home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > By Your Side

By Your Side

Share:
Author : khaiicheen
Published : 03 Sep 2015, Updated : 22 Aug 2017
Cast : SHINee - Minho Im Hyura (OC) Infinite - Sungyeol
Tags :
Status : Ongoing
4 Subscribes |10872 Views |9 Loves
By Your Side
CHAPTER 5 : Another Story Of Us

By Your Side

Part – 5

Author : tiara ekha (@khaiicheen)

*****

Another story of US

Matahari baru saja menampakan dirinya di ufuk barat, tapi kegiatan Hyura di pagi ini sudah dimulainya sejak setengah jam yang lalu. Gadis yang masih menggunakan piama tidurnya itu sudah sibuk berada di dapur bersama Shin ajjhuma untuk menyiapkan sarapan bagi nyonya Im dan juga Minho. Suatu kegiatan yang sudah jarang sekali gadis itu lakukan sejak dirinya sibuk bekerja.

“Pagi anak gadisku yang cantik.” Sapa nyonya Im. “Tumben sekali kau sudah bangun dan sudah menyiapkan sarapan sepagi ini? Kau kan baru saja pulang larut semalam.”

“Pagi eommaku yang juga tidak kalah cantik dengan putrinya ini.” balas Hyura. “Alarmku sudah berbunyi eomma. Aku harus kembali ke dorm SHINee sebelum jam 9 nanti, mengantarkan Minho oppa kembali kesana sebelum kami kembali berangkat menuju vennue konser. Kau akan datang kan hari ini?”

“Bukan karena ada Minho disini? Kau ingin menyiapkan sarapan spesial untuknya?” goda nyonya Im. “Akan kuusahakan untuk menonton nanti.”

“Bukan eommaku sayang. Untuk apa kalau hanya untuknya? Terkadang di dorm mereka pun, aku dan Minji eonni memasak makan malam untuk mereka.”

“Arraso, Raa-ya.” Balas nyonya Im. “Sudah, bangunkan Minho dulu kalau begitu. Aku akan menunggu kalian di meja makan.”

“Baiklah, lagipula semuanya juga sudah selesai. Aku bangunkan Minho oppa dulu.” Balas Hyura lalu mencium pipi sang ibu.

*****

Minho POV

Aku mendengar suara pintu terbuka. Aku sudah bangun sejak 10 menit yang lalu, deringan ponsel panggilan dari Taemin sangat mengganggu tidurku, maka aku bangun dan mengangkatnya. Walaupun sebenarnya aku juga tidak sadar dengan apa yang Taemin katakan sepanjang menelfonku tadi. Aku masih mengantuk. Pintu kamar Hyunsik yang kugunakan ini terbuka, Hyura, gadis itu yang membuka pintu dan masuk menghampiriku. Ia masih dengan piama tidur coklatnya, rambut yang diikat asal dan kacamata yang belakangan sering dikenakannya.

“Kau sudah bangun oppa?” sapanya. Aku mengangguk pelan.

“Taemin menelfonku tadi. Jadi mau tidak mau aku bangun dan mengangkatnya. Itu sangat mengganggu.”

“Pantas saja. Ya sudah, kalau begitu ayo turun. Kita sarapan dulu sebelum bersiap untuk kembali ke dorm. Kyungshik oppa memintaku mengantarmu kembali ke dorm sebelum pukul 9. Kajja.” Ajaknya.

“Ini masih pukul 6.15 menit, Raa-ya. Masih ada waktu.” Balasku.

“Waktu untuk? Tidur?” tanyanya. Aku mengangguk lalu tersenyum jahil padanya. “Andwe, jangan membuang-buang waktu oppa. Cepat ikut aku turun, eomma sudah menunggu kita di ruang makan.” Lanjutnya.

“Baiklah, baiklah. Kalau begitu kau turun lebih dulu. Aku ingin menyegarkan diri dulu beberapa saat. Tidak enak pada eommonim kalau calon menantunya ini terlihat masih mengantuk.” Ujarku asal.

“Mwo? Calon menantu? Apa aku tidak salah dengar, oppa? Siapa yang kau maksud?” tanyanya tanpa henti.

“Hmm, putri bungsu keluarga Im. Kau tidak tahu? Atau ingin aku kenalkan padanya?” godaku. Ekspresi Hyura saat ini sudah sangat kikuk. Walaupun terkadang ia bersikap sekaan dewasa, aku selalu senang menjahilinya seperti ini.

*****

Hyura POV

Mwo? Apa katanya? Calon menantu? Aku rasa kepalanya terbentuk headboard tempat tidur Hyunsik oppa sampai dia bisa mengatakan itu padaku? Atau ini efek ia bangun terlalu pagi? Astagaaa. Terserah kau saja oppa. Aku hanya mengiyakannya saja, sebelum semua ini menjadi panjang. Tapi kalaupun memang itu semua benar, aku hanya bisa mengamininya saja saat ini. Hubungan kami masih belum jelas. Kalian ingat itu?

“Ya, ya, ya. Sudah, terserah apa katamu saja oppa. Cepat bergegas sana.” Ujarku menghentikan kegilaan di pagi hari yang ditimbulkannya ini lalu menarik tangannya dan mendorong tubuhnya agar segera masuk ke kamar mandi.

“Tunggu aku di bawah. Arra?” titahnya.

“Tidak, aku akan menunggumu disini..” balasku.

“Hmm, kau tidak ingin aku meninggalkanmu ya sampai menungguiku seperti ini?”

“Terserahmu saja, tuan muda Choi. Aku menunggumu disini hanya berjaga-jaga saja kalau-kalau kau tidak langsung turun tapi malah kembali tertidur. “ balasku.

*****

Setelah selesai menghabiskan saarapan buatan Hyura, Minho, nyonya Im dan gadis itu menyempatkan mengobrol beberapa saat sebelum ketiganya sibuk dengan kegiatan masing-masing lagi.

“Bagaimana rasa masakan Hyura, Minho-ya?” tanya nyonya Im setelah sarapan ketiganya telah habis.

“Hmm, lumayan untuk seukuran Hyura yang membuatnya, eommoni.” Balas Minho. Suara tawa nyonya Im terdengar ditengah obrolan mereka.

“Lumayan? Enak atau tidak?” tanya nyonya Im lagi.

“Pastinya enak, eomma. Kalau tidak enak, tidak mungkin kan kalian menghabiskan sarapan yang sudah kubuat.” Ujar Hyura bangga.

“Siapa bilang makanan buatanmu enak, Raa-ya?” tanya Minho.

“Ya, oppa. Kau tidak bisa membuatku senang sedikit saja? Tapi aku yakin kalau masakanku itu enak, kalau tidak masakanku di dorm pun tidak akan kau habiskan bukan?”

“Itu karena Minji nuuna yang membantumu memasak, makanya aku menghabiskannya.” Balas Minho.

“Gerure, kalau begitu aku tidak akan mau memasak lagi untukmu di dorm. Liat saja nanti.” Balas Hyura lalu bangkit.

“Jangan marah seperti itu, Raa-ya. Masakanmu enak, sayang. Minho hanya ingin menjahilimu saja.” Ujar nyonya Im.

“Aku tidak marah, eomma. Biasa saja.” Balas Hyura.

“Kalau begitu kenapa ekspressimu seperti itu, Raa-ya?” tanya Minho yang kemudian menghampiri Hyura yang sedang menuju dapur.

“Sudah jangan banyak tanya, oppa. Cepat kau bersiap, kita akan berangkat 1 jam lagi. Aku tidak mau menunggumu lagi.” Titah Hyura. “Eomma, aku bersiap dulu. Terima kasih sudah menemani kami hari ini.” pamit Hyura lalu beranjak menuju tangga kamarnya.

*****

Sepanjang perjalanan menuju dorm SHINee, Hyura tidak mengeluarkan satu kata pun. Gadis itu melanjutkan aksi diamnya karena kesal dengan kejadian ketika sarapan dirumahnya tadi. Sedangkan Minho? sebenarnya ia agak khawatir dengan aksi diam Hyura ini. Sejujurnya ia merasa bosan dengan situasi yang diam seperti ini, hanya musik yang mengalun dari playlist ponselnya saja yang menemaninya mengemudi.

“Sampai kapan kau akan mendiamkan kuterus, Raa-ya? Mian.” Ujar Minho. tapi balasan tak kunjung keluar dari mulut Hyura. “Raa-ya, jaebal. Aku hanya bercanda tadi.”

“Sudaah, fokus menyetir saja, oppa.” Balas Hyura singkat.

“Yaa, saku tidak akan menlanjutkan menyetir kalau kau masih mendiamkanku seperti ini.” ujar Minho lalu menepikan mobilnya ke bahu jalan.

“Oppa, jaebal. Kita sudah tidak memiliki banyak waktu. Kyungshik oppa memintaku membawamu kembali ke dorm sebelum jam 9. Sekarang sudah 8.35. Jangan membuat moodku menjadi semakin buruk,” ujar gadis itu.

“Jadi kau marah karena sarapan tadi pagi?” tanya Minho lalu menghadapkan tubuhnya pada Hyura.

“Anniyo.” potong gadis itu. “Sudah, cepat jalan lagi, oppa. Atau aku yang akan mengenadarai mobilmu ini.” lanjut Hyura lalu bergegas untuk melepaskan pengancing safety beltnya.

“Mian kalau perkataanku tadi membuatmu tersinggung. Aku hanya bercanda. Masakanmu selalu enak, Raa-ya. Bahkan terkadang aku selalu menginginkannya lagi.” Ujar Minho. Tangan namja itu menahan tangan Hyura.

*****

 

 

Hyura POV

Aku berhasil. Ya. Aku berhasil mendiamkan Minho oppa sejak kejadian sarapan tadi. Entahlah, darimana moodku untuk menjahilinya itu muncul. Sebenarnya sejak menunggunya di kamar Hyunsik oppa tadi pagi, ide jahilku ini sudah muncul, tapi aku bingung ingin menjahilinya dengan cara apa? Untung saja eomma memancing obrolan seperti tadi. Sejujurnya aku sudah tidak kuat untuk menahan tawa ketika menjahili Minho oppa, tapi..

“Ya sudah. Lepaskan tanganmu ini lalu cepat lanjutkan perjalanan menuju dorm sebelum aku kembali mendiamimu lagi.” Ujarku lalu tertawa.

“Kenapa kau tertawa, Raa-ya?” tanyanya.

“Gwenchana, oppa.” Balasku lagi lalu mencubit pipi nya. Terkadang aku gemas ketika melihatnya tersenyum ataupun tertawa. Pipi Minho oppa sepertinya agak chubby juga, ya walaupun tidak se chubby pipiku.

Minho oppa pun kembali melanjutkan perjalanan menuju dorm. Raut kebingungan masih nampak di wajahnya. Ya, tidak aneh.

“Kau sudah tidak marah denganku?” tanyanya lagi.

“Nde, lagipula kapan aku pernah marah padamu oppa?” tanyaku lagi.

“Lalu tadi?”

“Hmm, mian. Aku hanya mencoba menjahilimu saja dengan mendiamkanmu. Ternyata aku bisa dan aku rasa aktingku tadi cukup menyakinkan hingga membuatmu mempercayainya.” Jelasku.

“Jadi? Tadi itu hanya bohong?” tanyanya. Aku hanya mengangguk dan tersenyum tanpa dosa padanya. “Yaa, Im Hyura. jinjja.” Serunya lalu mencubit pinggangku perlahan.

“Oppa, fokuslah menyetir dan jangan menjahiliku.” Ujar Hyura.

“Kau lihat nanti, nona Im. Tunggu pembalasanku.” Ujat Minho lalu kembali menjahili gadis yang duduk disebelahnya itu.

“Yaa, ya, ya, oppa.” Seru Hyura.

“Lihat saja nanti.” Balas Minho lalu kembali fokus pada kegiatan menyetirnya.

*****

SHINee World Concert III in Seoul – day 2

Setelah kembali ke dorm, Minho dan Hyura segera bergabung dengan para member SHINee dan Minji yang baru saja tiba dari kampung halaman orantuanya di Busan untuk segera berangkat menuju venue konser hari ini. Kesibukan kembali menghampiri Hyura setibanya gadis itu di Seoul Olympic Stadium bersama Minji. Kelima member SHINee berangkat dengan menggunakan van sedangkan Hyura menumpang mobil Minji. Hari ini Minji akan membantu tim konser SHINee sekaligus memantau jalannya konser serta untuk menemani sang kekasih Kim Jonghyun karena dirinya absen di konser hari pertama kemarin.

“Eonni, masuk lebih dulu. Masih ada hal yang perlu kuurus dengan tim acara di dalam. Terima kasih atas tumpanganmu.” Pamit Hyura yang segera bergegas masuk.

“Baiklah. Kita bertemu di ruang tunggu SHINee saja.” Balas Minji.

“Geure, eonni-ya annyeong.”

Minji pun memarkirkan mobilnya lalu menunggu kelima member SHINee untuk masuk bersama kedalam vennue. Tidak lama menunggu. Kelima member pun turun dari van dan menghampiri gadis sekertaris perusahaan mereka itu.

“Nuuna, Hyura-ya eodi?” tanya Minho.

“Eiys, hyung. Kau masih belum puas juga sudah bersama Hyura semalaman? Astaga. Ia sedang bekerja hyung saat ini.” ujar Taemin. Minji hanya tersenyum melihat perdebatan Minho dan Taemin yang sudah di rindukannya sejak ia mengunjungi kampung halaman orang tuanya 3 hari yang lalu.

“Hyura sudah masuk kedalam lebih dulu. Katanya masih ada beberapa hal yang perlu diurus olehnya.” Balas Minji.

“Ya sudah, kalau begitu ayo kita segera masuk kedalam.” Ajak Jonghyun lalu merangkul bahu sang gadis yang sudah sangat dirindukannya.

“Heii tuan Kim, turunkan dulu tanganmu dari pundan nuuna. Sebelum nanti ada shawol yang melihatmu seperti ini.” seru Key lalu menurunkan tangan Jonghyun yang sudah bertengger manis di bahu Minji.

“Yaa, another tuan Kim. Kau menggangguku saja.” Balas Jonghyun tidak mau kalah.

“Jjong-ah. Benar kata Kibum. Kita belum berada di dalam. Kalau shawol melihatnya bagaimana? Kau bisa melakukannya nanti di dalam.” Tambah Onew.

“Nde, hyung. Arraso. Kalian mengggangguku sajaa.” Balas Jonghyun kesal karena waktunya bersama Minji diganggu oleh keempat membernya.

******

Konser hari ini berjalan lebih awal dari jadwal konser kemarin. Hari ini, konser dimulai pukul 2 siang dengan durasi konser yang hampir sama, sekitar 3 setengah jam. Beberapa kejadian pun mewarnai penampilan SHINee di konser hari ini, seperti Minho yang sempat terpeleset ketika menyanyikan lagu Girls, Girls, Girls. Namun dibalik itu semua, penampilan SHINee di hari kedua konser mereka ini tidak kalah memukau dengan penampilan mereka kemarin.

Sejak tiba di venue konser tadi pagi hingga rangkaian konser selesai, Hyura sibuk dengan tim acara dan tidak sempat bertemu dengan para member SHINee terlebih dahulu seperti kemarin. Minho pun hanya bisa bertemu dengan gadis itu ketika jeda VCR saja dan itupun setelah namja itu selesai berganti kostum. Dan itu pun tidak lama, karena Hyura harus segera kembali pada timnya untuk menyelesaikan tanggung jawabnya hari ini.

“Akhirnya semuanya selesai dan berjalan dengan baik.” Seru Key sekembalinya namja bermata kucing di ruang tunggu.

“Nde hyung. Satu kerja keras kita terbayarkan sudah. Tapi jangan lupa, masih ada shawol di negara lain yang sudah menunggu kita.” ujar Taemin yang masuk menyusul Key.

“Tentunya, Taemin-ah. Kita masih harus bekerja keras untuk menghibur dan memberikan penampilan terbaik bagi shawol di negara lain.” Lanjut Onew.

“Nde, hyung. Tentunya dan pasti kita akan menampilkan yang terbaik nanti.” Balas Taemin.

Tidak lama, Jonghyun dan Minho menyusul memasuki ruangan. Raut lelah terlihat sekali di wajah Minho. Bukan lelah karena tenaganya terkuras sepanjang konser tadi, melainkan lelah karena ia tidak bisa bertemu dengan Hyura sejak keduanya berpisah di dorm SHINee. Sedangkan Jonghyun, tidak ada lagi air mata yang keluar dari matanya hari ini. Sepanjang konser hari ini, wajah namja yang sering dipanggil dino itu tampak bahagia. Bagaimana tidak? Ada Minji yang selalu menunggu dan menemaninya di belakang panggung. Hal yang kontras dengan apa yang Minho rasakan.

“Apa yang salah denganmu, hyung?” seru Taemin ketika melihat Minho masuk ke dalam ruang tunggu SHINee.

“Hyura sangat sibuk hari ini, Taemin-ah. Kau mengerti bukan?” seru Key yang saat ini tengah merapihkan beberapa barang bawaannya kedalam tas. Karena sepulangnya SHINee dari vennue konser ini, ia harus kembali ke gedung SM untuk melakukan latihan akhir project duo nya bersama Woohyun sebelum showcase mereka besok.

“Aah, seperti kemarin hyung?” ledek Taemin lalu disambut dengan senyum jahil oleh Key. Sedangkan Minho tidak menjawab apapun.

“Sudahlah, Minho-ya. Sebentar lagi juga Hyura akan segera kembali. Kau memang tidak bertemu dengannya ketika turun panggung tadi?” tanya Onew.

“Tidak hyung. Entah kemana anak itu. Sudah, biarkan saja. Dia sedang menikmati pekerjaannya.” Balas Minho.

Ketiga member SHINee, Minho, Taemin dan Onew tengah duduk di sofa mengistirahatkan tubuh, sedangkan Key masih kembali melanjutkan kegiatan merapihkan barang-barangnya dan untuk Jonghyun. Sepertinya kalian tidak perlu menanyakannya lagi. Lead vocalist itu sedang bermanja-manja pada sang gadis dengan bercanda dan beberapa kali mengambil selca mereka berdua. 10 menit setelah konser berakhir, barulah Hyura menemui kelima member SHINee dan Minji di ruang tunggu mereka.

“Itu dia datang hyung.” Ujar Taemin menyenggol bahu Minho yang tengah sibuk dengan ponselnya.

“Biarkan saja.” Balas Minho singkat.

“Tadi kau mencarinya, sekarang dia sudah kembali kau tidak menghiraukannya. Kau ini ada-ada saja, Minho-ya.” Ujar Onew yang tengah memejamkan matanya.

“Biarkan saja, hyung. Biarkan dia yang menghampiriku kesini.” Balas Minho lagi.

“Ya sudah, terserahmu sajalah.” Balas Onew lagi.

“Oppa, chukkae untuk keberhasilan konseer hari ini.” seru gadis berambut coklat itu ketika masuk bersama dengan Kyungshik dan Raemi.

“Selamat untuk semuanya.” Sambung Raemi.

“Yedeura, chukkae.” Lanjut Kyungshik.

“Gomawo hyung, nuuna dan kau, Hyura-ya.” Ujar Jonghyun lalu membungkuk sopan pada kedua orang yang sudah dianggapnya seperti kakaknya sendiri.

“Cheonmaneyo, Jjong-ah.” Balas Raemi lalu memeluk sang lead vocalist itu.

“Chukkae eonni. Semuanya sudah selesai hari ini. Tapi beberapa konser lagi masih menunggu kalian. Tetap semangat.” Ujar Minji lalu menghampiri sang coordi.

“Terima kasih, Minji-ah. Kau kapan datang? Baru saja?” tanya Raemi.

“Anniyo. Aku datang bersama mereka tadi. Tapi kau sedang sibuk, makanya aku tidak menghampirimu. Aku takut mengganggu pekerjaanmu.” Balas Minji.

“Oh iya, Kibum-ah.” Panggil Kyungshik pada Key yang baru saja selesai menmbereskan barang-barangnya.

“Nde, hyung. Wae?” balas Key.

“Woohyun sudah dalam perjalanan kesini. Mungkin sebentar lagi dia sampai. Ia menelfonku tadi.” Balas Kyungshik. Key hanya mengangguk mengiyakan instruksi Kyungshik tadi. “Dan kalian, cepatlah bersiap. Kita akan segera kembali ke dorm setelah ini. Kalian juga sudah lelah bukan?” ujar Kyungshik lagi.

“Nde, hyung.” Balas Taemin dan Minho serempak.

*****

“Istirahat setibanya di dorm , oppa. Jangan menonton pertandingan bola malam ini. Ingat. Kau harus bangun pagi besok menemani Taemin dan Jinki oppa menjenguk Sunhee eonni dan juga showcase ToHeart besok. Jangan membuat Taemin menggerutu. Arra?” ujar Hyura ketika keduanya berpisah di parkiran. Minho dan yang lainnya akan kembali ke dorm, sedangkan Hyura akan menemani Key dan Woohyun bertlatih terakhir malam ini.

“Semoga saja. Pertandingan malam ini sangat seru, Raa-ya. Sayang sekali kalau aku melewatkannya.” Balas Minho.

“Oppa, tenagamu sudah terfosrir banyak sejak 2 hari yang lalu. Jangan terlalu memaksakan diri. Istirahatlah.” Ujar gadis itu lagi.

“Iya, hyung. Tidak ada menonton pertandingan bola malam ini. segera masuk kamar dan istirahat setibanya di dorm nanti. Atau akan kusita remote TV nanti.” Seru Taemin menghampiri keduanya.

“Dengarkan itu, oppa.” Ujar Hyura. “Taemin-ah. Kunci saja dia di kamar agar dia tidak macam-macam.” Ujar Hyura pada Taemin lalu ber-hifive yang lalu dilirik sebal oleh Minho.

“Nde, nde, nde. Baiklah. Aku akan menuruti permintaan kalian tuan Lee dan nonna Im. Puas?” balas Minho malas.

“Baiklah, aku tidak mau mendengar laporan macam-macam mengenaimu malam ini dan aku juga tidak mau diganggu besok pagi. Kita bertemu di tempat showcase ToHeart.” Ujar Hyura.

“Kau tidak ikut kami menjenguk Sunhee nuuna?” tanya Taemin.

Sunhee, gadis berambut merah itu tengah dirawat di rumah sakit akibat kelelahan. Ia ditemukan pingsan di rumahnya setelah pulang dari acara after party SHINee semalam. Woohyun memberitahu mereka ketika datang menjemput Key tadi dan Taemin langsung merengek untuk segera menjenguk gadis itu saat ini juga. Tapi Onew melarangnya, karena mereka pun sebenarnya lelah dan mengusulkan untuk menjenguk gadis bermarga Kim itu besok pagi.

“Mungkin tidak, Taem-ah. Aku juga lelah. Aku butuh waktu istirahat lebih malam ini. pekerjaanku masih belum selesai.” Balas Taemin.

“Ya, sudah. Cepat ke van Infinite sana sebelum Kibum berteriak-teriak memanggilmu.” Ujar Minho.

“Baiklah, aku pamit. Selamat beristirahat.” Balas Hyura.

“Kau juga.” Ujar Minho.

Hyura pun pergi menuju van Infinite yang sudah terparkir tidak jauh dari van SHINee dan menghampiri Key serta Woohyun disana. Pekerjaan gadis ini belum selesai. Latihan akhir ToHeart adalah tanggung jawabnya malam ini. Semoga saja tubuhnya tidak tumbang untuk beberapa hari ini.

*****

Jam masih menunjukkan pukul 8 pagi tapi Hyura sudah berada di dorm SHINee setelah sebelumnya Taemin membombardirnya dengan panggilan telfon yang tiada henti. Taemin frustasi ketika Minho tidak bisa dibangunkan. Namja itu sudah mengerahkan berbagai cara untuk membangunkan sang visual, tapi tidak ada satu pun yang berhasil. Karena itu ia menelfon Hyura dan meminta bantuannya untuk membangunkan Minho. Suasana domr masih cukup sepi, baru Onew dan Taeminj saja yang sudah sadar dari alam mimpi mereka, Jonghyun dan Minho masih dalam alam mimpi mereka masing-masaing, sedangkan Key sudah berangkat sejak Hyura tiba di dorm pagi ini.

“Oppa, cepat banguuun. Kau itu kenapa susah sekali dibangunkan ketika sudah tidur!!!.” Seru Hyura membangunkan sang oppa yang masih berada di alam mimpinya.

“Sebentar lagi, Raa-ya. Lagipula jadwalku hari ini kan hanya dengan showcase Kibum nanti siang. Aku masih mengantuk.” Ujar Minho.

“Andwe, hyung. Kau kan sudah berjanji akan bangun pagi-pagi semalam dan menemani kami menjenguk Sunhee nuuna dulu.” Seru Taemin tidak mau kalah. Namja yang akan melakukan debut solonya tahun ini tersebut sudah berdiri kesal di belakang Hyura.

“Yaa, kalian pergi saja lebih dulu. Aku akan menyusul nanti dengan Hyura.” balas Minho lalu menyembunyikan tubuhnya lagi dibalik selimut.

“Oppa, sudah. Cepatlah bangun. Kita berangkat bersama saja. Taemin sudah membangunkanku pagi-pagi hanya untuk membangunkanmu seperti ini. Jangan buat kedatanganku menjadi sia-sia. Kau juga sudah menggangu waktu tidurku. Palii.” Ujar Hyura lalu menyingkap paksa selimut yang masih digunakan oleh Minho.

“Cepat, hyung.” Seru Taemin lalu menarik tanga Minho paksa dan membuat namja itu mau tidak mau bangun dari alam mimpinya.

“Sudah, ayo oppa. Cepat kau bersiap, aku dan Jinki oppa akan membuat sarapan dulu untuk kalian.” Ujar Hyura.

“Nde, tunggu aku saja di ruang makan. 10 menit lagi aku bergabung dengan kalian.” Balas Minho.

“Baiklah, aku tunggu di ruang makan.” Lalu Hyura pun meninggalkan kamar sang visual itu.

“Lalu kau sedang apa disini Lee Taemin?” tanya Minho melihat Taemin masih ada di kamarnya, duduk manis di sisi tempat tidur Minho.

“Memastikanmu untuk segera bersiap sebelum kau tidur lagi.” Balas Taemin.

“Aish, ya sudah. Terserahmu saja.” Balas Minho lalu mengambil pakaiannya dan bergegas menuju kamar mandi diiringi senyum puas Taemin yang mengiringinya.

*****

“Ayo kita segera turun.” Seru Taemin bersemangat.

“Sabar dulu, Taemin-ah. Tidak perlu terburu-buru. Mungkin saja Sunhee juga masih tertidur.” Ujar Onew.

“Kajja, hyung. Kamar Sunhee nuuna berada di lantai berapa?” tanya Taemin lagi.

“Kita ini akan mengunjungi rumah sakit, Taeminnie. Menjenguk orang sakit, bukan untuk bermain. Kenapa kau antusias sekali?” seru Minho yang hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saja melihat sikap maknaenya ini.

“Sudahlah, oppa. Mungkin Taemin khawatir dengan keadaan Sunhee. Makanya dia seperti ini. Sama sepertimu ketika mengkhawatirkanku saat aku masuk rumah sakit waktu sekolah dulu. Kau ingat?” tanya Hyura.

“Kau tahu darimana?” balas Minho kaget. Kepanikan yang menimpanya ketika Hyura sempat masuk rumah sakit dulu membuatnya memaksa sang kakak untuk menemaninya dan sang ibu menjenguk Hyura waktu itu.

“Hmm, tidak perlu tahu dari siapa. Tapi kau ingat kan?” tanya Hyura lagi. Minho hanya mengangguk dan tersenyum malu bila mengingat kejadian itu lagi.

Keempatnya sudah tiba di depan kamar rawat Sunhee. Taemin memimpin langkah keempatnya menuju ruang rawat gadis itu. Ternyata di dalam ruang rawat itu Sunhee tidak sendiri, melainkan ada namja bermata sipit yang tengah menungguinya dan itu bukanlah Sungggyu, kakak laki-laki Sunhee yang Hyura ketahui.

“Annyeonghaseo, Myungsoo hyung.” Sapa Taemin.

“Annyeong, Taemin-ah.” Balas laki-laki yang Hyura ketahui bernama Kim Myungsoo atau lebih dikenal dengan nama panggung L, visual Infinite yang memiliki senyuman maut mematikan. Minho yang memberitahunya.

“Annyeong, Myungsoo-ya.” Sapa Minho dan Onew bersamaan.

“Annyeong, Hyung, Minho-ya.” Balas L. “Sunhee baru saja tertidur setelah meminum obatnya tadi subuh.” Lanjutnya.

Hyura, gadis itu hanya bisa tersenyum kikuk ketika bertemu dengan visual Infinite itu. Ia memang tidak mengenal member Infinite selain Woohyun dan Sunggyu.

“Ige nugu?” tanya L bingung dengan keberadaan Hyura diruangan itu.

“Ah, perkenalkan, ini asisten manager kami, Im Hyura.” balas Minho.

“Im Hyura Imnida.” Sapa Hyura.

“Kim Myungsoo, panggil saja aku Myungsoo atau L.” Balasnya lalu tersenyum. Senyum yang biasa saja menurut Hyura, memang manis, tapi tidak semanis senyuman namja yang sedang berada di sampingnya saat ini.

Suara parau terdengar dari yeoja yang sedang tertidur di tempat tidur pasien, Sunhee. Sepertinya gadis itu sudah mendapatkan kembali kesadarannya setelah efek dari obat yang diminumnya tadi. L pun segera menghampiri yeoja itu dan menanyakan keadaannya.

“Kau sudah bangun, Hee-ya?” ujar L menghampiri Sunhee.

“Ah, kalian datang oppa? Kau juga Taeminnie?” tanya Sunhee mengabaikan pertanyaan L.

Taemin langsung menghampiri Sunhee dan duduk di sisi tempat tidur gadis itu lalu diikuti oleh Onew dan Hyura, sedangkan Minho? Namja itu pamit untuk membeli kopi terlebih dahulu di coffee shop yang ada di lantai dasar.

“Hoaam, aku mengantuk. Aku ingin ke cofee shop dulu, ada yang ingin menitip kopi juga?” tanyanya.

“Aku ikut denganmu, hyung.” Ujar L diikuti anggukan oleh Minho.

“Aku mau, hyung. Vannila latte.” Seru Taemin.

“Kau hyung?”

“Samakan saja dengan Taemin, Minho-ya.” Balas Onew.

“Baiklah, kami kebawah dulu.” Pamit Minho.

“Kau tidak menanyakan aku oppa?” tanya Hyura yang merasa dilupakan oleh Minho.

“Tanpa perlu menanyakan padamu, aku sudah tau apa yang kau mau, Raa-ya.” Balas Minho lalu mengedipkan sebelah matanya pada Hyura yang diikuti ekspresi ingin muntah oleh taemin.

Sepeninggal kedua visual itu, Onew, Hyura dan Taemin mengobrol santai dengan Sunhee. Menanyakan kabar gadis itu.

“Bagaimana keadaanmu, Sunhee-ya? Sudah baikan?” tanya Onew yang sempat bingung ingin membuka obrolan seperti apa dengan gadis itu.

“Sudah jauh lebih baik, oppa.” Balasnya.

“Kenapa kau bisa sampai pingsan nuuna?” tanya Taemin.

“Aku? Aku hanya kelelahan saja, Taem-ah. Sejak datang ke konser kemarin memang kondisiku sudah tidah baik.” Balas Sunhee.

“Bukan karena Jinki hyung kan, nuuna?” tanya Taemin lagi.

“Bukan. Onew oppa malah menjagaku dengan baik sampai ia mengantarkanku ke rumah.” Balas Sunhee.

“Melegakan, eonni. Tapi sepertinya kau tidak bisa ikut melihat showcase ToHeart hari ini.” ujar Hyura.

“Terima kasih sudah mengkhawatirkanku.” Balas Sunhee. “ Ah, sebenarnya aku mau melihat showcase mereka, Hyura-ya.”

“Tapi kau kan masih dalam tahap pemulihan, Sunhee-ya.” Balas Onew.

“Hmm, oppa. Apa kau bisa membantuku berbicara pada Sunggyu oppa untuk mengijinkanku melihat showcase mereka?” pinta Sunhee.

Ketika gadis bersurai merah itu baru saja meminta pertolongan dari Onew, panggilam masuk berdering pada ponsel Hyura. Kibum oppa, call. Key menelfonnya untuk menanyakan keadaan Sunhee dan berbicara pada gadis itu. Entah apa saja yang keduanya bicarakan, sepertinya Key juga sedikit menghasut Hyura untuk menyaksikan showcase mereka. Karena setelah itu, Onew akhirnya berbicara pada Sunggyu untuk mengizinkan sang adik menyaksikan showcase ToHeart dan menjadikannya dirinya jaminan untuk bertanggung jawab dengan kondisi Sunhee.

“Baiklah, gomawo, Gyu-ya. Aku yang akan menjaganya nanti. Kau tidak perlu khawatir.” Ujar Onew mengakhiri sambungan telfon.

“Bagaimana oppa? Sunggyu oppa mengijinkannya bukan?” tanya Sunhee penuh harap.

“Nde, dia sudah mengijinkanmu tapi dengan catatan kau tidak boleh terlalu lelah dan macam-macam ketika disana nanti.” Balas Onew.

“Gomawo oppa.” Ujar Sunhee dan spontan memeluk Onew.

*****

Onew POV

Apa yang gadis ini lakukan? Memelukku? Astgaa, semoga saja debaran jantungku yang tak beraturan ini tidak terdengar olehnya. Tidak lama gadis itu melepaskan pelukannya dariku. Aku jamin, saat ini wajahku sudah pasti memerah. Terlebih Taemin dan Hyura juga tidak berhenti menggodaku karena kejadian tadi. Kim Sunhee, kau selalu berhasil membuat perasaanku berdebar.

*****

Minho dan L pun sudah kembali dengan membawa beberapa gelas kopi di tangann mereka. 3 vanilla latte, masing-masing untuk sang leader, maknae dan juga Hyura.

“Kau mau kemana, Hee-ya?” tanya L bingung ketika mendapati Sunhee sudah bersiap.

“Ingin menonton showcase ToHeart. Wae?” tanya gadis itu.

“Kondisinmu kan baru saja membaik. Kau ingin kembali mebuat eommoni, aboji, Sunggyu hyung dan Sunhwa nuuna kawatir?” seru L.

“Tidak perlu mengkhawatirkanku berlebihan seperti itu, Myungsoo-ssi. Aku sudah menelfon eomma dan oppa untuk meminta ijin dari mereka. Dan mereka mengijinkanku.” Seru Sunhee tanpa babibu.

L pun memilih meninggalkan Sunhee dan memilih mengalah dari perdebatannya dengan Sunhee kali ini. Sebelum semuanya berlanjut menjadi lebih panjang lagi.

“Tidak apa kau bersikap seperti itu pada Myungsoo hyung, nunna?” tanya Taemin khawatir.

“Biarkan saja. Memang apa urusannya mengaturku ini dan itu. Aku saja tidak pernah melarangnya ini dan itu.” seru Sunhee.

“Ya, sudah. Kita tinggalkan Sunhee bersiap dulu. Aku akan mengurus administrasimu dulu, Sunhee-ya.” Ujar Onew. “Hyura, kau bisa menemani Sunhee dulu?” Hyura mengangguk. “Minho-ya, Taemin-ah, ayo kita tunggu di bawah saja.” Ajak Onew.

Ketiga namja itu pun pergi meninggalkan ruang rawat Sunhee. Mengikuti langkah L yang sudah lebih dulu meninggalkan mereka.

*****

ToHeart Showcase

Jumlah fans yang ingin menyaksikan showcase pertama ToHeart diluar dari kapasitas yang disediakan pihak SM Entertaiment. Maka tidak heran kalau banyak fans yang tidak mendapatkan tiket untuk masuk ke dalam vennue acara tersebut. Banyaknya fans yang datang membuat tidak ada lagi tempat duduk yang kosong tersisa. Hal itu lah yang akhirnya membuat Taemin, Onew dan Sunhee meyaksikan penampilan pertama project duo tersebut dari layar TV ruang tunggu. Ya, setidaknya ini juga lebih baik dibandingkan tidak menonton sama sekali. Pikir Sunhee. Sedangkan Hyura, gadis itu sudah sibuk berada di belakang pangung untuk menemani dan juga mengurus kedua member SHINee yang ada disana. Minho dan Key.

“Kau menonton saja dari sini, Hee-ya. Di luar sudah sangat penuh. Sama eklusifnya bukan dengan menonton langsung diluar. Apalagi kau ditemani oleh biasmu disini.” Ujar Sunggyu sebelum ia pergi menuju belakang panggung.

“Nde, oppa.” Baas Sunhee patuh.

“Ya sudah, kami tinggal dulu. Selamat menikmati penampilan kami dan doakan kami semoga semuanya berjalan lancar.” Ujar Woohyun.

“Tentunya, hyung. Figthing!!!” seru Taemin.

“Baiklah, kami kedepan dulu.” Pamit Key. “Jaga Sunhee baik-baik hyung. Kalau tidak Sunggyu hyung tidak akan mengijinkannya bersamamu lagi.” Seloroh Key. Onew hanya tersipu malu mendengar perkataan Key tadi.

“Dan kalian jangan pacaran di belakang panggung. Ingat itu.” seru Taemin pada hyung kesayangannya yang tengah meminta Hyura merapihkan jas yang digunakan namja itu.

“Mwo? Siapa yang berpacraan, Taemin-ah?” seru Hyura gemas.

“Molla.” Balas Taemin singkat.

“Sudah-sudah, cepat kalian ke backstage. Para Shawol dan Inspirit sudah menunggu kalian disana. Jangan lupa berika yang terbaik untuk mereka.” Ujar Onew mengakhiri keusilan Taemin.

“Nde, Leader-nim.” Balas Minho, Key, Woohyun dan Sunggyu serempak serta diikuti tawa riang dari Sunhee, Taemin dan Hyura bersamaan.

***** 

Selamat menikmati readers..

Semoga ceritanya bisa diterima..

hehehee

Don't be a silent reader yaa :)

Jangan lupa Subscribe, LOVE dan komennya..

Terima kasih banyak..

Big Hug,

Ekha :)

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK