Aku, Hye Jin, dan ibunya sedang menikmati pesta kembang api di pinggir pantai. Ya, kami baru saja melewati detik-detik pergantian tahun. Penduduk setempat selalu membuat pesta seperti ini setiap tahunnya. Mereka membuat semua ini untuk mempererat tali persaudaraan satu sama lain. Dan aku sangat rindu saat-saat seperti ini. Benar-benar menyenangkan.
“Hye Jin, apa kalian yakin besok sudah mau kembali ke Seoul??” Tanya ibu Hye Jin dengan sedih. Drama ibu dan anak.
“Ya, eomma. Kami harus kembali. Hyu Ra banyak pekerjaan, dan aku tentu saja harus kembali kuliah. Kami akan berkunjung lagi kalau ada waktu.”
“Haaahhh~ singkat sekali rasanya.”
“Kami pasti akan merindukan saat-saat seperti ini, bibi. Masakan bibi enak sekali.” Aku memuji makanan yang selalu dibuatkan ibunya Hye Jin untuk kami selama ini. Setidaknya bisa menghiburnya walaupun hanya sedikit. Tapi, aku tidak bohong, makanannya benar-benar enak. Makanan di restoranpun kalah nikmatnya.
“Ayolah... Kita jangan seperti ini. Ini momen menyenangkan. Lakukanlah hal-hal yang menyenangkan. Ayo, kita makan! Yang lainnya sedang menyantap daging panggang. Pasti enak!” Hye Jin mengajakku dan ibunya ke meja panjang di sebelah kiri kami yang sudah tersedia hidangan-hidangan khas tahun baru.
Memang betul, saat-saat menyenangkan baikknya tidak digunakan untuk hal-hal yang membuat sedih. Ketika ada kesempatan, lakukan hal-hal yang menyenangkan apalagi bersama orang-orang terdekatmu.
***
Liburan akhir tahun kemarin itu singkat sekali. Rasanya baru beberapa jam disana tapi sudah usai saja. Kemarin sebelum pulang aku, Hye Jin, dan ibunya menyempatkan diri untuk ke makam ibuku. Kupikir orang kepercayaan ayahku yang diminta untuk mengurus makan ibuku sudah melupakan tugasnya. Ternyata perkiraanku salah, saat aku datang, makam ibuku ternyata masih bersih bahkan sekarang banyak bunga-bunga diatasnya. Aku meletakan buket bunga di depan batu nisan ibu. Aku duduk dan berdoa disana sebentar kemudian barulah aku pulang. Semoga saja aku akan punya banyak waktu untuk berkunjung ke makam ibu lagi. Aku tidak akan melupakan itu.
