home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Reset

Reset

Share:
Author : Kristiana
Published : 23 May 2015, Updated : 06 Jan 2018
Cast : Park Chanyeol (EXO), Sandara Park (2NE1), Xiumin (EXO), Minzy (2NE1), Sehun (EXO), Lee Hi
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |18835 Views |3 Loves
Reset
CHAPTER 5 : This Is Awkward

 "Klaaaark", suara pintu geser ruang guru itu terdengar nyaring dalam suasana yang terbilang sepi itu. Dara melangkah melewati lorong lantai dua gedung sekolah dengan santai sambil menikmati pemandangan pagi disekolah itu. Matanya terhenti pada sosok laki-laki yang amat ia kenal. Namun laki-laki itu tiba-tiba berlari dengan cepat kearah gerbang sekolah dan segera menghilang entah kemana.

"Eoh!" Dara hanya diam memandang kearah gerbang sekolah dimana Chanyeol menghilang.

Didalam kelas...

"Dia kelihatan terburu-buru sekali. Apa ada sesuatu yg terjadi? Huuhhhh... (menarik napas panjang) Hari itu menjadi hari yang panjang bagi Dara. Ia mengkhawatirkan Chanyeol, sekolah juga terasa begitu sepi karena sahabatnya Minzy absen.

Gadis itu berjalan tanpa semangat menuju rumahnya. Jalanan saat itu begitu sepi dimana hanya satu atau dua sepeda melintas disana. Tidak ada anak-anak kecil yang biasanya berlarian di jalan gang itu, ataupun pedagang makanan keliling yang terlihat berhenti di tepi jalan dan dengan sibuk melayani ibu-ibu atau remaja yang mengantri dengan ramai untuk membeli.

"Huhhhh, bahkan semuanya terlihat begitu membosankan.... tidak ada Minzy disekolah.... Chanyeol pun hari ini membolos. Kenapa Minzy harus pergi ikut dengan ayahnya ke tempat neneknya! Ahhhh ahhhh aniya! aku tidak boleh bicara seperti ini. Neneknya kan sedang sakit. Seharusnya aku turut mendoakan. (Dara menundukkan kepalanya)

Dara terus berjalan, sampai kemudian ia menyadari bahwa ia berada tepat didepan rumah Chanyeol.

"Ah, benar! Chanyeol itu kan tetanggaku! Aku bisa saja kerumahnya untuk melihat keadaannya! Ahhh, tapi apa dia ada dirumah?" Sesaat Dara berpikir, menimbang-nimbang untuk melihat Chanyeol dirumahnya. Ia kemudian memutuskan untuk kerumah Chanyeol.

Dara masuk perlahan kedalam pekarangan rumah. Sesaat ia hanya berdiri didepan pintu, ragu-ragu untuk menekan bel rumah. Dengan berusaha memberanikan diri, ia hendak menekan bel itu, namun belum sampai ia melakukannya, pintu rumah itu tiba-tiba terbuka. Chanyeol berdiri dihadapannya dengan ekspresi kaget. Namun, Dara justru lebih kaget daripada Chanyeol.

"Eoh! Cha- Chanyeol-ah!", ucap Dara dengan tergagap karena kaget

"Dara!?", Chanyeol hanya memandang Dara dan bingung karena tiba-tiba Dara ada di depan rumahnya.

"Ah ... eoh ... mian ... a ... aku dengar kau membolos hari ini ... aku hanya ingin melihat keadaanmu (hening sesaat) .... ahh .... kalau begitu aku pulang saja ... a... annyeong ...", Dara melambaikan tangannya dan segera membalikkan badannya, berusaha pergi secepat mungkin dari rumah itu, berusaha secepat mungkin menghindar dari situasi yang canggung itu.

"Dara-ya", Chanyeol menahan tangan Dara. Dara menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Chanyeol. Dara melihat Chanyeol tersenyum kearahnya...

"Masuklah", ucap Chanyeol sambil menarik tangan Dara untuk masuk kedalam rumah. Dara hanya bisa mengikuti Chanyeol yang masih terus memegang tangan Dara, membawa gadis itu ke sebuah ruangan yang cukup besar. Ruangan itu terlihat bersih dengan arsitektur minimalis. Ada satu set sofa hitam ditengah ruangan. Mata Dara melihat sekeliling ruangan itu. Ia melihat ada sebuah piano di sudut ruangan serta meja panjang dengan pajangan berupa foto-foto Chanyeol dengan seorang wanita setengah baya serta seorang gadis yang sepertinya hampir seumuran dengan chanyeol.

"Duduklah dulu ... aku akan ambilkan kau minuman"

"Eoh? Ne ..", jawab Dara tergagap karena ucapan Chanyeol yang tiba-tiba itu membuatnya kaget. Dara duduk di sofa, namun matanya tidak bisa berhenti melihat sekelilingnya.

'Ah, jadi seperti ini tempat Chanyeol tinggal. Siapa wanita dalam foto-foto itu? Eomma? Dongsaeng?', ucap Dara dalam hati

Sesaat kemudian Chanyeol muncul membawa dua kaleng minuman dingin ditangannya dan meletakannya di atas meja.

"Minumlah ... mian hanya ada ini dirumah", ucap Chanyeol

"Eung~ gomawo", Dara meminum minuman yang diberikan Chanyeol, namun setelah itu, suasana jadi begitu Canggung.

"Chanyeol-ah", panggil Dara ragu-ragu

"Mmmm....Wae?", tanya Chanyeol

"Ahhhh... sebenarnya ...... mmmmm", Dara tidak bisa mengatakan apa yang ada dalam pikirannya

"Aigooo .... wae? Kenapa kau terlihat begitu canggung.... ini seperti kau baru saja bertemu denganku untuk pertama kalinya", ucap Chanyeol sambil tertawa kecil

"Ahhhh, mian .... aku juga tidak tahu kenapa rasanya begitu canggung ... mungkin karena ini pertama kalinya aku bertemu kau dirumahmu", ucap Dara sambil tertawa kecil

"Ahhhh, kau tidak perlu merasa canggung. Kau bisa menganggap rumahku seperti halnya atap sekolah, tempat kita biasa menghabiskan waktu senggang saat di sekolah. Tidak ada orang lain disini", ucap Chanyeol

"Jadi kau tinggal sendirian?", Tanya Dara penasaran

"Eung, hanya aku yang tinggal disini. Jadi kau tidak perlu merasa canggung", ucap Chanyeol sambil tersenyum

"Ahhh begitu... kenapa kau tidak tinggal bersama orangtuamu saja? Ah ... maksudku, bukankah sulit untuk tinggal sendirian saja di kota ini, apalagi kau masih SMA", ucap dara yang takut membuat Chanyeol tersinggung

"Kau tidak berpikir bahwa aku memiliki hubungan yang buruk dengan orangtuaku kan?", tanya Chanyeol menyeringai

"Ah .. a~niya .... ", ucap Dara berusaha mengelak walaupun memang itu yang sempat terpikirkan olehnya

"Baguslah ... karena memang bukan seperti itu. Orangtuaku tinggal dikota lain. Mereka bekerja disana dan sangat sibuk. Aku memutuskan untuk pindah ke kota ini. Tapi karena pekerjaan, mereka tidak bisa ikut mendampingiku untuk tinggal disini. Jadi ya itulah kenapa aku hanya sendirian di kota ini", jelas Chanyeol sambil meneguk minuman ditangannya

"Chanyeol-ah, lalu kenapa kau ingin pindah kesini? Apa alasanmu?", tanya Dara

"Mmmmmm.... (Chanyeol sesaat terdiam) tidak tahu", jawab Chanyeol sambil memandang wajah Dara. Dara hanya memandang Chanyeol bingung karena jawaban Chanyeol

