home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction

Kkum

Share:
Author : Yeye_shin
Published : 30 Jul 2015, Updated : 12 Aug 2015
Cast : Lee Young Yoo, Seo Shin Ae, Nam Joo Hyuk & Kim Jong Jin
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |4434 Views |0 Loves
Kkum
CHAPTER 3 : Kkum 3

KKUM  꿈

DREAM

 

Mobil merah itu perlahan pergi meninggalkan tempat ini…

“Hhhem, oneul jeul gowo seyo (Hari ini sangat menyenangkan)”

^^

“Kita selesai untuk hari ini”

Ne, ghamsahamnida seongsaenim

Pelajaran Lee seongsaenim telah usai, itu berarti “Saatnya kita pulang” batinku.

“Young Yoo, aku pulang dulu, ne. Annyeong!!”

“Eum, hati – hati di jalan Shin Ae”

Arraseo

Aku berlari riang menuju halaman sekolah, aku tidak sabar bertemu dengan Jong Jin oppa.

“Yak, chagi

Ah..tanpa ku beri tau, kalian pasti sudah tau siapa yang memanggilku, iyakan?

Wae?”

“Kemarin kau pergi kemana, huh?”

Mwo?”

“Kemarin ketika bi (hujan), kau pergi bersama dengan seseorangkan? Kau pergi dengan siapa, heh? Apa kau tidak menghargaiku aku ini pacarmu?”

“Darimana kau tau?”

“Ak..aku kembali datang kesana ketika bi (hujan), tapi kau sudah masuk ke dalam mobil, dengan seorang pria. Siapa dia, huh?”

Dia kembali?

“Hish, dia Jong Jin oppa. Wae?”

“Kenapa kau pergi dengan dia? Memangnya kau pergi kemana dengannya?!!”

“Yak, aku tidak pergi kemana – mana. Kemarin, aku mau pulang ke apartement, tapi aku tidak tau jalannya, Jong Jin oppa menolongku mengantarkanku pulang”

Mwo? Kau tidak tau jalan? Kojitmal (bohong)”

“Hish, aku ini pindahan dari Ansan. Tentu saja aku tidak tau jalanan di Seoul”

Mwo? Lalu, kenapa kau tidak bilang kemarin padaku?”

“Aku mau bilang, tapi kau sudah pergi”

“Hash, ya sudahlah. Mian, kajja

Shireo! Aku ada janji dengan Jong Jin oppa. Kau antar Young Yoo pulang saja, dia masih di kelas, hari ini dia ada jadwal piket”

Meskipun dia memanggil – manggil namaku, tapi aku tetap tidak menoleh, dan tetap berlari menuju halaman sekolah. Hari ini, dia harus pulang dengan Young Yoo, kemarin aku sudah menyakiti Young Yoo..cks

Oppa, kau sudah lama menunggu? Mian, tadi..”

“Tidak juga, cepatlah masuk”

Ne

Aku kembali menikmati duduk di samping Jong Jin oppa. Mengamati wajah tampannya dari samping.

“Yak, bisakah kau berhenti menatap wajahku seperti itu?”

“Haish, kau terlalu percaya diri, oppa. Aku mengamati wajahmu, aku mengamati pemandangan di luar jendelamu” ucapku berbohong untuk menutupi rasa Maluku. (*^_^*)

“Ya..ya..ya terserah kau mau bilang apa. Bagaimana dengan sekolahmu hari ini?”

“Baik, tapi…oppa?”

Wae?”

“Apa kau pernah mendengar tentang hal ini ‘Namja dan Yeoja yang memimpikan hal yang sama, di waktu yang sama juga. Itu berarti mereka berjodoh’, kau pernah mendengarnya?”

“Eum, wae?”

“Kau percaya dengan hal itu?”

Ne, 2 orang saudara dari appaku mengalami hal seperti itu”

Jeongmal? Jadi itu bukan hanya sekedar mitos?”

“Kurasa seperti itu. Wae? Apa kau mengalaminya?”

“Eung” ucapku sedih

Mwo? Lalu, siapa namja yang juga bermimpi sama denganmu?”

“Joo Hyuk”

“Joo Hyuk, namja yang meng..”

Ne, tapi aku tidak suka berpacaran dengannya” ucapku memotong pembicaraan Jong Jin oppa.

Mwo? Jadi, kalian sudah berpacaran? Woah, ternyata kau sudah besar sekarang”

“Tapi..aku tidak suka dengannya”

“Sebenarnya, aku juga tidak percaya kau berjodoh dengannya, mengingat kejadian kemarin. Dia meninggalkanmu pulang sendirian, tapi mau bagaimana lagi kalau kalian memang benar – benar berjodoh. Dan kaukan baru mengenalnya, jadi wajar kalau kau seperti itu. Oh, apa namchinmu tau kau pergi denganku? Dia tidak akan marahkan?”

“Tidak usah khawatir, dia tidak akan marah, aku sudah memberitaunya”

Ternyata Jong Jin oppa membawaku ke sebuah taman bermain. Mungkin ini memang sedikit kekanakan, tapi aku menyukainya. Sangat menyukai..

“Kau mau naik apa?” tanya Jong Jin oppa

“Bagaimana kalau kita naik komedi putar? Lalu, kita makan permen kapas?”

“Baiklah, tuan putri”

“Heehe, kajja!!!”

Komedi putar.. aku sudah sangat lama tidak menaikinya. Terakhir kali, ketika akan masuk SMP, Jong Jin oppa juga yang mengajakku.

Oppa, minggir. Aku mau unicorn ini”

Shireo, aku juga mau naik yang ini”

Juseyo oppa” ucapku dengan mengeluarkan jurus aegyoku

“Haish, aku tetap tidak ingin turun..”

“Menyebalkan. Juseyo oppa” ucapku tak mau mengalah

“Hehe, hish..naiklah”

Jurus aegyoku ternyata berhasil

Gomawo

Hup..

“Yak”

Tiba – tiba saja Jong Jin oppa duduk di belakangku. Kita menaiki unicorn bersama.

“Aku juga mau naik yang ini”

“Hish, terserah kau saja”

Sebenarnya, aku tidak kesal dengan tingkah lakunya yang seperti ini. Aku senang, yah.. Jong Jin oppa selalu membuatku senang. Dia selalu memperlakukanku dengan baik, yah..mungkin karna dia pernah memiliki yeodongshaeng (adik perempuan). Waktu terus berjalan, hingga kami harus turun dari unicorn ini.

Oppa, oppa, oppa..”

Aku suka sekali bisa memanggilnya “Oppa”, memang seharusnya aku memanggilnya dengan sebutan itu. Saat aku memanggilnya “oppa” seperti saat ini, menurutku itu terdengar lucu. Bukankah kalian merasakan hal yang sama? Ketika kalian menonton drama korea, ada sepasang manusia, entah itu mereka adalah kakak-adik, atau pacar. Dan sang yeoja memanggil namja itu dengan oppa. Kalian akan merasa “Wah, terdengar sangat lucu”. Iyakan? Aku benarkan? *katakana saja benar~bbuingbuing~

Wae?”

Anio

“Apa kau merindukan oppamu?”

Ah..aku lupa, kalau aku memiliki saudara laki – laki, ‘oppa’. Tapi aku mengatakan “Oppa, oppa, oppa..” tadi bukan berarti aku sedang merindukan oppaku. Aku saja tidak tau, aku merindukannya atau tidak.

Mwo? Anio, aku tidak tau aku merindukannya atau tidak. Aku saja tidak mengenalnya, meskipun dia oppaku”

“Apa kau berniat untuk mencarinya?”

“Apa aku harus mencari mereka?”

Ani, lupakan saja mereka”

“Oh?”

“Maksudku.. lupakan saja mereka, seperti aku melupakan ibu dan adikku. Bukankah hidup sudah bahagia? Yakinlah, mereka juga sudah hidup berbahagia dimanapun mereka berada”

“Hem, aku selalu bahagia, asalkan kau ada disampingku”

“Tentu saja, akukan malaikatmu”

“Malaikat?”

“Kau tidak tau itu? Lihat wajahku, aku memiliki ketampanan yang berbeda dengan namja lainkan? Aku ini malaikat yang Tuhan kirim untukmu”

Dia benar..dia memang tampan, tampan wajahnya dan hatinya.

