“Soo Min-ah…”
“Ya, ada apa?”
“Jong Hyun-ssi? Ada apa?” Soo Min mengulangi pertanyaannya.
“Aku… Aku mencintaimu, Soo Min-ah.”
“Ya.”
“Mwo?”
“Ya, aku akan pulang sekarang, eonni.”
Jong Hyun tersenyum getir. Perkiraannya jauh meleset. “Jong Hyun-ssi? Apa yang kau katakan tadi? Aku tidak mendengarnya, eonni menyuruhku pulang. Maafkan aku…”
“Tidak apa-apa. Kajja…”
“Bisa kau ulangi apa yang kau katakan tadi?”
Jong Hyun tersenyum. “Ah, tidak ada.”
Lamborghini hitam itu menepi didepan sebuah rumah mewah. Didepan pintu, seorang gadis sudah menunggu kepulangan mereka.
“Min-ie…” Soo Jung berlari memeluk adiknya erat.
“Eonni… Maafkan aku…”
“Eonni hanya khawatir karena tiba-tiba saja mobilmu diantar oleh orang lain dan kau tak ada disana. Tapi… Syukurlah kalau kau bersama Jong Hyun-ah.”
“Apa eonni dan Jong Hyun-ssi dekat?”
“Maksudmu?”
“Itu… Eonni memanggil Jong Hyun-ssi dengan Jong Hyun-ah. Jadi… Ku pikir kalian dekat.”
“Eonni kira kurang sopan jika kau masih memanggil Jong Hyun-ah dengan Jong Hyun-ssi setelah beberapa kali kalian bertemu.”
“Ah, maafkan aku…”
“Kajja… Kita masuk kerumah.”
Jong Hyun mengekor di belakang kakak beradik itu.
“Min-ie… Besok eonni akan pergi ke Paris untuk beberapa bulan. Ada sesuatu yang perlu diurus disana.”
“Baiklah, eonni.”
“Kau… Jaga kesehatan, jangan lupa minum obat, jangan terlalu lelah bekerja, jangan tidur larut malam, jangan menerima orang asing dirumah, dan…”
“Eonni… Aku sudah dewasa.” Soo Min mempoutkan bibirnya, kesal.
Soo Jung dan Jong Hyun terkekeh. “Ya, eonni tau dan eonni percaya padamu…”
“Oleh karena itu… Aku mohon padamu untuk membantuku menjaga Soo Min selama aku pergi, Jong Hyun-ah.” Sambungnya.
Jong Hyun tersenyum dan mengangguk. “Kalian sudah makan?”
Soo Min menggeleng. “Cha, ayo kita makan. Eonni sudah memasak makanan yang enak.”
“Benarkah?” Tanya Soo Min antusias. “Eonni memasak atau… Memesan?”
Soo Jung tertawa. “Kau ini… Hahaha… Kajja Min-ie, Jong Hyun-ah…”
“Aku pulang saja, noona.”
Soo Jung menarik lengan bajunya. “Tak apa Jong Hyun-ah, ayolah…”
Jong Hyun sesekali tertawa mendengar kedua kakak beradik itu saling mengejek. Terkandung canda tawa diantara keduanya. Selang beberapa menit kemudian, Jong Hyun pamit untuk pulang. Ditengah perjalanan, ia memperhatikan mobil sedan yang sedari tadi membuntutinya. Seakan ingin tahu kemana saja ia pergi. Beruntung ia gesit dalam menyetir sehingga dapat menghindari mobil sedan itu.
“Kau bisa menghindariku saat ini tapi kau tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.” Ujar seseorang didalam mobil sedan hitam.
- To Be Continued -
