-Chap 4-Day 4-
Ulangan sejarah. Baekhyun mengerjakannya dengan cukup lancar. Jika biasanya ia harus berpikir beberapa kali untuk menentukan jawaban yang benar, kali ini ia yakin. Efek Chanyeol mungkin /?. Baekhyun memastikan semua jawaban telah terisi dan mengumpulkannya kepada songsaenim di meja guru, "biasanya kau adalah siswa terakhir yang mengumpulkan ulangan" songsaenimnya tampak heran, "hehe! Move on mungkin. Sekali" bukan yang terakhir tidak akan menjadi masalah" Baekhyun berjalan kembali ke tempat duduknya. Pikirannya melayang /? Kearah Chanyeol 'lagi'. Ia sudah berusaha untuk menganggap Chanyeol hanya sebagai teman, tapi perasaannya menolak. "Oh ya! Sehun! Aku telah janji dengannya!" Batin Baekhyun. Bel pulang berbunyi, semua siswa berhamburan keluar dari dalam kelas tak terkecuali Baekhyun. Kini, ia sibuk dengan ponsel ditangan kanannya dan sebuah kertas ditangan kirinya. Ia mengetik nomer telfon Sehun dan menelfon namja tersebut. "Yeobseo" Sehun mengucapkan sebuah salam, "Yeobseo Sehun-ssi! Ya! Ini Baekhyun! Kalau hari ini aku pergi berkunjung kerumah mu, bisa tidak?" Baekhyun berharap Sehun akan mengatakan ya. "Arra! Tapi setelah itu bagaimana kalo kita pergi ke rumah sakit? Menjenguk Chanyeol?" Ajak Sehun, "pasti!! Itu sudah menjadi schedule harian!" Baekhyun terpekik kemudian tertawa. "Cie jadi deket cie.. ㅋㅋㅋ" Sehun mengolok"an Baekhyun dan membuat namja imut itu membentuk sebuah pout. "Gagitu.. Tapi.. Aku merasa nyaman dengannya! Jujur saja.. Dan asal kau tau, aku dengan mudahnya mengerjakan soal sejarah dan kemarin Chanyeol mengajariku! Kyaa!!" Suara Baekhyun menjadi lebih tenor dari biasanya. "Well.. Sepertinya sangat senang.. Jangan bilang kalau kau menyukai Park Chanyeol?!" Sehun sedikit berteriak. Baekhyun terdiam. Apa yang Sehun katakan ada benarnya juga, tetapi ia tetap tidak mau menerima kenyataan tersebut. Ia masih ingin menjadi seorang namja yang normal. Menyukai yeoja & mempunyai keturunan dari rahim yeoja yang menjadi istrinya nanti. "Hoy! Kenapa diem? Yang aku bicarakan benar? Oh my god, Baekhyun-ssi!!" Sehun terdengar panik sekarang, "ah tidak!! Aku masih ingin normal!" Baekhyun menyangkal, membohongi perasaannya sendiri. "Jinjja? Awas aja jika kau menyukai Chanyeol hyung!", "waeyo? Kau menyukainya?" Perasaannya sedikit aneh, rasa yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. "Tentu saja tidak! Masih ada yeoja yang lebih cantik dari namja seperti Chanyeol! Dan mau jadi apa aku jika menyukai seorang namja? Aku tak ingin mengecewakan orang tuaku!" Sehun berbalik mengelak. Baekhyun terdiam lagi, yang Sehun katakan memang benar. "Hey!" Sehun membuyarkan lamunan Baekhyun lagi, "arraseo! Aku akan segera kerumahmu! Tunggu aku ne! Annyeong" Baekhyun segera menghentikan panggilannya dengan Sehun. Ya, Baekhyun tidak ingin mengecewakan orang tuanya yang sudah tenang dialam sana dan neneknya. Tapi, ia tidak bisa membohongi perasaannya jika ia menyukai seorang namja. Sedikit menyukai sorang namja. Tidak ingin membuang waktu, Baekhyun segera keluar dari sekolah dan berjalan ke halte menuju rumah Sehun. "Aku yakin disini!" Baekhyun memencet bel didekat gerbang rumah Sehun. "Annyeonghasimnika!" Baekhyun mengucapkan salam dan akhirnya gerbang terbuka dan menampakan seorang satpam. "Permisi ahjussi, bisa aku bertemu dengan Sehun? Aku temannya." Baekhyun berbicara seseopan mungkin. "Oh, teman Sehun. Silahkan masuk!" Satpam tersebut mengizinkan Baekhyun untuk masuk, "Silahkan masuk". Baekhyun masuk kedalam rumah Sehun. Rumah yang cukup besar. Baekhyun disambut dengan seorang ahjumma dan mempersilahkan Baekhyun untuk duduk dan dia memanggilkan Sehun. Tak lama, Sehun keluar dari kamarnya dengan kaos tapi sangat cocok dibadannya. Sehun memang sosok orang yang hampir sempurna, selain Chanyeol (bagi Baekhyun). "Ya, Sehun-ssi! Bogoshippeo!" Baekhyun memeluk Sehun, "ya! Nado bogoshippeoyo, Baekhyun-ssi! Bagaimana kabarmu? Dan bagaimana dengan kabar Chanyeol?", "seperti yang kau lihat, biasa saja. Chanyeol.. Ya begitulah. Ia tetap tersenyum seperti biasa. Tapi dia sakit apa sebenarnya?" Tanya Baekhyun. Sehun terdiam, seperti menyembunyikan sesuatu. "Uhm.. Oh ya! Kau mau minum? Tunggu sebentar! Ham ahjumma, bisa berikan dia minuman yang ada di freezer? Yang baru dibeli eomma kemarin." Sehun meminta kepada seorang wanita yang ia panggil 'ham ahjumma'. Sehun seperti menyembunyikan tentang penyakit yang diderita Chanyeol kepada Baekhyun. "baik." Ahjumma tersebut segera pergi dan dapur kemudian kembali dengan segelas syrup berwarna jingga yang Baekhyun yakini kalau tidak rasa jeruk, rasa mangga. Baekhyun menyerutup jus itu sedikit, rasanya tidak buruk dan ia yakin jika yang ia minum adalah jus mangga. "Jadi.. Kapan kita pergi kerumah sakit?" Tanya Sehun, "sekarang? Ayo!" Baekhyun segera bangkit dari duduknya kemudian menghabiskan jus mangganya. "Kau semnagah sekali." Sehun membentuk sebuah smirk kemudian berjalan masuk kedalam kamar. Beberapa lama kemudian, Sehun keluar dengan baju yang berbeda tetapi tetap cocok dengannya. Rambutnya yang dicat warna blonde itu tambah memberikan kesan bahwa ia adalah seorang character dalam komik manga Jepang. Ditangan Sehun sudah ada sebuah kunci. "Kajja!" Sehun berjalan keluar rumah dan Baekhyun mengikuti dibelakangnya. "Eh? Sehun-a, kau yakin akan pergi sendiri?" Tanya salah satu ahjussi diluar rumah. "Aku tak apa"! Lagipula aku tidak sendirian! Kali ini saja.. Juseyo." Sehun meminta, "arraseo Sehun-a". Sehun membuka & masuk kedalam mobilnya. "Baekhyun-ssi! Kau duduk didepan" ucap Sehun ketika tau Baekhyun sedang membuka pintu mobil tengah. "Huft! Arraseo!" Baekhyun masuk kedalam mobil kemudian duduk disamping Sehun. Mobil dinyalakan, kemudian mereka langsung pergi menuju rumah sakit. "Kau kelas berapa?" Tanya Baekhyun, "9" Sehun menjawab dengan santainya. "MWOYA?! LALU KENAPA KAU MENYETIR SENDIRI, BABO!" Baekhyun terlihat panik karena ia yakin jika tak mungkin anak kelas 9 sudah mempunyai SIM. "Woles.. Bagaimana denganmu? Kelas 7?" Tanya Sehun, "ya! Aku kelas 11!!" Baekhyun mengelak, "Jinjja? Mukamu tak meyakinkan!" Sehun tertawa, "yang pasti aku sudah bisa mendapatkan SIM. Sayangnya aku belum bisa mengendarai mobil.." Jawab Baekhyun polos /?, "payah lo! :p" Sehun mehrong. "Aku hyung mu! Bisakah kau lebih sopan?!" Baekhyun sedikit berteriak, "ne HYUNG" Sehun menjawab dengan sedikit penekanan pada kata" 'hyung', "good". Baekhyun teringat jika beberapa hari lagi akan diadakan audisi dan ia belum mempersiapkan diri. Terakhir kali ia bernyanyi saat dirumah sakit, itu juga karena diminta. Jika ia lulus audisi, mungkin ia bisa membanggakan halmeoninya & eomma appanya. Tapi ia akan meninggalkan halmeoninya.. Tunggu! Masih ada Kim ahjumma kan? Waktu itu ia menawarkan untuk tinggal dirumahnya.. Ah urusan itu nanti saja So now I come to you, with open arms Nothing to hide, believe what I say So here I am, with open arms Hopin' you'll see what your love means to me Open arms "Suaramu keren, hyung. Kali ini aku tidak bercanda" Ucap Sehun sesekali melirik Baekhyun, "ah jinjja? Gamsa!" Baekhyun membentuk sebuah eyesmile. Mereka sampai di rumah sakit, menaiki lift dan masuk ke kamar Chanyeol. Kamar 127. Plat 'Baby's Breath'. "Chanyeol hyung!" Sehun masuk kekamar Chanyeol sambil merentangkan tangannya, "hai, Yeol!" Baekhyun membentuk senyuman. "Ya!! Sehun-ah! Bogoshipda! Baekhyun-ssi! Bagaimana ulangan sejarah mu? Haha!" Chanyeol ikut merentangkan tangannya, "berkat kau aku bisa mengerjakannya dengan lancar! Jeongmal gomawoyo!" Baekhyun membentuk sebuah senyuman lembut, "yay! Aku turut senang Baek! Kau bagaimana Hun? UN mu? 2 bulan lagi kan?" Chanyeol mengalihkan pembicaraannya kepada Sehun, "gue belom masuk sekolah woy.." Yeah, Sehun tetaplah Sehun. "Jan songong lu!" Jawab Chanyeol sambil menoyor /? Kepala Sehun, "ey! Appo! ><" Sehun memegang kepalanya, "biarin! :P" Jawab Chanyeol sambil membentuk mehrong. "Kau harus mendapat nilai yang bagus! Aku tidak mau tau! Memangnya, kau mau masuk sekolah mana?" Chanyeol mendadak kepo, "SOPA!!" Sehun menjawab dengan semangat. "Itu semua terserah padamu Sehun-ssi. Aku tidak punya wewenang untuk melarangmu.." Chanyeol mengangkat tangannya, "yah! That's right!" Jawab Sehun sambil membentuk thumb up /? "Lalu, sekarang apa?" Baekhyun bertanya kepada 2 namja yang ada didepannya. "Kau dance, kau bernyanyi, aku bermain gitar. Juseyo.." Chanyeol meminta, ia juga membentuk puppy eyes yang membuat Baekhyun speechless dan Sehun membuat pokerface. "Arraseo.. Memangnya lagu apa yang enak buat dance terus instrument nya pake gitar?" Tanya Sehun innocent, "tunggu.. Lagu dari SHINee sunbae yang.. Hello? Kau bisa membuatnya menjadi acoustic tidak?" Baekhyun melirik Chanyeol. Chanyeol memetik gitarnya, "ya.. Mungkin" Chanyeol menjawab, "arraseo!" Chanyeol memainkan gitarnya, Baekhyun bernyanyi dengan santainya, dan Sehun menari dengan luesnya. Hello, Hello Narumdaero yongkirul naesseoyo Hello, Hello Jamsi yaeginhallaeyo Hello, Hello Naega jom seotuljin mollado Who knows eojjeom urin Jal dwiljido molla "Daebak!" Chanyeol berteriak sambil mengangkat kedua ibu jarinya, "kau terlalu melebih" kan! Tapi kau juga keren Yeol.." Baekhyun tersenyum, "bagaimana dengan aku, hyung?" Sehun menepuk pundak Baekhyun. "Kau juga bagus Hun.. Tapi aku lebih memilih untuk nge stan orang yang satu ini" Baekhyun menunjuk Chanyeol, "haha! Aku pemenangnya!" Chanyeol mengangkat tangannya, "sejak kapan ada perlombaan-_-" Sehun membentuk pokerface, "sejak aku berkata jika aku pemenangnya. Tidak ada kata protes!". Baekhyun tersenyum melihat kelakuan kedua teman barunya ini, tapi ia tetap penasaran, Chanyeol mengidap penyakit apa?
TBC