“Sama saja, pabbo

“Kau berani mengatakan malaikatmu pabbo, aku rampas permen kapasmu” ucapnya sambil merampas permen kapasku.

“Yak, oppa. Kembalikan, juseyo

Chagi

Seperti suara Joo Hyuk, dia ada disini?

“Ke..kenapa kau bisa ada disini?”

“Kau sudah selesai?”

“Oh, kau ada perlu dengan Shin Ae? Ah, kau namchinnya. Baiklah, aku pergi saja. Nikmati waktu kalian bersama. Jaga Shin Ae baik – baik, jangan tinggalkan dia sendirian, dia tidak tau daerah sini”

“Eum”

“Jong Jin oppa…

“Nikmati waktumu dengannya. Aku pergi dulu”

Joo Hyuk!!! geureh aku tidak boleh menjelekkannya mulai sekarang, aku akan mencoba untuk tidak mengatakan ‘dia sangat menyebalkan’. Biar bagaimanapun, dia namchinku sekarang.

“Bagaimana bisa kau ada disini? Bagaimana dengan Young Yoo?”

“Aku sudah mengantarnya, rumahku dengan Young Yoo dekat dengan taman ini. Tadi ketika mengantar Young Yoo aku melihat mobil yang sama dengan saat itu, masuk ke taman ini”

“Oh, tapi kau mengantar Young Yoo dulukan?”

Ne, akukan sudah bilang, aku sudah mengantarnya”

“Baguslah”

“Kau mau naik ayunan itu? Biasanya di drama – drama, sepasang kekasih menaiki ayunan bersama”

“Eum, aku mau. Kajja

Ayunan, salah satu sarana yang biasa digunakan untuk menunjukkan keromantisan sepasang kekasih di drama – drama korea. Dan sekarang, aku menaikinya bersama Joo Hyuk..kekasihku. Apa kami akan terlihat romantis juga?

Chagi

Ini kali pertama aku memanggilnya CHAGI

“Eum, wae?”

“Ap..apa kau dengan Young Yoo itu sangat dekat?”

“Heh? Kau cemburu? Wah, sepertinya kau sudah terpikat karismaku”

A..ani..anio, bukan seperti itu”

“Kkkekekeke, aku memang dekat dengannya, rumahku hanya berbeda gang dengan rumahnya. Dan juga, ketika SMP kami juga satu sekolah”

“Oh, lalu apa kau..”

“Haish, jangan berkata yang tidak – tidak. Mau ku dorongkan ayunanmu? Biasanya seorang namja akan mengayunkan ayunan yeojachingunya” ucapnya memotong perkataanku.

Geureh

Bug..

“Aw, appo

Gwenchana?” tanyanya raut wajahnya tampak khawatir.

“Yak, kau mendorongnya terlalu kuat, appo, hiks hiks hiks.. lututku.. berdarah, hiks hiks eomma appo

Mianhae, sini aku bantu duduk. Uljima

Joo Hyuk membantuku duduk, lalu dia memelukku. Disini aku merasakan kehangatan yang sangat besar darinya.

“Tunggu disini, aku akan membelikanmu obat merah. Uljima

“Eung”

Dia berlari sangat cepat. Apa dia begitu mengkhawatirkanku? Dia benar – benar mengkhawatirkanku?

“Aku bersihkan dulu lukamu”

Dia sudah kembali. Cepat sekali..

Appo

“Tahan sebentar”

“Eum”

Dia mengobati lukaku dengan sangat hati – hati.

“Sudah selesai. Kita pulang saja, kajja”

Ne

Luka di lututku ini, membuat aku sedikit kesusahan berjalan, jalanku menjadi sedikit pincang.

“Kau tidak bisa berjalan?”

“Bisa, hanya sedikit..”

Dia sedikit membungkukkan badannya.

“Naiklah ke punggungku. Aku akan menggendongmu”

Aku naik ke punggungnya. Lagi – lagi aku merasakan kehangatan darinya. Apa aku sudah mulai menyukainya?

“Punggungmu sangat enak”

“Ternyata kau sudah terpikat denganku”

“Yak!”

“Hehehe, jangan tidur di punggungku, arra?”

Arra

Chagi

“Eum?”

“Apa kau sudah mengenal Jong Jin sudah lama?”

