By Your Side
Part – 11
Author : tiara ekha (@khaiicheen)
*****
In my mind
Hyura POV
Semalam Sunhee eonni menelfonku, mengajakku dan Taemin serta Kibum oppa untuk menyaksikan showcase sang oppa, Infnite dalam comeback mereka yang terbaru, Last Romeo. Belakangan ini aku merasa kalau komunikasiku dengan member Infinite, terutama Sungyeol oppa menjadi semakin dekat, bahkan lebih dekat dibandingkan dengan Woohyun oppa yang sudah lebih dulu ku kenal. Beberapa kali juga ia mengajakku untuk bertemu dan semalam juga ia memintaku untuk datang melihat penampilan showcasenya. Tapi aku belum memberikan jawabannya. Karena aku harus mengecek dulu jadwal kegiatan SHINee.
“Kajja, Hyura-ya. Aku tunggu kau di mobil.” Seru Taemin dari arah pintu.
“Chankaman, Taemin-ah.” Balasku merapihkan susunan cupcake yang sudah kupesan sebelumnya sebagai hadiah ucapan selamat bagi Infinite.
“Baiklah, lebih cepat sedikit. Aku ingin segera bertemu dengan Sunhee noona.” Balas Taemin.
“Nde, tuan Lee.” Balasku lagi. “Tapi kemana Kibum oppa?”
“Dia sudah menunggu di bawah. Ayo, cepat.” Seru Taemin. “Sebelum aku pusing mendengar racauannya. Dia kan tidak bisa sabar.”
Karena ingin beremu dengan Sunhee eonni, Taemin sangat bersemangat untuk pergi ke showcase Infinite. Karena tujuannya adalah bertemu dengan gadis bersurai merah itu, bukan pada showcase group sahabatnya.
*****
Melon Music, Infinite Showcase
Hiruk pikuk perisiapan showcase Infinite terlihat di ruang tunggu mereka. Beberapa member tengah melakukan make up dan hairdo untuk penampilan mereka nanti. Dan di tempat itu terlihat seorang gadis yang sudah tidak asing diantara ketujuh namja itu, Sunhee. Kali ini hanya ia dan Jinhee yang bisa datang untuk menyaksikan penampilan showcase Infinite, Minji sedang berhalangan hadir karena urusan pribadinya. Maka, semalam ia mengajak Hyura untuk ikut dengan Taemin dan Onew datang ke acara tersebut. Walaupun sebenarnya hal itu adalah permintaan Sungyeol juga untuk mengajak gadis itu, karena ajakkannya tak kunjung diberi jawaban oleh Hyura.
“Dia akan datang kan, Hee-ya?” tanya Sungyeol dari arah meja rias.
“Molla oppa. Dia juga tidak mengabariku. Yang pasti akan datang hanya Key oppa dan Taemin.” Balas Sunhee.
“Siapa yang akan datang, saengie?” tanya Hoya.
“Kibum oppa dan juga Taemin. Tapi mungkin juga Hyura akan ikut. Wae?” tanya Sunhee.
“Member SHINee?? Bagaimana dengan Jinki hyung?” tambah Hoya.
Tanpa Hoya dan Sunhee sadari, ada tatapan lembut yang berubah menjadi tajam ketika nama Onew disebutkan tadi.
“Sepertinya Onew oppa tidak bisa ikut. Dia sedang memiliki jadwal lain hari ini.” balas Sunhee.
“Aah, jadi Kibum akan datang. Dan Jinki hyung tidak? Ah, tidak seru.” Tambah namja beralis tebal itu.
“Ya, Lee Howon. Kau ingin memancing perang dunia terjadi lagi disini?” seru Dongwoo yang seakan sudah bisa membaca keadaan. “Mereka baru saja berdamai. Jangan kau buat kedamaian ini berubah menjadi perang dingin lagi.”
“Maksudmu oppa?” tanya Sunhee kembali lalu melirik sang kekasih L.
Ya, Sunhee dan L sudah meresmikan hubungan penuh cobaan keduanya dalam status sebagai sepasang kekasih beberapa waktu yang lalu. Dan keduanya adalah pasangan baru diantara para member Infinite saat ini. Namun belum sempat Sunhee mendapatkan jawabannya, tiga orang yang sduah ditunggunya tiba di ruang tunggu Infinite. Key, Taemin dan gadis yang sudah sangat Sungyeol tunggu, Hyura.
“Annyeonghaseo..” sapa Key.
“Annyeong hyung.” Seru Taemin.
“Kalian datang?” balas Sunggyu.
“Annyeong oppa-deul.” Sapa Hyura dengan sekotak kue ditangannya. “Ini untuk kalian. Selamat atas showcase dan comeback stagenya.” Lanjutnya.
“Annyeong, Hyura-ya.” Balas Woohyun lalu mengambil kotak yang diberikan oleh Hyura.
“Selamat juga untuk hubunganmu dan Jinhee eonni.” Bisik Hyura. Woohyun hanya tersenyum penuh lalu melirik sang gadis.
“Sunhee eonni, annyeong.” Sapa Hyura melambaikan tangannya.
“Nado annyeong, Hyura-ya. Keadaan tanganmu sudah lebih baik?” balas Sunhee.
“Nde eonni.” Balas Hyura. “Jinhee eonni annyeong.” Lanjut gadis itu.
“Noonaaaa..” seru Taemin lalu menghambur kedalam pelukan Sunhee.
Di tempat yang sama, seorang namja juga sudah tidak sabar untuk menyapa Hyura. Namja yang sudah menunggu kedatangan gadis itu.
“Sudah selesai noona?” tanya Sungyeol yang tidak sabaran karena kedatangan gadis itu. Setelah Yoojung, cordi Infinite mengangukan kepalanya, namja itu segera bangkit dari kursinya dan menghampiri gadis berambut coklat itu. “Annyeong, Hyura-ya. Lama tidak bertemu.” Sapanya.
“Annyeong oppa.” Balas Hyura. “Kau tampak berbeda sekali.” Lanjut gadis itu.
“Jinjja? Yoojung noona yang membuatku seperti ini.” balas Sungyeol.
“Hyura-ya, duduk disini.” Seru Sungjong yang tengah membuka cake pemberian Hyura bersama Woohyun dan Jinhee.
“Ah, nde.” Balas Hyura lalu menghampiri kedua namja itu dan Jinhee diikuti oleh Sungyeol.
Taemin tengah sibuk mengobrol dengan Sunhee, sedangkan Key tengah mengobrol dengan Sunggyu, aneh, bukan dengan Woohyun sahabatnya.
“Baiklah, sepertinya hari ini akan menyenangkan, hyung.” Seru Hoya.
“Maksudmu?” tanya Dongwoo.
“Satu orang sedang bahagia dan satu lagi sedang menahan rasa cemburu yang sedang membakar perasaannya.” Balas Hoya memperhatikan. Melihat Sungyeol dan L bergantian.
“Phuahahahha.” Tawa Dongwoo pecah mendengar perkataan Hoya sebelumnya dan memancing perhatian kelima member lainnya dan ketiga tamu mereka. Memang benar dengan apa yang namja itu katakan.
“Ada apa hyung?” tanya Woohyun.
“Dwesso. Hanya berharap saja setelah ini tidak ada perang dingin lagi atau penampilan kita berantakan nanti.” Balas Dongwoo enteng.
*****
Sungyeol POV
Entah apa yang dimaksud Dongwoo hyung tadi, aku tidak mempedulikannya saat ini. Perasaanku saat ini sangat bersemangat, apalagi saat gadis di hadapanku ini datang. Segala kegugupanku untuk penampilan showcase kali ini hilang seketika. Aku rasa kalian mengerti maksudku.
******
“Whoa, 9 cupcake dengan 7 karakter kami masing-masing. Gomawo, Hyura-ya.” Ujar Woohyun.
“Gomawo oppa.” Balas Hyura.
“Ah, bagaimana kalau kita berfoto dengan kue ini?” usul Sungyeol.
“Kita? bukankah kau saja yang ingin hyung?” ujar Sungjong jahil.
“Eoh? Anniyo. Kita bersama.” Balas Sungyeol.
“Kalian saja, aku tidak ikut.” Ujar L dingin. “Hee-ya, ikut aku.” Ajaknya pada Sunhee. Ah, namja itu. Baru saja berkencan dengan Sunhee, sifat dinginnya sudah kembali keluar.
“Kalian mau kemana?” tanya Sunggyu.
“Ada sesuatu yang harus kami urus hyung.” Seru L.
“Kembali dalam waktu 5 menit. Sebentar lagi kita akan ke belakang panggung.” seru salah satu leader yang ada diruangan tersebut.
“Biarkan saja mereka mengurus urusan mereka berdua hyung. Kau juga terkadang seperti itu dengan Minji. Wajar bukan dengan status sebagai sepasang kekasih?” seru Dongwoo.
“Maksudmu Dongwoo-ah?” tanya Key Bingung.
*****
Hyura POV
Apa yang Dongwoo oppa katakan tadi? Sunhee eonni sudah berkencan dengan L oppa? Lalu yeoja yang aku lihat kemarin? Semuanya kembali berkelibatan di kepalaku. Eonni, kau tidak salah memilih?
Disaat yang sama juga aku meyadari perubahan air muka Kibum oppa. Ia pasti kaget mendengar apa yang Dongwoo oppa katakan, walaupun sebenarnya aku sudah bisa menebak kalau ini akan terjadi cepat atau lambat. Kibum oppa tengah bersemangat-semangatnya mendekatkan Jinki oppa dengan Sunhee eonni. Tapi belum sekalipun proses itu dilakukan, semuanya harus batal terwujud.
Aku berharap Jinki oppa tidak akan kembali memunculkan poker facenya kalau ia sampai mendengar hal ini. Aku tidak ingin melihat wajah itu lagi. Tidak. Terlebih lagi, aku khawatir dengan kondisi kesehatannya belakangan ini. Kalau sampai yang aku takutkan terjadi, aku takut itu akan berimbas buruk padanya. Urusan sakitnya saja ia tidak mau terbuka, apalagi perasaannya.
Kesadaranku kembali pada kejadian yang sempat aku lihat di depan gedung SM beberapa waktu lalu. Seorang namja yang kukenal melalui perawakannya dan seorang yeoja yang tak kukenal. Kalian tahu siapa yang aku lihat? L oppa. Entah bagaimana aku bisa mengenalinya, tapi ketika ia sedikit menengok, aku yakin itu dia. Tapi bukan Sunhee eonni yang berada bersamanya saat itu. yeoja bertubuh lebih kecil dengan rambut sedikit melebihi bahu. Dan mereka terlihat sangat dekat, seperti sepasang kekasih, karena L oppa merangkut bahu gadis itu rapat.
“Apa yang sedang kau lamunkan, Hyura-ya?” panggil Sungyeol oppa mengembalikanku ke alam sadar. “Gwenchana?”
“Eoh? Nan gwenchana oppa.” Balasku.
“Terlalu terpesona dengan kami? Atau dengan Sungyeol?” goda Woohyun oppa.
“Oppa, jangan menggoda Hyura seperti itu.” bisik Jinhee eonni.
“Gwenchana eonni. Aku sudah biasa.” Balasku. “Anniyo, hanya memikirkan yang lain saja.” Balasku.
“Aku kira kau benar-benar melamun karena aku.” Balas Sungyeol oppa lesu.
“Percaya diri sekali kau Lee Sungyeol.” Seru Hoya oppa.
“Bukan seperti itu oppa.” Balasku lalu menengok padanya. “Untuk apa aku melamunkanmu kalau kau sudah ada disebelahku.”
“Memikirkan Minho hyung, Hyura-ya?” ujar Sungjong yang sedang menata susunan cupcake kembali kedalam kotaknya.
“Eoh? Anniyo. Ada hal lain, Sungjong-ah dan itu tidak berhubungan dengan mereka.” Balasku. Pikiranku saat ini tengah melayang pada Jinki oppa.
“Kau tidak ingin menanyakan hubungannya dengan Minho secara langsung, Yollie-ah?” tanya Sunggyu oppa dari arah pintu masuk dengan Kibum oppa.
*****
Sunyeol POV
Apa-apaan hyungku yang satu ini. Mematikan langkahku saja di depan Hyura. aku kan tidak enak kalau harus menanyakan langsung padanya mengenai hubungannya dengan Minho. Mau ditaruh dimana mukaku nanti. Tapi di dalam sini, aku memang sedikit penasaran dengan hubungan keduanya. Karena yang mengatakannya tidak hanya mereka, tapi juga Sunhee. Kalian tahu kan kalau Sunhee cukup dekat dengan Hyura.
“Memangnya ada apa dengan hubunganku dengan Minho oppa, oppa?” tanya gadis itu bingung. Namun belum sempat aku menjawab, Woohyun sudah mendahuluiku. Baiklah, aku mati langkah dan tidak bisa menghindar.
“Hmm, Sungyeol penasaran dengan hubunganmu dengan Minho, Hyura-ya.”
“Dan dia masih penasaran walaupun kau sudah menjelaskan padanya lewat pesan diantara kalian.” Tambah Sungjong.
Suara tawa renyah terdengar darinya. Setidaknya perasaann ini menjadi cukup lega ketika ia meresponnya bukan dengan hal yang kutakutkan.
“Aku dan Minho oppa? Aah, kami hanya oppa-dongsaeng. Sama dengan keempat member lainnya.” balasnya. Akhirnya aku mendengarnya secara langsung.
“Benar hanya oppa-dongsaeng?” tanyaku meyakinkan. Ia mengangguk dan tersenyum.
“Nde, kami sudah bersahabat sejak dulu. Sejak ia belum debut bersama SHINee. Dan jangan aneh kalau aku terkadang memang sangat dekat dengannya.” Balas Hyura.
“Dan kau harus ijin terlebih dahulu padanya, Sungyeol-ah kalau mau mendekati Hyura.” seloroh Kibum enteng.
“Ah, jadi seperti itu?” balasku.
“Nde, sudah siap untuk meminta ijin darinya hyung?” tanya Taemin.
*****
Hyura, Taemin, Key, Jinhee dan Sunhee duduk dibarisan bangku VIP terdepan ketika showcase Infinite dimulai. Kelimanya terhanyaut dalam dunia masing-masing sepanjang acara itu berlangsung. Tatapan mata Hyura tidak bisa lepas dari aksi memukau para member Infinite diatas panggung, pengalam lain yang didapatkannya diluar menyaksikan langsung penampilan kelima anak asuhnya dan artis SM lainnya. Karena biasanya gadis itu menyaksikan dari balik panggung, bukan duduk manis diantara para penonton lainnya seperti ini.
Sebelum meninggalkan ruang tunggu tadi, Sungyeol sempat memberikan album baru Infinite-Last Romeo pada gadis itu. Dan juga dengan sebuah pesan serta tanda tangannya di bagian foto miliknya. Cara lain yang digunakan namja itu untuk menarik perhatian gadis itu. dan saat ini, album tersebut sudah tersimpan manis di dalam tas selempang yang gadis itu kenakan.
“Perhatikan penampilanku ketika Last Romeo dan juga Memories.” Ujar Sungyeol sebelum keduanya berpisah di belakang panggung.
Satu langkah kemajuan lagi yang berani namja itu lakukan setelah berhasil mengobrol lebih dekat dan intens dengan Hyura di ruang tunggu tadi.
Lagu memories sudah selesai ditampilkan di bagian awal acara. Lagu berirama semi ballad dan beat yang terdengar indah dengan warna vocal yang berbeda dari ketujuhnya. Tatapan mata Sungyeol pun tidak teralihkan dari posisi Hyura ketika ia menyanyikan bagiannya.
Hey manhi aetadeon siganijiman
(Hey they were anxious times, but)
geuttae geu seolledeon putputami geuriwoseo
(I miss the heart racing youthfulness)
Namun, lirik lagu itu mengingatkan Hyura pada hubungannya dengan Minho. Entah apa yang sedang ada dalam pikiran gadis itu, lirik lagu memories milik Infinite yang mengalun tadi kini membekas dalam kepalanya. Kenangan indah yang sulit dilupakan walaupun itu menyakitkan. Ya, mungkin saat ini ia dengan Minho memang baik-baik saja, tapi terkadang kenangan itu kembali muncul. Walaupun ia sudah mencoba untuk menguburnya jauh. Melupakan yang telah lalu dan menjalani kedepannya.
Lamunan gadis itu pecah ketika Key mengibaskan tangannya di depan wajah Hyura. “Gwenchana?” tanyanya.
“Eoh? Nde, gwenchana oppa.” Balas Hyura.
“Seterpesona itukah kau dengan penampilan mereka? Atau dengan Sungyeol?” goda Key.
“Mwo? Anniyo oppa. Aah, oppa. Jangan terus menggodaku dengan Sungyeol oppa. Kami hanya besahabat.” Balas Hyura.
“Melangkah lebih jauh dibandingkan sebagai sahabat juga tidak apa, Hyura-ya. Sepertinya choding prince kami itu sudah terpikat dengan pesonamu.” Ujar Sunhee berbisik.
“Eoh? Oppa, eonni. Kalian ini.” balas Hyura.
“Responlah dia dengan baik, Hyura-ya. Sulit untuk menemukan namja luar biasa seperti dia diluar sana.” Tambah Sunhee.
“Betul, sama sulitnya untuk mencari yang menjagamu ketat seperti Minho juga.” Tambah Key.
“Ya, aku sedang tidak memikirkan mengenai itu semua. Aku hanya sedang mensyukuri apa yang tengah aku jalani saja. Bagaimana kedepannya, kita tidak pernah tahu bukan?” balas Hyura.
Obrolan singkat itu berhenti ketika ponsel Hyura berdering, panggilan masuk dari Minho.
“Oppa, eonni, aku ijin keluar sebentar. Ada telfon masuk.” Pamit Hyura. Sunhee mengangguk.
“Lihatkan, baru juga kita bicarakan. Panjang umur kau pangeran kodok.” Ujar Key.
Hyura meninggalkan ruang pertunjukkan dan melangkahkan kakinya menuju tangga du sudut ruangan agar pembicaraannya dengan minho tidak terganggu.
“Yobbosseo.” Sapa Hyura.
“Yobbosseo.” Balas Minho.
“Oppa, ada apa?”
“Kau sedang menemani Taemin dan Kibum kemana?”
“Showcase Infinite.” Balas Hyura polos.
“Hanya berdua saja dengan mereka?”
“Nde, wae?”
“Anniyo. Hanya ingin bertanya saja. Apa masih lama?”
“Molla, mungkin setengah jam lagi selesai.”
“Aah, arra. Setelah ini kau akan kemana? Kita belum bertemu lagi sejak kau kembali bekerja.”
“Menemani jadwal Jinki oppa. Ia harus melakukan pengecekan hari ini, oppa.”
“Baiklah, bertemu di dorm saja. Jangan terlalu lelah. Ingat, keadaanmu belum pulih sepenuhnya.” Ujar Minho khawatir.
“Tenang saja oppa. Aku akan lebih berhati-hati. Ada yang ingin kau bicarakan lagi?”
“Sepertinya sudah.”
“Baiklah, kalau begitu..”
“Tunggu, kenapa? Kau ingin memutuskan sambungan telfon ini?”
“Nde, karena aku tidak enak kalau terlalu lama meninggalkan yang lain di dalam. Sayang juga oppa melewatkan penampilan para member Infinite.” Balas Hyura.
“Aish, kau ini. Ya sudah, Jinki hyung bilang kabari dia kalau kau sudah dalam perjalanan menjemputnya di perusahaan.”
“Baiklah. Semangat untuk jadwalmu hari ini. Maaf tidak bisa menemanimu. Annyeong.” Pamit Hyura.
Panggilan telfon terputus dan Hyura segera kembali melangkahkan kakinya menuju pintu masuk ruangan pertunjukan showcase Infinite itu. Kembali menyaksikan penampilan ketujug namja tampan itu dengan penampilan terakhir mereka, Last Romeo.
*****
“Kibum, terus saja ia membawa Hyura untuk menemaninya bertemu dengan member Infinite.” Seru Minho kesal ketika panggilan telfonnya terpaksa terputus karena Hyura ingin kembali menyaksikan acara showcase Infinite yang tengah berlangsung.
“Wae? Cemburu lagi?” tanya Jonghyun. “Tapi kan ada Taemin juga disana.”
“Taemin? Apa yang bisa diharapkan dari anak itu, hyung. Ia pasti sibuk bercanda bersama Sunhee. Kau tidak ingat bagaimana antusiasnya dia ketika Sunhee mengajaknya bertemu semalam?” balas Minho.
“Lalu? Kau benar-benar cemburu? Takut Hyura akan terpikat dengan pesona salah satu membernya?” tanya Jonghyun lagi.
“Tenang saja, Minho-ya. Hyura tidak mungkin terpikat dengan pesona visual Infinite, Myungsoo. Hanya pesona visualmu yang mampu menarik perhatiannya.” Sambung Onew dari arah keyboard.
Saat ini ketiganya sedang berada di ruang composing gedung SM, ketiganya tengah menghabiskan waktu luang mereka, menunggu jadwal pribadi yang menanti mereka beberapa jam dari sekarang. Menunggu di dorm tidak menjadi pilihan ketiganya kali ini, karena mereka sedang bosan untuk berada disana. Tapi kalau untuk Jonghyun, kurasa kalian mengerti dan tahu alasan lain ia ingin menunggu jadwalnya setelah ini di perusahaan, gadisnya.
*****
Minho POV
Pernyataan Jinki hyung tadi sedikit banyak menenangkanku. Memang, aku tahu, Hyura tidak akan mudah terpesona dengan namja lain selain diriku. Krena pesona visual Ifinte itu tak berpengaruh padanya, bahkan Hyura sama sekali tidak mengenal siapa L dulu. Ya, sebelum akhirnya Kibum sering mengajaknya kalau bermain dengan member Infinite untuk menemui sahabatnya Woohyun.
Percaya diri sekali aku. Tapi terserahlah, karena memang itu yang aku rasakan. Hyura tidak akan berpaling dariku. Tapi, belakangan ini, ada sedikit rasa was-was di dalam perasaannku setiap kali melihat Hyura tersenyum lepas ketika sedang menelfon seseorang dan berbalas pesan dengan seseorang.
Namun, beberapa hari yang lalu aku baru mengatahui siapa namja yang tengah sering berkomunikasi dengannya itu. Sungyeol Infinite. Dan sepertinya Hyura tidak terpesona dengan visual infinite, melainkan sahabat sang visual itu. Bagaimana perasaanku? Entahlah, aku sedang tidak bisa menjelaskannya saat ini. Aku hanya khawatir.
“Belakangan dia terlihat sangat ceria, Minho-ya. Setiap kali Kibum mengajaknya pergi.” Ujar Jinki hyung.
“Sepertinya member Infinite memberikan pengaruh positif terhadapnya, hyung sama juga dengan Sunhee terhadapmu.” Ujar Jonghyun hyung.
“Bukankah itu bagus, Jjong-ah.” Tanya Jinki.
“Bagus untukmu tapi tidak untukku, hyung.” Balasku.
Tawa terdengar dari arah Jonghyun hyung. “Kembali terjebak dengan oppa-dongsaeng zone? Mau sampai kapan seperti ini?” tanyanya. “Masih belum yakin juga walaupun sudah liburan bersama keluarga besarnya?”
“Molla, sampai aku benar-benar yakin kalau ini semua tidak akan menyakiti siapapun.” Balasku.
“Yaa, selalu jawaban seperti itu. Terserahmu saja tuan muda Choi dari Incheon. Jangan menyesal karena kesalahan yang sama.” Balasnya.
“Minho-ya, kita tidak akan pernah tau sampai kapan Hyura mungkin mampu bertahan menunggumu. Kalau kau terlalu lama mengulur waktu, benar yang dikatakan Jonghyun. Tidak mungkin kalau Hyura akan meninggalkanmu kali ini. kau ingin merasakannya lagi?” tanya Jinki.
“Aish, hyung. Kalian berdua ini selalu mampu menjebakku dalam kondisi seperti ini.” keluhku. Yap, mereka berdua selalu berhasil menjebakku kedalam kepenatan yang belakangan melandaku ini. kepenatan perasaan dan pikiran. Hal yang tidak dapat kutunjukan secara langsung di hadapan Hyura.
“Kami tidak menjebak. Hanya mencoba membantumu saja.” Balas Jonghyun.
“Baiklah, terima kasih untuk bantuan kalian.” Balasku lalu kami kembali pada kesibukan masing-masing.
*****
Showcase Infinite telah selesai sejak setengah jam yang lalu, dan saat ini ketujuh member Infinite, Key, Hyura, Sunhee, Taemin dan Jinhee berpisah di dekat pintu keluar gedung untuk menuju van masing-masing. Setelah ini, ketujuh member Infinite harus segera kembali kedalam jadwal promosi yang menggila bagi para idol yang baru saja melakukan comeback, promosi dari satu stasiun TV ke stasiun TV lainnya. Sedangkan Sunhee dan Jinhee memilih untuk menumpang van SHINee bersama dengan Hyura, Key dan Taemin untuk menuju rumah sakit.
Kali ini Hyura harus kembali menemani Onew melakukan pemerikasan medis terhadap kondisi tubuhnya yang sedikit menurun belakangan ini. Sedangkan Sunhee dan Jinhee menumpang untuk bertemu dengan sahabat mereka Minji yang sedang menjaga sang kakek yang sedang di rawat.
“Jaga diri baik-baik dan hubungi aku kalau kalian sudah sampai.” Ujar Woohyun menggenggam erat tangan sang gadis.
“Eiys, bisa tidak melakukan adegan romantis ini di depanku. Ini sungguh seperti drama.” Ujar Key gemas melihat sikap berlebihan sahabatnya itu.
“Ingin melakukan ini juga? Ajak sama Eunji.” Balas Woohyun namun di balas dengan jitakan di kepala oleh Key. “Ah, mian. Aku lupa sudah ada gadis jepang itu sekarang.” Balas Woohyun.
“Ya sudah, ayo kita segera masuk van kalau begitu. Mau menunggu apa lagi?” seru sang leader, Sunggyu.
“Eiys, hyung. Aku tahu Minji tidak ada disini, tapi tidak bisakah kau memberikan sedikit kelonggaran waktu bagi kami.” Seru Sungyeol.
“Cih, gayamu seperti sudah ada gadis yang menunggumu saja, Sungyeol-ah.” Decak Hoya. “Myungsoo saja tidak sampai seperti dirimu walaupun ada Sunhee disini.”
“Mereka berbeda, Howon-ah. Tidak ingat ketika ia menculik Sunhee melebihi waktu yang di tetapkan Sunggyu hyung tadi?” tanya Dongwo.
“Ah, nde. Aku lupa.” Balas Hoya.
“Baiklah, kuberi kalian tambahan kelonggaran waktu 5 menit. Kami menunggu di dalam van.” Putus Sunggyu.
“Aku ikut kalian.” Ujar L. “Hee-ya, ingat yang aku katakan tadi. Tidak macam-macan dan tidak ada plan B. Arra?”
“Nde, Kim Myungsoo. Arraso.” Balas Sunhee lalu melambaikan tangannya pada sang kekasih.
Satu peristiwa yang membuat Hyura kembali mengingat kejadian itu. Eonni, semoga kau tidak salah memilih. Batin Hyura.
“Aku juga kalau begitu.” Ujar Woohyun. “Jinnie-ya, aku pergi.”
“Baiklah, semangat untuk recording hari ini.” balas Jinhee.
“Eiys, kalian ini. aku sudah susah payah meminta tuan hamster itu melonggarkan waktu, tapi kalian malah mengkhianatiku.” Kesal Sungyeol.
“Memangnya belum cukup hyung, Hyura menemanimu hari ini?” goda Taemin yang memancing sebuah senggolan di rusuknya oleh hyura.
“Kau bisa bertemu lain waktu dengannya, Sungyeol-ah. Sudah, ayo cepat kita masuk ke van. Yang lain sudah menunggu.” Ujar Woohyun.
“Nde, oppa. Cepatlah kembali, kasihan membermu yang lain. Kita masih bisa mbertemu lagi lain waktu.” Ujar Hyura yang sydag dapat memahami keadaan.
“Baiklah kalau begitu.” Balas Sungyeol. “Terima kasih untuk kedatanganmu hari ini nona Im. Itu sangat berarti untukku.”
“Eiys, gombalanmu terlalu standar Lee Sungyeol.” Cibir Key.
“Ya sudah, kami pamit. Annyeong.” Seru Woohyun menarik tangan sahabatnya itu.
Kelimanya akhirnya berjalan meninggalkan lobby gedung setelah Sungyeol dan Woohyun mengilang dibalik puntu van yang akan mengantarkan mereka menuju jadwal dan tujuan berikurtnya. Kelima orang yang tersisa itu juga melangkahkan kakinya menuju van SHINee yang sudah menunggu di luar dan berlanjut untuk menuju gedung SM, mengantarkan Key dan Taemin serta menjemput pengganti mereka, Onew.
“Mau menunggu disini atau ikut masuk kedalam?” tanya Hyura setelah Key dan Taemin lebih dulu melangkah meninggalkan van.
“Bagaimana denganmu, Jinhee-ya?” tanya Sunhee.
“Aku ikut denganmu saja.” Balas Jinhee.
“Baiklah, kami ikut denganmu.” Putus Sunhee.
Ketiga yeoja itu melangkahkan kaki meninggalkan van yang sudah terparkir aman di basement gedung perusahaan. Hyura mengeluarkan id cardnya untuk men-tap nya ke sensor pintu masuk gedung tersebut. Belakangan, perusahaan memang memperketat penjagaan keamanan untuk keluar masuk gedung tersebut, terutama di pintu-pintu rahasia yang tidak banyak diketahui banyak orang. Namun untuk Sunhee dan Jinhee, rasanya tidak apa kalau mereka tahu tempat ini, toh Key juga yang meminta keduanya untuk ikut masuk lewat pintu itu dan juga, kedua gadis ini bisa menjaga rahasia karena kedua orang yang mereka cintai juga berada di dalam naungan perusahaan ini.
“Bisa merahasiakan tempat ini dari publik eonni-deul?” ujar Hyura.
“Arraso. Tenanglah.” Balas Sunhee diikuti anggukan oleh Jinhee.
“Kajja, yang lain sudah menunggu di ruang composing.” Ajak Hyura.
*****
Sudah ada Keempat member SHINee dan Minji di ruang composing itu. Jonghyun, Minji dan Onew baru saja selesai makan siang bersama setibanya Key dan Taemin disana. Sedangkan Minho, ia sudah disibukan dengan jadwal solonya sejak sejam yang lalu.
“Oppa, lihat siapa yang datang.” Ujar Hyura membuka pintu dan mengajak kedua eonninya ikut.
“Annyeong oppa.” Sapa Sunhee ramah.
“Annyeonghasseo Onew oppa, Jonghyun oppa.” Sapa Jinhee.
Sayangnya tidak ada Minho disini, kalau ada, sudah dapat dipastikan kalau Jinhee akan lebih diam dan kaku dibandingkan sekarang. Karena namja bermata kodok itu adalah ultimate bias gadis bermarga Shim itu.
“Annyeong Sunhee-ya, Jinhee-ya. Sudah lama tidak bertemu.” Balas Onew.
“Annyeong.” Balas Jonghyun melambaikan tangannya.
Demi apapun, kalau kalian adalah fans dari mereka berlima atau Shawol. Kalian pasti akan terpaku dengan keramahan mereka. Seperti yang Jinhee alami saat ini. Walaupun sebenarnya ini sudah kali keduanya bertemu langsung dengan para member SHINee itu. Tapi tetap saja, sikap diam dan tenang gadis itu menjadi berkali-kali lipat ketika bertemu dengan idolanya.
“Eonni, gwenchana?” tanya Hyura.
“Eoh? Gwenchana, Hyura-ya.” Balas Jinhee.
“Jinhee memang seperti ini. Dia terlalu terpukau dengan keramahan kalian oppadeul.” Ujar Sunhee menjelaskan.
“Oh iya, eonni. Kenalkan, ini Kwon Minji. Kekasih Jonghyun oppa.” Ujar Hyura.
Memang baru kali ini ketiganya bertemu dan berkenalan satu sama lain. Ketika mereka dan member Infinite mengunjungi backstage SWC III Seoul yang lalu, Minji sedang pergi keluar mengurus sesuartu hingga tidak sempat bertemu dengan kedua gadis ini.
“Kim Sunhee imnida.”
“Shim Jinhee imnida.” Ujar Sunhee dan Jinhee bergantian.
“Kwon Minji imnida. Senang bertemu dengan kalian.” Balas Minji.
“Minho menitipkan ini padamu tadi sebelum ia berangkat. Katanya kau harus menghabiskannya.” Ujar Jonghyun memberikan sebuah paper bag pada Hyura.
“Gomawo oppa.” Balas Hyura.
“Ya sudah, kalau begitu kita berangkat sekarang oppa. Waktu satu jam setengah lagi cukup untuk perjalanan.” Ujar Hyura.
“Baiklah..” balas Onew. “Member-deul, Minji-ya, kami berangkat.” Pamit Onew.
“Nde, oppa. Semoga semuanya baik-baik saja.” Balas Minji.
“Kami tidak mengantar ya, hyung.” Seru Key yang tengah asik mengobrak-abrik data di pc ruangan itu. Sedangkan Taemin, ia tengah sibuk dengan ponselnya, menelfon Naeun jauh dari kerumunan. Yap, dia sedang berada di sudut ruangan, menempelkan punggungnya di dinding ruangan dan meluruskan kakinya.
“Sampaikan pada Taemin juga kalau kami sudah berangkat, oppa, eonni. Sepertinya ia sedang sibuk dengan dunia mereka.” Ujar Hyura.
“Kami pergi. Sampai berjumpa lagi oppa, eonni.” Pamit Sunhee diikuti senyuman dan bungkukan hormat dari Jinhee.
Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Sunhee dan Onew tidak berhenti mengobrol satu sama lain. Banyak hal yang mereka bicarakan. Sedangkan Jinhee tengah mendengarkan lagu lewat ponselnya. Hanya Hyura yang berada dalam dunia dan pikirannya sendiri. Ia mengkhawatirkan sang leader. Ya, apa yang akan terjadi kalau sampai ia mengetahui hubungan Sunhee dan L.
Tidak seharusnya kau sekhawatir ini, Im Hyura. Khawatirkan saja urusanmu sendiri. Selama Jinki oppa belum mengetahuinya, itu tidak masalah. Yakin Hyura dalam hati.
Akhirnya gadis itu mencoba mengalihkan pikiran-pikiran negatif di kepalanya dengan menenggelamkan diri ke alam mimpi. Jujur saja, ia sedikit lelah dengan jadwal SHINee hari ini, memang tidak padat tapi aktivitas nya dari pagi sedikit banyak sudah menguras tenaganya.
“Oppa, eonni. Aku mau tidur dulu sebentar. Kalian berdua mengobrolah.” Ujar Hyura.
“Beristirahatlah, Hyura-ya.” balas Onew.
“Gomawo. Nikmati waktu kalian.” Ujar Hyura lagi.
Kekhawatirannya akan perasaan Onew nanti mengahntuinya, itu lebih merisaukan dibandingkan dengan kekhawatirannya sendiri dengan langkah kedepan hubungannya bersama dengan Minho.
*****
Hai Hai para readers setia :D
sampai pada last bonus untuk minggu ini..
jangan bosen yaa.
kalo ada saran boleh di comment.
Ditunggu untuk part selanjutnya yaa ^^
semoga bisa lebih baik dan lebih seru ceritanya
JANGAN LUPA LOVE COMMENT SAMA SUBSCRIBE NYA YAA :*****
Big Hug,
@khaiicheen