home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Wolf Are Growling

Wolf Are Growling

Share:
Author : kyo_chan0629
Published : 13 Apr 2016, Updated : 03 Aug 2016
Cast : Han Seungrin | Seungrin (OC), Wu Yifan | Kris (Actor/Soloist),, Xi Luhan (Actor/Soloist), EXO member
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |1397 Views |0 Loves
Wolf Are Growling
CHAPTER 5 : What If..

Disclaimer

Terinspirasi dari MV EXO Wolf & Growl drama ver. Jadi cerita berdasarkan pada MV tersebut.

Para artis milik Tuhan, keluarganya, diri mereka sendiri dan agensi. OC miik saya pribadi. Cerita murni hasil imaginasi –liar- otak saya. Mohon maaf bila ada kesamaan nama tokoh oc, alur, latar belakang, maupun cerita secara keseluruhan.

Saya tidak mengambil keuntungan komersil apapun dari cerita ini. Semua cerita hanya untuk kesenangan semata. Hak cipta dari cerita ini milik saya pribadi.

 

Mohon maaf untuk segala bentuk kesalahan penulisan (typo), baik dalam segi pemilihan kata, ejaan, maupun tanda baca.

Butuh banyak masukan.

 

Happy reading my beloved readers ^_^

 

DON’T BE PLAGIARISM!!!

https://thehouseoffiction.wordpress.com/

 

            “Bagaimana tawaranku kemarin lusa?” Kai menghampiri Seungrin yang tengah sendiri di kantin sekolah. Tak ada Kris yang selalu bersamanya disana.

            “Bukankah aku sudah mengatakannya?! Lupakan!” Sahut Seungrin datar.

            “Terlalu cepat mengambil keputusan, tidak baik!” Kai bersikukuh.

            Seungrin bangkit dari duduknya, Kai menatapnya penuh tanya. “Mengganggu!” Kemudian balik menatap Kai sengit sebelum berlalu begitu saja.

            Kai hanya mampu mendesah kasar, “Gadis keras kepala!” Gumamnya kesal. Lalu terdiam saat mendapati Kris menatapnya dalam-dalam. Ekspresi lelaki blasteran itu masih sama datarnya, namun kentara sekali ketidak sukaan dalam tatapannya. Dan, yang membuatnya semakin tidak mengerti adalah, kilatan merah dalam mata itu... Rasanya, aku pernah melihatnya.

 

*Wolf Are Growling*

 

            “Jadi kau berpacaran dengan Kris?” Bisik Sohee saat guru mata pelajaran sastra Inggris itu meninggalkan kelas. Mereka baru saja mengerjakan tugas kelompok, dan kebetulan Sohee duduk disamping Seungrin.

            “Semua orang senang sekali menggosip. Aku tidak mengerti.” Sahut Seungrin acuh.

            “Itu wajarkan?! Kita masih muda.” Jawab Sohee ringan.

            Seungrin hanya memutar bola matanya, tetap tak peduli.

            “Okay. Kalau kau tidak pacaran dengan Kris, dan tidak punya pacar. Siapa dikelas ini yang ingin kau kencani?” Tanya Sohee lagi.

            Seungrin hanya menggedikan bahu seraya merapikan buku-bukunya, tanda ia benar-benar tidak peduli dengan hal-hal seperti itu.

            Sohee sudah siap membuka mulutnya lagi, namun mengurungkannya saat mendapati Kris menatapnya tajam sambil menarik tangan Seungrin.

 

*Wolf Are Growling*

 

            Seungrin melemparkan tatapan penuh tanya pada Kris saat mereka telah tiba di ruang santai asrama.

            “Jangan terlalu dekat dengan Kai!” Pinta Kris dengan nada tak suka.

            “Aku tidak dekat!” Seungrin mengelak. “Kau bisa melihat sendiri di kelas aku tidak pernah mengobrol dengannya jika bukan masalah tugas, diskusi dan pr. Ia hanya tertidur dan aku tidak peduli apapun yang berbau makhluk sekolah ini selain Luhan!”

            “Tapi kau berbicara dengannya beberapa kali! Aku melihatnya!” Serang kris lagi.

            “Dia bersikukuh menawarkan kerjasamanya waktu itu, dan aku juga bersikukuh menolaknya! Hanya itu Kris! Kenapa kau jadi berlebihan begini?!” Seungrin merasakan perubahan yang aneh pada Kris.

            Kris mendesah kasar. Keadaan langsung berubah hening, keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.

            Suara langkah yang menaiki tangga memecah keheningan diantara keduanya.

            Kai langsung mendapati tatapan dingin dari Seungrin dan tatapan tidak suka dari Kris saat ia memijak anak tangga terakhir.

            Kai membalas dengan tatapan menusuk pada Kris, tak gentar meski aura lelaki itu lebih mengintimidasi daripada miliknya.

            “Jadilah milikku!” Ucap Kai –yang lebih terdengar seperti sebuah perintah tanpa penolakan.

            Seungrin menatap Kai tidak mengerti, sedangkan Kris sudah memberikan tatapan mematikannya.

            “Aku serius Han Seungrin!” Kata Kai menjawab tanya dalam tatapan Seungrin.

            Keheningan kembali menyelimuti. Kai kembali melihat kilat kemerahan yang lebih pekat dalam iris Kris. Apa itu?

            “Kau gila! Keluarlah!” Usir Seungrin. Ia benar-benar tak mengerti maksud dari perkataan Kai barusan, dan ia sungguh tidak ingin berurusan soal apapun dengan seluruh penghuni sekolah itu –terkecuali Luhan.

            Kai hanya menggedikan bahu, lalu kembali menuruni tangga sambil berteriak sekali lagi “Aku serius Han Seungrin!”

            Seungrin mendesah. Lalu ia menatap Kris saat merasakan tatapan menusuk dan aura gelapnya.

            “Kendalikan dirimu! Orang-orang bisa melihat irismu!” Seungrin memperingatkan.

            Kris mengusap wajahnya kasar, dan seketika iris merah itu memudar dan kembali ke warna semulanya.

 

*Wolf Are Growling*

 

            Seungrin berpapasan dengan Luhan dipintu kelas, ia langsung menggeser posisinya, membiarkan Luhan lewat lebih dulu. Tapi Luhan melakukan hal sama, dan bergeser ke posisi yang sama dengan Seungrin. Mereka berhadapan lagi, menghalangi satu sama lain. Terus bgeitu hingga beberapa saat, dan keduanya lalu terdiam.

            “Kau dulu.” Ucap Seungrin datar, seraya membuka jalan untuk Luhan.

            “Kau...” Seungrin mendongak menatap Luhan. “Siapa kau sebenarnya?” Pertanyaan Luhan itu membuat Seungrin tak dapat mengalihkan tatapannya dari iris hazel lelaki itu, iris yang sama dengan miliknya.

            “Oi! Jadi kekantin tidak?” Suara D.O mengalihkan perhantian Luhan.

            “I-iya!” Dengan segera Luhan menyusul D.O dan Lay yang sudah berada diluar kelas.

            Seungrin mengela napas kasar. Rasanya seperti ada sesuatu yang menghantam jantungnya dengan keras saat mendengar kalimat Luhan tadi.

 

*Wolf Are Growling*

 

            Selama di kantin Luhan hanya termenung, sibuk dengan pikirannya sendiri. Kenapa aku bisa mengatakan hal seperti itu padanya? Batinnya menyesal.

            Luhan terkesiap saat Chen menepuk bahunya agak keras. “Kau kenapa?” Tanya lelaki bersuara nyaring itu.

            “Tidak ada.” Sahut Luhan dengan senyuman.

            “Jangan berpura-pura begitu. Jelas-jelas dari tadi kau hanya melamun.” Sambung Chanyeol.

            “Ceritalah.” Pinta Xiumin lembut.

            “Ada yang tidak aku mengerti dari Seungrin dan Kris.” Ungkap Luhan akhirnya.

            “Kenapa? Bukankah mereka saudara jauhmu?” Tanya Suho tak mengerti.

            “Entahlah. Aku juga tidak mengerti.” Luhan lalu meminum jus nya yang masih utuh.

            “Apa karena mereka selalu mengamatimu dangan tatapan dinginnya?” Sahut Chanyeol lagi.

            “Eh?” Baekhyun menoleh cepat kearah Luhan. Merasa tertinggal berita besar mengenai sahabatnya itu.

            “Kau tidak tahu Baek?” Tanya Chanyeol. Baekhyun hanya menggeleng, tanda ia benar-benar tidak tahu.

            “Aku juga!” Seru Sehun, Lay dan D.O bersamaan.

            Chanyeol hanya mengacak rambutnya. Lalu menatap Baekhyun, Sehun, Lay, dan D.O dengan tatapan ‘kalian-ini-sahabat-Luhan-bukan?’

            “Siapa lagi yang tidak tahu?” Tanya Chanyeol.

            Suho dan Chen mengangkat tangannya. Chanyeol mengacak rambutnya semakin brutal.

            “Kau tahu Kai?” Tanya Suho pada Kai disampingnya.

            Kai hanya menggelengkan kepala. “Aku tidak peduli.” Sahutnya datar.

            Hal ini membuat Chanyeol mendesah berlebihan.

            “Aku menyadarinya sejak pertama kali mereka datang.” Jelas Tao tak kalah datar dari Kai.

            “Lalu?” Tanya Baekhyun penasaran.

            “Tidak ada. Hanya aneh saja. Tatapan mereka begitu dingin dan... tidak manusia sekali.” Penjelasan datar Tao ini mendapat jitakan halus dari Lay.

            “Kenapa?” Tao protes tak terima.

            “Tidak manusia bagaimana?! Jelas-jelas mereka manusia!” Protes Chen.

            “Kau perhatikan saja! Tatapan mereka itu tidak wajar! Sangat aneh!” Jelas Tao, suaranya mulai meninggi.

            “Sudah-sudah. Kalau ada yang mendengar tidak enak.” Suho menengahi.

            “Jadi... karena itu Lu?” Tanya Xiumin penuh selidik pada Luhan.

            “Entahlah. Aku hanya merasa, ada sesuatu yang hilang saat melihat mereka.” Kai yang duduk didepan Luhan menatapnya penasaran dengan wajah datarnya. Dan Sehun melihatnya.

            “Kenapa Kai?” Tanya Sehun kemudian.

            Kai menatap Sehun dengan tatapan ‘apa?’

            “Tidak.” Sahut Sehun singkat.

            Tidak manusia sekali? Mungkin mereka memang benar-benar bukan manusia Lay. Aku setuju soal Tao. Batin Kai.

 

~To Be Continued~

 

DON’T BE PLAGIARISM!!!

https://thehouseoffiction.wordpress.com/

 

R&R please ;;)

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK