“Kau darimana saja? Belakangan kau tidak ikut pemotretan dan juga band. Ada apa kau ini ?” tanya Mingyu pada hoshi yang berjalan dengan lemas. Dia terlihat seperti kehilangan akalnya. Lalu Mingyu menghentikan langkahnya. “Ada apa? Kau tidak berbicara kepadaku?” tekan mingyu. “Ayahnya dan ayahku kembali.”
“Ayahnya ? dan ayahmu? Kembali ?” Mata Mingyu terbelakak. Mereka berjalan menujuh taman kampus lalu membicarakanya bersama sambil minum beer berdua. “Bagaimana dengan wanita itu ? kau masih bersama dengannya.”
“Awlanya aku meminta kesempatan kepadanya, waktu itu dia terlihat sedikit membuka hatinya tapi, tidak jadi karena Suga sunbaenim datang.”
“Suga??? Bangtan Boys??” Mingyu meneguk sekaleng beer dengan sekali minum. Antara terkejut serta takut sekali. “Woah, in mungkin akan menjadi kesalahan terberat abad suga.” Lanjutnya. Memang benar jika menjadi seorang artis dan terjerat kasus seperti ini akan menjadi masalah. Kasusnya adalah anak kecil yang akan menjadi korban padahal dia tidak tau apa yang terjadi. Ditambah tekanan dari agensi “Aku akan keluar dari agensi saja. Aku akan kuliah dan juga melakukan pekerjaan yang bisa aku kerjakan.”
“Kau mau keluar agensi demi wanita itu ?”
“Aniya, aku hanya ingin melakukan pekerjaan yang lebih realistis dan tanpa resiko sanksi sosial yang besar. Layaknya menjadi sutradar film mungkin ? atau produser film. Lagi pula dengan bekerja seperti ini aku bisa menghindari ayahku sejenak. “
“Noe Appa sekarang dimana ?”
“Entahlah dia sekarang berada di rumah sakit mungkin dimana anak (menyebut namamu) berada.”
“Apa ? dia tau tentang itu?”
“Dia itu sangat tahu segala hal meskipun aku tidak memberi tahunya. Dia bisa mengirim satu pasukan hanya dengan satu jari. Aku yakin pasti ada utusannya yang selama ini mengawasiku.”
“Aigoo, hebat sekali ayahmu.”
“Yang benar saja, aku ingin mati karenanya.”
***
“Greeek.” Pintu terbuka, kau masuk kedalam ruangan ruamah sakit tempat anakmu tertidur melakukan perawatan. Lalu kau melihatnya. Suga tertidur bersama dengan Leo yang ada di ranjang. Apa yang bisa kau katakan. Keduanya memeng sangatlah mirip. Mungkin Leo adalah versi kecil Suga. “Brrrtttttt.....brrrrrtttttt..... brrrrrttt.” Suara getaran heandphone. Kau membaca dari layar ponsel suga. “Bang shin Hyuk-nim “ kau mengambil heandphone itu. Lalu membangunkan Suga. “Ya, irona ada telpon untuk mu.” Suga sedikit membuka matanya. Tanpa dia sadari. “Yeobo seo.” Suga mendengar suara Pd-nim nya yang datang dari arah jauh. Dengan nada marah. Konfrensi pers diundur gara-gara suga tidak mau datang. Shin Hyuk sangatlah marah. Tapi Suga terlihat tidak peduli. Dia mematikan teleponnya.
“Aku ingin mengatakan jika Leo adalah anak kita.” Perkataan itu lagi. Sampai bosan mendengarnya. “Tidak perlu, kau akan membuat banyak masalah. Semua orang akan membencimu. Aku baik-baik saja hidup seperti ini.”
“Yakin kau tidak apa-apa, aku dengar dari kim ahjumma kau kedatangan seorang pria dan pria itu mengacak-acak rumahmu. Dia juga menyakitimu. Apa benar ? siapa dia ?”
“Aniya” Kau berbohong. Suga menyiptkan matanya. “Kau pikir aku ini siapa? Beraninya membohongiku.” Kau duduk disofa. “Ne, aku tidak bohong.” Suga membuka poni yang menutup jidadmu. “Lihat bahkan lukanya belum sembuh total. Kau tidak ingin periksa ?”
“Aniya.” Kau menutupi kembali lukamu. “Pulanglah banyak yang akan mencarimu nanti. “Aku, akan kembali.” Ucap Suga
“Tidak perlu, kau harus kembali kekehidupan awalmu. Aku melakukan ini untukmu.”
Suga sangatlah malas untuk membahasnya lagi, Suga dan kau sama-sama bersih keras pada pendirian kalian masing-masing meskipun kau tau. Ini tidak akan mudah tidak juga akan mudah bagi Leo jika dia tumbuh dewasa nantinya. “Kau sudah makan? Masih ada waktu untuk makan. Aku sangatlah lapar.”
“Tidak usah aku sudah makan.” Berbohong, lalu suara perutmu berbunyi. Wajahmu sedikit memerah, malu. Suga menarik tangan mu lalu memaksamu masuk kedalam mobilnya. Dia tersenyum gembira kali ini. “Memangnya aku ini adalah orang yang baru kau kenal ? aku ini sangatlah hafal tingkah lakumu.”
“Ya! Siapa tau aku ini berubah. Aku sudah memiliki anak bukan lagi gadis berusia 20tahunan yang polos.”
“Apa harus berbohong, untuk menghindar. Ya! Aku ini tetap saja ayah Leo dan mengenalmu lebih dari siapapun di korea ini.”
Karena udara sangatlah dingin kalian memesan sup kepiting pedas kesukaanmu. Matamu membulat bahagia. “Woah, sudah lama sekali rasanya. Sup kepiting ini.” Kau menyendok kuah merah serta mie dari dalam mangkuk. “Rasanya masih sama dengan beberapa taun yang lalu.”
“Kau suka?” Suga mendapati semua mimikmu yang terlihat sangatlah gembira. Kau dan Suga memang sama-sama penyuka makanan yang enak dan murah. Itulah awal dimana kau dan dia saling cocok. Dulu saat berkencan kalian akan mencari restoran yang murah dan juga enak agar bisa makan bermangkuk-mangkuk. Meskipun dari luar Suga terlihat malas untuk makan tapi sebenarnya dia suka makan hanya saja sangat pemilih. Buktinya dia sudah punya menu list makanan dan restoran enak yang ada di seluruh Seoul, lalu jika dia berada di luar negri maka dia selalu melist makanan apa yang ingin dia makan tapi itu jika dia tidak malas. “Choa—“ ucapmu sambil makan dengan lahapnya walupun ingusmu sudah kemana-mana karena kepedasan.
“Saat ini kau bekerja dimana ? kau belum cerita apa-apa.”
“Untuk apa kau tanya itu bukannya kau sudah tau—“ sesaat kau dan Suga terdiam mengernyitkan dahinya. Bagaimana kau tau jika Suga sering datang ke depan pintu gerbang sekolah tempatmu mengajar itulah yang dia tanyakan dikepala Suga. “Hmm Mungkin.” Berbohong lagi mencari alasan. “Kau tau jika aku sering datang ke tempatmu bekerja bukan? Ya! Kau menantiku jugakan ?” Goda Suga. “Aniya, ini semua karena aku was-was setiap kali ada mobil yang berjaga didepan tempat kerjaku. Terlebih ketika semua murid sudah pulang.” berbohong lagi.
“Ya! Kau ini, memangnya selama beberapa tahun ini kau habis belajar berbohong ?”
“Aku tidak berbohong, aku hanya mencari alasan.” Nada bicaramu merendah. Suga tertawa entah sudah sejak kapan, dia tidak pernah tertawa lepas seperti ini. Kali ini pembicaranmu dan suga mulai hangat. “Lalu bagaimana kau mengenal Hoshi?”
“Kenapa kau ingin tau?”
“Kau ini sudah aku bilang diseluruh korea ini yang mengenalmu dengan baik hanyalah aku. Apa harus aku ulangi? Kau tau aku tidak suka mengulang perkataan.” Suga mengambil kepting membuka cangkang kepitingnya. “Auch!” jari Suga terkena cangkang kepiting yang tajam. “Oh, Noe gwencana?.”tanya mu.
“Aniya, hanya sedikit bedarah.” Jempol Suga berdarah. “Aigoo, kau ini bagaimana hati-hati” kau menarik beberapa carik tissue mengengam jemari Suga dan menutup darahnya dengan tissue dan sedikit meniup jempolnya. Hati Suga sangat bahagia ketika hal ini terjadi. Akan lebih baik baginya untuk terluka dengan kepiting ini terus-menerus agar kau perhatian.
“Aku lihat kau semakin gendut.” Suga membuka pembicaraan lagi. Kau meliriknya, lalu meremas jempolnya yang terluka. “Ahhhhh! APPUU.” Teriak Suga. Wajar saja badanmu sedikit melebar karena telah melahirkan seorang anak. Kau ingin berbicara seperti itu tapi ucapan itu malah akan membuat Suga semakin salah paham.
“Bersikan sendiri." melempar tisuue ke paha Suga.
“Kau juga semakin hitam.” Lanjut Suga. Sebenarnya apa yang ingin diutarakan oleh pria ini ? kau memandanginya sinis. “Memangnya kau tidak memakai sunbock saat di Australia ?”
“Ini semua kan gara-gara musim, lagi pula standart kecantikan di korea ini sangatlah aneh.” Gerutumu. “Aku melihat wanita-wanita mengoprasi berbagai tubuhnya, mengerikan.” Kau melanjutkan ucapanmu dengan sedikit berbisisik. “Kata orang indonesia jika punya kulit sawo matang seperti ini artinya kamis manis.”
“Ya! Apa yang kau maakan di Australia? Kanguru?” tanya Suga lagi. “Uhuk... Uhuk...” kau tersedak. Ini mengelikan, Kau tertawa. “Aku memang tinggal di habitat kanguru bukan berarti aku makan kanguru. Malam itu berlangsung begitu cepat karena keduanya larut dalam cerita dan candaaan masing-masing. Tanpa mereka sadari sepasang mata telah melihat keduanya.
Mobil berhenti ditempat parkir rumah sakit. Suga melihatmu tertidur pulas. “Tadi ada yang bilang bersih keras kalu dia bukan gadis 20 tahunan lagi. Sekarang lihat. Dia tertidur pulas. Seperti gadis 20 tahunan pada umumnya.” Gerutu Suga. Suga mengambil bantal di kursi belakang. Lalu menaruhnya dikepalamu agar kepalamu tidak sakit. Mata Suga melihat bibir mungilmu. Lalu teringat kembali ciuman itu beberapa hari yang lalu. “Apa aku tidak boleh jatuh cinta dengannya lagi?”
Sudah satu jam suga menunggu tapi kau tidak kunjung bangun juga jadiSuga ikut tertidur didalam mobil. Bebrapa saat kemudian kau bangun. Lalu melihat Sga yang tidur disampingmu. Kau melihat sebuah bantal yang ada didekat kepalamu. Sejak kapan bantal itu ada disana, dan kau menyadari pasti itu adalah suga yang memberikannya. Kau pun bangun dari tempat dudukmu. Lalu membuka pintu mobil. “Eoddiga?” cegah Suga memegangi lenganmu, matanya masih terpejam. “Aku harus kembali.” Jawabmu. Suga membuka matanya lalu mengatur posisinya untuk duduk. “Berhati-hatilah.” Suga melepaskan tangannya dari lenganmu. Kau hanya tersenyum.
***
Bighit Entertaiment
Yulhee mondar mandir di kantor Bang Shin hyuk dia benar-benar menanti dimana keberadaan Suga. Lalu dia masuk kedalam toilet merapikan rambutnya, lalu melihat kaca. Kenapa dia seperti ini ? dia tau jika ingin memiliki Suga dengan cara seperti ini adalah kesalahan. Dia ingin berkencan secara aman tapi kenapa dia ada disni menunggu dan juga sangat agresif juga... Fikiran Yulhee menujuh sebuah pertanyaan baru saat dia bertemu dengan seorang anak difanmeeting bersama dengan seorang wanita disana. Yulhee merogoh tasnya mencari ponselnya, lalu membrowsing kebaradaan istri virtual Suga dulu. Tetapi tidak ada link yang dapat dia temukan. Mungkin mengancamnya dengan berbagai cerita masa lalu suga akan menjadi miliknya. Yulhee keluar dari toilet, sesekali dia memijat kakinya. Sakit sekali seharian menunggu Suga dengan high heels.
NamJoon masuk kedalam kantor. Dia melihat Yulhee yang baru keluar dari toilet. Namjoon ingin menghindar darinya tapi terlambat Yulhee mengetahui gerak geriknya dan mengikuti langkah namjoon. “Ada apa?” Namjoon tiba-tiba berbalik arah menghadap Yulhee yang lebih pendek darinya. “Aku hanya ingin tau, apakah Suga punya seseorang. Aku ingat dulu dia pernah mengikuti sebuah acara virtual married dengan seseorang, aku tidak ingat namanya tapi saat aku fan meeting aku melihat seseorang yang mirip dengan wanita itu. Ini juga aneh, karena semua link tentangnya juga hilang.” berakting tidak tau apa-apa adalah yang terbaik untuk mencari tau hal yang sebenarnya. Dia yakin sesungguhnya semua member tahu yang sebenarnya tentang istri virtual suga yang wajahnya mirip dengan wanita yang dia temui. Dia hanya ingin memastikan untuk langkah lebih lanjut. mencari tau diman keberadaan wanita itu. Mengusir hama dengan pestisida adalah cara yang tepat agar padi tetap bagus.
Namjoon mengernyitkan dahinya. “Kapan kau bertemu dengannya? Mungkin itu hanya imajinasimu.”
“Mungkin saja kau benar.”
“Lakukan saja apa tugasmu.”
“Tapi bukan kah aku berada disini untuk menutupi sebuah pemberitaan ? Suga Oppa dengan seorang wanita, aku juga harus tau bagaimana wanita itu. Jika aku ingin selamat dari jatuh cinta pada Idol yang aku sukai. Kau tau kan? Jika aku menerima tawaran ini karena aku juga sangat menyukai Suga.”
“Aku tidak tau.” Namjoon berlalu meninggalkan Yulhee yang fikirannya maasih kemana-mana. Lalu sebuah sepatu cats ada di hadapan Yulhee. “Pakai ini dan pulanglah, Suga Hyung tidak akan berada disini.” Ucap suara berat yang datang dari Namjoon. Yulhee tertegun meliha Namjoon dan sepatu yang mungkin ukurannya lebih besar dari kakinya. Namjoon berbalik pergi.
“Yesss! Aku tau jika ini semua adalah sebuah kebohongan, sudah jelas ini adalah sebuah settingan untuk menutupi sesuatu.” Kim min suk sangatlah puas dengan gambar yang dia dapatkan. “Senang sekali rasanya setelah sekian lama.” Lalu Kim min suk mulai memposting gambar Suga dengan seorang wanita. “Suga tidak menghadiri konfresi pers untuk bertemu dengan seorang wanita.” Min Suk terlihat puas dengan apa yang dia upload. Dengan kekuatan internet yang cepat, besok akan menjadi sebuah berita yang viral dimana-mana. Gajinya akan naik dan perusahaannya akan semakin baik setelah ini.