home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > PAGE OF DAYS"

PAGE OF DAYS"

Share:
Author : ohambar
Published : 11 Sep 2016, Updated : 01 Sep 2017
Cast : Sehun ,Kai (EXO) ,Seulgi (Red Velvet), Wonwoo, Minho, Kang Haneul, Jimin, Yunhyeong, Junior, Irene
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |9543 Views |3 Loves
PAGE OF DAYS"
CHAPTER 21 : PART TWENTY ONE

. .

andwaeyo !!!”

Teriakan yang dilontarkan oleh seseorang ini sontak membuat ketiga orang yang tengah ada dibawah rintikan hujan ini merasa terkaget kaget akan kedatangannya, terlebih pada seulgi yang terlihat mulai kedinginan bersama wonwoo yang masih ada disampingnya.

Dia merasa bingung akan kehadiran dua pria yang tak disangkanya ini akan kesini dan membuat suasana semakin tegang karena mereka terlihat ragu untuk saling berbicara, lirikan mata hazel jongin yang berhasil membuat haneul terdiam sejenak ini membuat seulgi merasa sedikit kesal dengan mereka

“yaa waeire ?? apa yang akan kau katakan sunbaenim?” katanya

Meyakinkan dirinya untuk memberitahu keadaan ini pada seulgi dan menghiraukan sikap jongin ini tentu sangat sulit bagi haneul

“seulgi. kakak mu dirumah sakit!”

-deg-

.  .  .

Tak ada jawaban apapun dan ucapan apapun yang terdengar saat ini disana, mereka terdiam terpaku seakan apa yang didengarnya itu benar-benar hal yang konyol

Kim jongin dengan usahanya untuk mencegah haneul kini sia-sia, dia hanya bisa menggigit bibir bawahnya dengan kedua kakinya yang gemetaran seakan dia takut sesuatu akan terjadi pada seulgi karena hal ini

Rintikan hujan yang semakin besar ini menutupi rasa sedih seulgi yang terlihat begitu jelas diwajahnya, rasanya dia ingin bergerak namun seluruh tubuhnya seperti menolaknya untuk melakukan hal itu.

Tubuhnya mulai rapuh dan terlihat akan terjatuh namun wonwoo dengan cepatnya langsung menopang tubuh seulgi , hal ini pun membuat jongin sedikit ketakutan bahkan rasa cemburu melihat hal itu sangatlah jelas dimatanya

“aaah.. appaso?” ucapnya gugup

“lalu aku harus bagaimana?” tambahnya

“seulgi, kakakmu dirawat dirumah sakit dan kau harus melihatnya. setidaknya hanya untuk menyapanya saja itu tidak sulit bukan?” bujuk haneul

“melihatnya ?”

“apa kau pikir selama ini dia pernah melihatku bahkan dengan niatnya saja? apa kau pikir saat aku sakit dia merawatku atau bahkan menyapaku saja?”

“seulgi~ya….” bujuk haneul yang mencoba melangkahkan kakinya untuk lebih dekat dengan seulgi

“ini bukan seperti apa yang kau pikirkan selama ini. dia benar-benar membutuhkanmu sekarang, bahkan hari ini dia sedang melakukan operasinya lagi seulgi..”

Tubuh yang ditopang wonwoo ini semakin terlihat rapuh ketika mendengar apa yang dikatakan oleh haneul

“aku mohon datanglah besok. Mungkin lebih baik jika kau kesana”

“aku ingin membuat semuanya jelas, hal ini tidak lepas karena pria itu. karena ayahmu kang seulgi..” tambahnya

“boesunmaria ?”

“tanyakan saja ayahmu..”

Haneul yang sepertinya sudah cukup dengan apa yang dia katakan ini membalikan arahnya dan pergi meninggalkan mereka dan sempat melirik kim jongin yang masih terdiam ditempatnya

“hyung…” desahnya

“aku akan pergi sekarang. tolong bawa dia kesana….” tutupnya dan diapun benar-benar pergi kali ini

Sementara melihat hal ini jongin ingin rasanya pergi kearah seulgi dan memeluknya erat dan mengatakan jika semuanya akan baik-baik saja , namun harapannya itu pupus ketika dia sadar jika sosok pria yang bersama seulgi kali ini terlihat lebih mengkhawatirkannya. Diapun  hanya bisa melihat seulgi yang dipapah oleh wonwoo masuk kedalam dengan perasaan yang sangat sangat berat rasanya.

