Setelah sebelumnya minho menyuruh jongin untuk bertemu dengannya diatap malam ini, karena ada hal penting yang harus dia lakukan,
Sepertinya setelah minho tau jika jongin tau semuanya dia mulai merencanakan sesuatu yang benar-benar akan terjadi saat ini.
Minho yang sudah menunggu diatap malam inipun terlihat cukup baik karena memang ini adalah kesempatannya untuk melakukan hal ini
“oh hyung!”
Jongin pun datang dengan pakaian jaket yang dia kenakan karena dinginnya mala mini benar-benar sangat menusuk tubuhnya. Diapun mulai duduk disamping minho dan sangat penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh minho
“kau sudah tau semuanya..”
“jadi mungkin yang akan aku katakan ini akan membantumu bertemu lagi dengan seulgi dan membantu ku untuk tau keadaannya saat ini..”
Minho terus berbicara tentang apa yang sama sekali tak dimengerti oleh jongin
“ah ya, seulgi pernah bilang padaku jika kau mendapat beasiswa disalah satu sekolah di seoul. apa itu benar ?”
“ah yee.. itu sebelum kejadian dirumahku terjadi”
“aku diterima disalah satu sekolah di sana, tapi sangat sulit untuk mengatakan itu pada kakek ku karna aku tidak mungkin meninggalkannya saat itu”
“sekolah apa itu ?”
“Kent School Seoul ..”
Minho yang mendengarnya begitu terkaget dan juga sangat lega seakan ini benar-benar sudah jalannya untuk mereka bertemu kembali
“chota..”
“tapi aku pikir itu sudah tidak berlaku lagi karena sudah 2 minggu aku tidak memberi kabar jika aku menerimanya atau tidak”
“kau jangan khawatir, itu bisa aku urus dengan sangat mudah”
“apa maksudmu hyung? aku tidak mengerti apa yang kau katakan daritadi”
“jongin~ssi..”
“apa kau ingin bertemu dengan seulgi lagi ?”
Tiba-tiba jongin memandang ragu minho yang menanyakan itu lagi kepadanya
“hyung, sebenarnya apa yang akan kau lakukan ?”
Minho pun tersenyum lega dan menepuk bahu jongin yang masih terlihat kebingungan
Angin malam ini membawa mereka kedalam perbincangan yang sangat serius bagi keduanya
Sampai saatnya langit benar-benar gelap dan keadaan disana semakin hening dan hanya tinggal bangku kosong yang masih tetap disana..
-----
Pagi ini adalah hari yang sangat cerah seakan ada hal baru yang akan menyambut semua orang hari ini,
Setelah hari libur yang cukup singkat kemarin, mereka menyambut kembali datangnya hari senin yang seperti biasnya banyak orang yang sibuk untuk melakukan pekerjaannya dihari secerah ini.
Seperti biasanya, para murid terlihat sangat antusias dihari ini banyak dari mereka berjalan santai sepanjang jalan ke sekolah namun ada juga yang berlari seakan ingin cepat sampai dikelasnya
Terlihat juga mobil berwarna hitam yang berhenti disebrang sekolah dan menurunkan gadis cantik yang mengurai rambut panjang kecoklatannya itu yang banyak menarik perhatian setiap orang..
“semoga harimu menyenangkan..” ucap seorang pria berjas hitam yang ada didalam mobil yang tak lain adalah ayahnya sendiri
“kau ingin dijemput nanti ?”
“annieo.. aku akan pergi belajar bersama dengan Irene”
“baiklah, jangan pulang terlalu malam..”
Mobil hitam itupun kembali melaju dan meninggalkan gadis ini yang mulai berjalan santai menuju kesekolahnya
Seperti biasa juga banyak yang memperhatikannya baik itu para gadis maupun pria yang sebenarnya membuatnya sedikit tidak nyaman tapi dia terus berjalan seakan semuanya baik-baik saja
“seulgi~ya !”
“ah Irene…”
“apa harimu menyenangkan ??”
“eemm.. bagaimana denganmu ?”
“kemarin aku pergi ke Jeju bersama ayahku, aku kira kami akan berlibur tapi dia hanya bertemu patner kerjanya saja. itu sangat membosankan!”
Raut wajah seulgi pun berubah seketika mendengar kata “jeju” yang seakan kata yang tidak ingin dia dengar saat ini, namun dia terus menyembunyikan semuanya dan berjalan terus menuju kelasnya
Para siswa mulai banyak yang berdatangan dan memasuki kelas dengan wajah yang sangat ceria dan penuh tawa saat bertemu kembali dengan teman-temannya hari ini, sedangkan seulgi yang duduk tepat dibangku ke tiga disamping jendela ini hanya memperhatikan suasana diluar sana yang terlihat sangat cerah sambil mengenakan earphone ditelinganya
“kau tau tidak ?!”
“aku dengar wonwoo akan kesekolah hari ini..”
“bahkan bukan hari ini saja !”
“aku dengar dia akan sering disekolah daripada diluar”
“wooaaah benarkah ?”
“aaah aku sangat senang sekali !!!!”
“shuuuuuuut…….”
Seakan tidak ingin mendengar apapun seulgi yang ternyata mendengar semua itupun merasa sangat tidak nyaman dan mencoba melepaskan earphone nya dan mengeluarkan buku dari tasnya dan mulai membacanya dengan sangat serius kali ini
Saat bel masuk berbunyi dan salah satu guru berparas tampan ini memasuki kelas seketika membuat suasana semakin membuyar melihat murid-murid khususnya para gadis-gadis ini menjadi rusuh ketika sosok guru tampan ini memasuki kelasnya,
Tapi kali ini bukan untuk menyuruhnya belajar melainkan mengenalkan seseorang yang baru saja datang kesini dan mengenalkan dirinya sebagai siswa baru di kelas tiga.
“selamat pagi semua..”
“pagii paaaaaak……”
“hari ini kalian kedatangan teman baru, dia datang dari tempat yang cukup jauh dan cukup sulit juga untuk dia bisa disini, dia siswa pintar dan sangat ramah jadi aku harap kalian menyukainya”
“masuklah…”
Seakan merubah atmosfir dikelas itu yang menjadi sangat tak karuan karena banyak gadis yang terlihat sangat senang akan kedatangan siswa baru itu dan terlihat salah tingkah dan menjadi sangat kebingungan karna siswa kali ini benar-benar tampan
“woaaah lihat tampan sekali !!!”
“perkenalkan dirimu..”
“perkenalkan, namaku kim jongin..”
Mendengar nama yang sepertinya tak asing bagi seulgi yang masih sibuk membaca bukunya tanpa memperdulikan suasana kelas ini merubah semua konsentrasinya..
Kim jongin..
Nama itu sangat diingat terus oleh kang seulgi, sampai dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang didengarnya
Tapi matanya dengan perlahan menuju kearah depan kelas dan membuatnya terkaget saat melihat sosok pria yang dia kenal sudah ada dihadapannya saat ini.
Tak bisa mengucapkan kata apapun dia masih melihat sosok jongin yang benar-benar ada dihadapannya dengan pakaian seragam sekolah yang sama dan senyum hangat yang terus dia perlihatkan tepatnya untuk seulgi yang terus melihat kearahnya
“baiklah, kau bisa duduk dibelakang. karna itu bangku yang tersisa”
“ah ndee, kamsahamnida sonsengnim”
Jongin berjalan seperti siswa biasanya dan tak memalingkan pandangannya pada seulgi yang baru saja dia lewati dan diapun mulai duduk dibangku belakang yang tak jauh dari bangku seulgi, setidaknya dia bisa melihat seulgi secara langsung saat ini,
Dan saat itupun pelajaran dimulai…
---
Jeju..
Beralih ketempat jauh dari seoul saat ini, terlihat tak begitu banyak pengunjung yang datang ke restoran dipagi hari ini.
Tapi kegiatan rutin yang dilakukan didalam sini tidaklah berubah, mereka sibuk menyiapkan bahan-bahan dan peralatan lainnya yang akan digunakan untuk memberikan sajian kepada para pelanggannya
Hari ini juga adalah hari yang berbeda dari hari sebelumnya, bagaimana tidak..
Sikap dan tingkah salah seorang pria tampan berumur 24 tahun ini tengah asik menyiapkan bahan-bahan didapur yang taka sing lagi baginya. raut wajah yang terlihat bahagia dan senyuman hangat yang terus terlihat diwajahnya membuat suasana didalam terlihat sedikit mengherankan khususnya bagi ketiga temannya
“hyung, lihatlah chef. Dia terlihat sangat senang sekali hari ini”
“ini aneh..” ucap yunhyeong yang tengah asik membersihkan meja disebelah jendela depan bersama haneul yang sedaritadi memperhatikan tingkah minho yang sangat aneh hari ini
“kemarin dia diam kau bilang aneh, sekarang dia senang kau bilang aneh juga..” sanggah heneul tanpa memperdulikan keadaan sekitarnya
“aiish, tapi ini benar-benar aneh hyung. Dia berubah sangat tiba-tiba”
“sudahlah, lanjutkan saja pekerjaan mu” ucap haneul sambil berjalan meninggalkan yunhyeong menuju kedapur
“hmmm.. kenapa banyak orang aneh disini” desahnya
“keundae, aku tidak melihat si bodoh itu daritadi. Dia kemana..”
Yunhyeong yang mulai tersadar akan seseorang yang dia tidak sukai tidak ada disini membuatnya sedikit bingung dan heran, diapun terus memutarkan badannya keseluruh arah sampai saatnya jimin datang dan melihat tingkah konyol yang sedang dilakukan temannya itu
“ya! apa yang kau lakukan”
“aku sedang memancing” jawabnya konyol dan membuat jimin yang mendengarnya sedikit kesal dipagi ini
“kau tidak lihat aku sedang mencari seseorang!” yunhyeong pun berhenti memutarkan badan dan kepalanya saat melihat jimin didepannya
“apa kau tidak melihat sesuatu yang aneh hari ini ???”
“aneh apa maksudmu?”
“lihatlah disana, lihat sikap chef hari ini. apa kau tidak merasa aneh?”
“dia terlihat sangat senang dan terus tersenyum bahkan saat dia sedang menyiapkan bahan-bahan itu didapurnya”
“dan lihatlah tempat ini . apa kau melihat sosok pria yang sangat aku benci ?”
“dia tidak terlihat dimanapun hari ini, bahkan saat tadi aku datang kamarnya juga kosong”
“apa kau tidak berfikir ini sangat aneh ?”
Ucapan yunhyeong kali ini membuat jimin sedikit percaya dan mulai memikirkan hal yang sama dengannya, dengan wajah cueknya dia mulai berfikir dan melihat disekelilingnya seakan ada hal aneh yang terjadi disini.
seakan benar yunhyeong pun terus menatap jimin dengan wajah seriusnya namun dengan sangat cepat sikap jimin membuat yunhyeong kali ini merasa sudah dibodohi
“tapi aku tidak peduli” singkatnya sambil melagkahkan kakinya kembali kearah belakang dan meninggalkan yunhyeong sendirian disana dengan wajah kesalnya
“aaish si batu itu!”
Beberapa jam telah berlalu dan suasana disini terlihat sudah berbeda, orang-orang semakin banyak berdatangan kerestoran ini membuat semua orang kewalahan karena memang ada satu orang yang tidak ada disini saat ini.
Tapi keempat pria tampan ini terus bekerja keras dan mencoba menangani semuanya dengan saat baik, karena memang saat ini sudah siang dan waktunya orang-orang makan siang
“hah! kemana bocah tengik itu. Dia benar-benar tidak terlihat bahkan saat ramai seperti ini”
“sudahlah diam. cepat kemeja depan disana sudah banyak orang yang menunggu!” sanggah jimin yang melihat kelakuan yunhyeong saat ini didepan meja dapur
Sedangkan minho hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah yunhyeong dihadapannya namun dia terus memasak dengan penuh semangat sampai dia benar-benar tidak merasa kelelahan
“ya! apa yang kalian lakukan disini, cepat bawa pesanan ini kemeja pelanggan!” tambah haneul yang sedaritadi sibuk membantu memasak pesanan para pelanggan sambil sesekali dia keluar dapur melayani pelanggan yang semakin banyak berdatangan
---
Bel istirahat kini terdengar sudah bordering disetiap sudut sekolah yang besar ini membuat semua siswa keluar kelas dan pergi ketempat yang mereka tuju, kantin dan juga lapangan basket adalah tempat yang paling ramai disekolah ini.
Tapi suasana yang berbeda saat ini benar-benar terlihat didalam kelas yang sekarang ramai didalamnya seakan ada pameran seni yang sedang berlangsung dibangku belakang.
Ya, begitulah kehadiran kim jongin ini yang membawa gadis-gadis cantik menghampiri ketempat duduknya saat ini bahkan mengelilinginya seakan seorang pangeran baru yang ditunggu oleh para gadis kelas
“jongin~ah.. kau ini datang darimana?? apa luar negeri??”
