Hari ini Minseok tidak pulang bersama Jongdae karena dia bilang hal yang harus dia lakukan. Tidak seperti biasanya Minseok pulang jalan kaki, dia hanya ingin menikmati kota Busan dengan berjalan kaki. Sebelum keluar gerbang dia melihat Seolhyun berjalan di depannya bersama temen-temannya, dia terlihat bahagia dan terus tertawa bersama sahabatnya. Tiba-tiba muncul pikiran jahat Minseok untuk mengerjai Seolhyun, tapi dia harus menunggu teman-temannya pergi.
Minseok terus mengikuti Seolhyun hingga Seolhyun berjalan seorang diri tanpa teman. Minseok bergegas melancarkan aksinya, dia bermaksud memukul kepala Seolhyun dari belakanng. Bukan benar-benar memukul hanya memukulnya pelan, karena Minseok tahu Seolhyun tidak pernah suka kepalanya disentuh. Langkah Minseok semakin dekat dengan Seolhyun, hingga hanya berjarak beberapa meter di belakang Seolhyun, Minseok dikejutkan dengan kedatangan 5 orang pria berpakaian serba hitam yang turun dari mobil, dengan sergap mereka membekap mulut Seolhyun dan memaksanya masuk mobil. Minseok tidak tinggal diam, dia berusaha melawan 5 pria berbadan besar itu dengan sekuat tenaganya. Namun apa daya, dia hanya anak SMA dan mereka benar-benar memukul Minseok sampai babak belur, mereka bahkan tak peduli seragam Minseok sebagai anak SMA. Minseok masih berusaha memanggil Seolhyun, tapi Seolhyun tidak bisa berbuat banyak selain hanya menangis dan memberontak. Mulutnya tertutup kain, matanya melihat keluar jendela mobil memandang Minseok yang sudah tak sadarkan diri.
SKIP
Perlahan Minseok membuka matanya, orang yang pertama kali dia lihat adalah Yerim dan Jongdae. Minseok mulai merasakan wajahnya dan tubuhnya terasa begitu sakit untuk digerakkan, dia bahkan tidak tahu dimana dia sekarang.
"Oppa~ kau baik-baik saja? Oppa~ siapa yang melakukan ini padamu?" Yerim terlihat begitu sedih melihat keadaan Minseok,
"Tenanglah, dia akan mengatakannya setelah keadaannya membaik" Jongdae berusaha menenangkan Yerim
Minseok benar-benar seperti orang bingung, dia lupa dengan apa yang terjadi padanya. Bagaimana dia bisa ada disini? Dan kenapa tubuhnya terasa sakit semua?
"Seol...Seol, hyun!" ekspresi wajah Minseok seperti menunjukkan dia ingat sesuatu, dengan nada suara sangat rendah dan pelan dia menyebut nama Seolhyun.
Tentu hal ini membuat Jongdae terkejut, kenapa Minseok tiba-tiba menyebut nama Seolhyun.
"Seolhyun? Seolhyun eonnie?" tanya Yerim
"Kau mengenalnya?" Jongdae juga heran Yerim menyebut Seolhyun dengan sebutan eonnie
"Dia guru lesku, mana mungkin aku tidak mengenalnya" jawab Yerim dengan wajah polosnya
"Guru les? Apa maksudmu?" Jongdae masih begitu penasaran dengan pernyataan Yerim
"Mmm... eomma bertemu dengannya saat dia bekerja di mini market, eomma melihat dia sedang belajar sambil jaga toko dan eomma memintanya menjadi guru lesku. Sebelumnya aku tidak tahu dia satu sekolah denganku, jadi aku sudah menganggapnya seperti eonni-ku sendiri. Tapi... apa yang terjadi dengan eonnie?"
Dari cerita Yerim, Jongdae semakin tahu bahwa selama ini Seolhyun benar-benar bekerja keras untuk hidupnya sendiri. Dia banyak menderita tapi selalu terlihat bahagia di sekolah. Minseok tidak menjawab pertanyaan Yerim, kepalanya mendadak terasa sangat sakit. Dia meronta dan berteriak sambil memegang kepalanya. Jongdae dan Yerim sangat ketakutan, Yerim keluar untuk memanggil dokter dan Jongdae berusaha menenangkan Minseok.
SKIP
"Saya tidak yakin dengan keadaannya, pukulan di kepalanya terlalu keras. Itulah yang membuatnya pingsan terlalu lama seperti koma dan kepalanya sakit begitu hebat saat mengingat sesuatu, saat sadar dia juga terlihat kebingungan dan tidak tahu apa-apa, saya rasa dia mengalami amnesia..." pernyataan dokter sontak membuat Jongdae dan Yerim lemas.
Yerim bahkan hampir tak bisa berdiri karenanya, Minseok memang baru menyapa Yerim sekali saja. Tapi Yerim yang menemukan Minseok dalam keadaan tak sadarkan diri di pinggir jalanan sepi, dia juga yang menghubungi Jongdae dan Jongdae memintanya agar tak menghubungi tuan Kim lebih dulu. Jongdae takut penyakit jantungnya akan kambuh. Terlebih setahun ke depan ini, tuan Kim harus menetap di China untuk pengobatan dan bisnisnya disana.
"...tapi amnesia-nya bersifat selektif, dia hanya akan melupakan satu hal terakhir yang sangat menyakitinya atau mungkin melupakan beberapa orang yang pernah hadir dalam hidupnya. Saat dia mencoba mengingat orang-orang itu, kadang sakit kepala yang begitu menyakitkan akan muncul dengan sendirinya. Berhati-hatilah saat membicarakan sesuatu dengannya, kalian bisa mencoba mengingatkannya perlahan" Jongdae mengingat semua penjelasan dokter, dia hanya bisa duduk di samping tempat tidur Minseok dengan tatapan bingung.
"Bagaimana aku harus mencari tahu apa yang terjadi dengan Seolhyun?" dalam hatinya dia sangat pensaran kenapa Minseok menyebut nama Seolhyun, tapi disisi lain dia tidak bisa memaksa Minseok menceritakan kejadian itu sampai ingatannya kembali.
Continued...