"Aha, aku benar-benar tidak tahu. Hmmmm, waktu itu aku tiba-tiba ingin sekali pindah ke kota ini. Seperti ada sesuatu disini yang ingin kulakukan atau aku cari. Aku tidak tahu apa, hanya saja aku punya perasaan seperti itu", Chanyeol berusaha menjelaskan

Dara yang dari tadi memperhatikan setiap jawaban Chanyeol, tiba-tiba tersenyum

"Kau mencari aku... iyakan?! ㅋㅋㅋㅋ", Dara terkekeh sambil menyeringai

"Mwo!! Wahhh ... kau ini .... kepercayaan dirimu itu terlalu tinggi ... wahaaa jinjja!", Chanyeol kaget dengan ucapan Dara

"Aigooo .... (Dara menepuk-nepuk pelan kepala Chanyeol) aku hanya bercanda...ㅋㅋㅋㅋㅋ", ucap Dara sambil tertawa tertawa melihat ekspresi Chanyeol Chanyeol hanya bisa ikut tertawa...

"Aigooo .... ya~ jadi kau bahkan bisa bercanda, hah?! Aigooo", Chanyeol tertawa

"ㅋㅋㅋㅋ Chanyeol-ah ... kau jangan khawatir, kau tidak sendiri disini. Aku akan membantumu jika kau membutuhkan. Ah, aku bahkan bisa memasak sesuatu untukmu kalau kau mau", ucap Dara dengan penuh percaya diri menawarkan bantuannya

"Ah jinjjayo? Kau bisa memasak? Aha ....", Chanyeol menyeringai

Dara memberikan pandangan penuh tanda tanya melihat ekspresi Chanyeol.

 

***

 

 

(Di dapur...)

"Chanyeol-ah .... jadi seperti ini caramu bertahan hidup.... ", ucap Dara dengan ekspresi datar ketika melihat isi lemari es Chanyeol yang nyaris kosong.

Chanyeol hanya bisa tersenyum malu.

Dara segera mengeluarkan semua bahan-bahan yang bisa untuk dimasak dari dalam lemari es. Dengan bahan memasak yang terbilang minim, paling tidak saat itu Dara berhasil memasak omelette telur dan sup jamur.

"Huwaahhhhh", ucap Chanyeol begitu melihat masakan yang dihidangkan Dara untuknya. "Ohoo! Aku tidak menyangka kau benar-benar bisa memasak", ungkap Chanyeol

"Tentu saja, aku cukup pandai memasak. Makanlah...", Dara tersenyum.

Chanyeol segera mencoba masakan dara Satu-persatu ...

"Wahhhh .... ini enak! Gomawo Dara-ya", ucap Chanyeol sambil tersenyum

"Eung~", Dara begitu senang melihat Chanyeol yang makan dengan lahap.

"Keunde Chanyeol-ah", ucap Dara ragu-ragu

"Eung wae?"

"Aku melihatmu pergi tergesa-gesa pagi tadi. Kau pergi kemana? Apa ada sesuatu yang terjadi?", tanya Dara yang masih penasaran dengan kejadian pagi tadi disekolah

Chanyeol sedikit kaget dengan pertanyaan Dara.

"Ahhh...eohhhhhh... jadi kau melihat aku pagi tadi....", ungkap Chanyeol berusaha menjaga nada bicaranya agar terlihat tenang

"Eung. Kau berlari ke arah gerbang sekolah. Lalu, aku dengar dari teman sekelasmu kalau kau tidak masuk kelas. Jadi aku pikir pasti ada sesuatu yang terjadi. Wae geurae?", tanya Dara

"Ahhh .... tidak ada apa-apa. Eunggg, aku-u lupa mematikan microwave. Kau tahu kan berbahaya membiarkan itu menyala. Apalagi tidak ada siapapun dirumah", Chanyeol mencoba memberi alasan walaupun ia tidak yakin Dara bisa percaya dengan alasannya yang tidak masuk akal itu.

