“siapa yang pergi ?”
Suara yang tak asing itu seakan mengagetkan kedua rekannya yang tengah asik membincangkan seseorang dengan sangat seriusnya dan semuanya buyar ketika melihat sosok pria yang tak aisng lagi bagi mereka datang mengejutkannya dengan mengenakan masker wajah sambil tersenyum lebar
“aaaish kau mengagetkan saja!” bentak jimin yang beranjak dari kursinya seakan dia benar-benar marah melihat kelakuan yunhyeong
“waeyoo??? kenapa aku mengagetkan kalian?apa kau pikir aku chef yang datang? heol daebak apa suaraku setampan itu?”
“anieo anieo. Kau lebih baik seperti itu. kau terlihat tampan ketika wajahmu tertutup seperti itu. jika perlu jangan buka masker itu selamanya!” sindir jimin sambil bergegas pergi meninggalkan mereka
“yak kaa! khojo!! Aish dia pikir wajahku sangat menyeramkan jika tidak memakai masker? Apa benar begitu hyung?” tanyanya pada haneul yang hanya bisa mendesah dan mengabaikannya
“tapi bukankah kau tadi kedepan?lalu sekarang kau pakai masker?”
“aaah itu.. aku memang kedepan tadi tapi aku ingat jika sudah tiga hari aku tidka merawat wajahku hyung. Apalagi kemarin kita sudah berlembur aaaahh aku tidak mau wajahku ini terlihat kusam dan keriput. Akan seperti apa aku dimata gadis yang datang nanti..” jelasnya panjang membuat haneul yang mendengarnya hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah yunhyeong ini
“terserahlah…”
. . .
Suasana malam diruangan ini sangat terasa, ruangan dimana beberapa orang berkumpul setelah uji coba pelatihan judo hari ini selesai . beberapa pria tampan disana memilih untuk pergi keluar ruangan namun tidak berlaku dengan satu orang ini. Dimana dia menghempaskan tubuhnya kedalam matras dan menatap kolong langit yang seakan penuh dengan bayangan gadis yang dia pikirkan saat ini. Tatapan kosong dan desahan napas yang hanya bisa dirasakannya saat ini
“wonwoo~yaa kau tidak akan keluar?” tanya seorang rekannya yang sudah bersiap keluar ruangan
“aku akan menyusul..” singkatnya pelan
Tidak bisa terlepas dari semua pikirannya dia mencoba memejamkan matanya seakan dia ingin melupakan apa yang ada dipikirannya saat ini secepat mungkin. Namun sepertinya usahanya sia-sia karena tetap saja pikirannya terus berjalan. Tak ingin terpuruk terus dia pun bangkit dari tidurnya dan bergegas mengganti bajunya dan membawa tas hitamnya dan pergi keluar ruangan lalu menaiki mobil yang sudah menunggunya
“baiklah ayo kita pergi..” ucap pelatih
Perjalanan mala mini sangat terasa mengesankan bagi yang lain seakan hari yang lelah ini tertebus sudah ketika melihat indahnya malam dipulau jeju ini. Namun tampaknya perjalanan ini sama sekali tak mengesankan bagi wonwoo yang sedaritadi menutup telinganya dengan alunan music dan memejamkan matanya sejenak tanpa memperdulikan rekan ataupun pelatihnya
“kita akan makan malam di restoran yang sangat terkenal disini. aku dengar menu abalone disana sangat juara!” ucap pelatih dengan sangat semangatnya
“wooaah tentu saja kita harus mencobanya pelatih!” ucap para anggota yang lain yang sangat bersemangat untuk makan malam di pulau jeju ini
Tak butuh waktu lama untuk sampai direstoran yang sepertinya sudah mulai ramai kembali setelah sebelumnya mereka beristirahat karena tidak ada pelanggan yang datang sebelumnya, namun dijam tujuh ini sudah terlihat ada beberapa orang datang ketempat itu ditambah mereka yang baru saja sampai disini dan tak sabar untuk menyantap menu abalone pulau jeju
“ayo cepat masuklah….. oh wonwoo~ssi kau tidak akan ikut?” ucap pelatih yang melihat wonwoo tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya
“annieo.”
“turunlah. Kau sudah sangat bekerja keras hari ini. Cepat turunlah dan mari kita makan”
“aku tidak lapar pelatih..”
“turun atau aku tidak akan masuk kedalam!” ancaman pelatih ini tentu membuat wonwoo merasa tidak enak dan mau tidak mau dia turun dan pergi bersama untuk makan malam bersama
“woaaah aku suka harumnya!”
“sepertinya ini sangat enak!”
“oh annyeonghaseyo. teureo osipsio..” sapa salah seorang pelayan yang menyambut beberapa orang berpakaian olahraga ini membuat semua pengunjung khususnya para gadis yang sedang makan merasa tersedak karena melihat para pria tampan yang datang kesini
“woaah daebak! ini sangat keren! kita makan didalam bisa sambil melihat indahnya pulau jeju dimalam hari. Lihatlah itu sangat indah” ucap salah seorang pria tampan itu
“woaaah mereka tampan sekali,lihatlah lihat!” bisik para gadis yang ada disana terlebih saat pria terakhir yang masuk langsung membuat suasana semakin tak karuan karena sikap dingin dan wajahnya yang cuek membuat mereka disana terpesona melihatnya
“omo daebak daebak! aku tidak bisa bernapas sekarang melihat banyak sekali pria tampan disini !!!”
“aaaah aku akan tetap disini sampai mereka semua pergi!!”
Melihat itu membuat para pelayan sebenarnya sedikit risih karena alih-alih para gadis memalingkan pandangannya pada mereka yang bertampang tampan itu, terlebih bagi pria yang sore tadi baru saja melakukan perawatan wajahnya dengan maskernya itu membuatnya terasa sia-sia
“sudah ku bilang untuk tetap memakai maskermu kan?” sindir jimin yang terlihat sangat puas melihat ekspresi yunhyeong kali ini
“diamlah! aku akan melayani mereka. aku tidak bisa berdiam diri melihat sekelompok orang tampan seperti itu mengalahkan karisma kita!” ucapnya tegas sambil mengibaskan kain hitamnya dan mengambil nota pesanan dan bergegas menuju meja disebelah pojok tepatnya para pria tampan itu duduk
“oh selamat malam. sepertinya ini kali pertama kalian berkunjung ke restoran kami..” sapanya hangat
“ah yee.. ini pertama kalinya kami kesini dan aku dengar ini salah satu restoran terkenal disini. jadi kami ingin mampir makan kesini” ucap pelatih
“ah benar sekali,terima kasih.. disini tidak hanya hidangan enak yang kami sajikan namun pelayanan juga kami sajikan dengan sangat sangat baik” tambahnya
“aah seperti itu.. baiklah kami akan memesan menu special abalone disini untuk lima orang dan juga kerang panggang, onyang bulgogi dan jus kiwi”
“ah baiklah, kami akan buatkan pesanan kalian. apa ada yang ingin dipesan lagi?”
“eopseoyo.. cukup itu saja ,terima kasih”
“ah baiklah.” yunhyeong pun bergegas kembali dengan cepat kearah dapur sedikit terlihat khawatir karena chef yang membeli abalone belum juga tiba membuat mereka yang ada didapur sempat kewalahan
“oh haneul hyung, ottoke? bukankah stok abalone kita tidak akan cukup untuk ini?” tanya yunhyeong cemas
“aku akan membuat menu lainnya dulu saja, sebentar lagi minho pasti datang. bersabarlah”
Kembali duduk sambil menunggu pesanan jadi wajah yunhyeong kali ini benar-benar khawatir karena akan sangat malu sekali jika dia balik lagi kesana dan mengatakan menu abalone nya sudah habis. Itu akan sangat memalukan baginya
Tapi kecemasannya terkubur sudah ketika dia melihat pintu depan terbuka dan melihat sosok pria gagah yang masih berpakaian kebangsaannya itu sebagai chef sambil membawa dua plastic besar yang berisikan abalone
Tak bisa menahan kegirangannya, yunhyeongpun bergegas menghampiri minho sambil berteriak keras dan membuat semua orang disitu berbalik melihat siapa yang datang
“oh BIG BOSS CHEF !!!!”
“akhirnya kau datang juga!”
Dengan cepat pandangan semua orang tertuju pada chef yang masih berdiri tegak didepan dan menyadari jika ucapan yunhyeong ini membuat semua orang meliriknya dan dengan cepat pula dia menundukan sedikit badannya mengucapkan salam untuk pelanggannya sedangkan yunhyeong bergegas membawa plastic besar itu kedapur untuk mencucinya
Seakan ikut penasaran dengan yang terjadi membuat pria dingin ini ikut memalingkan pandangannya kearah chef yang terkenal itu dan dalam sekejap tatapannya yang dingin berubah menjadi kaget dan canggu karena yang dia lihat saat ini adalah minho, kakak dari kang seulgi..
“oh hyung!” ucap wonwoo yang bergegas berdiri dari kursinya sambil membungkukan sedikit badannya mengucapkan salam pada minho yang terlihat kaget juga akan kedatangan wonwoo disini, namun dia hanya tersenyum kecil membalasnya
“siapa dia?apa kau mengenalnya?” tanya pelatih yang terlihat penasaran karena melihat sikap wonwoo yang begitu sopan pada orang itu terlebih padanya
“dia seseorang yang aku kenal” singkatnya sambil kembali duduk dan sesekali melihat minho yang terlihat sibuk membuat hidangan untuk mereka didapur depan
Terlepas dari apa yang sudah dia lihat disini membuat wonwoo merasa sangat penasaran dan aneh karena melihat minho ada di jeju bukan diluar negeri saat seperti awal yang dia pikirkan
Tidak butuh waktu lama untuk hidangan siap, satu persatu menu dibawa oleh yunhyeong ke meja pojok tempat para pria ini duduk
“silahkan menikmati menu kami.. semoga kalian suka..” ucap hangat yunhyeong sambil sesekali mencuri waktu untuk melihat sosok pria dingin yang terdiam itu membuatnya terpana seakan dia mengakui melihat pria yang lebih keren darinya
Setelah itu diapun kembali dan hidangan yang sudah ada itupun disantap oleh para pria tampan ini dengan sangat bersemangatnya
“woaaah ini sangat luar biasa! rasanya benar-benar sangat lezat!” gumam para pria itu
Sedangkan yunhyeong yang sudah ada didapur dengan ketiga rekannya ini merasa heran dan sangat penasaran dengan pria dingin yang ada disana
“woah perawatan apa yang dia lakukan? kulit wajahnya benar-benar sangat mulus dan bersih. Dia sangat tampan melebihiku” ucap yunhyeong yang tentu lagi-lagi membuat jimin yang duduk disebelahnya merasa malas
“setidaknya mereka tidak memakai masker murah sepertimu”
“yak! kata siapa itu masker murah! aku membelinya ditoko dan harganya juga tidak murah! Itu hanya saja karena mereka orang diluar jeju. Aku yakin mereka dari seoul. Lihat saja gayanya sangat trendy walaupun mereka mengenakan kaos olahraga sekolahnya”
“tunggu. kaos olahraga sekolah?” ucap ulang yunhyeong
“ah! Kent School Seoul! Itu nama sekolahnya rupanya.. itu pasti sekolah elit diseoul pantas saja mereka pria-pria yang tampan. Kalau saja aku sekolah disana pasti aku sudah bergabung dengan mereka”
“haaah aku benar-benar akan terlihat gila jika mendengar ucapanmu!” sindir jimin yang bergegas pergi kedapur belakang
“aiish kau memang si brengsek dari segala brengsek!”
Mendengar nama sekolah itu membuat minho tiba-tiba mengingat adiknya seulgi yang sekarang tidak tau keadaannya lagi-lagi membuatnya terdiam dan merasa bersalah .dan hal itupun terlihat oleh haneul yang semakin curiga dengan apa yang terjadi setelah dia tahu mengenai kepergian jongin ke seoul
Hampir setengah jam sudah berlalu dan dengan cepat para pria tampan inipun bergegas meninggalkan restoran ini dan kembali ke mobil
“oh apa kalian sudah akan pergi? terima kasih untuk kedatangannya.semoga perjalanan kalian menyenangkan” ucap yunhyeong yang mengantar kepergian para pria tampan ini keluar
“ah nde.. makanan disini memang sangat luar biasa. terima kasih untuk hidangannya” ucap pelatih sesaat sebelum kembali kemobilnya dan melihat wonwoo yang masih terdiam disitu tanpa pergi kearah mobilnya
“tunggu sebentar pelatih. Aku akan segera kembali” ucap wonwoo yang bergegas dengan cepatnya kembali kedalam restoran untuk menemui minho yang sepertinya ada hal yang sangat ingin dia tanyakan sekarang
Diwaktu yang tepat masuknya wonwoo kembali terlihat minho yang berjalan kearah dalam ruangan dan membuka kain hitamnya itu melihat kedatangan wonwoo yang terlihat tergesa-gesa itu
Setelah beberapa saat merekapun berkesempatan untuk saling bicara saat ini didalam ruang tengah peristirahatan
“hyungnim. Ada yang ingin aku tanyakan” ucap wonwoo dengan nada cemasnya
“katakanlah..”
“em sudah berapa lama kau tinggal disini?” tanyanya penuh keraguan
“hhm.. sekitar dua tahun aku tinggal disini. waeyo?”
“apa kau tidak pergi keluar negeri atau apapun itu selama setahun belakangan ini?”
“annieo. aku selalu disini sampai sekarang” jawaban yang diucapkan minho seakan membuat pikiran wonwoo semakin kacau saat ini
“sebenanya apa yang ingin kau ketahui wonwoo~ssi?”
“kang seulgi..”
“bukankah seulgi pergi bersamamu keluar negeri ?”
Pertanyaan ini sontak membuat minho ragu untuk menjawabnya karena dia tidak mungkin menceritakan hal pribadi keluarganya pada orang lain
“annieo. aku tidak pergi kemana-mana. dan aku juga tidak tau dia pergi kemana saat itu dengan ibunya”
“boesunmaria hyungnim? kau tidak tau dia pergi kemana?itu tidak mungkin”
“em aku pikir itu sudah berlalu. sekarang dia sudah kembali kesana. Jadi lebih baik kita tidak perlu membahasnya lagi” jawaban kali ini benar-benar berhasil membuat wonwoo merasa bingung dan terdapat banyak pertanyaan yang ingin sekali dia sampaikan
“pelatihmu pasti sudah menunggu. pergilah..hati-hati diperjalanan”
“aah yee.. senang bertemu denganmu lagi hyung. Aku pergi dulu..”
Wonwoo pun melangkahkan kakinya dengan penuh keraguan karena ada banyak pikirannya saat ini yang mengganggunya sampai saatnya dia pergi kembali ke seoul bersama pelatih dan rekan-rekannya yang sudah terlihat tidur beristirahat karena hari yang lelah ini namun itu tidak berlaku bagi wonwoo yang terus saja berpikir keras tentang apa yang sebenarnya sudah terjadi sampai perjalanan yang benar-benar larut ini terlewati..
. . .
07.00 AM
Pagi ini pagi yang terlihat kurang bersahabat, pagi ini tiba-tiba cuaca tak seindah hari biasanya bahkan langit terlihat gelap membuat semua orang yang mulai beraktivitas kembali ini sedikit khawatir karena takut hujan akan turun pagi ini.
Banyak orang yang terlihat tergesa-gesa berjalan menuju tempat tujuannya dengan penuh harapan jika hujan tidak akan datang pagi ini.
Begitupun yang dirasakan oleh gadis cantik yang pagi ini memakai coath putih dan juga syal cokelat yang dia lilitkan kepergelangan lehernya yang kecil membuatnya terlihat tetap cantik, menunggu bus sekolah yang akan segera datang menjemputnya. Berdiri memasukan kedua tangan kesakunya sambil sesekali melihat langit dan memainkan kakinya ketanah
“neuntta.. anneuntta..”
“neuntta..anneuntta..”
“haaaah.. bus itu akan datang atau tidak sih” gerutunya sambil memainkan lagi kakinya ketanah seakan dia menunggu hal yang tak pasti disana
Jalanan kali ini memang tak seramai seperti biasanya, lampu merah terlihat diseberang jalan dengan beberapa mobil yang terlihat disana. Namun pandangannya terpusatkan oleh satu mobil yang tengah berhenti diarah seberangnya, membuat hatinya tiba-tiba merasa sakit dan terluka saat melihat apa yang dia lihat ini
Mobil yang terlihat jelas didalamnya seseorang yang dia kenal bersama seorang gadis lain didalamnya yang juga dia kenal sebelumnya, tak hanya dia yang melihat itu tapi sosok pria tampan yang ada dimobil itupun menyadari jika gadis yang dia sayang ada diseberang sana tengah berdiri sendiri menunggu kedatangan bus. Perasaan mereka satu sama lain terlihat sangat bimbang.
Wonwoo yang menyadari itu hanya bisa melihat seulgi yang tak jauh darinya itu tengah melihatnya juga tepatnya dengan chanyeong yang ternyata menyadari keberadaan seulgi yang mengganggu pikiran wonwoo
Tak ingin berlama dengan situasi ini, seulgi langsung memalingkan pandangannya dengan perlahan dan melihat langit lagi seakan dia sangat ingin mencurahkan perasaannya saat ini. Mencoba bersikap biasa seakan dia tidak melihat apapun, sedangkan wonwoo yang terus menatapnya dari kejauhan tak memalingkan pandangannya pada gadis yang terlihat kedinginan itu sampai mobil dibelakangnya memberikan bunyi klakson karena lampu hijau sudah jalan
“lampu hijau , jalanlah wonwoo~ssi…”
Menyadari hal itu tentu membuat wonwoo merasa kaget dan langsung menggas kembali mobilnya dan pergi dengan cepatnya meninggalkan seulgi yang masih dia pandang lewat kaca spion mobilnya
Melihat hal itu tentu membuat chanyeong merasa kesal dan hanya bisa menahan dirinya sendiri..
Tak lama berselang bus yang ditunggu itupun datang dan dengan cepat berjalan mengantar kepergian gadis cantik itu kesekolahnya
. . .
Hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai kesekolah ini yang terlihat sudah banyak siswa yang datang dari berbagai arah sambil sedikit berlari cepat karena rintikan hujan sudah mulai membasahi sekolah mereka. begitupun dengan kang seulgi yang berlari kearah pintu utama dan setelahnya membersihkan sedikit air yang ada di jaketnya itu lalu melangkahkan kakinya masuk menuju kelas
Sesampainya dipintu kelas dia tidak melihat sosok yang sedang dia cari saat ini, dia hanya melihat teman-temannya seperti biasa dan juga Irene yang sibuk membaca buku sepagi ini. Namun bangku kosong dibelakang itu membuatnya sedikit khawatir kemana sebenarnya kim jongin hari ini..
“oh seulgi~yaa, kenapa kau masuk hari ini ! sudahku bilang untuk istirahat saja dirumah bukan!” ucap Irene yang sedikit kesal melihat kedatangan seulgi ke sekolah hari ini
“aku sangat bosan. disana benar-benar sangat pengap. lagipula aku sudah baik-baik saja kok..”
“hah kau selalu saja begitu. dasar keras kepala.terserahlah..”
“keundae.. odiseo jongin~ssi?”
“mollayo.. mungkin dia sibuk”
“orang itu sibuk apanya. pasti dia malas kesekolah!” ucap seulgi yang terlihat sedikit kesal karena ketidakhadiran jongin hari ini kesekolah
. . .
Hujan yang turun pagi ini memang sangat awet karena dinginnya kota seoul membuat sebagian orang terlihat malas untuk melakukan segala aktivitasnya, namun semua tetap berjalan lancar di tempat dimana sang ayah yang super sibuk ini menghabiskan waktu kerjanya diperusahaan besar yang tengah mengalami kenaikan ini membuat suasana perkantoran disana tetap hangat dan menyenangkan
Terlihat sosok pria gagah berjas hitam berjalan dengan beberapa orang yang tak jauh berbeda penampilannya ini kearah ruangan khusus para pemegang saham dan presdir berkumpul didalamnya
Suasana kali ini memang terlihat sangat menyenangkan karena perusahaan yang dijalankan oleh ayah seulgi ini sedang benar-benar meningkat dan membuat para direksi mengadakan suatu acara khusus untuk keberhasilannya
“ini tahun keenam kita mendapatkan banyak hal baik untuk perusahaan..” ucap salah seorang pria berambut keputihan ini dengan suara beratnya membuat semua orang yang duduk disitu merasa menghormatinya
“aku sangat bangga. Jadi aku pikir akan lebih baik jika kita menyambut kabar baik ini dan mengundang rekan rekan lain untuk bergabung merayakannya”
“lusa akan ada acara perayaan untuk perusahaan kita yang terus berjaya dan terus membaik dengan para investor jepang. jadi ajaklah salah satu keluarga kalian untuk bisa bergabung lusa malam..”
“itu kabar yang sangat baik, kami benar-benar berterima kasih untuk ini. komapseumnida sajangnim” ucap salah seorang pria dengan sangat merasa terhormat dengan keputusan ketua kali ini
Tak butuh waktu lama untuk mengakhiri rapat ini dan terlihat ketika beberapa orang penting sudah pergi dan masih ada pria berjas hitam tadi yang terlihat sedang memikirkan sesuatu hal yang dia ragukan
“haruskah aku mengajak seulgi?” bisiknya pelan
“oh anyeonghaseo sajangnim. Bagaimana kabar anda?” sapa salah seorang pria gagah berjas lain ini yang datang menghampirinya
“oh. chal chinayo. Keundae kapan anda sampai kesini?aku tidak melihatmu saat rapat”
“ah yee choesonghamnida sajangnim. Tadi pesawatnya delay dan membuat saya sedikit terlambat”
“aah seperti itu..”
“keureondae, aku pikir anak laki-laki mu bekerja disini juga?apa aku salah?aku belum melihatnya daritadi”
“adeul ?” jawabnya sedikit canggu
“bukankah anda punya anak laki-laki? Tiga tahun lalu aku melihatnya dia sudah sangat dewasa bukan”
“ah yaaa.. dia memang sudah dewasa. dia sedang belajar diluar negeri, dia melanjutkan pendidikannya disana” ucapnya dengan sangat hati-hati dan mencoba meyakinkan rekannya itu jika putra satu-satunya sedang diluar negeri walaupun kebohongan itu sepertinya sama sekali tidak disukai oleh sang ayah
“woah dia benar-benar sangat rajin sekali Aku yakin dia pasti mewarisi darah ayahnya untuk melanjutkan kariernya dalam dunia bisnis bukan. dia akan seperti dirimu pak..”
Tak ada jawaban atau sanggahan apapun, dia hanya berpikir hal itu sangatlah mustahil karena minho yang ada adalah minho yang sekarang tinggal di pulau jeju demi karier lain yang sampai sekarang dianggap bodoh oleh sang ayah
---
Pulau jeju yang seharusnya indah dipagi ini sangat terlihat senja dengan awan mendung yang terus terlihat dan rintikan hujan yang membuat semua orang memilih untuk tidak pergi menyelam hari ini
Suasana begitupun yang dirasakan oleh para pegawai restoran Restam yang sekarang sedang asik duduk dan bersantai didalam karena hujan yang cukup awet ini membuat orang-orang berdiam dirumah daripada berpergian. Tentu suasana ini terlihat sangat menyenangkan bagi salah seorang pelayan tampan ini dan berkebalikan dengan pria yang satu ini
“aaaaaaaah chota!” desah jimin yang terlihat sangat menikmati suasana ini sambil duduk bersandar kebangku dapur namun ini terlihat berbeda seperti yang dirasakan oleh yunhyeong yang terus saja menggerutu tak kedatangan pelanggan
“kenapa harus hujan! Padahal ini hari yang baik untuk berjualan..”
“kau harusnya bersyukur saja.lebih baik seperti ini”
“lebih baik? woaah kau bahkan tidak berpikir gaji kita akan seperti apa jika restoran tak ramai !”
“uangku sudah sangat banyak” ucap singkat jimin yang sontak membuat yunhyeong yang mendengarnya semakin kesal
“heol daebak! uang mu sangat banyak??lalu untuk apa kau disini?bersenang-senang??!”
“aiish kau ini sangat bawel! Menyebalkan!”
“keundae dimana chef? aku tidak melihatnya pagi ini” ucap yunhyeong sambil melihat sekitaran ruang tengah dan secara kebetulan datang haneul dengan wajah penuh kekhawatirannya
“apa yang terjadi hyung? Kau baik-baik saja?”
“hari ini kita tutup saja. minho sedang sakit,dan dia tidak mau dibawa ke rumah sakit” ucapan ini tentu membuat kedua rekannya sangat kaget dan langsung mengikuti perintah haneul untuk menutup restoran hari ini dan menjaga minho
“keundae apa kau akan pergi? kenapa kau membawa tas seperti itu?” tanya jimin yang melihat haneul berpakaian rapid an membawa ranselnya
“aku akan ke seoul. Jaga minho dengan baik, beri dia obat yang ada dilacinya dan jika dia tersadar hubungi aku. ada yang harus aku urus disana. Mungkin besok aku baru kembali..”
“tapi kenapa ke seoul?! Apa yang terjadi sebenarnya?apa ini ada kaitannya dengan seulgi ??” menanyakan hal ini tentu membuat haneul terdiam sejenak dengan tatapan kosongnya
“aku tau ini memang aneh. tapi kita adalah keluarga kita bekerja disini bukan hanya mencari uang untuk makan tapi pertemanan dan hubungan saudara yang sudah aku anggap ini benar-benar sangat penting hyung!”
“arrayoo.. gadis itu memang sudah pergi dan itu bukan karna kemauan chef tapi setidaknya kau harus memberitahu kami apa yang terj --”
“ GAGAL GINJAL! ”
-deg-
. . .
“nde ?”