home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Different Dimension: The Beginning

Different Dimension: The Beginning

Share:
Author : letsDOwl
Published : 13 Oct 2015, Updated : 01 Jun 2017
Cast : OC, BTS, EXO, Lovelyz, GFriend, EXID, AOA, BTOB, Seventeen, ZE:A. NU'EST, B1A4, The Ark, RV
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |37452 Views |2 Loves
Different Dimension: The Beginning
CHAPTER 7 : The Untold Message

06.49 AM

Beberapa siswa berjalan dengan santai sambil bercanda menuju kelas 3-7. Pintu kelas sudah terbuka dan mereka disambut dengan …..“D .. DA ..DARAH!!”, seru Kyungjae tiba-tiba.

“Ah .. melihat darah aku jadi mual…hoooeeek” ujar hyungshik menutup hidung dan matanya. Ren kebetulan ada di sana sedang membersihkan noda darah yang menetes pada lantai.  “R-Ren-ah .. darah siapa ini??”,tanya KyungJae .

Ren melirik lemas pada salah satu meja di dekat jendela. Ren semakin lemas ketika melihat seorang lainnya yang baru saja datang .

“Ada apa?”,  siswa itu melepaskan earphone dari telinganya, lalu melihat darah berceceran di pintu dan lantai. Ia menggeleng tak percaya lalu melongok ke dalam kelas . “KyungJae-ah bikyeo, gumamnya sambil mendorong pelan tubuh Kyungjae. Ia berjalan masuk mendahului KyungJae, Hyungsik dan Donghyun yang masih terpaku di depan pintu.

Di dalam kelas, Soojung baru saja selesai memperban tangan Eunha. Yeoja itu masih terdiam layaknya seseorang yang hilang kesadaran. Soojung menghela nafas tak percaya hal semacam ini terjadi pada mereka.

“Apa yang terjadi sebenarnya??”, tanya L yang baru saja masuk. Ia berdiri di samping Eunha dan menatapnya sedih, lalu kembali tertunduk setelahnya.

Mina yang sedang duduk di atas meja tepat di belakang Eunha, menceritakan apa yang sebelumnya terjadi. “Tadi kami mendengar suara mu. Kau menangis, lalu kami mencoba masuk ke dalam untuk menolongmu tapi pintu terkunci. Eunhaa menggedor-gedornya tanpa mempedulikan telapak tangannya yang masih terluka. Kami pikir terjadi sesuatu pada mu . Tapi setelah kami mengalami semua kepanikan itu, kami tak menemukanmu tapi…. Itu…”, gumam Mina menunjuk papan tulis.

L mengalihkan matanya pada papan tulis didepan.

DARKNESS

“D .. da .. darkness?”, gumam Kyungjae pelan, membaca tulisan tersebut.

“Apa artinya??” Tanya Hyungshik.

 “Aku juga tidak tahu”, ujar Donghyun sambil mengangkat kedua bahunya.

“Kyungjae-ah, Apa artinya???”, Tanya Hyungshik sambil menarik-narik baju Kyungjae.  Kyungjae tidak menjawab pertanyaan Hyungshik. “Kau jahat!”, rengek Hyungshik seperti biasanya. HyungShik berjalan meninggalkan KyungJae dan kemudian duduk disamping SongHee. “SongHee-ah…Darkness itu artinya apa?? Makanan bukan?”, Tanya Hyungshik polos.

“Eum?? Jadi kau tidak tahu artinya??? Kau payah” SongHee memukul kepala Hyungshik

“Maka dari itu jelaskan padaku!”, seru Hyungshik sambil menggembungkan pipinya kesal.

“He?? Jelaskan ? aku justru mau bertanya padamu tadi tapi ternyata kau juga tidak tahu” ujar SongHee.

 “Jadi kau juga tidak tau? aahhhh dasar bodoh”, gumam Hyungshik sambil membuang muka.

 “Ya! Kau juga bodoh! dari tadi aku juga sudah bertanya tapi tidak ada yang jawab!. Mereka sedang serius”, sungut Songhee.

“Iya mereka sedang serius”, Hyungshik menggeleng-geleng seolah mengerti apa yang sedang terjadi.

***

Soojung dan Mina membantu Ren membersihkan kelas. L menarik mengajak Eunha pergi keluar kelas. L menyentuh tangan Eunha. “Apakah masih sakit?” Tanya L pelan. Ia berdiri dihadapan Eunha. “Kenapa kau sepanik tadi?? Kau membuat yang lain khawatir” ia tetap menjaga tempo bicaranya pada Eunha yang masih terlihat shock.

“……”, Eunha tak memberikan respon sedikitpun.

“Eunha-ya .. kau mendengar ku?”

“.......”, lagi-lagi Eunha tak memberikan respon apapun.

“Aku masih hidup dan baik baik saja”, ujar L menarik pelan tangan Eunha agar menatapnya. “kau lihat sendiri kini aku berdiri di hadapanmu”, ujar L. Ia merasakan tangan Eunha gemetar hebat ketika ia menatap L. “Kumohon katakan sesuatu ..”, pinta L.

Eunha memejamkan matanya sesaat dan air mata jatuh bersamaan dengan pelupuk matanya yang terbuka kembali. “Jangan mati…”, gumam Eunha. Tangan Eunha meremas kencang tangan L yang menggenggamnya. “Seseorang … meminta kita semua mencari sesuatu”, gumamnya tertunduk.

“Kita?”

“Kita semua….tidak, tapi beberapa orang dari kita”, ujar Eunha sesaat lalu terdiam kembali. Ia bicara sedikit aneh, seperti sedang menerka dan merasakan sesuatu.

“Apa yang harus kita cari?? Siapa yang meminta nya?” Tanya L bertubi-tubi. Ia sangat penasaran dengan semua yang telah terjadi. Bola mata Eunha bergerak kesana-kemari. Pandangannya tidak focus, tangannya semakin gemetar. “Suara itu”, gumamnya.

“Suara itu?? ada apa dengan suara itu”, Tanya L yang semakin tak mengerti dengan sikap Eunha.

“Neo”, gumam Eunha sambil menatap L lekat.

“Naega? Musun soriya?”, Tanya L sambil menunjuk dirinya sendiri.

“Itu suara mu L!. Aku yakin sekali suara yang kudengar sebelumnya itu adalah suara mu!”, seru Eunha.  Gadis itu merasakan ketakutan yang luar biasa. Ia tidak lagi sanggup melihat dan mendengar hal-hal menakutkan yang menghantuinya terus-menerus beberapa hari belakangan ini. Eunha melepaskan tangan L lalu menutup telinganya, seolah melindunginya dari suara-suara menakutkan yang terus membayanginya. Tubuh gadis itu gemetar ketakutan.

“Eunha-ya! tenanglah….YA JUNG-EUNHA!!. Jangan paksakan dirimu! Sadarlah!”, seru L sambil menggoyang-goyangkan tubuh Eunha agar gadis itu kembali sadar.

“Bukan begitu caranya menyadarkan orang…”, gumam Seungcheol yang tiba-tiba muncul entah dari mana. Ia menggenggam sebuah botol air mineral, lalu….BYUUUURRR!. Disiramkannya air itu tepat mengarah pada Eunha.

L terkejut melihat apa yang baru saja dilakukan Seungcheol. “Y-Ya!! Choi Seungcheol! Apa yang kau lakukan?!”, seru L.

Eunha terdiam sejenak setelah menerima siraman air dari Seungcheol. Tangan gadis itu mengepal kesal, namun ia sudah kembali tersadar. “YA!!!!”, pekiknya kesal.

L refleks melangkah mundur ketika ia merasakan aura panas yang dihasilkan Eunha. Ia menggerak-gerakkan kedua telapak tangannya, memberi isyarat pada yeoja itu bahwa bukan dia yang melakukan semua itu. Eunha lalu menatap Seungcheol tajam. Ia kemudian mengambil botol air mineral kosong milik namja itu dan melempar botol itu tepat mengenai kepala Seungcheol.

“YA!!”, Seungcheol kembali menghampiri Eunha. Ia terlihat tak kalah kesal dengan Eunha. “Apa maksud mu melemparku dengan botol?!”, seru Seungcheol.

“Apa maksud mu menyiram ku tiba-tiba seperti tadi??!!!”, balas Eunha tak kalah kesal.

“Aku kan hanya ingin menyadarkan mu .. seharusnya kau berterima kasih padaku !!!”, seru Seungcehol tak terima.

“Apa tak ada cara lain yang bisa kau lakukan untuk menyadarkanku?! Bilang saja bahwa kau memang berniat mengerjaiku!”, balas Eunha.

“Lalu kau mau disadarkan dengan cara apa???? Dicium pangeran tampan seperti putri tidur?? lelaki normal saja belum tentu mau melakukannya!!”, seru Seungcheol.

“Cih! Jangan menyebut-nyebut tentang lelaki normal!. Kau sendiri saja tidak normal!”, balas Eunha.

“KAU MENGATAI KU TIDAK NORMAL?!!”

“KAU SENDIRI YANG BILANG BARUSAN .. DASAR BODOH!”

“SEKARANG KAU MENGATAI KU BODOH?!!”

“KAU MEMANG BODOH!!!”

L menepuk dahinya, tak mengerti mengapa kedua temannya justru bertengkar. “Kenapa jadi begini?,  Ia tak habis-habisnya menggeleng melihat tingkah dua manusia kurang normal itu.

Soojung, SongHee, Mina, Ren, HyungShik , Donghyun , dan juga KyungJae keluar kelas karena mendengar keributan yang terjadi di depan kelas mereka. “Sepertinya Seungcheol cemburu ya”, gumam Ren membuka gossip.

“Betul betul betul”, jawab Soojung sambil mengangguk-angguk.

“L kenapa pasif sekali sih? tidak seru”, gerutu SongHee.

“Snack ku kurang tidak ya sampai akhir perseteruan ini??”, gumam Hyungshik yang justru sibuk sendiri dengan bekalnya. Tak jauh berbeda dengan Hyungshik, Donghyun duduk di lantai bersama HyungShik, memangku wajah dengan lututnya sembari memejamkan mata dan bersiap tertidur. “Nanti beri tahu aku siapa yang menang”, gumam Donghyun malas.

“Okay! selamat tidur…semoga mimpi indah”, seru Hyungshik pada Donghyun.                             

Lain halnya dengan KyungJae. Sebagai ketua kelas, sudah tugasnya untuk menjaga keamanan, perdamaian, serta stabilitas kelas beserta rakyat di dalamnya. Ia pun menghampiri Eunha, Seungcheol, dan L demi menghentikan perseteruan yang terjadi. “Kk .. kal .. kalian .. j ..ja ..jang . jangan berkelahi .. i ..ini ..m .. masih ..p ..pagi”

“DIAM KAU!!” bentak Eunha dan Seungcheol bersamaan. Sementara L hanya bisa tersenyum getir melihat Kyungjae yang gagal mendamaikan kedua temannya tersebut.

***

Sore hari menjelang, para siswa kelas tiga mengakhiri pelajaran tambahan mereka termasuk kelas 3-7. salah satu guru mereka keluar dari dalam kelas. Siswa-siswi pun siap untuk pulang.

KyungJae sang ketua kelas menutup pintu kelas “ss .. sebentar .. a.. ada .. y .. yang .. I .. ingin .. kusampaikan”

“ada apa ini?? Aku mau pulang … mendengar kan mu bicara hanya membuang waktu ku saja” protes nana tak sabar.

“benar sekali ..” ujar hara mengiayakan

"Sudahlah .. jangan sok sibuk .. paling-paling kerjaan kalian hanya bersolek dan bergosip dengan kaum kalian saja” sindir Mina.

Nana berdiri dari tempat duduk “tutup mulut mu” hara menahan nana agar tidak tersulut emosi

“TT .. TEN … TENANG s .. SEMUA!!” Kyungjae berteriak untuk menenangkan

“ganti pembicara atau aku pulang …” ujar nana sengaja menyindir Kyungjae. KyungJae menghela nafas menyadari ia memang memiliki kekurangan.

“Bisakah sedikit saja kau jaga perasaan orang?! hargai KyungJae sebagai ketua kelas kita!", bela EunHee berapi-api.

“yeoja seperti dia mana bisa menghargai orang lain, menghargai dirinya sendiri saja sulit baginya” tambah YoungHee

“seharusnya dia sadar dengan sendirinya kalau dia itu tidak pantas utuk menjadi ketua kelas! terserah! kepala ku panas...aku mau pulang” Nana menghempasakan tangan hara yang menahannya sejak tadi, ia sangat kesal dengan perlakukuan teman-temannya . Ia berjalan cepat menuju pintu. Begitu ia membukanya …

BRUKKKK Mingyu menahan pintu agar Nana tidak keluar.

“mau apa kau ?? kau sudah dengar sendiri kan apa yang teman-teman mu itu katakan pada ku .. jadi minggir !! biarkan aku pulang”, protes Nana.

“Kau memulainya lebih dulu bukan? kalau kau memang tidak bisa menghargai orang lain .. jangankan keluar kelas ini .. keluar dari sekolah pun akan kubiarkan  .. JADI LEBIH BAIK DIAM  .. dan DUDUK”, ujar Mingyu tegas.

KyungJae mendekat “M ..M Mingyu–ya .. S .. SudahLah .. I .. ini . s ..salah ku” ia menatap nan. “ a.. aku t .. tidak akan b . bicara .. kau .. d.  duduklah .. a ..aku akan s ..suruh yang lain .. y .. yang bicara”.

Nana menggerutu lalu kembali ke meja nya dengan wjah kesal ..

L maju ke depan kelas mendampingi KyungJae .. suasana panas beberapa saat lalu mulai mereda, mereka memperhatikan dengan seksama apa yang diucapkan oleh L. “sebelumnya aku minta maaf .. bukan maksud ku menahan kalian untuk kembali ke rumah .. tapi, beberapa hari terakhir  ini ada beberapa hal janggal terjadi ,, aku sudah bicara dengan beberapa orang di kelas ini .. tapi sepertinya masalah ini bukan hanya terjadi pada segelitir orang saja,karena itu .. aku mengumpulkan kalian disini”

“cepat lah bicara pada intinya ..jangan berbelit-belit” DongWoon teman nana, mulai mencari gara-gara lagi.

“kalau kau menyelak terus .. akan semakin lama” sindir Seungcheol.

"Cih...", gerutu Dongwoon.

***

“aku laparrr …” ujar hyungshik pelan .. Kriukkkkk ~~ perut HyungShik berbunyi.

“bukannya kau baru makan?” Tanya Jinyoung

 “lapar lagi Jinyoung .. a~~~” jawab hyungshik sambil tetap memegangi perutnya.

Seungcheol mulai melirik sadis (?) hyungShik “kau pilih tahan lapar atau tidak makan selamanya? kau ingat kan kejadian kemarin? bisa saja nanti saat kau sampai rumah kau dihantui oleh yang kemarin itu” ujar Seungcheol Menakut-nakuti.

HyungShik cemberut dan hanya bisa menelan ludah menahan lapar.

Baru saja berlagak Sok berani dengan menakuti hyungshik,  Seungcheol merasa ada sesuatu di belakangnya … rasanya seperti seseorang menyentuh tengkuk nya .. ia membatu .. merinding hingga keringat bejatuhan dari dahinya.  "J-JinYoung ..h ..Hyunshik...S-Sungjae-ah... dibelakang ku … I ..itu … tuhan .. selamatkan nyawa ku” ujarnya terbata-bata.

JinYoung dan HyungShik menoleh ke belakang...."kekekekekke”

“kenapa malah tertawa?! selamatkan aku!!” pintanya ketakutan setengah mati . tak mampu berteriak .. sekujur tubuhnya kaku.. ia mulai merasa ada yang tak beres saat Sungjae, teman sebangkunya, ikut cekikikan dengan hyungshik dan JinYoung .. ia menatap Sungjae .. dan melihat jelas tangan Sungjae lah yang sengaja menyentuh tengkuknya …Tangannya Mengepal “YA YOOK SUNGJAE !!!!!!” ia menarik Sungjae dan menggaet leher namja itu dengan tanggannya ..lalu menjitaki kepala Sungjae tanpa henti .. “kurang ajar kau!! iiiiissssss!!!"

“EHEM ….” Mingyu memelototi keempat anak itu

“mianhae ..” ujar Seungcheol pasrah. Ia kemudian menghantarkan tatapan listrik pada Sungjae yang terlihat tengah menahan tawanya. "Awas kau!", gerutu Seungcheol.

***

L menceritakan tentang kejadian aneh yang terjadi hari itu .. “aku dan beberapa teman lainnya mendapat kan pesan-pesan yang entah dari siapa. Pesan pertama “HELP!” tertulis dipapan tulis ini kemarin" . menunjuk papan tulis “tertulis dengan sendirinya .. padahal sebelumnya papan tulis ini kosong, lalu .. aku dan Eunha juga mendapatkan sehelai kain yang terbakar” Selembar kain terbakar itu juga ditunjukkan oleh L kepada teman-temannya. “dan yang terakhir tadi pagi .. kembali dikelas ini .. pada papan tulis ini juga … pada pesan kedua tertulis: Darkness"

EunKyo membaca tulisan dalam sehelai kain terbakar itu “different dimension dan...darkness” seketika tubuhnya merinding membaca tulisan itu. “aneh .. rasanya aneh sesaat setelah aku membca pesan dalam kain itu” ujarnya

“Eunkyo-ya...jangan bicara begitu.. aku jadi takut”, rengek SongHee memeluk erat EunHee disampingnya. “tapi tadi pagi paling manakutkan .. aaa..aku tidak mau ingat-ingat T.T”

“bagaimana jika nanti itu semua berlanjut ?? bagaimana jika berbahaya untuk kita ?? aku tidak mau mati ..” ujar EunHee memeluk balik SongHee

“what should we do??”  Precise menatap Ren yang hanya mengangkat bahu. "Molla"

Soojung menulis kedua kata-kata itu dinote kecil miliknya “help .. different dimension..darkness  ..ini semakin membuat ku penasaran”

L melanjutkan penjelasannya “aku tidak mengerti alasan pasti semua hal itu terjadi, dan juga berharap tidak akan terulang kembali .. kuharap kalian semua dapat bekerja sama dengan ku, jika suatu saat kalian merasakan atau menemukan sesuat yang aneh .. tolong beri tahu yang lain”

Soojung mengangkat tangannya untuk bertanya. “apa ada kemungkinan hal ini sengaja dilakukan oleh seseorang?? Tadi pagi aku sempat melihat bayangan orang dari luar kelas … tapi saat masuk tidak ada siapapun...hm...aneh sekali"

 Mingyu menelisik “aku tidak tahu pasti kejadian kedua dan tadi pagi .. tapi dikejadian pertama .. aku lah yang telah menghapus papan tulis dan bisa kupastikan itu … dan tulisan itu muncul begitu saja tanpa ada yang menyentuh papan tulis, karena kami bicara di samping sana”, ujarnya sambil menunjuk ke arah sudut di dekat jendela.

“aku dan Eunha hanya bertemu dengan JungAh sonsaengnim sebelum kejadian kedua, .. sepertinya tidak mungkin jungAh sonsaengnim yang sengaja meletakkan kain dalam keadaan terbakar pada tangan ku dan Eunha...ia bahkan tak menyentuh kami sama sekali” jelas L menambahkan

Semua terdiam .. memikirkan setiap kemungkinan .. dan lagi-lagi nana Cs membuat masalah. Nana “jadi kalian menahan kami disini hanya untuk membicarakan hal konyol semacam ini? otak kalian pasti sudah rusak!"

“kalian hanya cari perhatian saja” tambah hara .. diikuti anggukan seoHyun.

“ayo kita pergi sebelum kita ikut gila” dongwoon berdiri .. ia orang petama yang keluar dari dalam kelas, diikuti nana , hara dan SeoHyun .. dan beberapa belas anak lain yang tidak mempercayai cerita tersebut) . Mereka yang tersisa tidak bisa melarang teman-teman mereka untuk pergi.

“cih .. dasar provokator”, sungut Mingyu.

L , Kyungjae dan Mingyu masih berdiri di depan. kekecewaan itu dapat terlihat jelas. “t .. tidak . ada seorang pun .. y …yang melarang ..k kalian j..jika ..k .kalian .y ..yang t ..ter ..tersisa d .di sini mau p..pulang”

 “aku menyaksikan kejadian itu dengan mata kepalaku sendiri .. meskipun mungkin aku tidak akan membantu banyak ..tapi akan kucoba sebisa ku .. aku bisa membawakan makanan untuk kalian” jawab hyungshik .. ia berdiri lalu membungkuk “mohon bantuannya juga” ujarnya manis

JinYoung melakukan hal yang sama “aku akan tetap disini bersama kalian”

Donghyun membuka sebelah matanya ..lalu mengangkat tangan “aku tidak bisa berdiri karena sangat mengantuk … tapi aku ada dipihak kalian”

Sungjae berdiri seperti yang lainnya “meski aku hanya menyusahkan dan perlu banyak dibimbing .. setidaknya aku bisa sedikit diandalkan”

“k .. kami .. ss .. sangaat . mem .butuhkan mu .. Sungjae-ah .. k ..kamsahamnida” jawab KyungJae

Dengan cool Seungcheol berdiri “aku tidak akan membiarkan kelompok kalian kehilangan namja tampan .. jadi aku tetap disini”

Ren : “kalian juga tidak akan pernah kehilangan aku … Ren stayyyy!!!”

Layaknya yang dilakukan para namja .. Yeoja didalam kelas sana juga berdiri satu persatu.

Soojung: "Soojungie  tidak akan mundur …!!!!!”

SongHee dengan malu “aku memang sangat takut .. tapi aku yakin kalian semua akan melindungi ku .. jika tetap berada disini aku juga bisa semakin dewasa dan berani .. jadi mulai saat ini sudah jadi kuputuskan untuk membantu kalian”

Precise : “I’ll stay here .. tidak ada kata mundur bagiku ..”

EunHee: “sama seperti Sungjae, mungkin aku juga akan banyak menyusahkan .. tapi aku juga tidak mungkin membiarkan teman-teman ku kesusahan”

Halla: “hanya pengecut yang meninggalkan teman-temannya … aku ikut!"

Eunkyo : “kalian tahu aku tidak akan pernah meninggalkan kalian .. tentu saja aku akan tetap disini”

YoungHee menarik nafas. “benar kata Halla!:hanya pengecut yang meninggalkan teman-temannya ini masalah kita bersama meski aku belum mengalami nya sendiri tapi sejauh itu sudah mengganggu teman-teman ku.. aku tidak akan berhenti sebelum semuanya selesai” ujarnya berapi-api layaknya demonstrasi

“Teng 10 detik .. rekor baru kkk”, sambar Mina dengan stopwatch nya “aku tidak mau terlewat menghitung waktu bicara YoungHee ,, karena youngHee tetap disini aku pun juga hahha”

YoungHee menghantarkan tatapan listrik pada Mina yang hanya terkekeh.

“t ..terima ..k ..kasih semuanya ..k .kalian .. m ..membuat ku sedih” KyungJae mengusap matanya menahan tangis. Mingyu menepuk-nepuk pundaknya. "sudahlah”

L menatap Eunha yang masih duduk tenang .. ia tersenyum begitu pun dengan Micha

“ah aku ada ide!”  cetus Seungcheol tiba-tiba. "Selagi Sungjae dan hyungShik bergabung disini, bagaimana kalau kita jadikan mereka tumbal saja? kalau mereka kenapa-kenapa kan lumayan mengurangi beban kelas ini”

Semua murid yang tersisa mengerutkan dahi .. terdiam beberapa detik … lalu “CHOI SEUNGCHEOL!!!!!!!!!!” mengeroyok Seungcheol bersama-sama.

Donghyun tak mau ambil pusing,ia tetap tertidur. Hyungshik yang kelaparan juga tidak ikut mengeroyok Seungcheol. ia hanya diam terduduk di meja guru sambil memegangi perut “ aku lapar ~~~~”

***

Satu-satunya orang yang tetap didalam kelas namun tidak mengatakan apapun hanyalah Eunha. Ia tetap diam terperangkap alam pikirannya, matanya menatap lantai .. dengan tubuh gemetar. Matanya terbuka lebar sekali .. keramaian anak-anak dikelas akibat Seungcheol tak mempengaruhinya sedikit pun

“mereka .. milikku ~~~~”

 Sebuah suara terdengar … suara  itu hanya datang sekelebat .. tapi cukup membuatnya merasakan sakit dikepalanya,sakit hebat yang masih sama dengan sebelumnya . ia hanya dapat menutup telinga dan matanya ..

***

Hyungshik berdiri terpaku didepan papan tulis … tak melakukan gerakan sedikitpun,tak berkedip sedikitpun entah apa yang dilihatnya dengan tatapan mata kosong seperti bukan hyungshik yang baisanya.

EunHee tanpa sengaja melihat keanehan yang terjadi pada HyungShik. Ia mundur dari kerumunan teman-temannya yang sedang becanda dengan Seungcheol. Dengan langkah gemetar ..  perlahan mendekati Hyungshik. “H-Hyungshik-ah ..”

Hyungshik mentapnya dengan tatapan aneh...bukan ..bukan mata hyungshik ..bukan senyum hyungshik yang terpancar disana .. EunHee melihat wajah lain di sana. “kalian .. berada disini untukkku .. kalian sahabatku .. bantu ..aku”

EunHee melangkah mundur. “H-Hyungshik-ah ..kau .. emmm terlihat eneh .. em ..apa kau lapar?? Em..m-maksud ku” Eunhee bicara terbata karena takut, ia yang biasa panic pun entah menggapa sulit berkutik .. karena ketakutannya

HyungShik mendekat .. mencengkram tangan EunHee keras sekali “kau harus membantu sahabat mu yang kesusahan …” berbisik pada telinganya.

“Shik-ah .. “ EunHee mendorong wajah HyungShik yang terus membisikkan hal-hal yang membuatnya takut .. meski begitu HyungShik terus memaksa untuk mengatakan hal-hal aneh tersebut.

“bantu aku … “

“S-Shik-ah hentikan! kau membuat ku takut! hiks...", tanpa terasa EunHee menangis .. ia terlalu takut dengan perlakukan hyungshik

“hahahahha .."

“hahhahah…"

“hahhahaha…”

Mereka tertawa bersama sambil terus menganiaya Seungcheol, namun …..“KIM KYUNGJAE  ANDWAAAAEE ..” EunHee berteriak disertai dengan …

BUUKKKKKK … suara keras membuat semua perhatian tertuju pada depan papan tulis. "KYUNGJAE-AAAHH!!", seru mereka bersamaan.

***

 

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK