-Chap 6-Day 6-
Sejak jam pertama, tak ada satupun pelajaran yang masuk keotak Baekhyun. Namja ini benar" hampir depresi hanya karena namja lain. Ketika pelajaran telah usai, Baekhyun keluar kelas dengan tatapan kosong. "Baekhyun!" Salah satu temannya menepuk bahu Baekhyun. "Ne?" Ia menghadap kebelakang. "Kau jadi ikut audisi besok?", Baekhyun baru ingat kalau audisinya besok. Terakhir kali ia latihan itu kemarin, itu juga di mobil bareng Sehun. "Ah.. Ikut kok. Bisa jadi" aku sedikit ragu memang. "Baiklah! Kita ketemuan disana, ne!" Lalu ia meninggalkan Baekhyun. "Huft!" Baru saja berjalan beberapa langkah. Ia tersentak. Jika audisi itu besok.. Chanyeol.. Air matanya hampir keluar. Ia berusaha untuk menahannya lalu segera berlari keluar dari sekolah. "Aku harus kemana?" Baekhyun bergumam. "Setidaknya aku harus menemui Chanyeol.. "
_XOXO_
"Chanyeol belum bisa ditemui. Kondisinya makin memburuk." Ucap Park ahjumma. Matanya terlihat sangat bengkak karena menangis. Disebelahnya terlihat Park ahjussi yang mukanya terlihat depresi. "Kita hanya bisa melihatnya dari jendela." Lanjut Park ahjumma. Aku mendekati jendela ruang rawat Chanyeol. Selang infus dipasang dibeberapa tempat. Sejujurnya, Baekhyun sudah tidak kuat lagi tapi ia tidak mau terlihat lemah. Ia namja dan ia baru mengenal Chanyeol kurang dari 7 hari. Untuk apa ia ikut menangis didepan kedua orangtua Chanyeol?
Baekhyun memegang jendela didepannya. "Chanyeol-ssi.. Neorul bogoshippeoyo" gumamnya. Bogoshippeo? Bahkan Chanyeol sedang ada didepannya sekarang. Baekhyun mengusap matanya lalu menghela nafas. Ia menatap lock screen nya, Chanyeol. Ia sempat berfoto & mengambil foto dengan Chanyeol beberapa hari lalu. "My Love, saranghaeyo saranghaeyo, geudae deudgo ittnyayo.. My Love, ij-ji marayo. Jiuji marayo, uri-i sarangeul" entah mengapa Baekhyun ingin sekali menyanyikan lagu itu. 'Apakah kau mendengarnya, Chanyeol-ssi?' Batinnya. "Uhm.. Ahjumma & ahjussi Park, aku izin pulang dulu ne.. Annyeong" Baekhyun berjalan keluar dari rumah sakit. Untuk kali ini, ia ingin langsung pulang kerumah saja
.
.
.
“Kenpa mukamu murung seperti itu, Baek?” halmeoni Baekhyun berjalan medekati Baekhyun, “halmeoni, apakah penyakit anthrax itu mematikan?”, “bisa saja.. jika terlmbat bisa sma hewan itu mati”, “masalahnya, yang mengidap penyakit ini bukan hewan melainkan manusia” Baekhyun menunduk, ia masih teringat keadaan Chanyeol tadi. “eh? Kok bisa?”, “katanya ia terkena gigitan hewan yang berpenyakit anthrax jadinya dia ketularan”, “memang siapa dia?” halmeoni Baek mulai penasaran, “Chanyeol. Park Chanyeol.” Halmeoni Baekhyun sedikit kaget, “dia? Teman barumu itu kan?”, “ne.. waeyo?”, “ah.. gwenchana. Sekarang kau istirahat saja. Besok kau jadi kan?” halmeoninya tersenyum lembut, “ne! Sampai ketemu besok!” Lalu Baekhyun berjalan kekamarnya.
Baekhyun memandang lock screen-nya lagi. Baekhyun tidak sanggup membayangnya jika tidah bisa bertemu dengan namja ini lagi. Mungkin ini cukup gila, menyukai ‘namja’ padahal baru bertemu kurang dari 7 hari bahkan Baekhyun masih ingat dengan jelas perasaan nyaman yang ia rasakan saat pertama kali bertemu dengan seorang Park Chanyeol. Tiba” handphone Baekhyun bergetar menandakan ada pesan masuk.
Sehuna
Bisakah kita bertemu besok dirumah sakit? Untuk terakhir kalinya mungin? Ya aku harap tidak begitu, tapi.. Aku harap kau datang! Chanyeol hyung pasti juga menunggumu besok. Percaya padaku
Lalu Baekhyun bimbang. Jika besok ia ke rumah sakit, maka ia akan meinggalkan kesempatan emas itu , jika ia lebih memilih ikut audisi.. Ia juga tidak tega melihat Chanyeol. Baekhyun menutup matanya, mencoba untuk mengikuti hati nuraninya tapi tetap saja ia merasa bersalah dan gelisah. Baekhyun terduduk didepan meja belajarnya, menunduk kebawah. “Keduanya. Penting.” Gumamnya. Raut mukanya yang sedikit suram berumah menjadi merah. Ia menangis lagi. Ia pernah berpikir sebelumnya jika namja yang menangis adalah namja yang lemah dan tidak bisa menyelesaikan masalah dan pada akhirnya Baekhyun termakan ucapannya sendiri. Ia menjadi lebih sering menangis akhir” ini. “Annyeong nae sarang nae sojunghan sarama haetsal cheoreom tteugeob geman nal anajun geudaeyeo du nun gadeughi neol bomyeo annyeong jogeum deo neol bomyeo annyeong” Baekhyun seperti menyanyikan sebuah lagu. Mungkin lagu itu sangat cocok untuknya saat ini. Matanya kembali berair, ia tak kuat lagi sepertinya. Enggan membuang waktu, ia segera masuk kedalam kamar mandi, berganti pakaian , beroa agar semuanya akan baik baik saja lalu tidur. Setiap orang berhak bermimpi, jadi apa salahnya jika seorang Byun Baekhyun berharap temannya akan mendapat kesembuhan di esok pagi?
-TBC-
____________________________________________________________________
Tidak selama yang dibayangkan.. Tapi jadinya ya gini.. Pendek ya? Hehe '-'V entar diusahain Day 7 & Epiloge nya rada panjangan. Minimal 1000 words._. Sistem kebut semalam doh XD kalo banyak typo mian ne XD We Are One!