[Senin 30 November 2015]
Yeri baru saja sampai disekolah, dan dia melihat ada namja yang mengatakan cinta kepada arin. Yeri melihatnya dengan sinis.
“apa sih . kenapa sekarang banyak pria yang mengatakan cinta sama dia .. apa cantiknya dia .. “ucap yeri kesal kemudian berjalan pergi
Yeri menaikki tangga menuju kelasnya, dan tampak dia sangat kesal sekali.
“tak mungkin kan popularitas aku kalah dengan anak itu .. “ucapnya kesal
“arkhh ..”yeri sedikit berteriak kesal
“hey ... “yooa memegang pundak yeri dari belakang, yeri menghentikan langkahnya dan menengok kebelakang
Yeri memasang wajah cemberut.
“bisa kutebak kau sedang unmood ..”ujar yooa asal nebak, yeri tidak menjawab dan menaiki tangga lagi
“ada apa ..?”tanya yooa seraya berjalan beriringan dengan yeri
“kau tau kan murid baru yang dibilang populer disekolah .. “ucap yeri masih tetap berjalan dan menengok ke arah yooa
“iya .. waeyo ..?”tanya yooa
“apa dia membuat masalah denganmu ..?”tanya yooa lagi
“dia tadi pagi di tembak oleh salah satu namja disekolah ..”jawab yeri dengan wajah juteknya
“jinjja ..?”yooa sedikit terkejut
“kenapa kamu terkejut seperti itu ..?”tanya yeri bingung
“ya bagaimana tidak terkejut , beberapa hari lalu saja dia ditembak oleh namja yang ada disekolah .. sepertinya dia banyak ditembak oleh para namja .. “ucap yooa
“sepertinya dia memang menjadi populer dalam waktu singkat ...”sambung yooa
“gak ... aku tidak akan pernah membiarkannya ..”ucap yeri ketus kemudian melangkahkan kaki dengan cepat menuju kelasnya
“yeri-ya ~ tunggu aku ...”teriak yooa kemudian mengejar yeri menuju kelasnya
[Malam hari dirumah arin]
Arin sedang duduk menghadap ke jendela, dia memperhatikan bulan malam itu, bulan yang tampak terang dan cantik sekali.
“apa aku dapat kembali ke wonderland , apa aku akan selamanya dibumi ..”ucapnya pelan
“dimana vernon, kenapa dia tidak menemuiku ...”sambungnya kemudian menghela nafasnya pelan
“lalu sekarang aku harus tetap menjalani keseharianku dibumi ..?”ucapnya pelan kemudian terdiam
Arin menengok ke arah jam , dan jam sudah menujukkan pukul 11 malam KST.
“lebih baik aku tidur ... “ucapnya kemudian berdiri dan berjalan ketempat tidurnya
[Beberapa hari kemudian]
Hari ketiga di bulan desember,dimana bulan yang seharusnya memasuki musim dingin, dan dirasa salju pun akan segera turun.
Arin duduk di dekat jendela dia terdiam, hari itu hari yang sangat sepi sekali disekolah, padahal jam hampir saja menunjukkan pukul 7 pagi KST, tapi beberapa murid sepertinya akan terlambat datang atau bahkan tidak masuk sekolah.
Berjalannya menuju sekolah di pagi hari di minggu pertama musim dingin di seoul, korea selatan, seorang lelaki menutup kepalanya dengan hoodie.
Jeon Wonwoo lelaki yang biasa dipanggil wonwoo tidak terlalu menyukai musim dingin, karena hari akan semakin dingin dengan turunnya salju, bahkan bisa pada minggu tertentu akan terjadi badai salju yang menerpa kota seoul.
Seperti biasa, sekolah masih sangat sepi, wonwoo memutuskan untuk cepat ke kelas menghindari diri dari orang-orang yang membuatnya risih.
Arin yang sedang berada di dekat jendela kelasnya menengok memperhatikan sekeliling lapangan, arin melihat sesosok yang menarik perhatiannya,yup itu adalah wonwoo. Matanya tak pernah lepas menatap wonwoo dari jauh.
Wonwoo menengok kala pundaknya ditepuk, dan dia melepaskan penutup hoodienya dikepala. Dan mereka tampak berbincang dengan cukup akrab. Ya itu adalah wei teman sekelasnya.
Arin masih saja memperhatikkannya. Ketika wonwoo melepas penutup kepalanya, arin seperti mengingat-ngingat sesuatu. Apa aku pernah melihatnya , apa aku pernah bertemu dengannya, apa aku pernah berbincang dengannya pikir arin sambil terus mengingatnya.
Dan tak lama arin teringat bahwa itu adalah pria yang dia tolong sewaktu dihutan.
“jadi aku satu sekolah dengan pria itu ... hmm “ucap arin dalam hati kemudian terdiam
Wonwoo berjalan masuk kedalam gedung sekolah.
“yah .. sudah kuduga .. pagi ini kelas sangat terasa sepi sekali .. “ucap binnie berjalan masuk ke dalam kelasnya, arin menengok ke arah binnie
“musim dingin di minggu pertama hmmm sudah kuduga kelas akan sepi mungkin anak-anak yang lain akan datang terlambat atau bahkan bisa saja mereka sengaja datang terlambat ..”ucap binnie berjalan menghampiri arin
“apa yang sedang kau perhatikan ..?”tanya binnie yang sudah berdiri di samping arin
“aku tidak memperhatikan apa-apa .. “jawab arin menoleh ke binnie, kemudian binnie menengok ke arah lapangan
“lihatlah pagi ini begitu sepi, mungkin saja tidak ada jam pelajaran .. “ucap binnie tersenyum riang
“kalau begitu ayo kita lebih baik ke perpustakaan membaca buku disana . itu lebih baik dari pada harus dikelas .. “sambung binnie
“ayo kita berangkat sekarang ke perpustakaan ..”ucap binnie semangat kemudian menarik tangan arin berjalan mengikutinya
Arin hanya mengikuti binnie yang menarik tangannya.
“tunggu .. tas ku ..”ucap arin yang membuat langkah mereka terhenti
Binnie mengambil tas arin dan memberikannya ke arin, arin mengambil tasnya kemudian memakai tasnya. Dan binnie menarik tangan arin kembali dan mereka pergi meninggalkan kelasnya.
Mereka pun menuju perpustakaan. Disana mereka membaca buku-buku yang ada. Arin hanya membuka sebuah buku, tapi dia masih melamunkan wonwoo. Kemudian arin tersenyum kecil.
Binnie yang ternyata memperhatikan arin dia sedikit bingung dengan sikap arin tersebut.
“ada apa dengannya ..”ucap binnie dalam hati
“kenapa dia senyum-senyum tidak jelas ..”sambung binnie dalam hati
“hey .. “panggil binnie lembut ke arin seraya memegang pergelangan tangan arin
“ah ye ...?”tanya arin sedikitn kaget dan menengok ke arah binnie
“aku sedari tadi memperhatikanmu senyum-senyum sendiri, apa yg terjadi ..?”tanya binnie
“apa kau sedang melamunkan sesuatu ..?”tanya binnie
“ah tidak ada .. “jawab arin pelan
“bohong .. huh “ucap binnie tidak percaya
“bener kok ..”ucap arin
“apa kau sedang jatuh cinta ..?”tembak langsung binnie
“ah tidak ada ..”ucap arin cepat seolah ingin mengelak tapi dari cara menjawabnya saja sudah malu-malu
“ah bohong .. siapa namja yang kau sukai ..?”tanya binnie menggoda seraya menyenggol lengan arin
“ah tidak ada kok ..”ucap arin
“ah sudah jam 11 siang .. aku mau pergi makan siang apa kau mau ikut ..?”arin mengalihkan pembicaraan
“ah kamu mengalihkan pembicaraanku saja ..”ucap binnie menggoda
“sudah ah jangan menggodaku terus aku kan jadi malu ..”ucap arin sedikit malu-malu
“ayo ,.. siapa yang kau sukai ..?”tanya binnie
“nanti kau juga tau ..”ucap arin
“aku mau kekantin dulu ne ..”ucap arin kemudian berdiri dan memakai tas ranselnya
“aku menunggumu dikantin ne ..?”ucap arin kemudian segera meninggalkan binnie sendirian dikantin
Arin keluar tergesa-gesa dari perpustakaan , karena dia malu jika ditanya-tanya terus oleh binnie ...
Arin berjalan menuruni tangga. Dia menghentikan langkahnya, karena dia seperti mendengan suara alunan piano.
“siapa yg bermain piano ..”ucapnya pelan, kemudian berjalan mencari sumber suara
Arin berjalan perlahan, dan tak lama dia menemukan sebuah ruangan musik, dan disana dia melihat seorang namja duduk bermain piano dengan posisi duduk menyamping.
Arin terus memperhatikan guna siapa namja itu. Arin mencari celah untuk dapat melihatnya.
“siapa sih namja itu ..”ucapnya pelan tapi agak sedikit gemas karena dia belum tau siapa namja itu
Tak lama arin terdiam memperhatikan namja itu, Bingo! Arin sudah mengetahui siapa namja itu, yup namja itu adalah jeon wonwoo. Namja yang tadi menarik perhatian arin. No no no bahkan sudah menarik perhatian arin sejak di hutan. Inikah yang dinamakan cinta pada pandangan pertama ...
Arin memperhatikan dengan senyum yang mengembang di bibirnya, arin terpesona dengan permainan piano wonwoo. Nada yang begitu lembut dan indah sekali, beberapa menit arin disana masih memperhatikannya. Wonwoo pun tidak sadar sedang diperhatikan oleh arin.
Tak lama ada yang menepuk pundak arin, arin terkejut dan menengok ke belakang dengan ekspresi yang cukup kaget sekali.
“apa yang sedang kau lakukan disini ..?”tanya binnie
“sssst ... “arin menyuruh binnie mengecilkan suaranya
Binnie menengok ke arah ruangan musik.
“kau sedang memperhatikannya ..”ucap binnie sedikit dengan volume suara yang agak kencang.
Alunan piano berhenti, yup wonwoo berhenti bermain piano. Arin kaget karena wonwoo berhenti bermain piano yang berarti kemungkinan besar wonwoo tau sedang diperhatikan oleh arin.
Wonwoo menengok kebelakang dan melihat sekilas binnie sedang berdiri.
“siapa di depan sana , dan mau apa ..?”tanya wonwoo
“ayo kita pergi dari sini ..”ucap arin panik kemudian menarik tangan binnie pergi dengan cepat
Arin menarik tangan binnie dan segera bergerak agak cepat.
Wonwoo berdiri dan berjalan ke arah pintu ruang musik itu, dan menengok , dan dia mendapati arin dan binnie yang sedang berlari.
“hey .. mau apa kalian ..?”teriak wonwoo bertanya
Arin dan binnie sama sekali tidak menengok, dan tetap berlari.
Wonwoo terdiam sambil terus memperhatikan punggung dari arin dan binnie, wonwoo bingung hanya menggelengkan kepalanya.
Wonwoo kembali masuk kedalam ruang musik dan menutup pintunya lagi.
Arin dan binnie berjalan tergesa-gesa menuruni tangga. Binnie dibelakang yang tangannya masih ditarik oleh arin.
“arin-ah ... berhentilah berjalan .. aku lelah ..”ucap binnie
Arin berhenti melangkah. Dan binnie memperhatikan arin.
“tadi kamu ngapain memperhatikan wonwoo sunbae ..?”tanya binnie langsung
“hah ..? “arin sedikit kaget dan bingung
“waeyo ..?”tanya binnie
“ah tidak ada apa-apa ...”ucap arin sedikit menggaruk tengkuk lehernya
“apa itu namja yang membuatmu tersenyum-senyum sedari tadi ..?”tanya binnie mengintrogasi
“ah bukan kok .. “ucap arin
Arin berjalan terlebih dahulu, binnie curiga karena dia yakin arin pasti ada perasaan dengan wonwoo
“kau menyukainya ..?”tanya binnie, arin menghentikan langkahnya dan menengok, dan binnie menatap seolah bertanya ada apa apa aku salah bertanya
“tidak ..”jawab arin datar kemudian berjalan lagi
“akui saja .. “binnie mengejar arin seraya merangkul pundak arin
“kalian cocok sih ..”ucap binnie
“ah tidak .. aku hanya suka permainan pianonya kok ..”ucap arin
“ah masa ... “goda binnie , mereka keluar dari gerbang sekolah
“benar kok ... “ucap arin mencoba meyakinkan
“lagian suka pun tidak masalah kok .. kalian terlihat cocok ..”ucap binnie
“hanya saja ... “sambung binnie
“hanya saja apa ..?”tanya arin langsung menengok ke arah binnie
“ahay ... ku sudah duga kau suka dengannya ..”ucap binnie
“tidak binnie-ya ~ “ucap arin
“hanya saja kau banyak saingannya ..”ucap binnie
“dia begitu populer, tidak jauh dengan migyu ...”sambung binnie
“ah sudahlah aku juga tidak ada perasaan apapun dengannya ..”ucap arin
“hm baiklah ..”ucap binnie
Arin berjalan sambil memegangi tali tas ranselnya sambil menundukkan kepalanya. Dia berjalan dengan sedikit tidak bersemangat.
Jalanan tidak terlalu ramai, arin berjalan ke arah rumahnya.
Arin menariki undakkan, sesampainya di depan pintu rumahnya, dia membuka pintu itu kemudian masuk kedalam rumahnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 9 Malam KST , arin sudah menyelesaikan makan malamnya dan memilih kembali ke kamarnya.
Arin duduk di kursi meja belajarnya, sejenak dia melamunkan kejadian tadi siang, saat dia melihat wonwoo bermain piano. Arin tersenyum-senyum sendiri.
Tak lama dia tersadar sedang melamunkan wonwoo.
“apa sih arin kamu melamunkan dia ..”arin berbicara kepada dirinya sendiri
“seharusnya kamu sadar kamu hanya murid baru dan pasti dia anak populer di sekolah ..”sambung arin
Arin kemudian mengambil selembar kertas dan pensil. Dan ternyata dia mulai menggambar .
Semalaman suntuk dia menggambar, dan ternyata dia menggambar wonwoo.
[Jumat 4 December 2015]
Arin berjalan dari arah dapur membawa sepiring makaroni cheese untuk sarapan, arin membawanya keruang makan.
Arin duduk disalah satu kursi dan menaruh sepiring makaroni cheese di atas meja makan, meja makan yang tidak terlalu besar.
Arin mengambil garpu dan mulai mengambil makaroni dan memakannya.
Beberapa menit kemudian makaroni itu hampir habis. Arin mengeluarkan dompet yang ada di dalam tasnya.
“uangku hampir habis , kalau meminta dengannya lagi aku merasa tidak enak ..”ucap arin
“sepertinya aku harus mencari pekerjaan ..”sambung arin kemudian terdiam
“tapi pekerjaan apa ,.. aku tidak memiliki keahlian bekerja .. “ucapnya
“tapi kalau tidak bekerja aku mau makan dan jajan darimana .. “ucap arin pelan seraya berfikir
“sudahlah .. akan ku fikirkan nanti lagi ..”ucap arin kemudian menghabiskan sarapannya
Ketika sarapan habis arin segera berangkat kesekolah tanpa menaruh piring kotor ke dapur.
Arin segera memakai tas ranselnya dan berjalan keluar dari rumah.
Sesampainya disekolah, sekolah memang tidak terlalu ramai , tapi berbeda dari yang kemarin. Arin melangkahkan kaki menuju gedung sekolah sambil menundukkan kepalanya. Arin mendongakkan kepalanya dan memandang lurus dan dia terdiam dan sedikit terkejut.
‘Apa yang arin lihat sampai sekaget itu ..?’
-To Be Continue-