home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Gift?!

Gift?!

Share:
Author : Yeye_shin
Published : 05 Feb 2016, Updated : 08 Feb 2016
Cast : Song Yunhyeong (iKON) & Shin Ri Tae
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |822 Views |0 Loves
Gift?!
CHAPTER 2 : Gift?! 2

Ting tung ting tung..

Suara bel, Ri Tae berjalan untuk membuka pintu. Sosok Yunhyeong dan seorang gadis muda ada dihadapannya.

“Ri Tae-ah, perkenalkan dia Park Hyunyeong, dia temanku”

Ri Tae mengamati mereka berdua, lalu ia tersenyum miring. Ia tau ini hanya sebuah taktik. ‘Baiklah, aku akan mengikutinya’ pikirnya.

“Annyeonghaseyo, namaku Park Hyunyeong”

“Ne, aku Shin Ri Tae. Kau bisa memanggilku Ri Tae”

Yunhyeong juga tampak memperhatikan ekspresi Ri Tae, ia ingin tau apa respon Ri Tae terhadap hal ini.

“Masuklah..”

Gadis itu masuk dengan tangan yang digenggam erat oleh Yunhyeong, Ri Tae mengetahuinya, tapi ia hanya tersenyum miring. Menurutnya, ini sungguh taktik kuno yang bodoh.

“Kau ingin minum apa?” tawar Ri Tae

“Uh? Ah, tidak usah repot – repot” ucap Hyunyeong

“Anio, kau mau orange juice?”

“Emm,boleh”

Ri Taepun pergi ke dapur untuk membuat orange juice untuk mereka. Yunhyeong mengamatinya dari jauh, sejauh ini ia belum sama sekali menangkap gerak – gerik cemburu dari Ri Tae, apa gadis itu benar – benar tidak mencintainya? Pikirnya.

“Silahkan diminum. Aku mau lanjut bersih – bersih dulu”

“Ne”

“Yak, oppa! Kenapa kau diam saja?! Ajak dia ngobrol!”

“Haish, aku juga ingin ngobrol dengannya, tapi kau masih ada disini”

“Haish, geurae aku pergi, mian telah menganggumu”

“Ne, hush..hush..sana pergi”

Ri Tae pergi meninggalkan mereka, dan melanjutkan bersih – bersihnya di halaman luar. Kini, tinggal Yunhyeong dan Hyunyeong yang didalam, suasana sungguh menjadi sepi, Yunhyeong tidak tau harus bagaimana dengan gadis yang ia bayar ini, Yunhyeong membayar Hyunyeong untuk membantunya membuat Ri Tae cemburu. Tapi sejauh ini tindakannya ini belum membuahkan hasil.

“Sepertinya kau gagal, dia tidak cemburu” ucap Hyunyeong

“Kurasa juga begitu”

Uri saranghaji marayo ajigeun jal moreujanhayo

Sasil jogeumeun duryeoun geoya geudae mianhaeyo

Uri yaksokhaji marayo naeireun tto moreujanhayo

Hajiman I mal maneun jinsimiya geudae johahaeyo (Let’s not falling in love-Bigbang)

 

Handphone Ri Tae bordering, oh.. Eun Jin menelponnya.

“Yeobosoyo ?”

 

“Eonni, apa hari ini kau kerja?”

 

“Tidak, ada apa?”

 

“Aku dapat lowongan pekerjaan, nanti kau temani aku pergi kesana,ne?”

 

“Em, baiklah”

 

“Nanti aku akan menjemputmu”

 

“Ok”

 

“Ngomong – ngomong, Kau sedang apa?”

 

“Aku sedang bersih – bersih rumah”

 

“Sendirian?”

 

“Hem”

 

“Memannya dimana Yunhyeong oppa?”

“Dia ada didalam. Dia sedang melakukan taktik bodohnya”

“Taktik bodoh?”

“Hem, dia membawa seorang gadis kerumah untuk membuatku cemburu”

“MWO? Siapa gadis itu?”

“Aku baru pertama kali bertemu dengannya. Namanya Park Hyunyeong”

“Nug..nug..nugu? Park Hyunyeong?”

“Hem, kau mengenalnya?”

“Dia temanku, aku baru saja bertemu dengannya kemarin. Ah! Aku ingat, kemarin dia menaktrirku makan, katanya ia baru saja mendapatkan uang. Apa mungkin Yunhyeong oppa yang memberinya uang?”

 

“Heum, jika itu benar, dia sungguh bodoh”

Diam – diam Ri Tae melirik Yunhyeong yang sedang berdiam saja dengan Hyunyeong.

“Eun Jin-ah, ajarkan neo oppa untuk berakting jauh lebih bagus. Taktiknya sungguh tidak berhasil”

“Hahaha, dia memang manusia terbodoh di dunia. Oh, eonni sudah yah..aku harus kembali mengurus restaurant. Sampai ketemu nanti”

“Geurae..”

Yunhyeong keluar rumah sambil menggenggam tangan Hyunyeong.

“Aku mau mengantar dia pulang” ucap Yunhyeong

“Mwo? Kenapa cepat sekali? Oh.. apa karna ada aku disini? Kalau begitu aku saja yang pergi”

“Anio, Hyunyeong harus segera pulang. Dia masih ada tugas kuliahnya” ucap Yunhyeong sambil menatap Hyunyeong dengan sedih.

Sedih..karna taktiknya gagal.

“Oh, ne. Antarlah dia pulang dengan aman. Hyunyeong-ah, lain waktu kita main bersama, ne?”

“Ne”

Yunhyeong pergi mengantar Hyunyeong pulang. Dan Ri Tae kembali melanjutkan kegiatannya. Tapi tiba – tiba sesuatu menganggunya.

“Oh, tidak..aku mimisan” ucapnya sambil meletakkan sapunya di halaman.

Dia berkeliling rumah untuk mencari tissue, mencari di kamarnya, di ruang tamu, di dapur, tapi tidak ada. Ia lalu pergi ke kamar Yunhyeong.

Disaat ia mencari, Yunhyeong sudah tiba di rumah, dan ia melihat Ri Tae sedang mencari sesuatu dikamarnya.

“Wae?” tanya Yunhyeong

Ri Tae berbalik.

“Apa kau punya tissue?”

Yunhyeong terkejut dengan keadaan Ri Tae, tangan yang terkena darah karna berusaha untuk menghambat darah keluar dari hidungnya.

“Kau mimisan?”

Ri Tae mengangguk. Yunhyeong terlihat khawatir. Ia bergegas mencari tissue di laci mejanya. Dan berhasil menemukannya. Ia lalu mengambil selembar dan menggulungnya lalu menaruhnya di lubang hidung Ri Tae yang mimisan.

“Apa kau sakit?” tanyanya khawatir

“Anio, hanya kelelahan saja. Kau cepat sekali sampai rumah”

“Aku hanya mengantarnya sampai halte. Mianhae, membiarkanmu sendirian membersihkan rumah. Seharusnya, aku membantumu tadi”

“Nan gwenchana, kalau kau membantuku tadi, lalu bagaimana dengan Hyunyeong? Dia pasti akan kesepian”

“Kalau begitu biar aku saja yang melanjutkan bersih – bersihnya, kau istirahatlah”

“Ani, aku harus siap – siap. Eun Jin memintaku untuk menemaninya pergi melamar pekerjaan”

“Biar aku yang menemaninya. Sekarang, kau harus beristirahat”

“Geurae, gomawo”

“Mau ku antar ke kamarmu?”

“Tidak usah, aku bisa sendiri”

Yunhyeong mengikuti Ri Tae yang berjalan menuju kamarnya. Dalam hatinya, ia sungguh menyesal membuat Ri Tae lelah. Ia merasa bodoh.

**

“Oppa!”

Ucap Eun Jin saat melihat Yunhyeong memasuki Restaurant.

“Dimana eomma dan appa?”

“Mereka sedang dirumah bibi. Kau datang sendirian? Dimana Ri Tae eonni?”

Nama itu..membuatnya bingung.

“Oppa, kau ada masalah dengannya?”

Eun Jin berpura – pura tidak tau.

“Sudah ke 18 kalinya, aku menembaknya, tapi ia selalu memberiku jawaban yang tidak pasti. Aku tidak tau apakah ia mencintaiku atau tidak? Menurutmu, apa yang harus kulakukan?”

“Teruslah mencobanya oppa!! Mencoba yang ke 19, ke 20..dan seterusnya, siapa tau hati Ri Tae eonni bisa luluh melihat perjuanganmu”

“Haruskah seperti itu? Bahkan sampai percobaan ke 50?”

“Oh, benar”

Jiwa dan raganya harus siap, mencoba, mencoba, dan mencoba. Entah sampai hitungan keberapa.. gadis itu memang gadis yang sulit ia dapatkan.

“Kau mau minum?”

“Oh”

**

H-1 sebelum audisi Kpop Star.

Ri Tae bersuara dengan nada, dan Yunhyeong memetik senar – senar itu menjadi nada – nada yang indah ditelinga para pengunjung café.

“Wollyoiren ama bappeuji anheulkka, Hwayoildo seonggeuphae boiji an geurae, Suyoireun mwonga eojeongjjeonghan neukkim, Mogyoireun geunyang naega waenji sirheo..”

Lantunan lagu milik IU ft Jang Yijeong dengan judul ‘Friday’ mereka nyanyikan dengan indah.

 

“Doraoneun ibeon ju geumyoire mannayo, Geu nal nae mameul deo gajyeogajwoyo, Na Na na na na , Na na na na na na ,Na Na na na na (Deo gakkai), La la la la..”

Suara tepuk tangan yang meriah mereka dapatkan hari ini.

“Check..em..Annyeonghaseyo..”

Suara Yunhyeong itu mengalihkan perhatian.

“Em, hari ini aku ingin kalian semua menjadi saksi cintaku”

Ri Tae tersenyum miring mendengarnya. Akankah Yunhyeong menembaknya ke 19 kalinya?

“Ada seorang gadis yang aku cintai, kami sudah saling kenal sejak SMP..”

“Wuuu”

Suara para pengunjung itu membuat semangat Yunhyeong semakin membara, ia berharap hari ini ia akan mendapat jawaban yang berbeda dari Ri Tae.

“Ri Neul-ah, Ji Rin-ah..”

Panggil Yunhyeong pada 2 orang pelayan perempuan yang sekaligus teman mereka itu. 2 orang perempuan itu membawa sebuket mawar putih, dan sepasang cincin yang telah disusun rapi. Lalu, mereka memberikannya pada Yunhyeong.

“Ri Tae-ah, Listen to me.. would you be my girlfriend?”

Yunhyeong menatap kedua bola mata Ri Tae, dengan tangan yang merentangkan sebuket mawar putih dan sepasang cincin pada Ri Tae. Ia melihat Ri Tae tersenyum, akankah ia berhasil?

“Woahhhhh..Terima!! Terima!!!”

Sorak sorai para pengunjung semakin riuh.

Ri Tae mengambil micnya. Lalu, ia membuka mulutnya untuk mengeluarkan sekata demi sekata.

“Uri…Uri.. Uri saranghaji marayo. Hehe..”

Ri Tae menatap wajah sendu Yunhyeong. Jawaban itu membuat hati Yunhyeong merasa tertampar.

“Huuuuuuuuu” suara kekesalan para pengunjung Ri Tae terima.

Melihat hal ini, Han Ri Neul, dan Han Ji Rin tak tinggal diam. Mereka menarik Ri Tae keluar.

“Apa kau sudah gila?! Kau menolaknya?!” ucap Han Ri Neul

“Hehe, kalian taukan, apa yang aku ucapkan tadi? Uri saranghaji marayo..” jawab Ri Tae santai

“Wae? Kenapa kalian tidak bisa saling jatuh cinta, heuh?” ucap Ji Rin

“Heuh..”

“Kau mempermainkannya?” ucap Ji Rin sambil mendorong bahu Ri Tae. Ia mulai kehabisan kesabarannya.

“Ini sudah ke 19 kalinya, ia menembakmu. Hey, kau..kau..kau adalah yeoja terjahat di dunia ini” kata Ri Neul

“Mwo? Nega? Yeoja terjahat? Heuh, geurae anggap saja aku seperti itu. Kalian tidak tau apa – apa”

Ri Tae berjalan pergi meninggalkan mereka, di saat yang bersamaan ia melihat Yunhyeong keluar dari café. Iapun melangkah cepat, lalu berhenti tepat didepan Yunhyeong, dan memasang senyum tak berdosa diwajahnya sambil kedua tangannya yang ia rentangkan untuk menghadang Yunhyeong.

“Minggir! Jangan menggangguku!” ucap Yunhyeong sinis.

Ri Tae semakin melebarkan senyumnya.

“Apa kau marah?” tanyanya pada Yunhyeong.

Yunhyeong tak menjawabnya. Ri Tae meletakkan telapak tangannya didada Yunhyeong, lalu mengusap – usapnya.

“Aku…berharap esok akan menjadi hari yang bahagia untuk kita” ucap Ri Tae

Yunhyeong menatap Ri Tae, ia lalu menarik tubuh Ri Tae kedalam dekapannya.

“Nado, aku juga berharap seperti itu”

“Hehe, dasar namja bodoh! Bukankah tadi kau marah denganku? Heuh, kau itu tidak akan bisa marah denganku!”

Yunhyeong semakin mempererat dekapannya, menghirup aroma gadis yang selalu ia rindukan meskipun, ia selalu bersama gadis itu.

L+C please...

TBC

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK