home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Deja Vu

Deja Vu

Share:
Author : atanasiarefa
Published : 27 Apr 2016, Updated : 27 Apr 2016
Cast : Park Chanyeol (EXO) - Kamu (You)
Tags :
Status : Complete
1 Subscribes |570 Views |1 Loves
Deja Vu
CHAPTER 4 : Dream Come True

Dalam hitungan menit, kamu sudah tertidur pulas namun Chanyeol sama sekali tidak memejamkan. Setelah memastikan kamu tidur pulas, Chanyeol perlahan turun dari ranjang. “Maaf, Sayang, aku harus pulang,” dia berbisik. “Aku akan membawa kejutan untuk anniversary kita besok pagi.” Dia tersenyum dan mengecup kepalamu, memakai sweater hitamnya dan keluar dari kamarmu, keluar dari dalam rumahmu.

Chanyeol mengunci pintu rumahmu dengan kunci cadangan yang kamu beri padanya dan berjalan pulang. Chanyeol berjalan dengan santai, tetap berjalan hingga tidak sadar bahwa cahaya lampu mobil datang dari arah samping, membuat pandangannya silau. Dia menoleh namun tidak sempat untuk menghindar dan berakhir dengan dihantam oleh mobil tersebut.

Tubuhnya dihantam sangat keras hingga membuatnya terpental dan mendarat di atas aspal yang dingin dengan begitu keras, meremukkan sebagian tubuhnya, membuatnya berdarah hampir di segala bagian tubuhnya. Semuanya tampak kabur di matanya, nafasnya menjadi pendek, pendengarannya melemah dan dia tidak sadarkan diri sampai beberapa orang datang menolongnya.

 

Sebuah ketukan atau lebihnya pukulan keras terdengar lewat pintu depan rumahmu. Kamu terbangun dari tidurmu ketika suara tersebut terus menerus terdengar. Dengan jantung berdebar kamu turun dari ranjang dan bergegas berlari menuju pintu rumah.

Kamu membukanya dan terkejut ketika melihat Baekhyun sudah ada di sini. “Baekhyun Oppa?” kamu berseru. “Apa yang kalian lakukan tengah malam begini?”

Dia tampak kebingungan, tidak tahu harus menjawab apa.

“Apa kalian ingin menjemput Chanyeol?” tanyamu, sama sekali tidak tahu apa yang terjadi. “Dia menginap di sini dan…” kamu sadar jika Chanyeol ternyata tidak ada di sampingmu tadi. “Oppa? Oppa? Kamu di mana?”

“Nggg…” Baekhyun bergumam. “Sebaiknya kamu ikut denganku.”

Kamu masih menatap mereka dengan bingung sebelum dia menarik tanganmu dan membawamu masuk ke dalam mobil.

Di dalam mobil, kamu sama sekali tidak tahu apa maksud mereka dan terus menerus bertanya Chanyeol di mana, membuat Baekhyun kebingungan.

 

Beberapa menit kemudian, kalian sampai di salah satu rumah sakit. Jantungmu berdegup begitu sadar dengan apa yang akan terjadi. Langkahmu berhenti, membuat kedua Baekhyun menoleh ke arahmu.

“Aku tahu apa yang sedang terjadi,” kamu berkata.

Baekhyun menghampirimu dan merangkul bahumu, membantumu berjalan. “Dia ingin bertemu denganmu,” dia berkata padamu yang sudah mulai panik dan menangis.

Sampailah kalian di salah satu kamar. Kamu perlahan mendekati salah satu ranjang pasien, di mana di atas ranjang tersebut terbaring sosok manusia yang tidak asing lagi untukmu. Kamu melihat Chanyeol, terbaring tidak berdaya di sana, dengan luka di sekujur tubuh, bernafas dengan perlahan, berjuang untuk hidupnya.

“Oppa…” kamu merengek begitu memegang tangannya.

Chanyeol menoleh ke arahmu, ke arah kekasihnya, ke arah seseorang yang ia ingin temui saat ini. “Halo,” dia tersenyum begitu lemah.

Kamu menangis sambil mengusap dahinya. “Sudah kubilang, tetaplah menginap,” kamu berbisik. “Kamu tidak pernah menurutiku.”

Chanyeol tersenyum. “Aku pacar yang tidak baik, ya?”

Kamu tidak menjawab, kamu sibuk mencium dahinya yang berbekas darah itu.

Chanyeol tiba-tiba mengerang dan menggeram, sakit yang luar biasa menyergap tubuhnya, membuatmu terkejut. Sebelum kamu memanggil dokter untuk menangani, Chanyeol sudah mulai tenang seperti sebelumnya.

“Kumohon, bertahanlah,” kamu menatapnya lekat-lekat.

Chanyeol menatapmu dengan mata yang mulai basah, menangis sepertimu. Dia menggeleng. “Tidak, aku sudah tidak kuat,” dia menggeram. “Semua terasa sakit.”

“Kumohon jangan bicara yang tidak-tidak,” kamu mencoba tenang.

Chanyeol menangis dan kamu menciumnya. “Kumohon bertahanlah,” kamu berbisik.

Nafas Chanyeol mulai tersengal-sengal. “___, dengarkan aku,” dia berkata, membuatmu melepas ciuman dan menatapnya.

"Jaga dirimu baik-baik,___... Aku akan selalu bersamau. Jika kau ada masalah, telepon saja. Kau masih menyimpan nomorku, kan?"

Kamu menggeleng sambil menggenggam tangannya. “Kamu harus kuat, kumohon,” kamu kembali menangis. “Kamu bisa lakukan ini.”

Chanyeol tersenyum sambil terkekeh di antara tangisnya. “Saranghae,” dia berkata. “Nan nareul saranghae. Aku sungguh mencintaimu.”

Kamu tersenyum di antara tangismu. “Nado saranghae. Aku juga mencintaimu.”

Tangannya yang menggenggam tanganmu kuat-kuat perlahan melemah, senyumnya yang lebar perlahan menghilang, kedua matanya yang terbuka lebar perlahan terpejam. Kamu memegang dadanya yang bidang, merasakan detak jantungnya yang perlahan melemah... dan berhenti.

"Chanyeol!" isakmu sembari memeluk kekasihmu yang kini telah pergi.

 

THE END

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK