Hari ini adalah hari libur akhir tahunnku. Untung saja mereka berbaik hati memberiku waktu libur yang cukup panjang. Aku masuk kedalam mobil Hye Jin yang sudah menungguku di luar gedung Shine Entertainment dan melemparkan map berisi kertas-kertas perjanjian kontrak ke bangku belakang. Kemarin aku sempat bertemu salah satu orang dari manajemen artis lain yang tertarik ingin mendebutkanku sebagai artis juga. Dia melihat press conference Donghae kemarin.
“Kau kenapa, Hyu Ra??” Tanya Hye Jin begitu aku mendengus kesal sembari memasang sabuk pengaman.
“Mereka ingin mengontrakku menjadi artis mereka.”
“Wah! Kau hebat sekali! 2 perusahaan besar secara bersamaan ingin mengontrakmu. Kau pilih yang mana??”
“Menurutmu, baiknya aku pilih yang mana? Aku saat ini benar-benar membutuhkan masukanmu sebagai penguntit dunia hiburan.”
“Apa maksudmu aku ini penguntit?” Tanyanya lagi saat kami sedang memasuki jalan tol. Kami akan pergi bersantai ke rumah Hye Jin di mokpo. Kebetulan rumahnya disana dekat dengan pantai, dan aku sudah lama tidak merasakan segarnya harum lautan.
“Haha.. Kau kan banyak tau tentang dunia hiburan Korea. Bahkan kau tau seluk-beluk perusahaan besar yang mengorbitkan artis-artis dan K-pop Idol saat ini. Kupikir kau bisa sedikit membandingkan keuntungan dan kerugian jika aku memilih Oz atau Shine Ent.”
“Hhhmmmm... Bagaimana ya..” Pikirnya sambil mengetuk-ngetukan jari-jarinya di stir mobil. “Lebih baik kau masuk di Oz Entertainment.” Katanya begitu saja tanpa berpikir panjang.
“Mwo? Kenapa?? Bukan karena disana ada Donghae oppa mu kan??? Dan kau sedang berpikir untuk memanfaatkanku untuk mempertemukanmu dengan pangeran berkharismamu itu.” Tanggapku yang mulai curiga dengannya. Kenapa tidak?? Bukankah fans-fans gila seperti dia punya banyak modus bahkan hanya agar bisa bertemu idola pujaannya??
“Ya!! Kenapa kau berpikir buruk seperti itu padaku?? Kau bilang kau mau minta pendapatku?!”
“Memangnya kenapa aku harus memilih Oz??”
“Shine Ent. Terlalu banyak masalah disana.”
“Benarkah?? Tapi, kulihat Kyuhyun tidak pernah terlihat memiliki masalah dengan mereka.”
“Mereka pandai menyembunyikan masalah intern mereka. Hanya segelintir orang yang tau dan tidak berani membeberkannya kemana-mana.”
“Kenapa begitu?”
“Aku punya teman yang bekerja di Shine Ent. Dan dia menceritakannya padaku. Mereka memang terlihat baik-baik saja, tapi kalau kau bisa melihat lebih dalam lagi, banyak sekali masalah yang melibatkan mereka.”
“Misalnya??”
“Haaahhhh~ Kau ini. Makanya kalau punya internet dan smartphone manfaatkan semaksimal mungkin, jangan jadikan mereka pajangan.”
“Ah, kau ini. Aku tidak punya banyak waktu untuk itu.”
“Lantas 23 tahun umurmu kau gunakan untuk apa??”
“Ya sudahlah, tidak perlu membahas umurku. Ayo cepat ceritakan padaku, Hye Jin...” Akupun yang sudah geram langsung mencubit pipinya dengan gemas.
“AAAAWWWW! Sakit!” Hye Jin pun mengelus pipinya yang merah kucubit. “Contohnya Kyuhyun saja, kau lihat dia seperti apa?? Keren, berkharisma, ramah, baik. Benar begitu?? Aku yakin kau tidak tau kalau dia pernah dikucilkan atasannya ketika dia melakukan kesalahan saat debut pertamanya sebagai boy band bernama Heaven.”
“Dia pernah bergabung dalam boy band??”
“Saat dia melakukan kesalahan itulah, Heaven hanya bertahan seminggu lalu dibubarkan. Dan Kyuhyun memohon mati-matian kepada CEO Shine agar dia bisa didebutkan sebagai artis mereka. Dan pada akhirnya dia didebutkan sebagai penyanyi solo. Shine juga sering mendapat gossip korupsi dan eksploitasi anak-anak dibawah umur 17 tahun yang di debutkan sebagai artis mereka.”
“Itu kan masalah mereka bukan salah artisnya.”
“Ah, dasar bodoh kau ini. Ketika kau resmi bergabung dengan suatu managemen artis, kau bisa jadi sasaran pertama infotaiment ketika ada hal-hal yang menyangkut kau atau perusahaan yang menaungimu itu.”
“Kau yakin Oz tidak seburuk Shine??”
“Tidak.” Jawabnya singkat, sepertinya dia sangat yakin aku harus bergabung disana. “Hei, kita sudah sampai. Ayo turun. Sepertinya ibuku sudah menunggu kedatangan kita. Besok kita baru pulang.”
“Apa?? Kau tidak bilang sebelumnya padaku kalau kita menginap.” Hye Jin memang selalu seenaknya. Atas persetujuan siapa aku ikut menginap dengannya disini?!
“Besok libur akhir tahun. Apa kau tidak sadar lusa sudah tahun baru??”
“Benarkah lusa sudah tahun baru?!” Aku buru-buru melihat kalender di handphoneku. “Astaga! hari ini sudah tanggal 30??”
“Sudahlah, cepat turun. Aku tidak heran dengan otakkmu yang tidak terkoneksi dengan waktu yang terus berjalan.”