home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Moonlight

Moonlight

Share:
Author : atanasiarefa
Published : 12 Jun 2016, Updated : 02 Sep 2016
Cast : Kim Taehyung (BTS) - Kwon Eunhwa (OC) - Kim Minjae
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |2083 Views |2 Loves
Moonlight
CHAPTER 6 : Little Ceremony

Hari ini adalah hari Sabtu dan restoran tutup satu jam lebih awal, yang tadinya tutup jam sembilan malam menjadi pukul delapan malam. Di samping itu, rekan-rekan kerjaku sudah mempersiapkan pesta kecil-kecilan untuk menyambut kedatangan Taehyung sebagai karwayan baru di sini. Setelah semua pelanggan pergi, aku bergegeas menuju pintu dan menutupnya, lalu membalikkan tanda Open menjadi Close.

Selesai dengan pekerjaan masing-masing, kami berkumpul di ruang makan. Beberapa koki kami sudah menyiapkan beberapa hidangan sederhana namun lezat di meja kami. Taehyung duduk di sampingku dan kulihat senyumnya tidak pernah pudar sejak tadi pagi kami bekerja.

“Selamat datang di restoran kami, Kim Taehyung-shi!” dua koki kami berseru. “Selamat bekerja di tempat kami, anggaplah sebagai rumah sendiri dan kami menerimamu sebagai saudara baru kami di sini! Chukkaeyo!”

Kami berteriak senang sambil bertepuk tangan ketika mereka menembakkan confetti.

Omo~ kurasa kalian terlalu berlebihan,” Taehyung tertawa sambil membersihkan sisa confetti yang ada di rambut cokelatnya. “Tapi aku menghargainya. Kamsahamnidah, yeorobeun.”

Cheonmaneyo,” aku menjawab, mewakili teman-temanku.

Yah~ sebelum makan, ayo kita berfoto bersama!” ajak salah satu rekanku. Dia meletakkan kamera di salah satu meja, men-set timer dan segera bergabung dengan kami yang berjumlah dua belas orang ini. Tepat dua detik sebelum kamera mengambil gambar kami, Taehyung tiba-tiba merangkulku dan mendekatkanku padanya. Kami benar-benar bersentuhan. Begitu kamera memancarkan flash, untung saja aku masih tetap tersenyum. Tepat setelahnya, aku terkejut dan terdiam selama beberapa detik, mencoba berpikir. Dia baru saja merangkulku?

“Selamat makan!” mereka tiba-tiba berseru, membuatku terkejut.

Kami pun mulai melahap makan malam yang sudah kami pesan beberapa jam yang lalu.

“Waw!” aku berujar setelah sambil mengunyah lasagna di dalam mulutku. “Yojeong-shi!” aku berujar pada salah satu koki kami. “Kau koki yang hebat! Masakanmu enak!”

Koki yang sibuk memakan tteokbeokki itu tersenyum dan mengancungkan jempol. “Gomawo!

“Eunhwa-ah,” Taehyung berujar.

Ne?” aku menoleh ke arahnya dan aku langsung melihatnya memotretku dengan ponselnya, terbukti dengan suara jepretan kamera di ponselnya. “Pipimu chubby,” dia tertawa. “Nenekku suka cucu yang chubby.

Yah! Lihat!” aku berseru sambil mengambil ponselnya dan melihat hasilnya. “Astaga, Taehyung, wajahku buruk! Aku belum siap!” aku memprotes dan akan menghapus fotoku namun Taehyung sudah mengambil alih ponselnya.

“Kalau begitu, kau mau aku foto ulang?” dia bertanya.

“Hah? Ummm…”

“Senyum, dong,” dia berkata sambil mengarahkan ponselnya, siap mengambil fotoku.

“Entahlah,” aku tersenyu malu dibuatnya dan hanya bisa menatap meja. “Wajahku sedang jelek,” aku beralasan.

“Hei, hei, hei,” dia tertawa sambil menarik tanganku, membuatku menatap ke arahnya dengan senyum malu. “Kenapa harus malu?”

“Entahlah, Taehyung,” aku tertawa sambil menutup wajahku.

“Oke, kalau begitu kita foto berdua,” ujarnya mendekatkan tubuhnya padaku.

Aku menatap ke atas, ke arah ponsel di tangannya yang sudah dia angkat sedikit. “Satu, dua…” aku dan Taehyung menunjukkan tanda peace dan dia memotret kami.

“Bisa kau kirimkan fotonya? Aku ingin mengirimnya pada Sojin,” ujarku.

Taehyung menatapku dan mengangguk. “Kau harus makan banyak,” dia berujar sambil menyentuh pipiku. “Aku ingin kau terlihat chubby.

Aku terkekeh mendengarnya. “Berat badanku memang turun beberapa kilo semenjak…”

Taehyung menatapku begitu ucapanku terhenti. “Semenjak apa?”

Aku tiba-tiba teringat Jeongmin, itulah alasan kenapa berat badanku turun. Aku sempat mengalami depresi selama beberapa bulan, aku tidak mau makan, tidak mau beraktivitas dan tidak mau keluar rumah kecuali berangkat kerja. Bahkan jika rekan-rekan kerjaku mengajakku makan malam sehabis kerja aku selalu menolak tawaran mereka.

Taehyung menatapku. “Hei, kau kenapa?”

Aku tersenyum dan menggeleng. “Tidak apa-apa.”

“Ayolah, kau sudah membuatku penasaran.”

“Ummm… ceritanya panjang dan rumit,” jawabku menatapnya. “Aku… aku janji akan menceritakannya. Tapi setelah aku siap, tidak dan bukan sekarang. Arraseo?

“Oh…” Taehyung mengangguk. “Oke. Aku tidak memaksa.”

Gomawo.

 

Makan malam kami habis dan Taehyung membantu mengembalikan piring dan gelas kotor ke dapur. Begitu dia masuk, salah satu temanku, Hyosuk, yang bekerja sebagai pencuci piring melihat kedatangannya dan tiba-tiba terkejut lalu secara tidak sengaja salah satu di antara mereka menjatuhkan piring.

OMO!” Taehyung berseru sambil meletakkan piring dan gelas ke dalam bak cuci piring lalu membantu membersihkan pecahan piring. “Hyosuk-shi, kau kenapa?”

“Iya, aku tidak apa-apa, Taehyung-shi,” jawab Hyosuk. “Aku hanya kaget melihatmu tiba-tiba muncul.”

Taehyung mengerutkan dahinya, heran dengan jawabannya.

“Kau bisa pulang, biar kami yang membereskannya,” ujar Hyosuk.

“Kalian yakin?” Taehyung bertanya.

“Iya, yakin sekali.”

Taehyung menghela nafas dan berdiri. “Ummm… Maaf sudah membuatmu terkejut.”

“Tidak apa-apa, kau tidak sengaja.”

Taehyung tersenyum dan keluar dari dapur.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK