home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > DIFFERENT DIMENSION

DIFFERENT DIMENSION

Share:
Author : letsDOwl
Published : 25 Jul 2015, Updated : 01 Jun 2017
Cast : BTS Jin, V, Jungook, Jimin EXO Suho, D.O.,Baekhyun, Sehun, Chanyeol, Chen AOA Hyejeong, Miss A Suzy,
Tags :
Status : Complete
2 Subscribes |10377828 Views |8 Loves
DIFFERENT DIMENSION
CHAPTER 24 : The Knowledge Of Luck

"Maldoandwe...." , ujar Siyou tak percaya. Ia mundur beberapa langkah menjauhi orang yang dilihatnya.

"Ya! Wae gurae? kau ini seperti melihat hantu saja!" Pekik orang itu.

"Ya Taehyung-ah!", seseorang berteriak memanggil Nama Taehyung. Taehyung dan Siyou serentak menoleh ke sumber suara.

"Waeyo noona?" teriak Taehyung.

"Mwohaneun goya?" Tanya Yichan yang baru saja selesai mencuci piring bersama Sehun.

"Aku menemukan seseorang", jawab Taehyung sambil menunjuk ke arah Siyou yang berdiri ketakutan di sudut ruangan.

"Itu siapa?", tanya Yichan sambil memperhatikan Siyou.

"Ya...ahaha...kau apakan anak itu? kenapa dia ketakutan sekali seolah kita hendak memakannya hidup-hidup? hahahaha", ujar Sehun tertawa terbahak-bahak.

"Eyy....hyung yang satu ini....apa dia selalu menertawakan apapun?", tanya Taehyung pada Yichan sembari menunjuk Sehun.

"Jangan ditanya....kau lihat sendiri bagaimana kelakuannya", jawab Yichan datar. Yichan kembali memperhatikan Siyou. "Ya...neo gwenchana? Apa Moon Taehyung melakukan sesuatu padamu?" tanya Yichan.

"A-Apa benar....i-itu Taehyung oppa?" ujar Siyou terbata-bata sambil melirik ke arah Taehyung.

"Memangnya ada berapa Moon Taehyung yang kau kenal? dan barusan kau memanggilnya apa? 'oppa'? pffftth", Yichan mendadak ingin tertawa. Selama ini Taehyung adalah magnae diantara mereka. Maka ketika ia mendengar orang lain memanggilnya dengan sebutan 'oppa' hal itu terdengar lucu baginya. "Gelar oppa sepertinya kurang cocok denganmu" ujar Yichan datar.

"Ya! Geureomyo!...naneun Moon Taehyung imnida!", protes Taehyung tak terima ketika Siyou meragukannya. "Dan kalian, geumanhae! anak ini memang lebih muda dariku! Dia hoobaeku di sekolah!" ujar Taehyung menjelaskan.

Yichan dan Sehun hanya mengangguk-angguk saja.

"Ya....kau kenapa bisa sampai ke sini?" tanya Taehyung bingung.

Siyou menatap Taehyung balik dengan tatapan bingung. "A-Apa maksud pertanyaan Oppa? sedari tadi aku hanya di sini dan tidak pergi kemanapun", jawab Siyou bingung.

"Aku benar-benar sudah hafal dengan jawaban seperti ini" gumam Yichan.

"Chingu baru... Chukaeeee.. woooo woooo " Seru Sehun takjub.

"Hyung yang satu ini kenapa sih?" bisik Taehyung pada Yichan.

"Molla....mungkin dia lupa meminum obat cacingnya" jawab Yichan asal.

Taehyung mengangguk lalu kembali menatap ke arah Siyou. "Jadi kau akan bergabung bersama kami?", ujar Taeyung datar. Siyou mengerjap-ngerjapkan matanya bingung. Lalu tak lama kemudian, seulas senyum penuh kemenangan tergambar di wajah Taehyung. "Kau memang jenius Moon Taehyung", Pujinya pelan untuk dirinya sendiri.

"Kenapa kau senyum-senyum sendiri sudah tidak waras ya" tuduh Yichan

Siyou melihat sekitarnya. Ia tidak tahu apa yang tengah dibicarakan Taehyung dan orang-orang baru yang dilihatnya. Jika memang ia berada di dimensi lain seperti apa yang terjadi pada yang lainnya, ia tak tahu bagaimana ia bisa masuk ke sana. Rasa takut menyeruak di dalam dirinya. Matanya berkaca seperti ingin menangis. Sesaat ia mengingat Joonmyeon, mungkin ia dapat bertemu dengan namja itu.. hanya hal itu yang bisa ia pikirkan untuk menenangkan dirinya saat ini.

