home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Our Destiny

Our Destiny

Share:
Author : drulispan
Published : 18 May 2016, Updated : 26 May 2016
Cast : Kim Soo Min, Kim Soo Jung, Lee Jong Hyun, Lee Jong Sook, Park Nara
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |592 Views |0 Loves
Our Destiny
CHAPTER 2 : The Memories

“Ya! Jong Hyun-ah! Apa yang sedang kau pikirkan, eoh?”

“Entahlah hyung, tiba-tiba saja aku kembali memikirkannya.”

“Nugu?” sambung laki-laki itu. “Ah kau masih memikirkan gadis kecil itu? Saat kecelakaan 15 tahun yang lalu?”

Jong Hyun tertegun, “Dia bukan lagi gadis kecil, hyung! Dia pasti sudah dewasa.” Laki-laki yang dipanggil hyung itu hanya tersenyum.

“Hyung? Jong Sook hyung?” tiba-tiba Jong Hyun menunduk. “Ku rasa aku menyukainya, hyung. Anni! Aku mencintainya, hyung. Benar-benar mencintainya.”

“Lalu bagaimana dengan Nara? Dia masih mencintaimu, Hyun-ah.”

“Nara?”

 

“Ya, mantan pacarmu.”

Park Nara, seorang gadis cantik yang baik hati. Diidamkan banyak pria dimanapun ia berada. Banyak pria yang iri karena Jong Hyun berhasil mendapatkan hatinya. Namun sayang, jauh dalam lubuk hati Jong Hyun, Nara ia jadikan sebagai pacar karena hanya mirip dengan Lily, gadis blasteran Korea-Perancis yang mengalami kecelakaan 15 tahun lalu.

Jong Hyun lagi-lagi menunduk. “Aku tak tahu pasti seperti apa perasaanku padanya. Selama ini, aku hanya melihat Nara seperti dia, hyung. Tak pernah lebih.”

“Ya, hyung tahu maksudmu. Tapi, apa dia masih hidup? Kita tak tahu, Hyun-ah. Sekarang, fokuslah untuk masa depanmu. Berhenti mengharapkan masa lalu yang tak pasti.”

Tiba-tiba Jong Hyun bangkit, “Hyung tak pernah tahu apa yang aku rasakan!”

“Maafkan hyung, Hyun-ah tapi hyung tak mau melihatmu terpuruk seperti itu.” Gumam Jong Sook melihat punggung sang adik menjauh.

 

Jong Hyun berjalan menuju danau tak jauh dari tempat ia membeli minuman. Tempat dimana ia selalu menenangkan diri saat ada masalah atau ada yang mengganggu pikirannya. Dari balik pohon, ia memandangi seorang gadis sedang bernyanyi sambil bermain gitar.

“Gadis itu… Lily? Atau mereka hanya mirip?” Jong Hyun terus saja bergumam seraya memperhatikan gadis itu.

“Aww… Sakit. Huhuhuu hiks hiks.”

“Oh, gwaenchanayo?”

Anak kecil itu kembali meringis, “Eonni, lututku sakit. Huhuhu sakit eonni.”

“Tunggu sebentar, ya?”

Dengan terburu-buru gadis itu berlari ke mobil mengambil kotak obatnya. Hampir saja gadis itu terjatuh kalau tidak…

“Kau tidak apa-apa? Biar ku bantu.”

“Terima kasih, aku harus buru-buru. Sekali lagi terima kasih.”

Gadis itu membungkuk kemudian berlari kecil ke arah anak perempuan tadi. Jong Hyun berjalan mengekor di belakang gadis itu.

“Terima kasih, eonni. Lututku sudah tidak terlalu sakit lagi.”

“Ya, lain kali hati-hati. Dimana orang tuamu?”

“Mereka ada di toko souvenir itu, eonni.” Anak kecil itu menunjuk toko tak jauh dari tempat mereka berada. “Namaku Min Rin, Shin Min Rin. Eonni siapa? Apa eonni seorang dokter?”

Gadis itu tersenyum. “Panggil saja Soo Min eonni, Rin-ie. Kau pintar sekali, eonni bekerja di salah satu rumah sakit disini tapi kau jangan sering kesana, arraseo? Eonni tak mau melihatmu di rumah sakit.”

“Arraseoyo eonni. Kalau begitu, aku permisi dulu. Terima kasih eonni, sampai jumpa!”

Gadis itu lagi-lagi tersenyum. Membuat mata sipitnya membentuk bulan sabit, manis sekali.

“Oh, kau masih disini?”

“Ya? Apa aku mengganggumu?”

“Tidak, tidak sama sekali. Maaf atas perkataanku barusan.”

“Tak apa-apa.” Jong Hyun kembali memperhatikan gerak-gerik gadis di depannya.

“Aku Lee Jong Hyun, kau?”

“Aku Soo Min, Kim Soo Min.” Perlahan Soo Min menatap Jong Hyun.

“Apa kita pernah bertemu sebelumnya?” Jong Hyun menatap lekat gadis didepannya.

“Maaf tapi ku rasa ini kali pertama aku bertemu denganmu, Jong Hyun-ssi.”

“Tidak! Ini adalah pertemuan ketiga kita. Apa kau benar-benar tidak mengingatnya, Lily?” Jong Hyun membatin.

 

8 tahun lalu di sebuah halte

Gadis itu membungkuk meminta maaf pada laki-laki yang tak sengaja ditabraknya.

“Kau…”

“Aku benar-benar tak sengaja. Maafkan aku.”

Sebuah mobil tiba-tiba berhenti di depan mereka. “Ada apa ini?”

“Aku tak sengaja menabraknya, eonni. Aku tadi terburu-buru takut eonni sudah lama menunggu disini.”

“Ah begitu, kau tidak apa-apa kan?” Gadis yang dipanggil eonni itu menoleh ke arah Jong Hyun, memastikan tidak ada yang terjadi. “Maafkan kelakuan adikku.”

“Aku tak apa-apa, noona. Terima kasih.”

Gadis itu tersenyum mengangguk lalu membuka pintu mobilnya, “Masuklah. Lain kali kau harus berhati-hati, Lilia.”

DEG! Lilia? Benarkah Lily?

Jong Hyun teringat kejadian 7 tahun lalu dimana ia dan kakaknya menemukan Lily yang pingsan di pinggir sungai.

“Lily? Apa kau a--?”

“Kami permisi dulu, tuan.” Kedua gadis itu menatap Jong Hyun sambil tersenyum.

Mobil itu berlalu memecah keheningan malam meninggalkan Jong Hyun yang diam terpaku.

 

“Aku benar-benar tidak mengenalmu, maafkan aku.”

“Kalian terlalu sama. Atau hanya nama kalian saja yang sama? Apakah kau benar-benar bukan Lily atau Soo Min yang ku kenal?” Pertanyaan itu terus-menerus mengiang di pikiran Jong Hyun dan seakan tertahan dibibirnya.

“Kau sudah makan? Mau ikut makan bersamaku?”

Jong Hyun terlihat diam sejenak lalu mengangguk kecil. “Boleh.”

Soo Min mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sesekali Jong Hyun terlihat menatap Soo Min begitu dalam. Tatapan yang sarat akan kerinduan, seolah tak ingin Soo Min hilang dari pandangannya.

“Kita makan disini, bagaimana?”

“Tak apa lagi pula disini pemandangannya bagus jadi tidak terlalu bosan.”

Soo Min terkekeh kecil. “Kau benar.”

Obrolan-obrolan ringan itu menemani acara makan siang mereka diselingi dengan kekehan kecil dari keduanya. Jong Hyun tak henti menatap Soo Min dengan lekat. Berharap Soo Min mengerti arti dari tatapannya.

Mobil biru itu berhenti didepan sebuah rumah mewah. “Jadi kau tinggal disini?”

“Ya, lain kali main ke rumahku.” Jong Hyun tersenyum. “Aku menunggumu.”

Soo Min terkekeh. “Aku tau. Kalau begitu, aku permisi dulu Jong Hyun-ssi.”

Jong Hyun tersenyum dan melambaikan tangan padanya. “Terima kasih dan hati-hati.”

- To Be Continued -

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK