*Previous Chapter*
[Di Dalam Ruang Musik]
Saat baru melangkahkan kaki tiba-tiba pintu terbuka lebar, arin pun kaget dan membelalakkan matanya.
Sepertinya seseorang sedang berdiri di depan pintu memperhatikan apa yang arin perbuat. Arin tidak berani menengok kebelakang. Tapi dia penasaran siapa yang datang, dan terdengar seperti orang batuk.
Arin perlahan membalikkan badannya, saat melihat siapa yang datang dia hanya bisa terdiam cengo dengan mulut yang menganga sedikit dan dia membulatkan matanya karena terkejut melihat siapa yang datang.
“apa yang kau lakukan disini ..?”suara yeoja yang terdengar dan betapa terkejutnya ternyata itu adalah yeri
Yeri berjalan perlahan menghampiri arin.
“kamu siapa dan mau apa kesini huh ..?”tanya yeri seperti mengintrogasi pencuri, mata yeri tertuju pada sesuatu yang dibawa arin
“apa itu ... ?”tanya yeri seraya melipat kedua tangannya didada dan terus memperhatikan amplop coklat itu
“sini aku lihat ... “ucap yeri ingin merebut, tapi arin tidak memberikannya
“tidak... “ucap arin ragu-ragu dan sedikit panik
“ini bukan apa-apa kok ... “sambung arin
“tidak .. aku tidak percaya ... sini berikan ..”ucap yeri yang akhirnya berhasil merebut amplop itu
Yeri membuka amplop itu dan sambil mencoba menghalangi arin yang mw merebut kertasnya itu.
Yeri sangat kaget saat melihat isi amplop itu.
Yeri menatap tidak suka ke arin.
“jadi kamu yang mengirimi gambar-gambar ini ke wonwoo ..?”tanya yeri mengencangkan volume suaranya dan tampak kesal sekali.
Arin terdiam, dia bingung mau bicara apa lagi.
“berani-beraninya kamu mengirmi wonwoo hadiah gambar murahan ini hah ..?”yeri tampak kesal sekali
“dasar kau yeoja genit ...”yeri ingin menampar arin tapi tangannya ditahan oleh seorang namja, yeri dan arin sama-sama menengok ke orang itu.
Dan mereka berdua cukup kaget saat melihat orang tersebut.
Ternyata orang itu adalah wonwoo.
“yeri .. kau tidak pantas marah-marah tidak jelas kepadanya .. “ucap wonwoo menatap yeri dengan tatapan tanpa ekspresi
“dan kau ..”ucap wonwoo menatap arin
“sekarang kau ikut denganku ..”sambung wonwoo melepas pegangan tangan diyeri dan menarik tangan arin keluar dari ruangan itu
Wonwo dan arin keluar dari ruang musik, dan mereka menuju suatu tempat. Saat mereka jalan berdua , banyak murid lain yang memperhatikan mereka.
Apa yang dilakukan mereka, kenapa yeoja itu ditarik wonwoo, pikir setiap orang yang melihat mereka berdua.
Ternyata mereka berdua menuju taman belakang dari sekolah, taman yang sepi dan tidak terlalu banyak orang disana.
Arin tidak berani memandang wonwoo, arin hanya terdiam memandangi pepohonan.
“jadi benar selama ini kamu yang memberiku hadiah gambar itu ..?”tanya wonwoo, arin masih terdiam tidak mau menjawab
“kalau orang bertanya itu dijawab .. jangan didiemin aja .. “sambung wonwoo yang jadi sebal karena arin tidak menjawab.
Arin malah menundukkan kepalanya.
“tolong aku bertanya .. “ucap wonwoo
“dan kalau lagi bicara itu lihat orang yang sedang diajak ngobrol... “sambung wonwoo
Arin perlahan mendongakkan kepalanya dan melihat ke wonwoo
“i..iya ... “arin menjawab dengan terbata-bata
“aku yang mengiriminya .. mian ..”ucap pelan arin
“sudah kuduga .. aku sudah mengetahuinya sejak beberapa hari ini, aku melihatnya dari cctv sekolah .. “ucap wonwo, arin sangat kaget dan dia langsung menengok ke arah wonwoo
“benarkah ..?”tanya arin yang masih terkejut
“iya ,, tadi aku hanya memastikan, dan benar saja itu kamu ..”ucap wonwoo
“maafkan aku, aku tidak ada maksud untuk ...”
“sudah jangan dibahas lagi ,,”potong cepat wonwoo
“aku tidak mau hal ini terulang lagi ..”ucap wonwoo
“apa maksudmu ..?”tanya arin
“maksudku adalah .. kamu jangan pernah mengirimi aku apa-apa lagi termasuk gambar-gambar itu ..”ucap wonwoo
“gambarmu bagus- bagus, daripada kamu harus capek menggambar untukku lebih baik kamu gambar yg lebih berguna ..”sambung wonwoo
“dan aku tidak mau ada gosip yang aneh-aneh .. “ucap wonwoo
“ye .. sekali lagi maafkan aku ..”ucap arin kemudian menundukkan kepalanya
“aku berjanji tidak akan melakukannya lagi ... “ucap arin
“bagus kalau gitu .. dan jangan pernah berharap aku akan membalas rasa sukamu padaku ..”ucap wonwoo dengan tatapan ekspresi dingin andalannya itu.
Arin hanya menganggukkan kepalanya, wonwoo pun membalikkan badannya dan berjalan pergi.
Arin perlahan mendongakkan kepalanya dan memperhatikan wonwoo yang berjalan pergi. Arin menghela nafasnya pelan.
“aku juga tidak perduli kamu mau membalasnya atau tidak .. “ucap arin kemudian berjalan pergi
Wonwoo berpas-pasan dengan yeri di depan ruang musik.
“bagaimana ..?”tanya yeri
“bagaimana apanya ..?”tanya balik wonwoo
“benar dia yang selalu mengirimu gambar-gambar itu ..?”tanya yeri perlahan
“itu bukan urusanmu, semuanya sudah selesai ..”jawab wonwoo
“jangan ganggu dia .. “ucap wonwoo, yeri terkejut dengan ucapan wonwoo, yeri menatap wonwo dengan serius
“kenapa ..? apa ada yang salah dengan ucapanku ..?”tanya wonwoo, yeri menggelengkan kepalanya
“kamu tidak ada urusannya dengan masalah ini ..”sambung wonwoo
“jadi jangan ganggu dia dan jangan ganggu aku lagi ..”ucap wonwoo kemudian masuk ke dalam ruang musik tanpa menunggu jawaban dari yeri
Yeri terdiam dan dia sangat kesal, karena selalu saja di cuekkin wonwoo, karena kesal yeri pergi dari sana dan mencari kedua temannya.
Yeri akhirnya menemukan kedua temannya yang sedang mengobrol. Yeri mendorong kedua temannya dan duduk ditengah-tengah antara yooa dan jiho.
“ada apa ..?”tanya yooa
“sepertinya kamu ada masalah ..”sambung yooa
“aku sudah tau siapa yang sering mengirimi wonwoo gambar ..”ucap yeri
“apaaa ..”teriak yooa dan jiho karena shock
“siapa .. siapa orangnya ..?”tanya jiho semangat sekali
“aku tidak kenal dengan anaknya ..”jawab yeri
“yang jelas dia junior kita .. “ucap yeri seraya melipat kedua tangannya di dada
“bagus dong kalau sudah tau, lebih baik sekarang kamu memberi tau wonwoo ..”ucap yooa
“itu masalahnya ..”ucap yeri
“masalah apa ..?”tanya yooa
“disana juga ada wonwoo, dan saat aku mau menampar pipi yeoja itu wonwoo ada disana ..”ucap yeri
“lalu ..?”tanya jiho
“sepertinya wonwoo marah denganku ..”jawab yeri
“lalu .. lalu .. ?”tanya jiho lagi
“wonwo bilang aku jangan mengganggu dia ..”jawab yeri
“apa maksud wonwoo kamu jangan mengganggu dia ...?”tanya yooa
“berhenti bertanya aku juga tidak tau ..”omel yeri ke yooa
“aku hanya bertanya , jangan marah seperti itu ..”ucap yooa merasa bersalah
“kau bawel ..”bentak yeri kesal
“aku tidak tau sekarang harus apa ..”ucap yeri kemudian mengacak2 rambutnya sendiri
“aku seperti hilang akal, tidak tau mau berbuat apa ..”sambung yeri seperti hampir frustasi tidak tau mau melakukan apa
“bagaimana kalau wonwoo juga suka dengan yeoja itu ..?”tanya yooa yang membuat yeri semakin kesal dan was-was sekali
“tidak ... “ucap yeri sangat serius
“aku tidak akan pernah membiarkannya ..”sambung yeri
“aku akan mencari segala cara untuk wonwoo tidak jatuh cinta kepada siapapun kecuali denganku ..”ucap yeri
“bagaimana caranya ..?”tanya yooa
“hmmm .... “yeri bergumam
“akan ku fikirkan .. “sambung yeri
“kalian awas yeoja itu ..”ucap yeri
“aku saja tidak tau yeojanya yang mana ..”ucap yooa
“itu dia yang waktu itu banyak ditembak namja disekolah kita .. “ucap yeri seraya menengok kedua temannya secara bergantian
“oooh dia ... “ucap jiho
“iya aku ingat ... “sambung jiho
“awas gerak gerik dia, kalau ada yang mencurigakan lapor denganku ..”ucap yeri
“yes pasti .. “ucap yooa
“kami akan mengawasi yeoja itu ... “sambung yooa
“bagus kalau begitu ... “ucap yeri
[8 Januari 2016]
Arin sedang berjalan diparkiran sendirian, dengan raut wajah yang seperti tidak bersemangat sekali.
“hay arina ~ ... “panggil suara namja, arin menoleh dan ternyata itu adalah mingyu
“hay ..”sapa arin yang tidak terlalu bersemangat
Arin kembali memandang lurus kedepan.
“beberapa hari ini aku lihat kamu seperti tidak bersemangat ... “ucap mingyu
“ada apa ..?”tanya mingyu
“tidak ada apa-apa kok.. “jawab arin
“aku hanya kelelahan saja , jadi tidak bersemangat saja ..”sambung arin
“ayo dong semangat jangan seperti ini ... “ucap mingyu
“dan jangan memikirkan tentang beredarnya kalau kamu memberikan gambar ke wonwoo sunbae .. “ucap mingyu
“semua akan kembali normal .. “sambung mingyu
“aku hanya tidak enak dengan yang lain ..”ucap arin menoleh ke mingyu
“tidak enak kenapa ..hm ?”tanya mingyu
“pft .. aku tidak enak karena ... jadi banyak yeoja yang tidak suka denganku menjadi secret admirer dari wonwo sunbae .. “jawab arin
“sudah jangan kau perdulikan lagi .. “ucap mingyu seraya merangkul pundak arin
“lebih baik sekarang kita pergi makan sesuatu .. “ajak mingyu
“pasti jam masuk kerjamu masih lama ..”ucap mingyu
“iya sih ..”ucap arin
“yasudah ayo kita jalan sekarang .. “ucap mingyu kemudian memegang tangan arin dan mengajak arin pergi dengan motornya .
[Senin 11 Januari 2015]
Arin baru saja keluar dari kelasnya, dia keluar sendirian saja tidak ditemani binnie atau mingyu, mingyu dan arin memang sudah beberapa hari ini terlihat lengket selalu bersama-sama entah itu kekantin atau pulang sekolah.
Mingyu keluar kelas, tapi arin sudah tidak terlihat.
“apa yang kamu cari ..?”tanya woozi
“aku mencari arin ..”jawab mingyu yang matanya berkeliaran mencari arin
“cie .. nyariin dia ..”goda DK
Mereka bertiga berjalan untuk pulang.
“ingat perjanjian taruhan itu ... “ucap woozi
“mungkin waktumu tinggal beberapa hari lagi ... “sambung woozi
“yak .. sudahlah jangan membahas soal taruhan itu dulu ..”ucap mingyu
“jangan bilang kamu mulai menyukainya ..?”goda DK seraya menyenggol lengan kiri mingyu
“ah tentu tidak.. dia bukan seleraku .. “ucap mingyu mengelak
“ah yang benar ..?”tanya woozi dengan nada bicara menggoda
“iya aku benar benar serius... “ucap mingyu meyakinkan
“aku mencari dia dan mendekatinya kan hanya sebatas taruhan .. jadi kalian jangan mikir yang aneh-aneh ..”sambung mingyu
“apalagi memikirkan aku akan suka dengan dia ..”ucap mingyu
“dia sama sekali bukan typeku ..”mingyu berucap seperti meremehkan.
Mereka bertiga berjalan terus, dan saat mereka menjauh ternyata wonwoo menguping pembicaraan mereka. Wonwoo sedang berdiri di dekat tembok, dan mereka bertiga tidak menyadarinya.
Wonwoo mengetahuinya, tapi dia hanya bersikap cuek tidak perduli, dia berjalan pergi.
[Di Perpustakaan]
Tampak perpustakaan saat itu sangat sepi, mungkin hanya arin dan 2 penjaga perpus yang sedang sibuk bermain game di komputer, arin tampak sibuk mengerjakan sesuatu.
Tak lama arin beranjak berdiri , dan berjalan menuju buku-buku.
Arin melihat-lihat buku, dia mencari buku untuk mengerjakan tugas,arin sampai jongkok dia tetap tidak menemukan buku yang dia mau.
Sekitar 10 menit arin muter-muter mencari buku yang dicari tapi tidak ketemu, arin mendongakkan kepalanya, dan sepertinya dia menemukan yang dia mau. Arin berusaha jingjit, tapi dia tidak bisa meraih buku itu. Karena posisi buku itu sangat tinggi.
Arin mendorong sebuah bangku, ketika posisinya sudah pas dia naik ke atas bangku itu. Dan berusaha mengambil buku.
Tiba-tiba bangku yang dia naiki seperti goyang, dan dia hampir kehilangan keseimbangan. Tiba-tiba ada yang memegang tangannya, arin terkejut dia hampir saja terjatuh.
Arin menoleh ke samping kirinya, ada seorang namja yang memegangi tangannya, agar tidak hilang keseimbangan.
Arin terkejut saat melihat namja itu.
-To Be Continue-
‘Siapakah namja itu ..?’