By Your Side
Part – 6
Author : tiara ekha (@khaiicheen)
It’s was begins
SHINee’s Dorm
Domitori para idol mungkin merupakan salah satu tempat teraman untuk para idol yang tinggal didalamnnya melakukan kegiatan pribadi mereka. Tempat tersembunyi dan tempat paling aman dari bidikan kamera dan mata para netizen. Seperti saat ini, dimana dorm SHINee tengah diisi dengan tambahan 2 yeoja yang sudah biasa mengunjungi mereka. 2 gadis yang punya peran berarti untuk kehidupan perasaan 2 membernya, Jonghyun dan Minho.
“Nonna, apa yang kau buat kali ini?” tanya Taemin lalu meletakan dagunya di bahu Minji untuk mengintip masakan apa yang tengah dibuat oleh gadis itu.
“Hmm, pasta cream tuna. Aku sedang membuat sausnya.” Balas Minji.
“Apa yang sedang kau lakukan, Taemin-ie?” seru pemilik suara berat nan merdu, Jonghyun lalu menarik telinga sang mankae untuk mejauhkan kepalanya dari bahun sang kekasih.
“Hyung, appo.” Keluh Taemin.
“Makanya, kau jangan seenaknya seperti itu dengan Minji. Kau kan sudah punya Naeun. Jaga sikapmu.” Balas Jonghyun.
“Jangan bicarakan gadis itu, hyung. Aku sedang malas.” balas Taemin.
“Mwo? Aku tidak salah dengar?” seru Key. “Kalian sedang bertengkar?”
“Bukan bertengkar sebenarnya oppa. Tapi sedang didiamkan oleh Naeun.” Seloroh Hyura dari arah kulkas.
“Im Hyura, asih. Kau tidak bisa memegang janjimu.” Seru Taemin.
“Mian, Taem-ah. Tidak ada salahnya mereka tahu. Jangan menutup masalahmu dengan mereka.” Balas Hyura.
“Benar, uri maknae. Katakan saja kalau kau memang sedang memiliki masalah, kami akan mendengarkanmu.” Ujar sang Leader.
“Molla, hyung. Sudahlah, lupakan saja. Aku sedang malas membahasnya.” Balas Taemin lalu meninggalkan dapur dan beranjak menuju ruang TV.
“Dasar anak remaja yang sedang beranjak dewasa. Sikapnya tidak bisa ditebak. Labil sekali.” Seloroh Key. “Sama seperti hyungnya, terlalu gengsi untuk mengakui apa yang dirasakannya.”
“Ya, Kibum-ah. Biarkanlah, Taemin sedang berada dalam masa transisinya. Wajar bukan, kau juga kan pernah mengalaminya.” Ujar Onew bijak.
“Hyung. Lihat siapa yang datang?” seru Taemin kembali ke arah dapur bersama Minho dan seorang anak laki-laki yang menggemaskan.
“Nugu?” tanya Onew lalu beranjak menuju ruang TV diikuti Key dan Jonghyun.
“Apppaaaa...” seru sang anak lalu melepaskan gandengan tangannya dari Minho dan menghambur kearah ketiganya.
“Yoogeun-ah..” seru Key. Namja itu langsung menggendong tubuh Yogeun – anak kelimanya di acara hello baby –
“Appa, boggosipho.” Seru Yoogeun.
“Nado. Kami juga merindukanmu.” Balas Key.
“Mian tidak dapat menonton konser kalian kemarin. Aku baru saja pulang menungunjungi rumah halmonni.” Ujar Yoogeun polos.
“Gwenchana sayang.” Balas Jonghyun mengelus puncak kepala Yoogeun.
“Kau kesini dengan siapa?” tanya Onew.
“Aku bertemu denganya di supermaket, hyung. Lalu ia merengek ingin ikut kesini, bertemu kalian.” Balas Minho.
“Nde, aku bertemu Minho appa disana. Tapi aku tidak merengek, appa. Hanya meminta eomma mengizinkaku bermain kesini.” Ujar Yoogeun.
“Arasso. Baiklah, kau sudah makan? Kami punya pasta saus tuna, buatan calon eommamu.” Seru Key lalu menurunkan Yoogeun dari gendongannya.
“Eomma? Nugu?” tanya Yoogeun bingung.
“Kalau kami appamu, berarti yeojachingu kami adalah calon eommamu. Arrachi?” ujar Jonghyun.
“Arrachi. Geunde, nugu?” tanya Yoogeun.
“Ayo ikut kami ke dapur.” Ajak Taemin. “Kita bertemu dengan mereka disana.”
Kelima member SHINee dan 1 anak mereka itu berjalan menuju dapur untuk menyapa 2 gadis yang berada disana. 2 gadis calon eomma Yoogeun.
“Jagiya..” panggil Jonghyun.
“Nde..” balas Minji.
“Yoogeun-ah, sini.” Ajak Jonghyun. “Ini kekasih appamu ini. Minji noona.” Ujar Jonghyun. “Minji-ya, kenalkan. Ini Yoogeun, anak kami.”
Minji terkekeh. “Nde, aku pernah melihatnya diacara kalian dulu. Annyeong, Yoogeun-ah. Kwon Minji imnida. Senang bertemu denganmu.” Sapa Minji lalu berjongkok menyamakan tingginya dengan Yoogeun.
“Annyeonghasseyo. Jung Yoogeun imnida.” Balas Yoogeun lalu membungkuk hormat.
“Ah, neomu kyowo.” Seru Minji.
“Gamsahamnida.” Balas Yoogeun. Ketujuhnya tertawa gemas melihat tingkah polos anak itu.
“Annyeong, Yoogeun-ah. Im Hyura imnida.” Sapa Hyura menghampiri ketujuhnya.
“Annyeong hasseo noona. Jung Yoogeun imnida.” Balas Yoogeun. “Appa, siapa noona ini?” bisik Yoogeun malu pada Jonghyun yang ada disampingnya.
“Hmm, tanyakan pada Minho appa saja.” Balas Jonghyun jahil. Yoogeun mengangguk dan menghampiri Minho yang tidak jauh berada di dekatnya.
“Appa, siapa eonni itu? Kekasihmu?” tanya Yoogeun polos.
Minho tertawa dan menarik Hyura kearahnya. “Noona ini adikku. Sahabat dekat appa.” Balas Minho. “Benarkan, Raa-ya?” tanya Minho.
“Nde, aku adik Minho oppa, Yoogeun-ah.” Balas Hyura.
“Ah, aku fikir noona ini kekasihmu, oppa.” Balas Yoogeun polos.
“Kalau appamu tidak menjaga gengsi dan komitmennya, mungkin noona itu sudah menjadi kekasihnya.” Seloroh Key tapi Yoogeun tidak mendengarnya, hanya Hyura, Taemin, Minho, Onew dan Jonghyun saja yang mendengarnya.
“Kau sudah makan? Kami sudah membuat pasta saus tuna dan kentang goreng. Kau mau makan bersama kami?” ajak Hyura mengalihkan perhatian.
“Nde, noona.” Balas Yoogeun lalu mengikuti lengkah Hyura menuju ruang makan.
“Baiklah, kau tunggu disini dulu ya. Aku dan Minji noona akan mengambil piringnya lebih dulu.” Lanjut Hyura lembut. “Oppa, temani Yoogeun dulu saja. Nanti aku dan eonni yang akan menyiapkan makanan kalian.” Ujar Hyura.
“Nde, gomawo, Hyura-ya.” Balas Jonghyun. Kelimanya pun segera menuju meja makan, menghampiri anak mereka disana.
Kegiatan makan siang itu pun berjalan dengan penuh canda dan tawa riang. Yoogeun tak jarang bertingkah seakan dia bukan anak kecil lagi ketika para appa nya ingin menyuapi anak itu.
“Appa. Aku bisa sendiri. Aku bukan anak kecil lagi.” Seru Yoogeun setiap kali ingin disuapi oleh kelimanya yang selalu berhasil memancing tawa dari para penghuni dorm itu.
Setelah selesai makan siang, Yoogeun merengek untuk minta ditemani bermain oleh salah satu dari kelima appanya itu. Ia meminta Jonghyun dan juga Minji untuk menemaninya bermain. Akhirnya, Jonghyun mengajak Yoogeun ke kamarnya, bermain dengan laptop miliknya disusul oleh Minji setelah gadis itu selesai merapihkan peralatan makan siang mereka.
“Aku menyusul Jonghyun dan Yoogeun terlebih dahulu, Hyura-ya. Tidak apa kan kalau aku meninggalkanmu lebih dulu?” ujar Minji.
“Gwenchana. Semuanya juga sudah selesai.” Balas Hyura. “Bawa ini untuk mereka, eonni.”
“Baiklah, aku ke kamar Jonghyun oppa dulu kalau begitu.” Pamit Minji lalu melepas celemek yang digunakannya.
Hyura pun beranjak menuju ruang TV setelah pekerjaannya selesai. Menghampiri Taemin, Key, Minho dan Onew disana dengan membawa beberapa piring berisikan potongan buah segar yang baru saja dikupas olehnya.
“Oppa, ini pencuci mulut kalian. Dan sepertinya sudah waktunya kalian untuk berbelanja lagi. Stock buah dan makanan kecil kalian sudah mulai berkurang.” Seru Hyura.
“Ah, gomawo, Raa-ya.” Ujar Minho.
“Lee Taemin, ini giliranmu untuk berbelanja.” Seru Key dari kursi refleksi yang ada di sudut ruangan.
“Nde, hyung. Besok atau lusa aku akan berbelanja.” Balas Taemin yang tidak mengalihkan pandangannya dari layar TV.
“Katanya sedang tidak ingin membahas Naeun, tapi melihat music video apink sedang diputar kau tidak mengalihkan pandangamu darinya.” Seloroh Key.
Saat ini memang music video Apink – NoNoNo sedang di putar salah satu stasiun TV yang sedang mereka saksikan.
“Kibum-ah, biarkan Taemin bersenang-senang. Walaupun tidak bisa melihat Naeun secara langsung, mungkin ini obat penghilang rasa rindunya dengan gadis itu.” ujar Minho.
“Hmm, terserah anak itu saja.” Balas Key.
“Ah, iya. Kibum-ah, kau tidak melakukan shooting untuk acara We Got Marriedmu?” tanya Onew.
“Minggu depan aku baru melakukannya lagi, hyung,” balas Key.
Setelah Taemin menyelesaikan pernikahan virtualnya, kali ini adalah giliran Key untuk ikut serta diacara yang sama. Namun, untuk acara We Got Married yang dilakukan oleh Key adalah Global Season, yakni pernikahan virtual antara dua orang artis yang berasal dari negara yang berbeda. Yeoja beruntung yang menjadi istri virtual namja bermata kucing itu adalah seorang model cantik dari Jepang. Yagi Arissa.
“Jangan lupa janji kita besok malam, Raa-ya.” Ujar Minho pada Hyura yang ada di sampingnya.
“Nde, oppa. Tapi aku harus melihat jadwalku dulu. Besok akan ku kabari lagi.” Balas Hyura.
“Baiklah.” balas Minho. “Ah, iya, bagaimana dengan janji pergimu dengan Hyunsik kemarin?” bisik Minho. namja itu masih berhati-hati ketika menyebut nama kedua oppa Hyura itu.
“Hmm, berjalan dengan baik, oppa. Seperti dugaanmu, kemarin ia mengenalkan yeojachingunya pada kami.”
“Kami?”
“Nde, aku dan eomma. Kemarin kami pergi makan siang bersama. Yeoja yang cantik dan ramah. Tapi aku sedikit aneh..” ujar Hyura.
“Aneh, memangnya ada apa?” tanya Minho bingung.
“Aneh saja, kenapa yeoja ramah dan lembut seperti dia mau berkencan dengan oppaku itu.” balas Hyura lalu tertawa.
“Eiys, kau ini. Aku kira ada apa? Kau tidak boleh seperti itu, dia kan oppamu.” Balas Minho. Hyura hanya tertawa menanggapinya.
“Hmm, sepertinya walaupun para oppaku ini agak memiliki suatu kelebihan yang aneh tapi mereka selalu beruntung. Beruntung memiliki yeoja yang cantik, baik dan dapat memahami pekerjaan mereka.” Balas Hyura.
“Sama beruntungnya seperti diriku yang memiliki dirimu, Raa-ya.” Bisik Minho yang langsung mengundang tatapan tidak percaya dari Hyura. Wajah gadis itu juga sudah sedikit memerah.
“Yaa, kau beruntung memiliki adik yang pengertian sepertiku oppa.” Seru Hyura dengan menekankan kata ‘adik’. Gadis itu lantas bangkit dari tempatnya dan berjalan menuju dapur untuk mengambil minum. Ia masih tidak dapat menahan debaran jantungnya setiap kali Minho sudah mulai bersikap seperti tadi.
*****
“Ingat janji kita untuk pergi malam ini, kan?” ujar Minho dari seberang telfon. “Tidak ada jadwal kan?”
“Nde oppa. Arraso. Aku ingat. Tenang saja. Nanti sepulang kerja aku akan pergi ke dorm.” balas Hyura.
“Tidak perlu. Aku jemput kau ke kantor nanti. Kabari aku kalau kau sudah selesai.”
“Nde, pangeran kodok. Ya sudah, oppa. Aku tutup telfonnya. Masih ada beberapa jadwal kalian yang perlu kususun. Annyeong.” Putus Hyura mematikan panggilan telfonnya dengan Minho.
Hyura meletakan ponselnya di atas meja dan kembali pada pekerjaannya. Dihadapannya sudah ada beberapa lembar kertas yang berisikan jadwal kegiatan SHINee secara kotor selama 6 bulan kedepan. Rangkaian SHINee World Concert di beberapa negara Asia dan Amerika latin, jadwal off air dan sebagainya. Gadis itu terlihat tengah menyusun beberapa jadwal tersebut kedalam laptop kerjanya.
“Cukup padat untuk hitungan tidak melakukan comeback tahun ini.” ujar Hyura.
Beberapa jadwal untuk off air sebenarnya yang cukup menguras tenaga. Terlebih ada juga beberapa solo project yang harus dilakukan oleh beberapa member. Diluar Minho yang memang sudah memiliki jadwalnya sendiri sebagai MC Music Core setiap minggunya.
“Mexico, Argentina, Chillie, Shanghai, Taiwan dan Indonesia.” Ujarnya. “Semoga semua rangkaian konser ini berjalan lancar. Dan semuanya akan tetap prima hingga semua selesai.”
*****
Hyura POV
Keenam negara itulah yang sudah di konfirmasi oleh pihak perusahaan untuk dikunjungi dalam rangakaian konser dunia ketiga SHINee. Ada satu perasaan senang ketika melihat nama Indonesia masuk dalam daftar itu. Ya, ini adalah kali pertama SHINee akan menggelar konser tunggal mereka disana, menyusul Super Junior dan SNSD yang telah sukses menggelar konser mereka disana.
Satu kebahagiaan sendiri bagiku, karena dalam gelaran konser kali ini, aku akan ikut dengan mereka, membantu tim mereka. Indonesia, negara yang pernah kutinggali selama 6 tahun dan sudah setahun ini aku tinggalkan. Semoga saja ketika ke Indonesia nanti aku bisa bertemu dengan teman-temanku atau mengajak kelima member berjalan-jalan menikmati suasana disana. Semoga saja. Dan setelah setahun ini bekerja sama dengan mereka, aku semakin nyaman. Semakin nyaman dalam hal bekerja sama dengan kelimanya, bukan dengan masalah perasaanku dengan Minho oppa.
“Annyeonghasyo.” Sapa seorang namja bermata kucing dan sahabatnya dari pintu ruanganku.
“Annyeonghaseyo, Kibum-ssi, Woohyun-ssi.” Sapa Sora. Saat ini memang hanya aku dan gadis berwajah oriental itu yang sedang berada di ruangan kami. Sedangkan yang lainnya sibuk dengan pekerjaan mereka di luar.
“Apa kabarmu noona? Sedang tidak sibuk?” balas Kibum oppa.
“Seperti yang kau lihat. Hanya beberapa berkas saja yang sedang ku kerjakan.” Balas Sora. “Ingin bertemu Hyura?” Kibum oppa mengangguk. Sedangkan Woohyun oppa sudah duduk manis di hadapanku.
“Annyeong, Hyura-ya. Kau sibuk? Sepertinya iya, tapi tidak apa kan kalau kami mengganggumu sebentar.” Ujar Wohhyun dengan gaya akrabnya yang khas.
“Seperti yang kau lihat, oppa. Tapi sebentar lagi juga selesai.” Balasku. “Ada apa kalian kesini?” tanyaku lagi ketika Kibum oppa juga sudah duduk manis di hadapanku.
“Hmm, kami akan menunggumu sampai selesai kalau begitu.” Balas Woohyun.
“Katakan saja, oppa. Ada apa?” tanyaku.
“Baiklah, temani aku pergi bersama Woohyun malam ini.” balas Key.
*****
Key POV
Ekspressi apa yang dimunculkannya itu? Bingung? Hmm, sepertinya iya. Wajar memang, karena sebenarnya hari ini aku dan Woohyun memang tidak memiliki jadwal di malam hari. Hari ini kami hanya memiliki jadwal latihan saja dan itu pun juga baru saja selesai.
“Malam ini? ah, mian oppa. Sepertinya aku tidak bisa.” Balas gadis itu.
“Wae?” tanya Woohyun.
“Pergi dengan Minho? Sudah, ikut saja dengan kami. Katakan padanya kalau kau menemani jadwalku. Atau perlu aku yang menelfonnya?” tanyaku.
“Oppa, jeongmal mianhae. Tapi aku tidak enak bila harus membatalkannya. Minho oppa baru saja menelfonku tadi.” Balasnya lagi.
Ya, aku tahu memang Minho memiliki janji dengan gadis ini, sebenarnya semalam aku tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka di ruang TV. Tapi, saat ini aku memang sengaja mengajak Hyura untuk ikut denganku dan juga Woohyun main ke dorm Infinite nanti malam. Ketika berlatih tadi, Woohyun bilang kalau malam ini mereka akan membuatkan surprise party untuk visual mereka, Myungsoo. Ia juga menceritakan tentang perang dingin yang sedang terjadi diantara Myungsoo dan Sunhee, adik Sunggyu hyung yang juga yeoja yang tengah dekat dengan Myungsoo.
Saat itu juga terfikirlah dalam otakku untuk mengajak Hyura. Gadis itu akan kami jadikan umpan untuk mengajak Sunhee ikut ke dorm Infinite nanti malam, karena setelah pertemuan keduanya di after party kemarin, keduanya menjadi dekat dan akrab. Aku rasa tidak ada salahnya mengajak gadis yang ada di depanku ini dan menemaniku disana. Hmm, sebenarnya tidak hanya itu. Ada alasan lain juga kenapa aku ingin mengajaknnya bermain ke dorm infinite? Kalian penasaran. Lihat saja nanti.
“Sudah, aku tidak terima protes. Aku yang akan menelfon Minho kalau begitu.” Balasku. Aku mengambil ponsel yang berada di saku celanaku dan langsung menlfon si visual itu. Tidak lama sambungan telfonku dijawabnya.
“Yobbosseo.” Ujarnya dari sebrang.
“Naya, Kibum.” Balasku.
“Waeyo? Ada apa kau menelfonku?”
“Langsung pada intinya saja, aku sedang malas berbasa-basi denganmu.”
“Baiklah, katakan. Ada apa?”
“Hyura akan menemani jadwalku sampai nanti malam, sepertinya dia tidak bisa pergi denganmu.”
“Mwo? Dia bilang kalian tidak memiliki jadwal sampai malam hari ini.”
“Jadwal ini mendadak, Minho-ya. Jadi aku akan membawa adikmu ini menemaniku. Akan kuantarkan dia pulang juga dengan selamat. Kau tidak perlu khawatir.” Ujarku lagi.
“Andwee. Aku tahu ini pasti bukan jadwalmu, tapi kau memang sengaja mengajaknya menemanimu. Kim Kibum, nan jinjja. Kenapa kau mengganggu waktuku saja. Andwee, kau tidak bisa mengajaknya.” Balas Minho kesal.
“Aku tidak terima protes apapun darimu. Kau kan tahu, Hyura sudah ku kontrak secara ekslusif untuk menemani jadwalku dengan ToHeart. Dan sekarang aku akan pergi dengannya dan juga Woohyun.”
“Eodi? Kau akan mengajaknya kemana?”
“Tidak perlu banyak tanya. Sudah, kumatikan telfonnya. Annyeong.” Putusku.
Aku masih sempat mendengar desahan sebal keluar dari panggilan Minho. Pasti dia akan sebal, tapi biarkanlah. Maksud dan tujuanku mengajak Hyura pun tidak semata-mata untuk beberapa alasan diatas, tapi ada lagi. Beberapa waktu lalu aku memang sudah pernah berjanji padanya untuk mengajaknya main ke dorm Infinite dan kupikir sekalian saja nanti, serta sebenarnya aku agak sedikit jengah dengan sikap Minho pada Hyura belakangan ini. Ia menjadi semakin protectif untuk membatasi ruang gerak gadis itu dekat dengan orang baru. Seakan dia adalah namjachingu gadis itu. Tapi setiap kali ditanya mengenai statusnya, ia bilang semuanya akan ia perjelas nanti. Kalian ingat itu, nanti. Nanti yang entah kapan? Nanti hingga gadis itu berpaling pada yang lain lagi?
“Minho sudah mengijinkan. Setengah jam lagi kami tunggu di ruang latihan. Cepat selesaikan pekerjaanmu.” Titahku.
“Baiklah, oppa. Terima kasih sudah menculikku dari janji kami malam ini.” balasnya. Tapi tidak ada nada kesal juga tersirat didalamnya. Terkesan biasa dan datar.
“Ah iya, berikan ponselmu padaku.”
“Ponsel? Untuk apa oppa?”
“Sebelum Minho mengoceh panjang lebar padamu dan menculikmu dari ajakanku, lebih baik ponselmu ada padaku.” Gadis itu pun menurut, mengambil ponselnya dari atas meja dan memberikannya padaku.
Aku tahu, kau pun pasti lelah dengan semua ini, Hyura-ya. Tapi tenang saja, aku tidak akan membiarkan kau terlalu lama terjebak dalam masalah perasaanmu ini. ujar Key dalam hati.
*****
Woohyun, Key dan Hyura sudah berada di depan sebuah rumah berlantai 2 yang terletak di salah satu komplek perumahan di kawasan Seoul. Hyura bingung dengan tujuan dari kedua namja yang ada disampingnya saat ini mengajaknya pergi. Keduanya masih belum menjelaskan mengenai kemana mereka akan pergi dan untuk keperluan apa. Gadis itu hanya menurut saja dengan apa yang Key minta padanya, karena pada dasarnya ia pun tidak bisa menolak ajakan namja yang belakangan ini selalu bersamanya dalam pekerjaannya itu.
Satu lagi daftar member SHINee yang sudah dianggapnya seperti oppanya sendiri diluar Minho dan Onew. Sedangkan dengan kedua member lainnya, Hyura memang dekat dengan mereka, tapi ia sedikit menjaga kedekatannya –tidak seperti pada Minho dan Onew- pada Jonghyun. Gadis itu menghargai Minji sebagai kekasihnya, walaupun sebenarnya bagi Minji itu semua tidak apa-apa. Dan dengan Taemin, bagi Hyura dekat dengan Taemin bukanlah dekat seperti oppa tetapi seperti sahabatnya sendiri, karena usia keduanya yang sebaya.
“Kita akan kemana, oppa? Dan ini rumah siapa?” tanya Hyura bingung.
“Sudah, ikuti kami saja. Ah, ini adalah rumah Sunhee.” Balas Woohyun.
“Sunhee eonni?” Woohyun menganggukan kepalanya dan membuka pintu pagar kediaman keluarga Kim itu.
“Kajja, kita masuk kedalam.” Ajak Key lalu menarik tangan gadis itu.
Ketiganya pun masuk ke dalam rumah tersebut dengan disambut oleh salah seorang pembantu rumah tangga keluarga Kim. Ketiganya dipersilahkan masuk dan menunggu di ruang keluarga untuk bertemu putri bungsu keluarga itu.
“Annyeonghaseo eommoni.” Sapa Woohyun.
“Annyeong Woo-ya. Bagaimana kabarmu?” balas nyonya Kim, ibunda Sunggyu dan Sunhee.
“Baik-baik saja, seperti yang kau lihat.” Balas Woohyun membalas pelukan hangat ibunda sang leader.
“Ah, bukankah kau Key, member SHINee?” ujar nyonya Kim.
“Nde, eommoni. Kim Kibum imnida.” Sapa Key lalu membungkuk hormat.
“Tidak perlu sampai seperti itu.” balas nyonya Kim.
“Lalu, siapa gadis manis ini?” tanya nyonya Im.
“Asisten manager kami, Hyura.” ujar Key mengenalkan Hyura.
“Annyeonghaseo, Im Hyura imnida.” Ujar Hyura.
“Silahkan duduk dulu, Sunhee dan yang lainnya masih berada di atas.” Ujar nyonya Kim. “Ajjhuma, bisa tolong panggilkan Sunhee dikamarnya? Katakan kalau ada tuan Nam dan tuan Kim.” Pintanya pada pembantu rumah tangga yang menyambut ketiganya tadi.
“Baiklah nyonya. Saya akan memanggil nona Sunhee.” Balasnya.
“Oh, iya, kalian ingin minum apa? Akan kubuatkan untuk kalian.” Tawar nyonya Kim.
“Tidak perlu repot-repot eommoni. Aku akan mengambilnya sendiri saja nanti.” Balas Woohyun.
“Ya sudah, tunggulah dulu disini. Aku pamit ke kamar lebih dulu.” Balas nyonya Kim.
Seorang wanita paruh baya yang sangat cantik dan penuh aura keibuan. Pikir Hyura. Sama seperti sang ibu yang sangat disayanginya. Eomma, aku merindukan waktu-waktu kita seperti ini. Batin gadis itu.
“Oppa, sebenarnya kita mau kemana? Kenapa menemui Sunhee eonni? Kalau hanya kesini kan kau tidak perlu sampai mengajakku ikut.” Bisik Hyura pada namja bermata kucing di sampingnya. “Aku tidak enak dengan Minho oppa.”
“Ini baru awal, Hyura-ya. Nanti juga kau akan tahu kita akan kemana.” Balas Key. “Dan untuk Minho. Sudah, jangan kau fikirkan mengenai dia. Dia tidak akan marah padamu. Tenang saja, aku yang menjaminnya.”
Tidak lama, turunlah 3 orang yeoja dari arah tangga. Kim Sunhee, Han Minji dan Shin Jinhee. 3 orang yeoja cantik bertubuh semampai yang sudah bersahabat sejak ketiganya masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Han Minji, yeoja berambut hitam sepunggung, calon kakak ipar dari Sunhe, karena yeoja itu adalah kekasih dari sang kakak, Kim Sunggyu. Sedangkan satu yeoja lagi, yeoja dengan kaca mata stylish yang bertengger di hidung mancungnya adalah Shin Jinhee. Kalau kalian ingat, dia adalah yeoja yang Woohyun ceritakan pada Key beberapa waktu yang lalu.
“Annyeong Jinhee-ya.” Sapa Woohyun pada gadis berkacamata itu.
“Aa.. annyeong oppa.” Balas Jinhee gugup lalu bersembunyi di balik tubuh Sunhee yang ada di sampingnya.
Ah, jadi ini yeoja yang telah mencuri perhatian sahabatku ini? Cantik. Seleramu memang selalu berbeda, Woo-ya. Ujar Key dalam hari.
“Ya, oppa. Kau membuat Jinhee takut.” Ujar Sunhee.
“Tuan Nam, kau harusnya bersikap sopan atau romantis. Bukan menakutinya seperti ini. Kau ini bagaimana?” ledek Key lalu dibalas dengan senggolan di bahunya oleh Woohyun.
“Hee-ya, bagaimana keadaanmu? Sudah jauh lebih baik?” tanya Woohyun akhirnya. Ia tidak lagi berani menggoda yeoja berkacamata itu.
“Sudah lebih baik, oppa.” Balas Sunhee. “Oh, iya. Aku sampai lupa. Jinhee, Minji. Kenalkan, ini Hyura. asisten manager SHINee.” Ujar Sunhee mengenalkan Hyura pada kedua sahabatnya itu.
“Im Hyura imnida. Banggapseumnida.” Sapa Hyura.
“Annyeong, Hyura-ssi. Choneun Shin Jinhee imnida.”
“Dan aku Han Minji. Senang berkenalan denganmu.” Sapa Jinhee dan Minji bergantian.
“Panggil aku Hyura saja eonni.” Balas Hyura.
“Baiklah, ayo kita ke ruang keluarga. Kita mengobrol disana saja.” Ajak Sunhee pada ketiganya.
Hyura, Jinhee dan Minji pun dengan cepatnya akrab satu sama lain. Sepertinya perbedaan usia antara ketiganya yang tidak terpaut jauh membuat mereka menjadi lebih cepat akrab, sama seperti Hyura dengan Sunhee berkenalan dalam perjalan menuju after party SHINee beberapa waktu yang lalu. Ketika mendengar nama Minji pertama kali tadi, Hyura menjadi teringat dengan Kwon Minji, salah satu eonninya di perusahaanm kekasih Jonghyun.
Beruntung sekali kedua yeoja bernama Minji ini. Menjadi kekasih dari 2 idol yang tampan dan memiliki suara yang memukau. Batin Hyura. Ditengah obrolan santai mereka, Hyura dan Key menangkap kalau Woohyun beberapa kali mencuri pandang pada gadis berkacamata yang duduk di sebelah Hyura.
“Oppa, tumben sekali kalian berdua kesini saat Sunggyu oppa tidak ada dirumah. Ada apa?” tanya Sunhee memecah konsentrasi ketiga tamunya itu.
“Hmm..” balas Woohyun kaget.
“Konsen pada obrolan oppa, jangan memperhatikan Jinhee seperti itu terus.” Goda Minji.
“Aah, anniyo. Jangan dengarkan mereka Jinhee-ya.” Balas Woohyun.
“Kalau tidak kenapa kau menjadi kikuk sperti ini, Woo-ya?” goda Key lagi.
Sunhee tertawa melihat kekakuan yang muncul dari main vocal group oppanya itu dan Hyura hanya tersenyum saja melihat aksi meledek Wohyun. Sedangkan Jinhee, rona merah muda sudah muncul wajah cantiknya.
“Dwesso. Sudah, kembali pada topik.” Balas Woohyun yang sudah terpojokan oleh ledekan Minji dan Key. “Hee-ya, aku ingin mengajakmu ke dorm. Kebetulan ada Jinhee dan Minji juga, jadi sekalian saja.” Lanjut Woohyun.
“Dorm? Dorm kalian? Untuk apa? Aku sedang malas oppa.” Balas Sunhee.
“Iya, dorm kami. Dorm oppamu, dorm Infinite. Memang mau dorm yang mana lagi?” tanya Woohyun.
“Mungkin dorm SHINee, oppa. Sunhee ingin bertemu dengan leadermu, Key oppa.” Ujar Minji.
“Ah, tapi sayangnya bukan dorm kami, Sunhee-ya. Jinki hyung juga sedang memiliki jadwal pribadi hari ini. Ia sedang tidak ada disana.” Balas Key.
“Ya, ya, ya. Dorm kalian.” Balas Sunhee malas. Satu hal yang membuatnya malas bukanlah malah bepergian, namun malas bertemu dengan namja yang di dapuk menjadi visual itu, L. Gadis itu tengah ada dalam perang dingin dengan namja bernama asli Kim Myungsoo itu. Ia malas kalau bermain ke dorm Infinite, ia pasti akan bertemu dengan L. “Untuk apa aku kesana oppa? Lain kali saja.” Lanjutnya.
“Memberi kejutan untuk ulang tahun Myungsoo?” Ujar Woohyun lagi. Suara batuk tiba-tiba terdengar dari mulut Sunhee. Gadis itu terbatuk karena kaget, ia benar-benar lupa akan tanggal ulang tahun ‘partner in crime’ nya di dalam group sang oppa itu.
Ah, jadi mereka akan mengajakku ke dorm Infnite. Pikir Hyura.
“Wae, Sunhee-ya? Separah itukah L syndrom yang kau derita?” tanya Key.
“Mwo, L syndrom?” tanya Sunhee bingung. Jenis syndrom baru kah?
“Eoh, kecenderungan untuk beraksi berlebihan kalau mendengar nama L.” Balas Key enteng dan memancing tawa dari keempat orang yang berada di ruangan itu.
“Kau tidak ingat ia berulang tahun hari ini?”
“Anniyo.” balas Sunhee cepat. “Sepertinya tugas kuliah membuatku lupa dengan tanggal saat ini.”
“Geureguna, jadi kau sudah benar-benar melupakan Myugsoo dan beralih pada hyungku, Sunhee-ya?” seloroh Key.
“Eoh?” balas Sunhee menlongo. Gadis itu kaget dengan pertanyaan Key sebelumnya.
“Oppa, jjang.” Seru Minji lalu ber-hifive ria dengan Key.
“Mian oppa. Tapi sepertinya aku tidak bisa ikut. Aku sedang malas. Kau bisa ajak Minji dan Jinhee saja kesana. Aku ingin kembali beristirahat.” Tolak Sunhee.
“Hmm, kau yakin? Kasihan Hyura kalau ia sendirian disana. Kau tahu kan member yang lain seperti apa? Terlebih choding prince kami.” tanya Woohyun.
“Eonni, kau tidak ikut?” tanya Hyura penuh harap. Ya, gadis ini bingung akan bersama dengan siapa di di dorm Infinite nanti kalau tidak ada Sunhee. Tidak mungkin ia menempel pada Key terus.
“Nde. Aku sedang malas, Hyura-ya. Mian. Tapi aku bingung, kenapa kau ikut dengan mereka?” tanya Sunhee.
“Eonni, ikutlah.” Pinta Hyura. “Aku sudah membatalkan janjiku dengan Minho oppa hanya untuk menemanimu nanti.” Lanjut gadis itu.
“Mwo? Kau membatalkan janjimu dengan Minho oppa hanya untuk menemani mereka?” tanya Sunhee penasaran. “Oppa, kalian menjadikan Hyura umpan untuk mengajakku ke dorm, oppa? Nan jinjja!!” seru Sunhee. Ia tidak habis pikir dengan ide kedua namja yang ada di hadapannya saat ini.
*****
Sunhee POV
Apa mereka sudah gila? Woohyun oppa, jinjja!! Sebegitu inginnya kah kau menyuruhku mengunjungi dorm mu? Sampai-sampai membawa Hyura sebagai jaminan agar aku ikut. Ya, oppa. Tak tahukah kau aku sedang malah bertemu dengan Myungsoo disana. Aish...
Tapi mau bagaimana lagi? Mau tidak mau aku harus ikut dengan mereka. Para member Infinite itu kan terkadang suka bertingkah diluar logika, apalagi choding oppa, Lee Sungyeol. Aku tidak mungkin membiarkan Hyura sendirian disana, kalau hanya menyerahkan Jinhee dan Minji yang ikut itu masih bisa kuatasi. Minji memiliki kekasihnya yang akan menjaganya disana dan Jinhee, ya, ada Woohyun oppa. Aku tidak tega membiakan gadis bermarg Im itu sendiri, terlebih ia juga tidak pernah meninggalkanku sendirian ketika di acara after party SHINee kemarin dan juga saat showcase ToHeart selesai beberapa hari yang lalu.
“Sudahlah, saeng. Kau ikutlah bersama kami. Kasihan Hyura kalau sendirian disana.” Ujar Woohyun.
“Baiklah. Aku akan ikut dengan kalian. Tunggu aku disini.” Ujar Sunhee. Senyum kemenangan pun muncul di wajah Woohyun dan Key.
*****
Setibanya di dorm Infinite, keenam member Infinite dan 4 tamunya, Hyura, Key, Jinhee dan Minji pun menyiapkan surprise yang akan mereka berikan pada sang visual. Tapi Sunhee menolak ketika diminta bantuan untuk menyiapkan cake ulang tahun untuk L. Gadis itu menolak mentah-mentah permintaan sang oppa yang akhirnya hanya bisa dibiarkan saja. Sunhee, gadis itu memang sedikit keras kepala.
“Baiklah kalau kau tidak mau membantu kami menyiapkan ini semua, tapi kau yang akan membawakan kue untuk Myungsoo nanti. Dan akuk tidak menerima protes darimu.” Seru Sunggyu.
“Ya, oppa. Aish, kalian menyebalkan sekali. Lebih baik aku pulang kalau seperti ini.” balas Sunhee.
“Kau tidak kasihan dengan Hyura, saeng?” bisik Woohyun.
“Neo jinjaa!!!!” seru Sunhee kesal.
“Eonni, mian.” Ujar Hyura menghampiri Sunhee. Ia merasa tidak nyaman dengan kekesalan Sunhee, yang mungkin juga karena keberadaan dirinya. Tapi ia juga diculik oleh Key untuk menemani namja itu.
“Gwenchana, Hyura-ya. Ini bukan salahmu. Tenang saja.” Ujar Sunhee lembut.
Namun, sejak Hyura menginjakkan kakinya di dorm Infinite, ada sepasang mata yang tidak pernah berhenti menatap dan memperhatikannya. Sepasang mata milik member tertinggi dalam group itu.
*****
Sungyeol POV
Woohyun dan Key hyung sudah datang dari jadwal latihan keduanya di gedung SM bersama 4 yeoja yang ada dibelakang keduanya. 3 yeoja sudah ku kenal dengan baik, Sunhee, Minji dan Jinhee, karena ketiganya sudah sering bermain ke tempat ini. Terlebih Sunhee dan Minji. Tidak perlu ditanyakan lagi. Tapi, satu yeoja yang datang bersama mereka itu masih terlihat asing. Sepertinya aku tidak mengenalnya, tapi aku pernah melihatnya. Namun aku lupa kapan dan dimana aku pernah melihatnya.
“Sungyeol hyung. Wae? Fokus pada pekerjaanmu. Mau seberapa banyak buah yang kau letakan diatas cake ini?’ ujar Sungjong yang sedari tadi sudah memperhatikan ketidak konsenanku.
“Ah, mian. Kurasa sudah cukup. Kau hanya tinggal menancapkan lilinya saja, Jong-ie.” Balasku
“Apa siih yang sedang kau perhatikan?” seru Hoya.
“Aa.. anniyo. Sudah, pekerjaanku sudah selesai bukan? Aku menghubungi Myungsoo dulu.”pamitku.
Aku pun meninggalkan dapur, tempat segala persiapan untuk ulang tahun partner in crime ku, Myungsoo dilakukan. Aku berjalan menuju kamarku untuk mengambil ponsel yang kutinggalkan disana. Tapi mataku kembali tertuju pada gadis berambut coklat yang sedang duduk di samping Sunhee itu. Aku masih mengingatnya, apa aku mengenalnya dan benar-benar pernah bertemu dengannya? Ingatanku benar-benar buruk.
Lamunanku terpecah ketika kakiku menambrak rak buku yang ada di sebelah pinyu kamarku. Hampir saja aku jatuh kalau aku tidak bisa menjaga keseimbanganku. Bisa malu bukan kalau sampai jatuh di depan mereka, terlebih gadis itu. Ya, sepertinya gadis itu sudah mencuri perhatian dan konsentrasiku.
“Yollie-ah, gwenchana?” seru Sunggyu hyung dari arah dapur.
“Nde, nan gwenchana hyung.” Balasku.
“Makanya jangan melamun terus. Apa sih yang sedang kau lamunkan?” seru Hoya.
*****
Surprise party untuk ulang tahun L sudah selesai dilakukan. Sunhee terlihat meninggalkan sang birthday bodu begitu saja ketika para member dan tamu mereka mengucapkan ucapan selamat ulang tahun pada L. Gadis itu lebih memilih melangkahkan kakinya menuju dapur sebelum akhirnya disusul oleh Sungjong, L dan Sungyeol. Entah perdebatan apa yang terjadi disana dan membuat Sunhee kembali dengan wajah yang lebih buruk dibandingkan sebelumnya.
“Hyung, appo.” Seru sang maknae yang sepertinya baru saja dibully oleh duo MyungYeol di dapur.
“Ayo, ikut saja denganku, Jongie-ya.” Ajak Sunhee lalu melangkahkan kakinya masuk menuju kamar sang kakak.
“Apa yang mau kau lakukan, Hee-ya.” Seru L.
“Jinhee, Hyura, kalian ingin ikut masuk?” tanya Sunhee pada kedua gadis yang ada di ruang tamu itu. Ia memang sengaja tidak mengajak Minji, karena gadis itu tengah bersama sang kekasih.
“Baiklah, aku ikut eonni.” Ujar Hyura dan diikuti gelengan kepala oleh Jinhee. Gadis berkacamata itu menolak untuk ikut masuk kedalam kamar itu.
“Ada apa dengannya, hyung? Sejak datang tadi, sepertinya ia selalu marah-marah.” Ujar Hoya lalu meneguk minuman kaleng yang ada di tangannya.
“Molla. Sepertinya ada pemaksaan ia ikut kesini.” Ujar Sunggyu.
“Kalian memaksanya untuk ikut?” tanya Dongwoo pada Woohyun dan Key bergantian.
“Tidak.” Balas duo ToHeart itu bersamaan.
“Mungkin lebih tepatnya bukan memaksa Sunhee ikut, tetapi memanfaatkan kelemahan Sunhee.” Ujar Minji.
“Maksudmu?” tanya L bingung.
“Hmm, karena Hyura.” balas Jinhee.
“Aah, jadi nama gadis itu Hyura?” seru Sungyeol senang.
*****
Sungyeol POV
Aku mengingatnya sekarang. Aku pernah bertemu dengan gadis itu setahun yang lalu. Ya, setahun yang lalu ketika SHINee dan Infinite ikut dalam gelaran Music Bank in Jakarta. Beberapa kali aku melihatnya di dalam tim SHINee. Tapi aku tidak terlalu memperhatikan betul saat itu. ku kira ia hanya seorang staff biasa, karena aku tidak pernah melihatnya lagi kalau Infinite dan SHINee memiliki jadwal yang bersamaan. Hyura, nama yang cantik, sama seperti pemiliknya.
“Wae, Yollie-ah. Ingin ku kenalkan padanya?” Seloroh Woohyun.
“Tapi dia mau atau tidak dikenalkan padamu?” tambah Dongwoo hyung.
Suasana ruangan ini pun langsung terdengar ramai dengar tawa ledekan dari para memberku. Ya, mereka ini, bukannya membantuku malah menjatuhkanku seperti ini. Sekedar untuk kalian ketahui, inilah memberku, merekalah keluarga keduaku. Walau bagaimana sikap dan tingkah gila yang mereka timbulkan, aku tetap menyayangi mereka.
“Hyung, kalian ini. Bukannya mendukung choding prince kita ini untuk berkenalan dengan gadis itu malah menjatuhkan mentalnya lebih dulu.” Seru L. “Mau kubantu untuk berkenalan dengannya, hyung? Aku kan meminta Sunhee mengenalkannya padamu. Tenang saja.”
“Kau memang dongsaeng yang baik, Myungsoo-ya.” Seru Sungyeol lalu merangkul bahu L.
“Lihat. Bagaimana kami mau mengenalkannya pada Hyura kalau tingkahnya saja seperti ini.” keluh Woohyun.
*****
Selamat pagiii readers kesayangan yang udah setia buat baca..
New part udah aku update :)
Semoga ceritanya sesuai dan semakin seru buat di baca..
Don't forget to give LOVE and Comment..
Don't be a silent readers :D
Dinantikan terus aja yaah part-part selanjutnya..
Gomawo :)
Big Hug,
Ekha