home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Jika Kamu Tau

Jika Kamu Tau

Share:
Author : Maisaveron
Published : 14 Feb 2016, Updated : 20 Jul 2019
Cast : Nam Woohyun, Kim Hanbin, Hoshi, Hyungwon, Seolhyun, Bora, Eunha
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |8643 Views |0 Loves
Jika Kamu Tau
CHAPTER 21 : Sesuatu Yang Baru (Ep 21)

Setelah menempuh perjalanan puluhan jam, akhirnya Woohyun dapat menginjakan kakinya di London. Sebuah Negara besar tempat ia bersekolah. Woohyun menarik kopernya menuju kamar yang di beritahu oleh seorang guru—di lantai dua. Setelah menemukan nomer kamarnya yang tadi gurunya bilang, Woohyun membuka pintu kamarnya dengan kunci yang ia pegang.

Woohyun memasukan kedua kopernya kedalam kamar barunya.

‘Oh kamu sudah datang’ ucap Seorang gadis yang bagun dari tempat tidur.

‘Maaf, sepertinya aku salah masuk kamar’ ucap Woohyun yang berniat ingin keluar dari kamar yang baru ia masuki.

‘Kamu anak Nam Kyu…’ gadis itu mencoba untuk mengingat nama Ayah Woohyun.

‘Nam Kyu Man?’ ucap Woohyun.

‘Ah, iya. Kamu Nam Woo Hyun kan? Kenapa datangnya lama sekali. Bahkan aku sudah menunggu kamu dari tadi pagi’ ucap gadis itu yang bangun dan berjalan menuju Woohyun. Ia membantu Woohyun mengerek koper.

‘Kamu siapa?’ tanya Woohyun yang tak mengenal gadis itu. Gadis itu tidak begitu tinggi, rambutnya berwarna coklat bergelombang. Tubuhnya kurus—Mirip Kim Sae Ron.

‘Kamu tidak tau aku? Apakah kamu serius tidak mengenal aku? Aku bahkan mengenal kamu di tengah – tengah orang di Negara ini yang tidak mengenal kamu’ ucap gadis itu dengan cerewet. Woohyun menatap gadis itu, ia sama sekali tidak mengingat siapa gadis itu.

‘Mungkin kamu adalah fans yang tidak aku kenal’ ucap Woohyun cuek. Woohyun sedikit mendorong tubuh gadis itu yang berdiri di dekat tempat tidur, Woohyun berniat untuk tidur.

‘Kamu tidak boleh tidur dulu, kamu harus menghabiskan makanan ini’ ucap gadis itu yang menarik tubuh Woohyun yang mendudukan Woohyun di meja belajarnya. Di meja sudah tersedia makanan khas Korea yang mungkin sulit di dapatkan di Negara ini.

‘Bagaimana kamu mendapatkan ini semua?’ tanya Woohyun.

‘Pesanlah, kamu pasti akan rindu masakan dari Negara mu’ ucap gadis itu yang melipat kedua tanganya di atas dada. Woohyun menatap wajah gadis itu.

‘Ada apa melihatku?’ tanya gadis itu yang mengangkat sebelah alisnya.

‘Kamu ada di kamarku, lalu memberikan aku makan dan menyuruh aku makan. Aku bahkan tak mengenal dirimu. Bagaimana jika di makanan ini ada racun?’ Ucap Woohyun yang curiga.

‘Aku ini Ri Ae Jel. Kau tak tau? Angel? Buat apa kamu memiliki internet jika kamu tidak tau siapa aku. Aku bahkan jarang pulang ke Korea, namun aku dapat mengharumkan nama Korea’ ucap gadis itu dengan berkacak pingang, ucapannya sedikit sombong, namun kata – katanya benar. Woohyun mengambil ponselnya dan membuka internet, mencari nama Ri Ae Jel di internet. Woohyun terkejut, ternyata apa yang di katakana gadis yang berdiri di depannya benar.

‘Aku bahkan sudah menunggu kedatanganmu ke London sejak setahun yang lalu. Siapa nama wanita yang mendaftarkan mu ke sini? Kwon Bo..’ ucap Aejel yang mencoba mengingat nama Bora, namun ia lupa.

‘Yah.. itu lah. Aku bahkan sudah menyiapakan rencana untuk menyambutmu. Yang aku dapatkan kamu tidak mengenalku? Tidak tau siapa aku?’ ucap Aejel dengan kesal. Woohyun meletakan ponselnya di meja dan berniat ingin memakan makanan yang di berikan Aejel

‘Maaf kan aku, baiklah. Aku akan makan ini’ ucap Woohyun yang menyendok nasinya.

‘Oh sudah ada orang di sini?’ gumam seorang laki – laki yang masuk ke dalam kamar Woohyun.

‘Aku kira aku adalah orang pertama yang datang kesini’ ucap laki – laki itu ketika memasuki kamar Woohyun.

‘Kamu teman kamarku?’ tanya Woohyun.

‘Yeah, aku Hoya. I say Ho, You Say..?’ ucap Hoya dengan gaya sok asiknya.

‘Ya’ ucap Woohyun dan Aejel secara berbarengan dengan ekspresi datar.

‘Ternyata kamu aslinya memang bertubuh kecil yah’ gumam Hoya yang mengomentari tubuh Aejel.

‘Kamu tau aku? Kamu kenal aku?’ tanya Aejel berantusias sambil menunjuk tubuhnya sendiri.

‘Tentulah, kamu adalah orang yang membungkukan tubuh sambil mengenalkan kalau kamu orang Korea. Sebanyak apapun kamu menang, sebanyak itu kamu memperkenalkan kamu adalah orang Korea’ oceh Hoya.

‘Dia saja kenal aku, masa kamu tidak’ ucap Aejel yang menatap Woohyun.

‘Mungkin tivi di rumahku perlu di perbarui, biar bisa menampilkan dirimu’ ucap Woohyun yang kembali menyuap makannya.

‘Okay, kita harus suit. Siapa yang akan tidur di atas dan siapa yang akan tidur di bawah’ Ucap Hoya. Woohyun melihat tangga menuju kamar yang di atas.

‘Tidak perlu, aku lebih suka tidur di atas karena dulu kamarku juga di atas’ ucap Woohyun yang kembali menyuap nasi dan sayur yang ada di depannya.

‘Bukannya kamu sering sakit?’ ucap Aejel.

‘Dia siapa sih? Aku tidak mengenalnya’ ucap Hoya yang frustasi, sedari tadi ia bahkan tak mengenal siapa Woohyun.

‘Aku Nam Woo Hyun, aku Atlit sepak bola’ ucap Woohyun dengan senyum tipis.

‘Kamu juga seorang selebritis’ celetuk Aejel.

‘Yang itu tidak usah di kasih tau, aku tidk bangga menjadi seorang selebritis’ gumam Woohyun.

‘Ah, Aku Hoya. Aku atlit lari, renang, tapi kini aku atlit bulu tangkis’ ucap Hoya.

‘Wow, kenapa bisa menjadi atlit dalam banyak bidang?’ tanya Woohyun.

‘Ah, itu. Awalnya aku adalah atlit renang seperti Aejel. Namun aku juga senang berlari hingga aku memutuskan untuk mengikuti kejuaraan lari. Aku juga berbakat di dunia bulu tangkis. Sekarang seorang atlit bisa menguasai banyak hal, tidak hanya satu keahlian. Saat kamu mulai jatuh cinta kepada dunia olah raga, semuanya seakan menjadi candu. Kamu ingin mencoba banyak hal yang berhubungan dengan olah rasa, apa lagi jika nyali mu tinggi untuk mencoba olahraga yang ekstrim’ jelas Hoya.

‘Aku iri denganmu, mungkin piala dan mendalimu sudah banyak lebih dari aku’ puji Woohyun.

‘Yang harus kau tanamkan bukanlah kamu harus membawa piala atau mendali pulang, namun bagaimana orang bisa merasakan kau mencintai olahraga di setiap lomba atau permainan’ Ucap Hoya yang membuat Woohyun terdiam, setiap kata yang Hoya ucapkan membuat ia terus memikirkan banyak hal.

