home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Coffee Scent

Coffee Scent

Share:
Author : dee_panda
Published : 20 Feb 2016, Updated : 22 Jul 2016
Cast : Shin Goeun (OC) , Kim Myungsoo , Choi Minho
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |1412 Views |2 Loves
Coffee Scent
CHAPTER 4 : 4. Sentimental Ticket

    Hari berikutnya, hari Minggu yang masih saja dingin meski sudah memasuki musim semi, aku harus terima kenyataan bahwa masih saja belum punya ide untuk cerita webtoon yang baru. Sudah satu jam-an di depan komputer tapi belum menghasilkan apa-apa. Sedari tadi hanya sok sibuk membaca-baca romance webtoon yang dibuat penulis  lain.

    Sesuai dugaanku, pengalaman cinta yang gersang dalam hidupku ini yang jadi sumber masalah. Aku betul kesulitan bagaimana menuangkan sebuah romansa ke dalam cerita webtoon. Untuk itulah aku butuh sebuah referensi. Sesuatu yang sarat emosi. Sesuatu yang sentimental.

    Sambil bengong aku amati langit-langit kamar. Kudapati seekor cecak yang juga sedang bengong, mungkin sedang menunggu mangsa. Mengurusi perasaan sendiri saja susah, bagaimana mau mengurusi perasaan si tokoh fiktif nantinya? Batinku.

    Terdengar pintu kamar diketuk, tak lama kakakku muncul sambil membawa sesuatu. Sepertinya aku harus membiasakan diri dengan penampilan baru kakakku itu. Dengan kulit satu tone lebih gelap hasil mandi matahari membuatnya seolah jadi orang asing.

    "Ini ada tiket film, mau?" Tawarnya sambil menyodori selembar tiket film.

   Langsung kuraih lembar tiket itu lalu aku amati judul film yang tertera di situ. Film terbaru aktor Gong Yoo rupanya.

    "Kenapa dikasih ke aku?"

    "Menurutmu aku masih selera menonton film romantis seperti itu setelah dicampakkan?" Ujarnya senewen.

    "Terus kenapa dibeli?" Tanyaku lebih heran.

    "Itu dari Chanyeol, aku hanya dikasih." Kakakku bersungut-sungut meninggalkan kamar ini.

    Aku bengong lagi, kenapa kakakku jadi sentimental begitu?

***

 

    Setelah sempat dilema antara mau nonton atau tidak. Pada akhirnya kuputuskan untuk pergi ke bioskop karena kupikir tak ada ruginya menonton film daripada bengong di kamar dan mengamati cecak yang juga bengong. Toh siapa tahu ini bisa memberi inspirasi untuk ide cerita webtoonku.

    Aku datang tepat saat pintu theater dibuka. Memang sengaja aku datang mepet-mepet jam tayang begini. Pasalnya kalau Minggu sore begini akan banyak ditemui pasangan-pasangan muda bertebaran. Dan berhubung aku datang sendiri dan berstatus single disuguhi pemandangan semacam itu hanya akan membuatku iri.

    Begitu sampai di depan pintu theater tak kusangka kudapati sosok Chanyeol sendirian disana. Sepertinya dia kaget kalau aku yang datang, tapi muka kaget itu berganti ekspresi lega.

    "Kenapa noona yang datang? Si Boss mana?"

    "Nanti saja ceritanya, ayo masuk dulu." Segera saja aku menarik Chanyeol masuk.

    Tempat duduk kami rupanya berada di deret paling belakang. Yang aku tahu ini adalah deret yang sedikit sekali peminatnya.

    "Aku senang Goeun noona yang menonton dan bukannya Boss." Ucap Chanyeol sesaat setelah duduk.

    "Wae?"

    "Karena akan aneh jika ada dua orang laki-laki berduaan duduk di deret bangku belakang bioskop dan menonton film cinta."

    Aku sempat membayangkan pemandangan itu. Iya, aneh. Akhirnya aku paham reaksi muka pemuda ini saat di pintu masuk tadi.

    "Kamu ini juga aneh, kenapa memberi tiket film seperti ini pada Kakakku?"

    "Aku dapat dua tiket hadiah dari kuis radio, sayang kalau satu tak dipakai. Makanya aku kasih ke Boss tanpa pikir panjang." Jawabnya enteng.

    Film pun dimulai, kami berdua langsung diam. Atau tepatnya hanya aku yang diam dan duduk manis. Jangan tanya orang yang di sebelahku ini lakukan sedari tadi. Alih-alih menonton dengan khusyuk dia justru sibuk makan popcorn dan itu menimbulkan bunyi kerisik. Belum lagi bunyi-bunyian yang muncul saat dia meminum minuman soda. Dan sekarang, lhoh, dia hilang?

