“Setelah kejadian itu, bukan berarti kau dan dia akan kembali bukan....” Hoshi memandangi kearah wanita yang sudah dua hari menunggu anaknya. Dua hari pula orang itu datang keluar masuk kamar Leo. Tapi itu hanyalah sedikit dari perasaan sakit Hoshi. Dia hanya tidak bisa membayangkan apa yang mereka berdua lakukan selama terkunci didalam ruangan kemarin bersama. Dia sungguh ingin tau apa yang kau dan Suga katakan. Jadi dia pergi kesalah satu bagian cctv. Dia mengengendap-endap mencari. Secara kebetulan, dia melihat apa yang terjadi. Hoshi tercengang sesaat melihat apa yang dia lihat. “Kiss?” dia segera mengembalikan layar kemode semula lalu pergi. Rasanya ada sesuatu yang perih yang dia rasakan jadi dia mulai diam berjalan. Entah apa yang dia rasakan yang jelas itu sangatlah menyebalkan. Ditambah sebuah kejutan datang. Seorang pria paruh baya datang menghampirinya. Pria yang sudah lama dia tidak pernah melihat wujud aslinya. Hanya sebuah gambar yang dia titipkan didalam rumah Hoshi yang jarang dia lihat.
“SoonYoung-ah” sapa pria itu. Hoshi hanya diam, sedikit memandangnya namum berlalu melewatinya begitu saja. Biar bagaimanapun, dia adalah ayahnya, tapi dia juga sadar jika pria itu yang membunuh ibunya.
***
“Kau bilang hari ini adalah konfrensi pers, lalu diaman Min Yoongi ?” tanya Yulhee yang duduk dengan tenang didepan kursi Bang Pd Nim. Sudah banyak selai orang yang berada di hall. Entah kenapa Suga belum juga datang. Shin Hyuk sudah menelponnya berulang kali tapi Suga tidak menangangkatnya.
Sementara itu di rumah sakit, Suga hanya bisa memandangi teleponnya yang masih saja berdering meskipun dia menyembunyikannya dibawa bantalan sofa, namun getarannya masih saja ada. Tiba-tiba seorang pria paruh baya datang membuka pintu. Dia tersenyum dengan ramah. Suga terbangun dari sofa dan sedikit membungkuk. “Oh, ini anak dari wanita yang anakku suka.” Ucap pria paruh baya itu mendekat. “Hmm, ini anakku.” Suga berkata dengan luwesnya. Pria bermarga Kwon itu memiringkan alisnya. “Kau dan anakku ? soonyoung? Kalian? Menikah ? aku tidak tau jika anakku punya kelainanan seksual. Bisa beri tau bagaimana kau menikah dengan soonyoung.”
WHAT???? Kali ini Suga menepok jidadnya. Dia baru menyadari sesuatu yang ditangkap oleh pria paruh baya ini. “Ini anakku ibunya bukan Soonyoung ibunya seorang wanita.”
“Huff, syukurlah kalau dia masih normal.” Dia mengelah nafas legah. “Karena sekarang di Amerika sedang banyak tren.. yang seperti itu.” Pria itu mulai diam dan hening. “Tapi jika dia anakmu, berarti anakku menyukai istrimu?”
“mm.. kami belum dikatakan suami istri.” Suga menggaruk tengkuknya. “Ya! Bagaimana mungkin wanita itu sudah mengandung anak ini lama sekali tapi kau tidak menikahinya. Kau ini bagaimana?”
Suga tidak bisa menjawabnya. “Ya! Mari minum.? Kau tidak mau minum denganku. Aku ini sudah tua kakiku setengah pincang, setidaknya ajak aku minum. Aku terlalu lama hidup diamerika Soju disana tidak seenak disini.” Tertawa. Suga bingung, apakah orang ini setengah gila atau bagaimana? Lalu dari mana orang ini berasal? Cara bicaranya sangat aneh. “Tidak mau? Aku ayah Soonyoung. Kau harus panggil aku ayah mertua jika kau ingin aku restui pernikahan kalian berdua?” pria paruh baya itu berbalik, meninggalkan Suga. Apa ?apa dia tidak salah dengar, minta restu pada siapa? Untuk menikah dengan siapa. Suga membersihkan tubuhnya geli. Suga memegangi dadanya. Melihat leo yang terbaring dengan selang-selang bantuan. “OKE, aku masih normal. Lihat aku berhasil membuat anak. Pria itu benar-benar ada-ada saja.” Suga berlarikecil menujuh pintu lalu berteriak pada pria paruh baya itu.“Tapi, aku harus menjaga anakku.”
“Oh iya ya, aku lupa anakmu sakit. Kalau begitu aku akan menunggumu disini dan belikan aku beer.” pria itu tertawa lalu Berjalan berbalik lagi menuju ruangan yang sama. Suga masih berdiri dibibir pintu. Pria itu duduk. “Untuk apa lagi ayo pergi!”
Menit kemudian Suga datang membawa beer. Keduanya duduk disofa yang sama. “Ya, ada apa dengan anak ini kelihatanya sehat.”
“Dia terkena kanker.”
“Igebuya~ kau kan ayahnya kelihatannya neo appun namja aniya.”
“Aku ini orang yang jahat, aku meninggalkan ibu dan anak yang sedang hamil untuk mengejar keinginanku.” Suga meneguk kembali beer kaleng yang ada ditangannya. Sesaat tuan Kwon ingat. “Aku juga meninggalkan istriku yang sedang hamil.”
Suga menoleh kearah Tuan Kwon. “Aku pikir itu adalah cara terbaik agar dia dan anakku tidak terluka. Tapi..” menghadap kearah Suga. “Sama saja.”
“Saat itu wanita itu, tidak juga memberithuku jika dia hamil. Aku juga sangat menyesal tidak mencari kemana keberadaannya dengan baik. Aku menemuka keduanya, dalam keadaan terluka, bukan fisik. Tapi batinnya. Aku sering sekali melihat istriku ketakutan ditengah malam. Aku tidak bisa menolong juga tidak bisa menyentuhnya. Bahkan melakukan apa yang seharusnya aku lakukan menjadi seorang ayah.” Lanjut Tuan Kwon
“Lalu apa yang kau lakukan?” Suga mendengar cerita yang sama dengan dirinya membuatnya tertarik apa yang harus dia lakukan.
“Apa yang aku lakukan ? aku akan menceritakannya nanti setelah kau pesan ayam goreng.” tanpa berdosa meminta makanan.
“Ayam goreng ?” suga mengernyitkan dahinya. Tapi seperti yang tuan kwon minta Suga tetap memesankan ayam goreng untuknya. “Bunda~” teriak leo. Suga mendekat. “Leo-ya, ada apa ?” leo hanye melihat pria berkulit putih itu tanpa mengerti apa yang dia katakan. “Kau haus?” Suga menuangkan air kedalam gelas. Menyodorkannya pada Leo. “Weo?” Leo menggelengkan kepalannya. “Bunda~, Mommy.”
“Ahh~” suga paaham dia mencari ibunya. Eommanim eenyogi anindhe. Ibumu sedang bekerja. Nanti dia akan kembali.”
Leo semakin tidak mengerti. “Mommy... not.. here, she...walk.. work.” Suga berbicara bahasa inggris apa adanya. Ya, suga memangtidak pandai berbahasa inggris tetepi setidaknya dia mencoba. Dia mendengar dari rapmon yang suka berbicara memakai bahasa inggris dan belajar sedikit demi sedikit darinya meskipun masih terlihat jelek dan kaku. Sementara Tuan kwon melihatnya dari jauh dan tersenyum. “Kau tidak bisa bahasa Inggris tapi beraninya menghamili orang asing?” memukul kepala Suga dengan sedotan pasangan dari beer yang dibawa. “Babbo-ya? Aku akan bilang soonyoung agar tidak menikah denganmu. Huh...” melangkan pergi. Suga mengelus dada, dasar orang sinting.