“lalu kenapa kau pindah kesekolah ini?”
“jongin~ah.. apa kau sudah punya pacar??”
Seakan risih dengan semua pertanyaan yang terus saja diajukan oleh para gadis ini membuat jongin merasa tidak nyaman, dia duduk dengan posisi yang mengkhawatirkan..
Pandangannya tak lepas dari seulgi yang sedang memberesi buku pelajarannya kedalam loker tepat dibelakangnya saat ini, rasanya sangat sulit untuk bertemu dengan seulgi bahkan dikelas yang sama seperti ini
“jongin~ah, kenapa kau tidak menjawab. apa kau sudah punya pacar??”
“aaah..mian, aku sangat lapar sekali jadi aku akan pergi ke kantin dulu”
Jongin mencoba keluar dari kerumunan para gadis dikelasnya dan mencoba menyusul seulgi yang terlebih dulu sudah keluar kelas seakan mengacuhkan keadaannya saat ini
Dengan langkah yang cepat dia menuruni tangga demi tangga dan melewati para siswa yang tengah asik dengan kegiatan mereka masing-masing dan juga ramainya kantin yang saat ini dia lihat
Sampai akhirnya dia melihat seulgi yang tengah duduk menyantap makanannya dimeja ujung dekat antrian para siswa
“chajatta!”
Diapun menghampirinya dan duduk disampingnya dengan nafas yang terengah-engah membuat seulgi yang sadar akan kehadirannya merasa heran. Dan tanpa berpikir panjang jongin yang masih terlihat lelah itu mengambil sebotol susu yang ada dimeja seulgi dan meminumnya dengan sangat cepat
“ya!apa yang kau lakukan” ucap seulgi yang terus saja memandanginya dengan penuh keheranan
“ya kang seulgi !”
“apa kau tidak mengenaliku ??”
“bagaimana bisa kau mengacuhkan ku saat dikelas? Bahkan melirik ku saja tidak”
“apa kau benar-benar tidak mengenalku ?”
“apa perlu aku mengenalmu ?”
Ucapan seulgi ini membuat jongin yang sedang asik meminum susu mulai tersedak seakan bukan itu jawaban yang dia harapkan saat ini
“boesun maria?”
“ya kim jongin ! aku benar-benar tidak habis pikir kenapa kau bisa ada disini. bukannya kau ada di jeju ?? lalu untuk apa kau disini”
“kata siapa aku ada di jeju”
“aku disini sudah beberapa hari yang lalu.saat kau pergi aku juga pergi..” ucapannya kini membuat seulgi mulai merasa bersalah secara tiba-tiba
“aku pergi kesini dan mengambil beasiswaku, aku juga tidak tau jika kau sekolah disini. sungguh” jongin terus mencoba meyakinkan seulgi dengan segala kebohongannya
“jika itu benar, kau tinggal dimana?dengan siapa? aku tau kau tidak punya keluarga disini kim jongin, jadi jangan berbohong padaku”
“aku tidak berbohong!”
“sungguh..”
“kalau begitu jawablah pertanyaanku”
“hm. aku tinggal bersama seorang ajuma..” ucap jongin dengan penuh keraguan
“ajuma ?”
“yaa.. dia punya tempat makan seperti sebuah restoran kecil dipinggir jalan dan aku bekerja untuknya. dan juga tinggal disana”
Penjelasan ini membuat seulgi yang mendengarnya sedikit bingung dan tidak percaya, tapi dia berpikir jika semuanya mungkin saja terjadi. Namun pandangannya kali ini benar-benar sangat tajam sambil memandangi wajah jongin yang terlihat sedikit khawatir dengan memasang wajah keluguannya sebisa mungkin
“aiiishh jangan menatapku seolah aku adalah orang jahat!”
“makanlah ini, ayo makanlah!” dengan cepat jongin mengambil sepotong telur dadar yang ada ditempat makan seulgi dan memasukannya kemulut seulgi agar dia tidak bertanya lagi dan mencoba mengalihkan keadaan
Seulgipun mencoba memasukan telur itu kedalam mulutnya namun saat melihat kearah depan dia melihat wonwoo yang berdiri tepat dihadapannya dengan tatapan dinginnya yang ternyata sedaritadi melihat seulgi dan jongin disini
Rasanya sulit banginya untuk menelan telur yang masih ada didalam mulutnya saat ini karna pandangannya masih tertuju pada wonwoo yang masih memandangi seulgi saat ini, dan tak lama sosok gadis cantik yang tak lain adalah chaeyoung menghampiri wonwoo dan menyuruhnya untuk duduk dimeja sebelah sana
“kajaa..”
Dan saat itupun seulgi mulai memalingkan pandangannya dan menelan telur yang ada dimulutnya itu , sedangkan jongin masih asik meminum susu yang ada ditangannya sambil sesekali melihat suasana kantin yang terlihat keren baginya
“ah ya, apa disini ada tempat untuk masak juga?” tanya jongin dengan segala kepolosannya dan benar-benar membuat seulgi kali ini merasa kesal
“kau pikir ini sekolah kejurusan masak!”
“kalau begitu pergi dan carilah beasiswa memasak!”
Jonginpun hanya bisa menelan susunya dengan sangat menyakitkan mendengar seulgi berbicara seperti itu padanya
“aku kan hanya bertanya!”
"aishh!"
---
Waktu istirahat yang cukup panjang hari ini membawa kebersamaan antara seulgi dan jongin yang masih terlihat kaku satu sama lain, bukan karna malu tapi karna ada hal yang sepertinya mengganjal diantara keduanya saat ini.
Langkah kaki terus membawa mereka keliling sekolah yang besar ini dengan keheningan disekelilingnya, banyak juga yang memperhatikan mereka seakan mereka adalah sepasang topic hangat dikalangan para siswi sekolah ini
Mencoba memecahkan suasana, jongin menanyakan sesuatu yang sepertinya tidak disukai oleh seulgi
“seulgi~ya..”
“apa kau pernah menghubungi kakakmu?”
Pertanyaan kali ini membuat langkah seulgi terhenti dan hembusan angin yang dirasakannya saat ini seakan membawanya kedalam kerinduan
“annieo..” jawabnya singkat
“aah.. kau harusnya menghubunginya sesering mungkin. Dia sangat merindukanmu”
Dengan cepat seulgi menatap heran jongin yang tiba-tiba berbicara seperti itu seakan dia tau perasaan kakaknya saat ini
“ya kim jongin! Kau bilang kau pergi dari restoran setelah aku pergi dari sana bukan?”
“tapi kenapa kau bicara seperti ini, seakan kau tau segalanya ?”
Kali ini jongin benar-benar membuat kesalahan yang seharusnya tidak dia lakukan untuk saat ini
“aaaaahh.. itukan aku hanya menebak saja”
“kau pikir saja, kakak mana yang tidak rindu jika ditinggalkan adiknya sendiri”
“dia pasti merindukanmu” sanggahnya
Seulgi pun lagi-lagi terdiam dan memikirkan perkataan jongin kali ini dengan amat serius
“bukan aku yang meninggalkannya”
“tapi dia yang ingin aku pergi. jadi kau jangan sok tau tentang aku ataupun kakak ku. Mengerti !”
Seulgi melangkahkan lagi kakinya kearah koridor yang tak jauh dari mereka dan meninggalkan jongin yang masih berdiri disana sambil menyadari kepergian seulgi dan berlari kecil untuk menyusulnya
“ya! tunggu”
Berjalan dikoridor dengan langakah yang santai kini mereka mulai bercanda sambil tertawa kecil membicarakn kejadian lalu yang pernah mereka lakukan bersama, khususnya kelakuan temannya (yunhyeong) yang membuat suasana diantara mereka semakin asik jika membicarakn orang itu.
Tapi canda tawanya terhenti ketika lagi-lagi seulgi harus melihat sosok pria tampan yang berjalan disebrangnya sambil memasukan salah satu tangannya kedalam saku celana dengan penuh pesona dipandangan para gadis yang mulai beralih memandangnya yang maish terus berjalan
“kau mengenalnya ?” tiba-tiba jongin bertanya pada seulgi yang masih melihat wonwoo berjalan diarah sebrangnya dengan raut wajah yang sedikit aneh
“annieo.."
dan dengan cepat seulgi memalingkan pandangannya dan bergegas berjalan seakan semuanya sangat asing, terutama bagi jongin yang masih berdiri disitu menatap kepergian wonwoo dan seulgi yang saling berlawanan arah..