    Celingak-celinguk aku mencari penampakan Chanyeol. Saat itulah tak sengaja aku beradu pandang dengan seorang laki-laki. Dia duduk di ujung deret bangku ini. Orang itu memakai topi dan masker hitam, berbalut jaket yang juga hitam. Meski hanya beberapa detik, rasa-rasanya aku tak asing dengan tatapan mata itu.

    "Noona, filmnya sampai mana?" Tanya Chanyeol yang tiba-tiba sudah muncul lagi.

    "Kamu darimana?" Tanyaku setengah berbisik.

    "Kamar kecil." Jawab muka itu polos.

   Aku kembali menonton film itu, berusaha konsentrasi lagi namun kenapa tatapan orang tadi tetap mengusik?

    "Noona, noona." Panggil Chanyeol.

    "Ehm,, " aku malas menanggapi, mataku masih terpaku pada layar di depan.

    "Goeun noona," panggilnya lagi, kali ini tepat di telingaku.

    "Wae?" Aku kesal diganggu seperti ini.

    "Noona, coba lihat laki-laki yang duduk di ujung deretan bangku kita."

    Aku melongok, aku tahu siapa yang dia maksud. Meski dalam penerangan remang begini, tak sulit menemukan sosok itu lagi karena selain orang itu tak ada lagi penonton yang duduk di deretan bangku ini.

    "Mencurigakan." Desis Chanyeol.

    "Sepertinya dia orang terkenal yang sedang nonton film. Auranya berbeda, ya kan? Kira-kira siapa ya? Idol? Aktor? Atlet?" Imbuhku.

    Tampak Chanyeol tak menanggapi. Kusikut pelan lengannya.

    "Sst, noona jangan berisik saat menonton." Tegur Chanyeol dengan muka menghadap lurus ke arah layar.

    Sepertinya seseorang perlu mengingatkan pada orang ini siapa yang dari tadi usil sendiri. Detik itu juga, kuputuskan tak akan pernah pergi menonton film lagi dengan Chanyeol.

 

***

    Segera setelah film usai aku dan Chanyeol langsung berpisah jalan. Chanyeol ada janji dengan temannya dan aku ada janji dengan komputerku di rumah. Sial, kenapa realita ini serasa menohokku?

   Karena masih malas pulang akhirnya terduduklah aku disini, di sebuah swalayan 24 jam dekat gedung bioskop. Berbekal tiga kimbab segitiga dan dua kotak susu strawberry, aku bersiap santap malam. Hingga seseorang datang menghampiriku dan menepuk pelan bahuku.

    "Makanmu banyak juga, anyeong Goeun-ssi" sapa orang ini.

    Aku menoleh, kaget, karena ternyata yang menyapa itu Myungsoo.

    "Lhoh, Myungsoo-ssi, kenapa disini?"

    "Aku mengikutimu." Jawabnya ringan sambil menenggak kopi yang dia beli di swalayan ini.

    "Tunggu, jangan-jangan yang duduk di bioskop tadi, yang pakai masker hitam, kamu ya?" Tebakku.

    Myungsoo tersenyum geli. "Sudah kuduga kamu tahu." Imbuhnya.

    Aku pun ikut tersenyum, dan tak butuh waktu lama untuk kami mengobrol ringan. Dan baru kusadari kalau Myungsoo ini adalah orang yang enak untuk diajak bicara. Kalau sudah bicara topik yang dia suka tempo bicaranya berubah cepat cenderung cerewet. Dan itu lucu jika terkadang dia salah-salah kata saat bicara.

    "Goeun-ssi, laki-laki yang bersamamu tadi siapa?" Tanya Myungsoo di sela-sela obrolan kami.

   "Oh yang tadi, teman Kakakku. Wae?" Aku mencoba menyelidiki maksud pertanyaannya.

    "Bukan apa-apa, hmm, apa dia memanggilmu dengan sebutan noona?"

    Aku mengangguk sembari menghabiskan susu stroberi yang tersisa.

    "Apa aku boleh memanggilmu noona juga? Bukan bermaksud apa-apa, hanya saja aku lebih nyaman memanggilmu seperti itu." Ungkapnya malu-malu.

    "Boleh, boleh. Panggil saja aku noona."

    Sebuah senyum kembali muncul di wajah itu. Apa dia sesenang itu memanggilku noona? Jadi ingat umur sendiri kan jadinya. Dan tiba-tiba saja aku teringat sesuatu.

    "Myungsoo-ssi, pernah bilang kalau Minho hanya memotret seorang perempuan dalam foto-fotonya. Apa kau tahu siapa perempuan itu?" Tanyaku sesantai mungkin mencoba menahan rasa penasaran.

    "Oh itu," dia menenggak lagi kopi di tangannya sebelum menjawab.

    Hatiku berdesir, antara siap dan tak siap mendengar jawaban.

 

To be continued...

 

 ---

Berhasil sampai di chapter empat..

Rasanya masih perlu jauh lagi mengarang..

How's the story so far?

Thanks for reading!

^_^~ Dee_Panda

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK