home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Jika Kamu Tau

Jika Kamu Tau

Share:
Author : Maisaveron
Published : 14 Feb 2016, Updated : 20 Jul 2019
Cast : Nam Woohyun, Kim Hanbin, Hoshi, Hyungwon, Seolhyun, Bora, Eunha
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |8585 Views |0 Loves
Jika Kamu Tau
CHAPTER 12 : Payung Kebingungan (ep 12)

Matahari terbit dengan cerah, seakan menandakan kalau hari ini adalah hari yang sangat bahagia. Seolhyun menunggu di depan pagar rumahnya, kaki kirinya di maju mundurkan sebagai tanda ia bosan menunggu, seseorang yang tunggu belum saja menunjukan batang hidungnya.

‘Ah, Seolhyun-a?’ ucap Woohyun yang keluar dari pagar rumahnya.

‘Selamat pagi’ sapa Hyungwon dengan senyum lebar. Woohyun dan Seolhyun pun melempar senyum kepadanya.

‘Sedang apa kalian pagi – pagi berdiri di depan rumah masing – masing?’ tanya Hanbin yang keluar dari pagar rumahya dan tertawa melihat teman – temannya berkumpul.

‘Ayo kita berangkat sekolah. Kita akan telat jika tidak berangkat sekarang’ ucap Hanbin yang berjalan duluan. Woohyun mengejarnya. Hyungwon dan Seolhyun hanya mengekor di belakang.

‘Bagaimana jika kita balapan? Siapa yang paling terakhir sampai kelas, ia yang traktir kue ikan’ ucap Woohyun yang merangkul bahu Hanbin.

Hanbin melepaskan rangkulan Woohyun dan berdecak ‘ Kita sudah mempunyai penghasilan yang cukup lumayan. Kenapa masih taruhan berhadiah kue ikan? Bagaimana jika kita taruhan traktir makan siang?’ Ucap Hanbin.

‘Aku setuju’ ucap Hyungwon yang berjalan di antar Woohyun dan Hanbin yang berdiri—kemudian ia berlari meninggalkan Hanbin, Woohyun dan Seolhyun.

‘Aku tidak ingin ikut’ tolak Seolhyun.

‘Terserah kau’ ucap Woohyun dengan tawa dan mulai berlari bersama Hanbin untuk mengejar Hyungwon.

‘Ya! Tunggu aku. Mengapa kalian berlari?’ tanya Hoshi yang berlari di belakang Seolhyun.

‘Kami sedang taruhan, siapa yang terakhir sampai di kelas. Ia akan traktir makan siang hari ini’ ucap Woohyun dengan tawa. Mereka berempat berlari secepat mungkin untuk mengejar Hyungwon.

Seolhyun mengambil nasi dengan sumpit yang ia pegang. Sesekali ia menyerumput soup dengan sendok. Tak lama kemudian ke empat laki – laki yang selalu bersama nya ikut bergabung.

‘Kalian tau, kemarin aku benar – benar menemani Wooyeon Noona ke lauching buku terbarunya. Aku baru menyadari kalau ia benar – benar di cintai’ ucap Woohyun yang meletakan kotak makannya di atas meja. Ke tiga temannya melakukan hal yang sama.

‘Wah, aku ingin membaca bukunya’ ucap Hyungwon yang duduk di sebelah Seolhyun.

‘Buku Wooyeon Noona selalu terkenal’ puji Hoshi yang duduk di antar Woohyun dan Hanbin.

‘Hari ini epidose drama terbarunya Wooyeon Noona akan tayang. Aku ingin lihat acting di brengsek itu (Park Bo Geum)’ ucap Hanbin.

‘Ah.. benar juga. Produser tidak menganti pemeran utamanya, alasannya karena ia begitu mirip dengan karakter yang ada di naskah’ ucap Woohyun yang duduk di depan Seolhyun.

‘Apa Noona mu membuat naskah itu saat mengenal dengan Bo Geum?’ tanya Hyungwon. Woohyun menghentikan makannya, ia sejenak berfikir.

‘Ah, aku tidak tau’ ucap Woohyun pada akhirnya. Woohyun menaruh beberapa potong daging di atas nasi Seolhyun yang duduk di depannya.

‘Makan yang banyak, kamu butuh energy yang banyak untuk belajar dan merancang pakaian’ ucap Woohyun dengan senyum. Seolhyun sekilas melihat ke Hanbin, laki – laki itu tak memberikan respon sama sekali dengan sikap Woohyun.

‘Terimakasih. Kamu juga harus banyak makan agar bisa terus latihan vocal. Karena hal itu yang akan mengantarkan kamu ke dunia sepak bola yang kau sukai’ ucap Seolhyun dengan senyuman.

‘Aissshhh.. kalian seperti orang pacaran. Aku jadi cemburu’ keluh Hoshi yang melihat tingkah temanya.

‘Cepatlah berkencan dengan seseorang’ ucap Hyungwon meledek.

‘Baiklah, aku akan mencari wanita yang cantik. Jangan iri dengan ku yah’ ucap Hoshi yang mengangkat sumpitnya.

Hujan membasahi kota Seoul malam ini. Seolhyun melangkahkan kakinya keluar dari ruang perpustakaan. Ia melihat jam tangan yang melingkar pada tanganya. Jam menunjukan pukul sebelas malam. sudah dua jam hujan turun sangat deras hingga tidak memperlihatkan tanda ia akan berhenti.

Seolhyun mengerutkan keningnya, memejamkan kedua matanya. Ia lupa membawa payung, ini merupakan sebuah kecerobahan yang sangat menyebalkan.

‘Kamu masih menunggu hujan berhenti?’ ucap Woohyun yang melihat Seolhyun menunggu di depan pintu perpustakaan. Gadis itu tersenyum melihat Woohyun menjemputnya dengan sebuah payung.

‘Aku yakin kamu pasti akan datang’ ucap Seolhyun dengan percaya diri.

‘Aku habis latihan vocal. Aku hanya membawa satu payung. Jika kamu ingin menumpang, aku akan berbagi payung denganmu’ ucap Woohyun dengan sedikit tawa.

‘ Baiklah. Aku akan menumpang denganmu hari ini’ ucap Seolhyun dengan senyuman. Woohyun berjalan menghampiri Seolhyun. Mereka berjalan berdua menuju rumah.

‘Bagaimana dengan belajar hari ini?’ tanya Woohyun. Sejenak Seolhyun terdiam.

‘Sebenarnya hari ini aku tak benar-benar belajar. Aku membuat sebuah desain baju untuk seseorang’ ucap Seolhyun.

‘Apa untuk Bora Noona?’ tanya Woohyun dan Seolhyun menjawab dengan gelengan kepala.

‘Ada seorang laki – laki yang menyukai desain pakaianku. Dia minta dibuatkan sebuah pakaian untuk ia kenakan di hari pernihahan kakaknya’ jelas Seolhyun. Woohyun menghentikan langkahnya. Ia menatap Seolhyun dengan senyum tipis.

‘Astaga, kamu sangat membanggakan!’ ucap Woohyun yang mengacak – acak rambut Seolhyun.

‘Teruslah bekerja keras untuk setiap pakaian yang kamu buat, mereka yang memakainya akan merasakan cinta di setiap jahitannya’ gumam Woohyun dengan tawa di ujung perkataannya. Seolhyun hanya terdiam melihat Woohyun.

‘ Ayo kita pulang’ ajak Woohyun yang kembali berjalan.

Suara detak jam dan pendingin ruangan mendominasi kamar Seolhyun. Jam telah menunjukan pukul dua pagi. Seolhyun masih terjaga, ia sedang memikirkan sesuatu.

Seolhyun melempar pandanganya ke langit – langit kamarnya. Ia menarik selimutnya lalu menghempaskan nafas. Solhyun masih mengingat bagaimana Hanbin melumat bibirnyanya beberapa hari yang lalu, tapi ia juga mengingat bagaimana Woohyun selalu memberikannya motivasi dan dukungan yang tak di berikan oleh orang lain.

‘Bagaimana ini?’ ucap Seolhyun gusar.

Seolhyun bangun dari ranjangnya dan mengacak – acak rambutnya.

‘Mengapa pria itu membingungkan? Yang satu telah mengecup bibirku tanpa permisi. Yang satu lagi selalu tertawa melihat ku, ia selalu memberikan semangat. Iya, aku tau kalau pertama bertemu dengan Woohyun aku sempat tidak menyukai sikapnya. Ah… molla!’ ucap Seolhyun frustasi.

Seolhyun meniup rambut yang menutupi wajahnya.

‘Apa yang harus aku lakukan? kalian seperti mempermainkan hatiku’ ucap Seolhyun.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK