KKUM 꿈
DREAM
Good Morning, noona..noona ireona. IREONA!!!!!!!!
Matahari pagi sudah menyapa hariku, aku memeriksa seluruh ruangan apartementku, dia sudah tidak ada. Dia pasti sudah pulang.
^^
“Shin Ae, saengil chukkaehamnida”
Saeng-il (hari ulang tahun)? Oh, aku benar – benar lupa kalau hari ini aku ulang tahun.
“Oh, gomawo Young Yoo. Tapi, dari mana kau tau?”
“Yak, memangnya apa yang tidak aku tau, heh?”
“Hahaha, gomawo”
“Ini untukmu. Semoga kau suka”
“Apa ini?”
“Buka saja”
“Chagi”
Joo Hyuk, dia berlari mendekatiku. Apa yang akan dia berikan padaku,ya??
“Apa itu?”
Dia bertanya ‘apa itu?’ dia tidak tau aku ulang tahun?
“Yak, seonbae kau tidak tau? Shin Ae hari ini ulang tahun”
“Mwo? Jinja?”
“Kau tidak tau? Diakan yeochinmu, bagaimana bisa kau tidak tau?”
“Woah, ini jaket yang dipakai CL dan GD. It’s so cool. Gomawo, Young Yoo”
“Cheonma”
“Yak, gadis jelek kenapa kau tidak memberitauku?!”
Dia memanggilku gadis jelek lagi?
“Kenapa aku harus memberitaumu? Kau saja yang tidak ingin tau”
Tet..tet…
“Shin Ae-ah”
“Oh, Jong Jin oppa. Waeyo?”
“Yak, hyung hari ini kau tidak bisa mengajaknya pergi, Shin Ae akan pulang bersamaku!”
“Heish? Sejak kapan kau memanggilku hyung? Tenang saja, aku hari ini ada jam kuliah. Kau bisa pulang bersamanya. Shin Ae-ah, saengil cukkae” ucap Jong Jin oppa sambil menggoyang – goyangkan sebuah boneka teddy bear kecil di luar jendela mobilnya.
“Ini untukku?”
“Eum, kau suka?”
“Eung, lucu sekali. Gomawo oppa”
“Ne”
“Shin Ae, aku pulang dulu ya.. uri halmoeni memintaku untuk mampir ke Miss Gong Ddeokbokki”
“Kau mau kesana? Bagaimana kalau aku antar? Kita satu arah”
“Apa itu tidak merepotkanmu?”
“Young Yoo, ikut sajanya dengannya, Jong Jin oppa itu orangnya baik kok”
“Dia Young Yoo?”
“Ne, dia yang kumaksud, meojjidakan (cantik)?”
“Haish, semua yeoja itu meojjida, pabbo”
“Yak, kau tidak bilang seperti itu dulu? Kau bilang..”
“Young Yoo-ah, naiklah”
“Geureh”
“Haish, orang ini” ucapku kesal
“Shin Ae-ah, kami pergi dulu. Annyeong”
“Nde. Hati – hati dijalan”
Mobil Jong Jin oppa berjalan menjauh.
“Kau cemburu?”
Cemburu? Aku tidak merasakan apapun. Ku pikir tidak masalah Young Yoo pergi bersama Jong Jin oppa.
“Ani, kau yang cemburu”
“Mwo? Anio. Aku senang bisa berjalan denganmu saat ini” ucapnya sambil merangkul pundakku.
“Aku tidak sabar bertemu dengan Jia!!”
“Haish, kau mau hadiah apa dariku? Kiss? Heum?”
“YAK!! Jangan pernah lakukan itu! Kalau kau..”
“Arraseo, gadis jelek”
Aku sebal dengannya, gadis jelek? Akukan pacarnya.
“Mianhae, jangan cemberut. Sekarang katakan, kau mau hadiah apa dariku?”
“Eum..”
Hadiah? Apa ya? Ah..tapi..
“Eum..bolehkah aku memelukmu? Sekali saja”
Aku cukup gila bukan? Tapi aku rasa hidupku menjadi sangat ringan saat aku memeluknya.
“Hanya itu?”
“Eung”
“Geureh, peluklah aku. Semaumu”
Dia melebarkan tangannya, langsung saja aku peluk tubuhnya tanpa memedulikan pandangan orang lain. Nyaman..sangatlah nyaman, itu yang kurasakan.
^^
“Oh, tuan ada perlu apa tuan datang kemari?”
“Aku hanya ingin menjemput Jia”
“Oppa”
Seorang gadis kecil berlari ke arah Joo Hyuk. Itu pasti Jia.
“Kau hari ini pulang bersamaku, arra?”
“Ne”
“Dimana eomma?”
“Dia sedang keluar bersama Presdir, Tuan”
“Oh, kalau begitu katakanlah padanya kalau Jia pulang bersamaku”
“Baik, akan kusampaikan”
“Kajja, Jia-ah”
“Nuguseyo?”
“Namaku Shin Ae. Annyeong”
“Apa eonni ini yeojachingunya Joo Hyuk oppa?”
“Uh? Emm”
“Yak eonni, kau jangan merebut namchinku, Joo Hyuk oppa itu namchinku, benarkan oppa?”
“Oh, ne”
Haish, anak ini. bagaimana bisa dia berpacaran dengan oppanya sendiri? Lucu sekali.
“Geureh, aku hanya temannya. Kau mau berteman denganku juga anak manis?”
“Ne, tapi kau tidak boleh mengganggu namchinku”
“Arra, kajja sebelum kita pulang, aku akan mengajakmu bermain ke suatu tempat”
“Jinja?”
“Eung”
“Woah, oppa temanmu sungguh baik”
“Benarkah? Arra, kau juga harus baik dengannya, ne?”
“Mulon imnida (tentu saja)”
“Kajja”
Kami bermain bersama di wahana permainan anak. Jia tampak sangat senang, aku juga sangat senang bisa bermain dengannya. Dia anak yang sangat lucu, dan ceria. Sampai akhirnya kami harus pulang.
“Sepertinya Jia menyukaimu” ucap Joo Hyuk sambil melirik Jia yang tertidur di pangkuanku.
“Eum, kurasa begitu. Dia sangat cantik”
“Tentu saja, diakan adikku”
“Tapi dia tidak menyebalkan seperti dirimu”
“Hish, kalau aku menyebalkan, kenapa kau minta aku peluk?”
“Molla. Oh, sepertinya eommamu mempunyai jabatan yang tinggi, keluargamu pasti kaya. Tapi kenapa kau selalu naik bis?”
“Anio, keluargaku hanya sederhana, bukan seperti itu. Dulu, rumah Jia eomma itu dekat dengan rumah Presdir. Dia sering bermain dengan anak – anak Presdir. Presdir itu tidak punya anak perempuan, jadi dia menganggap Jia eomma seperti anaknya sendiri. Lalu, dia mengangkat Jia eomma sebagai sekretaris pribadinya”
“Oh, tapi kenapa kau memanggil eommamu sendiri dengan sebutan Jia eomma,? Diakan juga eommamu”
“Ne, tapi dia bukan eomma kandungku”
“Uh?”
“Dia bukan eomma kandungku, eommaku sudah meninggal bersama yeodongshaengku (adik perempuan)”
“Jeongmal? Jong Jin oppa juga seperti..itu”
“Jong Jin hyung juga sepertiku?”
“Eum, eomma dan adiknya meninggal saat dia masih kecil, mereka sempat berpisah”
“Aku tidak tau tepat tentang meninggalnya eomma dan adikku, aku hanya mendengar cerita dari appa. Bahkan aku lupa wajah dan nama mereka, aku tidak berani tanya kepada appa, karna aku takut dia sedih”
“Nado”
“Mwo?”
“Sebenarnya, aku mempunyai saudara laki – laki, dia lebih tua dariku, tapi kami berpisah ketika aku masih kecil, karna kedua orangtuaku bercerai. Aku juga tidak tau mereka, dan mereka masih hidup atau tidak aku juga..tidak tau”
“Chagi, mau ku bantu mencari mereka?”
“Ani, Jong Jin oppa bilang tidak usah mencarinya, lupakan saja mereka, mereka pasti sudah bahagia dimanapun mereka berada”
“Jong Jin hyung berkata seperti itu?”
“Ne, aku juga setuju dengan perkataannya. Hidupku bersama eomma sudah bahagia, aku yakin hidup mereka juga bahagia”
“Geureh, tapi jika kau mau mencarinya, beri tau aku. Appaku bekerja di kepolisian jadi mungkin bisa membantumu”
“Eum, gomawo”
“Sepertinya aku harus bilang ke eomma, untuk membuka lowongan kerja sebagai babysisternya Jia. Kau bisa ikut mendaftar juga, ku lihat kau sangat cocok”
“Yak!!”
“Hehehe”
^^
“Apa namchinmu tidak akan cemburu, kau berjalan denganku?”
Nde, aku sekarang sedang dengan Jong Jin oppa. Berjalan di sekitar sungai Han dengan udara yang sangat menyejukkan.
“Anio, aku sudah memberitaunya. Lagipula, dia sedang sibuk untuk persiapan kelulusannya. 3 bulan lagi akan ada acara kelulusan siswa kelas 3 di sekolah”
“Oh, Shin Ae-ah…”
“Eum?”
“Kau tidak ada niat untuk mencari oppamu?”
“Kenapa kau ungkit lagi? Bukankah kau bilang, aku harus melupakannya?”
“Jadi, kau.. menuruti kata – kataku?”
“Ne, aku takut jika mereka kembali, hidupku akan berubah”
“Kenapa kau takut? Apa kau berpikir bahwa mereka orang yang tidak baik?”
“Bukan seperti itu, aku tidak tau apa alasan eomma dan appa berpisah, jadi kurasa aku tidak mempunyai hak untuk mencari mereka. Terkadang, aku ingin bertemu mereka, tapi rasa takut kehilangan kehidupanku yang bahagia itu jauh lebih besar”
“Eum arraseo. Aku lihat hidupmu memang sangat bahagia, aku sering dengar ceritamu dari Young Yoo”
Dengar ceritaku dari Young Yoo? Mereka sekarang dekat?
“Young Yoo? Kau sekarang dekat dengannya?”
“Anio, dia hanya sering curhat denganku tentang oppanya, dia sering berantem dengannya. Dia hanya berbagi cerita denganku”
Oh, yah.. memang Young Yoo mempunyai seorang oppa. Namanya Lee Jong Suk, aku pernah bertemu dengannya sekali. Dan menurutku dia cute.
“Oh, seperti itu. Oppa, Young Yoo baik – baik sajakan?”
“Eum, wae? Kau bertengkar dengannya?”
“Anio, apa dia pernah cerita yang lain? Seperti namja yang dia suka, dia pernah cerita?”
“Emm..kurasa tidak pernah”
Tidak pernah? Apa dia masih menyukai Joo Hyuk? Bagaimana dengan perasaannya sekarang mengetahui aku dan Joo Hyuk berjodoh? Aku merasa bersalah.
“Hey, Shin Ae-ah kau melamun? Gwenchana?”
“Uh? Ne”
“Jinja? Hey, kudengar Bigbang merilis album series ‘D’ mereka. Sober dan If You, dan aku membaca berita tadi pagi, katanya GD kissing scene di MV Sober. Kau sudah melihatnya?”
“Ne, huhuhu..dia berselingkuh dengan bule. Apa yang harus aku katakan pada mason? Dia pasti sedih melihat appanya berselingkuh? Huhuhuhu”
Aku sering berkhayal bahwa GD itu yeoboku, dan Mason adalah nama kami. Hahahahaha
“Haish, memalukan”
“Yak, memalukan? Yabakada (tidak berperasaan).. nappeun shamchon”
“Terserahlah”
TBC Chap 5 ^0^