home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > PETRICHOR

PETRICHOR

Share:
Author : Lala1612
Published : 30 Aug 2015, Updated : 31 Aug 2015
Cast : Cast : Do Kyung Soo - Song Hye Rim - Kim Na Na - All EXO's Member Author : Lala Petrichor Genre
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |1149 Views |2 Loves
PETRICHOR
CHAPTER 1 : [CHAPTER 1] TAKDIR YANG TAK DIINGINKAN

“Nana, kau lihat dua namja itu?” tanya Hyerim sambil menunjuk dua line vocal EXO yang sedang bicara,

“Nugu? Ah~ Baekhyun dan Chen? Wae~?”

“Aniyo~ Baekhyun dan Jongdae, bukan Chen” karena ketidaktahuan Hyerim, dia terlihat sedikit bingung dengan jawaban sahabatnya

“Pabo ya~, bagaimana bisa kau mengaku seorang fans jika kau tidak tahu nama panggung mereka? penyanyi berbakat dengan rekor peraih nada tertinggi dan terendah di EXO, Chen dan namja disebelahnya main vocal EXO-K dengan wajah yang tak sesuai dengan umurnya, Baekhyun. Hafalkan itu sebelum kau mengakui dirimu sebagai fans EXO. Hmmm... aku rasa kau harus banyak belajar” Nana hanya bisa menghela nafas setelah menjelaskan sedikit pada Hyerim

Bagaimana mungkin mereka disini pada saat bersamaan?” batin Hyerim tak habis pikir dengan kebetulan yang dia alami sekarang

“Yya~ Hye Rim ah~ “ Nana heran melihat Hyerim tiba-tiba melamun, namun Hye Rim tidak bisa mendengar panggilan Nana, karena sibuk dengan pikirannya dan suasana saat itu terlalu ramai.

Tiba-tiba dia tersentak saat fans semakin ramai memanggil nama yang tidak asing di telinganya,

“Kyungsoo~”

“Kyungsoo oppa~”

“Dyo ah~”

“Dyo ah~ saranghae…”

Hyerim semakin tidak bisa berpikir dengan tenang, begitu dia melihat sosok terakhir yang sangat dia kenal 5 tahun lalu keluar dari mobil van.

Apa yang terjadi denganku??” pandangannya lurus pada sosok Kyungsoo yang tidak menyadari tatapan bingung Hyerim dibalik kerumunan fans.

Flash Back as student in Senior High School “Pertemuan Terakhir”

Dyo adalah cinta pertama untuk Hye Rim, mereka pernah dekat tapi tidak bertahan lama karena suatu masalah yang tidak pernah di mengerti oleh Hye Rim sampai sekarang.

“Dyo ah~ hari ini kau ingin makan apa?” Dyo yang masih serius membaca, hanya diam dan tidak menjawab “Yya…Ddodo ah~ kau tidak mendengarku?” lanjut Hye Rim dengan nada meninggi.

Mendengar itu Dyo hanya melirik pada Hyerim yang sedang berdiri di depannya.

“Aku tidak ingin makan apa-apa” jawab Dyo singkat lalu kembali lagi pada buku yang dia baca.

“Wae~? Tidak biasanya kau seperti ini, katakan sesuatu” sambil menggoyangkan sedikit lengan Dyo. Tapi Dyo tidak menjawab, dia bahkan langsung pergi meninggalkan Hyerim. Hye Rim bingung dan tidak tahu harus bagaimana. Hye Rim tidak ingin mengejarnya, karena dia tidak ingin membuat suasana semakin tidak baik jika dia memaksa Dyo bicara.

Sepulang sekolah, Hye Rim menunggu Dyo di gerbang sekolah. Saat itu dia sempat bertemu dengan Jongdae dan Baekhyun (mereka tidak satu sekolah dengan Hye Rim, tapi sering lewat depan sekolah Hye Rim saat pulang sekolah).

“Hyerim ah~, kajja” ajak Baekhyun

“Kemana? Mian, aku masih menunggu seseorang, kalian pulanglah dulu” jawab Hyerim tenang sambil melempar senyum pada mereka.

“Kau selalu seperti ini, sebenarnya siapa yang selalu kau tunggu? Apa dia pacarmu?” tanya Jongdae mulai curiga dengan gelagat teman bermainnya itu

“Ani~ hanya teman”

“Eeeiih..ani~ hanya teman” Baekhyun menggoda Hye Rim dengan mengulang kalimat yang diucapkan Hyerim dengan gaya bicaranya yang terdengar lucu.

“Wae? Yya~ Berhenti menggodaku” dan Baekhyun tertawa senang karena berhasil menggoda Hye Rim, meski dia sempat mendapat pukulan dibahu kanannya dari Hye Rim.

"Ohya, Jongdae~ bisakah kau bilang pada ibuku, aku akan pulang terlambat hari ini” pinta Hye Rim pada Jongdae karena rumahnya yang paling dekat dengan rumah Hyerim,

“Wae~? Ibumu, pasti ingin tahu alasannya”

“Nanti aku akan bilang pada ibu, mian…aku tidak bisa mengatakannya padamu” jawab Hye Rim sambil melempar senyum.

“Baiklah, kami pulang duluan, Hyerim annyeong! Aku akan bilang pada ibumu, kau pergi berkencan!!” Baekhyun masih sempat menggoda Hye Rim sebelum menjauh.

“Yyaaa~ Baekhyun ah~ kau ingin ku pukul?” mendengar teriakan Hye Rim, Baekhyun semakin senang dan melambaikan tangannya pada Hye Rim.

Hye Rim tahu Baekhyun hanya sangat suka menggoda semua orang. Itulah kenapa dia tidak menanggapi serius lelucon Baekhyun. Setelah Baekhyun dan Jongdae pergi, Hyerim kembali terlihat gelisah menunggu Dyo keluar. Sudah satu jam lebih Hye Rim menunggu, Dyo tidak muncul juga. Hingga 3 jam berlalu dan sekolah sudah sangat sepi. Dyo tidak terlihat sama sekali.

“Dimana dia? Apa dia sudah pulang?” nada bicaranya lirih, sampai akhirnya Hye Rim mencoba melihat ke dalam sekolah. Semua sudut sekolah dia jelajahi, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan Dyo disana. Bahkan anak-anak band dan basket yang biasanya latihan sampai sore pun tak terdengar suaranya.

“Ddodo ya~ ddodo…!!?!” Hye Rim berteriak sekuat tenaga, tapi tidak seorang pun menjawab. Dengan perasaan kecewa dan lelah karena belum makan siang Hye Rim hanya duduk di teras depan sekolah sambil menundukkan kepala. Saat itulah Hye Rim mencium bau hujan dan dia ingat Dyo sangat menyukai bau hujan. Hye Rim melihat ke atas langit dan hujan turun sangat deras, sudah pasti Hye Rim tidak akan bisa pulang karena dia tidak membawa payung apa lagi mantel. Hye Rim memutuskan untuk menunggu hujan sedikit reda.

Sebenarnya, saat jam makan siang tadi Hye Rim ingin memberi surprise ulang tahun untuk Dyo tapi karena Dyo tidak mau makan dan mengacuhkannya, dia tidak ikut makan dan kado yang sudah dia siapkan untuk Dyo masih dia simpan dengan baik di dalam tas.

“Kenapa kau masih disini?” orang yang ditunggu-tunggu sejak 3 jam yang lalu tiba-tiba berdiri tepat di depannya dengan payung besar ditangannya. Hye Rim sudah mulai kedinginan, dan hanya membalasnya dengan wajah kecut.

“Ddodo ah~! Mian, jika aku melakukan sesuatu yang membuatmu marah” sambil menahan dinginnya hujan, meski Hyerim tidak kehujanan sama sekali. Tapi hujan saat itu membawa hawa dingin yang sangat menusuk tulang,

“Apa kau sudah gila? kenapa kau melakukan hal sebodoh ini? Jika saja ibumu tidak menghubungiku, mungkin kau... iish lupakan! Kajja” Dyo sedikit kesal saat itu, dia langsung melepas jaketnya dan memakaikannya pada Hye Rim.

Hye Rim masih berpikir banyak tentang apa yang membuat Dyo marah. Dyo menggandeng tangan Hye Rim begitu erat dibawah payung dan hujan yang deras. Selama perjalanan pulang, tak ada suara diantara mereka hanya suara riuh hujan yang terdengar di telinga mereka. Dyo masih memegang tangan Hye Rim erat dan sedikit gemetar, tangannya terasa sangat dingin. Hye Rim merasakannya dan melihat kearah Dyo, tatapan mata Dyo hanya lurus kedepan. Sesekali Hye Rim melihat tangannya yang masih memegang erat tangan Dyo. Tapi Hye Rim benar-benar tidak ingin bicara apa-apa, hanya menikmati hujan bersama Dyo, baginya sudah sangat cukup. Hye Rim lebih mendekat dan melingkarkan tangannya pada lengan Dyo lalu menyandarkan kepalanya dibahu Dyo.

Semoga perasaanmu lebih tenang, aku benar-benar tidak bisa melihatmu marah seperti ini. Maafkan aku” Hye Rim ingin mengatakannya, tapi suaranya tertahan air matanya yang membendung.

Dyo tidak menolak, dia bahkan semakin mempererat pegangan tangannya pada tangan Hye Rim. Begitu tiba di depan rumah Hye Rim, Dyo berusaha tidak menyinggung masalah apa pun yang membuat Hyerim semakin sedih. 

“Masuklah…” Dyo perlahan melepaskan pegangannya,

“Tidak bisakah kita bicara sebentar?” nada bicara Hyerim terdengar sangat rendah dan sedikit tertahan, Pandangan Dyo terlalu lekat pada Hyerim, membuatnya tak berani menatap mata Dyo.

“Aku harus segera…” belum selesai bicara, Hye Rim sudah memotongnya dengan air mata yang mulai mengalir. Hyerim berusaha untuk tidak menangis didepan Dyo, tapi air matanya membuat Dyo langsung terdiam, ini pertama kalinya saat dia melihat Hye Rim menangis tepat di depan matanya. o.o

“Jeball, sekali pun jangan pernah berbohong padaku. Karena aku berjanji pada diriku sendiri tidak akan pernah berbohong padamu. Aku hanya ingin tahu apa salahku, sebenarnya apa yang membuatmu tidak mau mengatakannya?” suasana semakin hening saat Hyerim benar-benar tidak bisa menahan tangisnya, suara hujan yang deras masih menemani perbincangan serius diantara mereka.

“Maafkan aku…Hye Rim ah~ tapi aku...” Dyo sedikit gugup,

“Wae? Waeyo? Wae?” air mata  Hye Rim semakin tidak terbendung lagi, meledak dan membuat Dyo semakin merasa bersalah, Hye Rim bahkan beberapa kali memukul tubuh Dyo. Dyo yang awalnya diam saja,

"Song Hyerim, kenapa selalu seperti ini? Kau benar-benar sangat cengeng" kini mencoba menghentikan pukulan Hye Rim dengan memegang kedua tangannya.

"Kau tahu aku cengeng, lalu kenapa kau sering membuatku menangis? Apa salahku padamu?" Hye Rim memberontak dengan terus menangis, sekuat tenaga Dyo mencoba menenangkannya dan memeluknya erat.

“Maafkan aku…Hye Rim aku benar-benar minta maaf, apa pun yang terjadi nanti aku harap kau tidak akan berharap apa-apa dariku, aku mohon jangan pernah menungguku. Aku menyayangimu karena kau satu-satunya teman baikku” bisik Dyo sambil memeluk Hye Rim semakin erat.

Suara tangis Hye Rim semakin keras berpacu dengan suara hujan yang semakin deras, dia marah pada dirinya sendiri karena dia tidak tahu kenapa dia sangat menyukai Dyo. Dia hanya berharap Dyo segera mengatakan kesalahannya dan memahami perasaannya saat itu.

"Aku mohon maafkan aku untuk sekali ini saja, dimasa depan aku tidak akan membuatmu menangis lagi" kalimat terakhir yang diucapkan Dyo pada Hyerim cukup mendalam dan membuat Hyerim semakin ingin menangis.

to be continued... ^^ 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK