By Your Side
Part – 25
Author : tiaraekha (@khaiicheen)
*****
It’s gonna be okay
Langit cerah Seoul di pagi hari menemani langkah gadis bungsu keluarga Im untuk kembali pada rutinitas kerja yang sejenak ditinggalkannya kemarin. Menemui CEO tempatnya bekerja adalah hal pertama yang harus di lakukannya setibanya ia di perusahaan tempatnya bekerja. Meminta kepastian atas permintaannya sebulan yang lalu, salah satu permohonannya yang masih belum di berikan jawaban oleh sang CEO.
Dihembuskannya nafas dengan pasti sebelum kaki jenjang berbalut heels bewarna hitam itu melangkah keluar.
“Everythings gonna be tough.” Ujar Hyura dalam hatinya. “Bertemu dengannya bukan masalah bagiku. Dan apa yang terjadi semalam, biarkanlah. Dia bukan lagi siapa-siapa bagiku. Im Hyura Figthing.” Semangat gadis itu sendiri pada dirinya.
Dilangkahkannya kaki itu menuju pintu masuk staff yang berada di basement gedung, mentap ID card miliknya untuk masuk ke dalam gedung yang belakangan keamanannya sangat di perketat. Yah, SM Building. Aroma khas gedung itu masih belum hilang dalam indera penciuman Hyura. Sejenak ia merasa kalau ia sudah lama tak mengunjungi gedung dengan segala cerita yang pernah mewarnainya setahun belakangan. Tapi sensasi yang dirasakannya kali ini berbeda, ketika melangkah masuk, ia merasa seperti kembali pada waktu setahun yang lalu. Ketika pertama kali ia melangkahkan kakinya ke dalam gedung itu. Kali ini ia adalah Im Hyura yang baru, yang tidak memiliki tujuan khusus untuk berada di dalam perusahaan itu. Ia hanya Im Hyura, asisten manager SHINee.
“Annyeong, eonni-deul.” Sapa Hyura pada keempat rekan kerja yang berada di ruangannya. Sora, Minrae, Yoorin dan Jungah.
“Kau kembali, Hyura-ya?” balas Sora bangkit dari kursinya. Menyambut hangat maknae dalam ruangan itu.
“Nde, maaf meninggalkan kalian terlalu lama.” Ujar Hyura.
“Gwenchana. Bagaimana liburanmu?” tanya Jungah.
“Aku tidak berlibur eonni. Hanya mengasingkan diri sejenak dari kelelahan.”
“Ah, begitu rupanya. Tapi itu baik, Hyura-ya.” Tambah gadis berambut seleher itu.
“Minrae eonii, Yoorin eonni. Annyeong.” Sapa Hyura lagi menghampiri kedua yeoja lainnya.
“Mian tidak bisa menyambutmu dengan baik, Hyura-ya.” Ujar Yoorin.
“Gwenchana eonni. Bagaimana kabar kalian?”
“Dalam keadaan yang baik, Hyura-ya.” Balas Minrae.
“Ah iya, selamat datang kembali dalam rutinitas kerja dengan para bintang papan atas ini lagi.” Sambung Sora.
“Maksud kalian eonni?”
“Selamat kembali bergabung, bersiap untuk gelaran konser keluarga yang besar bulan depan.” Ujar Jungah.
“SM Town?”
“Nde, selamat kembali dengan pekerjaanmu. Segala persiapan perlu kita lakukan untuk itu. Dengan tanggung jawab masing-masing pada group asuhan kita.” Ujar Minrae.
“Minrae-ya, baru saja Hyura kembali kau sudah memberitahukan banyak pekerjaan untuknya.” Ujar Yoorin.
“Eiys, tapi pekerjaannya dengan SHINee tidak akan terlalu berat kali ini, bukan? Ia hanya perlu fokus ekstra pada Taemin.” Ujar Minrae lagi.
“Gwenchana eonni. Terima kasih info yang kalian berikan. Aku sudah siap untuk kembali pada pekerjaanku ini. Kita berjuang bersama.” Ujar Hyura semangat.
*****
Intensitas kesibukan di masing-masing ruang latihan yang ada di gedung SM meningkat dalam beberapa minggu terakhir ini. Setiap group yang akan turut tampil dalam konser pembuka SM Town Live Tour IV in Seoul pertengahan bulan yang akan datang tengah sibuk berlatih demi penampilan terbaik yang akan mereka suguhkan di hadapan para fans.
Hampir di setiap lantai yang ada di gedung itu pasti terdengar lagu-lagu hits andalan para group yang di besarkan di bawah naungan management raksasa itu. TVXQ, Super Junior, SNSD, f(x), EXO, Red Velvet dan tentunya juga SHINee. Walaupun masih harus tampil berempat tanpa sang leader, keempatnya terus berlatih demi penampilan yang maksimal nanti.
“Hyung, sepertinya aku melihat Hyura di ruangannya tadi.” seru Taemin ketika baru saja kembali dengan 4 gelas minuman di tangannya. Ia baru saja kembali dari cafetaria gedung tersebut.
“Jinjja?” tanya Jonghyun penasaran.
“Kalau aku tidak salah lihat hyung.” Ujar Taemin lagi.
“Hmm, kalau memang benar ia sudah kembali bekerja pasti ia menghubungiku.” Ujar Key percaya diri.
“Menghubungimu, hyung? Aku tidak salah dengar. Bukankah yang harusnya bicara seperti itu adalah Minho hyung?” tanya Taemin lagi.
“Lee Taemin...” ujar Jonghyun.
“Gwenchana hyung.” Balas Minho. Namja itu terlihat dalam keadaan yang cukup baik, walaupun sebenarnya ia sedang dalam kondisi perasaan yang tidak cukup baik karena apa yang terjadi kemarin.
“Opps, mian, hyung.” Balas Taemin lagi. “Ige, untuk kalian semua. Jinki hyung mian, kau belum boleh mengkonsumsi minuman seperti ini. Jadi aku tidak membelikannya untukmu.”
Onew tersenyum. Ya, walaupun tidak bisa ikut serta dalam gelaran konser tersebut, sang leader tetap menemani keempat membernya itu berlatih. Melihat keceriaan ketika berlatih memberikan rasa nyaman tersendiri baginya. Diraihnya ponsel yang ada di dalam saku jummper yang digunakannya.
To : Hyura
Kudengar kau sudah kembali bekerja.
Apa itu benar?
Bisa kita bertemu?
*****
Hyura POV
Aku baru saja selesai bertemu dengan Youngmin sajangnim. Aku sudah mendapatkan jawaban dari surat permohonan izinku sebulan yang lalu. Aku hanya perlu menjalankannya saja saat ini. Aku pasti bisa menghadapinya dengan baik. Tidak akan lama, selebihnya fokus dan tanggung jawabku hanya salah satunya saja.
Kurasakan ponselku bergetar. Pesan masuk.
From : Jinki oppa
Kudengar kau sudah kembali bekerja.
Apa itu benar?
Bisa kita bertemu?
Tiba-tiba aku merindukan sosok leader timku ini. Sudah lama kami tidak bertemu. Bagaimana keadaannya? Apakah ia sudah lebih baik dan sudah bisa berbicara. Dengan segera ku balas pesannya.
To : Jinki oppa
Annyeong oppa..
Nde, aku sudah kembali bekerja hari ini..
Maaf belum bisa menemuimu..
Kau sedang berada dimana?
Biar aku yang menemuimu nanti
SEND
*****
Kesibukan terlihat di salah satu ruang tunggu panggung acara musik yang akan melakukan recording penampilan para idol yang sedang melakukan comeback pada musim panas tahun ini. Infinite adalah salah satunya. Ruang tunggu ketujuh namja itu tidak pernah sepi dari suara bising yang ditumbulkan oleh ketujuh namja yang ada di dalamnya. Ketujuhnya nampak sangat antusias untuk segera melakukan recording hari ini.
“Hyura akan datang hari ini?” tanya Woohyun menghampiri Sungyeol yang sedang menunggu balasan pesan dari Hyura.
“Molla, hyung. Dia belum membalas pesanku lagi. Ia sudah kembali bekerja hari ini. Aku tidak yakin ia akan datang.” Balas Sungyeol.
“Tapi bukankah ia sudah berjanji untuk datang hari ini?”
“Nde, tapi kalaupun ia tidak bisa datang tidak apa hyung.”
“Jangan kecewa seperti itu, Yollie-ah. Yakin saja ia akan tetap datang hari ini. Hyura bukan tipe yeoja yang akan mengingkari janji yang sudah di buatnya.” Tenang Woohyun.
“Semoga saja, hyung.” Balas Sungyeol.
Hari ini, Infinite mendapatkan giliran untuk recording hampir di penghujung jadwal yang ada. Tepatnya di jam makan siang. Maka dari itu, ketujuh namja ini masih memilih untuk mengistirahatkan tubuh mereka sambil sesekali bercanda santai satu sama lain.
Setelah beberapa waktu menunggu, waktu yang ditunggu tiba, giliran mereka untuk melakukan recording tiba. Ketujuhnya segera beranjang menuju stage untuk melakukan recording. Dengan kostum panggung bewarna putih, ketujuhnya terlihat sangat bersinar, namun tak menghilanghkan kesan tampan yang mereka miliki.
Hyura tiba di gedung salah satu stasiun TV dimana Infinite memiliki jadwal hari ini. Sesampainya di depan pintu masuk, gadis itu melangkahkan kakinya menyusuri lorong salah satu stasiun TV yang sudah beberapa kali di kunjunginya itu. Biasanya ia datang untuk menemani SHINee melakukan recording acara musik yang sama, datang bersama dengan Kyungshik dan tentunya kelima namja asuhannya. Namun, kali ini ia datang seorang diri dengan membawa 2 paper bag yang berisikan makan dan sebuah paperbag yang berisikan sesuatu yang baru saja di belinya ketika dalam perjalanan menuju stasiun TV itu.
Ditemuinya Yoojung, coordi noona ketujuh member Infinite di ruang tunggu. Keduanya sudah pernah bertemu satu sama lain dan juga mengobrol bersama ketika dalam gelaran Music Bank di Brazil beberapa bulan lalu. Semalam, setelah kembali dari dorm Infinite, Hyura meminta kontak dari coordi noona Infnite itu pada Sunhee. Meminta bantuannya untuk menitipkan makanan bagi ketujuh namja itu dan menemaninya ketika memenuhi janjinya dengan Sungyeol.
“Annyeonghasseyo, eonni.” Sapa Hyura.
“Kau tiba?” balas Yoojung.
“Nde, eonni. Mian aku datang terlambat. Aku menunggu jam makan siang lebih dulu sebelum kesini. Ada beberapa pekerjaan yang perlu kuselesaikan di perusahaan.”
“Gwenchana. Tapi mereka sudah berada di panggung saat ini. Mau melihatnya bersamaku?” ajak Yoojung.
“Ah, sepertinya aku akan melihatnya saja dari kursi penonton. Aku titipkan ini saja disini untuk mereka.” Ujar Hyura.
“Baiklah kalau begitu.” Balas Yoojung.
“Kalau begitu terima kasih banyak, eonni. Aku pergi menonton lebih dulu.” Pamit Hyura.
“Nde, selamat menikmati penampilan mereka.” Ujar Yoojung. “Semoga kau terpukau dengan salah satunya.” Lanjut Yoojung.
Hyura kemudian kembali berjalan menyusuri lorong untuk menuju salah satu pintu masuk studio untuk melihat penampilan Infinite dalam comeback mereka kali ini secara live. Dipilihnya kursi yang berada di deretan paling atas dan menggunakan masker untuk menutupi identitasnya. Bukan untuk maksud menyamar, hanya saja agar tidak ada orang yang mengenalinya. Karena beberapa staff disini mengenalnya sebagai asisten manager SHINee. Bukankah akan terlalu mencolok bila ia datang mengunjungi Infinite seorang diri?
Dentingan intro pembuka lagu Back mulai terdengar. Ketujuh namja yang berada di atas panggung telah siap pada posisi masing-masing. Ini memang bukan kali pertama Hyura menyaksikan penampilan Infinite secara live, namun ini adalah kali pertamanya menyaksikan langsung seorang diri dan juga sebagai seorang fans yang ikut serta duduk di kursi penonton. Ya, Hyura mengakui kalau ia adalah fans dari Infinite saat ini. Beberapa lagu miliki group yang tengah berada di atas panggung itu sudah berhasil mencuri perhatian serta hatinya.
Pesona dan kharisma ketujuh namja itu mampu membuatnya menyukai mereka saat ini. Terlebih ia memiliki keberuntungan untuk melihat bagaimana proses recording MV untuk lagu mereka ini. Berbeda dengan SHINee, walaupun ia juga menyukai SHINee dan sudah sering kali bersama dengan mereka, tapi rasa kagum dan suka terhadap kelima namja itu tidak bisa ia katakan sebagai seorang fans. Tapi.. kalian bisa mendeskripsikannya sendiri.
Suara Sunggyu mulai menggema memulai opening lagu. Suara khas milik sang leader. Dilanjutkan dengan suara Hoya dan bergantian dengan part masing-masing member. Hyura tersihir dengan alunan musik dan penampilan apik ketujuh member tersebut. Namun satu penampilan member tetap mencuri perhatiannya. Sungyeol. Image cool sangat nampak dan melekat pada diri namja itu. serius. Itu yang tampak dalam pandangan Hyura. Berbeda ketika ia mengenal namja itu di luar panggung.
Recording selesai, ketujuh namja itu mengucapkan terima kasih kepada para insprit yang sudah menyempatkan hadir menyaksikan penampilan mereka. Metal Gold, warna fandom milik Infinite masih terlihat terang melalui lighstick yang masih di nyalakan oleh para inspirit di ruangan itu. Tidak lama, ketujunya turun meninggalkan panggung. Diawali dengan Hoya dan diakhiri dengan Woohyun yang masih saja memberikan fans service kepada para inspirit. Tidak heran kalau ia di berikan julukan King of Fan Service.
*****
“Hwoaaa, akhirnya selesai juga recording hari ini.” Seru Sungjong bahagia.
“Nde, Jongie-ah. Kalian bisa beristirahat sekarang.” Ujar Yoojung.
“Apa Hyura masih belum menghubungimu?” tanya Woohyun lagi menghampiri Sungyeol yang terlihat sedikit putus asa dengan ponselnya.
“Opso, hyung. Mungkin pekerjaannya sedang sibuk.” Balas Sungyeol lemah. Namun tidak lama, sebuah pesan masuk pada ponselnya.
From : Hyura
Chukkae oppa..
Comeback stage yang sangat baik..
Penampilan yang keren..
Infinite Figthing..!! ^^
Sungyeol terkejut setelah membaca pesan yang baru saja masuk pada ponselnya. Bukankah itu berarti Hyura datang hari ini? Tapi ia tidak melihat ada gadis itu disini, di ruang tunggu.
“Yedeura, ada titipan makanan untuk kalian.” Ujar yoojung memberikan 2 paper bag besar yang di titipkan Hyura sebelumnya.
“Food support?” tanya Dongwoo.
“Anniyo, ini dari Hyura. Tadi ia memberika ini padaku, menitipkannya untuk kalian.” Balas Yoojung.
“Dia datang noona?” Seru Sungyeol.
“Nde, tadi ketika kalian sudah berada di panggung. Ia datang kesini dan memberikan ini padaku.”
“Lalu kemana dia sekarang?” tanya Sungyeol lagi.
“Yaa, bertanyalah dengan sabar, Sungyeol-ah. Kalau berhubungan dengan gadis itu kau tidak sabar sekali.” Seru Hoya.
“Ia memang menunggu gadis itu, Howon-ah. Hyura berjanji padanya kalau ia akan menyaksikan penampilan kita kali ini.” Bela Woohyun.
“Pantas saja uri choding sampai seantusias itu.” ujar L yang sejak kembali hanya memperhatikan kebisingan yang diciptakan membernya itu.
“Ia bilang padaku akan melihat penampilan kalian di studio. Apa kau tidak melihatnya?” tanya Yoojung bingung.
“Jinjja, noona?” tanya Sungyeol lagi.
“Nde..” balas Yoojung.
“Berarti dia memenuhi janjinya padamu, Yollie-ah..” ujar Woohyun.
“Kalau begitu coba kau hubungi dia saja..” usul Sunggyu yang sudah bersiap menyantap makanan yang di berikan oleh Hyura.
“Nde, hyung. Coba kau telfon saja Hyura. Siapa tahu dia masih berada disini.” Lanjut Sungjong.
Tanpa membalas usul dari kedua membernya, Sungyeol langsung melangkahkan kakinya meninggalkan ruang tunggu dan mencoba mencari kebaradaan Hyura. Seperti kata Sungjong, mungkin saja gadis itu masih disana. Namun sebuah pesan masuk menghentikan langkahnya..
From : Hyura
Oppa, aku sudah memenuhi janjiku untuk melihat penampilan comeback kalian..
Tapi aku mohon maaf, aku tidak bisa bertemu dengamu dan yang lainnya..
Aku harus segera kembali ke perusahaan..
Aku sudah kembali bekerja..
Kita bertemu lagi lain waktu, oppa..
Ah iya, aku menitipkan makanan untukmu dan juga member Infinite yang lainnya..
Nikmati itu sebagai permintaan maafku tidak bisa bertemu langsung dengan kalian..
Oppa, annyeong J
Karena waktu bebasnya yang tak lagi sebanyak kemarin dan mengingat hari ini adalah hari pertama ia kembali bekerja lagi setelah menikmati liburannya, Hyura tidak bisa lama-lama meninggalkan perusahaan dan pekerjaannya. Jadwal SHINee masih menantinya di perusahaan. Ia belum sempat bertemu dengan tim SHINee sejak ia tiba pagi tadi, belum bertemu dengan kelima membernya dan juga Minho. Ya, gadis itu pasti akan bertemu dengan Minho hari ini. Ia tidak bisa menghindar lagi. Welcome back to your world, Im Hyura..
*****
SHINee’s Practice Room
Minho terlihat lesu seusai latihannya hari ini. Ia memilih pojok ruang latihan untuk mengistirahatkan tubuhnya. Memejamkan mata sejenak, menenangkan pikirannya lagi yang mulai sedikit kacau dan teringat dengan penolakan Hyura atas kehadiran dirinya kemarin. Keempat member yang lain memilih untuk pergi ke cafetaria, memenuhi perut mereka yang mulai bergemuruh meminta diisi sejak beberapa menit yang lalu. Pintu terdengar terbuka, seorang gadis masuk menghampiri Minho yang sedang kembali menata perasaan dan moodnya.
“Oppa..” panggil sang gadis.
“Nugu?” tanya Minho dengan posisi mata yang masih terpejam.
“Naya..” balas sang gadis.
“Ah, kau rupanya.” Ujar Minho. “Apa kalian memiliki jadwal latihan juga hari ini?” tanyanya.
“Semua group memiliki jadwal hari ini, oppa. Konser semakin dekat, semuanya perlu berlatih.” Balas sang gadis. “Oh iya, ini untukmu. Makanlah.” Lanjutnya.
“Gomawo, Soojung-ah.” Balas Minho.
“Makanlah, jangan menyiksa dirimu sampai melupakan makan siang seperti ini. Kau perlu mengisi tenagamu untuk kembali berlatih nanti.” Ujarnya lagi. “Aku bertemu dengan Jonghyun oppa dan yang lainnya, katanya kau tidak ikut turun karena tidak lapar, jadi kubelikan saja ini untukmu agar kau tetap makan.”
“Nde, nona Jung. Terima kasih banyak untuk perhatianmu.” Minho mengacak pelan rambut gadis dihadapannya itu.
“Kulihat Hyura sudah kembali bekerja hari ini. Aku melihatnya datang ke ruang latihan EXO tadi sebelum jam makan siang. Oppa, makanlah. Hyura bisa khawatir kalau kau sakit.”
Kalimat terakhir yang di ucapkan Krystal mendadak membuat Minho merasa nyeri. “Hyura bisa khawatir kalau kau sakit.” Diunggingkannya senyum kecewa. Mungkinkah itu masih terjadi? Walaupun Minho bercerita mengenai perasaannya pada Krystal, namun gadis itu tidak tahu kalau hubungan Minho dan Hyura sudah berakhir, berakhir bahkan sebelum keduanya sempat memulai.
“Tenang saja, aku akan memakannya nanti.” Balas Minho.
“Aku tidak mau mendengar kebohonganmu oppa. Aku tidak percaya kalau kau akan menghabiskannya nanti. Makan sekarang, aku akan memastikannya sendiri kalau kau menghabiskannya.” Tegas Krystal.
Tanpa keduanya sadari, sepasang mata sedang menatap keakraban yang disajikan oleh Minho dan Krystal di dalam ruang latihan itu. sepasang mata berirish coklat melihatnya dari celah kaca yang terdapat di pintu masuk ruang latihan. Masih ada sedikit rasa sesak yang di rasakannya, tapi sekali lagi ia menguatkan dirinya sendiri. Ia harus tetap bisa memegang teguh komitmen yang telah dibuatnya untuk mengabaikan perasaannya pada namja yang telah menyiakannya itu. Tidak lama, sebuah tangan kokoh menepuk lembut bahu si gadis.
“Jangan salah paham dengan apa yang kau lihat. Bukankah mereka memang seperti itu?” ujar sang pria yang menepuk lembut bahu sang gadis.
“Oppa..” panggilnya.
“Masuklah kalau kau ingin masuk kesana.” Ajaknya dengan suara yang masih samar-samar bisa di dengar.
“Jangan paksakan pita suaramu bekerja dengan keras. Nan gwenchana. Aku hanya ingin menemuimu dan yang lain saja. Aku belum bertemu kalian sejak aku kembali pagi tadi.” ujarnya.
“Ayo masuk.” Ajak si namja dengan gerakan bibir. Rasa sakit dalam masa pemulihan pita suaranya kembali ia rasakan. “Annyeong, Soojung-ah.” Sapanya.
“Jinki oppa.” Balas Krystal. Ya, namja yang bersama Hyura sebelumnya adalah Onew. “Ada Hyura disini.” Ujarnya. “ Hyura-ya, masuklah. Tidak kah kau merindukan ruangan ini?” lajutnya lagi.
“Hyung, jangan memaksakan bicara kalau kau masih belum sanggup.” Ujar Minho.
“Nan, gwenchana Minho-ya.” Balas Onew lagi.
“Eonni..” sapa Krystal menghampiri Hyura dan memeluk gadis itu hangat.
“Annyeong, Krystal-ssi.” Balas Hyura kaku.
Walau bagaimanapun, walau sekuat apapun ia bisa bersikap biasa saja. Tapi rasa canggung itu pasti wajar bila muncul diantara dirinya dan Krystal, anniyo mungkin hanya pada dirinya. Namun kembali di yakini gadis berambut coklat itu kalau semuanya pasti mampu ia lalui dengan baik.
“Kau sudah kembali.” Ujar Minho lembut lalu bangkit menghampiri Hyura, mencoba menyambut sang gadis seperti biasanya agar tidak ada yang curiga.
Namun tanpa Minho sadari, keempat membernya yang lain sudah mengetahui apa yang terjadi dengan hubungan keduanya saat ini. Hanya saja mereka memilih untuk diam dan tidak banyak ikut campur, karena untuk masalah ini, hanya keduanya saja yang mampu menyelesaikannya dengan baik.
“Nde, pagi tadi aku sudah kemabali bekerja.” Balas Hyura singkat kemudian melangkah mundur ketika Minho menghampirinya.
“Wae eonni? Kenapa kau menghindar dari Minho oppa?” tanya Krystal bingung. Ya, yang ia tahu keduanya sangat dekat satu sama lain. Hyura adalah sahabat masa kecil Minho yang sudah dianggapnya sendiri seperti adik. Bahkan seingatnya, Minho memperlakukan Hyura sama seperti namja itu memperlakukannya. Tidak canggung untuk melakukan skinship dan menunjukkan kedekatan keduanya ketika di perusahaan. “Aah, aku tahu. Pasti karena ia berkeringat setelah latihan. Terkadang itu memang menjijikan eonni. Oppa, bersihkan dulu dirimu sebelum kau ingin memeluknya.” Ujar Krystal lalu melemparkan handuk kecil milik Minho yang sudah sangat dikenalnya, karena handuk itu adalah pemberiannya untuk Minho.
“Soojung-ah, bisa kau temani aku keluar sebentar?” ajak Onew sengaja untuk membuat Hyura dan Minho bisa bicara berdua saja tanpa di ganggu.
“Kemana, oppa?” tanya Krystal.
“Roof top. Aku ingin mencari angin segar. Udara disini agak panas.” Ujar Onew asal.
“Baiklah. Sepertinya memang menyegarkan bila beristirahat disana. Kajja, oppa.” Ajak Krystal.
Keduanya kemudian meninggalkan ruang latihan itu. meninggalkan Hyura dan Minho hanya berdua saja.
“Jangan lupa kau habiskan makananmu, oppa.” Seru Krystal sebelum menutup pintu ruang latihan. “Eonni, tolong pastikan kalau Minho oppa menghabiskan makanannya. Dia belum makan sejak semalam.” Lanjutnya lagi.
DEG
Mendengar kata ‘semalam’ membuat Minho dan Hyura sama-sama mendadak sibuk dengan pikiran masing-masing. Kata yang sangat canggung yang pada akhirnya sama-sama mempengaruhi jalan pikiran mereka. Dalam pikiran dan perasaan Minho, ia takut kalau Hyura berfikir macam-macam antara dirinya dengan Krystal. Hyura tak pernah menanyakan padanya mengenai kebernaran berita yang sempat beredar di media sosial beberapa waktu yang lalu, ia tidak ingin Hyura salah paham. Sedangkan dalam pikiran Hyura, kata semalam membuatnya kembali mengingat apa yang dilihatnya di pinggir sungai Han.
“Raa-ya..” panggil Minho.
“Eoh? Wae?” balas Hyura.
“Jangan salah paham dengan apa yang dikatakan Soojung tadi.” ujarnya.
“Oh, aku tidak peduli. Aku juga tidak mengerti maksud kata-katanya tadi.” balas Hyura. Nada dingin dan ingin mengabaikan terselip di baliknya.
“Apa kau sedang tidak sehat?” tanya Minho khawatir. Sebenarnya namja itu menyadari perubahan sikap Hyura yang mencoba mengabaikan dirinya.
“Anniyo. Aku baik-baik saja.” Balas Hyura. “Ah, sepertinya aku harus pamit kembali ke ruanganku lebih dulu. Annyeong.” Pamitnya. Hyura menghindar. Dirasanya cukup untuk bertegur sapa dengan Minho hari ini. Hanya berbincang dengan beberapa kalimat seperti itu saja sudah hampir mampu menggoyahkan benteng keyakinannya.
“Raa-ya, jangan mendhindariku seperti itu.” ujar Minho.
Hyura berbalik. “Tidak ada yang mendhindarimu. Yang ada adalah kita harus sama-sama tahu dimana dan sampai sejauh mana posisi kita masing-masing, Choi Minho-ssi.” Ujar Hyura lalu kembali berbalik.
Choi Minho-ssi. Panggilan yang dalam sekejap mampu membuat hati Minho teriris. Perih, mendengar panggilan itu keluar dari bibir gadis yang di sayanginya itu.
*****
Mendapatkan kepercayaan kembali untuk tetap berada di dalam tim SHINee membuat Hyura agak sedikit kecewa, karena keinginannya adalah untuk keluar dari tim SHINee dan kembali kepada tim all artist. Dengan cara itu ia bisa menghindari Minho dengan mudah, karena ia tidak perlu bertanggung jawab kembali dan bertemu kembali dengan namja itu. Sekuat-kuatnya seseorang memegang teguh komitmen yang di buatnya, pasti ada satu titik terendah yang mampu menggoyahkannya. Kali ini Hyura hanya mencoba. Karena tidak semua rencana bisa terwujud indah sesuai dengan harapan.
Youngmin memang masih menempatkan Hyura pada tim SHINee hal itu pun di putuskan oleh sang CEO dengan meminta pertimbangan Kyungshik, Raemi dan juga Jonghyun –menggantikan posisi Onew sementara sebagai leader- mengenai kinerja gadis bermarga Im tersebut. Ketiga head tim SHINee itu sepakat untuk tetap mempertahankan Hyura dalam tim mereka. Karena keberadaan gadis itu memang amat sangat membantu. Keceriaan, kemandirian, kedewasaan dan loyalitasnya lah yang membuat ketiganya tidak ingin kehilangan Hyura. Namun dengan menambahkan beberapa pertimbangan lainnya, akhirnya Youngmin memutuskan untuk tetap berada di tim SHINee. Hanya saja tanggung jawab gadis itu tidak penuh pada kelima membernya, melainkan pada salah satu membernya saja, yakni Taemin yang akan melakukan debut solonya bulan depan.
“Bagaimana dengan keputusan perusahaanmu, saeng?” tanya Seulong ketika keduanya sedang makan malam.
“Mereka tetap menempatkanku pada tim SHINee, oppa. Tapi fokus dan tanggung jawabku hanya pada satu member saja, Taemin. Dia akan melakukan debut solonya bulan depan. Yeah, setidaknya ini sedikit lebih ringan, karena aku tidak perlu terlalu sering berada dalam kegiatan group.” Ujar Hyura.
“Gwenchana. Kau pasti bisa melaluinya. Aku yakin kau pasti mampu.” Ujar Seulong. “lalu bagaimana harimu tadi?”
“Cukup menyenangkan oppa, sebelum..” ujar Hyura lesu ketika kembali mengingat apa yang juga kembali di lihatnya tadi.
“Bertemu dengannya hari ini?”
“Nde, sebentar sebelum akhirnya aku segera pamit untuk kembali.”
“Jangan menghindarinya. Lakukanlah seperti bisa.”
“Sejauh ini itu yang mampu kulakukan oppa. Tidak mudah untuk melakukannya.”
“Apa sesuatu terjadi juga hari ini?” Seulong terlalu peka untuk menyadari kalau ada sesuatu yang tidak beres dengan adik bungsunya ini.
“Anniyo. Tidak ada apa-apa.”
“Geotjimal. Katakanlah.”
“Haruskah?”
“Nde, katakanlah. Sudah kubilang bukan untuk membaginya denganku atau Hyunsik? Jangan memendamnya sendiri.”
“Hmm.. Aku melihatnya sedang bersama dengan Krystal tadi. Hanya ada mereka berdua disana saat itu. Pemandangan yang hampir sama dengan apa yang kulitah semalam.”
“Ia menjelaskan mengenai hal itu padamu?”
“Ia mencobanya, tapi aku meninggalkannya. Itu yang kulakukan. Aku tidak ingin terlalu mengetahui itu oppa. Itu bukan urusanku lagi.”
“Arrasso. Itu semua memang tidak mudah. Ingat, jangan terlalu memaksakannya.” Ingat Seulong.
“Tapi jangan beritahukan ini kepada eomma dan appa. Aku tidak ingin mereka sedih dan kecewa.” Pinta Hyura.
“Baiklah.” Balas Seulong. “Geundae, bagaimana dengan janjimu dengan Sungyeol hari ini?” pancing Seulong. Sejenak air muka gadis itu menjadi sedikit lebih cerah. Senyuman kembali tersungging di wajahnya. “Eiys, ada apa dengan adikku ini?”
“Eoh? Anniyo oppa. Jangan seperti itu.” ujar Hyura.
“Baiklah, kalau begitu ceritakan padaku? Kau memenuhinya atau tidak?”
“Aku memenuhinya, tapi sedikit terlambat sehingga tidak bisa bertemu dengan mereka. Hanya sempat menitipkan beberapa makanan kepada coordi mereka yang ku kenal.” Jelas Hyura.
“Menyaksikannya?” Hyura mengangguk. “Lalu kenapa tak menemuinya?”
“Youngmin sajangnim memintaku menemuinya setelah makan siang. Maka setelah selesai menyaksikan penampilan mereka aku segera kembali ke perusahaan. Aku hanya sempat mengiriminya pesan singkat saja sebagai bentuk permintaan maafku.” Lanjut Hyura lagi.
“Begitu rupanya.” Balas Seulong. “Semoga perjuanganmu segera selesai, Raa-ya. Dapatkan yang terbaik untuk kebahagiaanmu.” Doa Sulong dalam hati.
Keduanya melanjutkan obrolan dengan topik yang lainnya, sesekali menonton siaran acara TV bersama dan juga mengobrol mengenai persiapan Seulong untuk melakukan wajib militernya. Hyura pun sesekali terlihat berbalas pesan dengan Sungyeol. Namja itu menceritakan hari panjang yang di laluinya hari ini. Menghibur gadis itu dengan segala bentuk perhatian uniknya.
Minho POV
Ia kembali bekerja hari ini. Sesuatu yang menyenangkan bagiku. Aku tahu kalau ia kembali bekerja hari ini karena samar-samar aku mendengar suara khas miliknya di ruangan para asisten manager ketika aku melewatinya tadi. Namun karena yang lainnya sudah lebih dulu menunggu di ruang latihan, aku tidak sempat mengecek keberadaannya. Ketika waktu break, Taemin mengatakan ia melihat Hyura. Keyakinanku semakin kuat kalau ia sudah kembali. Ditambah lagi dengan informasi dari Soojung ketika mengantarkan makanan untukku tadi.
Tidak lama setelah itu kulihat tubuh semampainya masuk kedalam ruang latihan kami. Dengan berbalut kaos V-neck bewarna gelap dengan blazer bewarna putih dan dipadukan dengan celana denim serta sepatu heel bewarna hitam, ia nampak semakin dewasa, cantik dan elegan. Aku merindukan sosok gadis itu. Kusapa dirinya hangat, namun ia menghindariku. Bukan dirinya yang biasa. Hyura tidak melakukan itu padaku. Ia menghindariku. ia bisa tersenyum hangat dan ramah pada Jinki hyung dan juga Soojung. Tapi tidak padaku.
Kecewa, itu yang aku rasakan saat itu. Aku tahu dan sadar akan kesalahku padanya selama ini. Aku telah menyiakannya. Tapi, aku tidak menyangka ia akan bersikap seperti ini padaku. Rasanya sakit ketika kedua kalinya kami bertemu dan dia kembali mengabaikanku. Im Hyura, jaebal. Jangan lalukan ini kepadaku. Kuraih poonsel untuk menguhubunginya, namun tidak pernah ada jawaban. Kuputuskan untuk menemuinya selepas jam kerja, tapi ketika akan kutemui di ruangannya, ia sudah lebih dulu kembali. Raa-ya, sampai setidak inginnya kah kau bertemu denganku?
Akhirnya kuputuskan untuk pergi menemuinya di rumah orang tuanya. Berharap ia mau menemuiku. Ada yang perlu kubicarakan dengannya. Aku ingin meminta maaf padanya. Karena aku tidak sanggup bila ia terus menghindariku.
*****
From : Minho oppa
Aku di depan rumahmu sekarang
Tolong keluar dan temui aku
Ada yang ingin ku bicarakan denganmu
Im Hyura, jaebal..
Jangan menghindar dariku
“Pesan dari siapa? Sungyeol?” tanya Seulong.
“Bukan, ini bukan dari Sungyeol oppa. Tapi darinya.” Hyura menunjukan pesan yang dikiriman Minho padanya.
*****
Annyeong readers, I'm back.
Setelah panjangnya kegiatan yang bikin aku nggak bisa update beberapa bulan ini, maaf ya.
Sebagai permintaan maafnya aku update 2 part sekaligus niih untuk kalian.
Jangan lupa comment, love dan subscribe ya :)
Happy reading ^^
xoxo,
khaiicheen