"Ah jinja? (Dara memperhatikan ekspresi Chanyeol) hanya itu? Hmmmm ....aku pikir ada masalah. Lalu kenapa kau tidak kembali ke sekolah setelah itu?"

"Aku lelah setelah berlari kerumah. Malas untuk kembali kesekolah. Jadi aku membolos. Eiiiii lagipula baru kali ini aku melakukannya", ujar Chanyeol yang merasa sedikit  lega dengan kepolosan Dara saat itu.

"(Dara menghela napas) aigooo, murid laki-laki selalu seperti itu ... araseo! Tapi kau tidak bisa membolos lagi untuk alasan semacam itu", kata Dara terlihat kesal

"Ne.. ne...!", jawab Chanyeol

Tiba-tiba ponsel Dara berdering...

"Eoh Chanyeol-ah.... sebentar", Dara melihat layar di ponselnya dan mengangkat telepon.

Usai itu...

"Chanyeol-ah! Mian ... aku harus segera pulang .... (mengambil disampingnya dengan terburu-buru) .... annyeong!", Dara bergegas pergi

"Ya! Dara-ya! Ada apa!?! Dara-ya!", Chanyeol hanya bisa melihat Dara yang segera menghilang dari balik pintu utama rumahnya

"Aigoo anak itu .... pergi seperti dikejar hantu ... hisshhh", ucap Chanyeol sambil tersenyum kecil

"Eoh, buku ini .... kenapa ada disini?", Chanyeol mengambil buku dari bawah meja tempat ia makan. Buku yang ia temukan di atap sekolah bertuliskan nama Dara disisi buku itu. Chanyeol membuka buku itu. Dan .....

"Eoh! Tulisan apa ini? Bukankah sebelumnya tidak ada tulisan apapun di dalam buku ini? (Chanyeol berpikir) Ah! Mungkin Dara yang menulis disini. Keunde, kapan ia mengambil buku ini dan kapan juga ia menulisnya?", Chanyeol mulai membacanya. Apa yang tertulis di dalam buku itu seperti tulisan layaknya didalam buku harian.

"Mwoya.... sepertinya ini memang Dara yang menulisnya. Keunde, kenapa ia menulis seperti ini? ini bukan buku hariannya... (CHanyeol terus membaca tulisan itu setiap kalimatnya).

"Aigooo, seharusnya ia berterus terang saja dari awal kalau ia khawatir terjadi hal buruk padaku,itu sebabnya ia datang kesini dengan tiba-tiba", Chanyeol tersenyum melihat tulisan di buku itu.

"Mwo! Ige mwoya??? (Menunjuk salah satu paragraf dalam buku) Apa ini berarti Ia tahu kalau apa yang kukatakan tadi hanyalah alasan untuk membohonginya? Mwoya! eottohkae? Apa mungkin ia terburu-buru pergi dari sini karena kesal padaku? Karena aku tidak berkata yang sebenarnya padanya? Ahhh eottohkae?!?! Haruskah aku meminta maaf padanya?? Eiiii, tapi ekspresinya saat pulang tadi tidak seperti orang yang sedang marah. Lagipula ia tidak mungkin kesal padaku hanya karena itu. Hmmm...aniya, bisa saja dia memang kesal padaku. Haruskah aku menceritakkan yang sebenarnya?? Ah andwae! Aku tidak bisa melakukannya. Eottohkae?? Ahh mollaa!!!", Chanyeol mulai panik, ia takut membuat Dara kesal terhadapnya.

Chanyeol yang beranggapan bahwa tulisan dalam buku itu adalah tulisan Dara, merasa bingung setelah membaca apa yang tertulis di dalam buku itu yang seolah-olah seperti menceritakan apa yang terjadi pada Dara hari itu. Pikirannya yang saat itu memang sedang kacau membuatnya berpikir tidak logis. Ia bahkan lupa bahwa sejak buku itu ada ditangannya, itu bukan buku kosong seperti yang dikatakan Dara.

 

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK