By Your Side
Part – 15
Author : tiara ekha (@khaiicheen)
*****
Mwoya? Jinjja??!
Semua idol yang akan mengisi acara berserta tim mereka telah menunggu di lobby hotel. Mereka telah bersiap untuk memasuki bus menuju venue acara. Perjalanan menuju venue tidak terlalu jauh, hanya 30 menit. Ekspressi Minho menjadi tidak bersahabat ketika Hyura tiba di lobby bersama dengan ketujuh member Infinite dan Sunhee. Terlebih lagi, Hyura berjalan bersisian dengan Sungyeol di barisan paling belakang.
“Bukankah sudah kubilang tidak ada short pants dan tidak ada pakaian yang terbuka.” Seru Minho menarik tangan Hyura keluar dari rombongan Infinite.
“Kurasa ini masih berada dalam batasan yang wajar oppa. Ini tidak terlalu pendek dan juga tidak terlalu terbuka.” Protes Hyura karena memang pakaian yang digunakan gadis itu masih berada dalam kadar sopan, celana jeans selutut dipadukan dengan kaus atasan berbahan tipis. Sangat wajar digunakan untuk suhu udara yang cukup panas di Brazil.
“Pakai ini. Atasanmu terlalu terbuka untukku.” Ujar Minho melepaskan kemeja luaran yang digunakannya tadi.
“Eiys, oppa. Aku tidak membutuhkan ini. Kau saja yang menggunakannya.” Tolak Hyura halus.
“Lalu kemana saja kau dari tadi?“
“Ah, mian oppa. Tadi ada hal yang perlu kuurus. Mengecek keadaan Jinki oppa di Seoul. Dan tidak sengaja bertemu dengan member Infinite ketika akan turun. Kita kan berada di satu lantai yang sama,” bohong Hyura sengaja.
“Benar seperti itu?” tanya Minho tak yakin.
“Nde, oppa. Benar seperti itu.” balas Hyura menepuk bahu Minho pelan lalu berbalik menarik tangan namja itu untuk segera masuk ke dalam bus.
Sedangkan di dalam bus, Key mulai melancarkan aksi jahilnya untuk membuah Hyura berada dekat dengan Sungyeol dan membuat Minho gelisah karena keduanya. Key sengaja bekerja sama dengan Woohyun dan member Infinite yang lainnya -kecuali L yang memang sudah terlihat tidak bersahabat sejak tadi- untuk membiarkan Hyura duduk di sebelah Sungyeol. Sedangkan Taemin dan Jonghyun, keduanya bertugas untuk menarik Minho berada di dekat mereka.
“Mereka datang, bersiap di posisi kalian seperti yang ku katakan tadi.” Seru Key ketika melihat Minho dan Hyura sudah berjalan mendekati bus. “Sungyeol-ah, bersikaplah biasa saja. Kau tidak perlu khawatir, aku yang bertanggung jawab untuk ini.”
“Baiklah, gomawo, Kibum-ah.” Balas Sungyeol.
“Sunhee-ya, langsung tarik Hyura untuk duduk di sampingmu.” Lanjut sang diva.
“Arraso, oppa.” Balas Sunhee.
Tidak lama, Hyura dan Minho menaiki bus. Minho sengaja mengandeng bahu Hyura dihadapan para member Infinite dan para membernya, untuk memberitahu agar tidak ada yang mengganggu adikknya itu. Kemeja luaran yang digunakan Minho sebelumnya pun sengaja ia sampirkan di bahu Hyura.
“Yaa, kalian kemana saja? Lama sekali. Kalian pikir kami hanya mengunggu kalian?” seru Key disengaja.
“Manajer hyung dan staff yang lain pun masih berada di luar Kibum-ah. Bukan berarti kami yang palih akhir, kan?” balas Minho.
“Oppa, sudahlah. Kibum oppa mungkin hanya mengingatkan saja, kau tidak perlu sampai terpancing emosi seperti ini.” ujar Hyura menenangkan. “Oppa-deul, mian kalau kami terlambat dan membuat kalian menunggu.”
“Gwenchana, Hyura-ya. Sudah, cepatlah kau duduk. Lama-lama berdiri tidak baik untukmu, lebih baik sekarang kau puas-puaskan dirimu untuk duduk, sebelum disana nanti kau akan selalu sibuk berdiri mengurus kami.” Ujar Jonghyun yang sebenarnya agak sedikit tidak masuk akal. Itu hanya akal-akalannya saja untuk menarik perhatian Minho agar namja itu segera melangkahkan kakinya menuju tempat duduknya.
“Hyung, kau temani aku kali ini.” pinta Taemin pada Minho yang mulai berjalan menuju kursi di bagian belakang.
“Anniyo, Hyura yang akan duduk denganku. Aku sedang tidak ingin duduk bersamamu. Aku sedang malas mendengarkan ceritamu mengenai Naeun.” Balas Minho.
“Hyura-ya, bagaimana kalau kau duduk denganku saja?” usul Sunhee menarik gadis itu untuk duduk di sebelahnya.
Hyura tampak bingung. “Sudah, duduk dengan Sunhee saja, Hyura-ya. Kasihan dia sendirian disini. Kami sedang ingin duduk sendiri-sendiri tanpa diganggu.” Ujar Woohyun asal.
“Ah, benar. Duduk dengannya saja, Hyura-ya. Biarkan Minho duduk bersama kami disini.” Seru Key lalu menarik tangan Minho untuk duduk di antara ketiga member SHINee yang lainnya.
“Hyung, lepaskan.” Protes Minho ketika Jonghyun sudah menariknya duduk bersama.
“Geurae, oppa.” Balas Hyura lalu duduk di kursi kosong di samping Sunhee.
“Oh, iya, kau tunggu disini dulu. Aku ingin membeli makanan kecil sebentar.” Pamit Sunhee.
“Mau kutemani eonni?”
“Dwesso. Hanya sebentar saja. Ingin sesuatu?” tanyanya.
“Belikan kami beberapa kaleng minuman dingin saja, Hee-ya.” Ujar Sunggyu.
“Baiklah kalau begitu. Tunggu aku kembali sebentar oppa-deul.” Pamit Sunhee. Yeoja itu kemudian melangkahkan kakinya dan menghampiri Sungyeol sebentar. “Oppa, tunggu aku kembali.” Bisik Sunhee.
Hyura mencoba menyibukan dirinya untuk menunggu Sunhee kembali dengan mendengarkan beberapa lagu yang ada di dalam playlist ponselnya. Yeoja itu sesekali mencuri pandang ke arah belakang, melihat Minho yang masih terlihat kesal karena tingkah para membernya itu. Dan setelah menunggu sekitar 10 menit, Sunhee akhirnya kembali ke dalam bus dengan beberapa kantung putih berisikan minuman kaleng yang diminta oleh Sunggyu sebelumnya. Namun, bukan yeoja itu yang datang menghampiri Hyura dan duduk di sebelahnya, melainkan Sungyeol yang datang dengan sekaleng kopi dingin di tangannya.
“Ige..” ujar Sungyeol menyodorkan kopi dingin yang di bawanya.
“Ah, gomawo.” Balas Hyura.
“Boleh aku duduk disini?” tanya namja itu sopan.
“Silahkan, tapi bukankah Sunhee eonni yang akan duduk disini?”
“Hyura-ya, mian. Biarkan choding oppa saja yang duduk di sebelahmu. Kakiku mendadak sakit. Aku duduk di kursinya saja, ada Sunggyu oppa juga disini.” Bohong Sunhee dari arah kursi bagian depan.
“Nde, Hyura-ya. Biarkan Sunhee disini denganku. Dan tolong berikan izin untuk Sungyeol duduk di tempatnya.” Tambah Sungyeol.
“Aah, arraso. Silahkan oppa.” Ijin Hyura.
“Gomawo.” Balas Sungyeol lalu duduk disamping yeoja itu. Memulai percakapan diantara keduanya.
*****
Minho POV
Apa-apaan ini? Mereka sengaja menarik Hyura untuk duduk dengan Sunhee dan menukar posisi Sunhee dengan namja kekanakan itu? Ini pasti ide Kibum. Tunggu, bukannya aku menuduh, tapi kalau bukan dia siapa lagi. Hanya dia yang sering sekali melakukan hal gila yang bisa memancing emosiku kalau sudah berhubungan dengan gadis itu.
“Diam disini dan jangan ganggu mereka.” Perintah Kibum dari barisan kursi disampingku.
“Yaa, apa maksudmu? Jadi kau sengaja melakukannya?” tembakku.
“Stssss.” Ujarnya menutup mata dan meletakan jari telunjuknya di depan mulut. “Aku tidak mau mendengar protesmu. Biarkan saja Hyura bersama dengan Sungyeol. Toh, mereka berteman. Kenapa? Kau tidak menyukainya? Cemburu?” seloroh Key melanjutkan.
“Sudahlah, Minho-ya. Jangan selalu membatasi Hyura untuk melakukan ini dan itu. Menuntutnya untuk selalu ada disampingmu. Saat ini ia sedang bekerja, biarkan dia bebas untuk melakukannya.” ujar Jonghyun menambahkan.
“Benar, hyung. Kau ini sudah seperti kekasihnya saja. Kau hanya oppanya, hyung. Oppa. Khawatir boleh, menjaganya juga boleh. Tapi bukan seperti ini caranya.” Tambah Taemin dengan memberikan sedikit penekanan ketika menyebutkan kata ‘Oppa’.
“Ya, jadi kalian berkomplot untuk mejebakku?” seruku.
“Menjebakmu? Tidak. Kami hanya ingin memberikan kebebasan saja bagi Hyura. Kami juga oppanya.” Balas Jonghyun enteng.
Astaga, apa yang sedang mereka rencanakan? Menjauhkan Hyura dariku? Memancing emosiku dan memancing rasa cemburuku? Baiklah, aku ikuti permainan kalian ini. Tapi kalian perlu tahu, aku tidak akan takut hanya karena hal seperti ini.
******
Perjalanan menuju vennue acara di HSBC Indor Stadium, Rio De Janiero, Brazil memakan waktu tempuh sekitar 30 menit. Namun, lama perjalanan itu tidak terasa bagi Hyura dan Sungyeol yang terlihat semakin akrab sejak keberangkatan dari hotel tadi. Keduanya saling berbagi headphone milik Sungyeol untuk menonton beberapa music video milik Infinite yang memancing komentar seru diantara keduanya.
“Apa ini kau, oppa?” tunjuk Hyura pada sosok Sungyeol dengan rambut merahnya di salah satu music video Infinite versi Jepang, She’s Back.
“Nde, coordi noona yang mengusulkan untuk mengikat rambutku seperti itu.” ujar Sungyeol.
“Tapi kau terlihat lucu disini.” Komentar gadis itu.
“Jinjja?"
"Nde, saangat dirimu sekali sepertinya." lanjut Hyura lalu tertawa. "Oh iya, kau juga terlihat sanagt serasi sebagai sahabat dekat dengan L oppa. Kalian tersenyum lepas sekali disini."
"Aah, kami memang akrab. Bahkan para inspirit sering kali mempairingkan aku dengannya. Ya, karena itu juga sebenarnya kami menjadi sangat akrab. Dia namja yang cukhp menyenangkan juga, Hyura-ya."
"Tapi sepertinya tidak denganku oppa. Entah kenapa, setelah kami bertemu waktu itu dan aku menjadi semakin akrab dengan Sunhee eonni, ia menjadi terlihat dingin." ucap Hyura membuat Sungyeol menoleh, memperhatikan wajah gadis itu lebih dekat.
"Hmm, harap maklumi saja sifatnya yang seperti itu, Hyura-ya. Terkadang ia memang sedingin es. Aku juga tidak tahu kenapa, hanya Sunhee yang bisa mencairkannya." balas Sungyeol menjelaskan sifat sang sahabat. "Dan kalau untuk sekarang, sepertinya memang moodnya sedang tidak baik. ia bersikap dingin seperti itu tidak hanya padamu, tapi juga pada kami. Termasuk Sunhee. Entahlah ada apa dengan lawliet satu itu." lanjut Sungyeol menggelengkan kepalanya.
"Sungyeol oppa." panggil Hyura.
"Nde."
"Sepertinya mengobrol denganmu memang lebih menyenangkan ketika bertemu langsung. Kau lebih ramah dan menyenangkan dibandingkan ketika kita saling berbalas pesan." ujar Hyura mencoba mengalihkan bahasan mengenai L, karena yeoja itu sudah bisa menangkap sedikit banyak mengenai namja pecinta hitam itu.
"Benarkah? Melegakan kalau begitu. Sejujurnya aku takut kalau kau merasa bosan mengobrol denganku sejak tadi." balas Sungyeol tersenyum. Bahagianya namja itu.
"Anniyo. Aku menikmatinya. Setidaknya aku bisa bersenang-senang sebentar sebelum kembali sibuk bekerja bukan?"
"Arraso. Oh iya, bagaimana menurutmu kalau aku menguncir rambutku seperti gayaku di music video tadi, nanti ketika rehersal berlangsung?”
“Hmm, boleh. Sepertinya akan lebih lucu ketika melihatnya langsung.”
“Call. Tapi ada bayarannya untuk itu. Aku tidak ingin menunjukkannya dengan cuma-cuma. Eotthe?”
“Baiklah. Apa yang kau inginkan?” tanya Hyura. Keduanya sudah menjadi lebih akrab dengan sikap asli Sungyeol yang ia tunjukkan pada Hyura. Mengingatkan Hyura dengan penjelasan Key mengenai Sungyeol di hotel sebelumnya.
“Temani aku di waktu jalan-jalan besok. Eotthe? Kau mau?”
“Geurae. Kalau hanya menemanimu saja tidak apa, lagipula besok memang kita memiliki jadwal bebas sebelum keberangkatan pulang bukan?” Sungyeol mengangguk. “Tapi kau harus mengikatnya seperti itu sampai rehersal selesai? Yaksok?” pinta Hyura mengajak Sungyeol mengaitkan jari kelingking mereka.
“Yaksok.” Ujar Sungyeol lalu mengaitkan kelingkingnya pada kelingking Hyura.
“Eiys, mau sampai kapan mengobrol seperti ini. Kita sudah sampai nona Im dan tuan Lee.” Interupsi Key.
“Ah, mian oppa. Kami tidak sadar kalau sudah tiba.” Ujar Hyura. “Sungyeol oppa, kajja. Dan ingat janjimu tadi.” Lanjut Hyura bangkit.
“Tenang saja, aku pria sejati. Tidak akan mengingkari janjiku.” Balas Sungyeol.
“Dimana Minho oppa?” bisik Hyura pada Key.
“Jonghyun hyung sudah menariknya turun lebih dulu.” Balas Key. “Oh iya, terus lanjutkan seperti ini. jangan terlalu pedulikan dia. Bekerja dan beraktivitaslah secara bebas. Kami yang akan mengurusnya.” Lanjut namja itu.
“Tapi aku merasa tidak enak dengannya, oppa? Bolehkah aku tetap membantunya sedikit nanti?”
“Baiklah. Terserahmu. Tapi tetap lanjutkan apa yang sudah berjalan, nona Im.” Lanjut Key.
“Nde, oppa. Terima kasih banyak untuk bantuanmu ini.” balas Hyura kemudian melangkahkan kakinya menuruni anak tangga untuk keluar dari bus disusul Key dan Sungyeol tidak jauh dari mereka.
*****
Ketika mereka sampai, jam sudah menunjukan pukul 2 siang sedangkan acara akan dimulai pukul 7 malam. Masih ada 5 jam tersisa untuk mereka rehersal dan mempersiapkan diri untuk penampilam mereka. Karena malam nanti, duo Toheart, Woohyun dan Key akan perform special stage, maka kali ini SHINee dan Infinite berbagi ruang tunggu. Ruang tunggu mereka cukup besar, 2 kali lebih besar dibandingkan dengan ruang tunggu idol lainnya, namun karena banyaknya orang yang ada di dalamnya, kesan luas itu pun tidak terlalu tampak.
Hyura memang difokuskan untuk bertanggung jawab pada penampilan ToHeart yang memang sejak awal duet project itu berlangsung, Hyura turut andil dalam persiapannya. Serta penampilan spesial, kolaborasi antara Taemin dan Jonghyun dari CN Blue. Dan Untuk SHINee, kali ini tanggung jawab itu sedikit berkurang dari bahu Hyura, karena Kyungshik yang akan banyak menanganinya.
“Yaa, Lee Sungyeol ada apa dengan penampilanmu itu? Kau fikir kita akan melakukan recording MV She’s Back?” seru Dongwoo tertawa melihat ikatan poni Sungyeol.
“Poni ini mengganggu hyung, makanya aku mengikatnya seperti ini. Disini gerah sekali.” Jelas Sungyeol.
“Phuahahhaha. Ige mwoya?” tambah Woohyun menarik-narik ikatan rambut Sungyeol itu.
“Eiys, kau bisa merusaknya, hyung.” Seru Sungyeol.
“Tidak ada yang salah dengan dirimu kan, hyung?” seru L dingin. Merasa aneh dengan sikap salah satu hyungnya itu yang menjadi lebih ajaib dibandingkan biasanya.
“Ada apa dengan kalian? Kenapa berkomentar saja sejak tadi? Iri dengan penampilanku ini?” tanya Sungyeol kesal.
“Mwo? Iri? Kami tidak salah dengar. Kau ini memang selalu aneh, Lee Sungyeol. Terserahmu sajalah.” Ujar Hoya malas.
Tidak lama, Hyura masuk kedalam ruang tunggu bersama dengan keempat member SHINee, Sunggyu, Sunhee dan tim staff mereka setelah membahas sedikit hal yang diperlukan dengan Lee PD dan staff konser lainnya.
“Mwo? Whats wrong with your hair Lee Sungyeol?” seru Key terkejut ketika ia baru saja membuka pintu ruang tunggu.
“Lihat, bukan kami saja yang merasa aneh dengan penampilanmu itu, hyung. Tapi mereka juga.” Ujar Sungjong gemas.
“Eiys, baru saja selesai membungkam mereka, kau ikut-ikutan berkomentar, Kim Kibum.” Balas Sungyeol.
“Yaa, oppa. Kau ini apa-apaan? Yoojung eonni bisa marah kalau nanti rambutmu sulit untuk diatur.” Seru Sunhee menambahkan kegemparan tersebut.
“Aku hanya mengikatnya nona Kim. Dan tidak perlu takut, ini tidak akan berpengaruh dengan tatanan rambutku nanti.” Bela Sungyeol. “Hyura-ya..” panggilnya ketika melihat Hyura memasuki ruang tunggu mereka. Yeoja itu sudah mengikat rambutnya tinggi-tinggi dan menyisakan sedikit rambut sebagai poninya. Cantik.
“Nde, oppa. Wae?” tanya Hyura belum menyadari penampilan Sungyeol. “Ah, kau sudah melakukannya ternyata. Tapi ini kan belum rehersal oppa.” Ujar Hyura.
“Aaah, pantas saja dia bertingkah aneh seperti itu. Ternyata ada hubungannya dengan Hyura.” ujar Woohyun gemas.
“Sebentar lagi kita akan rehersal bukan. Jadi daripada nanti, lebih baik aku ikat sekarang.” Ujar Sungyeol. “Eotthe?” Hyura menunjukan dua ibu jari tangannya pada Sungyeol.
“Jjang.” Balas Hyura.
“Yeudera, ayo cepat keluar. Kita akan melakukan rehersal sekarang. Ini giliran kalian.”Seru Kyungshik dari arah pintu.
“Nde, kajja. Cepat lakukan semuanya dengan baik agar kalian bisa istirahat kembali sebelum melakukan persiapan penampilan untuk nanti malam.” Tambah Yoojung menepukan kedua tangannya, menarik perhatian para member SHINee dan Infinite untuk fokus dengan perintah dari Kyungshik. Dan memang untuk mempermudah pekerjaan para manajer kedua tim itu, mereka saling bekerja sama satu sama lain untuk mengurus kedua idol group besar itu.
Keduanya group tersebut, Hyura dan Sunhee segera meninggalkan ruang tunggu dan pergi menuju panggung utama. HSBC Indoor Arena memang cukup besar untuk ukuran indoor stadium yang ada di Brazil ini, namun Indoor stadium di Seoul jauh lebih besar. Baru saja suara para idol yang melakukan check sound, terikan para fans juga terdengar, tidak kalahnya dengan suara mereka. Mungkin karena suara para idol tersebut sedikit banyak terdengar hingga luar vennue dan tidak aneh kalau sampai mengundang teriakan histeris para fans yag sudah tidak sabar menyaksikan penampilan mereka.
*****
Suasana rehesal berlangsung dengan penuh canda dan keseruan. Para idol sering kali bercanda satu sama lain untuk menghilangkan rasa lelah yang mereka rasakan. Duo Jonghyun, Jonghyun SHINee dan Jonghyun CN Blue sering bergurau kalau mereka tengah bertukar posisi di dalam masing-masing group.
“Annyeong haseo, CN Blue Jonghyun imnida.” Ujar Jonghyun SHINee dengan mic yang sedang dipegangnya dan mengundang tawa yang lain.
“Wae? Nuguya?” seru Minho di tengah latihan. Namja itu terlihat profesional. Walaupun sebenarnya ia masih kesal dengan sikap para membernya terhadap dirinya, namun ia tidak menunjukkannya ketika di atas panggung itu. Semua terlihat biasa-biasa saja, seakan terlihat normal. Namun bagi Hyura, yeoja itu bisa dengan mudahnya menangkap kalau ada sesuatu yang berbeda yang ditampilkan oleh Minho saat ini.
“Biarkan saja Minho-ya. Biarkan dia menikmati sebagai diriku. Aku akan menggantikannya tampil bersama SHINee nanti.” Balas Jonghyun CN Blue sambil duduk di pinggir panggung.
“Anniyo hyung, apa kau yakin dapat menggantikan Jjong hyung. Bagaimana nasib penampilan CN Blue nanti malam kalau kalian bertukar posisi? Permainan gitarnya tidak sebagus kau hyung. Lagipula sulit untuk menggantikan part nada tingginya, Onew hyung saja kadang tidak sanggup.” Lanjut Minho sambil tertawa.
“Yaa, Choi Minho kau menanggap serius sekali pertukaran posisi kami. “ seru Jonghyun SHINee.
Minho dan Jonghyun CN Blue pun hanya tertawa kencang mendengar protes lead vocalist SHINee itu
“Asataga, apa yang sedang mereka lakukan itu?” ujar Raemi menggelengkan kepalanya bingung.
“Seperti tidak tahu tingkah Kyuline kalau dipertemukan saja, eonni. Ini baru saja mereka berdua yang bertemu. Belum semuanya berkumpul. Kurasa kau ingatkan bagaimana pusingnya kita melihat kalau mereka semua berkumpul, terlebih kalau Kyuhyun dan Changmin oppa bersama mereka.” Ujar Hyura.
“Nde, belum lagi kalau ditambah dengan Junmyeon. Aku hanya bisa menutup mata saja.” Balas Raemi pasrah.
“Tapi kalau tidak ada mereka yang seperti itu, rasanya juga membosankan eonni. Hyura-ya.” Tambah Yookyung.
“Benar, Yookyung eonni. Walau bagaimanapun, melihat mereka seperti ini memberikan suau hiburan tersendiri juga untuk kita.” balas Hyura.
“Annyeong, Raemi eonni, Yookyung eonni.” Sapa Sunhee menghmpiri ketiganya.
“Annyeong, Sunhee-ya. Bagaimana kabarmu? Kita belum sempat mengobrol sejak bertemu tadi.” Balas Raemi.
“Baik-baik saja. Bagaimana dengamu eonni?” tanya Sunhee.
“Seperti yang kau lihat. Bahagia dan sedikit sakit kepala kalau melihat tingkah aneh para anak asuhku itu.” balas yeoja paling tua diantara mereka.
“Aaah, sama sepertiku. Para oppaku intu juga tidak kalah membuatku lelah dengan sikap dan tingkah laku mereka.” Balas Sunhee. “Ah iya, eonni-deul. Boleh aku pinjam Sunhee menemaniku sebentar?” ijinnya.
“Dengan senang hari sayang. Ajak saja ia bersamamu. Kami juga akan segera kembali ke ruang tunggu, melanjutkan persiapan untuk penampilan mereka nanti.”
“Baiklah, terima kasih eonni.” Balas Sunhee lalu menarik tangan Hyura untuk sedikit menjauh dari tempat keduanya sebelumnya.
“Waeyo eonni?” tanya Hyura setelah mereka sampai di tempat tujuan.
“Sebenarnya tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin kau menemaniku saja melihat penampilan mereka saat ini. Yoojung eonni sedang mengurus sesuatu dengan manajer oppa.” Balas Sunhee.
“Aah, kau sendirian rupanya?” Sunhee mengangguk.
“Oh iya, Hyura-ya, ada apa dengan Sungyeol oppa? Kau memberikannya apa sampai ia bisa seserius itu di saat latihan seperti ini? Dan juga, err..” tahan Sunhee. “Penampilan anehnya itu.”
“Aku tidak memberikannya apa-apa, eonni. Sungyeol oppa lah yang memberikanku sekaleng kopi ketika di bus tadi. Dan untuk penampilannya itu, tadi ia berjanji untuk mengikat rambutnya seperti penampilannya di music video She’s Back versi Jepang. Hanya itu.” jelas Hyura.
“Kau yakin? Tidak ada yang lain?”
“Hmm, tapi kami jadi bertukar janji. Kalau ia berpenampilan seperti itu selama rehersal berlangsung, aku akan menemaninya berjalan-jalan di waktu santai besok.”
“Aah, pantas saja choding itu bersemangat sekali sejak tadi. Ternyata sudah ada yang direncanakannya. Baiklah, terima kasih, Hyura-ya sudah membuat choding oppa kami itu bisa sedikit serius saat ini.” ujar Sunhee menepuk bahu Hyura singkat dan kembali fokus menyaksikan rehersal yang sedang dilakukan.
Setelah semua rehesal selesai dilakukan, para idol pengisi acara kembali ke ruang tunggu mereka masing-masing untuk segera bersiap sebelum perform mereka 2 jam lagi. Hyura tengah berada di lorong menuju ruang tunggu SHINee dan Infinite ketika ketujuh member Infinite dan keempat member SHINee kembali meenuju ruang tunggu mereka.
“Aku memenuhi janjiku bukan? Kau melihatnya tadi?” tanya Sungyeol ketika keduanya berpapasan.
“Nde, oppa. Besok, gantian aku yang akan memenuhi janjiku padamu.” Balas Hyura.
“Baiklah, aku tunggu untuk itu.” ujar Sungyeol bersemangat.
“Nde, kalau begitu cepatlah masuk. Susul yang lainnya. Sunhee eonni juga sudah ada di dalam. Aku pamit untuk menghampiri member SHINee terlebih dulu. Annyeong oppa.” Pamit Hyura.
Sungyeol melangkahkan kakinya menuju ruang tunggu, menyusul keenam member lainnya yang sudah meninggalkan dirinya. Sedangkan Hyura menghampiri keempat member SHINee yang masih sedang dalam perjalanan kembali ke ruang tunggu.
“Ini untuk kalian. Oppa-deul, kalian bisa beristirahat kurang lebih satu jam sebelum waktu untuk make up nanti. Raemi dan Yookyung eonni sudah menunggu kalian di dalam.” Ujar Hyura memberikan 4 botol air mineral pada keempatnya.
“Gomawo.” Ujar Jonghyun mengambil salah satu botol san langsung meminumnya. Rehersal singkat itu memang sedikit menyita tenaga mereka.
“Ikut aku sebentar.” Ajak Minho dingin. Sepertinya rasa kesalnya kembali muncul. Semua keceriaan yang di tampilkannya diatas panggung tadi sudah hilang seiring langkah kakinya meninggalkan panggung.
“Sudah. Biarkan mereka berdua kali ini. Sudah cukup dulu untuk saat ini.” ujar Key mengajak kedua member lainnya, Jonghyun dan Taemin pergi melangkah menuju ruang tunggu.
*****
Tangga darurat HSBC Indoor Stadium
Suasana canggung dan diam muncul diantara kedua namja dan yeoja yang biasanya selalu ceria dan akrab satu sama lainitu. Hal yang paling Hyura benci, karena dengan situasi yang seperti itu bisa membuatnya menjadi merasa bersalah dengan Minho yang mendadak dingin seperti tadi.
“Kenapa tidak kunjung bicara sejak tadi oppa?” tanya Hyura memecah keheningan diantara mereka.
“Molla.” Balas Minho singkat. Namja itu pun sebenarnya bingung dengan apa yang ingin ia katakan pada gadis dihadapannya itu. Karena alasannya menarik gadis itu adalah untuk menikmati waktu berdua saja dengannya tanpa ada gangguan dari membernya yang lain.
Minho tiba-tiba menjatuhkan kepalanya di pangkuan Hyura, sedikit merelakskan tubuhnya untuk beristirahat ditemani dengan sang adik tercintanya ini.
“Waeyo oppa? Kau lelah?” tanya Hyura lagi.
“Nde, aku lelah. Tidak hanya lelah secara fisik, tapi juga perasaan.” Jawab Minho sedikit dikecilkan di ujung kalimatnya.
“Istirahatlah. Aku akan menemanimu sampai lelahmu menghilang.” Balas Hyura mengusap lembut kepala Minho yang ada di pangkuannya.
“Temani aku selamanya, Raa-ya. Jangan pernah meninggalkanku dan selalu ada disampingku.” Ujar Minho.
Hyura mulai mengerti kearah mana arah pembicaraan Minho. sebenarnya gadis itu senang dengan apa yang baru saja di sampaikan oleh Minho secara tersurat itu, tapi gadis bermarga Im itu tidak ingin terlalu percaya diri dulu. Seperti yang ia katakan pada Key sebelumnya. Ia tidak mau untuk merasakan rasa sakit itu lagi.
“Baiklah. Aku akan menemanimu oppa. Tapi aku tidak berjanji itu sampai kapan. Menunggu adalah hal yang sangat membosankan, oppa. Terlebih menunggu tanpa suatu kepastian.” Ujar Hyura.
“Arraso, tapi kau masih bisa menungguku bukan?”
“Entahlah, oppa. Aku tidak ingin membahasnya untuk saat ini.” balas Hyura Akhirnya. “Sudah, pejamkan matamu kalau kau memang ingin beristirahat." Tapi, bukan memejamkan matanya, Minho akhirnya bangkit dari pangkuan Hyura.
“Apa karena ada Sungyeol juga di dalam perasaanmu kali ini?” tembak Minho.
“Sungyeol oppa? Maksudmu?” tanya Hyura bingung.
“Kedekatan dan kearabanmu dengannya.” Balas Minho malas.
“Ah, sepertinya kau salah paham dengan itu.” Ujar Hyura. “Minho oppa, aku dan Sungyeol oppa saat ini dekat dan akrab sama seperti dengan member Infinite lainnya. Tidak lebih. Hanya itu. Tapi kalau kau tanya bangaimana kedepannya nanti, apa ini akan mempengaruhi aku dapat terus menunggu atau tidak? Aku tidak tahu. Semuanya masih misteri.aku hanyabingin mengikuti jalannya waktu saja membawa semua ini kemana.”
“Tapi aku tidak suka melihat kedekatanmu dengannya. Itu mengingatkanku dengan bagaimana Jongin merebut perhatianmu dariku. Kau gadis yang kusayangi, Raa-ya.”
“Arraso oppa. Tapi kau sendiri bukan yang mengatakan padaku kalau kau menyayangiku sebagai seorang adik. Aku masih mengingatnya oppa.” Ujar Hyura.
“Tapi bukan itu yang aku maksud saat ini, Raa-ya.” Balas Minho mulai terpancing.
“Lalu?”
“Aku melakukannya lebih dari itu. Tapi aku belum bisa memperjelasnya saat ini.” jelas Minho.
DEG. Hyura terdiam mendengar pengakuan Minho secara langsung itu. Minho mengakui kalau ia menyayangi Hyura lebih dibandingkan seorang oppa pada dongsaengnya.
“Wae, oppa?” tanya Hyura kecewa dengankalimat Minho yang menggantung itu.
“Dwesso. Lupakan saja apa yang kukatakan tadi.” Jawab Minho. “Aku hanya minta kau mengurangi keakrabanmu dengan Sungyeol. Aku tidak terlalu suka melihatnya.” Kemudian ia melangkahkan kakinnya untuk meninggalkan Hyura disana.
“Waeyo oppa? Kalau kau melarangku pasti kau memiliki alasan bukan? Aku ingin mendengar alasannya.” Ujar Hyura.
“Sepertinya kau sudah menyadari alasannya, Raa-ya. Tolong lakukan itu untukku.”
“Apa oppa? Kalau kau tidak memberitahukanku alasannya, aku tidak akan melakukan itu untukmu. Oppa, kau adalah oppaku, kau tidak bisa melarangku ini dan itu. Mengaturku untuk dekat dengan orang lain. Seulong oppa dan Hyunsik oppa saja tidak pernah melakukannya padaku. Kenapa kau melakukan ini?”
“Geurae, terserahmu, Raa-ya. Maaf kalau aku tidak bisa menyampaikan alasannya. Dan kalau kau tidak bisa melakukannya aku mengerti. Memang aku bukan siapa-siapa untukmu yang bisa mengaturmu ini dan itu. Aku hanya oppamu. Oppa.” Balas Minho akhirnya meninggalkan Hyura yang masih duduk di tempatnya.
Air mata kembali muncul di mata kecil gadis berambut coklat itu. Menyesali apa yang sudah di sampaikannya dengan diliputi sedikit emosi. Membohongi perasaannya sendiri saat ini. perasaan yang sejujurnya membuat gadis itu gamang dengan apa yang dirasakannya. Im Hyura pabbo.
*****
Sungyeol POV
Sudah hampir setengah jam lebih sejak kami selesai melakukan rehersal tadi dan Hyura tak kunjung kembali. Menurut Kibum, ia pergi dengan Minho tadi. Tapi ketika Minho sudah kembali ke ruangan ini sepuluh menit yang lalu, ia tak juga kunjung menampakkan batang hidungnya. Ketika Minho kembali tadi ekspresinya terlihat seperti baru saja bertengkar dengan seseorang, kesal dan cenderung tak bersahabat. Tidak hanya kepadaku, tapi juga kepada para membernya yang lain.
“Dari mana saja kau, Hyura-ya?” seru Kibum ketika Hyura kembali ke ruangan ini.
“Ah, mian oppa. Aku mencari obat ke apotik terdekat tadi. Suhu udara yang cukup panas ini membuatku merasa tidak enak badan.” Balasnya.
“Gwenchana, Hyura-ya?” tanya Jonghyun hyung.
“Nde, gwenchana. Mungkin hanya perlu tidur sebentar.” Balasnya.
Tunggu, ada yang aneh dengan matanya. Kenapa agak sedikit sembab? Rasa penasaranku pun membuat mulutku ini tidak dapat menahan dirinya untuk bertanya pada Hyura yang berjalan menghampiri sofa di dekatku.
“Terjadi sesuatu?” tanyaku.
“Eoh? Anniyo oppa. Mungkin kelelahan saja karena tidurku agak sedikit tidak beres belakangan ini.” balasnya.
“Minho hyung, pinjamkan jaketmu pada Hyura. Ia bilang merasa kurang enak badan.” Seru Taemin dari kursi make up.
“Aku sudah mengatakan padanya untuk tidak memakai pakaian yang terlalu tipis. Tapi dia tak mau mendengarkanku. Biarkan saja dia merasakannya sendiri. Jangan ganggu aku, aku ingin istirahat.” Seru Minho dingin.
Semua mata memandang Minho dengan terkejut. Ada apa dengan namja itu? Kenapa berubah menjadi dingin seperti itu? Tertular Myungsoo yang juga memang sudah bersikap dingin sejak tadi? Ada apa dengan para visual ini?
“Gwenchana, Taemin-ah.” Balas Hyura menenangkan.
“Gunakan milikku saja, Hyura-ya. Ini.” ujarku mengambil jaket milikku yang memang sedang tidak kugunakan.
“Gwenchana oppa.”
“Sudah, ambil saja. Pakai ini. Aku juga sedang tidak memakainya.” Balasku. Ia mengambilnya lalu mengenakannya. Mengambil selembar kain dari tas miliknya dan menutup bagian kakinya. “Istirahatlah kalau kau memang merasa kelelahan.”
“Nde, masih ada cukup waktu untukmu beristirahat, Hyura-ya. Jangan khawatirkan mereka. Aku dan Yookyung bisa menangani keempatnya untuk persiapan.” Ujar salah satu coordi noona tim SHINee.
Apa kau bertengkar dengan Minho karena aku? Tapi memang apa kesalahanku sampai mereka bertengkar? Apa benar kata para member yang lain kalau Hyura memiliki hubungan khusus dengan Minho? Astaga, ini membingungkan sekali.
*****
Hyura sudah kembali sadar dari waktu istirahatnya. Yeoja itu nampak lebih segar dibandingkan sebelumnya. Setelah ijin untuk menyegarkan diri dari toilet, yeoja itu segera kembali ke ruangan tunggu dan mengambil beberapa kertas pekerjaannya kembali.
“Hyura-ya, sini.” Panggil Key.
“Nde, oppa. Waeyo?” jawab Hyura.
“Bertengkar dengan Minho tadi?” tembak Key.
“Anniyo. Tidak ada apa-apa, oppa.”
“Geotjimal. Matamu tidak bisa berbohong nona Im.” ujar Key. "Ada apa? Katakan padaku."
"Baiklah, tapi tidak disini.kita berbicara saja di luar oppa." ajak Hyura.
Keduanya bangkit dari kursi masing-masing, meninggalkan para member yang tengah bersiap. Key memang lebih dulu selesai dibandingkan yang lainnya. Dan bersamaan dengan langkah kaki keduanya, Minho memperhatikan Hyura dalam melalui pantulan diri gadis itu pada cermin di hadapannya. Menyisakan sedikit rasa kesal dan bersalah telah membuat semua inu menjadi semakin membingungkan.
Hyura dan Key memilih sebuah bangku panjang di dekat backstage untuk mereka berbicara.
"Anjja." ujar Key. Hyura menurut dan duduk disamping namja itu."Ceritalah. Ada apa dengan kalian?"
"Sepertinya Minho oppa marah dengan keakrbanku dengn Sungyeol oppa. Ia bilang kalau ia tidak suka melihatku akrab dengan member Infinite terutama Sungyeol oppa." jelas Hyura.
"Sudah kuduga. Terbaca sekali." decak Key.
"Oppa, apakah kita hentikan saja rencana ini? Aku takut ia semakin marah dan tidak enak dengannya." ujar Hyura lemah.
"Eiiys, jangan kau berhenti. Tetap lanjutkan saja. Ini belum seberapa. Biarkan saja pangeran kodok itu merasakannya. Biarkan ia menjalani ujian dari kita ini, agar ia semakin tahu bagaimana harusnya ia segera bersikap. Tidak selamanya kau harus menunggunya walaupun kau menyayanginya. Kalau kau menyerah sekarang dan kembali padanya seperti dulu, ia tidak akan pernah sadar dan meyakinkan dirinya sendiri bagaimana seharusnya ia bersikap." ujar Key tegas.
"Tapi oppa, aku tidak ingin hal seperti dulu terulang lagi.."
"Gwenchana. Tidak perlu khawatir. Aku ada di belakangmu, kami akan membantu. Membantumu dan juga membantu Minho untuk menyadari semua kebodohannya yang tak berguna itu."
"Tapi bagaimana dengan Sungyeol oppa nanti?"
"Untuknya? Seperti yang ku katakan sebelumnya saja. Ikuti kata hatimu. Apa yang akan terjadi kedepannya kita tidak pernah tahu. Tapi kalau memang nanti perasaan itu kembali teralih. Itu bukan salahmu. Hanya pesanku, jujur dengan apa yang kau rasakan. Pilih yang menurutmu bisa membuatmu bahagia." nasihat Key bijak.
"Geurae oppa. Aku akan mencobanya. Terima kasih." ujar Hyura.
"Berhenti mengatakan terima kasih ataupun maaf pada kami. Karena kau tidak salah dan kami membantumu memang karena kami menginginkannya. Kami saja jengah melihatnya, apalagi kau yang merasakannya. Bahagia itu perlu, tidak selamanya orang yang kau sukai itu yang bisa memberikanmu kebahagiaan, masih ada orang lain yang mampu melakukannya untukmu, mungkin saja kau belum menyadarinya saat ini." ujar Key lagi.
Suasana hati Hyura menjadi jauh lebih tenang dibandingkan sebelumnya. Bercerita pada Key ternyata sangat membantu. Diluar Onew, saat ini Key lah yang dapat memahami kejengahan Hyura dengan hubungan tanpa stastusnya dengan Minho. Oppa-dongsaeng zone yang akhirnya menjebak keduanya saat ini.
*****
Tidak terasa 2 jam sudah berlalu dan konser pun telah selesai. Sepanjang konser berlangsung, Minho masih saja mendiamkan Hyura dan bersikap acuh pada gadis itu. Tapi Hyura mencoba bersikap profesional untuk ikut juga mengacuhkan sikap dingin Minho pada dirinya itu. Menganggap kalau semuanya baik-baik saja. Selain itu, Hyura sendiri memang menmfokuskan dirinya pada penampilan ToHeart dan kolaborasi Taemin dan Jonghyun CN Blue.
Walaupun Minho mengacuhkannya, masih ada namja lain yangvsangat peduli dengan yeoja itu. Ya, Sungyeol. Namja itu tak hentinya menemani hyura di waktu senggangnya yang sempit di sela menunggu bagian penampilannya. Selalu meminta Sunhee lebih dulu mengurusnya agar ia bisa segera menemani Hyura. Beruntungnya gadis bermarga Im itu. Masih banyak orang yang menyayanginya di setiap waktu, terlebih di saat seperti ini. Ketika Minho marah padanya. Ya, sepertinya mulai saat ini juga Hyura harus bisa menentukan sikapnya yang berusrusan dengan kelanjutan perasaanya. Semoga saja.
Setelah gelaran konser selesai, semua member kembali ke ruang tunggu untuk segera berganti pakaian dengan pakaian casual dan bersiap meninggalkan venue untuk kembali ke hotel dan beristirahat. Dan disaat seperti itu juga, Sungyeol semakin gencar untuk mendekati sang asisten manajer SHINee itu. Semakin mengakrabkan dirinya dengan Hyura.
"Oppa-deul, ini pakaian kalian. Segeralah berganti baju, kita akan kembali ke hotel setelah ini." ujar Hyura pada keempat membernya. Kali ini ia mengambil beberapa tanggung jawab Raemi dan Yookyung yang sudah terlihat sedikit kelelahan. Berganti tanggung jawab karena pekerjaan keduanya tadi lebih menyita banyak tenaga dibandingkan pekerjaannya.
"Gomawo, Hyura-ya." ujar Taemin mengambil pakaiannya yang diberikan Hyura.
"Cheonmaneyo, Taemin-ah." balas Hyura ramah.
"Tidak ada untukku?" tanya Sungyeol menghampiri.
"Ah, mian oppa. Aku tidak bertanggung jawab pada member Infinite. Sepertinya milikmu ada pada Sunhee eonni." balas Hyura?
Suara tawa sontak terdengar menggema memenuhi ruangan, hanya Minho dan L saja yang tidak ikut serta. Keduanya diam tanpa ekspresi.
"Ige, ini punyamu choding oppa. Untuk apa kau memintanya pada Hyura. Dia kan asisten manajer SHINee jadi sudah pasti ia hanya bertanggung jawab pada para member SHINee saja. Tidak pada Infinite." seru Sunhee menghampiri keduanya memberikan pakaian milik Sungyeol. "Ada-ada saja."
"Yaaa.." keluh Sungyeol.
"Memangnya enak dimarahi Sunhee?" seru Hoya.
"Tidak bisakah melihatku senang sedikit, Hee-yaa. Ganggu saja pangeran es mu yang semakin dingin seperti es itu." guman Sungyeol.
"Eoh? Terserahmu sajalaah oppa." ujar Sunhee meninggalkan keduanya.
"Sudah oppa, Sunhee onni kan sudah memberikannya padamu. Segeralah berganti baju. Aku juga ingin memberikan ini pada memberku yang lainnya." pamit Hyura.
"Memangnya enak? Sudah dimarahi Sunhee, ditinggalkan pula oleh keduanya." ledek Woohyun sambil sibuk membalas pesan dari sang kekasih.
"Gwencaha, yang penting aku berusaha hyung. Berusaha menunjukan yang sebenarnya." balas Sungyeol enteng lalu melangkahkan kakinya menuju ruang ganti.
Tanpa Sungyeol sadar, apa yang di ucapknnya itu memberikan sentakan keras pada Minho yang memperhatikan keduanya dan hal itu disadari oleh Key yang melihat Minho semakin kesal. Ini semua belum seberapa Minho-ya. Tunggu yang lebih menyentak setelah ini. Ujar Key dalam hati.
"Hwoaaa, Lee Sungyeol jjang!" seru Key. "Memang kebih baik jujur menunjukkannya, Sungyeol-ah, dibandingkan memendamnya tapi malah menjadi kesal sendiri. Lanjutkan!"
*****