===KOREA===
"Eoh! Chen.. Apa Kris Oppa pergi ke jepang untuk menyusul Minhyo eonnie?", Tanya Suri yang duduk disamping Chen. Chanyeol di belakang mereka menyambar. "Memangnya Minhyo noona ada di Jepang?", Tanya Chanyeol kaget karena ia tidak tahu sama sekali berita itu. "Pantas saja ia tidak pernah terlihat dua bulan ini", Sambung Songhee. Micha terdiam mengingat sebulan lalu ia dan Sungchan menerima berita ini setelah datang ke rumah Minhyo. Baekhyun di sampingnya merangkul Micha santai dengan tingkah tengilnya tanpa bertanya mengapa. "Santai saja, nanti juga dia pulang" Seru Baekhyun.
"Tapi Chanyeol-ah, memangnya Kris hyung pergi ke Jepang?", Tanya Chen.
"Aniya, dia ada di rumah.. ", Jawab Chanyeol.
"Memangnya apa yang membuat mu bertanya tentang Kris Hyung, Suri-ya?" Tanya Kyungsoo pada Suri.
Suri masih menunggu loading pada account SNS nya. "Minhyo eonnie memposting photo pada account SNS nya. Ia menulis Bertemu Kris" jelas Suri. "Tapi Photonya belum terbuka", sambungnya.
"Chanyeol-ah, kau yakin Kris hyung tidak memiliki pintu kemana saja milik doraemon kan? Siapa tahu benar dia sudah di jepang sekarang hahaha~", Tawa Baekhyun.
"Bisa jadi begitu hahahaha", Respon Chanyeol tidak kalah heboh dari sahabatnya Baekhyun. "Tadi pagi ia masih di rumah"
"Kalian berdua heol", keluh Kyungsoo sambil menutup kedua telinganya yang pengang karena suara Chanyeol dan Baekhyun.
"MWOYAA IGE?!!!", Seru Suri dan Chen bersamaan. Suri memperlihatkan photo yang Minhyo posting pada teman-temannya yang lain. Awalnya mereka terdiam, tapi setelah itu... "BWHHAHAHAHAHA", Tawa mereka memenuhi seisi kelas.
☆*:.。. o)o .。.:*☆
Eunkyo yang tengah membantu Eunhee dan Miyoung memetik bunga di sela-sela hari liburnya, tiba-tiba menghentikan pekerjaannya ketika ia merasakan ponselnya bergetar. Ia membukanya dan melihat sebuah postingan yang berasa dari Minhyo. “Eo? Ige mwoya?”, gumamnya. “PFFTTTHH~”, Ia tiba-tiba menutup mulutnya mencoba menahan tawanya. “Ya…onniedeul…igo bwayo”, ujarnya terkekeh sambil sesekali melirik kea rah Kris yang berdiri tak jauh dari mereka, sedang sibuk memetik bunga.
“Mwoya?”, Tanya Miyoung dan Eunhee yang bergegas mendekat pada Eunkyo untuk melihat apa yang diposting Minhyo di SNSnya. “PFFTHHH~ HAHAHAHAHAHA”, Miyoung tak bisa menahan tawanya. Ia tertawa terbahak-bahak.
“Yah onnie! Hahaha”, tegur Eunkyo mencoba menghentikan Miyoung namun yeoja itu masih tetap tertawa terbahak-bahak. Eunhee hanya tersenyum lebar sambil menggeleng-geleng pelan karena postingan konyol yang dibuat Minhyo.
Kris menoleh kea rah mereka setelah mendengar tawa Miyoung. “Mwoya?”, Tanya Kris bingung.
“Aniyo oppa…pffth~”, ujar Eunkyo yang kembali mengajak Eunhee berpura-pura focus pada pekerjaan mereka meskipun mereka tak bisa berhenti terkekeh.
Kris menatap ketiga yeoja itu curiga. Perasaan tak enak mulai menyelimutinya hingga ia mendapat pesan dari Chanyeol untuk melihat account SNS milik Minhyo. Ia segera mengeceknya karena ia masih sangat khawatir pada keadaan Minhyo yang tak pernah sekalipun membalas email yang ia kirimkan setiap hari. Mata Kris membelalak. "YA!" pekiknya.
POST »» Kim Minhyo
Bertemu Kris....Finally... I can see you
REPLY » Kim Jongdae
Noona bogoshipeo ~ T.T
REPLY » Kang Suri
Eonnie T.T miss you
REPLY » Xi Yi Jie
Minhyo hwaiting.
REPLY » Huang Zi Tao
MINHYO NOONA CHINGU KAU DIMANA? Jangan tinggalkan aku sendiri, noona aku kesepian tanpa noona, noona aku ingin makan bersama noona, noona bogoshippeo~
REPLY » Park Chanyeol
Noona bogoshipeo
REPLY » Wu Yi Fan
Kidaryeo... Reply me or wait for another 30 hours....
==NEXT DAY, JAPAN==
Minhyo memutuskan untuk istirahat malam itu. Jam dinding menunjukkan pukul 5.30 PM. Ia lelah seharian bekerja. Belum sampai 40 menit ia tertidur, sang ibu membangunkannya.
"Minhyo-ya.. Ireona.."
"Eung~ lima menit lagi eomma.. Aku masih lelah", Jawab Minhyo malas.
"Ya cepat bangun ini penting. Appa mu bilang kau harus menemaninya jam tujuh ini", Paksa sang ibu.
***
07.00 PM
Minhyo dan Ayahnya sudah berdandan rapi. Mereka duduk di salah satu meja yang telah dipesan. Berselang beberapa waktu seorang pengusaha asal Canada setengah baya berserta satu orang asistennya datang. Minhyo dan sang Appa berdiri dan membungkuk sopan menyambutnya.
Mereka membicarakan mengenai bisnis. Seperti biasa, Minhyo mencatat setiap hal penting bagai seorang sekertaris pribadi untuk ayahnya. Ia sangat berharap kali ini pengusaha itu akan bersedia membantu perusahaan sang ayah agar bisa bangkit kembali. Beberapa kali Minhyo hampir saja terlewat pembicaraan karena ia sangat mengantuk. Pengorbanan Minhyo tidak sia-sia. Malam itu ia mendengar kata deal dari pihak pengusaha Kanada itu dengan sang ayah. Ia bahagia tapi tak bisa mengungkapkannya. Kedua belah pihak berjabat tangan tanda mereka telah sepakat untuk bekerja sama.
"Tuan Kim.. Apa ia putri anda?", Tanya Asisten sang pengusaha.
"Ne benar sekali", Jawab Appa Minhyo.
"Begini.. Ada pembicaraan penting yang ingin kami bicarakan. Tapi hanya dengan anda saja. Kalau tidak keberatan.. Putri anda bisa menunggu di lantai atas. Pemandangan disana sangat indah. Kami juga akan mengirimkan pelayan, agar putri anda bisa menikmati santap malam di sana"
"Ah tapi..", Ayah Minhyo menatap ke arah Minhyo khawatir.
"Gwenchanayo appa….Aku akan menunggu disana saja", Jawab Minhyo patuh.
***
Minhyo menaiki satu demi satu anak tangga. Dinginnya malam mulai menusuk kulitnya. Di lantai dua restaurant itu sangat dingin. Namun pemandangannya indah dan sangat romantis, membuat senyum Minhyo terukir sesaat setelah ia sampai di sana. "Whoaa~",Serunya. "Yeppeuda..", gumam Minhyo berlari ke tepi untuk melihat pemandangan yang dipenuhi dengan lampu-lampu jalan dan pantulan lampu kendaraan yang membuat suasana di sana mampu membunuh penat yang Minhyo rasakan. "Ehem", Minhyo yang semula menutup matanya mendadak kaget mendengar suara seseorang selain dirinya. Ia berbalik dan menemukan seseorang sedang berdiri di ujung tangga. Pelan langkah nya mendekat ke arah Minhyo. Minhyo merasa apa yang ia lihat adalah halusinasi nya semata, karena itu ia hanya bisa terdiam. "Finally.. I can see you" Ujar sang pemilik suara sekali lagi. Ia mengutip apa yang Minhyo tulis pada account SNS nya 30 jam yang lalu.
Minhyo mengerjapkan matanya tak percaya dengan apa yang dilihatnya. "K-Kris? M-Mwohae?"
Minhyo dan Kris bertemu tepat di hari ke-61 seperti apa yang Kris janjikan. Ia mengirimi email pada Minhyo berisi foto Patrick dan Spongebob dengan angka countdown yang terus berubah. Minhyo sendiri tidak ingin membalas pesan kris karena ia takut Kris kecewa jika ia belum bisa pulang di waktu yang telah Kris atur tersebut. Ia kaget karena mereka bisa benar-benar bertemu saat ini. Air mata Minhyo menetes pelan membasahi pipinya saat ia melihat Kris di hadapannya. Ia tidak tahu apa ia harus mempercayai kebetulan ini sebagai realita atau ia hanya terlalu merindukan semua orang. "Aku pasti bermimpi hikss..", Langkah Kris terhenti tepat di depan Minhyo. Kris tidak mengatakan apapun karena ia pasti akan mennagis juga. Ia segera memeluk Minhyo tenang dalam dekapan nya.
"Hidung mu belum mancung juga", ujarnya lirih mencoba bercanda dengan nada bicara parau.
"Apa saja yang kau lakukan disini?! Hiks….hikss…",dekapan balik Minhyo begitu erat. Ia mencengkram jas hitam yang Kris kenakan. "Babo.. Hiksss baboya.. Musowo hiksss yogido museopjhi. Hiksss..aku ingin pulang Hikss"
"Araseo..", Jawab Kris lirih.
"Hiksss.. Hiksss.. Hikss"
***
Ayah Minhyo kaget mendengar pernyataan asisten dari pengusaha asal Canada yang sebelumnya bicara padanya. Sang asisten mengatakan bahwa Pengusaha asal Canada itu merupakan ayah dari calon suami Minhyo. Sang asisten sempat memprotes Ayah Minhyo mengapa beliau tidak mengijinkan Minhyo untuk menikah dan justru membawa Minhyo ke Jepang agar Minhyo jauh dari calon suaminya. Asisten sang pengusaha ternyata merupakan paman dari Kris dan sang pengusaha asal Canada tersebut adalah ayah dari Kris. Entah apa yang Kris ucapkan pada paman dan Ayahnya sehingga mereka memprotes keputusan Ayah Minhyo sebelumnya.
"Keponakan ku sangat mencintai anak mu. Mereka bahkan hampir menikah saat kau membawa Minhyo pergi ke Jepang. Apa yang kurang dari keponakan ku? Dia amat sangat tampan. Ia berpenampilan rapi, berpendidikan dan pintar.. Kami juga bukan dari kalangan rendahan. Kalau kau memang butuh bantuan, kami siap membantu seperti sekarang. Berapa pun uang yang harus kami keluarkan tidak masalah.. Selama kau tidak memisahkan Yifan dengan Minhyo"
Appa Minhyo seperti orang bodoh. Ia sama sekali tidak tahu menahu mengenai Minhyo dan Kris akan menikah dan sebagainya. Ia mengenal Kris sebagai teman kerja Minhyo di perkebunan Miyoung dan sering mengantar Minhyo pulang jika sudah terlalu malam. Kris sopan dan baik tapi.. Kris adalah calon suami Minhyo? Sejak kapan saja ia tidak pernah tahu. Ia pikir Minhyo dan Kris hanya teman saja. Ia juga mengetahui terakhir kali Minhyo menyebut nama namjachingu nya adalah Kim Jongdae. "A..a.. Jeosonghamnida.. Ini tidak seperti yang kalian pikirkan. Aku sama sekali tidak mengetahui nya! Minhyo tidak mengatakan apapun padaku. Aku mengenal keponakan anda yang bernama Kris, tapi sama sekali tidak mengetahui hubungan mereka sama sekali.. ", Jawabnya pelan. "Eiii tapi kalau memang mereka ingin menikah tentu aku akan menyetujuinya.. Kris itu baik sekali pada Minhyo ahahahha"
Paman Kris ikut tertawa mendengar hal itu. "Oh tentu ahhaha! dan juga tampan sekali hahaha", Puji paman Kris atas rupa keponakannya itu. "Begini saja.. Soal bisnis disini serahkan saja pada orang-orang kami. Sebaiknya kau dan putri beserta istri mu kembali saja ke Korea lagi. Kita harus mempersiapkan pernikahan Kris dan Minhyo. Adik ku di China juga berencana akan tinggal di Korea dulu sampai pernikahan Minhyo dan Kris selesai digelar, begitu pun ipar ku Tuan Wu"
"That’s right.. I'll be there for my handsome son", Jawab tuan Wu.
"Aku setuju hahahah kita harus bersulang!", Pinta Appa Minhyo. Dalam hatinya ia terus berucap: "Mimpi apa aku semalam? Minhyo pasti ingin memberikan kejutan pada ku selama ini. Mana ku tahu kalau Kris ternyata anak orang kaya.. hahaha kalau aku tahu begini sejak dulu kusuruh Minhyo menikahi Kris"
***
"NEO MICHEOSEO?!!!", Pekik Minhyo saat ia mendengar cerita Kris mengenai bagaimana Kris bisa datang ke sana. "MENIKAH? KAU DAN AKU??!", Minhyo mendelik menatap Kris lapar (?) seperti ingin memakan Kris hidup-hidup. Kris tahu idenya terlalu gila. Ia tidak pernah berniat mengikat Minhyo dengan dirinya, tapi tidak ada hal lain yang bisa ia lakukan untuk menyelamatkan Minhyo kecuali hal ini. "Ya pelan kan suara mu patrick... ini salah mu! kau membuat ku panik karena sama sekali tidak membalas email ku! Aku tidak tahu keadaan mu sama sekali! Kau tidak tahu betapa setiap malam aku panik. Perasaan ku terus mengatakan keadaanmu disini memburuk, ditambah lagi sejak sebulan yang lalu Sungchan dan Micha juga sudah mengetahui kepergian mu ke Jepang. Melihat mereka seperti itu aku semakin sedih. Mereka terpukul dan kau juga pasti seperti itu. Apa yang sedang kau lakukan? Bagaimana keadaan mu? Apa kau kesepian? Apa kau bisa melewati hari-hari yang berbeda 360 derajat dari kehidupan mu sebelumnya? semua pertanyaan itu berputar diotakku setiap saat. Aku selalu mencoba menemui Chen, mungkin ia mendapat solusi, tapi ia selalu mengatakan kau akan baik-baik saja.. "
Minhyo termenung menatap Kris. Ia baru menyadari Kris begitu khawatir pada dirinya, mungkin juga lebih dari siapapun. Ikatan batin nya dengan Minhyo juga cukup kuat. Ia tahu bahwa Minhyo sedang dalam keadaan tidak baik di Jepang. Kris memang selalu baik padanya, tidak diragukan. Tapi Kris menghawatirkannya sampai seperti itu sama sekali tidak disadarinya. Perlahan memory nya mengingat lima bulan lalu ia sangat sedih karena takut tidak akan ada yang menangisinya jika ia pergi, karena ia tidak memberitahu siapapun mengenai kepergiannya. Kris lah satu-satunya orang yang menangis saat ia akan pergi. Memang tidak masuk diakal Kris mengarang cerita mereka akan menikah dan sampai membawa serta ayah dan pamannya agar mau membantu perusahaan kecil milik Appa Minhyo yang hampir bangkrut itu. Akan tetapi.. Melihat kekhawatiran Kris itu Minhyo dapat memaklumi tindakan Kris. Namja itu hanya ingin Minhyo kembali secepatnya bagaimanapun caranya. Ia tidak ingin Minhyo menderita sendiri disana.
Kris terus bicara tanpa lelah menjelaskan maksudnya. "Tapi ia selalu mengatakan kau akan baik-baik saja. Aku tahu seperti apa dirimu. Aku tahu bagaimana kau selalu menangis dihadapan ku! lalu bagaimana aku bisa mempercayai kau akan baik-baik saja disini?... Bagaimana mungkin aku-"
Minhyo mendekap Kris tiba-tiba membuat Kris terdiam seketika. "M..mwoya"
"Kau seharusnya melamar ku dengan cara yang benar...", Ujar Minhyo. "Kuda.."
***
==Two Months Later, Kris Minhyo's wedding day==
POV: MinHyo
Kami berdampingan berdiri di depan altar layaknya sepasang sejoli yang akan menikah. Sepanjang jalan menuju altar dapat kulihat ekspresi masih tak percaya tamu-tamu yang datang, termasuk teman-teman baikku sendiri. Siapa yang menyangka, bahkan aku sendiri tidak menyangka hanya dalam waktu singkat aku menikah dengan musuh besar ku. Seorang namja yang setiap hari berkelahi dengan ku. Juga seorang namja yang tidak pernah selangkahpun jauh dari hidup ku. Lalu tentang Cinta? Hingga saat ini aku dan Kris sendiri mungkin tidak berdrama-darama ria memikirkan arti dari sebuah kata klise itu.
Kris adalah namja paling aneh yang pernah ku temui semumur hidup ku. Aku tidak pernah tahu pasti cara ia berfikir. Aku bahkan tidak pernah menyadari bahwa ia memperhatikanku melebihi apapun. Ia dekat dengan Miyoung eonnie dan juga Eunhee eonnie.. Kupikir.. Mungkin ia jatuh cinta pada salah satu dari mereka. Ia juga selalu mendengarkan semua curahan hatiku mengenai Jongdae, tentang betapa aku menyukainya, mengenai namja itu menyukai yeoja lain, bahkan ia pula yang membuat ku mendapat kesempatan untuk dapat menjalin hubungan dengan Jongdae. Ia.. Menyayangi ku.. tanpa sedikitpun keinginan untuk memilikiku. Ia....hanya ingin bagaimana pun caranya aku harus bahagia. Tanpa kusadari.. Diriku sendiri juga hanya terbuka terhadapnya, hanya menangis di hadapannya. Membiarkannya menjadi satu-satunya orang yang mengetahui masalah ku.. Kau bisa peduli tanpa kau sadari. Kau bisa menyayangi tanpa harus kau ucapkan.. Kris mengajarkan ku tentang semua itu. Tentang sebuah ketulusan tanpa harus seisi dunia memperhatikan. Tentang sebuah pengorbanan tanpa meminta balasan... Tentang cinta yang tak sepenuhnya harus kau mengerti untuk dapat merasakannya. Gomawo.. Nae Nampyeon. Kita akan jadi pasangan terkeren mulai saat ini!
END CHEN MINHYO KRIS FLASBACK STORY
☆*:.。. o)o .。.:*☆
Back To Current time.
POV: Minseok
Kedua anak Kris dan Minhyo memang terlalu spektakuler seperti kedua orang tua nya hahahahah! Peristiwa yang juga tidak dapat ku lupa juga adalah ketika aku menjemput Flo dari taman bermain anak. Kebetulan ia sedang bermain bersama Chris dan Christina. Saat itu seorang anak nakal berusaha merebut mainan gadis kecil ku. Ia sedih tapi tidak berani melawan. Mainan itu adalah mainan kesayangannya. Diluar dugaan ku, dari kejauhan kulihat Chris dan Christina mendorong anak nakal itu dan melindungi gadis kecil ku Flo. Aku dan Kris segera berlari ke arah saat kami dengar keributan tersebut. Kami menjauhkan anak-anak kami dari anak nakal tersebut.
"Chris-ah, Christina-ah.. Fighting is not our family style araseo"
Kris.
"Appa.. Ia menganggu princess Flo. Appa berkata aku harus melindungi Flo"
Chris.
"Gomawo Chris-ah"
Sapa ku seraya mengacak-acak rambutnya manis.
"Paman mandu jangan salah paham. Kami melindungi Flo bukan karena paman, tapi karena eomma Flo adalah mantan pacar Appa ku"
Christina
Begitulah yang ia katakan ahahhaha.. Kris menceritakan hal semacam itu juga pada anak-anaknya. Harus ku sebut gila atau spektakuler? Aku juga belum menemukan deskripsi yang tepat untuknya hingga saat ini.
"Appa"
Lamunan ku terpecah ketikan namja kecil ku Lincoln menarik-narik pakaian ku. Anak pertama ku ini juga teman dekat Chris dan Christina, kadang aku jadi sedikit cemas haha.
"Ada apa sayang", Tanya ku.
"Appa aku ingin beli ice cream untuk Chris hyung dan Christina noona. Kemarin paman Kris membelikan kami ice cream, lalu aku berjanji pada Chris hyung dan Christina noona, kalau nanti ada Appa, aku akan mentraktir mereka. Boleh ya appa?", Jelas Lincoln. Jagoan kecil ku memang pintar merayu. Kuberikan senyum dan anggukan untuknya. "Kau juga harus minta izin eomma", perintahku. Mata Lincoln menatap Eunhee yang menggendong nya penuh harap. Istri ku ini hanya tersenyum kecil menyaksikan kepintaran anak laki-lakinya merayu agar dibelikan sesuatu. "Boleh ya eomma~"
"Boleh ya eomma~" ku ulangi ucapan Lincoln dengan aegyo. Eunhee menepuk pelan pundak ku.
"Kenapa kau jadi ikut-ikut begitu?", ujarnya tertawa ringan dengan senyum manisnya yang selalu ingin ku lihat.
"Appa, Eomma.. aku juga mau ice cream" Pinta Flo menyambut.
Ditengah kehangatan yang sedang tercipta antara anggota keluarga kecil ku, Inkyung memanggilku. "Oppa... Appa menelpon, ia meminta kita kesana sebentar. Ia baru pulang dan merindukan cucu-cucu nya katanya", jelas Inkyung padaku.
"Aigooo.. Ia pulang dan pergi sesukanya saja. Tidak tahu apa kita sedang dalam acara begini?", Keluh Baekhyun sembarangan.
"Sebaiknya kita semua ikut saja ke rumah ku. Biar ramai.. Agar appa puas melihat anak-anak kecil berserakan (?) sampai dia bingung yang mana cucu nya sendiri ahhahaha!"
Baekhyun selalu bicara seenaknya. Membicarakan Ayahnya sendiri seperti membicarakan ajussi-ajussi yang tidak dikenalnya. Pantas saja Micha selalu mengerut kan dahi setiap suaminya itu bicara. Tatapan nya pada ponakan kecil ku Leehyun selalu dipenuhi nasihat: 'Tolong jangan tiru appa mu saat kau sudah besar nanti' meski ia tidak mengucapkannya secara langsung hahaha.
"Ne.. Kita semua kesana saja. Aku juga ingin istirahat dulu sebentar. Tubuh ku rasanya lelah sekali mengurusi pengantin tadi", gerutu Inkyung sebagai seksi repot acara pernikahan Suho-Miyoung tadi. Tidak menunggu lama setelah Inkyung berucap, Lay melingkarkan sebelah tangannya pada pinggul adik ku Inkyung. "Kau lelah? bersandarlah", Ujar Lay. Inyung bersandar tenang pada pundak Lay. Meski repot menggendong YiYoung anak mereka, Lay selalu dengan sigap berada disamping Inkyung. Memenuhi hal hal sekecil apapun yang inkyung keluhkan. Semua orang tau Inkyung adalah ratu mengeluh. Untung saja ia menikah dengan namja sabar seperti Lay. Tidak terbayang jika dulu ia harus menikah dengan ku. Bukan nya aku tidak sabar, tapi harus jujur ku katakan adik ku Inkyung sangat cerewet. Ia dan Eunhee seperti bumi dan langit. Setelah semua yang kami lalui, memiliki Eunhee sebagai istri ku adalah hal terbaik dalam hidup ku. Harus kuakui, sekali lagi aku harus berterima kasih pada Kris. Kalau bukan karena ia memberi tahu ku tentang semua kebenaran antara dirinya dengan Eunhee, mungkin semua akan menjadi berbeda.
= TO BE CONTINUED =
ps: Biar dapet feelnya, part ini boleh didengerin sambil dengerin lagunya CNBLUE yang judulnya "PARADISE". Lagunya bisa di dengerin di SINI