☆*:.。. o)o .。.:*☆

March, 3rd 2014

12.32 PM

Minhyuk, Seohyun, Miyoung dan Jungkook tersenyap saat Siyou hilang di hadapan mereka. Seohyun sama sekali tidak menggunakan kekuatannya untuk menarik Siyou masuk ke dimensi lain. "Aku tahu semua kekuatan yang seharusnya ada telah terpenuhi di dalam sana dan masuknya anak lain akan membahayakan nyawa mereka.. siapa yang membawa anak tadi masuk.. mustahil.. mungkinkah putri ku bisa menembus dinding seorang shelter?"

"Lalu apa yang terjadi sesungguhnya? bukankah seharusnya Joonmyeon adalah anak terakhir yang dapat masuk ke tempat itu?", Tanya Miyoung semakin tak mengerti.

Jungkook memegangi dadanya yang kembali terasa sesak. "Assh.. seperti ini lagi" Ia merasakan sakit yang luar biasa pada dada dan kepalanya. Miyoung menatapnya khawatir, ia merangkul pundak Jungkook.

Minhyuk mengarahkan pandangannya pada pintu gudang menunggu Yoonjae kembali. "Yoonjae juga belum kembali.." Minhyuk mengelus rambut Jungkook. "Bertahanlah sebentar lagi.. Yoonjae pasti kembali dan mengobati mu" ujarnya menutupi kekhawatiran.

Seohyun menutup matanya sesaat. Jiwanya melayang ke tempat lain sesaat. Ia lalu membuka matanya kembali. "Aniya.. aku tidak dapat merasakan aura anak itu lagi disini... ia pasti.."

☆*:.。. o)o .。.:*☆

March, 3rd 2014

12.31  PM

"Lepaskan aku!", Bentak Yeoja itu memberontak. Ia cukup kaget karena Yoonjae tenyata mengetahui bahwa ialah orang yang menarik Yoojin masuk ke dimensi lain. Yeoja itu hanya diam, sepotong memory masa lalunya tentang Yoonjae membayangi kepalanya. Ia benci.. ia benci karena hanya Yoojin seorang yang dapat diingat oleh Yoonjae. "Sampai matipun tak akan ku biarkan kau bertemu dengan Han Yoojin!!"

"YA! SON JOOHYE!!"

Joohye nama yeoja itu.. ia kini terperangah luar biasa mengetahui Yoonjae telah mengenalinya. "K.. kau"

"Ikut aku.. ibu mu..", Yoonjae sangat berhati-hati mengatakan hal ini pada Joohye. "Ia ingin bertemu dengan mu, bantu kami.. mengembalikan anak-anak lain.. jebal", Pinta Yoonjae memohon dengan nada bicara lembut.

DDUUUKKKK.. Yeoja itu mendorong Yoonjae. "KAU TIDAK MENGERTI APAPUN TENTANG HATIKU! KAU SELALU MENGATAKAN KAU MENGERTI TAPI SESUNGGUHNYA TIDAK SEDIKITPUN!! PERGI KAU GOO YOONJAE!!" BLASHHHHHHH~~~ Seketika sosok Joohye menghilang dari pandangan Yoonjae.

Keadaan disekitar Yoonjae mendadak sepi. Memang sejak tadi disana begitu sepi.. tapi hawa disana berubah drastis. Setiap langkahnya seperti berjalan dalam gedung tua yang telah tak digunakan bertahun-tahun lamanya. Sosok arwah terus berkeliaran di sekitar Yoonjae, tapi ia mencoba tak peduli. Ia berfikir mungkin memang Universitas sekarang sepi karena kehadiran arwah-arwah tersebut.

Sekitar dua menit Yoonjae berjalan, ia mendengar suara gaduh dari suatu arah. Ia juga mendengar suara langkah kaki seseorang cepat seperti berlari, Signal bahaya dapat ditangkap olehnya, ia pun bersembunyi.

WUSSSHH... Tepat disampingnya, api menyala menyambar cukup besar, lalu ia melihat darah bertetesan di lantai padahal tak ada seorangpun di sana. Dilihatnya ke atap tapi juga tidak menemukan sumber darah tersebut. "Ia disana", Suara seorang namja terdengar.

DEG!!! Yoonjae mengikuti tetesan darah pada lantai, kemudian SRREETTTT... Yoonjae mengulurkan tangannya dan ia berhasil menyentuh sesuatu, lalu menariknya.

Sosok seorang yeoja kini terlihat,.Yoonjae lantas memeluk tubuh yeoja itu dari belakang. Ia dengan sigap mengeluarkan sapu tangan lalu mengingat luka di tangan yeoja itu. Ia kemudian membawa yeoja itu mundur beberapa langkah dari posisi awalnya. "Tenangkan diri mu Yaeji-ah", suara Yoonjae berbisik ditelinga yeoja yang tak lain adalah Yaeji masih dalam posisi memeluknya.

Yaeji mencoba melirik ke belakang. Ia tersentak dengan siapa yang dilihatnya. "Y.. Yoonjae Oppa?", Sebutnya. Yaeji tak sempat mempertanyakan mengapa Yoonjae bisa berada disana. Ia panik ketika melihat sosok Jimin telah muncul mendekat. "Oppa.. anak itu bisa melihat ku. Kita harus lari! ia akan menangkap kita! anak di sampingnya juga bisa membakar kita!"

"Ia tidak bisa melihat mu", Yoonjae mempertahankan Yaeji dalam pelukannya.

"Tapi.."

"Ia mengamati segala hal yang bersentuhan dengan mu.. mengamati suara langkah mu yang masih terdengar jelas dan kau baru saja memberinya petunjuk untuk mempermudahnya untuk menemukanmu", ujar Yoonjae menunjuk lantai yang terkena tetesan darah Yaeji. "Percayalah…mereka tidak akan melihat mu karena ada aku disini" gumam Yoonjae. Ia justru membawa Yaeji berjalan mendekat pada Jimin dan Chanyeol.

Yaeji awalnya merasa sangat takut, tapi saat ternyata Jimin sekalipun memang benar-benar tidak melihatnya, ia menjadi tenang dan yakin bahwa jimin memang tidak bisa melihatnya.

Yoonjae menatap JooHye yang ternyata bersama dengan Jimin dan Chanyeol. Tangan Yoonjae mengepal, namun ia harus bisa menerima kenyataan bahwa Joohye mungkin... "Kau kembali atau aku di dalam?", Tanya Yoonjae kini melepaskan pelukannya. Ia mengganti nya dengan sebuah rangkulan pada pundak Yaeji. Ia berjalan santai bersama Yaeji meninggalkan Jimin, Chanyeol dan Joohye yang sibuk kebingungan mencari keberadaan Yaeji.

Yaeji tidak fokus pada ucapan Yoonjae. Ia kerap menoleh ke belakang. Lucu rasanya saat musuh mereka kelimpungan mencari dirinya.

Yoonjae tersenyum kecil melihat Yaeji memperhatikan musuh mereka. "Mianhae, aku sebenarnya berbohong tentang mereka tidak akan melihat mu karena ada aku kkkk" Senyum Yoonjae tenang

"Lalu kenapa?", Yaeji memasang wajah bingung dan penasaran.

"Tentu saja karena diri mu sendiri.. Sudahlah, nanti akan ku jelaskan", Jawab Yoonjae "Kemana kita harus pergi sekarang?", Tanya Yoonjae mengajak Yaeji berjalan santai seperti orang yang sedang menikmati pemandangan padahal musuh mereka masih berada tak jauh dari mereka.

***

Siyou duduk di pojok ruangan. Ia tidak menyentuh sedikitpun makanan yang telah disiapkan Yichan untuknya. Ia merasa begitu asing ditempat itu, dengan orang-orang yang juga tak terlalu dikenalnya, terkecuali Taehyung. Ia pertama kali bertemu Yichan, dan baru mengenal Sehun beberapa saat saja selama mereka berada di ruang kesehatan sampai gudang. Taehyung satu-satunya yang ia sedikit ketahui. Masalahnya Taehyung saat ini sibuk bermain game seolah tak peduli padanya. Ia sangat berharap secepatnya dapat bertemu dengan  Joonmyeon.

"Makan lah dulu" Ujar Yichan pelan.

"A.. aku tidak lapar eonnie", Jawabnya. "Eonnie.. a..aku i..ingin bertanya"

"Apa?"

"Apa salah satu dari kalian.. terdapat seorang namja bernama Kim- Eum maksudku....Suho?" Tanya Siyou canggung.

Yichan terlihat berfikir cukup lama, ia seperti tidak mengenal nama yang baru disebutkan oleh Siyou. "Seingat ku tidak ada" Jawab Yichan cukup yakin, ia tidak pernah mendengar nama siapapun seperti itu.

"YIPPIE.. hohoho", Taehyung bersorak dan berjoget ala tokoh kartun pororo saking bahagianya dapat mengalahkan Sehun. "Kau lihat itu Hyung? aku menang! Ahahha!", Ia kembali berjoget-joget, kali ini berjoget hula-hula. Selesai berjoget ria, Taehyung menyambar cepat snack dimeja sampai membuat Siyou kaget dan hampir saja jatuh.

"Eoh?!", seru Siyou. "Oppa.. jo..josimaeyo, ak..u hampir ja.."

"Ya shikkeuro", Potong Taehyung tak mau mendengar protes Siyou. "Ya.. kau tahu? disini sangat menyeramkan! Setiap malam akan ada hantu yang mengintai mu, lalu kau juga akan dicekik.. dipotong-potong, lalu dibuat sup oleh hantu-hantu itu! hahahhaa", Sambar Taehyung menakuti Siyou. "Tidak ada Joonmyeon disini.. tidak ada yang akan melindungi mu, kau akan dimakan hantu"

"Rusuh sekali" Gumam Yichan.

Wajah Siyou langsung pucat, matanya juga berkaca-kaca siap menangis kapan saja. "Aku ingin pulang., aku.. hhikks.. aku"

"Hahahha Kau percaya dengan bocah rusuh itu?", Sehun tertawa jungkir balik sambil memegangi perut. "Bukankah Suho dan Joonmyeon itu orang yang sama? Hahah! Dia kan ada disana... kau jahat sekali hahahahah"

"Aku tidak pernah tahu Joonmyeon Suho adalah orang yang sama", gumam Yichan. "Jadi merasa aku mendukung anak nakal begini.. heol", ucapnya datar.

"YA HYUNG MENGAPA DI BERI TAHU?!", Protes Taehyung, bibir Taehyung maju 5 cm meter karena ia sebal Sehun memberi tahu tentang Joonmnyeon pada Siyou. "Kau rusuh hyung, kau rusuh!! kita putus persahabatan!"

Pintu gudang terbuka. Yichan, Taehyung, Sehun juga Siyou langsung menoleh ke arah sana. Yaeji dan Yoonjae memasuki gudang. Yoonjae terkejut melihat mahluk-mahluk antah berantah yang ia temui. "Hoaaa...Daebak!"

"Ho!! HEY DOCTOR~", Seru Yichan dan Sehun bersamaan layaknya kembar.

"Siapa lagi ini? Heol….", Protes Taehyung.

☆*:.。. o)o .。.:*☆

Namja berjubah hitam berdiri di depan sebuah jendela kayu, membiarkan pandangannya lurus menatap keluar dimana gedung Yonghan University terlihat dari sisinya berdiri. Ia mengepalkan tangan saat mendengar suara tiga orang datang datang dari dalam asap hitamnya.

"Mereka telah kembali tuan" Ucap Eunhee memberi tahu namja itu.

SSSSSUUTTTTTT DDDDDDUAAAKKK!!!! Jimin dan Chanyeol disambut dengan sebuah hantaman kuat oleh sang namja berjubah hitam hingga mereka terlempar sejauh beberapa meter. "Gagal... hanya kegagalan yang kalian dapatkan?!!", pekiknya frustasi. TRAAAAANGGGG!!!! Dihajarnya kaca jendela di dekatnya sampai hancur berkeping-keping. Ia lantas mendekat pada seorang yeoja yang datang bersama dengan Jimin dan Chanyeol. Tangannya yang berlumuran darah mengait pada kerah baju Joohye. Amarahnya meledak. "ALASAN APA LAGI YANG AKAN KAU GUNAKAN KALI INI?!!", Teriak namja berjubah hitam itu. "ARGGHHH!!" Ia mengerang kesakitan.. sampai terjatuh duduk sampai jubah yang dikenakannya terlepas.

"Psh~ Kau tidak sekuat apa yang kau pikirkan. Berhentilah berteriak terhadap ku! aku adalah kuncian mu..", Ujar Joohye mendekat pada namja itu. "Kau.. tak akan dapat melakukan apapun tanpa diriku!!!", Pekik yeoja berpakaian putih itu balik. "Aku.. tidak ingin yeoja itu bergabung dengan kita! aku akan mencari anak lain dengan element sama dengannya setelah membunuh anak itu! jangan samakan aku dengan ibuku yang ceroboh itu.. aku, jauh lebih kuat dan pintar darinya!"

☆*:.。. o)o .。.:*☆

"Kau melakukannya lagi? bukankah kau bilang bahwa kau tak berani melakukannya lagi?" tanya Kyungsoo.

"Ani....itu muncul dengan sendirinya...Aku sedang melamun hingga akhirnya aku mengantuk...ini sudah terjadi untuk yang kedua kalinya. Untunglah kali ini pikiranku tidak membawaku pada Eunhee, Chanyeol, dan yeoja itu", ujar Jaehee. "Apa yang terjadi padaku?", gumam Jaehee frustasi.

Kyumgsoo menghela nafas. Ia mengerti apa yang dirasakan yeoja itu karena ia juga pernah mengalaminya ketika ia hampir mencelakai Myumgeun. "Makanya kau jangan sering melamun sendiri", ujar Kyungsoo. Keduanya pun terdiam sejenak. "Ah....yeoja yang ada di dalam gambarmu itu...apa yang sebenarnya ia lakukan padamu?", Tanya Kyungsoo lagi.

"Nado moreugesseo...aku berada di salah satu ruangan di High-school. Tak lama setelah aku tiba di sana, seperti ada hembusan angin kencang bergerak ke arahku dan menghempaskanku hingga tubuhku menghantam dinding cukup keras. Lalu Joonmyeon muncul entah darimana...lalu yeoja itu muncul setelahnya bersama Eunhee, dan juga temanmu..Chanyeol", ujar Jaehee mendeskripsikan apa yang terjadi.

"Lalu apa yang terjadi setelahnya?" tanya Kyungsoo lebih jauh.

"Molla...aku merasa diriku sudah sangat lemah saat itu sehingga aku tak bisa berpikir banyak. Aku bahkan tak bisa mencerna kata-kata Joonmyeon dengan baik saat itu", gumam Jaehee sambil menerawang. "Tapi yeoja itu sempat berkata...jika ia menemukanku memasuki 'wilayah' nya lagi, ia pasti tak akan melepaskanku" gumamnya lalu ia menghela nafas berat setelahnya.

"Maksudmu? Apa yang akan terjadi jika ia menangkapmu ketika kau memasuki wilayahnya?" tanya Kyungsoo yang terlihat begitu penasaran karena kemarin ia belum sempat bertanya banyak pada Jaehee tentang apa yan terjadi padanya.

"Molla....mungkin....aku tak akan pernah 'bangun' lagi...", gumamnya sambil menatap kosong rak buku di hadapanya.

"Mworago?! j-jadi kau akan...."

“Eung…begitulah…”, gumam Jaehee mengangguk pelan.

Kyungsoo melirik Jaehee yang duduk di sampingnya. Ia terlihat sedikit ragu, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menggenggam tangan yeoja itu. Jaehee sedikit terkejut atas apa yang dilakukan Kyungsoo. “Hal seperti ini..bisa saja akan terjadi lagi padamu ke depannya nanti…begitupun juga dengan apa yang terjadi padaku…”, gumam Kyungsoo tanpa menatap Jaehee. Namun tangan namja itu masih menggenggam erat tangan Jaehee.  “Kau tak boleh menyerah begitu saja jika kau harus berhadapan dengan yeoja itu lagi…jangan terlihat lemah di hadapan pihak musuh….kita…akan melindungi satu sama lain matchi?”, Tanya Kyungsoo kini menoleh menatap Jaehee.

Jaehee menghela nafas sejenak lalu mengangguk pelan. “Eo…kau benar…aku tak boleh terlihat lemah…aku juga harus melindungi Taehyung”, gumam Jaehee.

Kyungsoo hanya tersenyum tipis pada Jaehee. Keduanya pun terdiam sesaat. Jaehee melirik Kyungsoo yang terdiam sembari memainkan jari-jari tangannya. "Ya Kyungsoo-ya...apa aku pernah mengenalmu sebelumnya?", tanya Jaehee tiba-tiba sekaligus mengalihkan pembicaraan.

"Ne? M-Maksudmu?", Kyungsoo terlihat terkejut dengan pertanyaan Jaehee tadi. "Wae? Kenapa tiba-tiba kau.....bertanya seperti itu?"

"Aniyo gwenchana..... aku merasa sepertinya.... wajahmu tak asing... sepertinya aku pernah mengenalmu sebelumnya", ujar Jaehee tiba-tiba.

"........" Kyungsoo mendadak terdiam. "M-Mungkin karena..karena kita tinggal bersama... jadi  ... begitulah haha", ujarnya sambil tertawa pelan. “Atau mungkin…kau pernah memang pernah melihatku sebelumnya matchi? Sebelum kau datang kemari?”

“Ah….”, gumam Jaehee. "Eo..mungkin saja...", sambungnya. Namun entah mengapa, tetap terasa ada yang mengganjal.  Mereka berdua pun kembali terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing. "Jaehee-ah", Jaehee dan Kyungsoo menoleh ke sumber suara lain yang memanggil Jaehee. "Kenapa sih dia selalu mengikutimu?" gerutu Kyungsoo.

Jaehee hanya tersenyum kecil mendengar keluhan Kyungsoo. "Wae Joonmyeon-ah?" jawab Jaehee.

"Aniya memastikan kau baik-baik saja", jawab Joonmyeon sambil berjalan mendekati Jaehee dan Kyungsoo. Ia melihat Kyungsoo masih menggenggam tangan Jaehee. Ia diam-diam mengepalkan tangannya menahan kesal.

"Nan gwenchana...gomawo", jawab Jaehee.

"Bukankah sudah pernah kukatakan bahwa ia akan baik-baik saja selama bersamaku?" jawab Kyungsoo ketus. Joonmyeon hanya mendengus kesal mendengar jawaban Kyungsoo.

"Annyeonghaseyooooo!", Joonmyeon, Kyungsoo, dan Jaehee serempak menoleh ke sumber suara tersebut yang ternyata berasal dari Taehyung yang baru kembali bersama Yichan dan Yaeji dan.....seorang namja lainnya.

"Itu...siapa?" tanya Jaehee memperhatikan namja yang berdiri tepat di samping Yaeji.

"Maksudmu aku?", tanya namja itu sambil menunjuk dirinya sendiri. "Aaah! Mian! Aku lupa memperkenalkan diriku…namaku-"

"Goo Yoonjae?" seru Yoojin yang muncul tiba-tiba setelah mendengar keributan yang berasal dari Taehyung.

"Yoojinnie?!!", seru Yoonjae. "Neo gwenchana?! omo omo! J-Jadi aku sekarang aku benar-benar  berada di.... whoaaaa... daebaaak!! deudio!!!", seru Yoonjae sambil memperhatikan sekitarnya dengan bahagia.

"Ada apa dengannya?", gumam Jaehee mengernyitkan dahinya tak mengerti dengan sikap Yoonjae.

"Atas nama Yoonjae, aku minta maaf", gumam Yoojin tak enak hati pada yang lainnya.

"Ige mwoya?", tanya Baekhyun dan Myungeun yang baru muncul. "Neo nuguya?" tanya Baekhyun.

"Temanku....Goo Yoonjae..." jawab Yoojin.

"Ah.... hyung... annyeong haseyo" ujar Baekhyun sambil membungkuk.

"Hyung? jadi aku yang paling tua di sini?", ujar Yoonjae. "Assaaa...." gumamnya senang tak lama kemudian.

"Apa yang harus dibanggakan menjadi yang paling tua?", gumam Yoojin.

"Ada satu orang lagi yang ikut bersama kami", sambar Taehyung.

"Nugu?" tanya Jaehee.

Taehyung menoleh ke belakang sembari berteriak, "Ya Nawa!" seru Taehyung. Tak lama kemudian, sesosok yeoja bertubuh mungil muncul takut takut dari balik tubuh Yoonjae yang tinggi. Semua mata terarah padanya menatapnya bingung seperti saat mereka menatap Yoonjae sebelumnya, kecuali Joonmyeon.

"SIYOU-YA?", Joonmyeon terkejut melihat kehadiran Siyou di depannya. Jaehee menoleh ke arah namja itu. Ia teringat bahwa Taehyung pernah menyebut nama Siyou sebelumnya.

Jaehee sedikit tersentak ketika ia melihat sosok Siyou. Pakaian seragam yang dikenakan Siyou mengingatkannya pada yeoja kecil di mimpinya tadi. Jaehee memperhatikan Siyou dengan seksama. Namun Yeoja kecil itu hanya mengintip takut-takut dari balik tubuh tinggi Yoonjae.

"Kau tidak berterima kasih padaku karena aku telah menemukan pacar gelapmu?", sindir Taehyung.

"Ya!", seru Joonmyeon. Ia kemudian menoleh kea rah Jaehee yang masih terkesima memperhatikan Siyou.  "Eung...J-Jaehee-ah j-jangan terlalu dipikirkan perkataan Taeh.."

"Kenapa kau harus menjelaskannya pada Jaehee? bukankah hubungan kalian sudah berakhir?", tanya Kyungsoo. Seulas senyum kemenangan tergambar di wajah Taehyung.

Joonmyeon mengepalkan tangannya kesal. "Ya sudahlah!" ujar Jaehee menengahi. Ia berjalan mendekati Siyou yang menatapnya takut-takut. "Annyeong Siyou-ya, naneun Moon Jaehee imnida", ujar Jaehee memperkenalkan diri.

"A-Annyeong...J-Jaehee onnie", ujar Siyou takut-takut. Selama ini ia hanya selalu mendengar nama Jaehee dari Joonmyeon. Ini pertama kalinya ia bertemu langsung dengan Jaehee.

"Reaksimu hanya begitu saja?" gumam Taehyung kecewa.

"Lalu aku harus bagaimana?", jawab Jaehee. "Ya Taehyung-ah, ilowabwa" ujar Jaehee sambil menarik Taehyung menjauh dari yang lainnya. Siyou memperhatikan Jaehee yang pergi menjauh bersama Taehyung.

"Whoaa....kalian berwarna-warni ya??", ujar Yoonjae takjub sambil memperhatikan setiap anak satu per satu.

Yoojin mengaitkan lengannya pada leher Yoonjae "Ya Sini kau! jangan bicara yang tidak-tidak didepan banyak orang!", Bisik Yoonjin.