‘Pantas aku tidak pernah sedih jika aku tidak membawa mendali pulang’ gumam Aejel.

‘Sesungguhnya olaraga itu seperti cinta, kamu tidak boleh egois meminta balasan yang besar dari apa yang kamu berikan. Namun, kamu harus iklas dengan apa yang kamu lakukan, ia akan membalasmu dengan sesuatu yang tidak pernah kamu sangka’ ucap Hoya.

‘Mari kita sebarkan banyak cinta untuk dunia’ ucap Woohyun dengan senyuman.

Hyungwon memasuki sebauh café yang berada di kawasan Gangnam. Seseorang telah mengirimkan sebuah pesan untuk mengajaknya makan malam. Hyungwon berharap ia bisa sedikit menyelesaikan kesalah pahaman antara dirinya dan seseorang itu.

‘Kamu datang juga?’ tanya Hoshi terkejut melihat Hyungwon. di meja itu telah duduk Seolhyun, Hanbin dan Hoshi.

Noona mengirimkan mu pesan untuk datang kesini?’ tanya Hyungwon.

‘Iya, dia mengatakan ingin makan malam denganku’ jawab Hoshi.

‘Ah, aku yakin kita sedang di kerjai’ ucap Hanbin.

‘Hyungwon, duduk di sebelah ku’ ucap Seolhyun yang menepuk bangku yang ada di sampingnya.

‘Jadi kamu sekarang menggoda Hyungwon?’ celetuk Hanbin.

‘Ya! Jaga omonganmu!’ ucap Seolhyun dengan kesal.

‘Wooo, Seolhyun sudah bisa marah’ ledek Hanbin.

‘Ah, maaf aku telat’ ucap Wooyoen yang mengahampiri mereka dengan nafas yang pendek—karena habis lari. Hyungwon menyodorkan segelas air putih ke Wooyeon, tanpa berfikir panjang Wooyeon meminum air putih yang di berikan Hyungwon.

‘Aku tidak menyangka kalian akan datang semuanya’ ucap Wooyeon yang menstabilkan nafasnya.

‘Tuh kan, kita pasti di kerjai oleh Noona’ ucap Hanbin.

‘Siapa yang mau ngerjain kalian? Sudahlah, pesan semua makanan yang mau kalian makan, aku yang akan bayar’ ucap Wooyeon yang membuka buku menu. Mereka semua memesan makanan yang akan mereka makan malam ini, setelah pelayan restoran mengambil daftar makanan yang mereka pesan, tak lama kemudian pelayan mengantarkan makanan yang mereka pesan.

‘Aku masih bertanya – tanya kenapa kamu mengajak kami makan bersama’ ucap Hoshi setelah menyuap makanannya miliknya dengan sendok.

‘Apa drama terbarunya mendapatkan rating tinggi?’ tebak Seolhyun.

‘Aish, drama yang hampir mencapai rating 30% saja, Noona tidak mentraktir kita. Ini pasti ada apa – apanya’ cibir Hanbin.

‘Habiskan saja makanmu, nanti aku akan ceritakan’ ucap Wooyeon yang menyuap makanannya.

‘Aku sudah selesai makan, jadi Noona bisa ceritakan ke kami’ ucap Hyungwon yang meletakan sendoknya di atas mangkuk lalu meminum juice jeruk yang tadi ia pesan.

‘Apa kalian sangat penasaran?’ tanya Wooyeon.

‘Sudahlah Noona, aku tak sabar ingin mendengarkannya’ ucap Hoshi.

‘Pada hari penerimaan ijazah waktu itu’ Wooyeon membuka obrolan.

‘Yah, pada saat kau mengantarkan Woohyun ke bandara’ ucap Seolhyun.

‘Dan tidak memberitahu kami atau tidak mengajak kami’ lanjut Hanbin.

‘Jujur, aku tidak mengerti apa yang terjadi. Apakah kalian memiliki masalah?’ tanya Wooyeon. Ke empat teman Woohyun saling lihat melihat.

‘Saat aku memberikan mantel untuknya, ia memberika baju yang di berikan Seolhyun yang akan ia pakai di pesta perpisahan, lalu memberikanku sejumlah uang untuk mengajak kalian makan di luar’ ujar Wooyeon.

‘Woah, bahkan saat seperti ini ia masih memikirkan kita’ ucap Hyungwon.

‘Aku kira ia lupa kalau akhirnya kita semua bisa mengapai mimpi kita masing – masing’ gumam Hoshi.

‘Jadi kalian punya masalah?’ tanya Wooyeon.

‘Kami tidak punya masalah, yang punya masalah itu aku dan kamu’ ucap Hyungwon yang langsung di lihat oleh teman – temannya. Seketika wajah Hyungwon memerah.

‘Wah, apa kalian…’ ledek Hoshi.

‘Diam kau. Mari kita nikmati pesta malam ini!’ ucap Wooyeon.

Seseorang mengetok pintu kamar Woohyun.

‘Hoya, bisakah kamu membuka pintu’ teriak Woohyun yang berada di kamar mandi.

‘Ada paket dari Korea untuk dirimu’ ucap Hoya.

‘Letakan di meja belajar saja’ pinta Woohyun.

Tak lama kemudian Woohyun keluar dari kamar mandi, ia mengeringkan rambutnya dengan handuk. Ia melihat paket berbungkus coklat yang ada di mejanya.

‘Apa isinya?’ tanya Hoya penasaran.

‘Entahlah, aku baru ingin membukanya’ ucap Woohyun.

Woohyun membuka kertas coklat yang membungkus kotak tersebut. Kotak tersebut berisi sebuah Album foto masa SMA nya, sebuah CD, CD debut Yellow dan sepucuk surat dengan amplop berwarna merah. Woohyun membuka surat tersebut.

 

 

 

Dear Nam Woo Hyun,

 

Kau memang laki – laki jahat yang tega meninggalkan temanmu tanpa mengucapkan sampai berjumpa lagi. Walaupun seperti itu, kami tetap memaafkanmu, kami tetap mendukungmu dan kami tetap menunggumu. Kami semua menonton video pertandinganmu, selamat! Selamat kamu memenangkan pertandingan pertamamu setelah meninggalkan Korea.

Kami di sini memiliki banyak cerita yang akan kami ceritakan kepada dirimu. Seolhyun memutuskan untuk ke New York, ia melanjutkan sekolahnya sebagai desainer. Hanbin harus menelan pil pahit, selain nilainya turun saat kelulusan, kini ia juga satu kampus denan Eunha. Apa kau ingat Eunha? mantan Hanbin yang dulu kita sebalkan. Hanbin juga sudah tidak tinggal di Mapu Go lagi, sebelum Seolhyun ke New York, Hanbin telah pindah ke Icheon. Kepindahan Hanbin di karenakan Ibu nya tidak suka kalau Hanbin berdekatan dengan Seolhyun. Hoshi berhasil masuk kedalam sekolah dance yang ia inginkan, bahkan sekarang ia menjadi salah satu guru dance di agency tempat Ayahmu bekerja. Soona dan Soola Noona kini makin terkenal, mereka berdua baru saja bekerja sama untuk menguak kasus korupsi seorang pejabat yang ada di Negara kita. Kasus itu kini sedang hangat di bicarakan di seluruh penjuru Negara kita, kami merasa nama Soola dan Soona Noona akan lebih terkenal daripada nama Ayah mu. Kekekekekeke. Minjae, sejak hari di mana Hyungwon mengakui pada dunia kalau Minjae adalah kakaknya dan mengatakan kalau Minjoo sudah meninggal merubah hari – hari Hyungwon. Kini Minjae menjadi sebuah ikon rumah sakit ternama di Seoul, bahkan banyak gadis – gadis berbondong – bodong untuk di periksa di rumah sakit tempat Minjae bekerja. Hyungwon menyerah dengan pilihan masuk ke sekolah kedokteran, ia mengaku kalau ia tak punya pilihan lain selain menjadi dokter.

Noonamu, Nam Woo Yeon kini lebih sibuk dengan drama kedua yang akan rilis bulan depan. Syuting drama sudah di mulai, kami semua menantikan ide brilian yang ada di drama Noona mu. Kini Noona mu bisa hidup lebih bahagia dari sebelumnya, ia banyak menyibukan diri dengan aktifitas menulis dan kegiatan seminar.

Oh yah, Yellow debut dengan mengemparkan. Sudah menjadi rahasia umum jika group dari agensi tempat Ayahmu bekerja hanya mengeluarkan orang – orang yang berbakat. Lagu ciptaanmu di gunakan mereka sebagai lagu debut, bahkan lagu itu di sukai oleh banyak orang kini. Mereka tidak menyangka kalau kamulah pencipta dari lagu debut mereka. Di setiap mereka memuncaki tangga lagu, mereka tidak hentinya mengucapkan terimakasih atas lagumu yang sangat luar biasa. Mereka juga menitipkan sebuah CD bertanda tangan mereka untukmu. Hanbin berperan cukup penting dalam album pertama mereka karena Hanbin menjadi sutradara serta photographer untuk album Yellow. Sedangkan Hoshi yang menciptkan koreo dalam dance mereka. Kami merindukan ceritamu, kami merindukan celotehanmu.

Ayo kita buktikan pada dunia kalau kita adalah anak – anak berbakat yang hidupnya untuk berkarya karena cinta. Kami selalu berdoa agar kamu sehat selalu, dan bisa terus memenangkan pertandingan demi pertandingan. See You!

Tertanda,

You’r Bestfriend

 

Woohyun memasukan surat yang ia baca kedalam kotak, kini ia melihat Album kenangan saat masa SMA. Masa yang penuh dengan kenangan.

       Cahaya matahari menemubus hingga kamar Hanbin, hari ini dalah hari pertama musim panas. Hanbin telah menyelakan pendingin ruangan dengan suhu paling rendah, ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang kamarnya, di sampingnya tidur Hoshi dan Hyungwon.

‘Kuliah membuat aku lupa bagaimana rasanya tidur siang’ ucap Hyungwon yang membalikan tubuhnya lalu memeluk guling.

‘Aku bahkan harus lebih sering bertemu dengan Eunha saat di kampus’ keluh Hanbin yang melipat tanganya dan menjadikan sebagai bantalan.

‘Hati – hati dengan istilah kembali ke dalam pelukan mantan’ ucap Hyungwon yang menakut – nakuti.

‘Aish, membayangkannya saja sudah menakutkan, apalagi mengalaminya. Aku bahkan tidak tau Ibu Eunha akan melihat aku seperti apa’ ucap Hanbin.

‘Semoga Ibu Eunha tidak melihatmu seperti mesin uang’ cibir Hyungwon yang membuat teman – temannya tertawa.

‘Aku di sibukan dengan kegiatanku di perusahaan, aku sering bertemu dengan Bora akhir – akhir ini’ ucap Hoshi.

‘Kamu bekerja dengan baik, setelah kontrak sementara kita selesai, aku menadatangai kontrak sebagai model di perusahaan. Aku merasa itu cukup bagus, karena kegiatan itu tidak begitu menyibukan’ ucap Hyungwon.

‘Benar, tanpa Woohyun mungkin sekarang aku masih menjadi pengecut atau masih berkelut untuk memikirkan cara bekerja sambil kuliah’ ucap Hanbin.

‘Aku rindu Woohyun’ ucap Hoshi yang mengelus tempat kosong yang ada di sampingnya, tempat yang bisanya di isi oleh Woohyun.

‘Jika ada kata lebih dari rindu, mungkin aku akan memakai kata itu’ ucap Hanbin.

‘Padahal berpisah seperti ini pernah kita alami, aku pergi ke Amerika untuk pertukaran pelajar, namun kita tidak merasakan sesulit ini’ ucap Hyungwon.

‘Mungkin karena kita semua mengantar dirimu ke bandara, kamu juga mengirimkan banyak video setiap hari. Memperlihatkan kegiatanmu di Amerika, itu hal yang membuat kami merasa kau tetap ada di sini walau sebenarnya kau telah di Amerika’ ucap Hoshi.

‘Inikah rasanya jauh dari sahabat?’ tanya Hanbin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK