan pergi ke kantin untuk makan siang bersama-sama. Begitupun dengan Irene yang tengah asik menyantap makan siangnya dimeja kantin pojok sendirian namun tak lama seseorang datang sambil membawa makanannya dan duduk disamping Irene dengan tingkahnya yang sedikit kekanak-kanakan itu
“kenapa kau duduk dipojok? disini sangat tidak nyaman tau” ucapnya yang menggerutu sambil memakan potongan telur dadar yang ada dimejanya
“diamlah. atau kau pergi saja”
“aigooo ! ada apa denganmu ini ha? Kau seperti sangat sangat agresif dan juga menakutkan!”
“aku bilang diam atau pergi saja!” ucapnya lagi sambil menatap tajam mata junior yang mulai terlihat takut sambil menelan besar-besar telurnya itu kedalam tenggorokannya
“nde arrasso..”
“ah keundae dari kemarin kita tidak melihat seulgi dan juga jongin. Kemana mereka?”
Pertanyaan yang sedikit membuat nafsu makan Irene menjadi berkurang ketika dia mendengar nama pria itu
“mollayo”
“eung, tapi ini sangat aneh bukan” ucapnya sambil mencoba meminum susu kotaknya dan melanjutkan lagi ucapannya
“ini aneh. saat seulgi tidak ada pasti kim jongin juga tidak ada. Apa mereka pergi bersama-sama ??? omo jangan-jangan mereka………….”
“andwae!” begitu keras teriakan yang Irene lontarkan pada junior ini sambil memukul meja dan berdiri tepat dengan wajah kesalnya dan setidaknya membuat sebagian siswa yang ada disitu melirik kearahnya diapun terlihat sedikit malu dengan sikapnya itu
Junior yang terlihat kaget itu mencoba memakan kembali nasi yang baru saja dia jatuhkan ke tempatnya karena sikap Irene ini
“ada apa denganmu! Apa aku salah bicara??”
“coba kau pikirkan saja sekarang. Mereka berdua selalu saja bersama-sama bahkan belum lama saling mengenal tapi mereka seperti prangko bukan?”
“aku bilang tidak. ti-dak!” ucapnya dengan sangat sangat jelas dan sedikit menahan kekesalannya itu dan menunjukan senyum lebarnya lalu bergegas pergi membawa makanannya dan meninggalkan junior
“kenapa si orang itu! aneeh..” desahnya
. . .
Siang ini cukup cerah untuk minho berjalan-jalan dengan kursi rodanya ditemani oleh seulgi yang mendorongnya secara perlahan menelusuri taman dirumah sakit ini, tanpa ada perbincangan serius apapun mereka berjalan santai
Hal ini tentu sama sekali tidak disukai oleh minho karena dia tau jika adiknya ini tidak seperti ini, namun dia mencoba memahami situasinya saat ini
“aku pikir lusa aku bisa pulang” ucapnya sedikit terburu-buru membuat seulgi menghentikan kursi rodanya sejenak
“waeyo? apa uang mu sudah tidak cukup lagi untuk membayar ini??”
“annieo. hanya saja suasana disini tidak membuatku senang. Lagipula luka operasi ini sudah mulai mongering” tambahnya membuat seulgi tidak menyetujui ini karena baru tiga hari dia disini dan masih harus melakukan perawatan namun dia menyampaikan hal ini dengan cara yang berbeda
“anneio!”
“selagi uangmu masih ada tinggallah disini sampai dokter mengijinkanmu pulang!” tanpa basa-basi lagi diapun mendorong kembali kursinya dengan perlahan dan membuat minho menjadi serba salah
Merekapun terus berjalan menelusuri taman rumah sakit yang terlihat cukup luas ini dan saat ruangan sudah mulai dekat roda itu terhenti tiba-tiba ketika gugupnya seulgi melihat kim jongin yang lagi-lagi muncul didepannya dan entah kenapa karena hal tadi membuatnya semakin gugup dan salah tingkah bahkan didepan kakaknya
“oh kalian sudah kembali.em yunhyeong baru saja datang membawakan makanan.jadi ayo kita makan bersama” ucapnya juga yang terlihat gugup ketika matanya mengarah kearah seulgi
“eung, baiklah..” ucap minho yang membuat seulgi sontak membantunya masuk kedalam ruangan dan duduk ditempat tidurnya
Melihat hal itu membuat yunhyeong yang didalam mempersiapkan makanannya merasa sangat terharu melihat seulgi dan minho yang akhirnya bisa bertemu seperti ini lagi
“haaah..rasanya sudah sangat lama aku tidak melihat keakraban seperti ini” desahnya membuat minho dan seulgi menjadi tidak enak
“sudahlah ayo kita makan bersama. Aku buatkan makanan kesukaan kang seulgi dan juga sup bening dan nasi ini tentunya untukmu hyung!”
“kalau begitu apa bedanya dengan makanan rumah sakit” desah kesal minho karena melihat makanan ini lagi-lagi tidak selera
“itu sudah ketentuan. Jadi makanlah lalu minum obatmu” ucap seulgi menambahkan dan mengambil beberapa makanan itu kemeja kecil yang sudah ada diatas badan minho dan melanjutkannya mengambil makanan itu untuknya sendiri
“bagaimana?apa enak?”
“eeeemm bagaimana ya…”
“bagaimana apanya? kau tinggal bilang saja enak!” ucap yunhyeong kesal
“akan aku pikirkan nanti”
Seulgi sedikit tidak memperdulikannya dan terus memakannya dan membuat jongin yang tengah menyicip juga mencoba menahan tawanya
“yak! Apa kau menertawaiku?!” ucapnya menatap kim jongin
“annieo. aku diam” jawabnya secepat mungkin
Setidaknya hal kecil seperti ini membuat minho yang melihatnya merasa senang dan tertawa kecil dibalik wajahnya
“ah ya. kau tau?”
“beberapa hari yang lalu ada beberapa siswa judo yang datang ke restoran kami mengenakan jaket sekolahmu! Mereka sangat keren dan modis! Apa itu namanya.. kent.. em kent, Ah! Kent school seoul . ya itu namanya kan!”
“uhuk! uhuk!!!” tiba-tiba seulgi tersedak begitu dia mendengar judo dan nama sekolahnya dia berpikir jika dia tahu apa yang dimaksud oleh yunhyeong
jongin yang aga sedikit kesal ketika mendengar kata-kata judo dalam benaknya. Dia mencoba memberikan minum kepada seulgi
“uhuk!”
“gwaencanayo? Kenapa kau sangat ceroboh sekali saat makan!” ucap yunhyeong yang tidak mengerti apa-apa ini
“bukan dia yang ceroboh! Tapi kau!” sanggah jongin yang menatap kesal kearah yunhyeong yang masih bingung dengan apa yang dia lakukan itu
“aiish!”
Tak lama kemudian ponsel seulgi kembali bordering dan diapun mengambil dari sakunya dan sedikit terlihat kaget ketika melihat siapa yang memanggilnya, namun tangannya merasa mati rasa dan tidak bisa mengangkatnya. Diapun mencoba mengabaikannya dan memasukan lagi ponsel kesakunya
“kenapa kau tidak mengangkatnya?” tanya jongin heran
“tidak penting.” Diapun mengambil lagi potongan daging sapinya dan memakannya seakan tidak ingin ada pikiran apapun saat ini
Hal ini membuat minho sedikit aneh dan mulai berpikir keras akan hal ini, tentu ada kaitannya dengan pria itu pikirnya
Selang kemudian datang haneul yang sepertinya membawa kabar baik hari ini
“aku pikir kita harus segera bergegas” ucapnya singkat membuat semua orang disitu merasa bingung dengan yang dikatakan oleh haneul
“boesunmaria hyungnim?”
“dokter baru saja memberikan hasil lab akhir minho, dan dia mengizinkan dia pulang besok” jelasnya
“lusa?bagaimana mungkin! Dia saja belum bisa berjalan dengan benar! dokter macam apa itu!” seulgipun terlihat mulai emosi ketika mendengar hal ini tentu dia sama sekali tidak setuju
“belum benar?? em aku pikir kau salah..”
“tadi pagi saat kau pergi keluar dia berjalan sendiri ke ruangan lab dan bertemu dokter juga disana”
“mwo?!”
“keundae.. tadi dia memakai kursi roda bersamaku!”
“mungkin dia sengaja” singkatnya dan membuat minho memekik wajahnya seakan dia merasa ketahuan dengan sikapnya ini
“haaahh..woaaah aku berjalan mendorongmu padahal kau bisa berjalan! Menyebalkan!” ucap seulgi menatap minho dengan sangat sinisnya dan berjalan keluar meninggalkan mereka yang masih ada disana terlebih dengan yunhyeong yang terlihat sama sekali tidak mengerti karena dia baru saja datang diapun hanya bisa memainkan giginya dan mnggaruk rambut depannya yang tidak gatal itu
Seulgi keluar mencari udara segar dan duduk dibangku panjang bewarna putih sambil sesekali mendesah kesal karena dengan cepatnya minho keluar dari sini dan pulih . maka makan cepat dia kembali ke seoul. Hal itu tentu membuatnya gelisah dan juga kesal
“apa kau baik-baik saja?”
Suara yang tak asing inipun datang mendekat dan sosok itu duduk disampingnya sambil ikut menatap langit yang cukup cerah sore ini
“kau harusnya senang kakak mu akan cepat sembuh bukan?”
“lagipula dia masih harus dirawat dirumahnya.jadi kau bisa merawatnya disana sampai dia benar-benar sembuh. Bukankah itu bagus dijadikan alasan??”
Tiba-tiba seulgi menatap kim jongin dengan ucapannya ini seakan dia mengerti apa yang diinginkan olehnya saat ini, diapun tersenyum hangat seakan senyuman untuk rasa terimakasihnya pada jongin yang sepertinya malah salah tingkah lagi
“gomawo.. jongin~ah..”
Tiba-tiba dia merasa jantungnya berdetak kencang lagi dan dengan cepat dia mencoba menenangkan dirinya ini sambil sesekali mengelus-elus dadanya yang terasa panas dan mengedip-ngedip matanya dengan cepat agar rasa gugupnya itu cepat hilang
. .
Hari ini adalah hari yang baru bagi semua orang, semua orang yang rasanya sangat sempurna bersama-sama kembali kesini ketempat yang rasanya lama bagi mereka tak dikunjungi. Tempat yang dimana semua orang dipertemukan dan saling mengenal, tempat dimana terjadi sesuatu yang menyenangkan dan juga menyedihkan.
Banyak kenangan bagi setiap orang yang datang maupun tinggal disini, kedatangan mereka kali ini disambut hangat oleh burung-burung cantik yang berterbangan disekitaran restoran ini ditambah suasana pagi dipulau jeju ini memang yang terbaik!
Langkah kaki mereka membawanya masuk kedalam ruangan dan pintu masuk sebelumnya terlihat sedikit dengan kehebohan oleh seorang pria ini yang mengenakan kacamata hitam dan juga terompet yang terus dia bunyikan ini membuat sambutan kedatangan akan big boss chef semakin hangat
“selamat datang kembali direstam big boss chef!!!!” ucapnya semangat berbeda dengan sosok pria satunya yang terlihat malu melihat rekannya seperti ini
“selamat datang chef! akhirnya kita semua kembali lagi kesini” sapa jimin hangat membuat semua orang disitu merasa terharu begitupun dengan seulgi dan jongin yang merasa sangat sangat rindu dengan tempat ini
“ayo kita masuk.”
Semua orangpun terlihat masuk kedalam satuper satu namun tidak dengan kang seulgi yang sepertinya terlihat sedikit ragu ketika akan melangkahkan kakinya itu. seakan ingatan pahitnya saat itu tiba-tiba terlintas dalam pikirannya dan membuatnya menahan tangis . hal ini membuat jongin yang menyadari seulgi masih terdiam disana menghampirinya dan mengajaknya untuk masuk bersama
“apa ada masalah?” tanyanya
Seulgi hanya terdiam dan tiba-tiba air mata yang dibendungnya itu terjatuh diwajahnya yang cantik ini, tentu membuat jongin merasa mengerti ini
“jangan pikirkan hal itu. kita sudah disini. ayo kita masuk!” dengan tepatnya dia mengajak masuk seulgi sambil menggenggam lengannya namun genggaman itu ditolak oleh seulgi dan membuat jongin tak mengerti
“annieo.”
“andwaeyo ..”
“aku tidak bisa masuk kesana lagi ..”
“seulgi~ya…”
“andwaeyo!”
. . . .