Hari ini memasuki hari syuting ke 5. Kami pergi ke Busan untuk syuting hari ini. Tim produksi jauh lebih sibuk sekarang. Aku masih menunggu giliran dan duduk sambil membaca naskah di bawah tenda. Aku juga melihat ada 2 buah mobil pemadam kebakaran disana. Kata Hye Jin akan digunakan untuk membuat efek hujan di film nanti. Kupikir 1 mobil saja sudah cukup, untuk apa 2?? Membuat badai kah??
“Hei, Hyu Ra. Kau kenapa diam saja disini?” Donghae datang menghampiriku dan memberikanku kopi hangat yang diambil dari tenda makanan dan minuman di seberang tenda ini. Aku menerimanya dan meminumnya sedikit.
“Aku masih harus menghafal dialog. Kau sendiri?? Kau tidak menghafal dialog?”
“Beberapa adegan disini ada yang karanganku sendiri jadi aku sudah cukup mempelajarinya. Oh ya, berhubung syuting baru dimulai 1 jam lagi, mau melihatku bermain piano??”
“Hm.. Ide bagus. Dimana?”
“Dekat sini ada gedung pertunjukan milik pamanku. Aku bisa menggunakannya kapanpun selama tidak ada orang lain yang menggunakannya.”
“Tunggu dulu..” Aku mengentikan langkahku saat beranjak pergi dari sini.
“Tapi, bagaimana kalau mereka mencari kita?”
“Aku sudah meminta ijin dengan hyungku. Tenang saja. Kajja.”
***
“Aku baru saja menciptakan lagu ini semalam. Kau mau dengar?” Donghae duduk di depan sebuah piano besar diatas panggung dan aku diminta duduk disebelahnya karena jarak bangku penonton terlalu jauh.
“Kau menciptakannya secepat itu??”
“Tidak biasanya aku menciptakan lagu sendiri. Aku tidak tau, semalam aku tiba-tiba mendapat inspirasi untuk menciptakan lagu ini. Aku tidak tau bagus atau tidak. Karena itu aku memintamu menjadi pendengar pertama lagu baruku ini. Judulnya A Woman Beside Me.”
Donghae mulai menekan tuts piano dengan lembut memainkan intro lagunya. “I feel your heartbeat... Feel your breath... I just don't know... Why i become like this?? Look at my eyes... There's love inside... Just for you...”
Aku memejamkan mataku menikmati dentuman piano yang dimainkannya, suara nyanyiannya sangat lembut. Berbeda sekali saat di konsernya waktu itu, ini jauh lebih bagus. Aku juga bisa merasakan tiap kata-kata dalam lirik lagunya. Seperti orang yang sedang jatuh cinta.
“A woman beside me... Make me feel so shy... I want you to be mine... To paint my life with your beautiful love...”
Aku membuka mataku saat tidak kudengar lagi suara piano maupun nyanyiannya. Apa sudah selesai??
“Hyu Ra! Ayo cepat kembali! Kau sedang apa disini??” Hye Jin tiba-tiba masuk dan menghampiriku. Wajahnya kebingungan. Sepertinya sejak tadi dia sudah mencariku. Aku juga tidak membawa handphoneku tadi.
“Oh, baiklah.” Kamipun beranjak meninggalkan tempat itu.
“Ayo, yang lainnya sudah menunggumu.”
***
Saat ini aku melakukan take dibawah hujan. Tepatnya hujan buatan dari selang pemadam kebakaran tadi. Hari ini sudah cukup dingin bagiku untuk tidak disiram air dalam udara terbuka seperti ini. Sekali lagi, karena tuntutan pekerjaan jadi mau tidak mau aku harus melakukannya.
Aku berlari dibawah hujan, Donghae mengejarku dan memelukku dari belakang. Apa dia sudah melupakan kejadian di ruang pertunjukkan tadi?? Baiklah, fokus dengan dialog.
“Kau tidak bisa meninggalkanku seperti ini!”
“CUT!” tiba-tiba sutradara memotong adegan itu. Hujan buatanpun dimatikan. Dua orang berlari kecil menghapiri kami dan meyelimuti tubuh kami yang basah kuyup. Dingin sekali. “Donghae~ah! Woo Hyuk menyebutkan kalimat itu saat berhadapan dengan Ji Hyun bukan saat kau memeluknya. Arasseo?! Ayo kita ulang!”
“Kau tidak bisa meninggalkanku seperti ini!” Astaga, dia menatapku dalam sekali. Semoga saja jantungku tidak melompat keluar. Aku berusaha menguasai situasi sebaik mungkin.
“Kau bukan siapa-siapa untukku. Jangan melarangku. Hubungan kita berakhir disini. Tolong jangan cari aku lagi.” Akupun pergi meninggalkannya. Untunglah aku hafal dialog, sutradara tidak meng-cut adegan barusan. Saat aku keluar dari frame, aku kembali diselimuti 2 handuk tebal oleh salah satu kru kami.
“Kalian semua bekerja dengan keras hari ini! Hari ini cukup sampai disini.”
***
“Hyu Ra, aktingmu bagus sekali tadi.” Sutradara Kim menghampiriku saat Hye Jin sedang membantu mengeringkan rambutku dengan hair dryer.
“Terima kasih, sutradara Kim. Aktingku tidak ada apa-apanya.”
“Sepertinya syuting ini akan selesai sebelum waktu yang sudah kuperkirakan sebelumnya. Semangatlah, aku yakin film ini akan sukses.” Sutradara Kim menepuk bahuku memberi semangat. Aku hanya tersenyum sebelum dia pergi dari sini.
“Haaaaaattttcccchhiiii!!”
“Hyu Ra?? Kau terkena flu??” Tanya Hye Jin setelah mendengarku bersin tadi.
“Sepertinya begitu.” Aku mengusap hidungku dengan tissue di meja rias. Aku 100% yakin karena berkeliaran dibawah hujan buatan itu selama 1 jam. “Kepalaku juga jadi sedikit pusing.”
“Sebaiknya setelah ini kita ke rumah sakit. Kalau sakitmu parah, bisa gawat.”
“Huuuuhhh~ kurasa syuting ini akan terganggu karenaku.” Bahuku merosot seketika.
“Mereka pasti mengerti. Aku yakin mereka tidak akan memaksa orang sakit untuk bekerja. Rambutmu sudah kering. Menyisirlah dan kita langsung ke rumah sakit.”