Arin mendongakkan kepalanya dan memandang lurus dan dia terdiam dan sedikit terkejut.
Ternyata dia melihat wonwoo yg sedang berjalan bersama temannya,kearah tempat arin berdiri. Arin membalikkan badannya. Dan tidak berani menengok ke arah wonwoo sampai wonwoo berlalu pergi.
Ketika wonwoo sudah berjalan pergi arin segera berlari menuju kelasnya.
Sesampainya di depan kelas arin berpas-pasan dengan mingyu.
“eh arin-ah ..”sapa mingyu dengan senyum manis andalannya
“eh mingyu-ya ~”sapa balik arin seraya mengusap-ngusap tengkuk lehernya
“sepertinya kamu tergesa-gesa sekali.. “ucap mingyu memperhatikan arin yang mencoba mengatur nafasnya karena sehabis berlari menghindar dari wonwoo
“kamu darimana ..?”tanya mingyu seraya menaikkan satu alisnya keatas
“ah tidak ada. Tadi aku baru saja datang kukira aku terlambat , ternyata kelas juga masih sepi sekali hehe ..”arin mencoba mencari alasan
“hm baiklah .. “ucap mingyu seraya tersenyum
“kau sudah sarapan ..?”tanya mingyu masih terus tersenyum
“memangnya kenapa ..?”tanya balik arin
“haish aku bertanya,kau malah bertanya balik ... ckck “ucap mingyu
“kalau belum sarapan aku mau mengajakmu untuk sarapan bersama di kantin ... “ucap mingyu
“bagaimana ..? kamu mau ?”tanya mingyu, arin berfikir sejenak
“mianhae .. aku sepertinya tidak bisa menemanimu sarapan dikantin ..”jawab arin seraya tersenyum tidak enak karena menolak ajakkan mingyu
“waeyo ..?"tanya mingyu menatap mata arin, arin yang merasa risih ditatap seperti itu langsung mengalihkan pandangannya
“aku masih ada urusan hehe “jawab arin tidak memandang ke arah mingyu
“mungkin lain waktu bisa hehe ..”sambung arin
“hmmm baiklah kalau begitu .. tidak apa-apa .. “ucap mingyu
“kalau gitu aku pergi duluan, ne ..?”ucap mingyu
“uhm “arin menganggukan kepalanya
Mingyu pun pergi dan arin berjalan masuk kedalam kelasnya. Dan duduk di kursi tempat dia biasa duduk.
Arin melepas tasnya dan menaruhnya di atas meja. Arin membuka tasnya dan mengeluarkan buku gambarnya, beserta pensil.
Arin menaruh tasnya di kursi sebelah tempat binnie duduk. Binnie belum datang mungkin dia tidak masuk sekolah pikir arin.
Arin membuka buku gambar itu, ternyata itu adalah gambar setengah jadi, dan pada gambar itu ternyata adalah wonwoo yang sedang bermain piano.
Arin mulai menggambar lagi dalam waktu yang cukup lama, dan sepertinya pada hari itu murid yang datang dan ketika melihat kelas sepi kembali pulang. Arin terus menggambar sampai waktu sudah semakin siang sekali.
“huahh ...”arin merentangkan tangannya kelelahan
“gambarnya sudah jadi .. “arin tersenyum lebar, tiba-tiba dia menutup buku gambarnya setelah melihat seseorang datang dan berdiri di depan kelas
“kau belum pulang juga ..?”tanya seorang anak laki-laki yang ternyata adalah mingyu
“uhmm .. belum .. “jawab arin nyengir kemudian merapikan buku gambarnya dan memasukkannya ke dalam tas
“kapan kamu pulang ..?”tanya mingyu duduk di kursi depan arin duduk
“hmm mungkin sebentar lagi, wae ..?”tanya arin
“mau pulang bareng denganku ..?”tanya mingyu
“ah sepertinya tidak usah ..”jawab arin seraya tersenyum kaku
“kenapa ..?”tanya mingyu cepat dan seolah kaget dengan jawaban arin
“aku bisa pulang sendiri .. hehe “jawab arin kemudian berdiri dan memakai tas ranselnya
Arin berjalan tanpa banyak bicara, sementara mingyu masih agak bingung karena ada yeoja yang menolak ajakkannya untuk pulang bareng, arin berhenti melangkah dan membalikkan badannya. Mingyu menoleh ke arah arin dan dari ekspresinya dia seperti menaruh harapan kalau arin mau pulang bareng dengannya.
“mungkin lain kali aku bisa pulang bareng denganmu hehe ..”ucap arin kemudian tersenyum yang membuat mingyu ikut tersenyum
“aku pulang dulu ne.. kau juga pulang yah ..”sambung arin kemudian membalikkan badannya lagi dan berjalan pergi meninggalkan kelas
“apa ... baru kali ini ada yeoja yang menolak ajakkan pulang bersamaku ..”ucapnya tidak percaya karena arin menolak ajakkannya pulang bersama
Arin langsung pulang menuju rumahnya lagi.
Beberapa hari kemudian
Hari berjalan begitu lama dan membosankan, arin melangkahkan kaki meninggalkan gedung sekolah, sambil berjalan menunduk dan memegangi tali tas ranselnya.
Hari-hari yang membosankan untuknya, rutinitas yang sama ia lakukan setiap harinya.
Arin berjalan sendirian, selama diperjalanan orang-orang memperhatikan arin yang berjalan sendirian, tunggu.. bukan itu masalahnya. Masalahnya karena dia sama sekali tidak memakai jaket , padahal saat itu sedang musim dingin, walaupun suhunya belum menyentuh angka minus tetap saja cuaca sangat dingin, rintik salju pun sudah perlahan turun. Orang bingung melihat arin yang hanya memakai seragam sekolah biasa saja.
Ya arin sama sekali tidak merasa kedinginan sedikit pun, arin merasa sedang diperhatikan orang-orang, dia menoleh dan ikut memperhatikan dirinya sendiri.
“apa yang aneh denganku ..”pikirnya yang masih memperhatikan dirinya sendiri, dia berhenti berjalan dan memperhatikan dirinya sendiri.
“apa yang salah denganku.. kenapa orang-orang itu memperhatikan aneh kepadaku ..”ucapnya dalam hati seraya melangkahkan kaki kecil, dia tiba-tiba menghentikan jalannya saat melihat seorang ahjumma berdiri di depannya.
“apa kamu tidak kedinginan ..?”tanya ahjumma itu arin terdiam tidak tau mau menjawab apa
“kamu tidak memakai jaket tebal seperti yang lain ..?”tanya ahjumma itu , dan arin menggelengkan kepalanya
“apa kamu tidak memiliki jaket ..?”tanya ahjumma itu
“aku tidak memerlukan jaket tebal ..”jawab arin dengan innocent facenya
“memangnya kamu tidak kedinginan ..?”tanya ahjumma itu lagi dan arin menggelengkan kepalanya ,kemudian berjalan pergi. Ahjumma itu memperhatikan punggung arin, arin terus berjalan pergi tanpa menengok sedikit pun, dan ahjumma itu pun juga bingung sekali.
Sesampainya di depan pintu rumahnya, arin membuka kunci pintu rumahnya, dan masuk kedalam rumahnya dan mengunci kembali.
Arin melepas sepatunya dan memakai sandal rumahan dengan kaus kaki yang masih dia pakai.
Arin yang masih memakai tasnya berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
[Keesokkan Harinya, Selasa 15 December 2015]
Arin keluar dari rumahnya dia berjalan sendirian, dia berjalan seperti tidak ada semangat sama sekali.
“aku mulai bosan .. apa yang harus aku lakukan sekarang..”ucap arin dalam hati kemudian naik kedalam bis dan duduk disalah satu kursi kosong di dalam bis.
Tak lama arin sudah sampai di sekolah, arin berjalan masuk kedalam area sekolah, hari itu cukup sepi, entah arin yang datang kecepatan atau memang banyak yang tidak masuk sekolah.
Arin berjalan menaiki tangga tapi dia melewati lantai kelasnya, dia naik satu lantai lagi. Mau kemana dia.
Sampailah dia di lantai 4 gedung sekolah. Dia berjalan menyusuri koridor lantai 4 yang sepi itu. Dan dia sampai didepan sebuah ruangan. Tanpa berfikir panjang lagi dia memegang gagang pintu dan membuka pintu itu perlahan.
Dia mengintip perlahan dan matanya menelusuri isi ruangan itu, dan tak lama dia membuka pintu agak lebar. Arin masuk ke dalam ruangan itu, dan matanya tertuju ke sebuah piano. Dan dapat ditebak itu adalah ruang musik.
Arin mengeluarkan sebuah kotak, dan menaruhnya di atas piano itu, dan mengeluarkan sebuah amplop coklat dan menaruhnya bersama dengan kotak itu.
Setelah selesai dengan urusannya itu, dia kembali meninggalkan ruang musik dan segera menuju kelasnya.
Jam istirahat sudah berbunyi, tampak wonwoo sedang berjalan sendirian, dia masuk kedalam ruang musik.
Wonwoo berjalan kesebuah meja dan membuka lacinya dan mengambil sebuah lembaran absen, saat berbalik matanya langsung tertuju ke pianonya, dia melihat sebuah kotak yup kotak yang diberikan oleh arin.
Wonwoo penasaran dia berjalan ke arah piano.
“apa ini ..”ucapnya pelan seraya mengambil kotak itu, dan ternyata itu adalah kotak bekal.
“nasi goreng kimchi .. hm “ucapnya sedikit terkejut melihat isi kotak bekal itu
“siapa yang memberikannya ...”sambungnya
“jangan-jangan dari yeri lagi .. “ucapnya seperti tidak senang
Wonwoo melihat ke amplop itu.
“lalu ini apa lagi ..”ucapnya mengambil amplop itu
“hmmm ..”ucapnya seraya berbalik
“aku kan ada rapat,lebih baik aku tanya nanti saja ..”sambung wonwoo kemudian berjalan keluar dr ruang musik
Jam belajar sudah selesai murid-murid sudah keluar dari kelasnya.
Yeri sedang berjalan sendirian.
“kenapa sih yooa dan jiho acara ga masuk sekolah, aku kan jadi sendirian hari ini ..”yeri mendumel sendirian
“yeri ... “suara laki-laki yang memanggil yeri, yeri pun menengok dan senyumnya mengembang saat mengetahui siapa yang memanggilnya
“wonwoo ... “ucapnya dengan senyum riang
“aku meminta padamu untuk tidak mengirimi aku makan siang lagi ..”ucapnya sedikit tak suka
“apa maksudmu ..?”tanya yeri bingung
“sudah dua hari kan kamu mengirimi aku makan siang ..?”tanya wonwoo
“dan menaruhnya diruang musik tempat aku bermain piano ...”sambung wonwoo
“uhm .. aku tidak ..”
“sudah aku tidak mau mendengar alasanmu .. “potong wonwoo
Dari kejauhan arin memperhatikan yeri dan wonwoo yang sedang berbicara itu.
“apa yang mereka bicarakan ..”ucapnya dalam hati
“hey .. “mingyu menepuk pundak arin, mingyu melihat ke arah pandangan tadi dari arin
Arin menengok ke arah mingyu, mingyu menengok ke arah arin.
“kau ngapain memperhatikan yeri dan wonwoo sunbae ..?”tanya mingyu menaikkan satu alisnya
“uhm ga kenapa2 kok ..”jawab arin dengan ekspresi datar
“apa mereka berkencan ..”pikir arin
“arin-ah .. “panggil mingyu
“wae ..?”tanya arin menengok ke arah mingyu
“kamu kenapa tidak pakai jaket ..?”tanya mingyu
“apa kamu tidak kedinginan uh..?”mingyu memiringkan sedikit kepalanya dan arin menggelengkan kepalanya
“wah kamu hebat sekali .. “ucap mingyu sedikit kaget dan kagum dengan arin, arin hanya tersenyum terpaksa
“oh iya .. kamu pulang dengan siapa ..?”tanya mingyu
“aku pulang sendiri ..”jawab arin
“wae ..?”tanya arin
“mau tidak pulang denganku ..?”tanya mingyu
“ehmm.. sepertinya lain kali saja ya ..”jawab arin
“hehe mianhae .. “ucap arin
“aku duluan ne ..”ucap arin kemudian berjalan pergi meninggalkan mingyu
“haish dia menolak dua kali untuk pulang bareng denganku ..”ucap mingyu dengan ekspresi tidak percaya
“apa aku kurang tampan untuknya sampai dia menolakku dua kali ..”sambung mingyu
Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam KST.
Wonwoo memasuki kamarnya dengan seragam sekolah yang lengkap.
Wonwoo duduk di kursi meja belajarnya , dia mengambil tasnya dan membuka tasnya. Wonwoo mengambil amplop coklat yang dia temui di ruang musiknya tadi siang.
“apa isi amplop ini hm ..”ucap wonwoo pelan kemudian membukanya
Dia mengambil kertas yang ada didalamnya.
“sebuah gambar ..”ucap wonwoo seraya memiringkan kepalanya
“gambar ini seperti aku .. “ucap wonwoo kemudian terdiam
“berarti bukan yeri yang memberikan kotak makan siang itu .. “ucap wonwoo
“lalu siapa ... “sambung wonwoo
“ada ada saja orang iseng menggambar ini ..”ucap wonwoo
“tapi gambarnya bagus lah .. “ucap wonwoo tersenyum
“sama persis dengan aku ..”sambungnya
Dia melihat secarik kertas di dalam amplop itu. Wonwoo mengambil secarik kertas itu.
“hay kamu! Iya kamu yang membaca surat ku ini. Aku menggambar wajahmu ketika bermain piano .. itu adalah pertama kalinya aku melihatmu .. hmm aku bingung mau bicara apa lagi .. yang penting semangat terus bermain pianonya ne ..? aku mendukungmu selalu hehe .. dan ini ku bawakan makan siang untukmu. Jangan lupa dimakan, pasti sangat lelah selalu berada di ruang musik hehe hwaiting .. from secret admirer .. “ucap wonwoo membaca surat itu
“aigo .. ckckck siapa lagi ini .. “ucapnya , pintu kamarnya terbuka dan ada seorang anak perempuan yang mengintip, mingyu menoleh ke arah pintu
“ye .. boram ..?”ucap wonwoo
“apa kamu sibuk ..?”tanya boram, wonwoo menggelengkan kepalanya
“waeyo ..?”tanya wonwoo
“aku mau meminta tolong padamu untuk mengerjakan tugasku .. “jawab boram
“uhm .. masuk saja ..”ucap wonwoo tetap tersenyum
Jeon Boram adalah adik perempuan dari wonwoo, yang sekitar berusia 6/7 tahun.
Boram membuka pintu agak lebar dan masuk kedalam kamar wonwoo. Boram mendekat ke arah wonwoo.
“tugas apa yang tidak bisa kamu kerjakan ..?”tanya wonwoo
“tugas matematika ini ..”jawab boram yang sudah berdiri di depan wonwoo dan memberikan buku tugasnya
“wah apa ini ..?”tanya boram seraya memegang kertas gambar, wonwoo menengok ke boram
“apa ini oppa yang menggambarnya ..?”tanya boram seraya menoleh ke wonwoo
“bukan ..”jawab singkat wonwoo
“lalu dari siapa ..?”tanya boram
“entahlah aku juga tidak tau ..”jawab wonwoo
“sudah jangan membahasnya .. “ucap wonwoo lembut seraya mengambil kertas gambarnya itu dan menaruhnya kembali dimeja
“lebih baik aku ajarkan tugas mu ini dulu ..”ucap wonwoo
“apa itu dari fansmu .. ?”tanya boram
“entahlah ..”singkat wonwoo seraya mengangkat bahunya
Wonwoo pun mengajarkan boram mengerjakan tugasnya itu.
Beberapa hari kemudian
[Jumat 18 December 2015]
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam KST, tampak wonwoo sedang duduk di kursi meja belajarnya. Tampaknya dia sedang sangat sibuk belajar.
Tiba-tiba dia berhenti belajar. Dia mengambil box di kolong mejanya dan menaruhnya di atas meja belajarnya. Wonwoo membuka penutup kotak itu dan mengambil sesuatu yang ada di dalam kotak itu, ternyata itu adalah beberapa kertas berisi gambar, dan tidak salah lagi gambar wonwoo.
“siapa sih yang terus ngirimin ini .. “ucapnya pelan seraya berfikir
“kalau yeri tidak mungkin, dia tidak bisa menggambar ..”sambung wonwoo
“lalu siapa lagi yang mengiriminya , setiap hari setiap aku ke ruang musik pasti selalu ada kertas gambar ini atau ada kotak bekal .. “ucap wonwoo
Wonwoo mengambil secarik kertas yang ada di dalam box itu.
“saking bingung dan banyaknya aku jadi menaruhnya di dalam box .. hem “ucapnya
“17 december 2015 aku memperhatikanmu bermain bola dijam istirahat tadi, kau sangat tampan dibanding pria lain. Aku sangat mengagumi mu , tapi aku tidak bisa memberi tahumu siapa aku, dan ini ada gambar saat kamu bermain bola sunbae ckck .. from secret admirer “wonwoo membaca surat itu
“hm aku kenapa jadi begitu penasaran dengan secret admirer ini .. “ucapnya
“padahal aku tidak terlalu perduli dengan secret admirer yang sering mengirimi ku makanan dan hadiah .. “sambung wonwoo
“tapi kenapa sekarang aku begitu penasaran sekali .. apa yang terjadi dengan diriku ini hm .. “ucap wonwoo kemudian terdiam
“sudahlah lebih baik aku tidur sudah malam juga ..”ucap wonwoo membereskan semuanya dan beranjak ke tempat tidurnya. Wonwoo merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya kemudian tertidur.
-To Be Continue-