CHAPTER 3 : Perkenalan ***
Rain memasuki gerbang sekolahnya dan langsung menuju lapangan untuk apel penyambutan siswi baru di sekolahnya. "Selamat datang buat para siswi tahun ajaran baru. Saya harap kalian dapat menyesuaikan diri kalian dan merasa nyaman di sekolah ini" kepala sekolah tampak sedang memberikan kata sambutan. "Untuk para anak kelas 2 dan kelas 3 selama 3 hari kedepan kalian belum mulai belajar secara efektif karena anak kelas 1 akan melakukan pengenalan sekolah selama 3 hari. Tapi itu bukan berarti kalian di izinkan keluar dari sekolah ini atau pun melarikan diri. Kalian paham" kepala sekolah itu memberi peringatan. "Ne" ujar para siswi itu lemas.
"Kalian bisa bubar sekarang" kepala sekolah itu pun membubarkan masa. Barisan itu pun yang awalnya rapi menjadi tidak karuan karena siswi berlalu lalang kesana kemari. "Rain apa kau mau ikut kami membantu siswi baru untuk lebih mengenal sekolah kita?" Tawar teman seangkatan rain. "Tidak, aku harus mengerjakan sesuatu" ucap rain lalu meninggalkan teman seangkatannya itu.
Rain menuju kamarnya untuk meletakkan barang yang di bawanya sekaligus memeriksa kamar yang hampir 3 minggu ia tinggalkan itu. "Tampaknya mereka sudah membersihkan tempat ini" ucap rain ketika memasuki kamar.
~~~~
Mobil van hitam tampak telah tiba di sebuah bangunan elit. "Cah suho-ya kita sudah sampai" menejer kim memberhentikan mobilnya. Suho tampak diam dan menatap gedung tersebut, ia menarik nafasnya dengan berat untuk bersikap lebih santai. "Ingat nama mu adalah kim sehi oke. Jangan membuat onar di sini" ucap menejer kim. "Hyung" panggil suho. "Sudah sudah jangan banyak berpikir, cepat turun" menejer kim pun menurunkan barang bawaan suho.
"Ini barang barang mu, kau masuk saja lalu di dalam kau tanya di mana ruang kepala sekolah. Heri sudah menunggu mu di sana" ujar menejer kim sambil menyodorkan barang milik suho. Suho pun menerimanya. Menejer kim tersenyum "belajarlah dengan baik, jaga diri mu baik baik" ia pun memeluk suho. Suho hanya tersenyum. "Hya mengapa muka mu murung begitu, lihatlah seridaknya kau akan tinggal bersama yeoja yeoja cantik disini" kata menejer kim menghibur. "Aku tidak tertarik" jawab suho. "Jangan begitu oh, anggap saja kau sedang menikmati waktu liburan mu" menejer kim mencoba membuat suho lebih semangat. Suho hanya tersenyum sinis. "Kalau begitu aku pergi, kau cepatlah masuk" menejer kim pun meninggalkannya.
Suho memasuki gerbang itu dengan menggeret koper yang di bawanya. "Aish" dumelnya. Ia pun melewati lapangan, koridor, dan beberapa kelas tapi tak menemukan ruang kepala sekolah. "Aneh katanya mereka telah belajar, tapi mengapa banyak berkeliaran dan kelas sepi?" Ucap suho. Ia pun terus berjalan.
"Cho.." Suho melihat seorang mahasiswi lewat di hadapannya. "Chogio" panggil suho lagi akan tetapi tampaknya siswi itu tak mendengar. "Moya!" Suho kesal dalam hati. Ia pun berinisiatif menghampirinya, tak di sanka siswi itu memiliki reflek yang bagus. Ketika suho hendak memegang siswi itu langsung menghempas tangan suho. "Oh buat kaget saja" ucap suho dalam hati.
Siswi itu membalikan tubuhnya tampak terkejut. "Mwo? Jutek sekali wajahnya" suho mencibir dalam hati. Siswi itu memiliki rambut panjang tebal bergelombang berwarna light brown, dengan bola mata yang cukup besar beserta biji mata coklat bercahaya, serta tubuh tinggi dan ramping. Siswi itu tampak tak tertarik untuk meladeni suho, di tambah bentuk mata yang sedikit tajam sehingga menambahkan kesan dingin dan jutek padanya.
"Ada apa?" Tanya siswi itu. "Ah mian, aku hanya ingin bertanya. Apakah kau tau di mana kantor kepala sekolah?" Tanya suho sopan. "Lurus lalu ke kiri" jawab siswi itu. "Ne, gamsamida" tak lupa suho mengucapkan terima kasih tapi mahasiwi itu langsung pergi begitu saja. "Moya ige? Apa aku salah bertanya padanya" suho kesal dengan respon siswi itu.
suho pun menemukannya dan mengetok pintu ruangan tersebut. "Masuk" seaeorang mempersilahkannya. "Anyeonghaseo" sapa suho. "Duduklah" ucap kepala sekolah langsung. "Ne" suho pun duduk di kursi yang telah di sediakan. "Jadi kau akan pindah kemari?" Tanya kepala sekolah langsung. "Ye, ini berkas milik saya" suho memberikan map berwarna merah. Kepala sekolah itu pun membaca map itu dengan seksama. "Kim sehi" kata kepala sekolah. "Ya itu nama ku" suho tampak gugup. "Kalau di lihat kau nilai nilai mu bagus dan kau cukup berprestasi di sekolah mu dulu" kepala sekolah membaca laporan nilai. "Ah ne" jawab suho.
"kau di terima, tapi ingat walau kau memiliki ikatan keluarga dari guru di sini bukan berarti kau di perlakukan khusus" kepala sekolah mengingatkan. "Saya mengeti" ujar suho. "Baiklah heri seonsaeng akan mengantar mu kekamar untuk menaruh barang setelah itu kau bergabung untuk perkenalan sekolah, mengerti" ucap kepala sekolah. "Nde araseohamnida" jawab suho lalu pergi bersama heri. "Bagaimana?" Tanya heri ketika mereka telah keluar dari ruangan kepala sekolah. "Aku merasa gila" suho menggeleng gelengkan kepalanya. "Semangat lah" ucap heri menepuk menepuk pundak suho. "Ini adalah kamar mu, kau letakan saja barang mu dulu dan menyusul yang lain" heri membuka pintu kamar suho. Dengan menurut suho pun hanya menaruh barang barangnya saja dan langsung bergabung dengan siswi lain.
"Perhataiannya sebentar, aku ingin memperkenalkan siswi baru kelas 3 kepada kalian. Aku harap kalian dapat memperlakukannya dengan baik" heri memperkenalkan suho. "Nde seonsaeng-nim" jawab mereka. "Ini jihyo,boram, yeri. Mereka akan membantu mu, karena kau siswi baru jadi kau akan di gabungkan dengan siswi tahun ajaran baru" heri memperkenalkan siswi yang akan membantu suho. "Anyeonghaseo kim sehi imnida" suho memperkenalkan diri. "Anyeongseo" sapa mereka. "Baiklah sehi kau bisa bergabung dengan mereka" heri memerintahkan. "Nde" suho pun bergabung. "Kalau begitu aku pergi, silahkan di lanjutkan" heri pun pergi.
Suho tak menyangka bahwa ini lebih mudah dari yang ia bayangkan sebelumnya. Mereka begitu ramah padanya dan cepat berbaur dengan yang lain. Tak terasa waktu pun sudah menunjukan jam istirahat. "Sehi kau mau ikut bersama kami ke kantin?" Ajak jihyo. "Tentu" suho menyetujuinya. Mereka pun beramai ramai menuju kantin.
Setelah memesan suho dan teman teman barunya itu, mereka duduk di meja yang dekat dengan jendela. "Oh yeoja itu" gumam suho saat melihat siswi jutek yang ia temui tadi sedang berjalan sendiri. "Nugu?" Tanya yeri . "Aah, kau mengenalnya?" Tanya boram. "Anni, aku bertemu dengannya ketika hendak keruang kepala sekolah" jawab suho. "Dia rain, anaknya sangaat sangaaat pendiam. Dia tidak mudah untuk mendekatinya" mereka mulai menceritakan rain. "Jangan membuat masalah dengannya, dia sangat berbahaya" ucap jihyo. "Jinja?" Tanya suho tampak tak percaya. "Iya, dia itu tak mau berteman dengan kami. Kemana mana selalu sendiri dan suka menghilang" ujar sambung yeri. "Ku dengar dia mendapat perlakuan khusus dari kepala sekolah, hanya dia yang di bebaskan untuk keluar masuk sekolah ini" lanjut boram.
--
Waktu telah menunjukan jam 3 yang tandanya kegitan hari ini telah selesai, suho pun kembali ke kamar untuk membereskan barang barangnya yang masi berada dalam koper. "Kamar ini sangat bersar untuk ukuran asrama" suho mengelilingi kamar tersebut. "Ada 2 kasur di sini?" Pikirnya. "Tunggu, apa mereka menyuruhku satu kamar bersama yeoja?" Ucapnya ketika ia melihat barang barang milik yeoja.
Suho pun meraih ponsel dan menekan sebuah nomor. "Ne ada apa?" Terdengar suara yeoja. "Noona! Cepat ke kamar ku sekarang" ucap suho lalu mematikan telfon. "Aish mereka pasti sudah gila" suho menghempaskan dirinya ke kasur. Pintu kamarnya pun berbunyi dan buru buru ia langsung membuka pintu. "Noona!" Ucapnya lalu menarik herii memasuki kamar.
"Ada apa?" Tanya heri santai. "Noona yang benar saja, kau tidak bilang jika asrama ini untuk 2 orang" protes suho. "Ah aku lupa mengatakannya, mian" jawab heri. "Noonaaa tidak mungkin aku tinggal bersama yeoja, bagaimana jika aku ketahuan" keluh suho.
Tiba tiba pintu kamar itu terbuka.....