home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Wolf Are Growling

Wolf Are Growling

Share:
Author : kyo_chan0629
Published : 13 Apr 2016, Updated : 03 Aug 2016
Cast : Han Seungrin | Seungrin (OC), Wu Yifan | Kris (Actor/Soloist),, Xi Luhan (Actor/Soloist), EXO member
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |1375 Views |0 Loves
Wolf Are Growling
CHAPTER 1 : Wait, I'm Comming

Disclaimer

Terinspirasi dari MV EXO Wolf & Growl drama ver. Jadi cerita berdasarkan pada MV tersebut.

Para artis milik Tuhan, keluarganya, diri mereka sendiri dan agensi. OC miik saya pribadi. Cerita murni hasil imaginasi –liar- otak saya. Mohon maaf bila ada kesamaan nama tokoh oc, alur, latar belakang, maupun cerita secara keseluruhan.

Saya tidak mengambil keuntungan komersil apapun dari cerita ini. Semua cerita hanya untuk kesenangan semata. Hak cipta dari cerita ini milik saya pribadi.

 

Mohon maaf untuk segala bentuk kesalahan penulisan (typo), baik dalam segi pemilihan kata, ejaan, maupun tanda baca.

Butuh banyak masukan.

 

Happy reading my beloved readers ^_^

 

DON’T BE PLAGIARISM!!!

https://thehouseoffiction.wordpress.com/

 

NO BASH!!! NO FAN WAR!!!

 

PLEASE LEAVE SOME COMMENT

DON’T BE SILENT READERS!!!

 

DON’T BE PLAGIARISM!!!

https://thehouseoffiction.wordpress.com/

 

           Tepat setelah bel selesai berdering, seorang pria memasuki ruang kelas. Namun tidak seperti biasanya, ada dua orang berseragam yang mengikutinya di belakang.

            “Selamat pagi saem!” Seru seisi kelas bersamaan. Pria yang dipanggil berdeham sekali sambil mengangguk sebagai jawaban.

            “Mulai hari ini, mereka akan menjadi bagian dari kelas ini. Berlakulah baik pada mereka!” Titahnya sembari menunjuk dua orang berseragam disamping belakangnya.

            “Nae!” Seru seisi kelas –sekali lagi.

            Seorang lelaki jangkung dengan wajah dingin, dan seorang gadis dengan wajah kekanakan –yang sama dinginnya dengan lelaki jangkung itu- maju selangkah, lalu membungkuk kepada seisi kelas setelah si pria –yang adalah wali kelas- memberi isyarat untuk mereka memperkenalkan diri.

            “Anyeonghasseyeo. Kris Wu imnida, bangapseumnida.” Ucap lelaki jangkung berwajah dingin itu dengan suara baritone-nya, yang langsung membuat beberapa siswi di kelas itu memekik tertahan, terlalu terpesona dengan siswa baru satu itu.

            Selanjutnya giliran si gadis dengan wajah kekanakan. “Seungrin Han imnida. Bangapseumnida.” Ujarnya lembut, kontras dengan facade-nya yang dingin.

            “Saya akan memberitahu sedikit tentang teman baru kalian ini. Kris dari Kanada, dan ia separuh China, sedangkan Seungrin berdarah Korea-China. Tapi kalian tidak perlu khawatir soal bahasa, kedunya fasih berbahasa Korea dan Inggris. Saya rasa tidak akan ada kesulitan masalah bahasa kan?” Dan seisi kelas mengiyakan.

            Seorang lelaki berwajah imut di bangku kedua dari belakang menatap dua warga baru kelasnya dengan ekspresi yang tak bisa diartikan, namun satu yang pasti. Sorot matanya menunjukkan ketegangan yang tidak biasa, kontras dengan wajah imutnya.

            “Kau bisa duduk disana Kris.” Tunjuk sang guru pada bangku kosong kedua dari belakang, tepat disamping lelaki jangkung dengan senyum jenakanya. Lalu menunjuk bangku kosong lainnya untuk Seungrin tempati, bangku paling belakang, tepat disamping lelaki jangkung lain berkulit tan.

            Tepat saat melewati meja lelaki berwajah imut itu, yang berada tepat di depan bangku Seungrin, ada tatapan tak ter-artikan dari kedua siswa-siswi baru itu. Tatapan dingin berselimut dendam dari Kris, dan tatapan penuh amarah dari Seungrin.

 

*Wolf Are Growling*

 

            Bel tanda istirahat pertama berbunyi, setelah guru meningalkan kelas, seluruh siswa-siswi berbondong-bondong keluar kelas menuju kantin atau mungkin tempat lainnya yang bisa mereka gunakan untuk melepas penat pasca empat waktu tatap muka di kelas.

            “Kau tidak ke kantin?” Tanya seorang lelaki bermata bulat yang duduk disisi lain Seungrin.

            “Tidak. Terima kasih tawarannya D.O-ssi.”

            “Ok. Omong-omong tidak perlu se-formal itu. Kita teman sekelas, dan kita seumur.” D.O memberi senyum manisnya –yang mampu meluluhkan hampir seluruh siswi di sekolah itu- sebelum berlalu keluar kelas bersama dua orang yang sudah meneriakkan namanya diambang pintu. Seungrin ingat dua lelaki diambang pintu itu Chen dan Baekhyun –keduanya terkena detensi didepan kelas karena terlalu berisik saat diskusi tadi.

 

            “Kau yakin tidak akan ke kantin?” Suara gadis yang duduk disamping bangku Kris menarik perhatian Seungrin. Gadis itu berbicara pada lelaki berwajah imut, teman sebangkunya, yang duduk tepat didepan Seungrin.

            “Tidak. Kau duluan saja dengan yang lain.” Sahutnya lemah.

            “Baiklah. Kalau mau sesuatu kirimi aku pesan, aku akan membelikannya untukmu.” Ucapnya sambil berlalu dengan teman sebangku Kris.

 

            Kelas begitu hening, hanya ada Seungrin dan lelaki berwajah imut itu. Keduanya hanya terdiam, larut dalam pikiran masing-masing.

            Empat puluh lima menit, waktu istirahat pertama berakhir. Kelas sudah mulai terisi sejak lima menit lalu, dan benar-benar terisi rapi saat bel tanda jam pelajaran dimulai kembali berbunyi.

            Hingga saat itu, baik Seungrin maupun lelaki berwajah imut itu tidak buka suara sama sekali.

 

*Wolf Are Growling*

 

            Tepat pukul empat dan sekolah pun berakhir. Seluruh siswa-siswi bubar dengan cepat, dalam hitungan menit saja sekolah sudah sepi. Menyisakan beberapa saja yang masih memiliki kegiatan.

            Kris dan Seungrin jalan bersebelahan, begitu santai dan tenang. Tak sepatah katapun keluar dari mulut keduanya, meskipun siswa-siswi –bahkan beberapa guru- menatap mereka begitu intens sambil berbisik-bisik. Terlalu terpesona dengan kesempurnaan keduanya –atau bahkan mungkin iri- karena mereka terlihat begitu dekat, walau tanpa percakapan.

 

            Kris menarik tangan Seungrin saat keduanya tiba di depan sebuah rumah bercat putih dengan pagar besi yang tinggi. Seungrin mendelik ke arah Kris, tak mengerti.

            “Tidak hari ini. Terlalu cepat.” Cegah Kris dengan suara baritone-nya yang terkesan sangat mengintimidasi.

            Seungrin hanya diam, namun masih memandangnya sengit.

            “Dengarkan aku! Kita kembali!” Perintahnya.

            Walau enggan, Seungrin tetap mengikuti langah Kris menjauhi rumah itu.

 

~To Be Continued~

 

DON’T BE PLAGIARISM!!!

https://thehouseoffiction.wordpress.com/

 

Glosarium

-ssi: Digunakan pada akhiran nama, biasa digunakan pada seseorang yang baru dikenal, menunjukkan kesopanan. (Korea)

…imnida: Nama saya… (Korea)

Annyeonghasseyeo: Sapaan/Hallo. (Korea)

Bangapseumnida: Salam kenal. (Korea)

Nae: Iya. (Korea)

 

R&R Please ;;)

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK