Disclaimer
Para artis milik Tuhan, keluarganya, diri mereka sendiri dan agensi. OC miik saya pribadi. Cerita murni hasil imaginasi –liar- otak saya. Mohon maaf bila ada kesamaan nama tokoh oc, alur, latar belakang, maupun cerita secara keseluruhan.
Saya tidak mengambil keuntungan komersil apapun dari cerita ini. Semua cerita hanya untuk kesenangan semata. Hak cipta dari cerita ini milik saya pribadi.
Mohon maaf untuk segala bentuk kesalahan penulisan (typo), baik dalam segi pemilihan kata, ejaan, maupun tanda baca.
Butuh banyak masukan.
Happy reading my beloved readers ^_^
DON’T BE PLAGIARISM!!!
https://thehouseoffiction.wordpress.com/
NO BASH!!! NO FAN WAR!!!
PLEASE LEAVE SOME COMMENT
DON’T BE SILENT READERS!!!
DON’T BE PLAGIARISM!!!
https://thehouseoffiction.wordpress.com/
Sudah dua minggu Kris dan Seungrin bersekolah disana, keduanya masih sama dinginnya, baik terhadap satu sama lain maupun siswa-siswi lainnya –bahkan terhadap teman sebangku mereka sekalipun. Dan tatapan keduanya terhadap lelaki berwajah imut itu pun masih sama, dingin yang diselimuti dendam dan amarah.
“Aku tidak bisa hanya berdiam saja Kris!” Seungrin mengeluh saat keduanya memilih untuk beristirahat di atap gedung sekolah yang lama.
“Kita harus memperhitungkan segalanya! Jangan gegabah! Atau yang lainnya akan tahu!” Kris menatap Seungrin nyalang, suara baritone-nya yang dingin lagi-lagi terdengar begitu mengintimidasi.
“Waktu kita tidak banyak Kris! Kita bukan sedang melakukan perburuan biasa!” Seungrin menyengit.
“Diam!” Bentak Kris dengan bahasa ‘mereka’ pada akhirnya.
“Aku tidak mengerti, dan memang tidak akan pernah bisa mengerti kau Wu!” Balas Seungrin dengan bahasa ‘mereka’ juga, lalu berlalu dari hadapan Kris.
Kris menghela napas berat.
Seharusnya kau tidak seceroboh ini Lu. Batin Kris merutuk –masih dalam bahasa ‘mereka’.
*Wolf Are Growling*
“Jadi kalian tinggal di asrama?” Tanya Chanyeol, teman sebangku Kris, suatu waktu sebelum bel tanda masuk berbunyi.
Kris mengangguk.
“Kau tahu? aku, Xiumin, Lay, Sehun, Tao, dan Baekhyun juga tinggal di asrama.” Tanya Chanyeol lagi sambil menunjuk mereka satu per satu. Xiumin duduk tepat di depan Kris, lelaki dengan pipi tembamnya. Lay di bangku samping Xiumin, lelaki dengan kulit putih dan lesung pipi. Sehun teman sebangku Lay, bocah jangkung dengan kulit pucatnya. Tao, lelaki dengan wajah tegas, duduk tepat disamping lelaki berwajah imut itu. Baekhyun, lelaki yang terkena detensi di hari pertama mereka masuk, teman sebangku D.O.
Kris bedeham, “Sohee juga?” Kris berbisik sembari melirik gadis disampingnya.
“Tidak, ia diperbolehkan tinggal di rumah, karena jaraknya tidak jauh dari sekolah. Begitu juga dengan beberapa yang lain.” Tunjuk Chanyeol pada teman-teman ‘se-group’nya yang lain. Chen, lelaki dengan senyum yang lucu –yang ikut terkena detensi bersama Baekhyun karena terlalu berisik saat diskusi dihari pertama mereka masuk. Suho, lelaki dengan wajah malaikatnya, yang duduk tepat didepan Chen. D.O, lelaki bermata bulat yang duduk dibelakang Tao –ia juga yang pertama kali mengajak Seungrin berbicara di hari pertama mereka masuk. Kai, teman sebangku Seungrin, lelaki jangkung berkulit tan dengan wajah yang sama dinginnya dengan Sehun. Terakhir, Luhan, lelaki berwajah imut, sosok yang selama ini menjadi “buruan” utama Seungrin.
Kris hanya ber-oh ria karena guru mata pelajaran berikutnya sudah masuk.
~To Be Continued~
DON’T BE PLAGIARISM!!!
https://thehouseoffiction.wordpress.com/
R&R please ;;)