 

.  .  .

Hari semakin malam dan langit semakin terlihat gelap ketika awan sudah benar-benar menutup sebagian keindahan langit malam ini rasanya ingin sekali cepat berlalu dan terbangun dari semua mimpi ini, mimpi yang diharapkan oleh seulgi yang saat ini tengah duduk sambil memegang sebotol air mineral yang sebelumnya diberikan oleh wonwoo

Tak perlu waktu lama pria itu kembali sambil membawa handuk kecil berwarna putih dan memberikannya pada seulgi yang terlihat begitu sedih karena hal ini, namun seulgi mencoba mengabaikannya dan berdiri dari duduknya

“aku akan pulang..” ucapnya lemas

“biar ku antar!”

“anniyo!”

“kau tidak lihat keadaanmu! sudah biar aku yang mengantarmu!” tegasnya sambil mengambil suit jacketnya yang tergeletak dibangku itu

“kajaa..” ajaknya sambil menarik lengan seulgi dan dengan kesedihannya ini seulgipun mengikuti langkah wonwoo kedalam mobil hitamnya ini

Pintunya dibukakan oleh wonwoo seakan dia sangat sudah ahli dengan situasi ini, rambutnya yang sedikit basah karena hujan tidak membuat ketampanannya hilang. Dia bergegas menyalakan mobilnya dan menggasnya lalu pergi menuju rumah seulgi dibawah rintikan hujan malam ini

---

Pesta dilantai atas masih terus berlanjut sampai ini sudah saatnya diujung acara namun terlihat sosok pria gagah berjas abu ini mencari keberadaan seseorang yang sepertinya tidak dia temukan

Kepala dan bola matanya terus berputar seakan hal yang dia cari itu sangatlah penting baginya

“dimana dia…” bisiknya sambil mengeluarkan ponselnya lalu mencari kontak gadis itu dan menghubunginya tapi tetap saja tidak ada jawaban dari telfon yang masih tersambung itu

“dia tidak mengangkatnya..”

***

Mendengar suara ponsel yang terus saja berbunyi ini membuat wonwoo menatap seulgi yang hanya memalingkan wajahnya kearah jalan seakan pikirannya saat ini benar-benar sangat kosong sambil sesekali air mata jatuh dipipinya, hal itu entah mengapa membuat wonwoo yang melihatnya tidak suka dan ikut bersedih melihat seulgi seperti ini namun dia tau jika dia tidak bisa berbuat apa-apa saat ini karena kondisi mereka yang sudah berbeda

Tak butuh waktu lama untuk sampai ditempat kang seulgi ini, dengan cepat mesin mobil berhenti dan dengan sedikit desahan napas wonwoo ini diapun turun dan berniat untuk membukakan pintu untuk kang seulgi namun saat dia berniat seulgi sudah turun terlebih dulu dan mencoba menyembunyikan kesedihannya ini

“gomawoyo..”

“gomawo untuk saat ini keurigo gomawo untuk kemarin..” ucap seulgi dengan snagat lemahnya tanpa menatap langsung wajah wonwoo yang masih melihatnya dengan penuh kesedihan

Tak ada jawaban apapun saat itu, sampai saatnya seulgi pergi meninggalkan wonwoo yang terus melihatnya sampai dia membuka pintu masuknya dan menutupnya kembali.

Dengan helaan napas yang berat ini membuat wonwoo yang merasa ingin terus menemani seulgi benar-benar sulit baginya bahkan berbicara disaat situasi diantara mereka tidaklah baik untuk saat ini

Langkah kaki lain mulai berjalan kearah tangga kamar dengan sangat lemah dan tak berdaya ini membuat langkah seulgi begitu goyah, sampai saatnya dia merasa tidak bisa melangkah lagi dan menjatuhkan tubuhnya tepat dianak tangga yang sedang dia taiki dan diapun tidak bisa menahan lagi kesedihannya dan menangis tersedu-sedu akan hal ini mengingtakannya pada sang kakak yang tengah dirawat disana bahkan dia tidak tau keadaannya sekarang seperti apa

Dia ingin sekali pergi kesana dan menemaninya tapi hati dan perbuatannya sangat berbeda, dia masih mengingat saat kakaknya itu mengusirnya pergi darisana dan itu membuat bekas luka terbuka lagi dan membuat seulgi merasa bingung apa yang harus dia lakukan sekarang dia benar-benar tidak mengerti kenapa ini terjadi padnaya

“waaae!!!”

“wae oppa waeee!!!” tangis gadis ini benar-benar terlihat sangat tulus karena rasa sakitnya dan rasa sayangnya pada sang kakak

“aku ingin kesana..”

“hiks ..hiks..”

“aku ingin bertemu dengan mu lagi oppa”

“keundae…..”

 

Tak lama selang waktu saat itu pintu terbuka dan sosok pria yang membawa jas abu ditangannya sambil sesekali memainkan dasinya itu terlihat kaget saat melihat anaknya tengah menangis diatas tangga , tanpa mengulur waktu pria inipun mulai menghampiri anaknya untuk memastikan apa yang terjadi

“kang seulgi..”

“gwaencanyo? waeire? apa yang terjadi ?apa kau terluka?apa ada yang menyakitimu??” tanyanya khawatir namun seulgi yang mencoba berhenti menangis ini menopang dirinya untuk berdiri dan memalingkan wajahnya pada snag ayah

“wae ire?? Apa itu yang kau tanyakan sekarang!”

“harusnya aku yang bertanya ada apa dengan ayah sampai ayah membuat semua ini benar-benar rumit!”

Tentu ini membuat ayahnya semakin tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh anaknya ini

“apa maksudmu? apa yang terjadi ! katakan!”

“aboeji kau ingin tau ???” tanya lagi

 

“kakak ku. Ah annieo. anakmu , kang minho..”

“apa yang kau lakukan padanya? Dia saat ini tengah dirawat dan dioperasi!”

“aku benar-benar sangat tidak mengerti apa yang terjadi ini ayah! semua karena ayah!!!! katakan padaku semua ini karena ayah!!” teriaknya dengan penuh emosi dan air mata yang terus mengalir diwajahnya

Hal ini membuat sang ayah merasa terpojokan karena dia mulai mengerti apa yang dikatakan seulgi yang sama sekali tidak mengerti ini, bibirnya mulai membisu seakan genggaman tangannya kini semakin bulat dan ketakutan jika seulgi mengetahui apa yang terjaid padanya dan juga minho

“ayah tidak mengerti maksudmu..”

“masuklah kekamar. Ayah lelah”

Tanpa berkata apapun lagi dan mencoba menghindari pertanyaan lain ayahnya bergegas pergi menuruni anak tangga sampai langkahnya itu terhenti lagi karena seulgi

“aboji jaebal..”

“jangan berbohong lagi padaku, tolong beritahu aku apa ini semua benar-benar karena mu!”

“sudahku bilang aku tidak tau apapun!!” bentaknya yang sontak membuat seulgi terkaget karena sikap ayahnya ini

“haaah.. keurae, ayah tidak mungkin akan mengatakannya padaku bukan? baiklah...”

Meninggalkan ketegangan ini seulgipun masuk kekamarnya dan menutup pintunya dengan sangat kencang sampai ayahnya benar-benar sangat terkejut akan hal ini

Tiba-tiba pikirannya menjadi sangat kacau karena hal ini benar-benar sangat dibencinya, hal yang harus mengakuinya jika salah satu ginjal anaknya itu tengah berada ditubuhnya.

 

.  .  .

Malam kemarin benar-benar sudah berlalu dengan sangat cepat, matahari pagi mulai memancar senyum hangatnya disetiap sudut dunia pagi ini.

Pagi yang cerah dengan suasana yang sejuk membuat semua orang merasa bahagia dan senang untuk melakukan aktivitasnya hari ini, namun suasana hening dan sepi sangat terasa didalam rumah mewah ini. rumah yang tak pernah ramai dengan suasana apapun membuatnya sudah tak asing lagi

Sinar matahari yang masuk diselah jendela besar disetiap ruangan ini membuat gadis cantik yang masih membaringkan tubuhnya dikasur ini merasa tak berdaya, dia hanya bisa membaringkan tubuhnya yang lemah ini sendirian dengan selimut yang dia lilitkan ditubuhnya dan juga air kompresan yang masih ada didahinya tidak membuatnya sama sekali beranjak dari tempat tidurnya

Sesekali seorang paruhbaya masuk kekamarnya untuk membawakan makanan dan juga obat yang dibutuhkan oleh gadis ini, dan tanpa disadari seorang pria berpakaian casual ini tengah memperhatikan anaknya itu dari kejauhan dengan raut wajah yang tak terlalu baik hari ini

***

Semua orang mulai berpergian ketempat tujuan mereka masing-masing, bus sekolah sudah banyak yang tiba dan membawa masuk hampir semua bagian siswa sekolah populer ini, namun dari sekian banyak siswa yang mulai masuk kekelas tak ada sosok yang tengah dicari oleh pria tampan ini yang terus saja memutarkan kepalanya kesemua arah seakan seseorang yang dia cari itu sangatlah penting baginya

“dimana dia..” desahnya

Selang kemudian datang seorang siswi yang menghampirinya

“kim jongin~ssi..”

“oh Irene..”

“apa yang sedang kau cari ?”

“aku mencri seulgi, dia belum datang juga kekelas” jelasnya

“jangan bilang sesuatu terjadi padanya lagi?” tegas Irene yang mulai curiga akan sikap jongin ini dan seakan membenarkan jawabannya diapun hanya diam sambil sesekali menggigit bibir bawahnya karena canggu

“hah. kenapa selalu dia yang dibuat masalah!” desah Irene yang langsung mengeluarkan ponselnya sambil mencoba menghubungi seulgi namun jongin yang terlebih dulu tahu itu akan percuma saja

“dia tidak mengangkatnya..” ucap jongin

“baiklah. sepulang pelajaran kita pergi saja kerumahnya” ajak Irene namun tiba-tiba tubuh jongin yang tak bisa diam ini sudah tidak bisa menunggu lagi diapun memutuskan untuk bolos hari ini

“aku akan pergi kesana sekarang!” dan tanpa berkata apapun dia langsung bergegas pergi sambil berlari kencang tanpa menghiraukan ucapan ataupun teriakan yang dilontarkan Irene saat itu

“yak kim jongin~ssi !!! hajima !!!!”

Yang ada dipikirannya saat ini hanyalah  gadis yang dia suka bagaimana keadaannya bagaimana dia sekarang sampai pikirannya benar-benar tidak bisa dikendalikan lagi karena rasa khawatirnya itu

Tak perlu waktu lama untuk sampai ketempat yang penuh keheningan itu, dia sudah turun dari bus kota dan berhenti diperumahan mewah tepat didepan pintu rumahnya dia langsung memberanikan diri untuk menekan tombol belnya dan tanpa menunggu waktu yang lama seorang wanita paruhbaya itu membukakan pintu masuknya

“nuguseyo ?”

“aah.. annyeonghaseo, kim jongin imnida”

“aku teman sekelasnya kang seulgi, dan hari ini dia tidak masuk sekolah jadi aku ingin tau keadaannya” jelasnya dengan perlahan dan membuat wanita paruhbaya ini mengerti apa yang dimaksdunya dan tanpa butuh waktu lama diapun mempersilahkan jongin untuk masuk kedalam

“dia ada dikamarnya, dia sedang sakit. dan dia tidak mau kerumah sakit bahkan meminum obatpun dia sama sekali enggan” jelasnya sambil berjalan menaiki anak tangga menuju kamar seulgi yang tak lama dia buka

Seakan merasa sedih dengan keadaan yang dilihat jongin kali ini membuat hatinya benar-benar terluka melihat gadis yang dia sukai tengah kesakitan seperti itu sendirian , tanpa ragu dengan langkah yang cepat dia mencoba menghampiri kang seulgi dan duduk dipinggir kasurnya

“kang seulgi…” bisiknya pelan seakan niatnya tidak untuk membangunkan gadis ini dari tidurnya

“kang seulgi..” ucapnya ulang sampai mata seulgi yang terlihat begitu lemah itupun terbuka dan melihat sosok pria yang tak asing baginya ini sudah ada dihadapannya sekarang

“nega.. kim jongin~ssi..”

Tak ada jawaban apapun dari gadis yang terlihat lemah ini dia hanya mencoba menyunggingkan sedikit bibir manisnya itu dan tersenyum kecil pada jongin

Hal ini benar-benar membuat jongin sangat sangat sedih

“jongin~ssi.. kau disini..” desahnya pelan

“yee.. aku ada disini. aku disini bersamamu” tegasnya sambil memegang erat tangan seulgi yang sangat panas ini

“kau sakit,kau harus pergi kerumah sakit seulgi..” pintanya perlahan dan seulgi pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda dia tidak mau melakukan itu

“jika kau tidak mau pergi setidaknya makanlah ini dan minum obatmu. Bagaimana bisa kau sembuh tanpa melakukan apapun!” tatapan sendu kim jongin ini mulai dimengerti oleh kang seulgi namun tiba-tiba air mata yang jatuh dipipinya sebagai jawabannya itu

“jangan menangis seperti ini..” ucap jongin sambil mengusap air mata yang ada diwajah seulgi ini dengan tangannya

“ayo bangunlah perlahan, dan minum obatmu”

Dengan perlahan dia mencoba membangunkan kang seulgi dan membaringkannya dengan posisi yang lebih baik dari sebelumnya

“ayo makan dulu bubur ini, apa kau mau minum dulu?” diapun berusaha sebisanya untuk membujuk seulgi untuk makan dan meminum obatnya sampai akhirnya dia menyuapi seulgi denga sangat sabar dan sangat mengerti apa yang tengah dirasakan oleh seulgi ini

Suapan yang terus dia berikan dengan air mata yang terus berjatuhan diwajah seulgi ini membuatnya sambil sesekali mengusap itu dan memberikan seulgi senyuman hangatnya walau sebenarnya dia tengah menahan rasa sedihnya ini

“sekarang minumlah ini, lalu kau bisa beistirahat lagi..”

Dengan sigap jongin memberikan seulgi beberapa butir obat dan juga air minum yang turut dia berikan dan membuat seulgi merasa sedikit tenang

Sampai akhirnya jongin sudah bisa bernapas lega ketika seulgi benar-benar mau mengikutinya

“jongin~ssi..” desah seulgi yang mmebuat jongin sontak menghampirinya lebih dekat seakan seulgi membutuhkan sesuatu

“waeyo? appa? atau kau ingin minum?” tanyanya sigap

Tak ada jawaban apapun dariseulgi dia hanya mencoba tersenyum kecil dan memeluk erat jongin dan menangis didalam pelukannya seakan itu benar-benar yang ingin dia lakukan saat ini

Tangisannya benar-benar dalam sampai membuat jongin merasa terbawa suasana dan mencoba menenangkannya dengan menepuk pelan punggung seulgi seakan semuanya akan baik-baik saja

“gwaencanayo… gwaencana…”

 

.  .  .

Infuse stand dan lampu operasi yang menyala terang tersusun rapi didalam satu ruangan yang sangat steril ini, ruangan dengan penuh benda-benda tajam dan beberapa alat canggih lainnya dan monitor sebagai pantauan detak jantung yang terus berjalan dari pria tampan dengan ventilator yang ada dimulutnya tengah berbaring menjalani operasinya sekarang ini

Beberapa orang diluar ruangan tengah resah menunggu seseorang yang ada didalam saat ini , rasanya tubuh mereka tidak bisa diam bahkan untuk duduk tenang sekalipun. Langkah yang tidak pasti dan ragu terus saja mereka lakukan didepan ruangan

Rasa takut dan khawatir terus saja berkembang dipikiran kedua pria ini, wajahnya terlihat pucat dan matanya pun sangat lesu seakan mereka lelah untuk hal ini

Sudah hampir tiga jam setelah minho masuk keruangan operasi ini belum juga ada yang keluar ruangan

“ini lama sekali…” desah salah seorang pria yang terus berjalan mondar-mandir didepan ruangan

Tak lama selang setelahnya pintu ruangan itu terbuka lebar dan beberapa dokter dan juga perawat keluar mendorong hospital bed yang ditiduri oleh big boss chef mereka ini, terlihat  jelas mata yang tertutup dengan alat infuse yang masih disampingnya

Dengan bergegas mereka berduapun mengikuti kemana minho akan dipindahkan dan sampai saatnya minho ditempatkan diruangan icu terlebih dulu

“tunggulah disini, setelah dia siuman kalian boleh melihatnya” ucap salah seorang dokter yang mencegah kedua pria ini untuk masuk

“aah nde…”

“untunglah semuanya berjalan lancar.aku benar-benar lega sekarang” ucap yunhyeong yang mencoba duduk dengan napas terengah-engahnya

“keundae, apa haneul hyung belum menghubungi mu lagi?” tanyanya

“annieo. mungkin itu akan sedikit sulit baginya”

Tak diduga pria yang tengah dibicarakan ini secara tiba-tiba datang dari arah depan dengan wajah yang tak begitu baik dibalik topi hitamnya ini

“oh itu hyung!”

Mereka berduapun beranjak dan menghampiri haneul

“bagaimana? kau berhasil membawanya?” tanya jimin sambil melihat sekelilingnya

“dimana dia?apa dia tidak bersamamu hyung?” tanya lagi yunhyeong yang masih membolak balik matanya untuk mencari sosok gadis yang mereka bicarakan

“sudah kuduga” desah jimin dan diapun kembali duduk dibangku tunggu

“aku yakin dia akan datang. percayalah” sanggah haneul

“bagaimana keadaan minho?apa operasinya berjalan baik?”

“ah yaa.. barusaja dia keluar dari ruangan dan belum siuman jadi kita harus menunggunya dulu” jelas yunhyeong

Mereka bertigapun masih setia menunggu big boss chefnya sadar dengan segala rasa lelahnya bahkan yunhyeong pun tertidur dibangku tunggu karena merasa sangat lelah. Sedangkan haneul masih berpikir apakah seulgi akan datang atau tidak kesini

 

. . .

Waktu terus berjalan dan matahari sudah ada ditengah-tengah kota seoul yang indah ini, siangnya hari ini terlihat lebih baik begitupun dengan suasana dan keadaan gadis cantik yang tengah asik berbincang hangat dengan pria berambut hitam ini ditengah ruangan sambil sesekali mereka tertawa kecil dan terlihat jelas betapa berusahanya pria ini untuk membuat gadisnya tersenyum seperti itu

“ah ya bolehkah aku bertanya?” tanyanya

“tanyakan saja..”

“apa kau tidak mau melihat kakak mu?” secepat mungkin jongin menanyakan hal ini membuat reaksi di wajah seulgi berubah dalam sekejap

“aku tidak tau…”

Kini jongin berusaha untuk membujuk seulgi agar mau pergi ke jeju untuk bertemu kakaknya yang tengah sakit

“dia pasti sangat butuh semangat.dia merasa sakit.tidak hanya tubuhnya saja, tapi juga perasaannya. Sama sepertimu..”

“dia juga terluka.. dia juga sedih.. dan juga merasa bodoh dengan apa yang sudah dia lakukan ini..” jelas jongin yang sontak membuat seulgi sedikit curiga seakan dia tau semuanya

“apa yang kau tau tentang kakak ku?”

Kim jongin merasa semuanya harus segera diketahui oleh seulgi, baik ini tidak boleh terjaid tapi ini sangatlah penting disituasi seperti ini dengan wajah yang ragu dan juga mata yang tak snaggup menatap seulgi ,kim jongin pun mulai berbicara

“kakakmu dioperasi karena gagal ginjal..”

-deg-

 

“gagal ginjal ?” sekejap raut wajah seulgi kali ini benar-benar sangat pilu dan perasaannya semakin sakit

“apa maksudmu dengan gagal ginjal? Dia tidak pernah punya penyakit seperti itu bahkan dia sangat sehat!”

“arrayo.arra..”

“keundae, dia memberikan satu ginjalnya kepada oranglain”

“orang lain??”

“nugu ?”

Seakan tak bisa membuka mulutnya untuk mengatakan jika orang lain itu adalah ayahnya sendiri maka jongin pun mencoba berbohong

“aku tidak tau. em mungkin orang yang sangat dia sayangi” jawabnya ragu

Keduanya saling terdiam sesaat

 “keurigo..”

“ada satu hal lagi yang belum kau tau”

“apa itu?”

“sebenarnya kejadian saat direstoran itu sama sekali bukan kemauan kakakmu. Itu benar-benar bukan dirinya” jelas jongin tanpa menatap kearah seulgi

“haaah.. bukan dirinya? lalu siapa? Apa ada orang lain yang menginginkanku seperti itu selain dia?”

“annieo. maksudku bukan begitu. Em aku hanya bisa mengatakan itu padamu, hanya itu yang aku tau. dan aku yakin kau juga akan berpikir seperti itu, apalagi kau sangat mengenalnya bukan” jelasnya

Keduanya sekarang saling bertatap dengan mata yang sendu terlebih dengan seulgi yang masih belum percaya akan hal ini

“temani aku kesana!” ucapnya tegas

“nde?”

“temani aku kesana! Aku ingin melihatnya, aku benar-benar ingin melihatnya”

Senang dengan keputusan yang baru saja diucapkan oleh seulgi membuat jongin bisa bernapas lega dan tersenyum lebar seakan bebannya kali ini benar-benar sudah hilang

“keurae,  gaja.”

.  .  .

Pagi siang dan malam pun sekarang telah berlalu,

Restoran yang ada di pulau jeju ini terlihat sepi dan kedinginan karena tak ada orang yang menempatinya, hanya ada dedauanan yang jatuh disekitar restoran dan juga burung burung yang bersinggah disana

para pria tampan itu tengah menunggu big boss chef mereka yang masih berbaring  diruangan dengan monitor pendeteksi yang masih berjalan baik , terlihat dokter keluar dan memberitahukan mereka jika minho sudah siuman dan boleh dikunjungi

tanpa menunggu waktu lama lagi merekapun bergegas masuk kedalam ruangan dan bertemu dengan minho yang sudah membuka matanya perlahan walaupun infuse tetap mengalir dilengannya

tak bisa menahan rasa senangnya, yunhyeong yang datang tiba-tiba menghampiri minho dan hampir saja memeluknya sebelum jimin menahannya terlebih dulu

“yak pabo! jangan bertingkah seperti itu!”

Melihat itu minho pun hanya bisa tersenyum kecil sedangkan yunhyeong benar-benar merasa akan gila dengan hal kali ini

“hyung! aku sangat-sangat khawatir padamu.”

“mulai sekarang aku akan rajin mencari kerang ke laut dan membelikan sayuran dengan harga yang murah untuk mu. Aku siap untuk bekerja keras mulai sekarang!” ucapnya dengan sangat tegas sambil menahan air matanya

“aah yee..ye..” desah minho pelan

“bagaimana keadaanmu? apa sudah mulai membaik? Tanya haneul

“aku begini karena mu! harusnya kau tidak mengirimku kesini” jelasnya dengan nada yang sedikit kesal namun membuat haneul tertawa kecil

“kau harus berterimakasih untuk ini!”

“aku akan membeli buah ketoko depan, disini tidak ada buah sama sekali” ucap jimin yang berniat akan membeli buah ke depan namun saat badannya berbalik menuju pintu luar langkahnya terhenti dalam sekejap

Seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya ini sekarang

 

“kang seulgi ?”

 

.  .  .

“oh seulgi !” sapa yunhyeong dengan raut wajahnya yang sumringah ketika melihat sosok gadis cantik yang memakai down jumper berwarna biru muda ini berdiri didepan pintu ruangan bersama pria yang tak asing lagi bagi mereka semua

“kim jongin~ssi..”

 

Mendengar kedua nama itu membuat haneul merasa terkejut dan tak percaya karena jongin benar-benar membawa seulgi kesini untuk kakaknya sedangkan minho yang mendengar nama adik kesayangannya ini ada disini benar-benar membuatnya sangat terkejut dan tak percaya dan juga malu akan hal sebodoh ini

Minho mencoba menundukan pandangannya tanpa berpaling kearah seulgi yang mulai melangkahkan kakinya kedalam ruangan,

Mata seulgi kali ini tak bisa berbohong lagi ketika betapa skaitnya dia melihat sang kakak berbaring dengan alat-alat didalam tubuhnya ini membuat air matanya jatuh begitu saja, namun dia mencoba menahan emosinya dan menghapus air matanya segera. Melihat hal itu membuat semua orang yang ada disitu merasa ikut terharu terlebih pada yunhyeong yang menahan air matanya terjatuh sambil memajukan sedikit bibirnya seakan dia akan menangis saat itu juga

 

seakan tidak mau mengganggu momen ini jimin mulai menarik kerah yunhyeong dan mengajaknya untuk membeli buah

“aaaw apa yang kau lakukan!” desah kesal yunhyeong yang dipaksa keluar jimin

“temani aku beli buah!”

Setelah keduanya pergi kini haneul dan jongin pun mencoba memberikan waktu pada seulgi dan juga minho yang masih menatap kearah jendela luar seakan dia tidak ingin melihat wajah adiknya ini

.  .  .

Hanya mereka berdua sekarang ini, mereka yang masih canggu satu sama lain, mereka yang masih saling berbohong pada perasaannya masing-masing ini membuat suasana sangat hening dan kaku. Namun seulgi mencoba memulai perbincangannya

“apa yang kau lakukan kali ini !”

“tidur disini dengan alat-alat bodoh seperti itu?”

“apa kau suka? apa kau suka jika kau terluka? apa kau senang bisa menyusahkan orang banyak? Chotha?”

Kali ini ucapan seulgi sedikit menyinggung keadaan seakan kekhawatirannya kali ini diluapkan dengan cara yang berbeda

“apa kau tidak tau mahalnya ini semua??”

“untuk apa kau bekerja jika menghabiskan uangmu untuk hal bodoh seperti ini!!” nada suaranya pun mulai sedikit meninggi dan membuat minho mencoba menoleh kearahnya dan merasakan betapa bersalahnya dia saat ini

“jika kau ingin melakukan sesuatu yang hebat,lakukan itu untuk dirimu sendiri jangan lakukan itu untuk orang lain! Oranglain yang sama sekali aku tidak tau!”

Minho mulai mengerti alur perbincangan ini sedikit merubah raut wajahnya

“jika kau ingin menyiksa perasaan orang lain, maka lakukan lah pada orang lain. Jangan lakukan itu pada dirimu sendiri !”

Air mata yang tak henti terus saja seulgi tumpahkan diwajahnya sampai minho yang menyadarinya benar-benar sangat menyesal

“aku baik-baik saja..” ucap minho dengan sangat hangatnya

“baik-baik saja?”

“bagaimana bisa kau mengatakan baik-baik saja saat ginjalmu hanya satu?apa itu baik-baik saja?”

“bahkan kau tidak pernah bercerita apapun kepada adikmu sendiri, setidaknya pada seseorang yang kau anggap ini keluarga bukan?”

“jangan berbohong! jangan melakukan kebohongan apapun lagi saat ini ! dan apapun yang akan kau lakukan padaku sama sekali aku tidak peduli lagi!”

“aku tidak akan peduli lagi !”

Sontak hal ini membuat minho merasa terluka dengan apa yang sudah didengarnya kali ini

“keurae. Kau mungkin tidak menyukai sikap adikmu yang seperti ini”

“tapi aku sangat sangat benci dengan orang yang berbohong, kau tau bukan?”

“mulai saat ini aku tidak akan menurutimu lagi.aku akan berjalan semauku. Aku tidak perduli jika kau tidak menyukainya sekalipun. Karena aku yang akan merawatmu saat ini !”

-deg-

. . .

 

Apa maksud semua ini…

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK