Tik tok tik tok
Suara jam dinding terdengar keras di telinga Dara. Kamar rawatnya terasa sepi. Di sofa ia melihat ibunya berbaring, lelap dalam tidur, lelah. Dara mengambil ponsel yang diletakkan di sebelah bantalnya.
Tangannya bergerak di deretan nomor kontak dan berhenti ketika nama Chanyeol muncul. Tombol panggil begitu ingin di tekannya, namun entah mengapa rasanya berat.
"Dara", suara seorang pria terdengar begitu lembut di telinga Dara. Dara menoleh, dan di sebelahnya berdiri seorang pria yang tidak di kenalnya. Pria itu bertubuh tinggi sekitar 190 cm. Wajah orientalnya yang tampan tampak cocok dengan rambutnya yang berwarna cokelat. Saat itu ia mengenakan rip jeans dan kaos polos hitam serta jaket kulit. Dari bawah hingga atas, ia mengenakan serba hitam, yang membuat pria itu tampak begitu misterius.
Dara kaget. Bagaimana tidak, pria yang tidak di kenal tiba-tiba muncul di dalam ruang rawatnya yang terbilang privat. Bahkan pria itu menyebut nama Dara dengan jelas.
"Si- apa- kamu?", Suara Dara bergetar.
"Kenapa bisa ada disini?!", lanjutnya sambil berusaha menjauh, namun kondisinya yang lemah membuatnya hanya bisa bergeser sedikit dari posisinya ke tepi tempat tidur berlawanan dengan dimana pria itu berdiri.
"Eomma .... Eomma!", Dara berusaha berteriak dengan suara lemahnya. Namun ibunya tetap terlelap tanpa tahu apa yang terjadi.... Dara yang baru sadar sedang memegang ponsel segera mencoba menghubungi .... Chanyeol
Pria di hadapanan Dara hanya memperhatikan apa yang sedang dilakukan gadis itu.
"Hmmm ... Chanyeol? Percuma saja. Kau tidak akan bisa menghubunginya. Dan ibumu, ia tidak akan bisa mendengarmu saat ini"
Lalu pria itu tersenyum misterius.
"Kau tidak mengenaliku?", tanyanya
Dara mengerutkan dahi, tampak sedang berpikir dan mencerna kata-kata pria di depannya.
"Maksudmu kita saling mengenal? Kapan kita berte.....", Perkataan Dara terhenti. Ingatannya membawa dirinya ke peristiwa kebakaran yang baru saja ia alami. Ketakutan muncul dari kedua matanya yang terpancar jelas.
"Kau!"
Pria itu menyambut dengan senyuman misteriusnya.
"Ternyata benar kau melihatku waktu itu"
Dara dilanda ketakutan. Ia melihat jelas pria itu saat kebakaran.
"Kenapa kau melakukannya?", Dara memberanikan diri untuk bertanya
"Kau akan segera tahu. Tenanglah kau tidak perlu takut. Aku hanya datang untuk memastikan"
"Memastikan apa?", tanya Dara
"penglihatanmu" Setelah mengatakan itu, pria itu berbalik seperti hendak pergi.
"Tunggu, apa maksudmu?!"
Pria itu menghentikan langkahnya.
"Kita akan bertemu lagi" Lalu pria itu menghilang begitu saja. Dara masih terpana dengan apa yang terjadi. Saat itu juga ibu Dara terbangun. Ia melihat anaknya seperti ketakutan menatap ke arah pintu.
"Dara-ya... ada apa?"
***
"Halo, aku Chanyeol"
Suara Chanyeol terdengar tenang, wajahnya tampak serius selama berbicara dengan orang yang sedang di teleponnya.
Ruangan kamarnya saat itu dibiarkan gelap, hanya cahaya redup dari arah jendela yang menjadi penerangan malam itu. Setelah menutup teleponnya, Chanyeol segera mengambil tasnya dan memasukkan dua buah buku album serta buku kematian. Tidak lupa sebelum ia pergi, ia mengambil topi hitam di meja kamarnya dan mengenakannya.
Chanyeol melaju dengan menaiki taksi. Hanya butuh 20 menit untuk tiba di tempat tujuannya. Itu adalah sebuah rumah mewah 2 lantai yang cukup mencolok karena itu adalah satu-satunya rumah di lingkungan itu dengan halaman depan yang paling luas. Chanyeol melangkah masuk ke halaman. Di depan pintu, seorang pria sudah berdiri menunggunya.
Sehun menjabat tangan Chanyeol dan menyambutnya. Namun Chanyeol bisa melihat dari ekspresi Sehun bahwa ia seperti gelisah dan mengkhawatirkan sesuatu. Tentu saja, kekasihnya sedang terbaring di rumah sakit, pikir Chanyeol.
Sehun mengajak Chanyeol masuk kedalam rumah itu. Tidak ke ruang tamu, Sehun justru membawa Chanyeol ke salah satu ruangan tertutup dan privat. Di sekitar ruangan tampak rak-rak berisi buku memenuhi sekeliling dinding. Chanyeol menebak-nebak bahwa itu adalah ruang baca. Tepat di bagian tengah, ada satu set sofa, beberapa buku tebal tampak tertumpuk di meja. Sehun mempersilahkan Chanyeol duduk di situ, sedangkan Sehun duduk di hadapannya.
Baru saja mereka duduk, seseorang masuk membawakan dua cangkir minuman. Ia menyuguhkannya di atas meja dan kemudian pergi. Sehun mempersilahkan Chanyeol untuk minum. Tapi Chanyeol seperti di buru waktu dan segera membicarakan keperluannya
"Kau ingat siapa aku?", tanya Chanyeol membuka pembicaraan
"Ah tentu saja aku ingat, kita pernah bertemu kan sebelumnya, kau teman sekolah Dara", jawab Sehun
"Apa ini tentang Dara? Ah sebenarnya aku baru saja dari rumah sakit sewaktu kau menelepon", lanjutnya
"Bukan, bukan tentang Dara"
Chanyeol membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah album foto. Ia menyodorkannya pada Sehun. Sehun terkejut. Namun ia tergugah oleh rasa penasarannya untuk melihat isi album itu.