Pintu terketuk, Hara berlari membukakan pintu.
“oppa....” teriak hara dari depan pintu hingga membuat aku dan Jun hyung berpandangan.
Hara, Hana dan pria itu masuk ke dalam apartement. Aku tersenyum melihat pria yang membungkukkan tubuhnya ke arah aku dan Jun hyung. Aku memang mengenalnya, pria yang Hana takut akan sama dengan ku yang memiliki banyak kekasih adalah Nichkhun 2PM.
“hyung...apa kabar?” kata Khun menyapa Jun hyung dan kemudian merangkulnya
“baik, sepertinya sibuk ya khun?”
“masih kalah sibuk dengan G dragon” kata Khun sambil memberikan tangannya untuk berjabat tangan dengan ku.
“hey khun, apa kabar? Lama tak jumpa ya khun?” tanya ku basa basi
“iya sudah lama, bagaimana kabar mu?”
“baik...sudah lama juga aku tidak bertemu dengan Junsu, bagaimana kabarnya?”
“baik, ayo kapan main ke dorm kami atau kita main bowling bersama lagi” kata Khun antusias
“oppa, ini” Hana memberikan air mineral botol kepada Khun, dan kulihat Khun yang tersenyum kepada Hana membuat ku ingin menyiramnya dengan air mineral yang sedang dipegang khun.
“oppa, yanin sedang di seoul?”
“iya, sejak kemarin yanin di seoul. Makanya aku dan Hana ingin mengajaknya makan malam bersama. Kalian ingin pergi bersama?”
“ahhh tidak, aku malam ini banyak perkerjaan yang harus aku kerjakan” kata ku menolak ajakan Khun.
“aku juga pastinya, boss ku saja ada pekerjaan pasti aku juga ada pekerjaan yang menunggu ku.” Jun hyung tertawa
“aku juga masih kurang sehat oppa, salam saja buat yanin oppa”
“baiklah, nanti akan ku salamkan pada yanin”
Hana terlihat duduk disamping Khun sambil memijit punggung Khun, aku yang melihatnya langsung memalingkan muka memandang jendela. Kami berlima berdiam sejenak sibuk dengan kegiatan masing-masing.
“kalau begitu aku dan Hana berangkat sekarang saja ya, takut Yanin menunggu. Maaf ya aku tidak bisa lama berada disini, nanti kapan-kapan kita berkumpul lagi ya”
Khun berdiri dari kursi diikuti Hana yang sekarang berdiri disamping ku dan berpamitan untuk pulang.
“hyung, aku juga ingin pulang. Kau masih mau disini atau ikut pulang bersama ku?” kata ku berdiri dari tempat duduk ku.
“aku nanti akan menyusul mu, bagaimana? Aku akan pulang ke apartement”
“baiklah, kalau begitu aku juga ikut pamit. Terima kasih Hara, cepat sembuh ya” aku menepuk punggung Jun hyung
“hati-hati ya kalian”
“hara aku pulang, nanti aku hubungi mu lagi ya. Obatnya harus diminum” Hana mencium pipi Hara
Aku, Hana dan Khun hyung berjalan menuju parkiran. Aku harus melihat tangan Khun yang menggenggam tangan Hana di hadapan ku. Aku berdiri di depan mobil dan memandang Hana masuk ke dalam mobil Khun dan melambaikan tangan kepada ku, aku hanya membalasnya dengan senyuman.
“g dragon, kami duluan. Kau hati-hati ya” khun sedikit berteriak dari dalam mobil
“baiklah, hati-hati kau juga khun...salam untuk junsu” kata ku sambil melambaikan tangan ke arah mobil Khun dan Hana yang perlahan menjauh.
Aku masuk ke dalam mobil dan mulai mengendarainya untuk pulang apartement, aku memutar musik keras di dalam mobil dan ikut bernyanyi mencoba menghilangkan sosok Khun dan Hana yang masing berbayang di pikirannya.
*************
Aku membenamkan kepala ku ke bantal di tempat tidur ku dan mencoba untuk tertidur, tapi sudah beberapa jam aku mencobanya aku tetap tidak bisa tertidur setelah mengetahui Hana dan Khun adalah sepasang kekasih.
Pintu apartement terbuka, aku sudah mengetahui kalau itu adalah Jun hyung, karena yang tahu password apartement ku hanya Jun hyung dan aku. Jun hyung membuka kamar ku dengan membawa beberapa minuman di tangannya.
“bagaimana? Terlalu burukkah mengetahui kekasih Hana sejak dini seperti ini?” Jun hyung langsung melemparkan tubuhnya ke tempat tidur ku.
“aku tidak apa-apa, jangan memandang ku secara berlebihan seperti itu” aku berpindah ke kursi kerja dan memandang ke jendela.
“sudahlah, aku tahu bagaimana rasanya ji yong-ah. Tangkap” Jun hyung melemparkan kaleng minuman ke arah ku dan membuat ku secara cepat menangkap kaleng minuman itu.
“aku ini g dragon hyung dan Hana itu hanya seorang yang bekerja untuk mengurusi konser ku saja. Jadi jangan berlebihan seperti itu” mata ku tetap memandang ke luar jendela melihat langit yang sudah gelap.
“memang harus seperti itu...Hana bukan sesuatu yang membuat mu harus menjadi bimbang, kekasih-kekasih mu saja tidak pernah membuat kau bimbang bukan?” Jun hyung tertawa kecil.
Aku meminum alcohol yang tadi diberikan Jun hyung, merasakan sesuatu yang mengalir di tenggerokan ku setelah merasakan ada yang tersangkut di tenggorakkan ku sejak pulang dari apartement hara.
“aku mengenal Hana sejak ia masuk ke YG 3 tahun yang lalu. Dia tidak berubah sedikit pun sampai sekarang, ketika masuk ia baru masuk kuliah tetapi dia sudah di terima di YG. Bukan kah itu mengagumkan? Dan kau tahu Boss YG, Yang Hyun Suk sangat menyayanginya bahkan menempatkan Hana di posisi yang seharusnya tidak diberikan kepada seseorang yang kuliah saja ia baru memulainya”
Jun hyung mulai bercerita tentang Hana, aku mendengarkannya dengan baik walaupun aku terlihat tidak mendengarkannya dan masih tetap melihat ke luar jendela.
“ketika aku pertama kali melihat Hana ada yang membuat aku jatuh cinta dengan sosok Hana, padahal dari sisi fisik dia tidak ada sisi istimewanya sama sekali tapi ada sesuatu yang membuatnya menarik. Hana ditempatkan menjadi koordinator konser untuk 2ne1 di usianya yang masih sangat muda, tidak masuk akal tapi dia mampu menjalankannya dengan baik. Dan mulai bersahabat dengan Dara hingga saat ini, bahkan dara sudah menganggapnya adik. Tapi menurut ku malah dara yang menjadi adik untuk Hana” Jun hyung tertawa kecil
Melihat jun hyung tertawa dengan alasan yang sebenarnya bukan sesuatu yang lucu, akhirnya aku menyadari memang Jun hyung pernah menyukai Hana. Pantas ketika aku mengatakan kalau Hana dan queena adalah sama, raut muka Jun hyung langsung berubah menjadi serius dan tadi hara menggoda Jun hyung dengan Hana. Kali ini aku menatap Jun hyung.
“hyung, kau bodoh....” kata ku sambil menunjuk kepala ku sendiri.
“kenapa aku bodoh?” Jun hyung tidak terima aku katakan bodoh.
“perempuan sebaik Hana, kau malah tidak mengejarnya”
“kau pikir aku berdiam berdiri? Tidak, aku bahkan mengejarnya lebih dari batas kemampuan ku.”
“lalu kenapa Hana tidak menjadi milik mu, bahkan sekarang kau menjalin hubungan dengan sahabat Hana sendiri”
“ahhh aku malas menceritakannya sebenarnya” Jun hyung terdiam
“ceritakan kepada ku, aku ingin mendengarnya bagaimana seoarang Jun hyung mengejar wanita yang disukainya” kata ku sambil tersenyum
“aku dan Hana berteman baik ketika awal ia baru masuk YG hingga satu tahun lalu aku merasa Hana menarik perhatian ku. Aku juga menganal hara dari Hana, Hana sangat cerdas dan mampu membuat ku memiliki pandangan-pandangan yang baru tentang semuanya. Sungguh aku sangat menyukainya.”
“kau ingat satu tahun lalu ketika aku selalu pulang tengah malam ketika libur atau ketika selesai pekerjaan aku akan pergi keluar?” kali ini raut muka Jun hyung terlihat sedih.
Aku mulai memutar memori ketika tahun lalu ketika Jun hyung selalu pulang tengah malam dengan alasan yang tidak pernah masuk akal dan ketika pekerjaannya dengan ku sudah selesai, dia akan pergi keluar dan akan kembali beberapa jam kemudian.
“yayaya, kau selalu mencari alasan yang tidak masuk akal kepada ku untuk pergi keluar” aku tertawa mengingat kebodohan Jun hyung ketika izin akan pergi keluar.
“aku keluar hanya untuk bertemu dengannya, walaupun hanya untuk makan malam atau mengantarkannya pulang ke apartement. Hana tahu bahwa aku sangat menyukainya tapi selama aku mendekatinya, Hana tidak pernah menjauhi ku dan menolak ajakkan ku.”
“wah ternyata Hana bad girls juga ya...memberikan kau harapan kosong kepada mu seperti itu”
“awalnya aku juga berfikir seperti itu. Tapi akhirnya Hana memberitahu ku, kalau Hana hanya tidak ingin membuat ku merasa tidak layak untuk mengejarnya dan mendapatkannya. Dia sangat menjaga harga diri ku sebagai laki-laki yang sangat malu ketika tidak mendapatkan respon dari orang yang disukai.”
“itu hanya alasan saja hyung, bahkan kau percaya dengan perkataannya seperti itu?” kali ini aku benar-benar berfikir keras tentang sosok Hana
“mungkin juga hanya alasannya, tapi akhirnya aku mengerti Hana memang tidak menyukai aku tapi dia tidak pernah menolak ku sedikitpun dan tetap memperlakukan ku dengan baik. Aku baru melihat perempuan yang sangat menjaga harga diri laki-laki.”
“kau terlalu bodoh hyung, lalu Khun?” aku sekit ragu mengeluarkan pertanyaan itu.
“ketika aku sedang mendekatinya, aku memang tahu kalau khun juga sedang mendekatinya. Pantas saja Khun sangat disukai Hana, Khun adalah sosok pria yang menurut ku sangat pandai memperlakukan perempuan dan itu terbukti Khun dengan cepat mendapatkan Hana dibanding aku yang sudah mendekatinya beberapa bulan sebelum Khun.”
“aku pikir Khun tidak sebaik itu hyung” kata ku memberikan perlawanan mengetahui Khun sangat baik dibandingkan aku yang hanya bisa untuk mempermainkan perempuan.
“setelah Hana berpacaran dengan Khun, aku baru menyadari ada perempuan yang menunggu ku yaitu Hara. Hara adalah teman bercerita ku tentang Hana dan yang membuat ku merasa nyaman dengan hara, ketika tahu walaupun Hara sudah menyukai ku, ia tetap mendengarkan ku bercerita tentang Hana dan ia selalu memberikan saran yang netral kepada ku walaupun aku tahu itu sangat menyakitinya.”
“sepasang orang bodoh itu namanya hyung”
“kadang aku juga berpikir aku dan Hara adalah sepasang orang bodoh dan ketika aku bercerita tentang itu semua ke Hana. Hana hanya bilang, dibalik kebodohan yang sangat memalukan ini pasti aku mendapatkan yang terbaik untuk hidup ku. Dan itu terbukti aku mendapatkan hara yang memang terbaik untuk menemani hidup ku dan aku tidak pernah menyesal dan malu untuk mengakui sempat menyukai Hana karena dengan itu aku mendapatkan lebih dari segalanya, yaitu hara”
Aku terdiam mendengarkan ucapan Jun hyung tentang Hana. Hana memang tidak mempunyai tubuh yang indah seperti Victoria, tidak seanggun Allice, dan tidak secantik dara tapi Hana mempunyai kepribadian yang sangat menganggumkan. Sungguh ini membuat ku ingin merebut Hana dari Khun dan mendapatkannya untuk menemani dalam hidup ku.
“mengagumkan, sungguh hyung” kata ku sambil berdiri dan mendekati Jun hyung yang duduk di pinggiran tempat tidur.
“terus kau mau apa?” kata Jun hyung dengan memasang muka curiga kepada ku.
“aku hanya....”aku tidak melanjutkan perkataan ku.
“jangan mencoba mendekati Hana, aku yang akan menghalangi mu. Jangan sama kan Hana dengan perempuan-perempuan itu”
“memang aku seburuk itu kah hyung? Memang aku tidak berhak untuk mendapatkan yang terbaik untuk ku ? dan ku pikir Hana memenuhi semua syarat untuk menjadi yang terbaik di hidup ku”
“tidak...tidak aku tidak akan mengizinkan mu untuk mendapatkan Hana sebelum kau selesaikan urusan mu dengan perempuan-perempuan mu itu. Aku tak akan membiarkan Hana menjadi mainan mu seperti mereka”
“hyung, kau kan bukan siapa-siapa Hana. Jangan seperti itu”
“kalau memang Hana memenuhi semua persyaratan mu untuk menjadi yang terbaik dalam hidup mu, kenapa kau tidak memberikan yang terbaik juga untuk mendapatkan Hana dengan bersungguh-sungguh untuk menjadikan mu sebagai orang yang layak untuk Hana yang sudah kau anggap yang terbaik”
“memang hyung pikir aku tidak layak untuk Hana?” kata ku meninggi
“Hana yang terbaik untuk mu bukan?”
“ya, kemudian apa hubungannya? Memang kau yang memutuskan siapa yang layak atau tidak?” kata ku tetap tidak mengerti
“memang kau layak untuk mendapatkan yang terbaik dengan keadaan mu yang masih memiliki beberapa perempuan disamping mu seperti ini? Kau ingin mendapatkan sesuatu yang terbaik untuk mu tapi kau sendiri belum layak untuk mendapatkannya”
Aku terdiam dan mulai mengerti ucapan Jun hyung, aku masih bermain-main dengan beberapa perempuan tetapi aku ingin mendapatkan yang terbaik untuk hidup ku. Aku mulai menyalahi pola pikir ku yang ku pikir salah, sebelumnya aku berfikir dengan memiliki beberapa perempuan ini menjadi salah satu cara untuk mendapatkan yang terbaik. Sekarang aku berfikir, mengapa aku tidak pernah mendapatkan yang terbaik? Karena aku memang tidak layak untuk mendapatkan itu.
“sudahlah, kau tidak akan mengerti. Lagipula sekarang Hana senang bersama Khun, jadi jangan ganggu hidup Hana hanya untuk memenuhi keegoisan mu”
Jun hyung keluar dri kamar ku, membiarkan ku dengan semua pertanyaan-pertanyaan di otak ku dan mulai berfikir aku tidak akan mendapatkan yang terbaik untuk hidup ku sebelum aku melayakkan diri ku sendiri untuk mendapatkan yang terbaik.
**********************