Yoonjae tersenyum menggoda. "Aigoo ya~ kau rindu sekali pada ku nampaknya sampai-sampai memelukku seperti ini heheh..nado bogoshippo Yoojinie", Canda Yoonjae. Ia tertawa senang. Ia sudah sadar kini ia telah berada dalam sebuah dimensi yang begitu ingin dilihatnya. Tak sengaja sudut matanya menemukan satu dari anak di sana memperhatikan dirinya  dengan Yoojin. Ia tersenyum namun anak itu justru mengalihkan pandangannya dan meninggalkan tempat.

***

Jaehee berjalan menjauhi yang lainnya, yang masih menginterogasi Yoonjae dan Siyou. Tangannya menggandeng tangan Taehyung. "Waeyo?" tanya Taehyung.

"Ada sesuatu yang harus kubicarakan padamu", ujar Jaehee yang wajahnya berubah serius.

"Wae guraeyo?"

"Ini soal.....Baekhyun dan Myungeun....", gumam Jaehee. "Kumohon jangan lagi membahas tentang mereka di hadapan yang lainnya...itu bukan urusan kita Taehyung-ah...arasseo?" ujar Jaehee pelan.

"Tapi Baekhyun hyung menyakiti Yaeji noona! Aku tak terima!", protes Taehyung.

"Aku mengerti....tapi kumohon jangan bahas hal itu di depan mereka...Aku tak mau kau jadi dibenci orang banyak", ujar Jaehee.

Taehyung menatap Jaehee seolah sedang berpikir. "Bukankah dari dulu aku memang selalu dibenci orang banyak?" gumam Taehyung yang kini ekspresinya berubah serius.

"Hajima! Bukankah selalu kubilang bahwa tak ada yang membencimu? Mereka hanya iri dengan apa yang kau miliki!", seru Jaehee.

"Noona-ya sudahlah....aku bukan anak kecil yang bisa kau bohongi lagi...sekeras apapun kau berusaha melindungiku itu tak akan merubah kenyataan bahwa aku memang selalu dibenci banyak orang...gwenchana", ujar Taehyung sambil kembali tersenyum. "Aku sadar aku memang berbeda dari yang lainnya...dan tak semua orang bisa menerimanya...kecuali kau. Aku bukan anak kecil lagi dan kau tak perlu melindungiku lagi....justru seharusnya akulah yang melindungimu...", gumamnya.

"Hajima jebal....", gumam Jaehee mencoba untuk tak menangis di hadapan Taehyung.

"Uljima!", seru Taehyung. "Wajahmu itu jelek sekali kalau menangis" ujar Taehyung kembali seperti Taehyung yang biasanya.

"Kau ini menyebalkan sekali...hikss..aku ingin sekali menjambak rambutmu!" gumam Jaehee sambil menutupi wajahnya yang basah karena air mata dengan lengannya.

"Eyy sudah kubilang jangan menangis...aish..jincha", gumamnya sambil memperhatikan Jaehee yang menangis di hadapannya. Ia lalu melingkarkan lengannya di kepala Jaehee dan memeluknya. "Ya uljima.... seharusnya akulah yang cengeng bukan kau...aish jeongmal...", gumam Taehyung sambil menepuk-nepuk punggung Jaehee.

"Apa yang terjadi?", tanya Kyungsoo yang baru saja muncul.

"Ia sedang menangis...kau mau menggantikanku memeluknya? hehe" ujar Taehyung sambil tersenyum lebar.

***

Semua anak berkumpul di meja makan. Makan malam hari ini terasa lebih ramai dari biasanya karena kehadiran Yoonjae dan Siyou. Siyou menempati kursi di antara Taehyung dan Suho yang dulu sering ditempati Jaehee. "Hyung...neo gwenchanayo?" tanya Taehyung sembari memperhatikan Yoonjae yang memperhatikan setiap anak sambil tersenyum sendiri.

"Ne? eo...geurom...ireumi mwoya? aku lupa...sepertinya tadi aku tak sempat mengobrol banyak denganmu" ujar Yoonjae.

Taehyung kemudian menjulurkan tangannya mengajak Yoonjae bersalaman, "Nae ireumeun....Brad Pitt imnida" ujar Taehyung percaya diri.

"Pffth...." yang lain menahan tawa mereka ketika mendengar ocehan Taehyung.

"Ya Moon Taehyung geumanhae! Aish...neo jeongmal...", sela Jaehee yang malu karena kelakuan adik laki-lakinya tersebut.

"Ah...jadi namamu Moon Taehyung?", gumam Yoonjae. "Kau cerah sekali ya?" gumam Yoonjae lagi sembari memperhatikan Taehyung.

"Maksud hyung wajahku?" tanya Taehyung dengan wajah berbinar.

"Aniya...." jawab Yoonjae. "Tapi rambutmu" sambung Yoonjae.

"Pffttthhhh~" yang lain lagi-lagi tertawa karena celotehan Yoonjae dan Taehyung yang langsung akrab seketika itu juga. Yoonjae kemudian menoleh ke arah Jaehee yang duduk di sisi kanan Yoonjae, yang duduk di tengah. "Dan kau?" tanya Yoonjae.

"Jaegayo? oh...Jeganeun Moon Jaehee imnida...", ujar Jaehee memperkenalkan dirinya karena sebelumnya ia tak sempat mengobrol banyak dengan Yoonjae. Siyou melirik ke arah Jaehee. "Ah....nama belakang kalian sama...kalian kakak beradik?" tanya Yoonjae sembari menunjuk Jaehee dan Taehyung bergantian.

"Kurang lebih begitu...." gumam Jaehee sambil menikmati makanannya.

Yoonjae mengangguk-angguk pelan mendengar perkataan Jaehee. "Kau sudah punya pacar?" tanya Yoonjae tiba-tiba.

"Ne?" tanya Jaehee sambil menunjuk dirinya sendiri. Yoonjae mengangguk sambil menikmati makan malamnya. "Eung...soal itu..." belum sempat Jaehee menjawabnya, Joonmyeon terbatuk-batuk tak lama kemudian.

Yoonjae pun mengalihkan perhatiannya pada namja itu. "Wae? ah!! Apa kau pacarnya Joonmyeon-ah..?!", seru Yoonjae. Ia kemudian berfikir ulang "Tapi kupikir selama ini kau dan.. ah mungkin aku salah"

"Sudah putus", jawab Kyungsoo datar. Joonmyeon kemudian menatap Kyungsoo kesal.

"Ah.. waeyo?" jawab Yoonjae.

"Aish neo jeongmal Goo Yoonjae! berhentilah bertanya tentang urusan pribadi orang lain!", seru Yoojin. "Jangan tergoda kata manis orang ini Jaehee-ah..." ujar Yoojin.

"Mwoya... aku kan hanya bertanya saja... tidak bermaksud apa-apa" sanggah Yoonjae.

"Tenang saja hyung...ia sudah jadi milik pria di sampingnya itu" ujar Taehyung sambil melirik ke arah Kyungsoo yang duduk di samping Jaehee.

"Ya! Shikkeuro!" seru Kyungsoo dan Jaehee bersamaan.

"Ah jincha? hmm...." Yoonjae terdiam sejenak sambil memperhatikan Kyungsoo dan Jaehee. "Ah arasseo...heheh" jawab Yoonjae sambil terkekeh.

"Noona, kau yakin temanmu ini baik-baik saja?" tanya Taehyung setelah melihat tingkah Yoonjae yang semakin aneh.

"Dia memang begitu.. mungkin kepalanya terbentur sejak lahir" Jawab Yoojin melirik Yoonjae.

"Kau ini, masih saja ketus padaku kkkk memangnya kau tak rindu padaku?"  Yoonjae merangkul pundak Yoojin yang tentunya segera mendapat tepisan risih dari Yoojin.

"Semakin berisik saja karena dokter genit disini", ujar Yichan pusing

"Hyung, Siyou-ssi, apa kalian sudah selesai?" tanya Kyungsoo.

"Eung...wae?" tanya Yoonjae.

"Aniyo...aku hanya ingin menunjukkan tempat tidur kalian", ujar Kyungsoo.

"Eo? ada tempat tidur juga di sini? whoaa daebak...." gumamnya takjub. Kyungsoo segera beranjak dari kursinya diikuti Yoonjae dan Siyou.

"Apa dia selalu seperti itu noona?" tanya Baekhyun yang tak mengerti dengan sikap Yoonjae.

"Kenapa kalian semua bertanya pada ku terus? aku sendiri pusing dengan dirinya" Jawab Yoonjin yang sudah menyerah dengan semua yang Yoonjae pikirkan, lakukan dan ucapkan.

"Myungeun noona..." panggil Taehyung.

Myungeun menoleh ke arah Taehyung. "Ne?"

"Mianhaeyo...", ujar Taehyung singkat. Myungeun mengernyitkan alisnya tak mengerti dengan Taehyung yang tiba-tiba meminta maaf padanya.

"Kenapa kau tiba-tiba minta maaf?" tanya Myungeun.

"Mulai sekarang aku tak akan membahas tentang kau dan Baekhyun hyung lagi", ujar Taehyung tanpa sedikitpun menatap Myungeun. Baekhyun dan Myungeun terdiam. Taehyung melirik ke arah Jaehee yang tersenyum bangga padanya. Ia kemudian berdiri dari kursinya lalu membungkuk pada Myungeun dan Baekhyun dan bergegas pergi dari hadapan mreka.

"Ah....aku juga sudah kenyang...", ujar Jaehee yang juga pergi tak lama kemudian. Baekhyun dan Myungeun saling melempar pandangan lalu kembali sibuk dengan pikiran masing-masing.

***

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK