By Your Side
Part - 21
Author : tiaraekha (@khaiicheen)
*****
The Reason
"Hyura-ya, Youngmin sajangnim memanggilmu keruangannya.."
Ujar Sora setelah mendapatkan panggilan telfon dari staff sekertaris sang CEO SM.
"Nde, eonni. Aku akan segera kesana.." Balas Hyura.
Hyura pun melangkahkan kakinya keluar dari ruangan kerjanya menuju ruangan sang CEO di lantai 3.
"Anda memanggil saya, sajangnim?" Tanya Hyura sopan selepas gadis itu membuka pintu ruangan dan di persilahkan masuk oleh sang CEO.
"Nde, silahkan duduk lebih dulu." Balasnya.
"Geurae.."
Tidak lama menunggu, Youngmin sajangnim menghampiri gadis berambut coklat itu yang sudah menunggu di sofa ruangan.
"Bagaimana konser di Indonesia kemarin? Menyenangkan?" Ujarnya.
"Cukup menyenangkan walaupun ada rasa sedih terselip disana karena ketidak hadiran leader kami." Balas Hyura.
"Melegakan. Aku senang mendengar kabar keberhasilan konser penutup mereka kali ini." Ujar Youngmin Sajangnim. "Ah iya, aku sudah membaca surat permohonanmu yang kau titipkan pada Minji ketika aku sedang tidak berada di tempat."
"Ah, itu.."
"Aku sudah memnbacanya." Balas Youngmin. "Apa kau benar-benar merasa lelah dengan pekerjaanmu di tim SHINee?"
"Geuge.."
"Katakan saja, aku akan mendengarkan alasanmu dulu secara langsung sebelum aku memutuskan memberikanmu izin atau tidak."
"Baiklah, sebelumnya aku minta maaf padamu terlebih dulu sajangnim. Aku sadar mungkin ini terlalu lancang ketika aku meminta semua ini secara langsung padamu."
"Gwenchana. Katakan saja."
"Sejujurnya aku memang merasa lelah belakangan ini dengan jadwal mereka yang cukup padat. Terlebih aku juga harus menangani jadwal solo member yang terbilang cukup padat. Mengingat semua gelaran konser telah selesai, dan mereka akan berada dalam masa rehat selama beberapa bulan kedepan, maka aku ingin mengajukan cuti selama satu bulan dan.." Tahan Hyura. "Dan aku ingin mengundurkan diri dari tim SHINee dan jikalau diperbolehkan, aku ingin meminta kau mengembalikanku pada tim all artist saja." Ujar Hyura akhirnya.
"Jadi hanya itu alasannya?" Hyura mengangguk. "Tidak ada alasan lain, seperti masalah pribadi dengan salah satu tim staff ataupun member SHINee?"
"Anniya, semuanya baik-baik saja sajangnim. Hanya saja kufikir karena tanggung jawabku juga telah selesai, aku pun ingin beristirahat lebih dulu."
"Kau yakin tidak ada masalah lain?" Hyura mengangguk pasti. "Baiklah kalau begitu, untuk ijin cutimu aku perbolehkan. Selamat menikmati waktu istirahatmu juga. Aku tahu kau lelah dengan semua pekerjaanmu, terima kasih sudah banyak membantu Kyungshik dan yang lainnya selama gelaran konser ketiga ini. Tapi untuk masalah perpindahan tanggung jawabmu, akan ku pertimbangkan dahulu. Aku akan membicarakannya lebih dulu. Kalaupun memang bisa, mungkin aku akan menempatkanmu pada Woolim, karena memang mereka sedang membutuhkan bantuan. Tapi tidak menutup kemungkinan kalau kau akan tetap berada pada tim SHINee, karena mereka pun akan memulai Japan Arena Tour kembali tahun ini. Kau sudah tau itu bukan?"
"Arraso. Baiklah, aku akan menerima segala keputusanmu sajangnim. Aku yakin kau akan mempertimbangkan yang sebaik-baiknya. Dan juga, terima kasih sudah mengabulkan permintaan ijinku. Jeongmal gamsahamnida."
"Ini juga reward atas kerja kerasmu nona Im."
*****
Excercise Room, Woolim Building.
"Hyung, apa besok masih ada latihan lagi?" Tanya Sungyeol di sela waktu istirahatnya.
"Kurasa tidak. Besok waktunya kami menemui para yeojachingu kami, Yollie-ah. Memangnya kau tidak ingin bertemu dengan Hyura?" Balas Sunggyu.
"Eiys, hyung. Hyura bukan yeojachingunya. Memangnya dia sudah memutuskan untuk berkencan dengan gadis itu?" Potong Hoya cepat.
"Aish, jinjja. Lee Howon, kau ini selalu merespon dingin kalau sudah berhubungan dengan yeoja yang dekat dengan kami. Hati-hati, kau ingin karmamu berbuah buruk lagi? Tidak belajar dari apa yang Jiae perbuat dengan mobilmu?" Seloroh Sungyeol tak mau kalah.
"Yaaa, terus saja kau bahas masalah itu." Kesal Hoya.
"Makanya, belajar dari apa yang sudah terjadi Lee Howon." Ujar Dongwoo.
"Jadi kenapa kau menanyakan mengenai jadwal besok, Yollie-ah? Ada janji juga bertemu dengan Hyura?" Tanya Woohyun.
"Eoh? Anni. Sepertinya dia masih menikmati waktu istirahatnya sekembalinya ia dari Jakarta."
"Ajak saja bertemu, temani dia menikmati waktu istirahatnya, hyung." Ujar Sungjoong.
"Sepertinya itu juga ide yang bagus, Jongie-ah." Balas Sungyeol lalu ber-hifive ria dengan sang maknae.
"Ajak saja dia ke lokasi pengambilan gambar MV terbaru kita lusa. Kau bisa menunjukan penampilan manly mu bukan dihadapannya dengan konsep terbaru kita itu." Usul Dongwoo.
"Sepertinya ide yang bagus. Aku juga akan mengajak Minji ikut nanti. Kau ajak Jinhee juga, Woohyun-ah." Ujar sang leader.
"Baiklah, call. Kami akan mengajak mereka." Balas Woohyun.
"Lalu kalian tak akan mengajak Sunhee noona??" Tanya Sungjoong.
"Sunhee? Aah, iya, kami sampai lupa." Ujar Sunggyu.
"Astagaa, tuan Kim. Jahat sekali kau. Yang kau ingat hanya kekasihmu saja. Adikmu sendiri kau lupakan." Seloroh Dongwoo.
"Aku yang akan mengajak Sunhee nanti." Ujar L singkat.
"Tidak perlu mengajaknya kalau hanya ingin memperburuk keadaan." Potong Woohyun. "Sungyeol-ah, kau ajak Sunhee juga. Kasihan juga kalau tak ada yang menemani Hyura nanti."
"Baiklaah, aku akan mengajaknya juga. Lagipula, memang kalau tak ada Sunhee, Hyura pasti akan merasa sendiri." Balas Sungyeol.
Im Hyura, selamat bertemu lagi. Semoga pertemuan kali ini akan memberikan kesan lain padamu. Batin Sungyeol.
*****
To : Minji noona
Noona, eodiya?
Bisa bertemu hari ini?
Kutunggu kau di cafe perusahaan.
Gomawo
SEND.
Setelah menyeleasikan masalah kesalahpahaman diantara dirinya dengan para member, kali ini Minho akan bertemu dengan Minji. Meminta maaf kepada gadis itu atas sikapnya pada kekasih salah satu membernya. Dan juga, menanyakan keberadaan Hyura yang tak pernah dilihatnya sejak kembali dari Jakarta seminggu yang lalu. Tidak pada perusahaan dan juga dorm mereka. Hyura seakan menghilang tanpa bisa ia hubungi sama sekali.
From : Minji noona
Baiklah.
Kita bertemu jam makan siang.
Jam sudah menunjukan pukul 11 siang. Satu jam lagi adalah jam makan siang yang dimaksud oleh Minji. Minho pun segera mengambil kunci mobil miliknya di laci meja. Perjalanan dari rumahnya menuju perusahaan akan memakan waktu kurang lebih 45 menit, kalau kondisi jalan cukup bersahabat. Ya, beberapa hari ini Minho memilih untuk pulang ke rumah kedua orang tuanya di kawasan Incheon untuk menikmati sisa waktu liburannya.
Beruntungnya kondisi jalan tengah bersahabat saat ini, sehingga Minho bisa tiba sebelum waktu yang dijanjikan oleh Minji. Merasa masih memiliki sedikit waktu, Minho mencoba mencari Hyura di ruangannya. Hanya sekedar melihat keberadaan gadis itu, gadis yang membuatnya amat sangat gelisah saat ini. Gadis yang menghilang darinya walaupun sebenarnya gadis itu sudah memberikan kode padanya kalau ia akan pergi. Namun, hasil yang diharapkan nihil. Tak ada Hyura di ruang kerjanya. Ruangannya kosong, tak tampak juga para rekan kerja gadis itu yang bisa ia mintai informasi. Akhirnya, Minho memutuskan untuk kembali ke cafe, menunggu Minji.
*****
SM Cafe
"Mian noona membuatmu menunggu." Ujar Minho menghampiri Minji yang sudah duduk di salah satu kursi pengunjung.
"Gwenchana. Anja." Balas Minji . Masih ada sedikit nada dingin di balik kata-katanya. "Ada apa ingin bertemu denganku?" Tanyanya tanpa basa-basi.
"Eoh?" Ujar Minho.
"Wae? Ada apa?"
"Noona. Aku ingin minta maaf atas kejadian waktu itu. Aku tak bermaksud.."
"Sudah kumaafkan. Jonghyun oppa sudah mengatakannya padaku." Potong Minji.
"Jeongmal mianhaeyo, noona. Aku terlalu emosi waktu itu."
"Arraso Minho-ya. Jangan ulangi sikapmu yang seperti itu lagi." Balas Minji kali ini diikuti dengan senyum. "Sudah meminta maaf pada Hyura?"
Minho terdiam. Ia bingung harus menjawab seperti apa? Iya atau tidak? Sudah atau belum? Ia tidak tahu, karena..
"Kutanya padamu, sudah meminta maaf pada Hyura?"
"Molla, noona."
"Belum?"
"Anniyo."
"Berarti sudah."
"Molla."
"Lalu?"
Minho berfikir sejenak. Haruskah ia menceritakannya pada Minji? Saat ini pihak yang bisa membantunya adalah Minji. Karena hanya Minji yang paling dekat dengan Hyura saat ini. Dan, memang Minji juga lah, yeoja terdekat Minho untuk membahas mengenai permasalahannya dengan Hyura.
"Kau tahu dimana Hyura saat ini, noona?"
Kalo ini Minji yang terdiam. Ia tahu dimana Hyura saat ini, tapi ia tidak ingin memberitahukan Minho mengenai hal itu. Ini permintaan Hyura. Bahkan pada Jonghyun saja ia tak memberitahunya. Tidak ada yang ia beritahu.
"Noona.." Panggil Minho.
"Eoh? Wae?"
"Kau tahu dimana Hyura saat ini? Aku tak melihatnya di perusahaan, tidak juga di dorm kami. Aku pun sudah mencoba menemuinya di rumah, tapi ia juga tidak ada."
"Sudah mencoba menghubunginya?"
"Ponselnya tidak bisa di hubungi."
Apa sebesar ini keinginan Hyura untuk pergi dari kehidupan namja di hadapannya ini? Pikir Minji.
"Mian. Aku juga tidak tahu mengenai keberadaannya. Terakhir aku bertemu dengannya seminggu yang lalu. Sehari setelah kalian kembali dari Jakarta. Setelah itu aku juga tidak melihatnya dan kami pun tidak saling berkomunikasi seperti biasa. Aku sedang sibuk mengurus masalah yang tengah menimpa EXO saat ini." Balas Minji sedikit berbohong mengenai masalah Hyura, tapi tidak pada masalah mengenai EXO. Ya, sang leader dari group M, mendadak memutuskan kontrak dengan perusahaan di waktu H-7 konser perdana mereka.
"Baiklah kalau begitu noona. Maaf aku banyak bertanya dan merepotkanmu."
"Gwenchana." Balas Minho. "Ah iya, boleh aku bertanya sesuatu padamu?" Tanya Minji penasaran. Sesungguhnya ia sudah tahu apa yang terjadi di Jakarta setelah konser berlangsung. Sesuatu yang terjadi diantara Minho dan Hyura. Gadis bermarga Im itu sendiri yang meceritakan padanya.
*****
Minji POV
Hyura sudah menceritakan padaku apa yang terjadi sebenarnya. Ia memilih untuk benar-benar pergi dan menghilang sementara waktu dari segala kegiatannya dan juga dari Minho. Kelelahan dan kejengahannya membuat gadis itu memilih untuk mundur. Awalnya aku sempat menyetujui pilihannya itu, ya, saat itu aku menyetujuinya karena masih diliputi dengan emosi karena pertengkaran di dorm SHINee waktu itu, namun setelah aku sadar akan sesuatu, aku mengurungkan niatku menyetujuinya.
Aku meminta Hyura untuk memikirkannya kembali. Meyakinkan dirinya apakah ia akan mampu dan sanggup melakukannya? Karena yang aku tahu, Hyura terlalu menyayangi Minho. Bukan waktu yang sebentar, 7 tahun bertahan di posisi yang sama terus menerus. Menyayangi orang lain yang hanya menganggapnya sebagai adik, menarik dirinya ketika ia dekat dengan orang lain, dan kembali membuat harapannya pupus.
"Ah iya, boleh aku bertanya sesuatu padamu?" Pertanyaan inilah yang berkelibatan di kepalaku saat ini.
"Tentang?" Tanyanya bingung. Aku tahu, ia pasti akan bingung menjawabnya.
"Mengenai kau dengan Hyura." Tahanku. "Kenapa kau mengulang apa yang terjadi hampir setahun yang lalu?"
"Maksudmu noona?"
"Kenapa kembali memilih untuk tidak mengatakannya ketika ia sudah kembali dalam pelukanmu dan kembali mengatakannya padamu?"
"Noonaa.."
"Apa alasan yang sama lagi, atau?"
*****
Sebuah panggilan telfon telah menyadarkan gadis berambut coklat yang tegah menikmati waktu cuti yang diambilnya dari dunia mimpinya. Hyura tengah menikmati masa libur yang diberikan oleh perusahaan atas keberhasilan rangkaian kionser SHINee World Concert III yang telah berakhir di Jakarta seminggu yang lalu sekaligus masa cuti yang dimintanya untuk menghilang sementara waktu dari SHINee, bukan tepatnya adalah Minho. Saat ini pun, semua staff tim SHINee beserta sang artis sendiri tengah menikmati waktu bersantai mereka, walaupun keadaan sang leader masih dalam tahap pemulihan.
Pada kesempatannya kali ini. Hyura memanfaatkan waktu untuk mengistirahatkan dirinya dari keseibukan kerjanya dan juga dari Minho. Rasa lelah yang dirasakan atas kejelasan hubungan keduanya membuat Hyura menjadi memilih untuk mundur, pergi dan mungkin uga akan menghilang dari kehidupan Minho. Sejak kesempatan itu diberikan kepadanya oleh sang CEO, Hyura benar-benar tidak menghubungi Minho sama sekali walaupun sebenarnya Minho sudah sempat beberapa kali mengunjunginya di rumah, tapi Hyura selalu menghindar. Dan juga pada keempat member SHINee lainnya. Ia ingin menghilang. Menghilang dan pergi sejauh yang ia mampu.
Namun, belakangan ini hubungan Hyura malah menjadi lebih dekat dengan member Infinite. Terutama Sungyeol. Menurut kedua oppanya, Seulong dan Hyunsik, sisi lain dari Hyura lebih muncul ketika ia bersama dengan Sungyeol. Hyura kembali menjadi dirinya yang ceria seperti dulu, memang mungkin ketika dirinya bersama Minho, sisi ceria Hyura tetap terlihat, namun terkadang sikap Hyura yang dewasa dan mencoba mengerti Minho lebih dominan muncul. Sehingga terkadang keceriaan itu tertutup dengan kedewasaannya.
Panggilan dari Sunhee di pagi itulah yang menyadarkan Hyura dari alam mimpinya. Belakangan, hubungan Hyura dengan Sunhee memang sudah sedikit membaik. Gadis berambut merah itu menelfonnya di waktu yang masih lumayan pagi. Pukul 6 pagi. Matahari saja masih terlihat enggan menampakan diri sepenuhnya.
“Yobosseo..” sapa Sunhee dengan bersemangat.
“Nde, eonni. Waeyo? Hoaam..” balas Hyura yang masih menenggelamkan dirinya di balik selimut. Kesadarannya pun belum sepenuhnya pulih.
“Kau masih tertidur? Mian, aku mengganggumu.”
“Gwenchana eonni. Sebentar lagi juga alarm ku akan berbunyi. Ada apa?”
“Aah, aku ingin mengajakmu menemani kami.” Ujar Sunhee.
“Kami?” tanya Hyura bingung lalu mengeluarkan dirinya dari balik selimut dan beranjak pada saklar lampu kamarnya.
“Iya, aku, Minji dan Jinhee. Kau mau ikut?”
“Aah, ikut kalian? Kemana?”
“Kau masih dalam masa liburmu bukan?”
“Nde, masih sampai beberapa hari kedepan.”
“Baiklah. ku jemput kau setengah jam lagi kalau begitu. Bersiaplah.” Ujar Sunhee riang.
“Mwo? Kita akan kemana eonni?”
“Sudah, kau ikut saja. Kami akan menculikmu untuk menemani kami hari ini. oh iya, pakai pakaian yang casual saja.” Balas Sunhee. “Baiklah, akku tutup telfonnya. Bersiaplah. Annyeong, Hyura-ya.” Lanjut Sunhee lalu menutup sambungan telfonnya.
Hyura yang masih bingung hanya mengiyakan apa yang diperintahkan oleh Sunhee sebelumnya. Ia segera bergegas mengambil handuk dan menuju kamar mandi untuk segera bersiap diri.
Di waktu yang sama, namun tempat berbeda. Keadaan dorm Infinite terdengar sangat ribut. Suara teriakan meledek partner in crime dari L, Sungyeol. Karena Sunhee baru saja mengajak Hyura untuk menemani mereka. Ya, walaupun sebenarnya Sunhee mengaku untuk menemani para gadis dari member Infinite ini. Sebenarnya, hari ini adalah jadwal pengambilan gambar untuk album mereka yang baru. Infinite akan melakukan pengambilan gambar untuk music video Back yang mengambil tema action, dimana para member Infinite tidak hanya melakukan dance tetapi juga acting berkelahi untuk menyelamatkan seorang gadis yang menyukai sang visual.
Sejak semalam, Sungyeol telah berkali-kali menelfon dan meminta bantuan Sunhee untuk mengajak gadis berambut coklat dan bermata sipit itu.
Flashback
“Hee-ya, jaebal. Tolong aku. Kau ajak Hyura besok. Bisa kan?” ujar Sungyeol yang menelfon gadis bermarga Kim di jam yang berada di luar logika normal, hampir tengah malam.
“Oppa, kau bisa mengajaknya sendiri bukan. Aku tidak mau mengganggu waktu liburnya. Dia butuh istirahat juga dari kesibukannya bersama SHINee.” Balas Sunhee dengan suara setengah mengantuk. “Dan mengapa kau harus menelfon dan meminta bantuan di tengah malam seperti ini? Kenapa tidak sejak tadi siang? Aku mengantuk oppa. Lagi pula, kau kan sudah cukup dekat dengannya, oppa. Kenapa masih harus meminta bantuanku?”
“Aah, jaebal. Aku tidak enak untuk mengajaknya secara langsung. Tolong aku, Hee-ya. Hanya kau yang bisa menolongku.” Ujar Sungyeol lagi.
“Hmm, baiklah. Aku akan menelfonya besok pagi. Kalau sekarang sepertinya ia sedang beristirahat. Ia sedang butuh banyak waktu istirahat belakangan ini.” balas Sunhee. “Aku meminta bayaran padamu untuk permintaang sangat menggangguku ini.”
“Hwoaa, jinja? Gomawo Hee-ya. Kim Sunhee jjang,” balas Sungyeol bersemangat lalu mencubit kedua pipi Sunhee kilat dan berlari menuju kamarnya. “Tenang saja, aku akan membayarnya untuk ini.”
Flashback end
“Gomawo Hee-ya. Aku tidak akan sendirian hari ini.” ujar Sungyeol lalu beraegyo di depan Sunhee.
“Eiys, kau mengelikan sekali Yollie-ah.” Seru Sunggyu lalu melempatkan jaket yang sedang di pegangnya pada si jangkung di Infinite itu.
“Biarkan saja, hyung. Aku kan juga ingin merasakan di temani seperti kalian.” Ujar Sungyeol polos lalu melirik jahil pada Sunggyu, Woohyun dan L bergantian.
“Dia hanya percaya diri ketika dihadapan kita, tapi tidak ketika berada di hadapan Hyura. Buktinya saja mengajak Hyura untuk ikut masih meminta bantuan Sunhee. Padahal sebenarnya ia bisa melakukannya sendiri.” Ujar Hoya seperti biasa. Namja ini memang selalu seperti ini. Sensitif bila membahas mengenai hubungan seseorang.
“Yaak, Lee Howon. Asih, jinjja.” Seru Sungyeol.
“Sudah, abaikan apa yang si alis tebal itu katakan.” Ujar Woohyun. “Geundae, buat status yang jelas lebih dulu, baru kau bisa menikmati sensasi yang berbeda ketika di temani mereka,.” Seru Woohyun. “Benarkan, Jinhee?” tanya Woohyun pada sang gadis yang sedang membantu Minji menyiapkan sarapan untuk mereka. Jinhee tidak menjawab, hanya rona kemerahan di pipinya yang menjelaskan jawabannya.
*****
Hyura POV
Entah akan diculik kemana aku hari ini oleh Sunhee eonni dan yang lainnya. Apa mungkin dengan member Infnite juga? Tapi seingatku, Yollie oppa mengatakan kalau ia dan para member lainnya akan melakukan pengambilan gambar untuk music video terbaru mereka, tapi aku lupa, apakah hari ini atau besok? Belakangan, karena kelelahan kadang aku suka lupa untuk mengingat hal-hal kecil.
“Bukankah kau masih libur, Raa-ya?” sapa nyonya Im memecah lamunan sangputi bungsu.
“Ah, nde eomma. Aku ada janji dengan Sunhee eonni. Ia mengajakku pergi.” Balas Hyura lalu duduk di kursinya.
“Bersama dengan Sungyeol juga?” tanya Hyunsik.
“Molla, ia hanya mengajakku untuk menemaninya dengan Minji dan Jinhee eonni saja oppa.” Balas Hyura.
“Bersenang-senanglah. Lupakan semuanya. Kau sudah memutuskan, tetap berjalan pada pilihanmu. Kami disisimu.” Bisik Hyunsik menyemangati. Namja itu semakin menjaga sang adik belakangan ini, bukan menjaga dalam arti membatasi dan melarang sang adik bungsu melakukan hal ini dan itu. Tapi lebih kepada menjaga keyakinan gadis itu akan pilihan yang telah dibuatnya.
“Seulong oppa eodiga?”
“Dia masih di kamarnya. Sepertinya ia belum bangun. Semalam ia pulang larut setelah bertemu dengan Sunmi.” Jelas nyonya Im.
“Aah, Seulong oppa pasti lelah setelah mengantar Sunmi eonni kembali dari perjalanan liburan singkat mereka kemarin.”
“Ya sudah, kamu makan dulu sarapanmu.” Ujar nyonya Im kembali.
“Nde, eomma.” Balas Hyura lalu menyantap sarapannya. Semangkuk bibimbap buatan sang ibu yang sangat disukainya dan juga disukai Minho.
Ketika baru saja menyelesaikan sarapannya, ponsel Hyura berdering. Pesan masuk dari Sunhee.
From : Sunhee eonni
Kami sudah di depan rumahmu.
Bisa kau keluar sekarang.
Kita langsung berangkat,
sampaikan maafku pada eomma mu karena tidak bisa mampir.
Palli J
“Eomma, aku pergi dulu. Seunhee eonni sudah menunggu di depan. Kami akan segera berangkat.” Pamit Hyura pada sang ibu lalu mencium kedua pipi sang ibu.
“Baiklah, hati-hati di jalan. Kabari aku kalau kau pulang telat.” Balas nyonya Im.
“Nde eomma.” Balas Hyura. “Oppa, aku pergi. Katakan pada Seulong oppa juga kalau ia mencariku nanti. “
“Nde, Im Hyura. Nde uri saeng.” Balas Hyunsik lalu melambaikan tangannya dari ruang tv.
*****
MV recording venue
Beberapa adegan perkelahian tengah berlangsung antara para member Infinite dengan segerombolan gangster. Ketujuh namja tampan itu tengah melakukan pengambilan gambar ketika ketujuhnya berkelahi bersama melawan para gangster yang telah menculik adik dari sang leader. Namun adik sang leader di sini bukanlah Kim Sunhee, melainkan salah satu aktris remaja yang tengah naik daun saat ini. Ketujuhnya terlihat mendalami peran masing-masing untuk adegan ini. Sang PD pun memberikan kebebasan kepada para member untuk berekspresi dan mendalami peran dalam adegan ini.
Di sisi yang lain, 4 orang yeoja sudah memperhatikan akting ketujuhnya sejak tadi. Jinhee dan Minji terpukau dengan akting para namjachingunya masing-masing. Sedangkan Sunhee, terlihat sesekali mencuru pandang pada sang mantan kekasih, L. Dan Hyura menyadari itu. Hyura tahu perasaa yang masih Sunhee rasakan. Karena ia pun merasakannya. Hyura pun akhirnya mulai menyadari, alasan kenapa ia berada di tempatnya berdiri saat ini. Sungyeol.
“Eonni, sebenarnya ada apa kalian memintaku menemani kalian kesini? Bukankah kalian kesini untuk melihat aktivitas pengambilan gambar para kekasih kalian?” ujar Hyura memecah konsentrasi ketiganya.
“Ada alasan kami membawamu kesini, Hyura-ya.” Balas Minji lalu merangkulnya akrab.
“Sudah, kau temani kami saja, Hyura-ya.” Ujar Sunhee. “Anggap saja ini hiburan untukmu dari masalahmu dengan Minho.” bisik Sunhee.
“Eonni, kau..?” tanya Hyura bingung karena untuk masalahnya dengan Minho kali ini, ia belum bercerita pada Sunhee.
“Wae? Aku tahu dari Onew oppa. Lupakan sejenak, kita bersenang-senang hari ini.” balas Sunhee.
Hyura hanya mengangguk pelan lalu kembali memperhatikan kegiatan shooting yang sedang dilakukan oleh para member Infinite. Namun, gadis yang belakangan sering menggunakan kaca mata ini masih belum menyadari maksud dan tujuan dirinya diajak untuk menemani Sunhee dan yang lainnya kesini. Hingga beberapa saat, fokusnya teralihkan pada akting salah satu member Infinite yang tengah dekat dengannya, Sungyeol. Saat ini, Sungyeol tengah melakukan pengambilan gambar untuk bagiannya, berkelahi di kelilingi oleh para gangster dengan wajah yang sudah hampir hancur karena pukulan. Dan kakinya dipukul dengan kencang menggunakan kayu. Namun itu hanya akting.
Senyum tipis muncul di wajah gadis itu setiap kali ia memperhatikan choding Infinite itu. Oppa, kau terlihat berbeda ketika berakting serius seperti itu. kau terlihat berbeda. Batin Hyura. Tapi dibalik itu, Hyura juga terlihat kasihan membayangkan kalau melihat Sungyeol benar-benar berkelahi seperti itu.
“Eiys, pandangan matamu tidak lepas dari Chodding oppa, Hyura-ya.” Seru Sunhee memecah konsentrasi gadis itu.
“Aaah, anniyo eonni. Aku hanya sedang terpana dengan akting para member yang lain.” Balas Sunhee.
“Kalau terpana dengan akting Chodding oppa saja juga tidak apa-apa.” Goda Sunhee lagi. Hyura hanya mengeluarkan senyumannya untuk membalas godaan Sunhee itu. “Berikan ini padanya. Sepertinya ia sudah selesai melakukan bagiannya.”
“Mwo? Aah, arraso. Ngomong-ngomong, kau tidak memberikan ini juga pada Myungsoo oppa?” tanya Hyura.
“Aku sedang malas dengannya. Sudah, biarkan saja dia mengurus dirinya sendiri. Tidak usah manja denganku.” Balas Sunhee malas.
“Yaa, waeyo eonni? Kalian bertengkar?”
“Tidak, hanya aku sedang malas saja meladeninya. Sudah, lupakan dia. Cepat antarkan ini pada Yollie oppa. Dia menunggumu.” Ujar Sunhee lalu mendorong Hyura menuju set pengambilan gambar Sungyeol.
*****
Sungyeol POV
Aku sudah memperhatikannya sejak tadi, sejak ia datang memasuki tempat pengambilan gambar ini bersama Sunhee, Minji dan Jinhee. Wajahnya sempat seperti orang bingung ketika ia baru saja sampai. Aku rasa Sunhee belum menjelaskan maksud dan tujuannya mengajak Hyura kesini. Baguslah. Jadi aku tidak perlu merasa malu ketika mengobrol dengannya nanti.
Karena kedatangannya, aku merasa semakin bersemangat untuk melakukan akting bagianku. Akting berkelahi. Sejujurnya, aku membayangkan kalau aku sedang berkelahi untuk menyelamatkannya. Ya, mungkin terdengar seperti berlebihan, tapi itulah cara yang kulakukan untuk memperdalam peranku. Lebih atau kurangnya, aku serahkan saja kepada kalian untuk menilainya. Aku ingin menghampirinya, seperti Sunggyu hyung menghampiri Minji dan Woohyun menghampiri Jinhee di waktu menunggunya. Namun, keenam member yang lain dengan sepakat untuk menyuruhku melakukan pengambilan gambar pertama kali, membatalkan rencanaku untuk bertemu dengan gadis berambut coklat itu.
“Kau sudah selesai oppa?” ujar suara yang sudah sangat kuingat itu. Ketika aku menolehkan kepalaku, benar saja, dia.
“Ah, kau datang Hyura-ya?” sapaku canggung. Entah, sikap pecicilanku selalu menjadi kaku ketika aku berhadapan dengannya.
“Nde, aah iya. Ini untukmu. Minum ini, kau sepertinya lelah oppa.” Balasnya.
“Gomawo.” Balasku lalu pamit pada Shim PD untuk beristirahat. “Kita ke ruang tunggu saja, bagaimana?” ajakku.
“Baiklah oppa.”
Kami tiba di ruang tunggu, sebenarnya ruangan ini lebih tepat disebut sebagai ruang ganti dibandingkan ruang tunggu, karena tidak ada siapa-siapa disini. Hanya ada banyak kostum yang akan kami gunakan nanti di bagian dance.
“Silahkan duduk.” Ujarku.
“Nde, oppa.”
“Ah, bagaimana kabarmu?”
“Baik, bagaiman dengamu? Oh iya, aktingmu tadi bagus oppa. Terlihat seperti nyata. Kau sangat mendalami peranmu.” Ujarnya.
“Ah, gomawo, Hyura-ya. Ah iya, kau kesini dengan siapa?”
“Aku? Hmm, Sunhee eonni menjemputku tadi. Katanya ia memintaku menemaninya dan kedua eonni yang lain.” Jelasnya. Ah, bagus, Sunhee benar-benar belum mengatakan yang sebenarnya.
“Tapi kau tidak merasa bosan kan?” tanyaku.
Jujur, aku bingung ingin membuka percakapan apa lagi dengan gadis ini. walaupun sudah terhitung 3 bulan sejak kami bertemu dan berkenalan, aku masih merasa canggung saja bila bertemu dengannya. Walaupun ia sangat lepas ketika mengobrol denganku.
“Anniyo oppa. Aku menikmati penampilan kalian di music video kalian ini. Berbeda konsep dengan SHINee tapi kalian sama menakjubkannya.” Ujarnya.
“Ah, iya. Ngomong-ngomong SHINee, bagaimana kabar pekerjaanmu?”
“Aku sedang menikmati masa liburanku seminggu ini.”
“Lalu dengan Minho?” tanyaku penasaran. Sejujurnya, ini adalah pertanyaan yang sangat membuatku penasaran.
“Bisa kita tidak membicarakan itu oppa. Aku sedang tidak ingin membahasnya.” Balasnya. Tapi ia tetap tersenyum, senyum yang dipaksakan.
“Mian.”
“Gwenchana, oppa. Aku hanya sedang malas membicarakan hal-hal yang berhubungan denganku saja.”
“Oh iya, ini. Aku ada sesuatu untukmu.” Ujarku lalu mengambil tas milikku yang berada di sudut ruangan, mengeluarkan sebuah coklat untuknya.
“Gomawo oppa. Kau tidak perlu selalu memberiku hadiah ketika kita bertemu. Aku jadi merasa tidak enak denganmu.” Ujarnya. “Kaktus pemberian darimu 3 bulan yang lalu juga sudah cukup oppa.”
“Ini hanya hadiah kecil, kebetulan adikku baru saja pulang menemani kedua orang tuaku dari Jepang. Ia membelikanku ini beberapa, jadi aku rasa tidak ada salahnya memberikannya padamu.” Jelasku.
“Oppa, eonni bilang kau yang memintanya untuk memintaku datang kesini hari ini?” tanyanya. Bibirku terasa kaku seketika, kerongkonganku medadak panas, bingung harus mengatakan apa.
*****
“Aah, Sunhee sudah mengataknnya?” tanya Sungyeol menutupi kebingungannya.
“Oppa, kau bisa menghubungiku sendiri kalau kau ingin mengajakku bertemu. Kalau aku memiliki waktu, aku akan menemuimu.” Balas Hyura. “Oh iya, oppa. Kau tidak perlu merasa canggung lagi ketika bertemu atau mengobrol denganku. Anggap saja aku seperti adikmu, seperti kepada Sunhee, Minji dan Jinhee eonni.”
“Aah, mian. Aku hanyaa..”
“Kita kan sudah 3 bulan kenal, masa kau masih saja merasa canggung ketika bertemu denganku?” potong Hyura. “Kita juga sudah sempat jalan bersama ketika di Brazil kemarin bukan?”
“Nde, aku akan mencoba untuk lebih leluasa ketika aku bertemu denganmu.” Balas Sungyeol.
“Oh iya, oppa. Kaktus yang kau berikan padaku dulu, beberapa durinya sudah mulai memunculkan pucuk bunga. Seperti yang kau bilang, itu akan tampak bagus dan indah nanti.”
“oh ya?”
“Nde, aku punya beberapa fotonya. Kau ingin lihat?”
Hyura membuka fitur galeri di ponselnya dan mulai menunjukan perkembangan pertubuhan kaktus yang Sungyeol berikan padanya 3 bulan lalu sebagai hadiah perkenalan dan pertemanan dengannya. Senyum di wajah keduanya tampak mengembang.
“oh iya, aku juga sempat mengambil beberapa fotomu ketika sedang berakting tadi. Kau terlihat berbeda oppa. Sungguh.”
“Jinjja?”
“Nde, aku sampai membayangkan, kau pasti akan melakukan hal seperti itu juga kalau kau akan menyelamatkan orang yang kau sukai bukan? Hwoa, beruntungnya yeoja yang kau sukai itu.”
“Aah, gomawo. Ya, sebenarnya juga aku sesekali membayangkan gadis yang kusukai ketika aku berakting tadi.” ujar Sungyeol dalam hati.
“Oppa, waegeurae?” tanya Hyura bingung melihat choding prince itu mendadak diam.
“Eoh? Aku hanya sedang memikirkan sesuatu saja.” Balas Sungyeol.
“Kau lapar?”
“Sepertinya..”
“Pantas saja. Bagaimana kalau kita meminta izin untuk pergi membeli makan bersama? Kita belikan juga untuk yang lainnya?” usul Hyura.
“Call. Tunggu disini, aku izin dengan manager hyung lebih dulu.”
*****
I'm back :D
Maaf untuk keterlambatan posting yang hampir 3 minggu ini (bener gak sih?)
Selamat kembali menikmatii cerita ini.
Semoga makin suka sama ceritanya.
Jangan lupa LOVE COMMENT sama SUBSCRIBE nya ya :)
Jangan ragu dan malu buat komen ide cerita selanjutnya disini.
xoxo,
@khaiicheen