“Yak, tidak sopan! Panggil dia hyung, dia lebih tua darimu”

Arra, Apa kau sudah mengenal Jong Jin hyung sudah lama? Puas?”

“Eum, apa kau cemburu? Wah, kau juga sudah terpikat denganku?”

“Haish”

“Hehehehe, aku sudah mengenalnya sejak umur 7 tahun”

“Apa dia namja yang baik?”

Mulon imnida (tentu saja). Wah, kau benar – benar cemburu?” kataku gemas sambil mencubit kedua pipinya.

“Yak, yak, yak appo

“Kkekekkekekke”

“Heh, mengingatmu menangis tadi, rasanya sangatlah lucu. Kau sangat kalah dengan yeodongshaengku (adik perempuan)”

Mwo? Kau punya yeodongshaeng?”

Ne, namanya Jia. Umurnya baru 5 tahun”

“Jia?”

“Eum, wae?”

“Woah, itu nama anak G Dragon, di salah satu FF yang ku baca”

“Huh? Kau menyukai G Dragon?”

“Eum, sangat menyukainya”

“Kenapa banyak yeoja yang menyukainya? Apa yang G Dragon punya hingga dia bisa memikat hati banyak yeoja? Kurasa dia biasa – biasa saja”

“Yak, karna dia itu Gold and Diamond boy”

“Jawaban mereka selalu sama, ‘Gold and Diamond boy’ ya..ya..”

“Hish. Oh, bisakah aku bertemu dengan adikmu itu?”

“Eum, besuk sepulang sekolah, kau mau ikut menjemputnya di kantor eommaku? Dia selalu kesana, setelah pulang sekolah”

Mulon imnida (tentu saja), tapi apa kau selalu menjemputnya bersama Young Yoo?”

Anio, dia selalu pulang dengan eomma, kau bilang kau mau bertemu dengannya, jadi besuk saja kau ikut denganku. Sekalian, aku akan mengenalkanmu dengan eomma

“Oh, geureh

Aku menidurkan kepalaku, berada dalam gendongannya itu sangatlah nyaman.

“Yak, jangan tidur. Kita belum mendapatkan bis”

Arra

^^

Aku merasa tubuhku terguncang.

“Yak, ireona

“Uh? Kita sudah sampai?”

“Hish, kau tidak mengotori bajuku dengan ilermu itukan?”

Ani..

“Dimana apartementmu?”

“Jalanlah, akan ku tunjukkan nanti”

“Hish, geureh

Kami berjalan bersama, ah.. bukan jalan bersama, aku masih dalam gendongannya. Aku sangat senang bisa bersamanya saat ini. Bukankah ini aneh?

“Dimana kamarmu?” tanyanya saat kami sudah sampai di kamar apartementku.

Mwo?”

“Jangan berpikiran negatif, aku sama sekali tidak tertarik dengan tubuhmu”

“Lurus, lalu belok kanan”

“Kau seperti memberitau orang yang sesat di jalan saja”

“Hish”

Geureh

Sesampainya di kamar, dia menurunkan tubuhku di kasur dengan sangat hati – hati.

“Tidurlah” ucapnya sambil menyelimuti tubuhku.

“Uh?”

“Tidurlah, aku mau langsung pulang saja”

Dia bersiap untuk pergi, tapi aku menggegam tangannya.

Wae?”

Aku peluk tubuhnya, rasanya aku tidak ingin melepasnya. Rasanya ini aneh bukan?

“Hiks..hiks..hiks” tangisku dalam dekapannya.

“Yak, kenapa kau menangis? Apa kau takut?”

Molla, tapi bisakah kau menemaniku sampai aku tertidur?”

Geureh

Dia duduk dilantai kamarku beralaskan karpet, sambil menggenggam tanganku. Tempat tidurku memang tidak terlalu tinggi. Aku kembali merasakan kehangatan darinya. Apa ini yang dinamakan kehangatan cinta? Bagaimana dengan kalian yang pernah berpacaran, apa hal yang kurasakan ini adalah kehangatan cinta?

Good Morning, noona..noona ireona. IREONA!!!!!!!!

Matahari pagi sudah menyapa hariku, aku memeriksa seluruh ruangan apartementku, dia sudah tidak ada. Dia pasti sudah pulang.

TBC ^^

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK