Terdengar grasak-grusuk di dapur begitu memecah rasa penasaranku . Kuhelah nafasku sambil menggeliat kecil , menyingkap selimut hitam dari badanku dan kembali merapikannya saat kedua kakiku sukses mendarat di lantai kamar yang cukup dingin. Aku lupa menggunakan kaos kakiku lagi malam ini. Jika suho oppa tahu akan hal ini, ia akan berkata 'apa yang tak kau lupakan didunia ini? Seandainya kepalamu lepas-pasang , kau pasti akan lupa membawanya' tidak lupa sambil menyunggingkan bibirnya mengejekku .
Akupun segera berlari menuju meja rias putih didepanku dan membuka lacinya untuk mengambil kaos kaki berwarna kuning cerah. Terlintas perasaan lega , aku tak akan kedinginan lagi .
Tujuan dari bangun pagiku ini adalah menuju dapur yang terdengar sedikit riuh tadi. Ku tarik sweeter coklat tua ku di gantungan yang berdiri di samping lemari , dan berjalan keluar kamar.
Terlihat sosok tinggi dengan badan berisi membelakangiku menghadap kearah oven. Dengan celana training abu-abunya dan juga kaos hitam tipis yang sedang ia kenakan , suho oppa terlihat tampan meskipun dari belakang. Apa yang ia lakukan?
"I geo boeya?" Seruku tiba-tiba sesaat setelah berdiri di belakangnya sambil menunjuk kearah tepung yang tercecer di mana-mana , kulit-kulit telur menumpuk di mangkok , mentega , dan bahan lain di depanku.
"Ah , kamjhagiya !" Deliknya kaget. Mendengar dan melihat ekspresinya saat menghadapnya membuatku tertawa keras , konyol . Suho oppa sangat lucu saat kaget seperti itu.
"Ya! Hyunbi! Aa jjinja!" Serunya sambil mencoba mengelitiku dari belakang.
"Hajima ! Oppa-ya ! Hajima" seruku tapi sama sekali tak diubris olehnya , ah terpancar senyum mekar dari bibirnya , gigi ratanya tercerca indah. Sudah lama sekali tidak melihatnya sebahagia ini.
"Oppa! Itu Gosong" seruku , tanpa bersusah payah aku menghentikannya mengelitikku ia berhenti dengan sendirinya hanya dengan membohonginya haha. 'Yes' . Kulihat ia panik melihat ke arah oven yang jelas-jelas akan matang dengan sendirinya saat tepat pada waktu yang sudah ia tentukan tadi.
"Ya ! Kukira beneran gosong" serunya sambil menjitak kepalaku pelan.
"Ah appo" rengekku sambil mengelus tempat mendaratnya jitakannya. Alih - alih merasa bersalah ia hanya tersenyum mengejekku . Ah menyebalkan.
"Kau membuat cake?" Tanyaku padanya sambil mencuil wipecream yang sedang ia kocok.
"Ehm"
"What for?" Tanyaku kembali dengan aksen britis .
"Confession? Propose? Something like that" jawabnya fasih , masih dengan mengocok wipecream dengan kencangnya.
"Jjinjaro? Kau memiliki kekasih? Nugu? Eonje ? Eodi?" Tanyaku penasaran sambil mendekatkan diri padanya karena penasaran. Suho oppa memiliki kekasih yang akan ia lamar? ah mengapa aku sama sekali tidak tau ia memiliki kekasih? Adik macam apa aku?
"Ehm , namanya Nami , Byun Nami , ia berulang tahun hari ini , dan akan merayakannya di le bonheur , kau juga harus ikut" jawabnya tanpa melihat kearahku , masih terfokus dengan wipecreamnya.
"Oh , araaseo , aku akan membantumu" seruku bersemangat. Akupun ikut bergelut dengan cake dan wipecream di depanku membantu suho oppa.
Keuletan Suho oppa membuat cake untuk kekasihnya , membuat aku yang jauh-jauh sekolah dessert ke chester tak ada apapanya.
Di saat seperti ini , masalah cake tinggal beli di toko dan pastinya sangat enak , tapi Suho oppa yang kenyataannya orang yang sangat sibuk mengurus 5 restorannya masih sempat membuatkan cake untuk kekasihnya .
Kau beruntung Nami eonni.
...
Ini bukanlah pesta kecil-kecilan , le bonheur sengaja tidak menerima tamu malam ini untuk pesta Nami eonni . Terang saja , pemilik le bonheur adalah kekasihnya.
Yang terlihat disini kebanyakan orang yang tidak aku kenal hanya ada sehun dan jongin yang menyapaku betapa hebohnya , aku ditarik dan di selipkan diantara mereka berdua.
"Ya , apa pakaianmu tidak terlalu tertutup?" Aku yang sedari tadi melihat kearah tamu-tamu yang datang seketika menatap keasal suara yang menyapa dan menilai pakaian yang aku pakai saat ini.
"Ya Oh Sehun! Dasar Mesum!" Pelikku sambil menjitak kepalanya dengan kasar. Tentu saja ia balas dengan teriakan yang cukup terdengar oleh beberapa tamu yang berada di dekat kami.
"Wae wae?" Tanya jongin penasaran.
"Ini bocah mesum ini ish!"seruku sambil mencubit pinggang kanannya disampingku "iya mengatakan dress yang aku pakai terlalu tertutup , lantas aku harus menggunakan dress seperti itu?" Lanjutku sambil menunjjuk kearah wanita yang sedang berdiri menggunakan dress hitam tanpa lengan dengan panjang yang hanya beberapa cm dari pantatnya. Justru apa yang sedang kupakai dress babyblue hampir putih selutut dengan lengan panjang itu sangat nyaman dipakai juga nyaman dipandang mata.
"Boeyaa! Aku hanya bercanda" seru sehun sambil terus memegangi pinggangnya yang berhasil kucubit dengan kekuatan ekstra . Haha 'kapok kau oh sehun'
Melihat tingkahnya jongin kembali mendaratkan jitakan dikepala sehun "phaboya!" Serunya pelan sambil terkekeh.
Merasa sangat nyaman berada diantara dua bocah tengil ini membuatku merasa sangat beruntung. Sejak di sekolah dasar hingga sekarang hanya mereka sahabatku ,tidak ada yang lain.
Ditengah cekekehanku bersama jongin dan sehun, suho oppa datang bersama seorang wanita yang menggunakan dress hitam selutut tanpa lengan,ia tampak sangat cantik dengan rambut hitam sebahu dan lesung pipi di kedua pipinya membuat ia terlihat sangat manis.
"Nami-ya , ini adikku bia" seru suho oppa , aku yang melihat mereka datang menghampirikupun berdiri di samping suho oppa
"Annyeong bia? Namaku nami , Byun nami" serunya manis.
"Ah , anyeong eonni , aku hyunbi , satusatunya adik dari pria tampan disampingmu , oh matta , Seingilcukhae eonni" seruku menambahkan tawa kecil dan memeluknya .
"Hahaha gomawo gadis cantik , bersenang-senanglah , lain waktu kita lanjutkan perbicaraan kita yang sepertinya akan menarik?" Ucap nami eonni didalam pelukanku, lalu pamit untuk berlalu menyapa tamu lainnya.
"Kurasa suho oppa mendapat gadis yang tepat" seruku kepada jongin dan sehun saat kembali duduk di perapitan dua bocah tengil disampingku , ya meskipun penampilan mereka saat ini tidak setengil kelakuannya.
"Yup , i think so , nami noona sangat cantik" seru sehun , sehun berbahasa inggris? Apa aku tidak salah dengar? Sehun yang sejak sekolah dasar jika mata pelajaran bahasa inggris dimulai ia akan tertidur dengan sendirinya sedang berbahasa inggris? Saat ini? Heol!
"Mworagu?" Seruku sambil memplototinya kemudian mengedarkan pandanganku kearah jongin yang sedang cengengesan melihat ku memplototi sehun.
"Wae?" Tanya jongin saat aku tak lagi memplototi sehun tetapi malah memplototinya.
"Temanmu baik-baik sajakan?" Tanyaku pada jongin sambil kembali melihat kearah sehun
"Bo? Apa yang salah?" Tanya sehun
"Kau tumbuh dengan baik oh sehun" seruku sambil mengusap punggungnya.
"ia sedang dekat dengan gadis indonesia, karena ia tidak bisa berbahasa indonesia , gadisnya juga belum fasih bahasa korea maka mereka berkomunikasi menggunakan bahasa inggris" tutur jongin padaku , dibarengi dengan pipi merah merona sehun di depan kami
"Jjinja?" Tanyaku pada jongin sambil menatap kearahnya , "Jjinjaro?" Tanyaku lagi pada sehun saat kembali melihat kearahnya.
"Hehe , keunnyang" seru sehun malu-malu, tergaris jelas semu merah di wajahnya , dan membuatku terkekeh ngeri melihatnya seperti ini. Cinta benar-benar merubah segalanya.
"Sudahlah , nanti kita lanjutkan , sepertinya acaranya akan segera dimulai" seru jongin memecah kekehanku terhadap sehun.
Benar , acara akan dimulai terlihat suho oppa dan nami eonni berdiri tengah-tengah tamu sambil saling memandang , kelakuan pasangan yang sedang jatuh cinta , serasa dunia milik berdua .
"Khem , ah , annyeonghaseyo yeorobun , uri-chingudeul yang menyempatkan datang ke acara pesta ulang tahun kekasih saya , Byun nami terimakasih banyak karena telah menyempatkan waktu anda sekalian , silakan menikmati hidangan yang kami sediakan , khamsamnida" ucap suho oppa sambil tersenyum-senyum. 'Ah ,oppa shinca! Kontrol ekpresimu oppa!' Sayangnya aku hanya bisa membatin saat ini.
"Annyeeonghaseo , yourobun terimakasih atas ucapan dan doannya untuk saya , juga seperti yang junmyeon oppa katakan terimakasih karena telah datang dan menyempatkan diri untuk datang ke acara ini , terimakasih" giliran nami eonni berbicara , gaya bicara dan pelafalannya sangat jelas dan terlihat anggun. Kapan aku akan seperti itu?
Setelah sambutan dari suho oppa dan nami eonni kami semua bersulang , dan menimbulkan gemerincing suara beradunya gelas-gelas wine.
Seketika lampu le bonheur mati , riuh suasana panik dari tamu yang datang, dan tiba-tiba teredar lampu sorot kecil ke arah stage kecil yang berada di sudut ruangan membuat suasana riuh tadi sontak berhenti , semua pandangan tamu termasuk aku menghadap kearah lampu sorot tersebut.
Terlihat dua orang yang sedang duduk di depan piano dan satu orangnya lagi tengah duduk dengan memangku gitar akustiknya.
"Nalang gyulhonhae joolae
Nalang pyungsengeul hamggae sallae
Ooli dooli alkong dalkong seolo saranghamyuh"
Lampu sorot menyorot dengan jelas lakilaki yang sedang duduk memainkan piano mengeluarkan suara merdu , lagu Will you marry me dari lee seunggi mereka aransemen ulang dengan hanya diiringi gitar dan piano, perpaduan yang sangat indah.
"Na dalmeun aeehana
nuh dalmeun aeehana nako
Chunnyun mannyun apeujimalgo
nan salgo shipeundae"
Seketika aku terkaku , lidahku keluh , tanganku bergetar hebat , Kurasa keringat dinginku mulai bermunculan, suara itu , suara barithon yang sedang menyanyikan partnya aku sangat mengenalnya , seketika pula lampu sorot yang sedikit terlambat itu menyorot wajahnya yang sedang tersenyum syahdu dengan permainan gitarnya sambil bernyanyi.
"Soljikhi malhaesuh
naega nul duh joahae
Namjawa yuhja saiae
Geudae jodago hadundae "
kembali lakilaki yang sedang bermain piano itu bersuara . Pandanganku masih saja tertuju pada lakilaki yang sedang bermain gitar dengan asiknya sambil tersenyum. Lidahku benar-benar keluh saat ini.
"Naega duh saranghalggae
Naega duh aggyuhjoolggae
Noonmmoli nago himi deulddaemyun apeulddaemyun
Hamggae apahalggae
Pyungsengeul saranghalggae
Pyungsengeul jikyuhjoolggae
Nuh mankeum joeun saram mannan gul gamsahae
Maeil nuhman saranghago shippuh "
kali ini , perpaduan antara suara lembut dan kuat lakilaki yang sedang bermain piano dengan laki-laki yang sedang bermain gitar sangatlah indah , aku menutup mataku , mencerna dengan jelas kolaborasi suara dan alat musik mereka yang sangat profesional .
Seketika , lampu le bonheur menyala dengan terangnya , para tamu bertepuk tangan saat nyanyian kedua laki-laki itu selesai .
apa yang harus aku lakukan? Bagaimana jika dia melihatku? Apa yang harus ku katakan. Tidak! Aku tidak akan bertemu dengannya. Akupun mencoba bersembunyi dibalik punggung jongin dan juga sehun.
Saat itu terlihat , suho oppa memegang cake bundar yang cukup besar buatannyanya , cake simple yang ia buat sendiri itu hanya berlapis wipecream putih , dan tertata strowberry - strowberry yang segar dan cantik diatasnya.
"Byun Nami , Nalang gyulhonhae joolae ?" Serunya di barengi dengam riuh tepuk tangan dan teriakan para tamu .
Entah mengapa , aku ingin sekali menangis melihat suho oppa seperti itu . Semoga kau bahagia oppa.
"Te-rima , te-rima, te-rima" suara dua orang yang bernyanyi tadi seketika menjadi awal kembalinya riuh parah tamu.
"Noona, terimalah , aku merestuimu" seru lakilaki yang tadinya bermain piano menggunakan microfonnya , noona?
"Nado , noona" tambah lakilaki berpostur tinggi yang masih duduk melengkung memangku gitarnya.
Ku layangkan pandanganku pada kedua laki-laki itu , apa hubungan mereka dengan nami eonni?, kemudian kembali memandang kearah Suho Oppa dan Nami Eonni , tergaris sirat semu merah di pipi kedua pasangan itu. Rona bahagia menyinari mereka.
"jhamkamannyeo !" Tiba-tiba suara suho oppa terdengar disaat menegangkan seperti ini , riuh suara tamu tadi tiba-tiba saja berhenti dan seketika tak ada suara apapun kecuali suho oppa.
"Ah , aku sangat gugup !" Serunya lagi , "ehm , karena nami di dukung oleh kedua laki-laki tampan disana , aku juga butuh penyemangat agar aku tidak gugup mendengar jawaban apa yang akan diberikan nami" lanjutnya panjang lebar , oh God! Apa yang kau lakukan oppa?
"Hey ! Gadis cantik disana , Semangatilah oppamu ini" imbuh suho oppa sambil menunjukkan tangannya kearahku .
Matilah aku ! Aku sudah berusaha agar tidak dilihatnya , tapi SUHO OPPA mengacaukan segalanya !