Seolhyun bersandar pada dinding di atap sekolah, ia sedang menunggu seseorang. Seolhyun menarik nafas, sudah sepuluh menit ia menunggu tapi orang itu tak kunjung datang. Seolhyun menunduk, akankah orang tersebut datang? Ia terkejut ketika tangan kekar seseorang menariknya.
‘Ah.. pelan – pelan’ ucap Seolhyun dengan nada tinggi, namun Hanbin langsung membekap mulutnya. Hanbin memberikan isyarat agar Seolhyun tidak berbicara kencang – kencang. Seolhyun mendorong tubuh Hanbin yang berdiri di hadapannya. Hanbin mengerutkan keningnya menatap Seolhyun.
‘Ada apa?’ tanya Hanbin.
‘Kau memang jahat!’ ucap Seolhyun.
‘Setelah kejadian malam itu, kamu sama sekali tidak menyapaku..’ belum ucapan Seolhyun selesai, Hanbin telah memeluk Seolhyun.
‘Ah, aku rindu kamu. Rasanya tidak enak harus selalu bersikap biasa saja’ ucap Hanbin dengan senyuman. Untuk Sejenak Seolhyun menegelamkan wajahnya di pelukan Hanbin.
‘Aku ingat kejadian malam itu. Aku tidak lupa’ ucap Hanbin yang membuat Seolhyun merasa senang. Seolhyun memukul dada Hanbin.
Hanbin mengeluhkan rasa sakit di dadanya hingga sedikit membungkuk, Seolhyun pun ikut panic melihat Hanbin kesakitan.
‘Kamu tidak apa – apa?’ tanya Seolhyun.
‘Aduh, kamu membuat jantungku berdebar lebih cepat dari biasanya’ ucap Hanbin. Seolhyun hanya tersenyum malu.
‘Aku kira kamu beneran sakit’ guman Seolhyun.
‘Kapan kita kencan?’ tanya Hanbin.
‘Memangnya aku mau kencan denganmu?’ tanya Seolhyun yang melipat tanganya di atas dada. Hanbin mengambil ancang – ancang untuk maju satu langkah ke hadapan Seolhyun— membuat gadis itu terkejut.
‘Kamu sangat lucu’ ucap Hanbin yang mengusap kepala Seolhyun.
‘Bagaimana kalau besok kita kencan?’ tanya Hanbin.
‘Rabu? Aku besok ingin bertemu dengan seorang pelangan. Ia bilang kalau ia ingin membuat baju untuk pertunanganya’ ucap Seolhyun.
‘Wah.. Seolhyun ku sangat sibuk’ gumam Hanbin.
‘Bagaimana lusa? Hari kamis’ tanya Seolhyun.
‘Aku ada les’ ucap Hanbin.
‘Baiklah, jumat? Kita pulang cepat hari jumat’ Hanbin berfikir sejenak tentang ide Seolhyun.
‘Baiklah. Aku tidak sabar untuk pergi bersamamu!’ ucap Hanbin.
₪
‘Kau sudah selesai latihan?’ tanya Hyungwon ketika membuka pintu ruang dance.
‘Hyungwon? Sedang apa kamu?’ tanya Hoshi yang merasa aneh ketika melihat Hyungwon. Laki – laki bertubuh tinggi itu hanya tertawa kikuk mendengar perkataan Hoshi. Melihat Hyungwon menunggu di depan ruang dance, Hoshi langsung merapihkan barang – barang miliknya dan pergi bersama Hyungwon.
‘Tumben sekali kamu menghampiriku ke ruang dance’ ucap Hoshi.
‘Aku sangat lapar sekali’ ucap Hyungwon yang mengelus perutnya.
‘Baiklah, aku tau kalau kamu benci makan sendirian’ ucap Hoshi.
‘Aku mengajak Wooyeon Noona, tapi ia bilang kalau ia sedang pergi bersama Woohyun untuk promosi novel. Aku mengajak Bora Noona, ternyata ia sedang ada show hari ini’ ucap Hyungwon.
‘Seolhyun?’ tanya Hoshi.
‘Aku tidak terlalu dekat denganya. Tapi tadi aku sudah tanya ia di mana? Katanya ia sedang jalan bersama keluarga. Aku berencana mengajak kamu, Hanbin dan Seolhyun makan’ ucap Hyungwon.
‘Hanbin ikut?’tanya Hoshi, dan Hyungwon menjawabnya dengan gelengan kepala.
‘Katanya, hari ini ia ada les’ ucap Hyungwon.
‘Aneh sekali, bukannya Hanbin selalu tidak memiliki kegiatan di hari jumat’ ucap Hoshi.
‘Sudahlah, aku tidak perduli. Mari kita cari makanan’ ucap Hyungwon.
₪
Suara riuh café ini terdengar hingga sudut – sudut café karena beberapa gadis berkumpul di meja yang ada di tengah. Mereka tertawa, menceritakan hal apapun yang mereka alami selama beberapa hari ini.
‘Terlalu ramai disini’ ucap Hoshi ketika masuk ke dalam café tersebut.
‘Sudahlah, aku sudah lapar’ ucap Hyungwon yang mencari tempat duduk. Mereka duduk tak jauh dari gerombolan cewek – cewek yang sedang berkumpul.
‘Kamu mau pesan apa?’ tanya Hyungwon yang membuka buku menu.
‘Hem… Mie seafood’ ucap Hoshi. Mereka memanggil pelayan café untuk memesan makanan.
‘Permisi. Kami sedang melakukan tantangan untuk pengunjung yang ingin mencoba Big Mie Seafood level 10. Jika pelangan bisa menghabiskan Big Mie Seafood level 10 dalam waktu 20 menit. Pelanggan tidak akan di kenakan untuk pembayaran Big Mie Seafood level 10. Pelanggan yang berhasil akan mendapatkan hadia dari kami, termasuk diskon makan 20% selama satu tahun dan makan gratis saat ulang tahun. Apakah Anda berminat?’ ucap pelayan café.
‘Ah, tidak’ ucap Hoshi dengan tawa kikuk.
‘Aku mau coba’ ucap Hyungwon. Hoshi menatap terkejut Hyungwon, yang di tatap hanya tersenyum.
‘Baiklah’ ucap pelayan café, ia langsung pergi ke kitchen untuk memberikan list orderan.
‘Kamu yakin akan makan mie pedas? Mendengarnya saja sudah membuat aku merinding’ ucap Hoshi. Hyungwon tertawa mendengar ucapan Hoshi.
‘Oh, Kim Hanbin?’ panggil Hyungwon terkejut melihat Hanbin berada di café yang sama denganya. Hanbin yang merasa di panggil Hyungwon menghampiri Hoshi dan Hyungwon.
‘Katanya kau ada les hari ini?’ ucap Hoshi. Hanbin terlihat kikuk.
‘Sudah selesai. Aku juga baru datang. Apa kalian sudah pesan makanan?’ tanya Hanbin yang lansung duduk di samping Hoshi.
‘Kau tak sedang kencan kan?’ tanya Hyungwon seakan menuduh.
‘Tentu saja tidak, jika aku punya pacar pasti aku akan bilang dengan kalian’ sangkal Hanbin.
‘Pesanlah makanan’ ucap Hoshi. Setelah memesan makanan ke pelayan café, Hanbin mengeluarkan ponselnya—ia mengirimkan pesan ke Seolhyun.
‘Oh yah, sepertinya kita sudah lama tidak membuat video untuk youtube channel kita’ ucap Hyungwon.
‘Aku baru saja ingin mengajak kalian untuk membuat video untuk channel youtube kita. Cover lagu Bora Noona, kita berempat bernyanyi dan memaikan music. Akustik saja’ ide Hanbin.
‘Aku rasa itu bagus juga. Kita kan bisa main alat music. Woohyun yang nyanyi, Hyungwon ngerapp, aku dan kamu memainkan alat musik’ ucap Hoshi.
‘Aku setuju. Bagaimana juga kalau kita memakai baju rancangan Seolhyun. Nanti kita bisa preview pakaian yang kita pakai di video tersebut’ ucap Hyungwon.
‘Aku setuju’ ucap Hanbin dan Hoshi hampir berbarengan. Tak lama kemudia pelayan mengantarkan makanan pesanan mereka. Hanbin tercengang melihat Mie yang di pesan oleh Hyungwon.
‘Astaga, itu porsi lima orang. Apa kau yakin akan menghabiskannya?’ tanya Hanbin yang melihat Big Mie Seafood pesanan Hyungwon.
Hyungwon melahap mie tersebut, ia melahapnya secara santai tapi perlahan dapat di pastikan kalau mienya semakin lama semakin sedikit. Hoshi dan Hanbin yang berniat makan malah melihat Hyungwon dengan wajah mengangga. Untuk menghilangkan rasa pedasnya, Hyungwon meminum air hangat.
‘Ini, lap keringatmu’ Hanbin menyodorkan tissue ke hadapan Hyungwon.
‘Terimakasih’ Ucap Hyungwon dengan kepedasan. Peluh mengucur di tubuhnya, ia masih melanjutkan makanya. Saat Hyungwon sedag asik makan, cewek – cewek duduk dekatnya mulai memperhatikan Hyungwon — sekumpulan cewek yang berisik.
‘Wah, kamu hampir menghabiskannya’ ucap seorang wanita saat melihat Hyungwon hampir menghabiskan mie seafood nya.
‘Akhirnya aku dapat menghabiskannya’ ucap Hyungwon puas saat mlihat mangkuk yang ada di hadapannya. Pelanggan di café tersebut bertepuk tangan. Hyungwon menatap satu persatu yang bertepuk tangan dengan senyum. Namun ia melihat seseorang, seseorang itu langsung memalingkan wajahnya dan pergi dari café tersebut.
‘Seperti kenal dengan orang tersebut’ gumam Hyungwon, mengingat siapa gadis yang barusan ia lihat.
‘Kamu kenapa?’ Tanya Hoshi ketika melihat Hyungwon sedang berfikir.
‘Ah, tidak apa – apa’ ucap Hyungwon.
Pelayan café menghampiri Hyungwon untuk memberikan hadiah serta melakukan dokumentasi dengan berfoto bersama.
‘Aku tak menyangka bisa mendapatkan hadiah ini’ ucap Hyungwon yang memamekan hadiahnya ke hadapan Hoshi dan Hanbin.
‘Dasara anak gila’ komentar Hanbin.
‘Kamu memang gila’ ucap Hoshi.
‘Aduh, perutku sakit sekali’ keluh Hyungwon.
‘Kau tidak apa – apa?’ tanya Hanbin dan Hoshi panic.
‘Aku mau ke toilet. Kalian disini saja yah’ ucap Hyungwon yang mengelus perutnya. Ia berlari menuju toilet.
₪
Dengan gaya elegaht, Seolhyun melongek memasuki sebuah café. Ada sekumpulan cewek – cewek yang mencuri perhatiannya ketika ia masuk. Sekumpulan cewek tersebut duduk di tengah ruangan café tersebut. Mereka asik tertawa, tak perduli dengan pelanggan lainnya. Seolhyun mengendarkan andanganya, mencari seorang pria yang sudah menunggunya. Setelah menemukan sosok yang ia cari, Seolhyun berjalan menghampirinya.
‘Maaf aku telat’ ucap Seolhyun ketika ia menghampiri Hanbin. Seolhyun duduk berhadapan dengan Hanbin, tanganya ia letakan di atas meja. Mereka saling memandang.
‘Kenapa kamu cantik?’ tanya Hanbin. Benar, malam ini Seolhyun memakain baju terusan selutut di padu dengan jaket levis lengan panjang. Baju terusan yang Seolhyun pakai mengunakan aplikasi payet berkilau—membuat orang akan terus memperhatikannya. Rambut panjang Seolhyun di biarkan tergerai.
‘Jika aku tidak cantik, mana mungkin kamu suka’ ucap Seolhyun.
Hanbin mengengam kedua tangan Seolhyun dan mengakatnya. Saat ia ingin mencium tangan Seolhyun, dengan sengaja Seolhyun mengagkat jari telunjuknya. Hanbin mengigit jari telunjuk Seolhyun. Gadis itu hanya tertawa.
‘Ayo kita pesan makanan’ ucap Seolhyun yang membuka buku menu.
‘Okay’ jawab Hanbin. Mereka berdua memanggil pelayan café. Setelah menyebutkan makanan dan minuman yang mereka pesan pelayan café meninggalkan mereka berdua. Tak lama kemudian pelayan mengantarkan pesanan mereka.
‘Aku merasa tidak enak saat kita bersembunyi dalam berpacaran’ Ucap Hanbin yang setelah memakan steak yang baru ia potong.
‘Aku juga merasa begitu. Bagaimana jika kita mengaku saja kepada teman – teman kita kalau kita sedang kencan’ ide Seolhyun. Hanbin mengeleng.
‘Tidak mungkin, akan terasa aneh. Aku mau jika kita mengatakan kepada mereka, kita sudah tidak sekolah lagi’ ucap Hanbin.
‘Iya, aku rasa kita lebih baik member tau setelah kelulusan’ tukas Seolhyun.
‘Dua bulan lagi kita akan mendaftar ke perguruan tinggi. Aku sudah tidak sabar’ gumam Hanbin dengan antusias.
‘Kita harus kerja keras di perguruan tinggi’ ucap Seolhyun.
‘Tentunya. Oh yah, Bagaimana dengan baju yang akan kamu berikan ke kami?’ tanya Hanbin.
‘Sudah hampir selesai. Semoga kita bisa memakainya dan foto bersama. Ucap Seolhyun dengan senyuman.
‘Aku mau ke toilet sebentar yah’ Ucap Hanbin ketika ia selesai makan.
‘Okay’
Seolhyun menunggu beberapa menit hingga Hanbin mengirimkam sebuah pesan.
Hanbin: Aku bertemu dengan Hoshi dan Hyungwon di meja depan. Jika kamu ingin bergabung, datanglah dari pintu masuk.
Seolhyun meletakan ponselnya di atas meja. Ini kencan pertama mereka, tapi mengapa berakhir seperti ini?
₪