FF “FAITH” (PART 3)
“ Kau bilang kau tidak membawa bukumu?” Min Jung masih menatap Myungsoo dengan tatapan tidak mengerti sementara lelaki itu tak terlihat sama sekali menghiraukannya .
“ Kim Myungsoo , kenapa kau bilang kau tidak membawa bukumu ? “ Min Jung masih berdiri disamping tempat duduk lelaki itu sementara Myungsoo sibuk menatap Min-Jung dengan mata elangnya .
“ Kau terlalu bodoh atau apasih eonnie ?!” Tiba-tiba suara seseorang menghentakkan Min Jung ketika Myungsoo hampir saja mengucapkan sesuatu .
“ Yoon Hyo Ri-ssi kurasa ini bukan urusanmu .” Min Jung berusaha mengabaikan Hyo Ri, gadis yang waktu itu membuat keributan dengannya . Gadis ini jugalah yang membuat kesan pertama bagi Myungsoo yang buruk mengenai Min Jung .
“ Kau ini terlalu bodoh atau apasih eonnie sebenarnya ? Kau tidak dengar ? Seantero sekolah membicarakan tentangmu . Kalau kau memang tidak mampu untuk berada di kelas dengan tingkat a kau sebaiknya pindah di tingkat bawah saja . Kembalilah ke habitatmu , kau itu sudah membawa banyak masalah untuk Myungsoo Oppa . “
“ Cukup , Apa yang sebenarnya sedang kau bicarakan?” Min Jung menatap Myungsoo kemudian menatap Hyo-Ri bergantian . Ia benar-benar terlihat seperti orang bodoh sekarang .
Myungsoo berdecak kesal , merasa terjebak dengan situasi aneh ditengah dua orang wanita gila yang menyukainya . Yang satu junior yang sama sekali tidak tahu aturan dan yang satunya adalah gadis bebal dan berisik yang hobi sekali menguntitnya . Apakah mungkin ada hal yang lebih buruk dari hal ini ?
“ Hyo-Ri-ssi keluarlah sekarang . Aku paling benci berada di tengah keributan . “ Myungsoo mengibaskan tangannya menatap Hyo-Ri dan segera membuang pandangannya menatap Ipod yang berada pada genggamannya .
“ Semoga eonnie segera tahu diri dan menjauh dari Myungsoo oppa . “ Gadis itu lantas berlari menjauhi kelas yang saat ini hanya terdapat Myungsoo yang sibuk mengutak-atik Ipodnya dan Min Jung yang masih terdiam di bangkunya .
Hari ini gadis itu merasa mendapat serangan bertubi-tubi , serangan yang secara langsung ditujukan padanya . Kebahagiaan yang pagi tadi mengepul didalam tubuhnya seakan telah menguap beserta dengan semua semangatnya . Hari ini rasanya ia ingin sekali menangis untuk pertama kalinya setelah banyak perjuangan yang ia lewati untuk mendekati Kim Myungsoo .
“ Myungsoo-ssi , kau tidak sengaja berbohong karena ku kan ? Yang dimaksud Yoon Hyo Ri tadi itu ?” Min Jung menatap Myungsoo , gadis itu benar-benar berharap lelaki itu menjawabnya kali ini . Ia benar-benar tidak bisa menjadi satu-satunya yang bersalah dan bodoh karena tidak tahu apapun .
“ Kalau ku bilang karenamu memangnya kau akan menjauhiku ?” Myungsoo mendekatkan wajahnya hingga tepat dihadapan gadis itu , membuat Min Jung dapat merasakan nafas hangat Myungsoo pada wajahnya . Lelaki itu mengeryit sesaat melihat Min Jung yang mencoba mencari jawaban untuk Myungsoo .
Myungsoo kembali menjauhkan wajahnya , membuat jantung gadis itu bisa berdetak lebih normal saat ini . Min-Jung membereskan semua barang-barangnya kemudian segera menarik tas putihnya meninggalkan Myungsoo sendirian di kelas itu .
Apa lagi yang mau dilakukannya sebenarnya ?
***
Min-Jung bergegas memasuki kantor guru , mencoba mencari keberadaan Kim Seonsaengnim . Ia berjalan menuju pojok ruangan begitu mendapati Kim Seonsaengnim sepertinya sedang berbincang dengan mantan wali kelasnya dulu .
“ Anyeonghasseyo Seonsaengnim . “ Min Jung bergegas menunduk ketika telah sampai pada tujuannya .
“ Ah , Han Min Jung . Apa ada yang ingin kau bicarakan denganku ?”
“Seonsaengnim , bisakah seonsaengnim mengembalikan saya ke kelas saya yang dulu ?”
“ Kau ingin kembali ke kelas tingkat bawah itu ? Bukankah lebih menyenangkan di kelasmu yang baru ?”
Orang ini selera humornya cukup bagus juga , Apanya yang menyenangkan dari kelasku saat ini selain Kim Myungsoo ?!
“ Ah tidak , aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi di kelas itu Seonsaengnim . Maafkan aku . “
“ Aku tidak bisa mengganggu murid lain yang sepertinya tidak senang dengan kehadiranku di kelas Seonsaengnim . Bisakah Seonsaengnim mengaturnya ? “ Min-Jung sudah bertekad , selama 2 minggu di kelas itu dan bersama sekelas dengan seorang Kim Myungsoo dalam waktu 2 minggu akan cukup baginya . Karena sesungguhnya ia tidak pernah menyangka usahanya benar-benar berhasil kali ini .
“ Ah kalau memang keinginanmu seperti itu . Aku akan mengurus administrasinya dan mulai besok kau bisa kembali ke kelasmu yang lama . “
“ Terimakasih Seonsaengnim . “ Min Jung memberi salam dan segera meninggalkan Kim Seonsaengnim yang mengawasi kepergian gadis itu .
“ Ah , padahal aku masih berharap dia bisa bertahan lebih lama dari ini . “
Min Jung menghela nafas panjang ketika ia baru saja keluar dari ruang guru . Kenapa rasanya menyakitkan ? Ia berusaha keras untuk bisa di posisi ini namun sekarang ia melepasnya begitu saja . Ah tidak , bukan begitu ia melepasnya demi kebaikan Myungsoo .
“ Bukankah aku akan selalu mendukung seorang Kim Myungsoo ? Seharusnya aku memang tidak boleh menjatuhkannya . “ Ia mencoba menghibur dirinya sendiri , susah sekali menahan butiran bening itu keluar dari matanya .
“ Lagipula , sepertinya Myungsoo ada benarnya . Aku hanya gadis berisik dan bodoh yang selalu membuat masalah baginya . “ Min Jung tersenyum pahit , ia melangkahkan kakinya menuju taman . Ia baru menyadari ia menuju ke tempat dimana Myungsoo suka sekali membaca disini .
“ Sepertinya hidup Han Min Jung akan selalu berputar pada Kim Myungsoo . “ Min-Jung tersenyum memutar ingatannya kembali saat pangeran esnya itu bermain piano untuk pertama kali dihadapannya , ketika ia memeluk lelaki itu dan berusaha menyelamatkannya dari kejaran ayahnya .
Kenapa aku selalu melakukan hal-hal yang bodoh?
Min-Jung mengusap air mata yang tiba-tiba terjatuh dari matanya membasahi pipinya . Ia melakukan begitu banyak hal hanya untuk seorang Kim Myungsoo dan semuanya berakhir dengan sebuah bencana untuk pangerannya .
“ Han Min Jung , apapun yang terjadi akan selalu mendukung Kim Myungsoo bagaimanapun caranya . Hwaiting !” Min Jung mengepalkan tangannya pada udara . Masih ada banyak cara untuk melihat Myungsoo , banyak sekali selain berada didalam kelas yang sama dengannya dan membuat lelaki itu semakin susah .
***
Keesokan harinya Myungsoo datang seperti biasanya memasuki kelasnya dan segera meletakkan tas hitamnya di atas bangkunya . Ia menatap bangku kosong yang berada tepat disampingnya , tempat gadis bodoh itu . Biasanya pada jam-jam seperti ini ia sudah datang dan sibuk mengoceh seenaknya sendiri dan membuat lelaki itu kesal dengan ocehan yang tidak penting .
“ Pagi murid-murid .” Kim Seonsaengnim yang tiba-tiba masuk membuat lamunan lelaki itu terhenti seketika .
“ Hanya sekedar untuk memberitahu kalian bahwa teman sekelas kalian Han Min Jung telah dipindahkan kembali ke kelasnya yang lama , sesuai dengan permohonan yang ia ajukan . Kalau begitu selamat belajar lagi . “ Kim Seonsaengnim segera meninggalkan kelas dan tepat pada saat itu seluruh kelas sibuk membicarakan Min Jung dan mulai menebak alasannya meminta dipindahkan kembali .
Jadi, hanya ini yang kau bisa lakukan untuk mendapatkanku Han Min Jung ?
Ah , perasaan aneh itu . Kenapa datang kembali pada dirinya ketika mendengar berita itu ? Gadis bodoh itu , sebenarnya apa yang ia coba rencanakan . Hah , kalau dipikir pikir gadis bodoh itu mirip sekali seperti Nobita , mungkin dia adalah versi modern dari Nobita . Nobita adalah siswa bodoh yang selalu malas dan mengandalkan orang lain untuk mengerjakan pekerjaannya . NobiJung bodoh .
Myungsoo segera berlari menuju ke arah perpustakaan begitu mendengar bel tanda istirahat telah berbunyi . Apa ia berharap bisa menemukan gadis itu disana ? Lagipula untuk apa Myungsoo ingin mencari gadis itu ? ck sepertinya ia sudah mulai tidak waras .
Myungsoo kembali ke kelasnya , tiba-tiba langkahnya terhenti . Ia perlahan membuka pintu memasuki ruang musik dan mengeryit begitu melihat pemandangan aneh yang tidak biasa .
Gadis berisik itu sedang tertidur pada pojok ruangan dan bersandar pada dinding dengan posisi memeluk lututunya . Di saat orang lain sibuk mempersiapkan diri untuk ujian kelulusan dan ujian masuk perguruan ia tertidur dengan tanpa dosa . Apa gadis ini tidak punya gambaran untuk masa depannya ?
Myungsoo perlahan mendekatkan wajahnya pada gadis itu berusaha mengamati setiap detail wajahnya . Tidak , Myungsoo tidak boleh jatuh cinta pada seorang gadis cantik . Benar-benar tidak boleh terjadi hal yang seperti itu .
***
Min-Jung berusaha tidak mendekati Myungsoo seperti biasanya dan mengamati lelaki itu dari kejauhan beberapa bulan terakhir sebelum ujian kelulusan akan diadakan. Diam-diam ia selalu menyempatkan untuk menyelipkan Iced Coffee pada loker lelaki itu diikuti dengan bunga-bunga mawar seperti kebiasannya . Terkadang Min-Jung bahkan akan menunggu sampai Myungsoo selesai berlatih di ruang musik .
Kembali menjadi pengagum rahasia seorang Kim Myungsoo benar-benar menyenangkan . Ia menghela nafas panjang menyandarkan tubuhnya pada pohon yang menghadap ke arah koridor sekolah . Sama seperti kebiasaannya ia akan menunggu Myungsoo keluar dari tempat itu dan memastikan lelaki itu telah pulang . Akhir-akhir ini Min Jung telah mengetahui lebih banyak lagi mengenai Myungsoo , hal itu karena gadis itu terus-menerus mengikuti kemanapun lelaki itu pergi .
Sepertinya ia kemarin tidak sengaja mendengar bahwa Myungsoo akan mencoba masuk ke Universitas Kyunghee . Seperti dugaannya pangerannya akan masuk ke jurusan musik . Lalu dengan ia sendiri ? Ia sama sekali tidak tahu harus mengambil jurusan apa dan kemana . Tetapi satu hal yang pasti , jika Myungsoo akan masuk Kyunghee itu berarti Min Jung juga akan masuk ke sana , bagaimanapun caranya .
Min-Jung adalah anak pertama dari keluarga Han dan seharusnya ia merupakan penerus Jiwan Corp . Appanya memiliki banyak saham pada setiap perusahaan besar di Korea . Tidak susah baginya untuk masuk kemanapun yang ia inginkan . Satu-satunya kesulitan adalah bagaimana caranya tidak menuruti keinginan Appanya untuk tidak masuk kedalam program ‘Hotel & Tourism Management’ . Ia merasa ia tidak pantas untuk meneruskan kerajaan bisnis Appa nya yang telah dibangun susah payah . Menurutnya Jong-Min adiknya yang sedang belajar di Amerika lebih baik dibanding dirinya .
Min-Jung menghela napas dengan kasar lantas pandangannya kembali teralihkan menuju formulir pendaftaran yang telah diserahkan oleh ayahnya . Jujur saja gadis itu sangat menyadari bahwa ia sama sekali tidak memiliki bakat untuk melakukan hal apapun.
Ah benar hal yang dapat dilakukan dengan baik oleh seorang Han Min Jung adalah menyukai seorang Kim Myungsoo dan berbuat ceroboh .
“Min-Jung-a , apa kau sudah memutuskan akan masuk jurusan mana ? “ tiba-tiba appanya telah berada tepat didepan pintu kamarnya , menatapnya dengan pandangan yang curiga.
“ Kurasa aku tahu appa aku ingin masuk fakultas apa . “ Min-Jung tersenyum bahagia , begitu menemukan jurusan yang baginya terlihat menyenangkan.
“ Memangnya kau ingin masuk apa ? “
“ Kalau Myungsoo masuk jurusan musik , aku juga akan masuk jurusan musik Kyunghee Appa .” Min-Jung tersenyum mantap , bukankah keahliannya adalah mengikuti seorang Kim Myungsoo ?
“Min-Jung-a appa mengerti kau begitu menyukai Kim Myungsoo tapi tolong pertimbangkan masa depanmu , kau bahkan tidak bisa bermain muik sama sekali sejak kecil . “
“ Appa , tolong berikanlah aku satu kesempatan . Jika dalam satu bulan aku tidak dapat mempertahankan diriku disana appa boleh memindahkanku kemanapun appa suka . “
“ Tapi kau tahu untuk masuk jurusan musik tentunya kau harus bisa bermain musik , kalau begini caranya tes awal tidak bisa kau lewati .”
“ Appa , kali ini saja . “ MinJung menatap ayahnya dengan tatapan memelas berharap pria paruh baya itu akan mendengarkan permintaan putri kesayangannya itu .
“ Appa akan membantumu agar dapat masuk kesana tapi asal kau tahu saja kehidupanmu disana akan sangat susah jika kau tidak belajar bagaimana bermain musik . “
Jiwan menutup pintu kamar putri kesayangannya , ia hanya berharap putrinya bisa menghadapi kedepannya apapun yang akan terjadi padanya .
***
Min-Jung tersenyum begitu melihat pantulan dirinya dalam cermin , merasa dandanannya tidak terlalu berlebihan untuk ukuran mahasiswa baru . Min-Jung segera membawa tasnya dan kunci mobilnya merasa tidak sabar untuk bertemu dengan Myungsoo lagi . Ia membayangkan pasti Myungsoo akan tampak lebih tampan lagi dan lelaki itu jelas sekali tidak akan menduga Min-Jung akan mengikutinya sejauh ini .
Gadis itu segera bergegas turun begitu selesai memarkirkan mobilnya , ia tersenyum puas ketika menemukan seseorang yang menjadi alasan mengapa Min-Jung masuk jurusan ini . Ia bergegas berlari menuju Myungsoo namun karena kecerobohannya ia tidak melihat dari arah lain sebuah mobil hampir saja menabrak dirinya .
“KAU INI CARI MATI HAH ?” Tiba-tiba seorang lelaki yang sepertinya pemilik mobil itu keluar dan merasa tidak terima dengan Min-Jung.
“ Maafkan aku .” Min-Jung menunduk dan berusaha mengalihkan pandangan menatap Myungsoo yang saat ini tengah menatapnya tidak suka lalu segera berpaling pergi memasuki gedung kyunghee . Ah rupanya di hari pertama masuk Kyunghee dia harus mendapat masalah seperti ini .
“ Kau ini bodoh atau tidak bisa menyebrang sih ?!”
“Ya Ahjussi ! Bukankah aku sudah minta maaf ! Lagipula kau tidak mengalami kerugian apapun jadi untuk apa marah marah seperti ini ! “
“ Ahjussi !? kau ini tidak sopan sekali ! “ Lelaki itu menatap Min-Jung kesal , mata elangnya menatap Min-Jung dengan tatapan mematikan . Lelaki dihadapannya saat ini memang tampan , bahkan ketampanannya terlihat begitu memabukkan tapi entahlah karena kesan pertama mereka yang buruk bagi Min-Jung saat ini lelaki dihadapannya ini hanyalah lelaki menyebalkan .
“ Terserah Ahjussi saja , aku mau masuk ke dalam . Aku harus mengejar seseorang . “ Min-Jung bergegas meninggalkan lelaki itu tanpa menunggu balasan lelaki itu . Karena lelaki menyebalkan itu sekarang ia tidak dapat menyapa Myungsoo dan pasti lelaki itu terlalu malu untuk berada didekat Min-Jung yang telah membuat keributan pada hari pertamanya .
Min-Jung akhirnya memutuskan untuk memasuki kelasnya , sepertinya kelas pertama akan segera dimulai dan gadis itu tidak boleh membuat masalah lagi dihari pertamanya .
Min-Jung berlari senang menuju ke arahn kelasnya , ia membayangkan akhirnya ia bisa sekelas dengan Kim Myungsoo . Ia telah meminta ayahnya untuk menempatkan di Post Modern Music , karena yang ayahnya tau Myungsoo memasuki jurusan ini .Anggap saja hari ini hari pertamanya bertemu dengan seorang Kim Myungsoo jadi ia harus membuat kesan pertama yang baik meskipun dari awal akibat lelaki menyebalkan itu ia terjebak dalam situasi yang memalukan .
Min-Jung bahkan terlalu senang untuk memperhatikan langkahnya hingga membuatnya jatuh tertabrak seseorang .
“ Kau ? Lagi ? Benar-benar tidak punya mata rupanya . “ Min-Jung mendongak menatap asal suara yang terdengar familier , tentu saja suara berat itu bukan suara Myungsoo . Itu suara lelaki menyebalkan yang menabraknya .
“ Ahjussi , kau yang menabrakku . Jadi ini jelas salahmu ! “ Min-Jung berdiri merapikan dandanannya yang sedikit berantakan karena tabrakan tak terduga itu . Ia berjalan melewati lelaki itu mencoba tidak memperdulikannya.
“ Dasar gadis bodoh, kita lihat saja nanti seberapa baik kemampuanmu untuk bisa bertahan disini . “
“ Kau pikir aku takut hah ? “ Min-Jung berteriak kencang membuat seisi penjuru kelas menatapnya dengan tatapan aneh terkecuali Kim Myungsoo yang masih duduk tenang di bangkunya tanpa sedikitpun bereaksi melihat kejadian itu .
Min-Jung berbalik dan tersenyum senang menatap Myungsoo yang berada pada bangku yang letaknya paling belakang . Iya segera bergegas berlari menuju tempat kosong yang letaknya tepat disamping Myungsoo ,takut jika seseorang mungkin akan mengisi tempat itu terlebih dahulu sebelum ia menempatinya .
“ Pagi . “ Min-Jung menatap bahagia Myungsoo yang menatapnya sekilas dan berdecak tak senang akan kehadiran gadis itu .
“ Ah kenalkan aku Han Min Jung , senang bertemu denganmu . Mungkin aku punya kesan buruk bagimu pada masa SMA kuharap kau bisa melupakannya karena aku berharap bisa memulainya dari awal lagi Kim Myungsoo . “
“ Kau bisa diam tidak ? “ Myungsoo akhirnya membuka mulut menatap gadis itu dengan tatapan dinginnya .
“Kau masih tetap sama ya ?Kenapa aku tidak kaget Myungsoo-ssi .”
“Kita bertemu lagi teman lama .” Tiba-tiba perbincangannya dengan Myungsoo terganggu oleh lelaki menyebalkan yang tadi menabraknya .
“ Eh ? Teman lama ? jadi lelaki menyebalkan ini temanmu Myungsoo-ssi ?”
“ Bukan urusanmu . “ Myungsoo menghela nafas menatap kesal Min-Jung berharap gadis itu sedetik saja tidak perlu menganggu kehidupan Myungsoo yang damai .
Myungsoo berbalik menatap lelaki itu dengan pandangan dingin , lebih tepatnya pandangan tidak suka yang terlihat jelas sekali .
“ Berhenti terlihat akrab denganku Cho-Kyuhyun . Lagipula panggilan teman tidak pantas disebutkan setelah kejadian beberapa tahun yang lalu . “
“ Bukankah kita sekelas sekarang ? akan tampak menarik jika memanggilmu dengan panggilan teman lagi Myungsoo .”
“ Kau lupa ? aku tidak pernah peduli dengan hal-hal tidak penting seperti itu Cho Kyuhyun . “
Kyuhyun berjalan menuju tempat kosong yang letaknya tepat di hadapan Myungsoo , mau bagaimana lagi hanya tempat itu yang tersisa dan sepertinya Myungsoo harus menahan emosinya karena harus berhadapan dengan Kyuhyun dan Min-Jung sekaligus .
“ Omong-omong gadis bodoh ini pacarmu ? “ Kyuhyun berbalik menatap Myungsoo lalu bergantian menatap Min-Jung.
“ Mana mungkin . “ Myungsoo segera mengalihkan pandangannya begitu melihat dosen mata kuliah pertama telah datang . Berada di tengah-tengah orang yang ia tidak sukai habis sudah kesabaran Myungsoo saat ini rasanya .
Min-Jung diam-diam memperhatikan kejadian yang jelas-jelas terjadi dihadapannya . Sepertinya Myungsoo benar-benar tidak menyukai lelaki yang ternyata bernama Cho Kyuhyun itu . Tapi sebenarnya apa yang terjadi diantara mereka berdua ? Keduanya sempat berteman ? Kyuhyun lalu berbuat kesalahan dan Myungsoo membencinya ? Ah apa benar begitu ?
Jika Kyuhyun adalah musuh bagi Myungsoo kalau begitu bagi Han Min Jung Kyuhyun juga adalah seorang musuh yang harus ia musnahkan . Sepertinya tampak ekstrim ? Tapi memang cintanya pada Kim Myungsoo susah sekali untuk dihilangkan rasanya setiap harinya bertambah dan bertambah . Bagaimana bisa kau menemukan orang lain sepertiku Myungsoo-ssi . Min-Jung menatap Myungsoo pasrah , andai saja Myungsoo bisa menerima cintanya .
Andai saja segampang itu mendapatkanmu Kim Myungsoo .
***
Kyuhyun membuka lebar lebar pintu ruang latihan , tertawa mengejek menemukan siapa yang berada di dalamnya .
“ Kim Myungsoo , kau benar-benar tidak pernah berubah ya ? “
“ Sepertinya kita tidak punya sesuatu yang penting untuk dibicarakan Kyuhyun-ssi .”
“ Jadi setelah Jang Min Ha seleramu benar-benar menurun drastis rupanya .” Kyuhyun memasukkan kedua telapak tangannya kedalam saku mantelnya , udara musim dingin benar-benar berhasil menembus mantel hangatnya . Sementara Myungsoo bahkan tak beralih sedikitpun dari partitur-partitur dihadapannya .
“ Ah kalau kau tidak mau aku juga tidak keberatan menerimanya . “ Kyuhyun tersenyum mengejek menatap Myungsoo sementara lelaki itu hanya mengamati punggung Kyuhyun yang semakin menjauh dari hadapannya .
Entah mengapa ia tidak suka mendengar ancaman Kyuhyun yang akan merebut Min-Jung , bahkan untuk apa ia memikirkan kedua orang itu ? Rupanya sesuatu yang tidak beres benar-benar terjadi pada otaknya .
Myungsoo baru saja menghentikan motornya tepat didepan rumahnya , tidak sampai sedetik ayahnya yang entah entah muncul darimana telah mengacungkan stik golf padanya dengan tatapan membunuh . Like Father Like Son
“ANAK BODOH ! MEMANGNYA SIAPA YANG MENYURUHMU MASUK JURUSAN MUSIK ?!”
“ Aish , Appa aku lelah berdebat denganmu saat ini jadi berhentilah membahas itu . Aku tidak ingin menjadi seorang dokter . “
“ Myungsoo-ya bagaimana bisa kau membohongi appa dan eomma mu yang sudah tua ini , untung saja kami menemukan surat dari Kyunghee di kamarmu .”
“ Bukankah appa dan eomma harusnya senang ? aku masuk Kyunghee dan mereka yang memintaku untuk masuk kesana . Lagipula apa salahnya masuk departemen musik ?”
“ ANAK BODOH INI !” Kim Hyun Soo mengayunkan stik golf tepat pada kepala Myungsoo , membuat anaknya sedikit berjingkat. “KALAU KAU INGIN HIDUP SEMAUMU , HIDUPLAH SENDIRI ! “
“ Dengan senang hati bagiku Appa!” Myungsoo bergegas mengenakan helmnya yang baru saja ia letakkan dan mengarahkan motor besarnya keluar dari halam rumahnya . Ini saatnya Appa nya harus menghargai keinginannya , benar Myungsoo tidak bisa menjadi anak yang penurut untuk selamanya .
Tapi kemana memangnya dia akan pergi ? Lelaki dingin sepertinya memang apa ia terlihat mudah berteman dengan orang lain ?
Myungsoo akhirnya kembali mengarahkan motornya menuju Kyunghee , biasanya jam jam seperti ini perpustakaan Kyunghee pasti sepi ia akan bersembunyi disana dan tidur disana untuk hari ini sepertinya .
“ Myungsoo kenapa kau kembali lagi ke kampus ? “
“ Kau ? “
Myungsoo menatap heran melihat Min-Jung yang masih terlihat dengan dandanan yang sama , membawa sebuah buku yang terlihat seperti novel dari sampulnya . Memangnya apa yang gadis bodoh ini lakukan disini sesore ini . Kelas terakhirnya seharusnya berakhir sama seperti kelas terakhir Myungsoo . Ah tapi untuk apa memikirkan gadis berisik ini .
“ Kau sepertinya mulai terbiasa dengan kehadiranku ? “
Myungsoo berjalan meninggalkan Min-Jung yang berusaha mengikuti langkah Myungsoo yang lebar , lelaki itu tidak berharap gadis berisik itu tahu bahwa ia akan tidur di perpustakaan Kyunghee malam ini .
“Perpustakaan? Se-sore ini ? “ Min-Jung menatap Myungsoo bingung , tadinya gadis itu kira Myungsoo mungkin akan pergi ke ruang latihan tapi kenapa ia menju perpustakaan . Sepanjang sejarahnya menguntit Myungsoo bahkan ia tidak pernah melihat lelaki itu menunjukkan ketertarikan pada tempat itu .
“ Aku akan tidur jadi kau diam saja dan berhenti mengikutiku .”
“ Hah ? Tidur di rumah jelas lebih menyenangkan kenapa kau tidak pulang saja ? “
“ Aku diusir bodoh . “
- TO BE CONTINUED –